Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 8
ISSN 2442-7659 OSTEOPOR Pencegahan dan Pengobatan - - = Kalsium dan \stirahat Aktivitas Kurangi Hindari Hindari Vitamin D cukup Fisik Kopi Merokok Alkohol 20 Oktober - Hari Osteoporosis Sedunia LatarBelakang Selama ini osteoporosis identik dengan orang tua, namun faktanya, pengeroposan tulang bisa menyerang siapa saja termasuk di usia muda. Osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif, Penelitian terbaru dari International Osteoporosis Foundation (IOF) mengungkapkan bahwa 1 dari 4 perempuan di Indonesia dengan rentang usia 50-80 tahun memiliki risiko terkena osteoporosis. Dan juga risiko osteoporosis perempuan di Indonesia 4 kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki, Biasanya penyakit keropos tulang ini menjangkiti sebagian besar wanita paska menopause. Osteoporosis tidak menampakkan tanda-tanda fisik yang nyata hingga terjadi keropos atau keretakan pada usia senja. Hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan risiko terkena osteoporosis. Tidak dapat dipungkiri osteoporosis pada wanita ini dipengaruhi oleh hormon estrogen. Namun, karena gejala baru muncul etelah usia 50 tahun, osteoporosis tidak mudah dideteksi secara dint Osteoporosis dapat dijumpai di seluruh dunia dan sampai saat ini masih merupakan masalah dalam kesehatan ‘masyarakat terutama di negara berkembang, Di Amerika Serikat, osteoporosis menyerang 20-25 juta penduduk, 1 diantara 2-3 wanita post-menopause dan lebih dari S0% penduduk i atas umur 75-80 tahun. Mengutip data dari WHO yang menunjukkan bahwa di seluruh dunia ada sekitar 200 juta orang yang menderita osteoporosis. Pada tahun 2050, di perkirakan angka patah tulang pinggul akan meningkat 2 kali lipat pada wanita dan 3 kalilipat pada ria. Laporan WHO juga menunjukkan bahwa 50% patah tulang adalah patah tulang paha atas yang dapat mengakibatkan kecacatan seumur hidup dan kematian. Dibandingkan dengan masyarakat di negara-negara Afrika, densitas tulang masyarakat Eropa dan Asia lebih rendah, sehingga mudah sekali mengalami osteoporosis. Hasil penelitian white paper yang dilaksanakan bersama Perhimpunan Osteoporosis Indonesia tahun 2007, melaporkan bahwa proporsi penderita osteoporosis pada penduduk yang berusia di atas 50 tahun adalah 32,3% pada wanita dan 28,8% pada pria. Sedangkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS, 2010) menunjukkan angka insiden patah tulang paha atas akibat Osteoporosis adalah sekitar 200 dari 100.000 kasus pada usia 40 tahun. Apaitu Osteoporosis? Struktur tulang mirip beton untuk bangunan atau jembatan. Komponen kalsium dan fosfor membuat tulang keras dan kaku mirip semen, sedang serat-serat kolagen membuet tulang mirip kawat baja pada tembok. Tulang adalah kerangka penyangga tubuh, pelindung organ tubuh dari benturan, dan tempat terkaitnya otot sehingga ‘memungkinkan otot melakukan pergerakan antara sambungan tulang yang satu dengan yang lain. Dengan kata lain, tulang merupakan penunjang utama aktivitas fisik. Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan menurunnya massa tulang (kepadatan tulang) secara keseluruhan akibat ketidakmampuan tubuh dalam mengatur kandungan mineral dalam tulang dan disertai dengan rusaknya arsitektur tulang yang akan mengakibatkan penurunan kekuatan tulang yang dalam hal ini adalah pengeroposan tulang, sehingga mengandung risiko mudah terjadi patah tulang. Osteoporosis merupakan salah satu penyakit yang digolongkan sebagaisilent disease karena tidak menunjukkan gejala-gejala yang spesifik. Gejala dapat berupa nyeri pada tulang dan otot, terutama sering terjadi pada punggung. Beberapa gejala umum osteoporosis, mulai dari patah tulang, tulang punggung yang semakin membungkuk, menurunnya tinggi badan, dannyeri punggung. Penyebab osteoporosis adalah adanya gangguan pada metabolisme tulang, Pada keadaan normal, sel-sel tulang, yaitu sel pembangun (osteoblas) dan sel pembongkar (osteoklas) bekerja silih berganti, saling mengisi, seimbang, sehingga tulang terjadi utuh. Apabila kerja osteoklas melebihi kerja osteoblas, maka kepadatan tulang menjadi kurang dan akhirnya keropos. Metabolisme tulang dapat terganggu oleh berbagai kondisi, yaitu berkurangnya hormon estrogen , berkurangnya asupan kalsium dan vitamin D, berkurangnya stimulasi mekanik (inaktif) pada tulang, efek samping beberapa jenis obat, minum alkohol, merokok dan sebagainya Tiga tempat yang rawan akan osteoporosis, diantaranya adalah tulang belakang, panggul dan pergelangan tangan. Jenis-jenis Osteoporosis, Osteoporosis terbagi menjadi 3jenis, yaitu: + Osteoporosis Primer, terbagi menjadi 2 yaitu: + Osteopororis Primer Tipe 1 Adalah kehilangan massa tulang yang terjadi sesuai dengan proses penuaan, yaitu akibat kekurangan estrogen, yakni umumnya pada wanita yang telah mengalami menopause, dan akibat kekurangan testosteron, yakni andropause pada pria yang berarti berkurangnya produksi hormontestoteron. + Osteoporosis Primer Tipe2 Sering disebut denganistilah osteoporosis senil/penuaan + Osteoporosis Sekunder Osteoporosis jenis ini dipengaruhi seperti adanya penyakit yang mendasari, akibat obat-obatan dan lain sebagainya. Pada osteoporosis sekunder, terjadi penurunan densitas tulang yang cukup berat + Osteoporosis Idiopatik Osteoporosis yang tidak di ketahui penyebabnya dan di temukan pada usia kanak-kanak (juvenil), usia remaja (adolesen), pria usia pertengah. Data osteoporosis Gambar 1. Insiden Patah Tulang Panggul Per 100. 000 Kasus di Indonesia Berdasarkan Jenis Kelamin Laki- Laki dan Perempuan Tahun 2011 95.99 1680 90.94 naa 5.69 a74 | 0-84 520 75-79 370 70-74 27 mPerempuan 6560 Per? mLaki-aki 60-64 # 2 sosa | 22 55.59 45.49 133 40-44 | %> 200 0 ©0800 10001200 14001600 1800 ‘Sumber : WHO FRAX Calculation tohun 2011 Berdasarkan Gambar 1 di atas terlihat bahwa insiden patah tulang tertinggi pada jenis kelamin perempuan terlihat pada umur 95-99 tahun yaitu sebanyak 1.680 kasus dan terendah pada umur 40-44 tahun yaitu sebanyak 8 kasus. Sedangkan insiden patah tulang panggul tertinggi pada laki-akiterlihat pada umur 90-94 tahun sebanyak 718kasus dan terendah pada umur 40-44 sebesar 10kasus.

You might also like