Penerapan Metode Curah Gagasan Brainstor

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

DOI: https://doi.org/10.21009/JPS.052.

01

Penerapan Metode Curah Gagasan


(Brainstorming) Untuk Meningkatkan
Kemampuan Mengemukakan Pendapat Siswa
Oleh : Diyah Nur Fauziyyah Amin
Pendidikan Sejarah PPS UNJ

Abstract
Based on the observations made by researchers, there are four problems that occur in the classroom are:
less of enthusiasm of the students in following the teaching of history, less of response to the student
 ‘Ž—ȱ’Ÿ’—ȱ›Žœ™˜—œŽœȱŠ—ȱ›Ž‹žĴŠ•œǰȱœžŽ—œȱŠ›Žȱ•ŽœœȱŠŒ’ŸŽȱ˜ȱŠœ”ȱŠ—ȱŠ—œ Ž›ȱšžŽœ’˜—œȱ˜ȱŽŠŒ‘Ž›œȱŠ—ȱ
teaching is also still using the approach teacher center. The method used is a method of classroom action
research with four cycles. This classroom action research conducted in Man Cirebon 1 in class XI IPS 4.
—ȱ‘ŽȱꛜȱŒ¢Œ•ŽȱœžŽ—œȱ‘ŠŸŽȱ—˜ȱ’–™•Ž–Ž—Žȱ‘Žȱ–Ž‘˜ȱ‹›Š’—œ˜›–’—ȱ Ž••ȱ‹žǰȱŠŽ›ȱ’—ŸŽœ’Š˜›ȱ
•ŽŠ›—Žȱ›˜–ȱ‘ŽȱꛜȱŒ¢Œ•Žǰȱ‘ŽȱŽŠŒ‘Ž›ȱŠŸŽȱ‘Ž–ȱ‘Žȱ–˜’ŸŠ’˜—ȱ˜ȱ›Ž Š›ǰȱŠ—ȱ‘Žȱ–Ž’Šȱ‘Šȱ’—Ž›Žœȱ
the students. The result in the second cycle, third and fourth categories of students’ ability to express
˜™’—’˜—œȱ’œȱŠȱŠȱ˜˜ȱ•ŽŸŽ•ǯȱ‹ŽŒŠžœŽȱœžŽ—œȱŠ›ŽȱŽ—‘žœ’Šœ’Œȱ’—ȱ’Ž—’¢’—ȱšžŽœ’˜—œǰȱ•˜˜”’—ȱ˜›ȱ’ŽŠœȱ˜›ȱ
’ŽŠœǰȱꗍȱŠ—ȱ’ŽŠȱ˜›ȱ’ŽŠœǰȱ˜›–ž•ŠŽȱ˜™’—’˜—œȱŠ—ȱœž‹–’ȱŠ—ȱ˜™’—’˜—ȱ’—ȱ‘ŽȱŽŠŒ‘’—ȱ˜ȱ‘’œ˜›¢ǯȱ
Keywords: brainstorming, express opinions, and reward
Keyword: brainstorming, express opinions, and reward

Abstrak
Ž›ŠœŠ›”Š—ȱ ™Ž—Š–ŠŠ—ȱ ¢Š—ȱ ’•Š”ž”Š—ȱ ˜•Ž‘ȱ ™Ž—Ž•’’ǰȱ ŠŠȱ Ž–™Šȱ –ŠœŠ•Š‘ȱ ¢Š—ȱ Ž›“Š’ȱ Š•Š–ȱ ”Ž•Šœȱ
Ž›œŽ‹žȱ¢Š’žȱDZȱ”ž›Š—ȱŠ—žœ’Šœ—¢Šȱ™Š›Šȱœ’œ ŠȱŠ•Š–ȱ–Ž—’”ž’ȱ™Ž–‹Ž•Š“Š›Š—ȱœŽ“Š›Š‘ǰȱ”ž›Š—ȱ›Žœ™˜——¢Šȱ
œ’œ Šȱ”Ž’”Šȱ–Ž–‹Ž›’”Š—ȱŠ—Š™Š—ȱŠ—ȱœŠ—Š‘Š—ǰȱœ’œ Šȱ”ž›Š—ȱŠ”’ȱž—ž”ȱ‹Ž›Š—¢ŠȱŠ—ȱ–Ž—“Š Š‹ȱ
™Ž›Š—¢ŠŠ—ȱž›žȱŠ—ȱ™Ž–‹Ž•Š“Š›Š—ȱ“žŠȱ–Šœ’‘ȱ–Ž—ž—Š”Š—ȱ™Ž—Ž”ŠŠ—ȱŽŠŒ‘Ž›ȱŒŽ—Ž›ǯȱŽ˜Žȱ¢Š—ȱ
’•Š”ž”Š—ȱŠŠ•Š‘ȱ–Ž˜Žȱ™Ž—Ž•’’Š—ȱ’—Š”Š—ȱ”Ž•ŠœȱŽ—Š—ȱŽ–™Šȱ”Š•’ȱœ’”•žœǯȱŽ—Ž•’’Š—ȱ’—Š”Š—ȱ”Ž•Šœȱ
’—’ȱ’•Š”œŠ—Š”Š—ȱ’ȱŠ—ȱ’›Ž‹˜—ȱŗȱ’ȱ”Ž•Šœȱ ȱ ȱŚǯȱŠŠȱœ’”•žœȱ™Ž›Š–Šȱœ’œ Šȱ‹Ž•ž–ȱ–Ž•Š”œŠ—Š”Š—ȱ
–Ž˜Žȱ ‹›’Š—œ˜›–’—ȱ Ž—Š—ȱ ‹Š’”ȱ ŽŠ™’ǰȱ œŽŽ•Š‘ȱ ™Ž—Ž•’’ȱ ‹Ž•Š“Š›ȱ Š›’ȱ œ’”•žœȱ ™Ž›Š–Šǰȱ ’Š—Š›Š—¢Šȱ
ž›žȱ–Ž–‹Ž›’”Š—ȱ–˜’ŸŠœ’ȱŽ—Š—ȱ–Ž–‹Ž›’”Š—ȱ›Ž Š›ǰȱŠ—ȱ–Ž–‹žŠȱ–Ž’Šȱ¢Š—ȱ–Ž—Š›’”ȱ™Ž›‘Š’Š—ȱ
œ’œ Šǯȱ ‘Šœ’•—¢Šȱ ™ŠŠȱ œ’”•žœȱ ”ŽžŠǰ”Ž’Šȱ Š—ȱ ”ŽŽ–™Šȱ ”ŠŽ˜›’ȱ ”Ž–Š–™žŠ—ȱ –Ž—Ž–ž”Š”Š—ȱ ™Ž—Š™Šȱ
œ’œ Šȱ‹Ž›ŠŠȱ™ŠŠȱ’—”ŠŠ—ȱ‹Š’”ǯȱ”Š›Ž—Šȱœ’œ ŠȱŠ—žœ’ŠœȱŠ•Š–ȱ–Ž—’Ž—’ꔊœ’ȱ™Ž›Š—¢ŠŠ—ǰȱ–Ž—ŒŠ›’ȱ’Žȱ
ŠŠžȱŠŠœŠ—ǰȱ–Ž—Ž–ž”Š—ȱ’ŽȱŠŠžȱŠŠœŠ—ǰȱ–Ž›ž–žœ”Š—ȱ™Ž—Š™ŠȱŠ—ȱ–Ž—Š“ž”Š—ȱ™Ž—Š™ŠȱŠ•Š–ȱ
™Ž–‹Ž•Š“Š›Š—ȱœŽ“Š›Š‘ǯȱ
Kata Kunci:ȱ‹›Š’—œ˜›–’—ǰȱ–Ž—Ž–ž”Š”Š—ȱ™Ž—Š™Šǰȱ›Ž Š›

PENDAHULUAN

Berawal dari pengamatan awal yang sanggahan, siswa kurang aktif untuk
dilakukan oleh peneliti di MAN Cirebon 1 bertanya dan menjawab pertanyaan
di kelas XI IPS 4 ada empat masalah yang guru dan pembelajaran juga masih
terjadi dalam kelas tersebut. Yaitu : kurang menggunakan pendekatan teacher center.
antusiasnya para siswa dalam mengikuti Untuk lebih jelasnya masalah-masalah
pembelajaran sejarah, kurang responnya diatas akan dipaparkan sebagai berikut:
siswa ketika memberikan tanggapan dan

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 1 Vol.5 No.2 Juli 2016


Satu, kurangnya antusias dari pembelajaran merasa menoton dengan
para siswa dalam mendengarkan dan memposisikannya hanya penerima
menyimak penjelasan dari guru terkait ilmu saja. Terbukti dalam pembelajaran
materi yang disampaikan. Dua, pada dikelas XI IPS 4 ini sebenarnya guru
saat siswa diberikan kesempatan untuk menjelaskan materi sudah jelas, guru
bertanya, memberikan tanggapan dan menjelaskan langsung keinti materi dan
sanggahan terhadap suatu peristiwa ketika peneliti menanyakan ke beberapa
atau materi hanya ada dua sampai tiga murid dikelas tersebut, mereka sebagian
orang yang berpendapat dan mengajukan besar berpendapat ketika guru tersebut
pertanyaan, sedangkan siswa yang mengajar, mereka mengerti apa yang
lainnya hanya diam dan memperhatikan. dijelaskan tetapi mereka merasa bosan
Bertanya merupakan salah satu cara untuk dengan metode yang digunakan guru dan
mendapatkan informasi, dan dengan mereka sudah berpikiran (sugesti) bahwa
bertanya siswa akan lebih memahami pelajaran sejarah itu membosankan.
pembelajaran. Menurut Hasyimi (2001:
Dari masalah tersebut dapat
247) menyatakan bahwa “bertanya adalah
terlihat adanya masalah dalam kelas
kunci ilmu pengetahuan karena bertanya
XI IPS 4 seharusnya pembelajaran
merupakan bentuk dari usaha menjawab
sejarah adalah pembelajaran yang
pertanyaan yang diajukan oleh dirinya
menyenangkan, pembelajaran yang
sendiri. Oleh karena itu, dengan bertanya
menuntut siswanya aktif. Selain itu
siswa akan mendapatkan pengetahuan
guru juga seharusnya lebih beragam
baru yang tadinya mereka tidak ketahui.
menggunakan metode pembelajaran
Tiga, pada saat siswa diminta untuk agar siswa di dalam kelas tidak bosan.
menjawab pertanyaan yang dilontarkan Dalam kaitannya dengan metode guru
oleh guru, sebagaian besar dari siswanya harus memilih beberapa metide yang
hanya diam dan sebagian lagi hanya menuntus siswanya untuk aktif. Salah
membuka buku paket yang ada didepan satu metode yang menggunakan tekhnik
mejanya. Sehingga, guru harus menjawab student center dan mendorong siswa
pertanyaannya sendiri. padahal siswa untuk mengemukakan argumentasinya
sudah mempunyai buku sumber. Tetapi, secara aktif yaitu metode pembelajaran
siswa kurang memanfaatkan buku braisntorming. Menurut Karwati (dalam
sumbernya dengan baik. Setelah peneliti Rosmiati, 2013: 18) metode brainstorming
mewawancarai sebagaian siswa dari kelas yaitu memberikan kesempatan kepada
tersebut ada dua faktor yang membuat siswa untuk mampu menampilkan
siswa itu enggan untuk bertanya. kemandirian serta pengarahan diri,
Pertama siswa itu takut pertanyaannya di memiliki keterbukaan dan keutuhan
tertawakan oleh temannya. Kedua siswa diri dalam memilih alternatif tindakan
itu takut pertanyaannya salah. yang terbaik, mampu menyampaikan
pendapat dan mengaktualisasikan diri
Empat, pembelajaran juga masih dalam memecahkan suatu masalah serta
menggunakan pendekatan teacher center mampu menghargai pendap orang lain.
yang hanya berpusat pada guru sehingga Metode brainstorming ini memberikan
tidak memberikan kesempatan siswa keleluasaan siswa untuk mengemukakan
berperan aktif yang mengakibatkan siswa argumennya dan memecahkan suatu
cepat bosan dalam belajar karena pada saat masalah serta mampu menghargai

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 2 Vol.5 No.2 Juli 2016


pendapat orang lain. Metode ini betujuan dibuat menjadi pertanyaan penelitian
untuk mengumpulkan gagasan atau yaitu sebagai berikut:
pendapat dalam rangka menentukan dan
memilih berbagai pernyataan sebagai o Bagaimana merencanakan
jawaban terhadap pertanyaan yang pembelajaran sejarah untuk meningkatkan
berkaitan dengan pembelajaran. kemampuan mengemukakan pendapat
siswa melalui metode curah gagasan
Penggunaan metode curah gagasan (brainstorming) di kelas XI IPS 4 MAN
(brainstorming) dalam pembelajaran Cirebon 1?
sejarah ini lebih diarahkan untuk
mengajarkan daya krtitis siswa dalam o Bagaimana proses untuk
mengemukakan pendapat dan untuk meningkatkan kemampuan
mengembangkan pengetahuan dan mengemukakan pendapat melalui metode
wawasan. Dalam metode ini siswa curah gagasan (brainstorming) dalam
dituntut lebih aktif dalam mengemukakan pembelajaran sejarah siswa di kelas XI IPS
pendapatnya lebih luas mendapat 4 MAN Cirebon 1?
pengetahuan dan mengupayakan o Bagaimana hasil peningkatan
agar hasil belajar dapat bertahan lama dalam mengemukakan pendapat setelah
dikuasai siswa.Konsep metode curah diterapkannya metode curah gagasan
gagasan (brainstorming) terkandung (brainstorming) dikelas XI IPS 4 MAN
makna suatu upaya menjadikan proses Cirebon 1?
belajar mengajar menarik dan bisa
mendorong siswa aktif dalam belajar o Solusi apa yang dikembangkan
dan mengemukakan pendapat. Untuk untuk mengatasi kendala guru dalam
menjadikan proses belajar mengajar yang penerapan metode curah gagasan
demikian, guru dituntut memikirkan, (brainstorming) pada pembelajaran
melaksanakan langkah-langkah yang Sejarah untuk meningkatkan kemampuan
memberi kemudahan bagi siswa agar mengemukakan pendapat siswa di kelas
dapat belajar secara aktif guna mencapai XI IPS 4 MAN Cirebon 1?
tujauan pengajaran secara efektif.
• Tujuan penelitian
• Rumusan masalah
o Menambah wawasan serta
Berdasarkan Latar Belakang masalah keterampilan dalam menerapkan metode
yang telah diuraikan sebelumnya, maka pembelajaran pada kegiatan belajar
rumusan masalah dalam penelitian ini mengajar selanjutnya.
adalah:
o Meningkatkan kemampuan
Bagaimana penerapan metode berpendapt siswa menggunakan metode
pembelajaran curah gagasan curah gagasan (brainstorming)
(brainstorming) untuk meningkatkan
o Memperbaiki permasalahan
kemampun mengemukakan pendapat
pembelajaran yang dihadapi dan
siswa dikelas XI IPS 4 MAN Cirebon 1.
menambah wawasan serta keterampilan
Agar penelitian ini mencapai sasaran sesuai pembelajaran yang dapat meningkatkan
dengan tujuan yang diharapkan, maka hasil belajar siswa untuk meningkatkan
penulis memfokuskan kajian penelitian mutu pembelajarannya.
ini, maka rumusan permasalahan tersebut

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 3 Vol.5 No.2 Juli 2016


Metode brainstorming dalam pembelajaran tersebut.

Menurut Roestiyah (2008:73) metode o Merumuskan kembali persoalan,


brainstorming yaitu teknik mengajar guru menjelaskan kembali persoalan
yang dilakukan guru dengan cara dan siswa merumuskan pertanyaan-
melontarkan suatu masalah ke kelas pertanyaan yang diajukan.
oleh guru, kemudian siswa menjawab,
o Mengembangkan ide unik,
menyatakan pendapat, atau memberi
maksudnya mengembangkan ide-ide
komentar sehingga memungkinkan
yang inovatif dan diluar fariasi kebiasaan
masalah tersebut berkembang menjadi
yang mungkin bisa dikembangkan.
masalah baru. Secara singkat dapat
diartikan sebagai satu cara untuk o Mengevaluasi ide yang dihasilkan,
mendapatkan banyak/berbagai ide dari guru dan siswa mengevaluasi ide yang
sekelompok manusia dalam waktu yang telah terkumpul dan menyimpulkannya.
singkat. Sedangkan menurut Rawlinson
(1977:27) brainstorming adalah cara untuk Mengemukakan Pendapat
mendapatkan banyak ide dari sekelompok ȱ Ž—ž›žȱ 쎗’ȱ ǻŠ•Š–ȱ ž™›’‘Š—Šǰȱ
manusia dengan cara yang singkat. dari 2013:14) pendapat merupakan respon yang
dua pendapat tersebut dapat disimpulkan diberikan seseorang yaitu komunikan
bahwa dengan metode brainstorming ini kepada komunikator yang sebelumnya
siswa dilatih untuk mencari, menemukan telah memberikan pertanyaan. Menurut
dan mengemukakan gagasannya sebanyak Anindawati (2013:4) menjelaskan bahwa
mungkin dalam proses pembelajaran. mengemukakan pendapat adalah
Metode ini melatih keaktifan kemampuan menyampaikan gagasan
siswa dalam bertanya dan mengolah atau pikiran secara lisan yang logis tanpa
pertanyaan sehingga mendorong siswa paksaan atau kehendak sendiri serta
untuk berpartisipasi dalam proses menggunakan bahasa yang baik.Pendapat
pembelajaran. Metode ini bertujuan diatas sejalan dengan pendapatnya
untuk mengumpulkan gagasan atau Parera. Menurut Parera (1987:185)
pendapat dalam rangka menentukan dan mengemukakan pendapat adalah
memilih berbagai pernyataan sebagai kemampuan menggunakan bahasa dengan
jawaban terhadap pertanyaan yang baik, tepat dan seksama. Sebagaimana
berkaitan dengan pembelajaran. Dengan dikemukakan oleh Paul B. Dierich (dalam
diterapkannya metode ini maka akan Hamalik, 2008: 172) bahwa berpendapat
terjadi proses pembelajaran yang lebih adalah salah satu kegiatan yang harus
aktif dengan gagasan-gagasan yang ada dalam aktivitas pembelajaran siswa,
muncul dari para siswa. kegiatan siswa mengemukakan pendapat
ini tergolong dalam kegiatan lisan (oral).
Adapun langkah-langkah dari Mengemukakan pendapat adalah salah
penerapan metode brainstorming ini satu yang mencerminkan siswa aktif
menurut Rawlinson (1977:35) dalam proses belajar di kelas.
o Menjelaskan persoalan, guru Keterampilan mengemukakan
mengangkat dan menjelaskan pendapat dalam pembelajaran sejarah ini
permasalahan yang diangkat kemudian yaitu :
menjelaskan cara siswa berpartisipasi
˜ȱ Ž—’Ž—’ꔊœ’ȱ™Ž›Š—¢ŠŠ—

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 4 Vol.5 No.2 Juli 2016


Pada tahapan ini siswa diarahkan penulis adalah desain penelitian model
ž—ž”ȱ–Ž—’Ž—’ꔊœ’ȱœžŠžȱ™Ž›Š—¢ŠŠ—ǯȱ Kemmis dan Mc Taggart karena desain
Š‘Š™Š—ȱŠ›’ȱ–Ž—’Ž—’ꔊœ’ȱ™Ž›Š—¢ŠŠ—ȱ model ini sangat sederhana dan cocok
tersebut meliputi : siswa mengamati apabila diterapkan pada penelitian ini,
pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa yang ditujukan untuk menghindari
mencari maksud/tujuan dari pertanyaan rasa bosan siswa terhadap metode
yang diajukan. Kemudian setelah siswa brainstorming. Ada empat tahapan dalam
menemukan maksud dan tujuan dari desain penelitian yaitu : 1. Perencanaan,
pertanyaan yang diajukan tersebut siswa 2. Pelaksanaan, 3. Pengamatan dan 4.
diharapkan mampu mengemukakan ŽĚŽ”œ’ǯȱ Š—”Š‘Ȭ•Š—”Š‘ȱ ™Ž—Ž•’’Š—ȱ
pendapat dengan menjawab pertanyaan tersebut digambarkan sebagai berikut
tersebut
Penelitian tindakan kelas ini
o Mencari ide atau gagasan dilaksanakan di MAN CIREBON 1,
subjek penelitian adalah para siswa kelas
Pada tahapan ini siswa mencari ide atau
XI IPS 4 MAN Cirebon 1 tahun ajaran
gagasan untuk dijadikan pendapat. Tahap
2014\2015 berjumlah 44 siswa dengan
pencarian ide atau gagasan tersebut
31 orang siswi dan 13 orang siswa. Pada
diperoleh dari berbagai sumber referensi
penelitian tindakan kelas ini peneliti akan
seperti buku, artikel ataupun media lain
berkolaborasi dengan guru Sejarah MAN
yang dapat dijadikan sumber rujukan.
1 Cirebon yaitu Dra. N. Tati Kusmiyati dan
o Menemukan ide atau gagasan yang menjadi mitra yaitu Muh An’um dan
Eka Puspita Sari.
Pada tahapan ini siswa diarahkan agar
mampu menemukan ide atau gagasan Instrumen Penelitian
dari berbagai sumber tersebut yang
Pada penelitian ini instrumen utama
nantinya akan digunakan siswa dalam
yang digunakan adalah peneliti. Manusia
berpendapat.
sebagai instrumen utama dibantu oleh
o Merumuskan pendapat alat-alat. Berikut ini adalah alat bantu
yang peneliti gunakan dalam penelitian
Pada tahapan ini siswa diarahkan untuk ini :
menyusun atau merumuskan suatu
pendapat berdasarkan ide atau gagasan o Pedoman Observasi
yang diperoleh dari berbagai sumber.
Dengan adanya panduan observasi
o Menyampaikan pendapat ini maka peneliti mengamati dan mencatat
apa yang terjadi ketika pembelajaran
Pada tahapan ini siswa mengemukakan berlangsung. Data yang ingin diperoleh
pendapatnya berdasarkan ide atau dalam penelitian ini yaitu gagasan yang
gagasan yang diperoleh dari berbagai diperoleh oleh siswa dan keaktifan dalam
sumber. mengemukakan pendapat.
METODOLOGI PENELITIAN o Pedoman wawancara
Peneliti akan menggunakan Pedoman wawancara ini merupakan
metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kisi-kisi pertanyaan yang disiapkan oleh
atau Classroom Action Research (CAR). peneliti sebelum melakukan wawancara.
Desain Penelitian yang dipakai oleh Jawaban dari guru yang diwawancarai

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 5 Vol.5 No.2 Juli 2016


dengan wawancara semi terstruktur ini penelitian ini adalah kinerja siswa dalam
’“Š’”Š—ȱ ›ŽĚŽ”œ’ȱ ‹Š’ȱ ™Ž—Ž•’’ȱ ȱ ž—ž”ȱ mencari ide, mengumpulkan ide dan
perbaikan tindakan selanjutnya. mengemukakan pendapatnya. Adapun
teknik pengumpulan data yaitu dengan
o Lembar Penilaian Diri beberapa cara :
Lembar penialaian diri digunakan o Observasi
untuk mengetahui partisipasi siswa
dalam proses pembelajaran dan untuk Pada penelitian ini, dilakukan
memperbaiki proses pembelajaran observasi penilaian untuk menilai
berikutnya. Siswa diminta untuk menilai seberapa banyak ide yang dikumpulkan
sikapnya dalam proses itu. oleh siswa dan keaktifan siswa ketika
mengemukakan pendapat. Untuk
o Dokumentasi melihat guru dalam proses pembelajaran
Dokumentasi yang digunakan dan penerapan metode brainstorming
adalah perangkat dokumen resmi yang digunakan lembar observasi aktivitas guru
digunakan selama proses belajar mengajar dan menilai kontribusi siswa pada proses
berlangsung seperti silabus dan rencana pembelajaran digunakan penilaian diri
pelaksanaan pembelajaran. Selain itu, kepada siswa setelah proses pembelajaran
dokumen penunjang seperti tugas-tugas berlangsung. Untuk melihat aktivitas
siswa catatan tentang kehadiran dan keseluruhan dan melihat peristiwa yang
aktivitas siswa dikelas juga digunakan terjadi dikelas peneliti menggunakan
sebagai dokumentasi catatan lapangan.

o Catatan Lapangan Kolaborasi anatara mitra dengan


peneliti sangat penting dalam
Pada catatan lapangan, peneliti dan keberhasilan penelitian. Maka perlu
mitra dapat memperoleh gambaran perihal adanya kerjasama dan saling berdiskusi
proses pembelajaran. dalam catatan dari mulai perencanaan, penerapan dan
lapangan juga dapat dilihat sudah sejauh hasil pembelajaran. dari hasil pengamatan
mana permasalahan dalam pembelajaran ini akan diperoleh kesimpulan dan
teratasi. Hasil catatan lapangan menentukan langkah penelitian
didiskusikan dengan mitra. Dalam berikutnya.
catatan lapangan mitra mencatat segala
sapek yang selama proses pembelajaran o Wawancara
berlangsung dan catatan tersebut sebagai Wawancara dalam penelitian ini
sumber yang akan peneliti gunakan dalam digunakan untuk mengetahui tanggapan
penelitian tindakan kelas . guru terutama mengenai penerapan
Teknik Pengumpulan Data metode brainstorming terhadap
kemampuan mengemukakan pendapat
Data yang diperlukan peneliti siswa. pedoman wawancara digunakan
dapat diperoleh dari siswa, guru, mitra untuk mendapatkan data secara kualitatif
dan pihak lain yang relevan dengan yang diperoleh untuk bahan analisi
penelitian ini. Pada tahap ini peneliti pada tahap selanjutnya terutama untuk
memperoleh data dari tindakan-tindakan mengetahui aktivitas siswa selama
yang dilakukan peneliti pada saat penerapan metode brainstormng.
pembelajaran.Kegiatan yang diamati pada

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 6 Vol.5 No.2 Juli 2016


o Studi Dokumentasi yang ada, atau waktu mempersiapkan
Pada penelitian ini yaitu rencana laporan. Audit trail dapat dilakukan oleh
pelaksanaan pembelajaran, foto-foto kawan sejawat peneliti, yang memiliki
kegiatan pembelajaran, lembar penilaian pengetahuan dan keterampilan melakukan
keaktifan mengemukakan pendapat dan penelitian tindakan kelas yang sama.
ide-ide yang didapatkan oleh siswa. HASIL PENELITIAN DAN
Analisis Data Hasil Penelitian PEMBAHASAN

Dalam penelitian tindakan kelas Perencanaan Penerapan Metode


(PTK) analisis data sudah dilakukan Brainstorming Pelaksanaan dalam
sejak awal meliputi semua aspek pembelajaran Sejarah
penelitian. Sedangkan cara-cara untuk Perencanaan yang peneliti laksanakan
menguji tingkat validasi dalam PTK akan dalam menerapkan metode brainstorming
dipaparkan sebagai berikut: untuk meningkatkan kemampuan
o Member check mengemukakan pendapat siswa dikelas
XI IPS 4 MAN Cirebon 1, akan peneliti
Pada penelitian ini peneliti memeriksa deskripsikan sebagai berikut:
kembali informasi atau data-data yang
telah diperoleh selama proses penelitian Pada observasi awal akan dijelaskan
berlangsung. kembali mengenai hasil dari pengamatan
peneliti yang termasuk ke dalam kegiatan
o Saturation pra penelitian di kelas XI IPS 4 MAN
Cirebon 1. Peneliti melakukan pra
pada proses ini, peneliti mengumpulkan
penelitian selama 3 kali. Berbagai masalah
data dari setiap tindakan dan ketika
yang terlihat di sekolah ini terutama
data itu sudah berada ditik jenuh maka
di kelas XI IPS 4 meliputi pertama,
penelitian itu dianggap telah selesai.
kurangnya antusias dari para siswa dalam
o Expert Opinion mendengarkan dan menyimak penjelasan
dari guru terkait materi yang disampaikan.
Pada penelitian ini exspert opinion Kedua, kurangnya inisiatif siswa untuk
yang dilakukan sejalan dengan pendapat mengemukakan pendapatnya, ketika guru
di atas bahwa peneliti akan meminta memberikan kesempatan kepada siswa
kepada orang yang dianggap ahli dalam untuk mengajukan pertanyaan. Ketiga,
hal ini adalah pembimbing penelitian ini pembelajaran masih menggunakan
untuk memeriksa semua tahapan-tahapan pendekatan teacher center yang hanya
kegiatan penelitian dan memberikan berpusat pada guru sehingga tidak
arahan atau judgements terhadap memberikan kesempatan siswa berperan
masalah-masalah penelitian yang dikaji. aktif.
o Audit Trail ȱ Ž›ŠœŠ›”Š—ȱ ‘Šœ’•ȱ ›ŽĚŽ”œ’ȱ ™Ž—Ž•’’ȱ
Peneliti juga memeriksa catatan- terkait hasil kegiatan observasi pra
catatan yang ditulis oleh peneliti atau penelitian, dan diskusi peneliti dengan
pengamat mitra penelitian lainnya”. guru mitra Dra. N. Tati Kusmiyati, maka
Hal ini berguna, apabila peneliti akan rencana tindakan yang akan dilakukan
memperoleh informasi kembali atau data dalam penelitian ini diantaranya mengenai

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 7 Vol.5 No.2 Juli 2016


rencana pelaksanaan pembelajaran yang yaitu menjumlahkan indikator secara
mengacu kepada kurikulum 2006, metode keseluruhan yang telah didpat oleh siswa
pembelajaran, persiapan materi, penilaian dan menghitung presentase dari setiap
dan penugasan. Peneliti berencana akan siklusnya. Berikut hasil penjumlahan skor
menerapkan metode brainstoming. setiap siklusnya.
Brainstorming disini dipilih karena
›Šę”ȱ Ž–Š–™žŠ—ȱ Ž—Ž–ž”Š”Š—ȱ
memenuhi kriteria yang diperlukan guna
Ž—Š™ŠȱŠŠȱŽ’Š™ȱ’”•žœ—¢Š
memecahkan berbagai permasalahan yang
telah ditemukan di kelas XI IPS 4 selama
kegiatan observasi awal dilaksanakan.

Hal selanjutnya yang dibahas yaitu


mengenai pembuatan silabus setelah
membuat silabus peneliti membuat RPP
yang mana sekolah ini masih menggunakan
kurikulum 2006 atau KTSP. Perencanaan
tentang berapa banyak siklus yang akan
dilaksanakan dalam penelitian ini juga
ditentukan bersama guru mitra. Peneliti
menjelaskan bahwa dalam penelitian
tindakan kelas, tidak dapat dipastikan
kapan siklus harus berhenti, dan kapan
Š‹Ž•ȱ ȱ ›ŽœŽ—ŠœŽȱ Ž–Š–™žŠ—ȱ
siklus mencapai titik jenuh. Maka dari
Ž—Ž–ž”Š”Š—ȱ Ž—Š™Šȱ ’œ Šȱ ™ŠŠȱ
itu, peneliti tidak dapat memastikan akan
Ž’Š™ȱ’”•žœ—¢Š
sampai berapa siklus, tergantung seberapa
siswa memahami metode brainstorming

Mengenai pembagian kelas


penelitian, setelah melakukan diskusi
maka diputuskan penelitian diadakan
di kelas XI IPS 4. Jadwal masuk kelas
akan dilaksanakan pada hari Senin pada
jam 09.00-09.40 WIB dikarenakan ada
jeda istirahat maka dilanjutkan pada jam
10.00-10.40. Sedangkan materi yang harus
disampaikan disesuaikan dengan materi
yang belum disampaikan di kelas XI IPS 4.

Deskripsi Data Hasil Lembar Observasi


Kemampuan Mengemukakan Pendapat

Pengolahan data secara keseluruhan


selama pelaksanaan siklus tindakan Berdasarkan data di atas menjelaskan
dilakukan dari hasil observasi siswa ini bahwa kemampuan siswa pada setiap
dilakukan untuk mengetahui seberpa siklusnya mengalami perkembangan
besar tingkat kemampuan mengemukakan dengan baik. Sesuai dengan jumlah
pendapat. Tahap pertama yang dilakukan siklusnya yaitu empat siklus maka ada
oleh peneliti dalam mengolah data empat kategori yang bisa diterjemahkan

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 8 Vol.5 No.2 Juli 2016


dari tabel di atas. Menurut data di atas
sehingga siswa lebih antusia lagi dalam
bahwa hasil presentase kemampuan
proses pembelajaran.
mengemukakan pendapat yang paling
tinggi pada siklus satu berada pada Kategori yang keempat “Baik”, data
kategori “cukup” yaitu 45%. Pada observasi siswa pada siklus keempat
kategori ini siswa hanya mengemukakan atau terakhir berdasarkan data tersebut
pendapatnya pada apa yang ditulis bahwa presentase paling tinggi yaitu pada
dibuku paket, dan masih sedikit yang kategori baik sebesar 82%. Pada siklus
mengemukakan pendapatnya karena keempat ini peneliti dan observer ingin
pada tahap ini guru dan siswa masih mengetahui sejauh mana perubahan yang
dalam tahap adaptasi dalam pembelajaran terjadi jika dilakukan siklus sekali lagi,
sejarah dengan metode brainstorming. hasil observasi pada siklus keempat ini
mengalami sedikit peningkatan yang tidak
Kategori yang kedua yaitu “Baik”,
Ž›•Š•žȱ œ’—’ꔊ—ȱ Š›’ȱ œ’”•žœȱ œŽ‹Ž•ž–—¢Šǯȱ
data observasi siswa pada siklus yang
Maka peneliti dan guru mitra memutuskan
kedua. Berdasarkan data tersebut bahwa
bahwa pelaksanaan tindakan salam
presentase yang paling tinggi terdapat
peneilitian ini hanya sampai empat kali.
pada kategori baik yaitu sebesar 41%
yang sudah mengalami kenaikan yang Deskripsi Data Hasil Observasi Aktivitas
œ’—’ꔊ—ǯȱŠŠȱœ’”•žœȱ’—’ȱž›žȱŠ—ȱœ’œ Šȱ Guru Pada Saat Penerapan Metode
sudah bisa menyesuaikan dengan metode Brainstorming
brainstorming dalam pembelajaran
sejarah tersebut. Disini guru sudah Pengolahan data secara keseluruhan
berusaha lebih memperhatikan RPP atau selama pelaksanaan siklus tindakan
skenario dalam pembelajaran, guru juga dilakukan dari hasil observasi aktivitas
menyiapkan pertanyaan-pertanyaan guru. Hal tersebut bertujuan untuk
yang menarik untuk cari jawabannya mengetahui sejauh mana usaha peneliti
oleh siswa dan media yang digunakan dalam megembangkan kemampuan
lebih menarik dibandingkan siklus mengemukakan pendapat siswa dikelas
sebelumnya. Sehingga siswa lebih antusias XI IPS 4. Data hasil observasi guru ini
dibandingkan dengan siklus sebelumnya. diambil dari deskripsi disetiap siklusnya :

Kategori yang ketiga “Baik”, Berdasarkan hasil pengamatan dari


data observasi siswa pada siklus setiap siklusnya hasil observasi guru
ketiga. Berdasarkan data tersebut dalam menerapkan metode brainstorming
bahwa presentase yang paling tinggi mengalami peningkatan, hal tersebut
yaitu pada kategori baik sebesar 73% dapat ditunjukan dalam siklus I observasi
siswa mengemukakan gagasannya guru secara keseluruhan berada pada
dan mengalami perkembangan kategori “baik”, terlihat dari dua puluh
dalam kemampuan mengemukakan satu komponen sembilan komponen sudah
pendapatnya. Siswa pada siklus ini berada pada kategori baik. pada siklus
mengalami peningkatan. Karena kedua observasi guru secara keseluruhan
disini guru mempersiapkan skenario berada pada kategori “baik”, adanya
pembelajaran lebih matang seperti materi peningkatan dari siklus sebelumnya
dan pertanyaan-pertanyaan yang menarik. komponen baik pada siklus dua yaitu
Selain itu juga guru mempersiapkan sebesar tiga belas komponen sudah
dengan baik media yang digunakan berada pada kategori baik. jika dilihat

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 9 Vol.5 No.2 Juli 2016


dari perubahan siklus I hingga siklus II 100-90 : Sangat berkontribusi
terdapat perubahan yang cukup baik. Hal
89-80 : Berkontribusi
ini disebabkan peneliti belum belajar dari
kekurangan-kekurangan mengajarnya 79-70 : Cukup Berkontribusi
disiklus I dalam menerapkan metode
brainstorming 69-60 : Tidak berkontribusi

Pada siklus III ini secara keseluruhan Berdasarkan penyajian tabel,


berada pada kategori “sangat baik”, dapat dipeoleh hasil bahwa kontribusi
pada siklus ini adanya peningkatan siswa pada setiap siklus mengalami
¢Š—ȱ œ’—’ꔊ—ǯȱ ŠŽ˜›’ȱ ‹Š’”ȱ ™ŠŠȱ peningkatan, dari tabel diketahui skor
siklus ini yaitu delapan belas komponen. kesuluruhan disetiap siklus. Pada siklus
Pada siklus IV data yang diperoleh tidak satu, kontribusi siswa memperoleh
–Ž—Š•Š–’ȱ ™Ž—’—”ŠŠ—ȱ ¢Š—ȱ œ’—’ꔊ—ǰȱ 746, untuk siklus dua kontribusi siswa
pada siklus ini secara keseluruhan berada meningkat menjadi 921, kontribusi pada
pada kategori “sangat baik”.kategori baik siklus tiga juga mengalami peningkatan
berjumlah sembilan belas komponen. yaitu 991, namun kontribusi siswa pada
Dari data-data yang diperoleh diatas hasil siklus empat mengalami peningkatan
keseluruhan dari setiap siklusnya berada ¢Š—ȱ’Š”ȱœ’—’ꔊ—ȱ¢Š’žȱœŽ‹ŽœŠ›ȱşşŞǯȱ
pada kategori “sangat baik”. Kendala-Kendala yang
Deskripsi Data Hasil lembar Observasi Dihadapi Oleh Guru Sejarah Dalam
Penilaian diri siswa Mengembangkan Metode Braisntorming
Untuk Meningkatkan Kemampuan
Pengolahan data secara keseluruhan Mengemukakan Pendapat
selama pelaksanaan siklus tindakan
dilakukan dari hasil lembar observasi Kendala yang dihadapi guru ketika
siswa ini dilakukan untuk mengukur menerapkan metode brainstorming dapat
seberapa besar tingkat kontribusi siswa dipaparkan sebagai berikut :
dalam proses pembelajaran dengan o Siswa harus selalu dimotivasi ketika
menggunakan metode brainstorming. ingin mengemukakan pendapatnya
berikut hasil kontribusi siswa pada setipa
siklusnya. o Siswa terlalun bergantung pada
guru. Masih tepaku pada paradigma guru

Šœ’•ȱ ”˜—›’‹žœ’ȱ œ’œ Šȱ ™ŠŠȱ œŽ’Š™ȱ sebagai pusat pembelajaran atau guru
siklusnya yang harus dominan (teacher center)

o Guru harus lebih matang dalam


membuat skenario pembelajaran

o Guru harus lebih menarik dalam


membuat pertanyaan agar siswa lebih
antusias

o Media yang digunakan harus


semenarik mungkin agar siswa lebih
Adapun kategori yang peniliti
tertarik dalam proses pembelajaran
kembangkan untuk lembar penilaian diri
siswa adalah sebagai berikut : o Siswa masih terpaku pada satu

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 10 Vol.5 No.2 Juli 2016


sumber yaitu buku paket telah dideskripsikan dalam pembahasan
siklus di atas. Pada siklus pertama masih
Maka setelah terdapat beberapa kendala
pada kategori cukup baik karena siswa
yang terdapat dalam penerapan metode
masih perlu adaptasi dengan metode
brainstorming untuk meningkatkan
brainstorming dan sumber belajar yang
kemampuan mengemukakan pendapat.
hanya terpaku pada buku teks.
Peneliti berupaya dan berusaha untuk
mengatasi kendala-kendala yang Namun, setelah peneliti belajar
dihadapi. Solusi masalah sebagai berikut : dari siklus pertama, diantaranya
guru memberikan motivasi dengan
o Guru selalu memotivasi siswa
memberikan reward, dan membuat media
agar siswanya berkompetisi dalam
yang menarik perhatian siswa. hasilnya
mengemukakan pendapatnya
pada siklus kedua,ketiga dan keempat
o Siswa harus dibiasakan dengan kategori kemampuan mengemukakan
pembelajaran yang aktif (student center) pendapat siswa berada pada tingkatan
baik. Begitupun pada hasil observasi
o Perlu rencana pembelajaran yang kontribusi siswa pada siklus kedua, ketiga
matang agar proses pembelajaran berjalan dan keempat berada pada tingkatan baik.
dengan baik
Pada siklus kedua, ketiga dan
o Guru harus selalu memberi motivasi keempat sudah pada kategori baik, karena
kepada siswa agar mereka antusias dalam œ’œ Šȱ Š—žœ’Šœȱ Š•Š–ȱ –Ž—’Ž—’ꔊœ’ȱ
membaca materi pembelajaran. pertanyaan, mencari ide atau gagasan,
o Guru harus membuat media menemukan ide atau gagasan,
semenarik mungkin agar siswa lebih merumuskan pendapat dan mengajukan
antusias dalam proses pembelajaran. pendapat dalam pembelajaran sejarah.
Dalam penerapan metode ini, siswa lebih
o Guru harus menyediakan sumber- sering mengungkapan gagasannya hal
sumber yang relevan untuk menunjang tersebut sejalan dengan yang dikatakan
dalam proses pembelajaran. Rawlinson (1977:27) brainstorming
adalah cara untuk mendapatkan banyak
Analisis Kemampuan Mengemukakan
ide dari sekelompok manusia dengan
Pendapat Melalui Metode Brainstorming
cara yang singkat. Dalam hal ini waktu
Dalam Pembelajaran Sejarah
yang diberikan kepada siswa dalam
Penelitian tindakan kelas ini telah mengungkapkan gagasannya hanya pada
dilakukan oleh peneliti dan observer secara saat pembelajaran sejarah saja. Sedangkan
keseluruhan dalam proses pembelajaran menurut Sudjana (1983:35) brainstorming
sejarah di kelas. Berdasarkan hasil adalah metode pembelajaran yang
penelitian yang dilakukan oleh peneliti dilakukan dalam kelompok yang peserta
dengan menggunakan instrumen berupa didiknya memiliki latar belakang dan
observasi siswa, observasi guru, catatan pengetahuan yang berbeda-beda. Maka
lapangan dan studi dokumentasi. Maka Metode ini melatih keaktifan siswa dalam
didapatkan hasil bahwa penerapan metode bertanya dan mengolah pertanyaan
brainstorming dapat meningkatkan sehingga mendorong siswa untuk
kemampuan mengemukakan pendapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
dalam pembelajaran sejarah, hal tersebut

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 11 Vol.5 No.2 Juli 2016


Menurut pernyataan Rawlinson akan semakin baik dan bahasa yang
dan Sudjana di atas dapat diambil disampaikannya akan semakin baik dan
kesimpulan bahwa pembelajaran dengan berkualitas. Hal tersebut terbukti dengan
menggunakan metode brainstorming penelitian yang dilakukan peneliti bahwa
akan terjadi proses pembelajaran yang kemampuan mengemukakan pendapat
lebih aktif dengan gagasan-gagasan yang pada siklus kedua, ketiga dan keempat
muncul dari para siswa. terbukti dari setiap kemampuan mengemukakan pendapat
siklusnya terdapat peningkatan dengan berada pada kategori baik
menerapkan metode brainstorming. pada
Implikasi penerapan Kemampuan
siklus kedua siswa sudah mengalami
Mengemukakan Pendapat Melalui Metode
™Ž—’—”ŠŠ—ȱ¢Š—ȱœ’—’ꔊ—ȱ”Š›Ž—Šȱœ’œ Šȱ
Brainstorming Dalam Pembelajaran
sangat antusia dengan pembelajaran
Sejarah
menggunakan metode brainstoming.
Pada siklus ketiga dan keempat pun Dari siklus pertama sampai siklus
siswa mengalami peningkatan kembali keempat respon siswa dalam penialain
karena siswa sudah semakin terbiaa denga diri terkait dengan pendapat siwa
diterapkannya metode brainstoming terhadap metode brainstorming dalam
dalam pembelajaran sejarah. pembelajaran sejarah di kelas XI IPS 4
menunjukan bahwa metode tersebut
Selain itu, melalui metode
dapat meningkatkan kemampuan
brainstorming ini, siswa dilatih untuk
mengemukakan pendapat siswa. Selain
mencari, menemukan, mengolah sumber
itu, pembelajaran sejarah dengan
informasi tersebut menjadi ide atau
menggunakan metode brainstorming
gagasan yang akan digunakannya dalam
menjadi lebih menyenangkan, siswa lebih
mengemukakan pendapat. Disamping itu
berperan secara aktif dalam kegiatan
siswa juga dituntut untuk mampu bekerja
pembelajaran dan siswa jadi lebih
secara individu, sehingga kemampuan
fokus. Siswa juga dapat mengemukakan
siswa secara individu dapat diamati dengan
pendapatnya lebih leluasa sehingga
jelas. Hal tersebut senada dengan pendapat
kemampuan siswa dalam menyampaikan
yang dikemukakan oleh Nasution (2010:7)
pendapat dapat terlihat.
menyatakan “pembelajaran merupakan
proses mengolah dan mengembangkan Penggunaan metode brainstorming
tingkah laku subyek belajar dalam rangka pada saat proses pembelajaran,
pembentukan pribadinya”. Proses tukan memperlihatkan keaktifan siswa pada
menukar pendapat, menanggapi suatu saat mengemukakan pendapat, serta
pendapat orang lain dan menambahkan respon siswa dilihat dari penilaian diri
suatu pendapat merupakan aktivitas yang siswa, yang pada umunya menunjukan
baik bagi perkembangan intelektual siswa ketertarikan atau antusias pada proses
. pembelajaran. Penerapan metode
brainstorming dalam pembelajaran sejarah
Menurut Parera (1987:185)
tidak hanya meningkatkan kemampuan
mengemukakan pendapat adalah
mengemukakan pendapat siswa yang
kemampuan menggunakan bahasa
memang menjadi fokus penelitian,
dengan baik, tepat dan seksama. Berkaitan
ternyata penerapan metode brainstoming
dengan tujuan metode brainstorming
ini dapat memberikan dampak yang lain
bahwa semakin sering mengemukakan
yakni, dalam hal keaktifan siswa dan
pendapatnya maka pendapatnya

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 12 Vol.5 No.2 Juli 2016


minat belajar terhadap pembelajaran awal kepada siswa agar siswa termotivasi
sejarah, siswa menjadi lebih tertarik dan dalam pembelajaran sejarah.
lebih fokus dalam pembelajaran sejarah
Pada kegiatan inti guru memberikan
PENUTUP pertanyaan-pertanyaan menarik yang
nantinya akan dicari ide atau gagasannya
Kesimpulan
oleh siswa kemudian guru memberi waktu
Pertama, perencanaan penerapan siswa untuk mencari ide atau gagasannya
metode brainstorming dalam pembelajaran dari berbagai sumber selanjutnya guru
sejarah, guru sebagai peneliti berkolaborasi memberi kesempatan kepada siswa untuk
dengan guru mitra sebagai pengajar yang mengemukakan gagasannya. Ketika siswa
sudah berpengalaman, guru mitra juga sedang mengemukakan pendapatnya
dapat memberi masukan kepada guru guru harus menunda penilaian terhadap
sebagai peneliti. Guru mempersiapkan gagasan yang diutarakan oleh siswa hal
silabus yang nantinya sebagai acuan yang dilakukan oleh guru ketika metode
untuk membuat rencana pelaksanaan brainstorming ini diterapkan yaitu
pembelajaran (RPP) yang disesuaikan guru harus selalu memberikan motivasi
dengan kondisi serta karakteristik kepada siswa agar siswa sebanyak
siswa untuk diterapkan dalam setiap mungkin mengemukakan pendapatnya.
pelaksanaan tindakan, mempersiapkan Setelah selesai penerapan metode
materi pembelajaran, mempersiapkan brainstorming guru dan siswa bersama-
media pembelajaran yang dapat menarik sama mengevaluasi pendapat yang
perhatian serta akan menimbulkan dikemukakan oleh siswa. Pada kegiatan
antusias dalam proses pembelajaran. penutup guru dan siswa bersama-sama
Dalam setiap siklusnya peneliti menyimpulkan materi secara keseluruhan
menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang kemudian guru memberikan tindak lanjut
menarik agar siswa berperan aktif dalam berupa tugas.
mengemukakan pendapat, tidak hanya
Ketiga, hasil setelah diterapkannya
itu peneliti juga mempersiapkan lembar
metode brainstorming dalam proses
observasi siswa, lembar observasi guru
pembelajaran sejarah, mengalami
dan lembar penilaian diri siswa.
peningkatan kemampuan mengemukakan
Kedua, pelaksanaan metode pendapat secara bertahap pada setiap
brainstorming atau curah gagasan siklusnya setelah diterapkannya metode
dalam meningkatkan kemampuan brainstorming. pada pelaksanaan tindakan
mengemukakan pendapat dilakukan I kemampuan mengemukakan pendapat
setiap tindakan siklus. Pelaksanaan siswa masih dalam kategori cukup dengan
tindakan dalam penerapan metode presentase 45%, tetapi pada pelaksanaan
brainstorming yaitu ada tiga hal yang harus tindakan II presntase katagori baik yaitu
dilakukan dalam pelaksanaan metode 41%, pada tindakan III presentase kategori
brainstorming yaitu kegiatan pembuka, baik yaitu 73%, dan pada tindakan IV
kegiatan inti dan kegitan penutup. Dalam presentase baik yaitu 82%, sehingga pada
penerapan metode brainstorming pada tindakan IV kemampuan mengemukakan
kegiatan pembuka guru menjelaskan tata pendapat sudah terlihat sangat baik. Hal ini
cara pembelajaran menggunakan metode terbukti dari hasil lembar observasi pada
brainstorming dan memberikan motivasi saat proses pembelajaran, keaktifan siswa
pada saat mengemukakan pendapat, serta

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 13 Vol.5 No.2 Juli 2016


respon siswa dilihat dari penilaian diri pembelajaran yang matang agar proses
siswa, yang pada umunya menunjukan pembelajaran berjalan dengan baik,
ketertarikan atau antusias pada proses guru harus selalu memberi motivasi
pembelajaran dengan menggunakan kepada siswa agar mereka antusias
metode brainstorming. dalam membaca materi pembelajaran,
guru harus membuat media semenarik
Dari siklus pertama sampai siklus
mungkin agar siswa lebih antusias dalam
keempat respon siswa dalam penialain
proses pembelajaran dan guru harus
diri terkait dengan pendapat siwa
menyediakan sumber-sumber yang
terhadap metode brainstorming dalam
relevan untuk menunjang dalam proses
pembelajaran sejarah di kelas XI IPS 4
pembelajaran.
menunjukan bahwa metode tersebut
dapat meningkatkan kemampuan Saran
mengemukakan pendapat siswa. Selain
Adapun saran yang ingin penulis
itu, pembelajaran sejarah dengan
sampaikan berkaitan dengan penerapan
menggunakan metode brainstorming
metode brainstoming dalam pembelajaran
menjadi lebih menyenangkan, siswa lebih
sejarah sebagai berikut:
berperan secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan siswa jadi lebih o Bagi guru, metode brainstorming
fokus. Siswa juga dapat mengemukakan merupakan salah satu alternatif solusi
pendapatnya lebih leluasa sehingga bagi pembelajaran sejarah di kelas. Guru
kemampuan siswa dalam menyampaikan harus senantiasa membimbing dan
pendapat dapat terlihat. memfasilitasi siswa agar lebih dominan
aktif dalam proses pembelajaran. Guru
Keempat, dalam penerapan
harus memperjelas aturan dari metode
metode brainstorming sebagai
ini, sehingga siswa lebih paham ketika
upaya meningkatkan kemampuan
melakukannya.
mengemukakan pendapat siswa
dalam pembelajaran sejarah memang o Bagi sekolah, sekolah harus
menemui beberapa kendal. Kendala lebih mendukung, memfasilitasi, dan
yang dialami sebagian besar disebabkan memperbaiki fasilitas yang sudah ada,
karena keterbatasan waktu untuk sehingga guru guru lebih mudah saat
mengeksplorasi pertanyaan dan materi mengajar di kelas. Kemudian guru juga
pelajaran lebih mendalam, selain itu harus mendukung metode pembelajaran
pertanyaan-pertanyaan yang menarik yang ada selama itu berdampak positif
untuk menstimulus siswa dalam mencari untuk siswa.
gagasan dan menemukan gagasan yang
sesuai dengan materi pembelajaran dan o Bagi peneliti lebi lanjut, dalam
harus dapat merangsang siswa untuk penerapan metode brainstorming ini
mengajukan pendapatnya. Namun masih banyak kekuarangan oleh karena itu,
kendala-kendala tersebut dapat diatasi banyak perbaikan-perbaikan yang harus
melalui upaya-upaya perbaikan yaitu dilakukan oleh penelitian selanjutnya
dengan cara guru selalu memotivasi agar penerapan metode brainstorming
siswa agar siswanya berkompetisi dalam ini dapat diterapkan dengan semaksimal
mengemukakan pendapatnya, Siswa mungkin.
harus dibiasakan dengan pembelajaran o Bagi peneliti, pada penelitian metode
yang aktif (student center), perlu rencana

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 14 Vol.5 No.2 Juli 2016


brainstoming ini telah meningkatkan
kemampuan mengemukakan pendapat
dalam pembelajaran sejarah. Siswa
lebih ikut berpartisipasi dalam
proses pembelajaran terutama dalam
mengemukakan gagasan. Namun dalam
hal ini peneliti menyadari masih banyak
kekurangan dalam pelaksanaan penelitian
ini. Maka peneliti berharap untuk
penelitian selanjutnya, materi harus lebih
dikuasai oleh guru, membuat pertanyaan
semenarik mungkin agar siswa lebih
termotivasi.

ȱ 

Hamalik, O. (2008). ›˜œŽœȱ Ž•Š“Š›ȱ Ž—Š“Š›ǯȱ


Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hasyimi, A.H. (2001). Ž—’’”ȱ•ŠȱŠœž•ž••Š‘ǯȱ
Jakarta: Pustaka Azzam
Nasution (2010). ’Š”’”ȱ ŠœŠœȬŠœŠœȱ –Ž—Š“Š›ǯȱ
Jakarta: Bumi Aksara
Parera, J.D. (1987). Ž•Š“Š›ȱ Ž—Ž–ž”Š”Š—ȱ
Pendapat. Jakarta: Erlangga
Rawlinson, JG. (1977). Ž›ę”’›ȱ ›ŽŠ’ȱ Š—ȱ
Brainstorming. Jakarta: Erlangga
Roestiyah. (2008). S›ŠŽ’ȱ Ž•Š“Š›ȱ Ž—Š“Š›ǯ
Jakarta: Rineka Cipta
Rosmiati, V . (2013). Penerapan Metode
Ž–‹Ž•Š“Š›Š—ȱ ›Š’—œ˜›–’—ȱ —ž”ȱ
Ž—’—”Š”Š—ȱ Ž–Š–™žŠ—ȱ Ž›™’”’›ȱ
Kritis Siswa Kelas Xi Ips 4 Di Sma Negeri
’ž›Š“Šȱ ǻŽ—Ž•’’Š—ȱ ’—Š”Š—ȱ ”Ž•Šœȱ ™ŠŠȱ
–ŠŠȱ™Ž•Š“Š›Š—ȱ Ž˜›ŠęǼȱBandung. Skripsi
Sarjana pada FPIPS UPI Bandung :
Tidak diterbitkan.
Suprihatna, A (2013). Penerapan metode Learning
Š›œȱ ’‘ȱȱšžŽœ’˜—ȱŠ•Š–ȱ™Ž–‹Ž•Š“Š›Š—ȱ
œŽ“Š›Š‘ȱ ž—ž”ȱ –Ž—’—”Š”Š—ȱ ”Ž–Ž–™žŠ—ȱ
–Ž—Ž–ž”Š”Š—ȱ ™Ž—Š™Šȱ œ’œ Šȱ ǻŽ—Ž•’’Š—ȱ
’—Š”Š—ȱ”Ž•Šœȱ’ȱ”Ž•Šœȱ ȱ ȱȱŽŽ›’ȱ
Š—“ž—ȱ œŠ›’ǼǯŠ—ž—ǯȱ Skripsi Sarjana
pada FPIPS UPI Bandung : Tidak
diterbitkan

Jurnal PENDIDIKAN SEJARAH 15 Vol.5 No.2 Juli 2016

You might also like