Implementasi Kebijakan Pengelolaan Pasar Rakyat Kecamatan Pasan Di Kabupaten Minahasa Tenggara

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN

PASAR RAKYAT KECAMATAN PASAN Di KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

FRICILIA KOTANGON
JOYCE RARES
DEISY TAMPONGANGOY
Abstrack :This research is based on the process of management of Public Market which is not in the order of the
rule that should be. The policy of Pasan sub-district market management is still constrained by the technical
guidelines of implementation. Not all parties are related to the policy of the People's Market management such as
only some of the implementing parties involved, for example the Department of Trade Industry of Cooperatives of
UMKM and Pasar is involved in the implementation. Utilization of unoptimal market facilities and inadequate
market facilities. This research is to know the implementation of policy of management of Pasar Rakyat Pasan in
Regency of South Minahasa. The theory used is the theory of policy implementation according to Charles O'Jones
namely, organizing, interpretation, and implementation. The method used is qualitative method with descriptive
approach. With his instrument as a researcher himself with informants seven people.
Data analysis techniques include observation, interviews, and documentation. The results showed that the
implementation of the policy of Pasan Village Market management in South Minahasa Regency has not been
optimal. This can be seen from the lack of involvement from the parties related to the policy of management of
Pasar Rakyat as the implementer so that the implementation of the field is found to be the problem of its
management, such as unsuitable market utilization and limited operational cost so that many facilities and
infrastructures are not fulfilled, garbage, no electricity and clean water. The researcher gives suggestion about this
research that is to increase cooperation between field of management of Public Market with implementer of policy
of management of Pasar Rakyat in Regency of South Minahasa and Department of Trade Industry of UMKM
Cooperative and Market must perform its duty not only as executor only but must always monitor and evaluate so
that policy on the run on target.

Keywords: Policy Implementation, Management of Public Market.

Tradisional adalah pasar yang dibangun dan


PENDAHULUAN dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah,
Otonomi daerah dapat diartikan sebagai swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan
kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios,
pemerintahan dan kepentingan masyarakat los dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh
setempat menurut aspirasi masyarakat untuk pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat
meningkatkan daya guna dan hasil guna atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka kecil dan dengan proses jual beli barang
pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan dagangan melalui tawar menawar dimana
pembangunan sesuai dengan peraturan fungsinya adalah melayani masyarakat
perundang undangan. disekitarnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-
Dalam rangka pencapaian kesejahteraan hari. Dalam pembangunan dan pengelolaan
masyarakat maka dibangunlah fasilitas-fasilitas sebuah pasar, sangat dibutuhkan sebuah
umum seperti pasar tradisional. Seperti yang manajemen tata kelola pasar yang baik dan
disebutkan dalam Peraturan Menteri Dalam terintergritas. Hal ini dilakukan demi
Negeri Nomor 53 Tahun 2008 tentang Pasar mendapatkan pasar yang lebih profesional baik
demi kenyamanan para pedagang maupun Asli Daerah (PAD) yang pada hakekatanya
masyarakat sebagai konsumen/pelanggan. sebagai pilar penyangga perekonomian daerah.
Seperti halnya kebijakan lainnya, Kendati demikian, eksistensi pasar harus ditata
pengaturan atau pengelolaan sebuah pasar dengan seperangkat aturan sebagai bingkai
tradisional secara umum telah di atur dalam hukum dalam pengelolaanya. Tak hanya itu
Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 perekonomian masyarakat pun akan naik karena
tentang Penataan dan Pembinaan Pasar adanya aktivitas disetiap pasar-pasar yang
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko dibangun.
Modern. Yang kemudian dilanjutkan dengan Mengacu pada Pemerintah Kabupaten
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Minahasa Tenggara, pemerintah telah
Tahun 2008 tentang Pedoman Penataan dan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan 2017 tersebut maka Bidang pengelolaan pasar
dan Toko Modern. Dimana dalam peraturan merupakan pihak yang berwenang dalam
tersebut telah dituliskan bagaimana mengelola pengelolaan pasar rakyat di Kabupaten Minahasa
dan melaksanakan pengadaan pasar tradisional Tenggara. Sehingga dalam hal ini peran Bidang
yang baik dan profesional. Salah satu pasal dalam pengelolaan pasar sangat penting mengingat
peraturan presiden tersebut yaitu Pasal 6 tugas pokok dan fungsinya sebagai badan
menyebutkan bahwa pusat perbelanjaan wajib penyelenggara urusan pemerintah khususnya
menyediakan tempat usaha untuk usaha kecil dibidang pengelolaan pasar rakyat tersebut.
dengan harga jual atau biaya sewa yang sesuai Melihat kembali Peraturan Daerah No. 2 Tahun
dengan kemampuan usaha kecil, atau yang dapat 2017 tentang Pengelolaan Pasar Rakyat maka
dimanfaatkan oleh usaha kecil melalui kerjasama dapat dilihat kebijakan pemeritah dalam proses-
lain dalam rangka kemitraan. proses pengelolaannya pihak yang terkait seperti
Di Kabupaten Minahasa Tenggara ada bidang pengelolaan pasar hendaknya dapat
sedikitnya pasar yang sudah lama dibangun dan melaksanakan tujuan dari pengelolaan pasar,
dikelola oleh pemerintah. Yang merupakan salah tergantung pada pelaksanaan aturan yang
satu program pemerintah Kabupaten Minahasa ditentukan pemerintah daerah yang mana
Tenggara adalah pembangunan sejumlah pasar pengoperasionalnya dapat disesuaikan kondisi
rakyat lama yang dirampung oleh pemerintah pasar yang ada. Dengan suatu cara pelaksanaan
sejak Tahun 2016. Pembangunan fisik pun pengelolaan pasar tersebut dapat menjadi suatu
dilakukan pemrintah untuk memberikan sistem pelaksanaan yang terarah pada tujuan,
kanyamanan bagi para pembeli dan penjual. Dan selain itu dapat memeberikan pelayanan dan
program dari pemerintah ini pun sudah terlaksana pengaturan yang baik terhadap masyarakat
di beberapa pasar yang ada di Kabupaten pengguna jasa pasar rakyat. Pentingya
Minahasa Tenggara. Adapun pasar-pasar yang pelaksanaan pengelolaan pasar pada dasarnya
sudah beroperasi sampai saat ini antara lain pasar dimaksudkan untuk menjaga agar kegiatan dalam
Tombatu, pasar Toluaan, pasar Pasan, pasar suatu sistem pengelolaan pasar sesuai dengan
Belang, pasar Ratatotok dan juga pasar yang telah yang ditentukan. Selain itu pengelolaan ini
direnovasi menjadi pasar modern yang dibangun ditujukan untuk mengetahui kelemahannya yang
tiga lantai yaitu Plasa Ratahan. Pasar di dihadapi dalam pengelolaan pasar rakyat
Kabupaten Minahasa Tenggara tersebut tersebut.
memegang peranan penting bagi perekonomian Meskipun dalam pengelolaannya
masyarakat di Kabupaten Minahasa Tenggara mempunyai tujauan untuk memberikan
dan pasar tersebut merupakan hasil Pendapatan kenyamanan serta keamanan, nyatanya tidak
sepenuhnya menunjukkan keberhasilan. Hal ini tersebut, hal ini lah yang hendak menjadi
disebabkan karena program dan kebijakan perhatian khusus bagi pemerintah yang mana
pemerintah tersebut memandang bahwa dalam pengoperasian suatu kebijakan harus
pengelolaan pasar rakyat dilihat dari aspek fisik, memperhatikan agar dalam implementasi
ekonomi dan sosial budaya yang berbeda. Ketiga kebijakan tersebut dapat dilaksanakan. Oleh
aspek tersebut dikembangkan secara terpisah. sebab itu untuk menunjangnya pengoperasian
Permasalahan yang banyak ditemui adalah program harus memperhatikan aktivitas-aktivitas
kurangnya kesadaran masyarakat tentang utama yang hendaknya dapat implementasi
pengetahuan akan peraturan baru yang dibuat kebijakan, yaitu : pembentukan atau penataan
oleh pemerintah. Seperti ada beberapa pedagang sumber daya yang ada menjadi perhatian khusus
yang tidak memiliki Kartu Identitas Pedagang, sehingga unit-unit yang ada dapat menunjang
yang seharusnya tiap pedagang wajib dimiliki. agar program dapat berjalan, permasalahan yang
Selain itu fasilitas pasar yang kurang memadai, dimaksud dalam hal ini dinas pasar yang dalam
seperti tidak adanya jaringan listrik, sarana pemanfaatan sumber daya yang ada masih kurang
bongkar muat, sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) keterlibatannya pihak pengelola, hal ini terlihat
yang sudah tidak terawat, air bersih, dan saluran yang mana pelaksana pengelolaan prasarana yang
pembuangan air limbah, serta kantor pengelolah menunjang kegiatan pasar masih kurang dalam
pasar yang tidak digunakan dengan semestinya. pemenuhan kebutuhan dalam pengelolaan pasar.
Hal inilah yang menjadi masalah umum Selain itu dalam pelaksanaan kebijakan
berkenaan dengan aturan yang seharusnya di implementasi pun hendaknya pelaksana menjadi
wajibkan ada tapi nyatanya tidak sesuai dengan pengarahan yang tepat sehingga program tersebut
yang seharusnya terjadi, dan fasilitas keamanan dapat diterima dimasyarakat, yang pada
seperti pemadam kebakaran juga tidak ada dan kenyataannya banyak kendala dalam pengelolaan
kebersihan yang hendaknya harus diperhatikan pasar ini, dimana banyak masyarakat yang belum
karena untuk pembuangan sampah saja tidak ada. menerima aturan baru tentang Pengelolaan Pasar
Tak hanya itu saja, salah satu masalah yang tejadi Rakyat Kecamatan Pasan ini. Seperti ada
dalam pengelolaan pasar rakyat di Kecamatan berbagai pedagang yang tidak menerima aturan
Pasan yaitu ketentuan pembayaran retribusi, baru tentang retribusi pasar yang mana masih
dimana tidak semua ketentuan itu berjalan banyak pedagang yang mempermasalahkan hal
sebagaimana aturan pemerintah dalam peraturan tersebut. Dan yang terakhir pelaksanaan atau
daerah bahwa tata kelola pedagang harus aplikasi yang mana program yang terlaksana
membayar retribusi pelayanan pasar dan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
administrasi. Hal inilah yang menjadi masalah kegiatan rutin dari perlayanan yang dapat
dimana tidak semua pedagang membayar menentukan tujuan program tersebut. Tetapi
retribusi pasar dengan yang seharusnya, banyak kenyataannya pelaksana program ini belum
pedagang pun mengeluh dikarenakan biaya sepenuhnya menunjukan hal yang seharusnya,
retribusi yang terbilang sudah tinggi jika seperti masih banyak terdapat kendala di dalam
dibandingkan dengan biaya retribusi yang lama. pengelolaannya. selain itu, pemanfaatan sarana
Jika dilihat dari kondisi yang ada, mayoritas para dan prasarana yang tidak baik, karena ada tempat-
pedagang adalah pedagang kecil yang tempat yang sudah layak tetapi belum digunakan
pendapatannya masih kurang untuk memenuhi dengan selayaknya, seperti kantor pengelola
kebutuhan sehari-hari. pasar yang tidak digunakan dengan semestinya
Melalui pra survey, ditemukan berbagai dan tempat sampah yang dalam pengelolaannya
kendala masalah dalam pengelolaan pasar masih meresahkan masyarakat sekitar karena
belum ada tempat pembuangan sampah setelah 1.1. Perspektif Implementasi Kebijakan
selesai kegiatan pasar. Penentuan proses kegiatan Implementasi kebijakan publik dapat
implementasi dari pemerintah harus sesuai dilihat dari beberapa perspektif atau pendekatan.
dengan ketentuan yang berlaku sehingga Salah satunya ialah implementation problems
kebijakan tersebut dapat berjalan dengan approach yang diperkenalkan oleh Edwards III
semestinya. (1984). Edwards III mengajukan pendekatan
Oleh sebab itu dari berbagai masalah implementasi dengan terlebih dahulu
permasalahan dilapangan karena pengelolaanya mengemukakan dua pertanyaan pokok, yakni: (i)
yang hanya dilaksanakan oleh pihak seperti dinas Faktor apa yang mendukung keberhasilan
pasar dan masih memerlukan proses yang implementasi kebijakan? (ii) faktor apa yang
bertahap untuk menjadikan pasar rakyat sesuai menghambat keberhasilan implementasi
dengan apa yang ada dalam peraturan. Hal kebijakan? Berdasarkan kedua pertanyaan
menunjukkan masih banyak pelaksanaan tersebut dirumuskan empat faktor yang
pengelolaan pasar yang belum sesuai dengan apa merupakan syarat utama keberhasilan proses
yang telah tertera dalam Peraturan Daerah Nomor implementasi, yakni komunikasi, sumber daya,
2 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Pasar Rakyat. sikap birokrasi atau pelaksana dan struktur
organisasi, termasuk tata aliran kerja
TINJAUAN PUSTAKA birokrasi.Empat faktor tersebut menjadi kriteria
Kebijakan Publik penting dalam implementasi suatu kebijakan.
Kebijakan publik menurut Willy N Untuk memperlancar implementasi
Dunn (Inu Kencana, 2000), adalah suatu kebijakan, perlu dilakukan diseminasi dengan
rangkaian pilihan-pilihan yang saling baik. Syarat pengelolaan diseminasi kebijakan
berhubungan yang dibuat oleh lembaga atau ada empat, yakni: (1) adanya respek anggota
penjabat pemerintah atau bidang-bidang yang masyarakat terhadap otoritas pemerintah untuk
menyangkut tugas pemerintah, seperti menjelaskan perlunya secara moral mematuhi
pertahanan, keamanan, energi, kesehatan, undang-undang yang dibuat oleh pihak
pendidikan, kesejahteraan masyarakat, berwenang; (2) adanya kesadaran untuk
kriminalitas, perkotaan dan lain-lain. Sedangkan menerima kebijakan. Kesadaran dan kemauan
menurut Thomas R Dye (Inu Kencana 2000) menerima dan melaksanakan kebijakan terwujud
mengungkapkan bahwa kebijakan publik adalah manakala kebijakan dianggap logis; (3)
apapun juga yang dipilih oleh pemerintahan, keyakinan bahwa kebijakan dibuat secara sah; (4)
apakah mengerjakan sesuatu itu atau tidak awalnya suatu kebijakan dianggap kontroversial,
mengerjakan (mendiamkan) sesuatu itu”. namun dengan berjalannya waktu maka
Anderson (Wahab), merumuskan kebijakan tersebut dianggap sebagai sesuatu yang
kebijakan sebagai langkah tindakan yang secara wajar.
sengaja dilakukan oleh aktor atau sejumlah aktor Menurut Mazmanian dan Sabatier
berkenaan dengan adanya masalah atau persoalan (1983: 5), terdapat dua perspektif dalam analisis
tertentu yang dihadapi”. Sehingga dapat kita lihat implementasi, yaitu perspektif administrasi
bahwa terdapat kesamaan dari ketiga definisi dari publik dan perspektif ilmu politik. Menurut
pada ahli tersebut. Kesamaan tersebut adalah perspektif administrasi publik, implementasi
kebijakan publik merupakan keputusan yang pada awalnya dilihat sebagai pelaksanaan
dibuat oleh aparatur pemerintah atau orang-orang kebijakan secara tepat dan efisien. Namun, pada
yang memiliki wewenang dalam menangani akhir Perang Dunia II berbagai penelitian
masalah-masalah publik. administrasi negara menunjukkan bahwa ternyata
agen administrasi publik tidak hanya dipengaruhi mengenai aksi administratif yang dapat diteliti
oleh mandat resmi, tetapi juga oleh tekanan dari pada tingkat program tertentu.
kelompok kepentingan, anggota lembaga Model Donald Van Meter dan Carl Van
legislatif dan berbagai faktor dalam lingkungan Horn, merupakan model implementasi yang
politis. paling klasik. Penggunaan model tersebut yang
Keberhasilan kebijakan atau program dirumuskan oleh Meter dan Horn disebut dengan
juga dikaji berdasarkan perspektif proses A Model Of The Policy Implementation. Artinya
implementasi dan perspektif hasil. Pada dalam proses implementasi, sebuah abstraksi atau
perspektif proses, program pemerintah dikatakan performansi suatu implementasi kebijakan yang
berhasil jika pelaksanaannya sesuai dengan ada secara sengaja dilakukan untuk meraih
petunjuk dan ketentuan pelaksanaan yang dibuat kinerja implementasi kebijakan publik yang
oleh pembuat program yang mencakup antara tinggi yang berlangsung dalam hubungan
lain cara pelaksanaan, agen pelaksana, kelompok berbagai variable.
sasaran dan manfaat program. Sedangkan pada Model ini mengandaikan bahwa
perspektif hasil, program dapat dinilai berhasil implementasi kebijakan berjalan secara linear
manakala program membawa dampak seperti dari kebijakan publik implementor dan kinerja
yang diinginkan. Suatu program mungkin saja kebijakan publik. Dikemukakan bahwa jalan
berhasil dilihat dari sudut proses, tetapi boleh jadi yang menghubungkan antara kebijaksanaan dan
gagal ditinjau dari dampak yang dihasilkan, atau prestasi kerja dipisahkan oleh sejumlah variabel-
sebaliknya. variabel yang saling berkaitan (Ali, Alam
2012:110). Beberapa variabel yang dimasukan
Model Implementasi Kebijakan
sebagai variabel yang mempengaruhi kebijakan
Menurut Sabatier (1986), terdapat dua
publik adalah variabel :
model yang berpacu dalam tahap implementasi
(a) Ukuran dan Tujuan Kebijakan
kebijakan, yakni model top down dan model
(b) Sumber daya
bottom up. Kedua model ini terdapat pada setiap
(c) Aktivitas implementasi dan komunikasi
proses pembuatan kebijakan. Model elit, model
antar organisasi
proses dan model inkremental dianggap sebagai
(d) Karakteristik dari agen
gambaran pembuatan kebijakan berdasarkan
pelaksana/implementor.
model top down. Sedangkan gambaran model
(e) Kondisi ekonomi, sosial dan politik.
bottom up dapat dilihat pada model kelompok
(f) Kecenderungan dari
dan model kelembagaan.
pelaksana/implementor.
Grindle (1980) memperkenalkan model
Model yang dikembangkan oleh
implementasi sebagai proses politik dan
Edward III disebut dengan Direct on
administrasi. Model tersebut menggambarkan
Implementation dalam buku Winarono
proses pengambilan keputusan yang dilakukan
(2007:144), ada empat variabel yang sangat
oleh beragam aktor, dimana keluaran akhirnya
menentukan keberhasilan implementasi, yaitu :
ditentukan oleh baik materi program yang telah
(a) Komunikasi
dicapai maupun melalui interaksi para pembuat
(b) Sumber daya
keputusan dalam konteks politik administratif.
(c) Disposisi
Proses politik dapat terlihat melalui proses
(d) Struktur birokrasi
pengambilan keputusan yang melibatkan
Jones (1996:296) dalam pelaksanaan
berbagai aktor kebijakan, sedangkan proses
suatu implementasi kebijakan publik diperlukan
administrasi terlihat melalui proses umum
tiga pilar penilaian agar implementasi dapat dengan adanya transaksi penjual pembeli secara
berjalan dengan baik, yaitu : langsung dan biasanya ada proses tawar
(a) Organisasi menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-
(b) Interprestasi kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang
(c) Penerapan dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola
Organisasi pembentukan atau penataan pasar. Kebayakan menjual kebutuhan sehari-
kembali sumber daya, unit-unit serta metode agar hari, seperti bahan-bahan makanan berupa ikan,
kebijakan dapat memberikan hasil atau dampak. buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian,
Interprestasi menafsirkan agar program menjadi barang elektronik, ada, dll.
rencana dan pengarahan yang tepat dan dapat
Tinjauan Tentang Tata Kelola Pasar
diterima serta dilaksanakan. Begitu pula dengan
Pembangunan sebuah pasar pada
pelaksanaannya, apakah telah sesuai dengan
dasarnya adalah guna untuk memenuhi
petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis yang
kebutuhan pokok masyarakat sebagai konsumen
dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
atau objek pembangunan pasar itu sendiri. Dalam
Aplikasi/ Penerapan berkaitan dengan
pelaksanaan pasar itu sendiri tentu dibutuhkan
pelaksanaan kegiatan rutin dari pelayanan,
sebuah menejemen tata kelola yang baik untuk
pembayaran atau lainnya yang disesuaikan
keberlangsungan dari pasar itu sendiri. Melalui
dengan tujuan atau perlengkapan program
pengelolaan yang profesional diharapkan dapat
lainnya.
menjaga keberlangsungan pasar dengan
Konsep Pasar peningkatan daya saing pasar tradisional dengan
Pasar adalah suatu tempat atau proses pasar modern yang kini semakin merambah luas
interaksi antara permintaan (pembeli) dan hingga kepelosok daerah sehingga nantinya dapat
penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa memberikan kepuasan pelayanan yang baik
tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan terhadap pelanggan/masyarakat.
harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah
Standarisasi Kualitas Layanan Pasar
yang diperdagangkan. Jadi setiap proses yang
Keberadaan pasar tergantung dari
mempertemukan antara pembeli dan penjual,
keberadaan dan pengunjung pasar, tanpa
maka akan membentuk harga yang disepakati
keduanya pasar tidak berfungsi layaknya sebuah
antara pembeli dan penjual.
pasar. Pedagang yang berjualan dalam suatu
Jenis-Jenis Pasar pasar memiliki ekspetasi terhadap tempat
(a) Pasar Modern berdagang, diantaranya :
Pasar modern adalah pasar yang (a) Tingginya tingkat kunjungan masyarakat
dibangun oleh pemerintah, swasta atau koperasi pada pasar tersebut.
yang bentuknya berupa mall, supermarket, (b) Pasar yang bersih dan aman.
departmen store, dan shopping center yang (c) Harga sewa yang tejangkau dan kemudahan
pengelolaannya dilaksanakan secara modern dan pembayaran sewa/beli kios dan lapak.
mengutamakan pelayanan dan kenyamanan (d) Minimnya penarikan retribusi.
berbelanja dengan manajemen berada pada satu (e) Ketersediaan fasilitas penunjang bagi
tangan bermodal kuat dan dilengkapi label harga aktifitas perdagangan.
yang pasti (f) Adapun ekspektasi pengunjung pasar
(b) Pasar Tradisional diantarnya:
Pasar tradisional adalah tempat (g) Pasar yang nyaman, aman, dan bersih.
bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai (h) Kelengkapan barang dagangan.
(i) Kepastian jam operasional pasar. pakai yaitu Reduksi Data, Penyajian Data, serta
Untuk memenuhi ekspektasi seluruh Penarik Kesimpulan.
pedagang dan pengunjung perlu dibuat sebuah
standarisasi kualitas layanan yang dapat HASIL DAN PEMBAHASAN
dijalankan secara prosedural dan sistemik. 4.1. Rangkuman Hasil Penelitian
Berbagai pelayanan perlu dibuatkan Standar 4.1.2.Dimensi
Operasional Prosedur (SOP) untuk menjadi (a) Organisasi
kualitas pelayanan yang diberikan kepada 1. Adanya struktur pelaksana kebijakan
pengunjung pasar. Pengelola pasar juga harus yang tidak telibat dalam pelaksanaan
terus-menerus mengevaluasi kualitas pelayanan pengelolaan pasar.
yang diberikan kepada pedagang dan pengunjung 2. Syarat dan ketentuan pengelolaan pasar
untuk dapat memperbaiki pelayanan tersebut tidak sesuai dengan dilapangan, misalnya
secara terus-menerus. para pedagang yang tidak memiliki
RMFP dan KIP.
Efisien
(b) Interpretasi
Efisien ialah suatu proses yang
1. Masih ada pelaksana yang pemahamannya
menghasilkan sesuatu yang disyaratkan dengan
terbatas mengenai kebijakan pengelolaan
mengorbankan sumber daya yang paling
Pasar Rakyat Kecamatan Pasan. Karena
minimal. Sumber daya terutama biaya, waktu dan
tidak mengetahui siapa saja yang
tenaga. Dalam hal ini proses-proses dilakukan
bertanggungjawab terhadap kebijakan
selalu menghindari terjadinya pemborosan atau
pengelolaan Pasar Rakyat menyebutkan
kerugian-kerugian yang tidak perlu. Proses
tahun pertama kali mendapatkan
efisiensi diukur dengan perbandingan antara
2. Kinerja dari pihak pelaksana yang belum
output yang dicapai dengan biaya-biaya yang
memahami dan mengerti mengenai
dikeluarkan untuk menghasilkan output tersebut.
pengelolaan pasar tersebut.
Pengelola pasar harus bisa menentukan pilhan-
3. Partisipasi dari masyarakat dalam
pilihan tersebut dengan prinsip efesiensi.
pelaksanaan kebijakan belum optimal. Hal
Pengelolaan kebersihan pasar dapat dilaksanakan
ini dikarenakan belum sepenuhnya
oleh unit pasar sendiri dengan merekrut tenaga
masyarakat memiliki kesadaran untuk
kebersihan yang digaji harian atau dapat
membantu dalam mengelola Pasar Rakyat
dilaksanakan dengan kerjasama dengan pihak
Kecamatan Pasan tersebut.
ketiga. Diantara kedua alternativ tersebut harus
(c) Aplikasi /Penerapan
ditentukan oleh pengelola pasar berdasarkan
1. Pelaksanaannya dilapangan tidak sesuai
prinsip efesiensi.
dengan ketentuan, seperti banyak
pedagang yang tidak memiliki RMFP
METODE PENELITIAN
dan KIP.
Metode ini menggunakan metode
2. Pengelolan pasar rakyat yang kurang
penelitian kualitatif. Informan yaitu 1 orang
tepat dalam pelaksananya sehingga
Hukum Tua, 1 orang Kepala Pasar, 1 orang
banyak masalah yang ditimbulkan dari
Mandor pasar, 1 orang Seksi keamanan dan
pemanfaatan fasilitas dalam pasar.
kebersihan, 2 orang pedagang, dan 2 orang
Seperti WC umum yang sudah rusan.
masyarakat. Teknik Pengumpulan Data yan
3. Pemanfaatan fasilitas pasar yang tidak
dipakai yaitu Teknik Wawancara, Teknik
sesuai, seperti banayk kios ikan yang
Pengamatan / Obsevasi, dan Teknik
kosong, tidak adanya air bersih, tempat
Dokumentasi. Serta Teknik Analisis yang di
sampah, dan kantor pengelolaan yang a) Organisasi
tidak dimanfaatkan dengan semestinya
4. Pelaksanaannya tidak sesuai dengan Pada dasarnya setiap kebijakan yang
prosedur, seperti banyak pedagang yang dijalankan baik oleh pemerintah, swasta, maupun
tidak mengurusi administrasi mengenai masyarakat, tentu ada yang menaungi jalannya
izin berdagang. kebijakan tersebut. Dimana seharusnya memiliki
5. Dalam proses pengelolaan pasar masih struktur organisasi, sumber daya yang berkualitas
ada pihak yang belum mengetahui akan sebagai pelaksana, adanya perlengkapan atau
peraturan baru dari pemerintah tentang alat-alat kerja sebagai pendukung demi
pengelolaan pasar tersebut. kelancarannya suatu kebijakan.
6. Adanya masyarakat yang kurang setuju Begitu pula dengan kebijakan
dengan peraturan yang diubah oleh pengelolaan pasar rakyat yang dalam
pemerintah dalam hal ini para pedagang pelaksanaannya harus ada struktur pelaksanaan
yang masih belum menerima akan aturan kebijakan tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar
pasar tersebut. mempermudah pelaksanaan kebijakan
7. Tidak adanya sosialisasi dari pihak pengelolaan pasar rakyat sehingga dapat
pelaksana kebijakan, sehingga banyak diberikan kepada masyarakat yang menggunakan
masyarakat yang tidak mengetahui akan pasar rakyat tersebut. Mengenai struktur
peraturan mengenai pengelolaan Pasar pelaksanaan, dari hasil penelitian yang dilakukan
Rakyat Kecamatan Pasan. dikatahui bahwa struktur pelaksanaan kebijakan
8. Kurangnya tanggungjawab dari pengelolaan pasar rakyat adanya keterlibatan
pengelola pasar, misalnya seksi
pemerintah dengan pihak-pihak yang terkait
keamanan dan kebersihan yang tidak
menjaga fasilitasi yang ada yang dalam pengelolaan pasar pakyat. Keterlibatan
menyebabkan sebagian fasilitas rusak, pemerintah dalam hal ini Kepala Dinas
seperti WC umum dan sebagainya. Perindustrian Perdagangan Koperasi UMKM dan
9. Keterbatasan anggaran yang juga Pasar harus melakukan monitoring dan evaluasi.
merupakan penghambat pengadaan Tetapi pada wawancara yang dilakukan
fasilitas pasar. bahwa pelaksanaan pengelolaan pasar rakyat
10. Kurangnya perhatian dari Dinas bukan berbenruk organisasi, melainkan kebijakan
Perindustrian Perdagangan Koperasi yang melibatkan berbagai unsur pelaksana,
UMKM dan Pasar, misalnya tidak seperti pemerintah desa, aparat pemerintah desa
adanya intensif serta perhatian khusus dan bidang pengelolaan pasar serta masyarakat,
bagi fasilitas dalam pasar dan kurang dimana semua pihak-pihak tersebut juga nantinya
membantu serta menggerakan partisipasi menjadi pelaksana ketika mereka ikut terlibat
dari pihak-pihak pengelola lainnya. dalam pengelolaan pasar rakyat. Namun dalam
pelaksanaannya, belum sepenuhnya ada
Pembahasan keterlibatan dari pihak-pihak terkait dalam
Untuk mengetahui bagaimana kebijakan pengelolaan pasar rakyat, seperti aparat
implementasi kebijakan pengelolaan Pasar kecamatan. Tidak hanya aparat kecamatan, Dinas
Rakyat Kecamatan Pasan di Kabupaten Minahasa Perindustrian Perdagangan Koperasi UMKM dan
Tenggara, maka peneliti menggunakan 3 (tiga) Pasar yang menjadi pihak pelaksana kebijakan
indikator dari implementasi kebijakan, yaitu : pengelolaan pasar rakyat, yang tidak terlibat
dalam pengelolaannya. Adanya beberapa pihak
yang tidak terlibat dengan kebijakan pengelolaan
Pasar Rakyat Kecamatan Pasan ini dikarenakan bertanggungjawab pada kebijakan tersebut.
kurangnya pihak pengelola pasar yang terkait Kemudian orang-orang yang bertanggungjawab
kurang merespon terhadap pelaksanaan kebijakan pada kebijakan tersebut juga harus dapat
pengelolaan pasar rakyat. Terkadang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan
pelaksanaan kebijakan pengelolaan hanya atau ketentuan yang berlaku, serta dilihat pula
dilimpahkan oleh bidang pengelola pasar, tetapi apakah pelaksanaannya telah sesuai dengan
dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis yang
UMKM dan Pasar yang hanya menyerahkan dikeluarkan oleh pejabat berwenang.
tugas kepada pihak pelaksana pengelola kegiatan
pasar, padahal pihak tersebut harus mengambil Peneliti melihat bahwa masih ada dari
bagian dalam pelaksanaan kebijakan. pihak pelaksana yang pemahamannya terbatas
Selain itu jumlah pelaksana kebijakan terhadap kebijakan pengelolaan pasar rakyat.
pengelolaan pasar rakyat sendiri tidak dapat Seperti anggota pelaksana yang tidak mengetahui
diperkirakan secara pasti. Hal ini tergantung dari tanggungjawab yang harus mereka kerjakan,
pihak keterlibatan masing-masing pihak yang kurangnnya monitoring dan evaluasi dari pihak
terkait dengan kebijakan pengelolaan Pasar pemerintah daerah dalam hal ini Dinas
Rakyat. Adapun pihak aparat kecamatan yang Perindustrian Perdagangan Koperasi UMKM dan
seharusnya mendampingi pihak pelaksana Pasar, sehingga banyak ditemui pemanfaatan
pengelolaan Pasar Rakyat Kecamatan Pasan tidak fasilitas pasar yang tidak sesuai dengan
menjalankan tugasnya. Adapun kemampuan seharusnya.
aparat Kecamatan sejauh ini mengalami Selain itu, berdasarkan wawancara yang
kesulitan, hal ini dirasakan oleh bidang dilakukan interpretasi atas kebijaka pengelolaan
pengelolaan pasar. Dimana mereka mengalami pasar berkaitan dengan kemampuan atau kinerja
kesulitan dalam mengelola fasilitas yang ada dari pihak pelaksana kebijakan maupun
dalam pasar. Karena bidang pengelola kegiatan masyarakat yang kurang memahami dan
dalam pasar hanya orang-orang tertentu. Selain mengerti mengenai pengelolaan pasar tersebut.
Ketetapan dalam proses implementasi
itu kurangnya perhatian dari Dinas Perindustrian
tidak dapat dipisahkan dari kemampuan para
Perdagangan Koperasi UMKM dan Pasar dalam
pengelola atau implementor dalam memahami
pelaksanaan pengelolaan Pasar Rakyat
kebijakan yang ada melalui tugas dan
Kecamatan Pasan. Mengakibatkan beberapa
tanggungjawab yang diberikan. Kemampuan
masalah dilapangan, seperti banyak ditemui
pihak pelaksana kebijakan pengelolaan pasar
kurang ketegasannya pihak pelaksana sehingga
akan terlihat dari kemampuan dalam
banyak pedagang yang belum memenuhi syarat,
merencanakan, melaksanakan, memimpin,
sebagai salah satu ketentuan sebagai pedagang di
maupun bersikap. Akan tetapi yang ditemui
Pasar Rakyat yaitu memiliki RMFP dan KIP.
dalam pengelolaan pasar ada beberapa pihak
b) Interpretasi yang kurang jelas tugas yang akan dikerjakan dan
Interpretasi yang dimaksud disini yaitu apa yang harus dilakukan. Ada juga pendapat lain
menafsirkan agar, kebijakan,khususnya berkata bahwa respon pihak terkait dengan
kebijakan pengelolaan pasar rakyat ini menjadi pengelolaan pasar rakyat masih kurang. Hal ini
rencana dan pengarahan yang tepat supaya dapat yang menjadi kesulitan bagi pihak yang
dilaksanakan dengan baik. Agar rencana dan melaksanakan kebijakan tersebut. Dimana yang
pengarahan dapat dilaksanakan dengan baik, dirasakan oleh bidang pengelola pasar, tidak
maka perlu diketahui siapa saja yang adanya respon dari lembaga yang melaksanakan
kebijakan tersebut. Sama halnya yang dirasakan
oleh para pedagang bahwa pihak pelaksana kebijakan yang sudah dijalankan nyatanya tidak
pengelolaan kegiatan dalam pasar yang kurang dilaksanakan. Sehingga banyak di temui pada
dalam memberikan pelayanan. Padahal kebijakan pengelolaan fasilitas pasar yang tidak digunakan
dengan baik dan juga berbagai fasilitas pasar
itu sebelumnya sudah ditafsirkam secara baik dan
yang kurang memadai, seperti tidak adanya
benar akan tetapi untuk mengatur tentang tempat sampah, tidak adanya air bersih dan
kebijakan pengelolaan Pasar Rakyat Kecamatan sebagainya. Selain itu masih ditemui berbagai
Pasan belum dapat dipahami oleh masyarakat, masalah seperti pemanfaatan fasilitas, karena
sehingga masyarakat juga kurang terlibat dalam masih didapati fasilitas seperti kios ikan yang
implementasi kebijakan yang tujuan dari banyak kosong, MCK/ WC umum yang sudah
kebijakan sulit untuk dicapai. rusak, serta pemanfaatan untuk kantor
pengelolaan pasar yang tidak sesuai dengan
c) Penerapan semestinya.
Selain itu, dalam pengelolaan pasar
Penerapan adalah suatu dimana
syarat seorang pedagang harus memiliki yang
peraturan/kebijakan berupa petunjuk pelaksana namanya izin berdagang. Ini merupakan syarat
dan petunjuk teknis telah berjalan sesuai dengan penentu agar pedagang boleh berdagang di pasar
ketentuan. Untuk dapat melihat ini harus pula tersebut. Syarat tersebut harus di urus sesuai
dilengkapi dengan adanya prosedur kerja yang dengan ketentuan dan keperluan dari para calon
jelas, program kerja serta jadwal kegiatan. Selain pedagang tersebut. Tetapi untuk pelaksanaannya
itu, sebelum melaksanakan suatu program juga dilapangan, tidak sesuai dengan yang seharusnya
karena ditemui banyak pedagang yang tidak
diperlukan perencanaan program. Hal ini perlu
mengurus izin berdagang misalnya. Ada juga
dilakukan agar memudahkan untuk menentukan pendapat dari beberapa informan bahwa
apa saja yang harus dikerjakan, serta lebih mudah kebijakan mengenai pengelolaan ini banyak yang
untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Seperti tidak setuju akan peraturan ini. Karena banyak
pelaksanaan kebijakan pengelolaan pasar rakyat, para pedagang yang tidak mampu misalnya
yang mana mempersiapkan perencanaan yang dalam membuat atau mengurusi izin berdagang.
matang agar program tersebut dapat berjalan Kemudian pemahaman yang kurang diketahui
dari beberapa pihak, misalnya pihak pedagang.
lancar dan tepat sasaran.
Dimana sering ditemui ada pedagang yang tidak
Sejauh ini pengelolaan pasar telah mengetahui peraturan dari pemerintah mengani
ditetapkan diawal belum sesuai dengan pengelolaan pasar rakyat. Oleh sebab itu tidak
pelaksanaannya dilapangan. Peneliti melihat adanya sosialisasi yang dilakukan sehingga
bahwa kebijakan yang ada pada pengelolaan banyak ditemui kendala-kendala dilapangan. Hal
pasar sejauh ini sudah menentukan pasar yang tersebut merupakan masalah yang dalam
baik itu bagaimana. Hanya saja syarat dalam pelaksanaannya pihak yang menjalankan tugas
pengelolaan pasar tidak semua dilakukan karena tidak sesuai dengan pengaturannya sehingga
masih didapati beberapa pedagang yang tidak banyak ditemui berbagai masalah yang mana
memiliki RMFP dan KIP. Hal tersebut tidak adanya pihak yang memonitoring dalam
merupakan salah satu masalah yang tidak sesuai pelaksanaan kebijakan pengelolaan pasar terebut.
dengan ketentuan yang berlaku. Tidak hanya itu, Selain itu ada juga berpendapat bahwa
ada juga ditemui dilapangan pada
dana yang dianggarkan untuk pengelolaan pasar
pelaksanaannya belum tepat sasar dimana kinerja
dari pihak pelaksana ditemui hanya oleh beberapa rakyat tersebut belum cukup untuk membiayai
orang saja. Hal ini dikarenakan ada pihak yang pengadaan fasilitas pada Pasar Rakyat
tekait yang tidak terlibat sesuai dengan Kecamatan Pasan. Seperti belum adanya tempat
tupoksinya. Seperti Dinas Perindustrian sampah, aliran listrik, air bersih dan sebagainya.
Perdagangan Koperasi UMKM dan Pasar, yang Kemudian untuk prosedur pelaksanaan
seharusnya pihak pelaksana tersebut harus kebijakan pengelolaan Pasar Rakyat Kecamatan
memonitoring serta mengevaluasi segala
Pasan sejauh ini sudah baik. Hanya saja perlu ada
penambahan di dalam prosedur pelaksanaan membantu dalam pelaksanaan kebijakan tentang
kebijakan tersebut. Penambahan tersebut adalah pengelolaan Pasar Rakyat tersebut.
tingkat perhatian dari Dinas Perindustrian Penerapan pelaksanaan kebijakan
Perdagangan Koperasi UMKM dan Pasar pengelolaan pasar rakyat belum sepenuhnya
terhadap pengelolaan pasar rakyat. Dimana berjalan secara optimal. Banyaknya masyarakat
adannya insentif atau perhatian khusus dari Dinas yang tidak tahu mengenai akan peraturan
Perindustrian Perdagangan Koperasi UMKM dan pengelolaan pasar. Hal ini dikarenakan Dinas
Pasar kepada pengelolaan pasar sehingga Pasar Perdagangan Perindustrian Koperasi UMKM dan
Rakyat Kecamatan Pasan dapat di tata dan Pasar tidak menjalankan tugasnya dengan baik.
dikelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan
Daerah Nomor 2 Tahun 2017 bahwa pelaksana
KESIMPULAN kebijakan tidak hanya sebagai lembaga yang
Berdasarkan hasil penelitian dan temuan- menyediakan tetapi harus melakukan monitoring
temuan di lapangan, tentang Implementasi dan evaluasi, ternyata hal tersebut tidak
Kebijakan Pengelolaan Pasar Rakyat Kecamatan dilakukan dan ada beberapa pihak pelaksana
Pasan masih belum berjalan baik, dilihat dari tidak menjalankan tugasnya secara optimal, hal
aspek pengorganisasi, Interpretasi dan Aplikasi/ inilah yang menyebabkan pelaksanaan
Penerapan : pengelolaan pasar masih di dapati masalah dalam
Dalam aspek pengorganisasi, belum pengelolaannya, seperti hanya sebagian bidang
sepenuhnya keterlibatan dari pihak-pihak terkait pengelola pasar yang terlibat, sehingga
dengan kebijakan Pengelolaan Pasar Rakyat pelaksanaan kebijakan nya tidak sesuai dengan
Kecamatan Pasan menjadi pelaksana, seperti penataannya.
Dinas Perdagangan yang tugasnya tidak hanya Kemudian dalam pelaksanaannya pun
sampai pelaksana saja, tetapi harus monitor dan masih terdapat kendala seperti pemanfaatan
evaluasi agar tidak mendapati masalah dalam fasilitas pasar yang belum sesuai dengan
pengelolaanya. Sehingga dapat menetralisir atau semestinya serta kurangnya keterlibatan pihak-
meminimalkan masalah yang terjadi dalam pihak dalam pelaksanaan kebijakan pengelolaan
pelaksanaan kebijakan tersebut. Diatas pasar ini sehingga masih ada kendala serta
menunjukan bahwa sumber daya manusia masalah yang ditimbulkan dari kebijakan ini.
terungkap tingkat kemampuan pelaksana tidak Tidak hanya itu keterbatasan anggaran yang
merata. Artinya kemampuan serta keterampilan merupakan salah satu hal yang menjadi
mereka mempengaruhi untuk menyelesiakan penerapan kebijakan itu tidak terlaksana dengan
masalah dengan cepat. Sedangkan hasil semestinya karena keterbatasan anggaran maka
penelitian terhadap pemanfaatan fasilitas ada beberpa fasilitas pasar yang belum
pendukung yang hanya beberapa terlihat. menunjang pasar yang baik.

Dalam aspek intepretasi, kurangnya SARAN


pemahaman dari pihak pelaksana kebijakan. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh
Kinerja dari Dinas Perdagangan Perindustrian dari hasil penelitian di atas, maka peneliti
Koperasi UMKM dan Pasar belum optimal. Ada memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan
juga pendapat lain berkata bahwa respon pihak sebagai masukan dan pertimbangan agar
terkait dengan pengelolaan pasar rakyat masih pelaksanaan kebijakan pengelolaan Pasar Rakyat
kurang. Sehingga partisipasi masyarakat pun Kecamatan Pasan di Kabupaten Minahasa
belum sepenuhnya memiliki kesadaran untuk
Tenggara dapat berjalan optimal. Adapun saran- yang mampu membantu masyarakat untuk dapat
saran tersebut yaitu: memecahkan permasalahan dalam hal ini
pengelolaan Pasar Rakyat Kecamatan Pasan..
(a) Pengorganisasian, harus terlibat semua
pihak pelaksana, dan harus adanya
kerjasama pemerintah daerah dengan
masyarakat. DAFTAR PUSTAKA
(b) Interpretasi, Pihak pelaksana harus
Ali, F, dan Alam, A.S. 2012. Studi Kebijakan
memahami kebijakan pengelolaan pasar
Pemerintah. Bandung: Refika Aditama.
rakyat, kinerja dari Dinas Pedagangan
Perindustrian Koperasi UMKM Agus,Erwan.2012. Implementasi Kebijakan
(c) dan Pasar lebih di tingkatkan dan Publik:Konsep dan Aplikaisnya di
masyarakat juga harus mengambil bagian Indonesia.Yogyakarta.Gava Media.
dalam pelaksanaan kebijakan pengelolaan
pasar Jones, C.O. 1996. Pengantar Kebijakan Publik.
(d) Aplikasi/ Penerapan, para pelaksana Jakarta: Raja Grafindo Persada
kebijakan harus menjalankan tugasnya
secara optimal dan harus melakukan http://www.academia.edu/8915601/TATA_KEL
sosialisasi kepada masyarakat. Para OLAdi akses pada 12 januari 2016
pengelola pasar juga harus menjaga fasilitas
didalam pasar, dan para pedagang juga harus Sumber Lain :
menjaga dan memanfaatkan fasilitas pasar Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007
yang ada. Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar
Peraturan pengelolaan pasar rakyat Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko
seharusnya sudah menjadi kebijakan yang benar- Modern.
benar dapat memberikan dampak yang baik bagi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53
pasar yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara, Tahun 2008 tentang pedoman penataan dan
khususnya Pasar Rakyat Kecamatan Pasan. Jika pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan
dilihat dari kenyataan yang ada, masalah dalam dan toko modern.
pelaksanaan pengelolaan belum dapat Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2017 Tentang
dipecahkan dengan maksimal, sehingga perlu Penegelolaan Pasar Rakyat Kabupaten Minahasa
diadakannya penilaian kembali agar selanjutnya Tenggara.
pemerintah dapat memperhatikan suatu kebijakan

You might also like