Efek Pemberian Kombinasi PRF Dengan Xenograft Dan Alloplast Terhadap Jumlah Osteoblas

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

Efek Pemberian Kombinasi PRF Dengan Xenograft

dan Alloplast terhadap Jumlah Osteoblas


Hansen Kurniawan
Departemen Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah Surabaya

The Effect of PRF Combination With Xenograft and Alloplast to


Amount of Osteoblast

ABSTRACT
Background: Bone graft materials have been widely used to regenerate bone defects, which are
caused by trauma, tumor resection, pathological processes, and congenital bone defects. Type of
bone graft is classified into several types, autograft , allograft , xenograft , and alloplast PRP
and PRF derived from autologous blood which sends a high concentration of growth factors on
bone defect area. Objectives: The aim of this study is to investigate the effect of PRF with
xenograft and alloplast on osteoblast in bone New Zealand rabbits. Methods: The experiment
was held by Post Test Group design. twenty seven male New Zealand Rabbits were divided into
three group. The first group performed the treatment on the right hind limb be treated with
Alloplast and PRF treated , The second group performed the treatment on the right hind limb be
treated with xenograft and PRF, and The third group was the control group performed the
treatment on the right hind limb was given PRF. After treatment the rabbits were sacrificed.
osteoblast of each group was measured by EDTA method All data experiment were analyzed by
ANOVA and LSD test (p<0,01). Results: The result of this study showed that the results of
osteoblasts between PRF with alloplast compared with PRF with xenograft s, significant
differences as a result of the process of bone formation to see the results of better bone formation.
Conclusion: In PRF with alloplast has better results compared with PRF with xenograft s from
the increase of osteoblasts expression.

Keywords: osteoblasts, bone, xenograft , Alloplast, PRF.

Korespondensi : Hansen Kurniawan. Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Hang Tuah Surabaya. Jalan Arief Rahman Hakim 150
Surabyaa 60111. Email :drghansenkurniawan@gmail.com Page 1
ABSTRAK

Latar Belakang: Bahan one graft telah banyak digunakan untuk meregenerasi cacat tulang ,
yang disebabkan oleh trauma, reseksi tumor, degenerasi karena proses patologis, dan cacat
tulang bawaan. macam-macam bone graft diklasifikasikan menjadi autograft , allograft ,
xenograft , dan alloplast. PRP dan PRF yang berasal dari darah autologous yang mengirimkan
konsentrasi tinggi faktor pertumbuhan di daerah cacat tulang. Objectives: Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh xenograft dengan PRF dan alloplast dengan PRF pada
osteoblas di tulang kelinci New Zealand. Bahan dan Metode: Penelitian ini dilakukan dengan
desain Post test group design. Dua puluh tujuh Kelinci jantan New Zealand dibagi menjadi tiga
kelompok. Kelompok pertama dilakukan terapi pada kaki belakang dengan Alloplast dan PRF ,
Kelompok kedua dilakukan terapi pada kaki belakang yang dengan Xenograft dan PRF, dan
Kelompok ketiga adalah kelompok kontrol dilakukan terapi pada kaki belakang diberi PRF.
Setelah terapi kelinci dikorbankan. Osteoblas dari masing-masing kelompok diukur dengan
metode EDTA dan Data percobaan dianalisis dengan ANOVA dan uji LSD (p <0,01). Hasil:
penelitian ini menunjukkan bahwa ekspresi osteoblas antara PRF dengan Alloplast dibandingkan
dengan PRF dengan Xenograft didapatkan perbedaan yang signifikan sebagai hasil dari proses
pembentukan tulang untuk melihat proses dari pembentukan tulang yang lebih baik. Simpulan:
Pada PRF dengan Alloplast memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan PRF dengan
Xenograft dilihat dari peningkatan jumlah osteoblas.

Kata kunci: osteoblas, tulang, Xenograft , Alloplast, PRF

Periodontitis adalah keradangan pada dapat mengakibatkan terlepasnya gigi


3
daerah periodontium yang merusak jaringan dengan sendirinya dari rongga mulut .

pendukung gigi, hilangnya ligamen Bedah flap periodontal merupakan tindakan

periodontal dan menyebabkan kerusakan untuk memberikan akses bagi operator

tulang alveolar 1,2 Faktor-faktor yang terlibat untuk dapat membersihkan jaringan

pada proses destruksi tulang pada granulasi pada poket yang dalam dan

periodontitis adalah bakteri dan host. meregenerasi kembali jaringan periodontal

Periodontitis, akan terjadi kerusakan yang rusak akibat periodontitis .4 Bone graft

jaringan penyangga gigi yang jika tanpa adalah bahan kedokteran gigi yang

dilakukan perawatan maka akan digunakan untuk perbaikan kerusakan

menyebabkan kerusakan jaringan gigi yang tulang, yang disebabkan oleh trauma, reseksi

Korespondensi : Hansen Kurniawan. Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Hang Tuah Surabaya. Jalan Arief Rahman Hakim 150
Surabyaa 60111. Email :drghansenkurniawan@gmail.com Page 2
oleh karena tumor, degenerasi oleh karena ditemukan pertama kali di Perancis oleh

proses patologis, dan cacat tulang bawaan. Choukroun et al. Generasi kedua ini,

Alloplast adalah salah satu jenis graft mengeliminasi faktor resiko yang

yang merupakan graft sintetik memiliki berhubungan dengan penggunaan bovine

kemampuan untuk osteokonduktif. Bahan thrombin. (Geetha et al, 2010).

ini memiliki biokompatibilitas yang sangat Penggunaan PRF sebagai growth

baik, bioaktivitas dan sifat osteokonduksi.5 factor memiliki keuntungan yang baik bagi
8
Begitu juga dengan Xenograft yang pasien oleh karena itu penelitian ini

merupakan salah satu jenis bahan graft dilakukan untuk mengetahui pengaruh

yang diambil dari spesies lain, dan bahan graft setelah dikombinasikan dengan

Xenograft yang sering digunakan adalah PRF.

bovine bone (berasal dari sapi). Xenograft

tidak memiliki sel osteogenik atau BAHAN DAN METODE

kemampuan osteoinduktif, tetapi bahan Randominisasi dilakukan pada Dua

anorganik graft ini dapat membuat Puluh Tujuh ekor kelinci dan dibagi menjadi

terjadinya perlekatan dan proliferasi sel-sel 3 kelompok. Kelompok A dan B, C. Semua

osteoblas yang merupakan langkah awal Kelompok setelah 21 hari dikorbankan dan

bagi proses osteoblast untuk membentuk dilakukan pembedahan untuk pengambilan

tulang 6 tulang tungkainya untuk kemudian dilihat

Platelet Rich Fibrin (PRF) menjadi osteoblas dibawah mikroskop. Kelompok

generasi terbaru pada konsentrat platelet pertama dilakukan perlakuan pada tungkai

dengan proses yang lebih simple dan tanpa belakang kanan, diberi perlakuan Alloplast

penambahan bahan biokimiawi. PRF dan PRF . Kelompok kedua dilakukan


Korespondensi : Hansen Kurniawan. Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Hang Tuah Surabaya. Jalan Arief Rahman Hakim 150
Surabyaa 60111. Email :drghansenkurniawan@gmail.com Page 3
perlakuan pada tungkai belakang kanan, suntikan anastesi lokal pehacain satu cc agar

diberi perlakukan Xenograft dan PRF. memperkuat anastesi ketamin.

Kelompok ketiga dilakukan perlakuan pada Rasparotorium digunakan untuk pemisahan

tungkai belakang kanan diberi PRF. jaringan otot untuk mendapatkan struktur

PRF disiapkan dari 5 ml darah yang tulang tibia dari kelinci. Tulang dibuat defek

diambil dari tiap kelinci. Darah diambil dan dengan menggunakan bur low speed dengan

dimasukkan ke dalam tabung tanpa luas 3x5 mm dan kedalaman sekitar 3 mm.

diberikan anti koagulan, kemudian tabung Pada kelompok pertama, defek yang

tersebut disentrifuse selama 12 menit dilakukan di kaki kanan kelinci akan diberi

dengan kecepatan 3000 rpm. Setelah selesai Alloplast dan PRF, sedangkan pada

maka pada tabung akan terbentuk 3 bagian kelompok kedua, kaki kanannya diberi

yang paling bawah adalah darah merah, Xenograft dan PRF dan Pada kelompok

yang tengah PRF dan yang paling atas ketiga, kaki kanannya diberi PRF.

adalah plasma vasculer (Mazoor, 2006). Kemudian dijahit kembali dan dari 27 ekor

Lapisan atas diambil untuk mendapatkan kelinci akan ditunggu selama 21 hari. 8

PRF dengan menggunakan pinset, kemudian Hewan coba dikorbankan dengan

perbatasan PRF dengan sel darah merah terlebih dahulu dianastesi. Jaringan di tibia

digunting. Ambil PRF, kemudian ditaruh kanan diambil dan dipotong dengan gergaji

didalam saringan. PRF digunting kecil-kecil. kecil, kemudian dimasukkan ke dalam

Kelinci dianastesi dengan diberikan larutan formalin buffer 70% agar jaringan

suntikan ketamin secara intramuskular. tidak membusuk, pengerasan jaringan,

Sebelum dilakukan incisi yang meningkatkan indeks bias dari berbagai

berpenampang memanjang diberikan


Korespondensi : Hansen Kurniawan. Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Hang Tuah Surabaya. Jalan Arief Rahman Hakim 150
Surabyaa 60111. Email :drghansenkurniawan@gmail.com Page 4
komponen jaringan dan meningkatkan dimodifikasi untuk kepentingan sel

afinitas jaringan terhadap bahan cat. osteoblas, masing-masing slide pada bidang

Setelah dilakukan fiksasi jaringan pandang dengan pembesaran 1000x dan

dibilas dengan air mengalir selama 6-9 jam sebanyak 20 lapang pandang. Hasil setiap

lalu dimasukkan ke dalam larutan perhitungan ditulis pada lembar kerja dan

dekalsifikasi HNO3 5 % selama 60 menit. diambil nilai rata-rata per lapang pandang.

Selanjutnya dilakukan pembuatan sediaan Pemulasan Haematoxilin-Eosin yang

dengan tahap pemprosesan sebagai berikut : digunakan sebagai pembanding struktural.9

dehidrasi , clearing , impregnasi pada

temperatur 56 derajat celcius pada parafin


HASIL
bedding pada parafin, Disayat dengan
Hasil analisis statistik menunjukkan
menggunaka mikrotom, tebal sayatan sekitar
hasil pada kelompok Xenograft dengan PRF
4 mikron. Kemudian dengan pewarnaan
dan kelompok kontrol memiliki kadar
DAB (deamino benzidine).
osteoblas tidak terdapat perbedaan

Setelah membuat parafin blok signifikan ( sig 0.996 > 0.05 ), sedangkan

dilakukan tindakan deparafinisasi, setelah kadar osteoblas pada Alloplast dengan PRF

itu dilakukan pewarnaan HE. Perhitungan dibandingkan kelompok kontrol terdapat

Pemeriksaan dan perhitungan perkembangan perbedaan yang signifikan ( sig 0,034 < 0.05)

sel fibroblas diamati jumlah sel dengan dan pada kelompok Alloplast dengan PRF

melihat adanya warna coklat pada dibandingkan dengan Xenograft dengan

sitoplasma sel, yang dihitung menurut Soini PRF dapat diketahui kadar osteoblasnya

et al (1998) dan Pizem and Cor (2003) yang

Korespondensi : Hansen Kurniawan. Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Hang Tuah Surabaya. Jalan Arief Rahman Hakim 150
Surabyaa 60111. Email :drghansenkurniawan@gmail.com Page 5
memiliki perbedaan yang signifikan (sig menunjukkan hasil pada kelompok

0,041 < 0.05). Xenograft dengan PRF dan kelompok

kontrol memiliki kadar osteoblas tidak

terdapat perbedaan signifikan ( sig 0.996 >

0.05 ), sedangkan kadar osteoblas pada

Alloplast dengan PRF dibandingkan

kelompok kontrol terdapat perbedaan yang

signifikan ( sig 0,034 < 0.05) dan pada

Diagram hasil perbandingan jumlah osteoblas setelah kelompok Alloplast dengan PRF
perlakuan dan kontrol dalam pemeriksaan Hematoxilen-
Eosin (HE)
dibandingkan dengan Xenograft dengan

PRF dapat diketahui kadar osteoblasnya


Berdasarkan gambar diatas terlihat
memiliki perbedaan yang signifikan (sig
hasil osteoblas setelah perlakuan
0,041 < 0.05).
menunjukan hasil yang paling baik adalah
Kadar osteoblas yang menunjukkan
pada kelompok 2 (Alloplast dengan PRF)
kadar osteoblast pada Alloplast dengan PRF
dan pada kelompok 1 (Xenograft dengan
dibandingkan Xenograft dengan PRF
PRF ) memiliki hasil yang lebih tinggi
memperlihatkan hasil Alloplast dengan PRF
daripada kelompok 3 (kontrol) tetapi lebih
memiliki osteoblas lebih banyak sehingga
rendah daripada kelompok 2.
pembentukan tulang terbentuk lebih baik.

Walaupun Alloplast dan Xenograft


DISKUSI
memiliki sifat osteokonduksi, dapat dilihat
Pada penelitian ini pemeriksaan
pada hasil penelitian bahwa, reaksi
dengan Hematoxilen- Eosin (HE),
ostekonduksi lebih baik Alloplast daripada
Korespondensi : Hansen Kurniawan. Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Hang Tuah Surabaya. Jalan Arief Rahman Hakim 150
Surabyaa 60111. Email :drghansenkurniawan@gmail.com Page 6
Xenograft dilihat dari jumlah kadar Journal of Clinical Periodontology 36

peningkatan osteoblas perbandingan kedua (6): 458–467

bahan tersebut pada defek tulang dari kelinci 3. Newman.MG, Takei HH, Carranza FA,

New Zealand. Alloplast juga merupakan 2011. Clinical Periodontology 11th

bahan yang aman karena bisa diserap, edition. Philadelphia: Elsevier Saunders.

mudah dimanipulasi,, biocompatible, P. 63-256; 719-725;785-825


10
nonimmunogenik dan nonkarsinogenik. 4. Illueca FMA, 2006 .Periodontal

Sedangkan pada Xenograft memiliki regeneration in clinical practice. Medical

kekurangan berupa reaksi imunologi berupa Oral Patology Oral Circular Bucal;11 P.382-

penolakan pada tubuh dan lebih mudah 392

terjadi infeksi.11 5. Sanjaya Kumar. 2009. Thesis :

DAFTAR PUSTAKA Processing of Porous Hydroxyapatite.

1. Draidi MA. 2009. Differences in amount Scaffold. India. P. 1-6; 12-13; 21-24

and architecture of alveolar bone loss 6. Chun R, 2009. Effect of growth factors on

in chronic and aggressive periodontitis the osteoinductive potential of

assessed through panoramic Hydroxyapatite β-Tricalcium

radiographs. Jordan. Phosphate (HA-TCP), A report

2. Savage, Amir; Eaton, Kenneth A.; Moles, submitted to the University of Adelaide

David R.; Needleman, Ian (2009). "A in partial fulfilment of the requirements

systematic review of definitions of of the Degree of Doctor of Clinical

periodontitis and methods that have Dentistry. The University of Adelaide

been used to identify this disease". 7. Geetha , Anilkumar, Umasudhakar,

Ramakrishnan, Vijayalakshmi, and


Korespondensi : Hansen Kurniawan. Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Hang Tuah Surabaya. Jalan Arief Rahman Hakim 150
Surabyaa 60111. Email :drghansenkurniawan@gmail.com Page 7
Pameela. 2010. Platelet-rich-fibrin: A Kedokteran Brawijaya, 2004;20(3):136-

novel root coverage approach. India 141

10. Siregar, Nurul Huda. 2011. Keramik


8. Dondy Setyawan. 2012. Ekspresi
sebagai bahan substitusi bonegraft.
osteocalcin pada xenograft dengan
USU.
penambahan PRF. Universitas Airlangga
http://repository.usu.ac.id/handle/12345
Surabaya
6789/25273
9. Riawan W., Keman K., Wibowati S., Ali

M. 2004. Peningkatan insiden apoptosis 11. Vagaska B., Bacakova L., Filova E.,

pada sel-sel trofoblast jaringan plasenta Balik K. 2010. Osteogenic Cells on Bio-

preeklampsia berkaitan dengan Inspired Materials for Bone Tissue

peningkatan ekspresi p53 dan Engineering. Physiol. ResVol. 59, pp.

penurunan PPARg teraktivasi. Jurnal 309-322.

Korespondensi : Hansen Kurniawan. Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Hang Tuah Surabaya. Jalan Arief Rahman Hakim 150
Surabyaa 60111. Email :drghansenkurniawan@gmail.com Page 8

You might also like