Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Nefrocacinosis
Jurnal Nefrocacinosis
Email: mellyatiindrayani25@gmail.com
ABSTRACK
Background: Nephrocalcinosis is where calcium in the kidneys increases. Plain abdominal radiographs
during early renal calcification, often fail to improve nephrocalcinosis. Ultrasonography clearly shows
nephrocalcinosis, which is then published histologically. We report a case of parenchymal disease,
medullary nephrocalcinosis, where a specific diagnosis can be suggested using sonography. The typical
finding of the case is the visualization of the echogenic kidney pyramid.
Objective: To analyze and describe ultrasound examination in the kidneys with cases of renal
nefrocalcinosis.
Method: The instrument used a kidney ultrasound examination in Cimacan hospital is an ultrasound device
brand Mindray DC-7, Convex 3,5-5 mHz transducer, ultrasound jelly and sony brand printer. Systematic
scanning, starting from the right waist area to the left waist. Then, the image is taken with longitudinal
pieces.
Results: The results of this study were in the form of kidney ultrasound with clinical Bilateral
Nefrocalcinosis.
Conclusion: Kidney ultrasound in this study was in accordance with the procedures set by the Radiology
Unit of Cimacan Hospital. The technique of renal ultrasound examination in clinical kidney
nephrocalcinosis is basically the same as the technique of renal ultrasound examination in general. Based
on the results of renal ultrasonography with cases of renal nephrocalcinosis showed a picture of multiple
hyperechoic lesions without acoustic shadow.
ABSTRAK
Latar Belakang: Nefrokalsinosis merupakan kondisi dimana kadar kalsium di ginjal meningkat.
Radiografi polos abdomen pada tahap awal kalsifikasi ginjal, sering gagal mendeteksi nefrokalsinosis.
Ultrasonografi dengan jelas menunjukkan nefrokalsinosis, yang kemudian dikonfirmasi secara histologis.
Kami melaporkan sebuah kasus penyakit parenkim, medullary nephrocalcinosis, di mana diagnosis spesifik
dapat disarankan menggunakan sonografi. Temuan khas kasus adalah visualisasi piramida ginjal echogenik.
Tujuan: Untuk menganalisis dan mendeskripsikan pemeriksaan ultrasonografi pada ginjal dengan kasus
nefrocalcinosis ginjal.
Metode: Instrumen yang digunakan selama pemeriksaan USG Ginjal di Rumah Sakit Umum Daerah
Cimacan adalah alat USG merk Mindray DC-7, transducer convex 3,5-5mHz, jelly ultrasound dan printer
merk Sony. Dilakukan scanning sistematis, dimulai dari daerah pinggang kanan ke pinggang kiri.
Kemudian, gambar diambil dengan potongan longitudinal.
Hasil: Hasil dari penelitian ini berupa USG ginjal dengan klinis Nefrocalcinosis Bilateral.
Kesimpulan: USG Ginjal pada penelitian ini telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Unit
Radiologi RSUD Cimacan. Teknik pemeriksaan USG ginjal pada klinis Nefrocalcinosis ginjal pada
dasarnya sama dengan teknik pemeriksan USG ginjal pada umumnya. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa
1
dalam hasil gambaran ultrasonografi ginjal dengan kasus nefrocalcinosis ginjal menunjukan berupa
gambaran lesi hyperechoic multiple tanpa acoustic shadow.
Kata Kunci: USG Ginjal, Nefrocalcinosis, Nefrocalcinosis Ginjal, Nefrocalcinosis Bilateral, Kalsifikasi
Ginjal
PENDAHULUAN
Nefrokalsinosis didefinisikan sebagai pengendapan atau peningkatan umum
kalsium fosfat atau kalsium oksalat di dalam ginjal, terutama di interstitium (1). Pasien
dapat mengalami cedera ginjal akut (AKI). Pada pasien dengan nefropa-thy fosfat akut,
perkembangan menjadi penyakit ginjal stadium akhir (ESKD) dapat terjadi, terutama jika
ada penyakit ginjal kronis (CKD) yang sudah ada sebelumnya (2). Kalsifikasi dalam
piramida ginjal, karakteristik nefrokalsinosis meduler, terlihat pada 98% kasus
nefrokalsinosis (3). Peningkatan ini terdeteksi (biasanya tidak disengaja) berdasarkan
pemeriksaan radiografi atau pemeriksaan mikroskopik jaringan ginjal. Istilah
nefrokalsinosis paling sering digunakan untuk menggeneralisasi peningkatan jumlah
kalsium di ginjal (4).
Radiografi po los abdomen telah dianggap sebagai metode noninvasif yang
sangat baik untuk diagnosis nefrokalsinosis. Namun, untuk dapat dideteksi dengan
radiografi, endapan kalsium dalam ginjal harus cukup besar. Jadi, pada tahap awal
kalsifikasi ginjal, radiografi sering gagal mendeteksi nefrokalsinosis. Dalam kebanyakan
kasus pengobatan dapat menghentikan proses patologis dan mencegah kerusakan lebih
lanjut pada ginjal; Oleh karena itu, diperlukan deteksi dini dan metode diagnostik yang
lebih sensitif daripada radiografi polos abdomen yaitu ultrasonografi. Ultrasonografi
dengan jelas menunjukkan nefrokalsinosis, yang kemudian dikonfirmasi secara histologis
(5).
Ultrasonografi sering disingkat USG, atau dalam bahasa inggrisnya Ultrasound
merupakan suatu alat untuk memeriksa organ dalam atau jaringan tubuh manusia dengan
menggunakan gelombang bunyi berfrekuensi sangat tinggi (6). Modalitas pencitraan ini
mampu mengidentifikasi dan mengkarakterisasi berbagai patologi ginjal akut dan kronis
(7). Ultrasonografi menunjukkan perubahan echogenisitas parenkim ginjal dalam
berbagai proses penyakit yang mempengaruhi ginjal. Namun, penyebab pasti dari
kelainan parenkim jarang dijelaskan oleh sonografi. Kami melaporkan sebuah kasus
penyakit parenkim, medullary nephrocalcinosis, di mana diagnosis spesifik dapat
2
disarankan menggunakan sonografi. Temuan khas kasus ini adalah tervisualisasi piramida
ginjal echogenik (8). Nefrocalcinosis sebagian besar tidak menunjukan gejala dan
seringkali hanya didiagnosis ketika ultrasonografi dilakukan karena alasan lain atau tanpa
gejala. Seperti, batu ginjal, hematuria, infeksi saluran kemih (9). Namun, nefrocalcinosis
dapat berkembang, dan penting untuk tetap menjalani tindak lanjut medis secara teratur
(10).
Dari uraian diatas maka peneliti akan membahas bagaimana analisis pemeriksaan
ultrasonografi pada ginjal dengan kasus nefrocalcinosis ginjal, dengan tujuan penelitian
ini secara umum adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan pemeriksaan
ultrasonografi pada ginjal dengan kasus nefrocalcinosis ginjal.
3
gelombang akan semakin besar dan daya tembusnya akan besar pula. Berdasarkan
literatur pasien yang akan melakukan pemeriksaan ginjal dan buli diharuskan melakukan
persiapan minum +/- 1 kemasan botol air mineral dengan tujuan membuat buli menjadi
penuh. Hal ini guna untuk melihat organ di daerah pelvic yaitu prostat dan sistem
pelviocalyses terisi.
Parameter yang digunakan pada pemeriksaan ini telah disesuaikan dengan
kebutuhan dalam menegakan diagnosa, sesuai dengan kedalaman organ dari pasien
tersebut. Seperti penggunaan TGC dan focus position harus tepat sehingga gambar dapat
di analisis.
Pada pemeriksaan USG Ginjal Buli dengan kasus Nefrocalcinosis terdapat
beberapa teknik yang dijelaskan dalam sumber tertulis. Teknik pemeriksaan ginjal
biasanya dilakukan dengan views short axis dan long axis, potongan ini pada umumnya
dikenal dengan potongan transversal dan longitudinal. Teknik menggerakan transducer
akan sangat penting dilakukan untuk mendapatkan gambaran USG ginjal dengan kasus
Nefrocalcinosis ginjal. Dimana terdapat dua teknik menggerakan tranducer yaitu teknik
pressing dan teknik sweeping. Teknik pressing merupakan teknik dengan cara menekan
permukaan transducer pada permukaan kulit agar jarak antar permukaan transducer
dengan organ yang akan diperiksa lebih dekat, sehingga daya penetrasi gelombang
ultrasound menjadi lebih maksimal. Sedangkan teknik sweeping adalah teknik yang
dilakukan dengan cara menyapukan transducer untuk melihat posisi organ. Gambar
diambil pada saat kondisi pasien inspirasi penuh, jika kondisi pasien tidak mampu untuk
menahan nafas, maka instruksikan pasien untuk menggembungkan perutnya. Beberapa
posisi pasien yang optimal adalah supine dan posisi lateral decubitus. Biasanya dilakukan
kombinasi subcostal dan mendekati intercostal diperlukan untuk evaluasi ginjal secara
keseluruhan. Terutama untuk melihat pole kiri ginjal yang lebih sulit dinilai. Namun pada
temuan yang ada dilapangan, penggunan potongan transversal hanya untuk melakukan
observasi saja. Setelah pengambilan gambar ginjal kanan dan kiri selesai, fokuskan untuk
melakukan pengukuran lebar dan panjang ginjal serta ukuran dari Nefrocalcinosis yang
terdapat di ginjal untuk di evaluasi. Pengukuran dilakukan dengan cara menekan tombol
caliper pada control table.
4
Pada penelitian ini hasil interprestasi dari sonografi yang ditemukan adalah
Nefrocalcinosis bilateral. Tampak lesi hyperechoic multiple berbagai ukuran tanpa
acoustic shadow pada calises bilateral dan suspek kronis ginjal bilateral, ini mengacu
kepada nefrocalcinosis. Hal tersebut didukung dengan adanya ekspertise dokter radiologi
yang menyebutkan adanya Neprhocalcinosis kidney disease bilateral dan hasil penunjang
pemeriksaan yaitu berupa foto polos Abdomen.
5
Gambar 3.3 Foto Polos Abdomen
(Instalasi Radiologi RSUD Cimacan)
HASIL PEMERIKSAAN USG GINJAL
Ginjal Bilateral : Besar normal, kontur normal, echogenitas parenkim normal,
batas tekstur dengan central echokompleks jelas. Sistem pelviokalises tak melebar.
Tampak lesi hiperechoic multiple, berbagai ukuran tanpa acoustic shadow pada calises
bilateral.
KESAN
Nefrocalcinosis bilateral.
Suspek proses kronis ginjal bilateral.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian analisis pemeriksaan ultrasonografi dengan kasus
nefrocalcinosis ginjal di RSUD Cimacan, maka dapat disimpulkan bahwa USG Ginjal
pada penelitian ini telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Unit Radiologi
RSUD Cimacan. Teknik pemeriksaan USG ginjal pada klinis Nefrocalcinosis ginjal pada
dasarnya sama dengan teknik pemeriksan USG ginjal pada umumnya. Berdasarkan hasil
penelitian, bahwa dalam hasil gambaran ultrasonografi ginjal dengan kasus
nefrocalcinosis ginjal menunjukan berupa gambaran lesi hyperechoic multiple tanpa
acoustic shadow.
SARAN
6
Berdasarkan penelitian ini maka penulis memberikan saran, pada pemeriksaan USG
Ginjal dengan potongan transversal sebaiknya tidak hanya dijadikan sebagai metode
untuk observasi, karena dengan adanya hasil gambaran USG ginjal dengan potongan
transversal akan memberikan informasi lebih untuk memberikan diagnosa sehingga tidak
akan ada keraguan pada saat memberikan diagnosa.
Sebaiknya jumlah sampel lebih diperhatikan untuk ditingkat demi kepentingan
penelitian agar didapatkan hasil yang lebih informatif serta akurat di kemudian hari.
Referensi
2. Fogo AB, Lusco MA, Najafian B, Alpers CE. Atlas of Renal Pathology II AJKD
Atlas of Renal Pathology : Nephrocalcinosis and Acute Phosphate Nephropathy
Atlas of Renal Pathology II. Am J Kidney Dis [Internet]. 2017;69(3):e17–8.
Available from: http://dx.doi.org/10.1053/j.ajkd.2017.01.005
7
https://doi.org/10.1016/j.clinimag.2018.02.012