Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Jurnal e-GiGi (eG), Volume 5 Nomor 2, Juli-Desember 2017

Gambaran Status Kebersihan Gigi dan Mulut pada Pengidap HIV/AIDS


di Yayasan Batamang Plus Bitung

Fitrisya C. Kinontoa
Christy N. Minjelungan
Elita Tambunan

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: Fitrisyaceciliakinontoa@yahoo.com

Abstract: Human immunodeficiency virus/acquired immune deficiency syndrome (HIV/


AIDS) is an infectious disease that attacks the immune system, therefore, the individual
becomes more susceptible to opportunistic infections. The lower the dental and oral hygiene
status are, the more susceptible an individual to opportunistic infections in the oral cavity due
to the presence of HIV/AIDS. This study was aimed to obtain the status of oral and dental
hygiene in individuals with HIV/AIDS at the Batamang Plus Foundation in Bitung. This was a
descriptive study with a cross-sectional design. Data were obtained by examination of oral and
dental hygiene status using OHI-S index. There were 30 respondents obtained by using total
sampling method. The results showed that the highest percentage of the oral and dental
hygiene status of the respondents (68% of male respondent and 57% of female respondents)
was at moderate category. The average OHI-S was 2,2, categorized as moderate. Conclusion:
Most respondents in this study had moderate category of oral and dental hygiene status.
Keywords: human immunodeficiency virus, dental and oral hygiene status

Abstrak: Human immunodeficiency virus/acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS)


merupakan penyakit menular yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga
lebih mudah terserang infeksi oportunistik. Semakin rendah status kebersihan gigi dan mulut
seorang pengidap HIV/AIDS akan lebih memudahkannya terserang infeksi oportunistik pada
rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kebersihan gigi dan mulut pada
pengidap HIV/AIDS di Yayasan Batamang Plus Bitung. Jenis penelitian ialah deskriptif
dengan desain potong lintang. Data diperoleh dari hasil pemeriksaan status kebersihan gigi
dan mulut menggunakan indeks OHI-S. Terdapat 30 responden yang diperoleh mengunakan
metode purposive sampling. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa persentase tertinggi dari
status kebersihan gigi dan mulut responden berada pada kategori sedang yaitu 68% responden
laki-laki dan 57% responden perempuan. Rerata OHI-S yang diperoleh ialah 2,2 yang
tergolong kategori sedang. Simpulan: Sebagian besar responden memiliki status kebersihan
gigi dan mulut kategori sedang.
Kata kunci: pengidap HIV/AIDS, kebersihan gigi dan mulut

Sehat menurut World Health Organization dari penyakit atau kecacatan, serta
(WHO) adalah suatu keadaan yang produktif secara ekonomi dan sosial. Data
sempurna baik secara fisik, mental, social riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun
dan bukan hanya bebas dari penyakit atau 2013 menunjukkan prevalensi nasional
kecacatan.1 Sehat menurut UU nomor 36 masalah kesehatan gigi dan mulut sebesar
tahun 2009 adalah keadaan sempurna baik 25,9% dan sebanyak 14 provinsi
fisik, mental, social dan tidak hanya bebas mempunyai prevalensi masalah gigi dan

203
Kinontoa, Mintjelungan, Tambunan: Gambaran status kebersihan gigi dan mulut ...

mulut di atas angka nasional. Provensi dengan desain potong lintang. Penelitian
Sulawesi Utara merupakan salah satu dilakukan di Yayasan Batamang Plus
provinsi dengan prevalensi sebesar 31,6%.2 Bitung pada bulan November hingga
Salah satu penyakit gigi dan mulut Desember 2016 dengan populasi penelitian
yang banyak di jumpai di masyarakat yaitu berjumlah 30 orang. Kriteria inklusi yaitu
penyakit periodontal. World Health pengidap yang positif terinfeksi HIV/AIDS
Organization (WHO) juga melaporkan dan bersedia mengikuti penelitian dengan
bahwa penyakit gigi dan mulut seperti menanda tangani informed consent. Kriteria
penyakit karies gigi, periodontal, eksklusi yaitu pengidap HIV/AIDS yang
kehilangan gigi secara dini, kanker mulut tidak kooperatif dan gigi untuk evaluasi
dan faring, serta penyakit dalam rongga indeks sudah tidak lengkap.
mulut yang merupakan beban global di Pemeriksaan indeks debris dan kalku-
berbagai negara.3,4 Untuk menilai kebersih- lus dilakukan pada permukaan elemen gigi
an gigi dan mulut digunakan oral hygiene rahang atas yaitu gigi M1 kanan atas
index simplified (OHIS) menurut Ainamo permukaan bukal, gigi I1 kanan atas
(1975). permukaan labial, dan gigi M1 kiri atas
World Health Organization mengesti- permukaan bukal. Elemen gigi rahang
masi sekitar 35 juta penduduk dunia telah bawah yang diperiksa yaitu gigi M1 kiri
terkena penyakit HIV/AIDS; 3,2 juta di bawah permukaan lingual, gigi M1 kanan
antaranya ialah anak-anak pada tahun 2013. bawah permukaan lingual, gigi I1 kiri
Menurut data Kementerian Kesehatan bawah permukaan labial, dan gigi M1
Indonesia tahun 1987-2013 jumlah pengi- kanan bawah permukaan lingual. Pemerik-
dap HIV/AIDS tercatat sebanyak 52.348 saan dilakukan menggunakan kaca mulut
jiwa. Berdasarkan data dari Dinas dan disclosing solution yang diteteskan 3-5
Kesehatan Kabupaten Bitung Provinsi tetes di bawah lidah kemudian diratakan ke
Sulawesi Utara jumlah pengidap penyakit seluruh permukaan gigi.
ini mencapai 250 jiwa.5 Penghitungan indeks debris dan indeks
Akibat menurunnya kekebalan tubuh kalkulus digunakan untuk pengukuran
pada seseorang menyebabkan orang terse- OHI-S. Status kebersihan gigi dan mulut
but sangat mudah terserang infeksi oportu- diukur berdasarkan OHI-S menurut WHO
nistik. Infeksi oportunistik yaitu infeksi dengan menjumlahkan debris index simpli-
oleh organisme yang biasanya tidak fied (DI-S) dan calculus index simplified
menyebabkan penyakit tetapi pada keadaan (CI-S). Data yang dikumpulkan kemudian
tertentu menjadi patogenik. Dalam tubuh diolah dengan cara manual, dihitung
kita terdapat banyak organisme seperti persentasenya kemudian disajikan dalam
bakteri, parasit, jamur, dan virus. Infeksi tabel distribusi frekuensi dan analisis.
HIV/AIDS dapat bermanifestasi pada
rongga mulut berupa kandidiasis parah atau HASIL PENELITIAN
kambuhan, oral hairy leukoplakia, sarkoma Hasil penelitian diperoleh melalui
Kaposi, atau penyakit periodontal.6 pemeriksaan gigi dan mulut, dan ditabulasi
Penelitian ini bertujuan untuk menge- berdasarkan jenis kelamin dan usia. Tabel 1
tahui status kebersihan gigi dan mulut pada memperlihatkan responden laki-laki (18
pengidap HIV/AIDS di Kota Bitung. orang) lebih banyak daripada responden
Yayasan Batamang Plus Bitung dipilih perempuan (12 orang).
sebagai lokasi penelitian oleh karena Tabel 2 memperlihatkan bahwa usia
lembaga ini merupakan lembaga yang responden terbanyak pada kelompok usia
menaungi pendampingan untuk pengidap 231-40 tahun. Tabel 3 memperlihatkan
HIV/AIDS di Kota Bitung. total OHI-S pada responden laki-laki lebih
tinggi daripada responden perempuan tetapi
BAHAN DAN METODE PENELITIAN skor rerata lebih tinggi pada responden
Jenis penelitian ini ialah deskriptif perempuan.

204
Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan usia
jenis kelamin
Usia (tahun) n %
Jenis kelamin N % 20-30 12 40
Laki-laki 18 60 31-40 14 47
Perempuan 12 40 >40 4 13
Jumlah 30 100 Jumlah 30 100

Tabel 3. Distribusi indeks OHI-S responden berdasarkan jenis kelamin


Jenis kelamin Total OHI-S Skor rerata Kategori
Laki-laki 35,9 1,9 Sedang
Perempuan 30,8 2,5 Sedang
Jumlah 66,7 2,2 Sedang

Tabel 4. Distribusi kategori OHI-S responden berdasarkan jenis kelamin

Kategori OHI-S
Jenis kelamin Baik Sedang Buruk Total
n % n % n % n %
Laki-laki 3 16 12 68 3 16 18 100
Perempuan 2 18 7 57 3 25 12 100

BAHASAN an Kemenkes RI tahun 2014 bahwa


Hasil penelitian yang dilakukan di pengidap HIV/AIDS di Indonesia usia 20-
Yayasan Batamang Plus Bitung dengan 29 tahun mencapai jumlah terbanyak yaitu
jumlah responden sebanyak 30 orang. 18.352 jiwa.7
Responden berjenis kelamin laki-laki lebih Tabel 3 memperlihatkan distribusi
banyak daripada responden berjenis kelamin OHI-S seluruh responden yang mendapat-
perempuan (60%:40%). Hasil ini didukung kan hasil rerata sedang. Hal ini sesuai
oleh data Kementrian Kesehatan Republik dengan hasil penelitian oleh Gani9 di
Indonesia tentang laporan perkembangan Yayasan Batamang Plus Manado yang
HIV/AIDS Triwulan I tahun 2016 bahwa menyatakan bahwa menurut pengamatan
laki-laki yang terinfeksi HIV/AIDS pada klinis kalkulus dalam rongga mulut
bulan September-Desember 2016 mencapai pengidap HIV/AIDS masih kurang. Hal
155 orang (62%) sedangkan perempuan 95 tersebut disebabkan karena pengetahuan
orang (38%).7 Berdasarkan karakteristik tentang kebersihan gigi dan mulut yang
usia responden, kelompok usia 31-40 tahun tinggi. Pengetahuan ini didapatkan melalui
paling banyak dengan jumlah 14 orang perkembangan teknologi dan banyaknya
(47%), disusul usia 20-30 tahun dengan media masa yang dapat membantu respon-
jumlah 12 orang (40%) dan usia >40 tahun den memperoleh informasi dengan mudah.
yang berjumlah 4 orang (13%). Hasil ini Informasi yang didapatkan saat pene-
menunjukkan bahwa banyak pengidap litian berlangsung dari wawancara tidak
HIV/AIDS yang menjadi responden di terstruktur dengan beberapa responden
Yayasan Batamang Plus Bitung berada menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti
pada usia produktif. Hal ini sesuai dengan kurangnya promosi kesehatan khususnya
laporan statistik kasus HIV/AIDS di kebersihan gigi dan mulut serta keraguan
Indonesia oleh Direktorat Jenderal Pengen- para responden untuk melakukan pera-
dalian Penyakit dan Penyehatan Lingkung- watan pada dokter gigi mungkin menye-

205
Kinontoa, Mintjelungan, Tambunan: Gambaran status kebersihan gigi dan mulut ...

babkan hasil OHI-S rerata kategori sedang. terkena penyakit oportunistik akibat virus
Menurut penulis, faktor keraguan ini men- HIV/AIDS.
jadi masalah utama sehingga didapatkan-
nya hasil status kebersihan gigi dan mulut SIMPULAN
yang hanya mencapai kategori sedang. Status kebersihan gigi dan mulut
Responden menyatakan keraguannya bila pengidap HIV/AIDS di Yayasan Batamang
ingin melakukan perawatan di dokter gigi Plus Manado berdasarkan indeks OHI-S
akan terjadi penolakan jika dokter gigi termasuk pada kategori sedang.
tersebut mengetahui penyakit yang mereka
derita. Padahal keraguan tersebut tidak SARAN
akan terjadi mengingat sebagai tenaga Bagi pemerintah, disarankan untuk
kesehatan seperti dokter dan dokter gigi menyediakan layanan khusus menangani
memiliki Kode Etik Kedokteran Internasio- kebersihan gigi dan mulut pengidap HIV/
nal dari World Medical Association AIDS dan melakukan penyuluhan secara
(WMA) yang menyatakan satu-satunya berkala tentang kebersihan gigi dan mulut
alasan mengakhiri hubungan dokter dan kepada masyarakat khususnya pengidap
pasien ialah jika pasien memerlukan HIV/AIDS untuk mencegah bertambah
perawatan dokter lain dengan keahlian parahnya dampak penyakit terhadap
yang berbeda.10 kesehatan para pengidap.
Selain informasi yang didapatkan dari Bagi pengidap HIV/AIDS, disarankan
wawancara tidak terstruktur, sebagian untuk meningkatkan kebersihan gigi dan
informasi juga didapatkan dari pengamatan mulut dengan rajin menyikat gigi dan
klinis pada rongga mulut responden melakukan pemeriksaan gigi secara berkala
penelitian. Penulis menemukan salah satu sekurang-kurangnya 3 bulan sekali agar
manifestasi HIV/AIDS yaitu kandidiasis. dampak HIV/AIDS terhadap kesehatan
Penemuan ini merupakan keadaan yang rongga mulut dapat ditekan.
wajar karena kandidiasis merupakan infeksi
mulut yang paling umum terjadi pada DAFTAR PUSTAKA
mukosa penderita HIV/AIDS dan malahan 1. WHO Definition of Health. [cited 2016 Jan
sering menjadi manifestasi oral yang 15]. Available from: URL:
pertama.11,12 http://www.Who.Int/About/
Berdasarkan kategori OHI-S, jumlah Definition/En/Print.Html.
kategori baik dan kategori buruk (Tabel 4) 2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Badan Penelitian dan Pengembangan
didapatkan sama banyak untuk responden Kesehatan Repu-blik Indonesia.
berjenis kelamin laki-laki yaitu masing- Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar
masing kategori sebanyak 3 orang (16%). (Riskesdas) Nasional 2013. Jakarta,
Pada responden perempuan kategori baik (2 2013; p. 146-7.
orang; 18%) lebih kurang dibandingkan 3. World Health Organization (WHO). Global
kategori buruk (3 orang; 25%). Untuk Oral Health Data Bank. Geneve, 2004.
kategori sedang pada jenis kelamin laki laki 4. Departemen Kesehatan RI. Direktorat Jendral
dan perempuan memiliki persentase terba- Pelayanan Medik, Direktorat
nyak yaitu laki-laki dengan persentase 68% Kesehatan Gigi. Profil Kesehatan Gigi
dan perempuan 57%. dan Mulut di Indonesia pada Pelita VI
Rendahnya persentase kebersihan gigi Jakarta, 1999; p. 17-69.
5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
dan mulut baik dan tingginya persentase Data dan Informasi Profil Kesehatan
pada kategori sedang menunjukkan bahwa Indonesia 2013. Jakarta, 2014; p. 143.
responden sudah biasa menjaga kebersihan 6. Fedi PF. Vernino AR, Gray JL. Silabus
gigi dan mulutnya, namun perlu lebih Periodonti. Jakarta: EGC, 2004; p. 1-4,
ditingkatkan kesadaran dan kepedulian 13-4, 18, 27, 30.
terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan 7. Ditjen PP dan PL Kemenkes RI. Statistik
mulut mengingat rentannya responden kasus HIV/AIDS di Indonesia. Jakarta:

206
Ditjen PP dan PL Kemenkes RI, Islam Fakultas Kedokteran Universitas
November 2014. Muhammadyah Yogyakarta; 2005; p.
8. Kemenkes RI Dirjen Pencegahan dan 44-5.
Pengendalian Penyakit. Laporan 11. Walangare T, Hidayat T, Basuki S. Profil
perkembangan situasi HIV/AIDS spesies candida pada pasien
Triwulan I tahun 2016 di Indonesia. kandidiasis oral dengan infeksi HIV &
Available from: www.aidsindonesia. AIDS. Surabaya: Departemen/Staf
or.id Medik Fungsional Ilmu Kesehatan
9. Gani DR. Hubungan antara pengetahuan Kulit dan Kelamin Fakultas
kesehatan gigi dan mulut dengan Kedokteran Universitas Airlangga,
status gingiva penderita HIV/AIDS di 2014; p. 30.
Yayasan Batamang Plus Manado. 12. Aškinytė D, Matulionytė R, Rimkevičius
Manado; 27 Juli 2015. h. 18. A. Oral manifestation of HIV disase:
10. Williams JR. Medical Ethic Manual. A review. Stomatologija. 2015;17(1):
Panduan Etika Medis Edisi Indonesia. 22-3.
Yogyakarta: Pusat Studi Kedokteran

207

You might also like