Professional Documents
Culture Documents
Volume 1.no.2 Tahun 2016 Jurnal Human Care: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Perilakupasien Hiv/Aids
Volume 1.no.2 Tahun 2016 Jurnal Human Care: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Perilakupasien Hiv/Aids
Volume 1.no.2 Tahun 2016 Jurnal Human Care: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Perilakupasien Hiv/Aids
ABSTRACT
Treatment of HIV/AIDS can be given by medical and supported by behavioral changes.
This study aims to determine the factors that influence behavior change in patients with
HIV/AIDS. Design of the research is descriptive analytic with cross sectional study. This
research was conducted in a clinic HIV/AIDS of a hospital in Bukittinggi West Sumatera.
The population of this study is that patients with HIV / AIDS who actively visiting the
clinic HIV / AIDS amounted to 98 people. he sample taken by purposive sampling as
many as 82 people with the criteria of patients willing to be sampled. The data were
analyzed using univariate and bivariate analysis (Chi-Square Test). The result showed
most respondents have a high knowledge (61%), high motivation (57.3%), good family
support (51.2%), counseling is high (59.8%) and behavioral changes in a positive
direction (52 , 4%). Statistical analysis showed the relationship between knowledge (p =
0.005; OR = 7), motivation (p = 0.005; OR = 9.84), family support (p = 0.005; OR =
6.57) and counseling HIV / AIDS ( p = 0.005; OR = 7.81) with the change in the
behavior of patients with HIV / AIDS. It can be concluded there is a relation between
knowledge, motivation, counseling and family support behavior change HIV / AIDS
patients.Expected at the hospital and the respondent is always active giving and receiving
counseling in order to reduce the incidence of HIV / AIDS and is expected to families
receiving family members of HIV / AIDS. The next research is done with different
variables such as perception, emotion, age, peer support.
Keywords : Behavioral Change, HIV/AIDS
HIV/AIDS dapat diobati dengan pengobatan medis dan didukung oleh perubahan
perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan perilaku pada pasien dengan HIV/AIDS. Desain penelitian ini adalah
deskriptif analitik dengan studi cross sectional. Penelitian ini dilakukan di klinik
HIV/AIDS di salah satu rumah sakit yang ada di Bukittinggi Sumatera Barat. Populasi
dari penelitian ini adalah pasien dengan HIV/AIDS yang aktif mengunjungi klinik
HIV/AIDS sebesar 98 orang dengan sampel yang diambil oleh purposive sampling
sebanyak 82 orang dengan kriteria pasien bersedia untuk menjadi sampel. Data dianalisis
dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat (Chi-Square Test). Hasil penelitian
menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang tinggi (61%),
motivasi tinggi (57,3%), dukungan keluarga yang baik (51,2%), konseling adalah
perubahan tinggi (59,8%) dan perilaku ke arah yang positif (52, 4%). Analisis statistik
menunjukkan hubungan antara pengetahuan (p = 0,005; OR = 7), motivasi (p = 0,005;
OR = 9,84), dukungan keluarga (p = 0,005; OR = 6,57) dan konseling HIV/AIDS (p =
0,005; OR = 7,81) dengan perubahan perilaku pasien dengan HIV/AIDS. Dapat
disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan, motivasi, konseling dan keluarga
perubahan perilaku dukungan pasien HIV/AIDS. Diharapkan di rumah sakit dan
responden selalu memberi aktif dan menerima konseling untuk mengurangi kejadian HIV
/ AIDS dan diharapkan keluarga menerima anggota keluarga dari HIV/AIDS
Kata Kunci : HIV/AIDS, Perubahan Perilaku
Volume 1.No.2 Tahun 2016 Jurnal Human Care
kamis adalah 4-5 orang perhari. Pasien menggunakan uji statistik yang
yang berkunjung tidak hanya pasien digunakan adalah uji chi-square
yang positif terkena HIV,namun ada HASIL DAN PEMBAHASAN
juga pasien yang beresiko yang ingin A. Analisa Univariat
melakukan test HIV. Analisa univariat bertujuan untuk
Berpijak pada fenomena tersebut dan mengetahui distribusi frekuensi
melihat Kota Bukittinggi merupakan pengetahuan, motivasi, dukungan
salah satu kota yang kental dengan nilai keluarga, konseling dan perubahan
spiritual maka penting dilakukan perilaku.
penelitian yang bertujuan melihat
perubahan perilaku ke arah yang lebih Hasil data yang telah dilakukan
baik sehingga dapat mengurangi angka terhadap 82 responden HIV/AIDS di
terjadi HIV AIDS yang tercatat di kota Poliklinik menunjukkan bahwa lebih
Bukittinggi. Tujuan penelitian ini adalah dari sebagian yaitu 50 responden (61%)
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempunyai pengetahuan yang tinggi
berhubungan dengan perubahan prilaku dengan pengetahuan yang rendah ada 32
pasien HIV/AIDS di salah rumah sakit responden (39%). Hasil penelitian ini
yang ada di Kota Bukittinggi. sejalan dengan penelitian Nugrahaeni
(2009) tentang Pengaruh Konseling
METODE PENELITIAN Terhadap Pengetahuan dan Sikap
Jenis penelitian ini adalah analitik ODHA (Studi Di Kec. Margahayu
dengan desain penelitian Cross Bandung), dimana dari hasil analisis
Sectional Study, untuk melihat univariat penelitian dari 58 orang
hubungan pengetahuan, motivasi, responden menunjukan sebagian
dukungan keluarga, dan konseling responden mempunyai pengetahuan
terhadap perubahan perilaku pasien yang tinggi. Hasil penelitian ini juga
HIV/AIDS. Populasi dalam penelitian sejalan dengan penelitian yang
ini adalah semua pasien HIV/AIDS yang dilakukan Anurmalasari (2010) tentang
tercatat di Poliklinik berjumlah 98 orang Hubungan Antara Pemahaman Tentang
sedangkan sampel diambil HIV/AIDS Dengan Kecemasan Tertular
menggunakan teknik pengambilan HIV/AIDS Pada WPS (Wanita Penjaja
sampling purposive sampling sebanyak Seks) Langsung di Cilacap, dari hasil
82 orang dengan kriteria pasien bersedia univariatmenunjukkan bahwa
menjadi sampel saat dilakukan terdapatsebagian besar responden
penelitian. Alat pengumpulan data yaitu memiliki pemahaman yag tinggi tentang
kuesioner tentang pengetahuan yang HIV/AIDS. Kondisi tersebut
diadop dari Budiman tahun 2013, menunjukkan bahwa semakin
motivasi, dukungan keluarga, konseling, tinggiPemahaman Tentang HIV/AIDS
dan perilaku pasien HIV/AIDS yang yang dimiliki subjek maka Kecemasan
sudah dilakukan uji validitas dan TertularHIV/AIDS semakin
reliabilitas sehingga dapat digunakan tinggi.Sebaliknya, semakin rendah
dalam penelitian. Analisa data meliputi Pemahaman TentangHIV/AIDS yang
analisa univariat dan bivariat dengan dimiliki subjek maka Kecemasan
Tertular HIV/AIDS semakinrendah.
Volume 1.No.2 Tahun 2016 Jurnal Human Care