Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 300
RGU RCM CO Pendidikan Tinggi Republik Indonesia OTOL Ul SCC CCl ee, = ae ———— a. Ra A 15 4 Peer etl a PENDIDIKAN AGAMA ISLAM untuk Perguruan Tinggi a UNE 2016 AISTEKDIKTI BUKU AJAR MATA KULIAH WAJIB UMUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia 2016 Catatan Penggunaan Tidak ada bagian deri buku ini yang dapat direproduksi atau disimpan dalam bentuk apapun misalnya dengan cara fotokopi, pemindaian (scanning), maupun cara-cara ein, kecuali dengan izin tertulis dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Agama Islam Hak Cipta: pada Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dilindungi Undang-Undang Diterbitkan oleh: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemehasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendicikan Tinggi ISBN 978-602-6470-00-3 MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan Buku Bahan Ajar Mata Kuliah Wajib Umum yang dipersiapkan pemerintan untuk menjadi salah satu sumber nilai dan bahan dalam penyelenggaraan program studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai bangsa Indonesia seutuhnya. Buku bahan ajar ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu. Buku Bahan Ajar Agama Islam ini merupaken “bahan ajar yang dinamis” yang senantiasa diperbaili, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman, teraknir diperkaya dengan muatan kesadaran pajak. Masuken dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Cetakan ke-1: 2016 Disusun dengan huruf Arial, 12 pt SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN Amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa, pembelajaran di perguruan tinggi wajib menyelenggarakan mata kuliah Agama, Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa indonesia yang merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisankan sehingga mengekpresikan karakter Bangsa Indonesia yang sejalan dengan Program Nawacita. Pada proses pembelajaran di perguruan tinggi, empat mata kuliah tersebut menjadi sumber nilai dan pedoman yang terintegrasi dalam pengembangan kompetensi ilmu pengetahuan dan teknologi Mahasiswa saat ini dihadapkan dengan tantangan abad 21 yang semakin kompleks. Permasalahan tidak dapat dihadapi hanya berdasarkan kepada sains dan teknologi, akan tetapi harus diperkuat dengan kemampuan “general education” berupa sikap adaptif, fleksibel, kreatif, inovatif yang terintegrasi dengan kompetensi profesional, dan peka terhadap perubahan Iptek berskala nasional, regional dan global Terkait dengan hal tersebut di atas, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan menghimbau kepada semua Perguruan Tinggi menggunakan Buku Ajar ini sebagai wahana pendidikan karakter Bangsa Indonesia untuk memperkuat “soft skills” sekaligus mengintegrasikannya pada “hard skills” berupa kompetensi Ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mengantarkan mahasiswa menjadi lulusan yang beradab, berilmu serta berjiwa enterpreuneurial yang cinta tanah air dan Bangsa Indonesia. Pada kesempatan ini, Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada tim penyusun buku dan semua pihak yang telah memberikan dedikasi dan masukan yang sangat berharga terutama Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan yang telah berkontribusi dalam memperkaya materi buku ini dengan penguatan kesadaran pajak. Akhirkata semoga buku ajar ini bermanfaat bagi mahasiswa dan pendidikan tinggi. Kami mengharapkan masukan yang kontruktif dan membangun untuk kesempurnaan buku ajar pada masa yang akan datang Jakarta, Juni 2016 Direktur Jenderal Intan Ahmad KATA PENGANTAR DIREKTUR PEMBELAJARAN Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) pada Perguruan Tinggi memiliki posisi strategis dalam melakukan transmisi pengetahuan dan transformasi sikap serta perilaku mahasiswa Indonesia melalui proses pembelajaran. Dalam upaya meningkatkan mutu lulusan dan pembentukan karakter bangsa perlu dilakukan peningkatan dan perbaikan materi yang dinamis mengikuti perkembangan yang senantiasa dilakukan secara terus menerus, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman, serta semangat belanegara Penerapan Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) sesuai Standar Nasonal Pendidikan Tinggi dan mengacu kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), ditindaklanjuti dengan penulisan buku ajar yang dapat dijadikan sumber aktivitas pembelajaran MKWU dalam rangka mendidik lulusan yang berkarakter Bangsa Indonesia. Pokok bahasan dalam buku ini sengaja disajikan dengan pendekatan aktivitas pembelajaran berpusat pada mahasiswa ( student centered learning/SCL). Pembelajaran yang diselenggarakan merupakan proses yang mendidik melalui proses berpikir kritis, analitis, induktif, deduktif, reflektif serta memicu “high order thinking” melalui dialog kreatif partisipatori untuk mencapai pem ahaman tentang kebenaran substansi dasar kajian, berkarya nyata dan menumbuhkan motivasi belajar sepanjang hayat sejalan dengan konsep General Education. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih den penghargaan kepada tim penulis, atas dedikasi dan kerja kerasnya Akhimnya, semoga Buku ini bermanfaat dalam upaya mewujudkan cita cita revolusi karakter bangsa. Buku ini masih harus disempurnakan, untuk itu kami mengharapkan masukan dan kritik dari para pembaca untuk perbaikan buku ini Jakarta, Juni 2016 Direktur Pembelajaran Paristiyanti Nurwardani Tim Penyusun Paristiyanti Nurwardani Syahidin Andy Hadiyanto Munawar Rahmat Cecep Alba Edi Mulyono Evawany Fajar Priyautama Ary Festanto Gusfahmi Rudi Ismoyo Fachrudin (poigun FEY UIP) ped ERIE NE poxdunso yjouermunsa (Ts/va) 9 13N31 NYNHVLIDN3d- (LDIIGNS) NVSN1N1 ISNaLadWOX (og in ep) pid dad eves pod uni yo WER (T5/vq) 9 131 SNSNHY NW TdW W433) (LONIGNS) NYSMNT ISN3LadWOX ‘apueu ers wes 6 2 ‘elugenetuntive eneq epuag 2ue oad epeday sexs % 2 ‘shou sey ue ds s ¥ nee wep “aye neo € z _neyuesing veh dup pus pues veh es eee Bupa PEG Buches rym ep mee Gen SH | Undue NEN (1S/pq) 9 73A37 WAIN NYTIdINW4a13> (LOIIGNS) NYSNINT ISNA 3d NOW :esaueq uepexeRbu oped gene 2un23ur ese, ees SJEUOSEUPLIDUHe YUE) NUD Uep e83UeGALEA eLeBaUEBIER eREGES Lead ‘served ueesepioq uegepesad ue ‘eieauioa‘esuecog ‘ieyeve\sew.oq vednpuny nora uewBuad we ‘ena vep jou ‘eueBeueysesepog seen ueysojelvou welep Leeroy (Ut 2) des vopynfunvau ndwew uepes3eyeWv BueA Ueyn, epedey enbeweg AWIS-(LLDIGNS) NVSN1N1 ISN3LAd WO dais e eK aa Ss DAFTAR ISI Hal TRANSLITERASI i PENGANTAR i PENDAHULUAN il Daftar Isi viii Bab! Mengapa dan Bagaimana PAI Diajarkan di Perguruan Tinggi 1 Bab Il Bagaimana Manusia Bertuhan 30 Bab Ill Bagaiamana Agama Menjamin Kebahagiaan 58 Bab IV — Mengintegrasikan Iman, Islam, dan Ihsan dalam Membentuk Insan $1 Kamil BabV — Bagaimana Membangun Paradigma Qurani 128 Bab VI Bagaimana Membumikan Islam di Indonesia 150 Bab VII Bagaimana Islam Membangun Persatuan dalam Keberagaman 180 Bab VIIl_ Bagaimana Islam Menghadapi Tantangan Modernisasi 212 Bab IX Bagaimana Kontribusi Islam dalam Pengembangan Peradaban 235 Dunia BabX Bagaimana Peran dan Fungsi Masjid Kampus dalam 266 Pengembangen Budaya Islam Bab X —_Bagaimana Pandangan Islam tentang Zakat dan Pajak DAFTAR PUSTAKA 332 vil PENDAHULUAN endicikan agama Islam (PAI) sebagai program kurikuler_ merupakan bagien utuh dari sistem pendidikan nasional. Oleh karena_ itu, kurikulum dan pembelajaran PAI perlu diberikan kepada semua peserta didik (siswa dan mahasiswa) muslim di semua jalur dan jenjang pendidikan. Untuk menjamin fungsi dan perannya dalam mencapai tuyjuan pendidikan nasional, PAI dirancang, dikembangkan, dileksenakan, dan dievaluasi dalam konteks pengejawantahan tujuan pendidikan nasional. Semua hal tersebut merupakan landasan dan kerangka pikir untuk memahami profil mata kuliah PAI secera utuh, Secara konstitusional, PAl merupakan bagian integral dalam upaya pencapaian tujuen pendidikan nasional yang bersifat sistemik dan berkelanjutan agar peseria didik menjadi orang-orang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, sebagaimana amanat yang tertuang dalam Undang- Undeng Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab Il Pasal 3 yang menyataken bahwa, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak sera peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab,” Undang-Undang di atas secara tegas menyobutkan bahwa tujuan pendidiken nasional diarahkan pada pembentukan empat aspek yaitu: aspek religius, aspek moral, aspek intelektual, dan aspek kebangsaan. Ke semua aspek itu diwujudkan dalam rangka membentuk manusia yang utuh dan paripuma (insan kamil). Pendidikan agama mengambil peran utama dalam membina aspek religius dan aspek moralitas. Selanjuinya dalam Pasal 56 Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi kembali dikukuhkan wajib adanya mata kuliah pendidikan agama, yang sucah dapat dipastkan merupakan suatu enttas utuh psikopedagogis / andragogis dalam kurikulum program diploma dan sarjana. Secara konseptual can paradigmatik, tujuan akhir atau capaian pembelajaran (leaming outcomes) pendicikan agama Islam adalah terbentuknya kepribadian mahasiswa secara utuh (kaffah) dengan menjadikan ajaran Islam sebagai landasan berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam pengembangan keilmuan dan profesinya. Artinya kepribadian yang utuh hanya dapat diwujudkan apabila pada diri setiap mahasiswa tertanam iman dan takwa kepada Allah Swt. Namun, perlu dicatat bahwa keimanan dan ketakwaan, hanya akan terwujud apabila ditopang dengan pengembangan elemen-elemennya, yakni: wawasan / pengetahuan tentang Islam (Islamic knowledge), sikap keberagamaan (religion dispositions), keterampilan menjalankan ajaran Islam (Islamic skis), komitmen terhadap Islam (Islamic committment), kepercayaan diri sebagai seorang muslim (moslem confidence), dan kecakapan dalam melaksenakan ajaran agama (Islamic competence). Secara keseluruhan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia sangat diperlukan oleh setiap mahasiswa muslim agar mau dan mamou mewujudkan ajaran Islam dalam kehidupan pribadi, pengembangan keilmuan dan profesinya secara aktif, kreatif, cerdas, dan bertanggung jawab sebagai seorang muslim yang taat beragama. Adapun visi, misi, dan tujuan PAI di PT sebagai berikut. Visi PAI di PT adalah terbentuknya mahasiswa yang memiliki kepribadian utuh (kaffah) dengan menjadikan ajaran Islam sebagai landasan berpikir dan berperilaku dalam pengembangan kepribadian, keilmuan, dan profesinya. Misi PAI di PT adalah mengembangkan poiensi keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia mahasiswa, dengan menjadikan ajaran Islam sebagai landasan_berpikir dan berperilaku dalam pengembangan keilmuan, profesi, kehidupan berbangsa, bemegara dan bermasyarakat dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKR). Secara khusus misi MKWU-PAI dijabarken sebegai berikut 1. Mengembangkan potensi keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia/karakter baik mahasiswa (misi psikopedagogis) 2. Menyiapkan mahasiswa untuk berkehidupan Islami baik sebagai pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, dan sebagai warga negara yang baik (misi psikososial) 3. Membangun budaya spiritualitas sebagai determinan utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (misi sosiokultural) 4, Mengkaji dan mengembangkan pemahaman ajaran Islam yang terintegrasi dengan berbagai disiplin ilmu (misi akademik). Berdasarkan visi dan misi di atas, MKWU PAI bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamelan ajeran Islam secare_komprehensit (kaffah) dalam —pengembangan keilmuan, _profesi, dan kehidupan bermasyarakat. Adapun secara spesifik tujuan MKWU PAl adalah sebagai berikut. 4. Meningkatkan kuslitas keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia mahasiswa. 2. Meningkatkan kualitas dan | kuantitas pelaksanaan ibadah ritual (mabdhah) mahasiswa. 3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahesiswa dalam memecahkan problematika kehidupan dengan berlandaskan pada ajaran Islam. 4. Meningkatkan kematangan dan kearifan berpikir dan berperilaku mehasiswa dalam pergaulan global 5. Meningkatkan pemahaman dan _kesadaran mahasiswa dalam mengembanakan disiplin ilmu dan profesi yang ditekuninya, sebagai bagian dari badah (ghairu mabdhah). Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan di atas diperlukan proses PAI secara koheren dan utuh yang dapat mengembangkan seluruh potensi_beragama mahasiswa berdesarkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang berfungsi sebagai elemen pengorganisasian (organizing element) kurikulum MKWU PAldi PT. Dalam konteks pendidikan tinggi, proses pendidikan ini dimaksudkan untuk mengembangkan seluruh potensi positif mahasiswa dalam pengembangan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia baik secara pribadi maupun secara kolektif yang sistemik dalam penwujudan Tridarma Perguruan Tinggi (pendidiken, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) yang diperkuat dengan penciptaan lingkungan yang religius. Dalam konstelasi psiko-sosial, baik sebagai pribadi, anggota keluarga, anggota _masyarekat, mauoun sebagai warga negara Indonesia, pada dasamya pendidikan ini berdasar pada nilai-nilai agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan dalam bingkai Pancasila dan NKRI Secara paradigmatik kurikuler terdapat irisan antera mata kuliah pendidikan agama Islam, mata kuliah pendidikan Pancasila, dan mata kuliah pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan Pencasila menitikberatkan Pancasila sebagai daser negara dan filsafat bangsa, sedangkan PAI berperan untuk memperkokoh ke lima sila dalam Pancasila, khususnya sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Pendidiken kewarganegaraan menitikberatkan kewajiban dan hak sebagai warga negara yang seimbang dan bertanggung jawab, sedangkan PAI berperan memperkokoh makna kewajiban dan hak secara bertanggung jawab kepada diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara, terutama kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan demikian, PAI sebagai entitas yang menjadi sumber rujukan dan ukuran keberhasiian Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan dalam membangun warga Negara yang baik dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berketuhanan Yang Maha Esa. Secara filosofis PAI memiliki visi holistik-eklektis yang memadukan secata serasi pandangan idealisme, perenialisme, esensialisme, progresivisme, dan sosiorekonstruksionisme dalam konteks keindonesiaan. Secara_sosiopolitik dan kultural pendidikan agama memiliki misi mencerdaskan kehidupan bangsa, yakni bangsa yang memiliki kecerdasan beragama (religius intelligence) Kecerdasan inimerupakan prasyarat untuk membangun keimanan, Ketakwaan, dan akhlak mula. Bertolak dari visi tersebut, maka PAI mengemban misi multidimensional, yakni 1, Mengembangkan potensi keimanan dan ketakwaan mahasiswa sebagai misi psikopedagogis; 2. Menyiapkan mahasiswa untuk hidup dan berkehidupan pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, dan sebagai warga negara yang religius sebagai misi psikososial, 3. Membangun budaya beragama sebagai salah satu determinan kehidupan yang damai, sejahtera, dan rukun sebagai misi sosiokultural; 4. Memanfaatkan hasil penelitian dan pengembangan (research and/or development) untuk membangun pendidikan agama sebagai sistem pengetahuan —terpadu (integrated — knowledge _system/synthetic discipline) baik yang dikembangkan oleh perseorangan maupun oleh komunitas / lembaga akedemik melalui program magister dan doktor pendidikan agama Islam. Untuk itu, pendidikan agama Islam secara psikopedagogis/andragogis dan sosiokultural dirancang, dilaksanakan, dan dievaluasi_ dalam —konteks pengembangkan kecerdasan beragama yang secara psikososial tercermin dalam penguasaan pengetahuan agame, perwujudan sikap beragama, penampilan keterampilan melaksanakan ajaran agama, pemilikan komitmen terhadap agamanya, pemilikan keteguhan iman dan takwa, dan penampilan kecakapan beragama, yang kesemua itu memancar dari dan mengkristal kembali menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. Keseluruhan kemampuan itu merupakan pembekalan bagi setiap warga negara untuk secara sadar melakukan pariisipasi aktif hidup beragama yang merupakan perwujudan dari tanggung jawab sebagai seorang muslim dan warge negara yang baik. Untuk mewujudkan visi dan memenuhi misinya, PAI di PT memilih dan mengorganisasiken substansi materi sebegai berikut: 1. Mengapa dan bagaimana mempelajari Islam di perguruan tinggi untuk mengembangkan manusia seutuhnya, dan sebagai sarjana muslim yang profesional; 2, Bagaimana esensi dan urgensi bertuhan sebagai determinan dalam pembangunan manusia beriman dan bertakwa kepada Allah Swt yang bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah; 3. Bagaimana agama Islam dapat menjamin kebahagiaan dunia dan akhirat, dalam konteks kehidupan modem yang cenderung pada kehidupan materialistik dan hedonistik. Bagaimana mengintegrasikan iman, Islam dan ihsan dalam membentuk manusia seutuhnya (insan kami) Bagaimana membangun paradigma Qurani_ dalam — menghadapi perkembangan sains dan teknologi medem yang sanget maju; Bagaimana membumikan Islam di Indonesia agar Islam diresakan sebagai kebutahan hidup, bukan sebagai beban hidup dan kewajiban; Bagaimane Islam membangun persatuan dalam keberagamaan yang dinamis dan kompleks dalam kontek kehidupan sosial budaya indonesia yang plural; 8. Bagaimana Islam —menghadepi__tantangan = modernisasi, untuk menunjukkan kompatibilitas Islam dengan dunia modern saat ini 9. Bagaimana kentribusi Islam dalam pengembangan peradaban dunia yang damai, bersahabat, dan sejahtera lahir dan batin secara bersama sama; 10.Bagaimana peran masjid dalam membangun umet yang religius- spritualistis, sehat rohani dan jasmani, cerdas (emosional, intelektual, den spiritual) dan sejahtera 11.Bagaimana implementasi Islam yang rabmatan iil ‘alamin, sebagai rangkuman dan evaluasi keseluruhan proses pembelajaran PAI Dalam penyajian Buku Bahan Belajar Mahasiswa (B3M), keseluruhan elemen tujuan pendidikan agama Islam diorganisasikan sebagai pengalaman belajar (leaming experiences) berbasis kompetensi inti dan kompetensi dasar dengan menggunakan kerangka kerja saintifik, yakni: mengamati / menelusuri konsep dan teori, _menanya, mengumpulkan informasi / data, menalar / membangun argumentasi, dan mendeskripsikan / mengomunikasikan hasil penalarannya, yang dirumuskan secara adaptif sesuai dengan konteksnya. Setiap bab secara holistik mengekomodasi masing-masing kompetensi inti (Kl) dan kompetensi daser (KD) yang relevan N Ooms

You might also like