Pojok Konsultasi Syariah
Oleh : Us. Abdurahman Wahid, Le. Ma.
(Culusan 51 islamic University Madina, 82 King Saud University Riyadh)
Pertanyaan bisa dikrimkan via :SMS/WA : +62 852-2043-7482
‘e-mail: buletin alka bg@emailcom
Aturan Pembagian Daging Qurban
AssalamuAloikum
(1) Peraturan pembagian daging qurban pada Idul Adha. Berapa bagian sebenarnya
‘yang menjadi hak bagi orang yang berqurban dan berapa bagian untuk yang lainnya.
Mohon berikan dalil-dalil dan hadits-haditsnya.
(2) Apakah warga non-muslim juga berhak memakan daging qurban tersebut?
Wassalam,
Jawaban:
“Assalamu’alaikum WarahmatullahiWabaraktuh Alhamdulillah rabbil ‘alamin, washshalatw
wassalamu “ala sayyidil mursalin,wa ba’du,
Daging hewan sembelihan qurban disunnahkan dimakan oleh yang menyembelihnya.
Kemudian disunnahkan untuk dihadiahkan kepada kerabat dan disedekahkan kepada
fakir miskin, Ketiga metode pembagian hewan qurban ius memang telah diperintahkan
oleh Rasulullah * :Rasulullah * bersabda,
*Makanlah,berilah makan orang miskin dan hadiahkanlah” (HR. Bukhari dan Muslim).
Para ulama berkata bahwa sebaiknya 1/3 dimakan oleh yang berqurban, 1/3
disedekahkan kepada fakir miskin dan 1/3 sisanya dihadiahkan kepada kerabat. Selain
itu daging juga boleh dikirimkan ke tempat lain yang membutuhkannya, bahkan meski
ke luar negeri. Namun tidak boleh dijual dan juga tidak boleh dijual kulitnya. Maka
tenaga orang yang menyembelihkan hewan qurban tidak boleh dibayar dengan daging
urban yang disembelihnya, atau dengan salah satu bagian dari hewan tersebut.
Seperti kulit,kepala, aki dan lainnya. Sehingga bila seseorang meminta jasa orang lain
Untuk minta disembelihlan, maka bila yang menyembelihkan itu minta imbalan,
harustah diupah dari uang pribadi yang memiliki hewan tersebut, tidak boleh
diambitkan dari penjuatan bagian hewan itu. Sehingga bila sebuah panitia memungut
biaya penyembelihan hewan kepada pemilik hewan qurban, maka hal itu sudah benar
dan sesuai dengan ketentuan syariat.
Orang kafir boleh saja memakan daging itu dan tidak ada larangan mereka untuk
memakannya. Bisa melalui sedekah atau sebagai hadiah.Tapi tentu saja jangan sampai
timbul fitnah, dimana orang kafir dapat bagian, tapi orang Islam malah tidak dapat
bagian.
Hadaanallahu Wa lyyakum Ajma’in, Wollahy A’lam Bish-shawab,Wassalamu “Alaikum
rrahmatullahiWa Barakatuh.
Bulelin
{Eds} 16 Tahun tt A {
g Mit a
ahfi?
‘Merajut Ukhuwah - Membangun Ummah
Fiqih Qurban
lah i mensyarfatkan menyembelih
Aitisetivor (hewan kurban) bagi kau
‘muslimin yang memiliki kemampuan.
Hal iniAllah sebutkan dalam firman-Nya:
“Maka shalatlah hanya kepada Rabb-mu
ddan menyembelihiah."(QS.AFKautsar:2)
Di dalam ayat ini yeng dimaksud dengan
“menyembelih” adalah menyembelih
hewan qurban pada hari nahr (‘Idul Adha
dan tiga hari setelahnya). Pendapat ini
dipilih oleh mayoritas ahli tofsir dan
dikuatkan oleh Ibnu Katsir (lihat Zadul
darah (qurban), maka hendaknya kalian
‘merasa senang karenanya.” (HR. Tirmidzi,
Ibnu Mojah dan Al Hakim dengan sanad
sabi).
Hukum Udhiyah
Mayoritas ulama berpendapat bahwa
hukum berkurban adalah sunnah
imu’okkadah, dan bagi orang yang memiliki
kemampuan agar tidak meninggalkannya.
‘Adapun jika berkurbannya karena wasiat
atau nadzar maka menjadi wajib untuk
ditunaikan,
cee Ue ' Berhutang untuk
’ "Tetopi yang aféhal (lebih | Berkurban
Maka Udhiyah utama) adalah memilih | Berhutang untuk membeli
Udh-hiyah adalah sebutan
bbagi hewan ternak yang |
disembelih pada hari Idul |
Adha dan hari Tasyriq ™
dalam rangka
mendekatkan diri (tagorruban) kepada
Allah Tala, (Figih Sunnah Sayyid Sabiq)
(Ac Tarifa 1/45)
Keutamaan Qurban
Menyembelih qurban termasuk amal salih
yang paling utama, Dari ‘Aisyah Us
‘menceritakan bahwa Nabi % bersabda,
“Tidaklah anak Adam melokukan suatu
‘amatan pada hari Nahr (Idul Adha) yang
lebih dicinta oleh Allah melebihi mengalirkan
hewan yang bagus,
gemuk, dan sehat."
|hewan kurban
| diperbolehkan bagi
i seseorang yang memiliki
pekerjaan tetap dan
penghasilan pasti, sehingga dia bisa
‘membayar hutangnya tidak melebihi batas
‘tempo yang telah disepakati. Apabila tidak
ada penghasilan pasti, maka tidak
dianjurkan berhutang karena syari’at
kurban hanya berlaku bagi orang yang
‘memiliki kemampuan.
‘Syarat-Syarat Udhiyah
‘Ada empat syarat hewan yang boleh
untuk dijadikan sebagai udhiyah:Pertama: Dari jenis hewan yang telah
ditentukan syar'at yaitu unta, sapi, dan
kambing.
Kedua: Telah mencapai_usia tertentu,
yaitu enam bulan untuk domba dan satu
‘tahun untuk kambing Jawa. Adapun untuk.
sapi adalah dua tahun, sedangkan unta
adalah lima tahun.
Ketiga: tidak memilki 4 cacat tubuh yang
disebutkan dalam hadits al-Bara’ bin ‘Azib
28 * “Ada empat cacat yang tidak boleh ada
pada hewan kurban; a-‘aura (buta sebelah)
yang jelas butanya, sakit yang jelas sakitnya,
pincang yang. jelas
incangnya, dan kurus
yang tidak ada
sumsumnya.”
Maka tidak boleh
berkurban dengan
hewan-hewan yang
memiliki kriteria cacat
tubuh seperti tersebut
di atas atau yang lebih
parah darinya, seperti
uta kedua matanya, putus salah satu
kakinya, sekarat karena diterkam hewan
bbuas atau yang lainnya.
‘Adapun cacat tubuh yang tidak terlalu
parah maka masih sah dijadikan sebagai
Uudhiyah seperti hewan yang terpotong
telinga, tanduk, atau ekornya, baik
terpotong secara keseluruhan atau hanya
sebagian saja. Tetapi yang oféhal (lebih
‘utama) adalah memilih hewan yang bagus,
‘gemuk,dan sehat.
Keempat: Menyembelih pada waktu
yang telah ditentukan, yaitu setelah shalat
“Idul Adha sampai akhir hari tasyrig, Maka
total waktu penyembelihan adalah empat
hari (IdulAdha dan 3 hari setelahnya).
Beberapa Hukum Berkaitan dengan
‘Orang yang Berkurban
Berikut beberapa hukum yang harus
iperhatikan oleh seorang yang. ingin
3
i
makani
rinya dan (seb
berkurban:
a.tkhlas Mengharap RidhaAllah
Niat yang ikhlas adalah kunci diterimanya
sebuah amalan. Seorang yang berkurban
dengan kambing yang mahal harganya,
gemuk tububnya, dan bagus bentuknya
tetapi_ tidak diiringi dengan keikhlasan
maka tidak akan memilki arti sedikiepun
disisiAllah dl. Allah berfirman
“Tidak akan sampai kepada Allah daging dan
darahnya (hewan sembelihan), akan tetapi
yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan
dar kalian.” (QS.A\-Haj:37)
dan_ketakwaan yang
paling agung adalah
‘mengikcaskan niat
b.Tidak Boleh
Memotong Kuku dan
Mencukur Rambut
Memasuki sepuluh hari
pertama bulan
Dauihijah,seorang yang
telah berniat berkurban
tidak boleh memotong kuku dan semua
rambut yang tumbuh di tubuh, Rasulullah
% bersabda,
“Apabila telah masuk sepuluh hari pertama
bulan Dzulhijah dan salah seorang di antara
kalian hendak berkurban, maka janganlah ia
‘memotong rambut dan kulitnya sedikitpun.”
(HR. Muslim dori Ummu Salamah
radhiyallaahu'anha)
Alelmam An-Nawawi rahimahullah
menjelaskan, “Yong dimoksud larangan
memotong kuku dan rambut adalah
‘menghilangkan kuku baik dengan cara
memotong, mematahkan, atau cara lainnye.
Sedangkan larangan memotong rambut
adalah dengan. mencukur, memendekkan,
mencabut, membakar, menggunakan obat
perontok, atau cara lainnya. Larangan
tersebut berlaku bagi bulu ketik,kumis, bulu
kemaluan, dan seluruh rambut yang tumbuh
ditubuh.” (Al-Minhaj 6/472)
Memotong_dan_membagikan dengan
cara yang bak
Tata Cara MemotongUdhiyah
I Sebaiknya pemilik qurban menyembelih
hewan qurbannya sendir
2Apabila_pemilik qurban_ tidak bisa
menyembelih. sendiri maka sebaiknya
dia ikut datang menyaksikan
penyembelihannya.
3.Hendaknya memakai alat yang tajam
untuk menyembelih
4.Hewan yang disembelih dibaringkan di
atas lambung kirinya dan dihadapkan ke
kiblat. Kemudian pisau ditekan kuat-
kuat supaya cepat putus.
5.ketika akan menyembelih. disyariatkan
membaca “Bismilaahi wollaahu akbar”
ketika_menyembelih. Untuk bacaan
bismillah (tidak perlu ditambahi Ar
Rahman dan Ar Ratiim) hukumnya wajib
menurut Imam Abu Hanifah, Malik dan
‘Ahmad, sedangkan menurut Imam Syafii
hukumnya sunnah, Adapun bacaan takbir
= Allah akbor = para ulama sepakat
kalau hukum membaca takbir ketika
menyembelin ini adalah sunnah dan
bukan wajib.Kemudian diikuti bacaan:
*"hadza minka wa loka.” (HR. Abu Dawud
2795) Acau
* hadza minka wa laka ‘anni atau ‘an fulan
(disebutkan nama shahibul qurban):"atau
+ Berdoa agar Allah menerima qurbannya
dengan doa, “Allahumma tagabbal mini
‘atau min fulan (disebutkan nama shahibul
qurban)”
Pemanfaatan hewan qurban
Memakan Daging Kurbannya
Seorang yang berkurban_ disunnahkan
memakan sebagian dari daging hewan
kurbannya, bahkan ada sebagian ulama’
yang mewajibkannya berdasarkan firman
Allah a
“Maka makanlah sebagian darinya dan
(sebagian lagi) berikanlah untuk. dimakan
orang-orang yang membutuhkan lagi
fakir’(QS.AlHaj 28)
Menyimpan Daging Kurbannya
Diperbolehkan menyimpan daging hewan
kurban walaupun lebih dari tiga hari
Rasulullah *bersabda:
“Hanyalah dahulu aku melarang kalian
(menyimpan doging kurban) karena ada
folongan yang ~membutuhkan. Sekorang
makanlah, simpanlah, dan bersedehkablah”
(HR Muslim)
Menyedekahkan sebagian Daging Kurban
Hendaknya daging hewan kurbannya tidak
dimakan semuanya, sisihkanlah
sebagiannya sebagai sedekah bagi orang-
orang fokir, Allah subhaanahu wa ta’aalaa
berfirman (yang artinya):
“Maka makanlah sebagian darinya dan
(sebagian lagi) berikanlah untuk. dimakan
orang-orang yang membutuhkan lagi
fakir?”(QS.AlHaj28)
Boleh memberikan daging hewan kurban
kepada orang kafir yang tidak memerangi
kaum muslimin atau menampakkan
kebencian kepada mereka. Wallahu
lam...
enasahat Rodale: Dikdik Kurniawan
Pimpinan Redols: Abdurrahman Wahid te. MA
‘Tim Redaksi: wan Hermawan, Dw
[lnm Reais JL iarscondong Timur 160/126C - Kota Bandung
Tein. 091320324774
‘Bank BNI
a Dike
No.Rek - 0827985188
Arent
Disebarkan secara gratis untuk umum
uletn alkahtibdy@gmai.com
‘urniawan
“Ase Wias Abad st)
ery