Professional Documents
Culture Documents
25 459 1 PB
25 459 1 PB
TERHADAP KETERSEDIAAN DAN SERAPAN FOSFOR PADA ANDISOLS
DENGAN INDIKATOR TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata strurt)
(The Effect of Organic Matter and Phosphor Fertilizer to Availability and Absorption of
Phosphor with Sweet Corn Plant (Zea mays saccharata strurt) Indicator)
Slamet Minardi *, Jauhari Syamsiyah* dan Sukoco**
*Jurusan Ilmu Tanah, Fak. Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
*Alumni Program Studi Ilmu Tanah, Fak. Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
ABSTRACT
This research purposes was to find out the effect of the kinds of organic sources and P
fertilizer to the availability and absorption of phosphor in Andisols and to find out kinds of
organic sources and P fertilizer dosage that can give the highest of availability and absorption of
phosphor in Andisols. This research was conducted in Green House and Chemistry and Soil
fertility Laboratory of Agriculture Faculty of Sebelas Maret University. This research used
Factorial Randomized Complete Design with two factors. The first factor was P0 (without P
fertilizer), P1 (100 kg/ha P2O5) and P2 (100 kg/ha P2O5), the second factor consist of B0 (without
organic matter), B1 (Gliricida sepium 10 ton/ha), B2 (rice stalk 12 ton/ha) and B3 (manure 14.25
ton/ha). They are 12 treatments that be repeated three times. Data were analyzed with F‐test or
Kruskal‐Wallis test 1% and 5% was used to know the effect of treatment on experimental result.
Duncan multiple range test 5% is used for comparing inter‐treatment. For finding out the relation
between primary dependent variable and secondary dependent one it is used correlation test.
The result of research shows that the organic matter and P fertilizer appliances have very
significant effects to the availability of phosphor in Andisols and the absorption of P by the plant.
The rice stalk appliance 12 ton/ha with P fertilizer 100 kg/ha P2O5 (P2B2) gives the highest
availability of phosphor; that is 24.67 mg/kg. The highest absorption of P can be found at the
manure appliance 14.25 ton/ha and P fertilizer 100 kg/ha P2O5 (P2B3); that is 2.24 mg.
Keywords: Andisols, available‐P, organic matter, P fertilizer
PENDAHULUAN tersedia dan diserap oleh tanaman yaitu
Andisols merupakan tanah yang subur sekitar 13‐18%. Sisanya dikonversikan dalam
karena mempunyai sifat fisik dan kimia yang bentuk senyawa fosfat yang sukar larut dan
sesuai dengan kondisi tanah yang diperlukan tidak tersedia bagi tanaman. Selain
oleh tanaman pada umumnya, sehingga pemberian pupuk anorganik, upaya lain yang
Andisols cukup baik untuk usaha di bidang dapat dilakukan adalah dengan penggunaan
pertanian. Permasalahan di Andisols adalah bahan organik. Menurut Stevenson (1982),
ketersediaan P yang rendah karena sebagian pemberian bahan organik dapat
besar P dijerap oleh mineral alofan, oksida meningkatkan ketersediaan P tanah melalui:
hidrat Fe dan Al serta kompleks Al‐humus (1) Pelepasan P melalui proses meneralisasi,
(Wada, 1979). (2) Pelepasan P dari kompleks jerapan melalui
Untuk mengatasi permasalahan P pada mekanisme khelasi antara Al dan Fe melalui
Andisols dapat dilakukan dengan pemberian gugus fungsional dan asam‐asam organik dan
pupuk anorganik, tetapi tidak efisien karena (3) melalui priming effect.
berdasarkan hasil penelitian Endriani dan Bahan organik seperti Gliricidie sepium,
Yunus (1997) hanya sebagian kecil yang jerami padi dan pupuk kandang merupakan
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 8(1) 2011 23
Pengaruh Bahan Organik dan Pupuk Fosfor…Sukoco et. al.
bahan organik yang lazim digunakan banyak untuk membandingkan antar perlakuan.
petani, kualitas dan ketersediaan yang tinggi Untuk mengetahui hubungan variabel terikat
di lapangan serta potensinya yang baik utama dengan variabel terikat pendukung
sebagai pupuk organik. Jagung manis (Zea menggunakan uji korelasi.
mays saccharata strurt) mempunyai nilai
ekonomis yang lebih tinggi dan waktu HASIL DAN PEMBAHASAN
pemeliharaan yang lebih pendek apabila Deskripsi Lokasi Penelitian
dibandingkan dengan jagung biasa sehingga Andisols Tawangmangu merupakan
jagung manis mempunyai potensi yang lebih tanah masam dengan pH H2O 5,62 dan pH KCl
baik untuk dikembangkan. sebesar 4,91; hal ini disebabkan karena
Andisols telah mengalami pelapukan lanjut
METODE PENELITIAN dan terjadi pencucian basa‐basa sehingga pH
Penelitian ini dilaksanakan di tanah menjadi rendah. Nilai pH NaF yang
Laboratorium Rumah Kaca dan Laboratorium tinggi, yaitu sebesar 11,4 menunjukkan
Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas bahwa Andisols mempunyai kandungan Al‐
Pertanian Universitas Sebelas Maret OH alofan yang tinggi. Hal ini menyebabkan
Surakarta serta telah dilaksanakan pada bulan ketersediaan P sangat rendah (3,49 mg/kg)
Juni 2005 sampai Januari 2006. Penelitian ini walaupun mempunyai P total yang tinggi
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu sebesar 350,03 mg/kg karena sebagian
faktorial dengan faktor yang diuji dosis pupuk besar P terjerap oleh Al‐OH bersama alofan.
P dan macam Bahan Organik. Faktor 1: P0 Hasil analisis bahan organik pada Tabel 2
(tanpa pupuk P), P1 (pupuk P dosis 50 kg/ha menunjukkan P total pada Gliricidia sepium
P2O5 ) dan P2 (pupuk P dosis 100 kg/ha jauh lebih tinggi apabila dibandingkan dengan
P2O5), sedangkan Faktor 2: B0 (Tanpa bahan jerami dan pupuk kandang yaitu sebesar
organik), B1 (Gliricidia sepium dengan dosis 0,62%, Kandungan N total tertinggi pada
10 ton/ha), B2 (jerami padi dengan dosis 12 Gliricidia sepium, yaitu sebesar 2,29% dan
ton/ha) dan B3 (pupuk kandang dengan dosis terrendah pada pupuk kandang sebesar
14,25 ton/ha). Dari 2 faktor tersebut 0,68%. Gliricidia sepium mempunyai C/P ratio
diperoleh 12 perlakuan dan diulang 3 kali dan C/N ratio yang paling rendah bila
Tabel 1. Hasil analisis tanah Andisol awal
Macam analisis Satuan Nilai Pengharkatan
(Kind of analysis) (Unit) (Value) (Level)*
pH H2O ‐ 5,62 Masam
pH KCl ‐ 4,91 Masam
pH NaF ‐ 11,14 Tinggi
Bahan organik % 9,59 Tinggi
KPK me/100 gr 35,15 Sangat tinggi
P total mg/kg 350,03 Tinggi
Ptersedia mg/kg 3,49 Sangat rendah
P terjerap % 87,84 Sangat tinggi
*: Pengharkatan menurut Hardjowigeno (1992)
sehingga diperoleh 36 kombinasi perlakuan. dibandingkan dengan jerami dan pupuk
Uji F atau Kruskal‐wallis dengan taraf 1% dan kandang, yaitu sebesar 74,38 dan 20,13.
5% digunakan untuk mengetahui pengaruh Gliricidia sepium mempunyai kandungan
perlakuan. Uji jarak berganda Duncan 5%
24 Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 8(1) 2011
Pengaruh Bahan Organik dan Pupuk Fosfor…Sukoco et. al.
Tabel 2. Hasil analisis bahan organik
Macam analisis Satuan Gliricidia sepium Jerami padi Pupuk kandang
P total % 0,62 0,37 0,23
N total % 2,29 0,86 0,68
C organik % 46,12 43,45 27,91
C/P ratio ‐ 74,38 117,43 130,04
C/N ratio ‐ 20,13 50,50 43,98
Asam Humat (AH) % 22,19 15,94 16,72
Asam Fulvat (AF) % 8,12 7,71 3,24
AF/AH ‐ 0,37 0,46 0,19
asam humat dan asam fulvat tertinggi, yaitu Serapan P
sebesar 22,19% dan 8,12%. Interaksi pemberian bahan organik dan
pupuk P berpengaruh nyata (P=0,029)
Ketersediaan P terhadap serapan P tanaman. Peningkatan
Interaksi pemberian bahan organik dan ketersediaan P dalam tanah akibat dari
pupuk P berpengaruh sangat nyata (P=0,003) pemberian bahan organik dan pupuk P
terhadap kandungan P tersedia tanah. mengakibatkan peningkatan serapan P oleh
Disamping karena penambahan pupuk P yang tanaman. Soepardi (1983) menyatakan
mudah tersedia, peningkatan ketersediaan P bahwa besar kecilnya serapan P tanaman
juga disebabkan oleh bahan organik baik tergantung dari ketersediaan P dalam larutan
secara langsung melalui proses mineralisasi tanah karena unsur hara banyak diserap
maupun tidak langsung membantu pelepasan melalui akar.
P yang terfiksasi (Suntoro, 2003). Hasil Uji Sebagian besar perlakuan berbeda nyata
Jarak Berganda Duncan 5% dapat dilihat dengan kontrol (P0B0). Hal ini menunjukkan
sebagian besar perlakuan berbeda nyata bahwa pemberian bahan organik dan pupuk P
dengan kontrol (P0B0). Hal ini disebabkan mampu meningkatkan ketersediaan P dalam
karena asam‐asam organik terutama asam tanah sehingga memungkinkan penyerapan P
humat dan asam fulvat hasil dari dekomposisi yang tinggi oleh tanaman.
akan membentuk senyawa komplek (khelat) Gambar 2 menunjukkan serapan P
dengan Al dan Fe sehingga membantu tertinggi terdapat pada pemberian pupuk
melepaskan fosfat (P). kandang dosis 14,25 ton/ha ditambah pupuk
Gambar 1 menunjukkan bahwa P dosis 100 kg/ha (P2B3), yaitu sebesar 2,24
pemberian jerami dosis 12 ton/ha ditambah mg. Hal ini disebabkan karena ketersediaan P
pupuk P dosis 100 kg/ha (P2B2) memberikan pada perlakuan tersebut yang tinggi yaitu
nilai ketersediaan P tertinggi, yaitu 24,67 sebesar 18,2 mg/kg sehingga memungkinkan
mg/kg. Hal ini disebabkan karena jerami penyerapan P yang tinggi oleh tanaman.
mempunyai kandungan rasio asam fulvat Peningkatan ketersediaan P menyebabkan
(AF)/asam humat (AH) tertinggi daripada beda konsentrasi dalam tanah meningkat
bahan organik lainnya sehingga lebih efektif sehingga laju difusi ke akar semakin tinggi
dalam menurunkan jerapan P oleh aktifitas Al (Indrayana,1994).
dan Fe sehingga P tersedia dalam tanah lebih
besar.
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 8(1) 2011 25
Pengaruh Bahan Organik dan Pupuk Fosfor…Sukoco et. al.
pH H2O dengan pemberian pupuk kandang dosis
Interaksi antara bahan organik dan 14,25 ton/ha ditambah pupuk P dosis 100
pupuk P berpengaruh sangat nyata (P=0,009) kg/ha (P2B3) berbeda nyata dengan kontrol.
terhadap pH H2O tanah. Sedangkan perlakuan Hal ini karena pada perlakuan P2B3 terjadi
30
25
P tersedia (mg/kg)
20
15
10
0
P0B0 P0B1 P0B2 P0B3 P1B0 P1B1 P1B2 P1B3 P2B0 P2B1 P2B2 P2B3
Perlakuan
Gambar 1. Pengaruh pemberian bahan organik dan pupuk P terhadap P tersedia tanah
2.5
2
Serapan (mg)
1.5
0.5
0
P0B0 P0B1 P0B2 P0B3 P1B0 P1B1 P1B2 P1B3 P2B0 P2B1 P2B2 P2B3
Perlakuan
Gambar 2. Pengaruh pemberian bahan organik dan pupuk P terhadap serapan P tanaman
8
7
6
5
PH H2O
4
3
2
1
0
P0B0 P0B1 P0B2 P0B3 P1B0 P1B1 P1B2 P1B3 P2B0 P2B1 P2B2 P2B3
Perlakuan
Gambar 3. Pengaruh pemberian bahan organik dan pupuk P terhadap pH H2O tanah
26 Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 8(1) 2011
Pengaruh Bahan Organik dan Pupuk Fosfor…Sukoco et. al.
peningkatan pH tanah akibat dari pertukaran tertinggi, yaitu sebesar 8,31%.
ligan anion‐anion hasil dekomposisi pupuk
kandang terutama asam fulvat terhadap ion Kapasitas Pertukaran Kation
OH‐ bebas pada lokasi pertukaran sehingga Interaksi pemberian bahan organik dan
berpengaruh pada peningkatan jumlah ion pupuk P berpengaruh sangat nyata (P=0,009)
OH‐ pada tanah (Widijanto, 2001). terhadap kapasitas pertukaran kation. Hal ini
Gambar 3 menunjukkan bahwa karena dengan penambahan bahan organik
pemberian pupuk kandang dosis 14,25 ton/ha akan meningkatkan kapasitas pertukaran
ditambah pupuk P dosis 100 kg/ha (P2B3) kation (KPK) karena dekomposisi bahan
memberikan nilai pH H2O tertinggi, yaitu organik yang akan melepaskan asam‐asam
sebesar 7,25. organik yang mengandung gugus fungsional
yang reaktif.
Bahan Organik Hasil Uji Jarak Berganda Duncan 5%
Pemberian pupuk P berpengaruh sangat menunjukkan sebagian besar berbeda tidak
nyata (P=0,000) terhadap bahan organik nyata dengan kontrol (P0B0). Hal ini karena
tanah. Pemberian pupuk P baik dengan dosis bahan organik belum terdekomposisi secara
50 kg/ha (P1) maupun dosis 100 kg (P2) sempurna belum banyak terbentuk humus
berbeda nyata dengan tanpa pemberian sebagai hasil akhir dari proses dekomposisi.
pupuk P (P0), sedangkan pemberian bahan Humus sebagai hasil dekomposisi merupakan
organik Glricidia sepium (B1), jerami padi (B2) sumber muatan negatif tanah (Suntoro,
dan pupuk kandang (B3) berbeda tidak nyata 2003).
dengan tanpa pemberian bahan organik (B0). Berdasarkan Gambar 5 KPK tertinggi
Hal ini diduga karena pupuk P (SP36) yang terdapat pada pemberian pupuk kandang
ditambahkan mudah terlarut dan tersedia dosis 14,25 ton/ha ditambah pupuk P dosis
sehingga akan digunakan mikrobia untu 100 kg/ha (P2B3), yaitu sebesar 54,51
metabolisme dan pertumbuhannya, yang me/100 gram dengan kenaikan 23,71% dari
akhirnya akan diubah menjadi humus kontrol.
(Novizan, 2002) sehingga kandungan bahan
organik tanah meningkat. P Total Tanah
Gambar 4 menunjukkan bahwa Interaksi pemberian bahan organik dan
pemberian pupuk P dosis 100 kg/ha (P2B3) pupuk P berpengaruh tidak nyata (P=0,652)
memberikan nilai kandungan bahan organik terhadap kandungan P total tanah. Hasil Uji
9
8
Bahan Organik (%)
7
6
5
4
3
2
1
0
P0 P1 P2
Perlakuan
Gambar 4. Pengaruh pemberian pupuk P terhadap bahan organik tanah
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 8(1) 2011 27
Pengaruh Bahan Organik dan Pupuk Fosfor…Sukoco et. al.
Jarak Berganda Duncan 5% menunjukkan tinggi (Munir, 1996), sehingga penambahan
seluruh perlakuan berbeda tidak nyata bahan organik dan pupuk P kurang
dengan kontrol (P0B0). Hal ini disebabkan berpengaruh terhadap peningkatan
karena P total Andisols yang awalnya sudah kandungan P total tanah.
60
Kapasitas Pertukaran Kation
50
40
(me/100 gr)
30
20
10
0
P0B0 P0B1 P0B2 P0B3 P1B0 P1B1 P1B2 P1B3 P2B0 P2B1 P2B2 P2B3
Perlakuan
Gambar 5. Pengaruh pemberian bahan organik dan pupuk P terhadap kapasitas
pertukaran kation tanah
505
500
495
P total (mg/kg)
490
485
480
475
470
465
460
455
P0B0 P0B1 P0B2 P0B3 P1B0 P1B1 P1B2 P1B3 P2B0 P2B1 P2B2 P2B3
Perlakuan
Gambar 6. Pengaruh pemberian bahan organik dan pupuk P terhadap P total tanah
90
80
70
P terjerap (%)
60
50
40
30
20
10
0
P0B0 P0B1 P0B2 P0B3 P1B0 P1B1 P1B2 P1B3 P2B0 P2B1 P2B2 P2B3
Perlakuan
Gambar 7. Pengaruh pemberian bahan organik dan pupuk P terhadap P terjerab tanah
28 Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 8(1) 2011
Pengaruh Bahan Organik dan Pupuk Fosfor…Sukoco et. al.
Gambar 6 dapat dilihat bahwa menurun karena membentuk senyawa khelat
kandungan P total tertinggi terdapat pada dengan asam‐asam organik terutama asam
pemberian jerami padi dosis 12 ton/ha humat dan asam fulvat.
ditambah pupuk P dosis 100 kg/ha (P2B2) Gambar 7 menunjukkan bahwa kontrol
yaitu sebesar 499,62 mg/kg. (P0B0) memberikan nilai P terjerap tertinggi
yaitu 81,88%, sedangkan jerapan P terendah
P Terjerap terdapat pada perlakuan pemberian jerami
Interaksi pemberian bahan organik dan dosis 12 ton/ha ditambah pupuk P dosis 100
pupuk P berpengaruh sangat nyata (P=0,001) kg/ha (P2B2), yaitu sebesar 57,8%.
terhadap penurunan kandungan P terjerap
tanah. Hasil Uji Jarak Berganda Duncan 5% Berat Kering Brangkasan Akar
menunjukkan sebagian besar perlakuan Interaksi pemberian bahan organik dan
berbeda nyata dengan kontrol (P0B0). Hal ini pupuk P berpengaruh tidak nyata (P=0,125)
disebabkan karena aktifitas Al dan Fe terhadap berat kering brangkasan akar.
2
Berat Kering Brangkasan Akar
1.8
1.6
1.4
1.2
(gram)
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
P0 P1 P3
Perlakuan
Gambar 8. Pengaruh pemberian pupuk P terhadap berat kering brangkasan akar
14
Berat Kering Brangkasan Tajuk
12
10
(gram)
0
P0 P1 P2
Perlakuan
Gambar 9. Pengaruh pemberian pupuk P terhadap berat kering brangkasan tajuk
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 8(1) 2011 29
Pengaruh Bahan Organik dan Pupuk Fosfor…Sukoco et. al.
Sedangkan pemberian pupuk P dan bahan ton/ha ditambah pupuk P dosis 100 kg/ha
organik masing‐masing berpengaruh sangat P2O5 (P2B3), yaitu sebesar 2,24 mg.
nyata (P<0,01) terhadap berat kering
brangkasan akar. Berat brangkasan akar pada DAFTAR PUSTAKA
pemberian pupuk P baik dengan dosis 50 Endriani dan Yunus. 1997. Peranan Bahan
kg/ha (P1) maupun dosis 100 kg (P2) berbeda Organik dalam Meningkatkan Efisiensi
nyata dengan tanpa pemberian pupuk P (P0). Pemupukan P pada Tanah Masam.
Buletin Agronomi. Universitas Jambi. Vol.
Hal ini dikarenakan ketersediaan P dalam
1 No. 3
tanah yang tinggi akibat dari pemberian
pupuk P merangsang pertumbuhan akar Indrayana, H.K. 1994. Pengelolaan Kesuburan
Tanah. Bumi Aksara. Jakarta.
tanaman.
Gambar 8 menunjukkan bahwa Munir, M. 1996. Tanah‐tanah Utama
pemberian P dosis 100 kg/ha (P2) Indonesia. PT. Dunia Pustaka Jaya.
Jakarta
memberikan nilai berat kering brangkasan
akar tertinggi, yaitu sebesar 1,86 gram. Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan Efektif.
Agromedia Pustaka. Jakarta.
Berat Kering Brangkasan Tajuk Stevenson. 1982. Humus Chemistry. John
Interaksi pemberian bahan organik dan Wiley and Sons. New York.
pupuk P berpengaruh tidak nyata (P=0,160) Suntoro. 2003. Peranan Bahan Organik
terhadap berat kering brangkasan tajuk. terhadap Kesuburan Tanah dan Upaya
Sedangkan pemberian P dan pupuk organik Pengelolaanya. UNS Press. Surakarta.
masing‐masing berpengaruh sangat nyata Wada, K. 1979. Allophane and Imogilit, In G.B.
(P<0,01) terhadap berat kering brangkasan Dixon and S.B Weed (ed.), Minerals and
tajuk. Nilai berat brangkasan tajuk pada Enviorement. Soil Sc. Soc of America.
pemberian pupuk P baik dengan dosis 50 Madison.
kg/ha (P1) maupun dosis 100 kg (P2) berbeda Widijanto, H. 2001. Kajian pemberian bahan
nyata dengan tanpa pemberian pupuk P (P0). organik dan kapur terhadap ketahanan
Hal ini menunjukkan berat kering brangkasan barium serta penyerapannya oleh
tanaman. Jurnal Penelitian Agronomi,
tajuk sangat berkaitan dengan penyerapan
3(1):32‐38
unsur hara oleh tanaman.
Gambar 9 menunjukkan bahwa berat
kering brangkasan tajuk tertinggi terdapat
pada pemberian pupuk P dosis 100 kg/ha
(P2), yaitu sebesar 12,65 gram.
KESIMPULAN
Pemberian bahan organik dan pupuk P
berpengaruh sangat nyata terhadap
ketersediaan dan serapan P pada Andisols.
Pemberian jerami dosis 12 ton/ha ditambah
pupuk P dosis 100 kg/ha P2O5 (P2B2)
memberikan ketersediaan P tertinggi, yaitu
24,67 mg/kg. Serapan P tertinggi terdapat
pada pemberian pupuk kandang dosis 14,25
30 Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 8(1) 2011