Professional Documents
Culture Documents
Integrasi Pendidikan Karakter Ke Dalam Pembelajaran Kewarganegaraan Di Sekolah Dasar
Integrasi Pendidikan Karakter Ke Dalam Pembelajaran Kewarganegaraan Di Sekolah Dasar
Integrasi Pendidikan Karakter Ke Dalam Pembelajaran Kewarganegaraan Di Sekolah Dasar
Abstract: This study aims to integrate character education into teaching civics in elementary
school, specifically aims to (1) identify the values corresponding character integrated into
Civics subjects SD (2) character value integrate into the elementary civics lesson. The design
of research studies are exploratif with data sources in the form of documents such as books and
expert opinions about character education, civic education content standards in 2006 about SK
and KD Civics SD. The instrument used to collect the data that is documentation. Based on the
analysis results of the study showed that (1) values corresponding characters integrated into the
elementary civics subjects, namely: social Caring, intelligent, patriotic, democratic, disciplined,
honest, hard work, reward achievement, caring environment, curiosity, national spirit,
responsibility, and tolerance, (2) integration of the device into the character value of
elementary civics lesson is done by understanding the substance of SK and KD. Cognitively,
the concept of what is in SK and KD. Understand the concept and expected behavior in SK and
KD to be key in the development of indicators. Of these indicators will become a reference in
developing evaluation tools and teaching materials. Of teaching materials will guide in
choosing learning methods.
Sesuatu yang amat ironis ketika kita sering bat perkelahian. Hal tersebut menunjuk-
mendengar dari televisi, radio, dan surat kan bahwa tidak ada bekas dari apa yang
kabar tentang perilaku penyimpangan mo- dipelajari siswa di sekolah untuk diwujud-
ral yang dilakukan oleh para siswa, seperti kan dalam kehidupan keseharian mereka.
kebut-kebutan di jalan, penggunaan narko- Boleh jadi apa yang diujikan tersebut tidak
ba, dan seks bebas yang mengakibatkan ada hubunganya dengan apa yang ada da-
hamil di luar nikah. Tidak hanya itu saja, lam kehidupan sehari-hari.
setelah selesai ujian nasional, mereka ber- Dihidupkannya kembali pendidikan
hamburan keluar ke jalan raya, berpawai, budi pekerti secara tidak langsung mem-
corat-coret tembok, bahkan ada yang terli- beri anggapan bahwa pendidikan kewarga-
37
38 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 1, April 2013, hlm. 37- 45
negaraan yang berfungsi sebagai pendidi- Menteri Pendidikan Nasional, sejak awal
kan moral yang telah berlangsung selama sudah disadari oleh para Pendiri Negara
ini dinilai gagal dalam menciptakan ma- founding fathers. Sejak proklamasi kemer-
nusia yang bermoral dan berakhlak sesuai dekaan, para founding fathers telah meya-
dengan misi dan tujuannya. Merebaknya dari bahwa untuk dapat mewujudkan cita-
praktek-praktek kolusi, korupsi dan budaya cita Indonesia maka yang dibangun bukan
nepotisme pada masa pemerintahan Orde hanya negara (staate), tetapi juga bangsa
Baru hingga pemerintahan saat ini semakin (nation). Bahkan pembangunan bangsa
menegaskan tuduhan gagalnya pembelaja- menjadi lebih penting dan menjadi perha-
ran pendidikan kewarganegaraan. tian utama, karena kemajuan negara sangat
Pendidikan budi pekerti mempunyai ditentukan oleh kualitas bangsa. Oleh kare-
esensi dan makna yang sama dengan pen- na itu, para founding fathers menekankan
didikan karakter, yaitu membentuk pribadi pentingnya pembangunan karakter (Warso-
anak, supaya menjadi manusia yang baik, no, 2010).
warga masyarakat, dan warga negara yang Berdasarkan pernyataan tersebut
baik, sehingga mampu mengantisipasi ge- membuktikan bahwa penerapan pendidi-
jala krisis moral dan berperan dalam rang- kan karakter kedalam pembelajaran nam-
ka pembinaan generasi muda. paknya menjadi suatu keharusan, karena
Pentingnya membangun pendidikan dinilai mampu menjadikan peserta didik
karakter nampaknya mendapatkan perhati- menjadi cerdas, melainkan juga mampu
an dari pemerintah, salah satunya dapat menjadikan peserta didik mempunyai budi
dilihat dari pidato menteri pendidikan pekerti dan sopan santun sehingga kebera-
nasional ketika memperingati HARDIK- daannya sebagai anggota masyarakat men-
NAS pada tahun 2010 dengan tema “Pen- jadi bermakna baik bagi dirinya maupun
didikan Karakter untuk Membangun Pera- masyarakat pada umumnya.
daban Bangsa”. Dalam pidatonya menteri Pendidikan Kewarganegaraan meru-
pendidikan menyatakan bahwa pendidikan pakan salah satu program pendidikan yang
karakter menjadi suatu keharusan, karena memiliki ruang lingkup yang cukup luas
pendidikan tidak hanya menjadikan peserta dan meliputi sedikitnya tiga domain dalam
didik menjadi cerdas, melainkan juga harus proses pembangunan karakter, yakni (1)
mempunyai budi pekerti dan sopan santun, secara konseptual pendidikan kewargane-
sehingga keberadaannya sebagai anggota garaan berperan dalam mengembangkan
masyarakat menjadi bermakna baik bagi konsep-konsep dan teori, (2) secara kuriku-
dirinya maupun masyarakat pada umum- ler Pendidikan kewarganegaraan mengem-
nya” (Sumber: www.kemdiknas.go.id) bangkan sejumlah program pendidikan dan
Selanjutnya Menteri Pendidikan Na- model implementasinya dalam mempersi-
sional dalam pertemuan dengan pimpinan apkan peserta didik menjadi manusia de-
Pascasarjana Lembaga Pendidikan Tenaga wasa yang berkarakter melalui lembaga-
Kependidikan (LPTK) se-Indonesia di Au- lembaga pendidikan, dan (3) secara sosial
ditorium Universitas Negeri Medan me- kultural pendidikan kewarganegaraan me-
gatakan "Pendidikan karakter harus dmu- laksanakan proses pembelajaran kepada
lai dari SD karena jika karakter tidak ter- masyarakat agar menjadi warga negara ya-
bentuk sejak dini maka akan susah untuk ng baik. Sebagai bagian dari kurikulum
merubah karakter seseorang" (sumber: w- pendidikan nasional yang tertera dalam UU
ww.webcache.googleusercontent.com) No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pro-
Pentingnya pendidikan karakter yang gram pendidikan kewarganegaraan berlan-
dicanangkan oleh Pemerintah melalui daskan pada Pancasila dan UUD 1945, ber-
Kurniawan, Integrasi Pendidikan Karakter ke dalam Pembelajaran Kewarganegaraan di Sekolah Dasar 39
40 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 1, April 2013, hlm. 37- 45
ra pandang, berpikir, sikap, dan cara ber- agar menjadi manusia seutuhnya yang ber-
tindak orang tersebut. Kebajikan tersebut karakter dalam dimensi hati, pikir, raga,
terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan nor- serta rasa dan karsa. dengan kata lain, ka-
ma seperti jujur, berani bertindak, dapat di- rakter dimaknai sebagai kualitas pribadi
percaya, hormat kepada orang lain (Ke- yang baik, dalam arti tahu kebaikan, mau
mendiknas 2010). berbuat baik, dan nyata berperilaku baik.
Beberapa ahli menyatakan bahwa ni- 2. Fungsi Pendidikan Karakter
lai karakter memiliki keteraitan dengan ni- Menurut kemendiknas (2010: 7) fu-
lai moral. Jack corly dan Thomas Philip ngsi pendidikan karakter antara lain:
(2000) sebagaimana yang dikutip oleh a. Wahana pengembangan, yakni: peng-
Warsono (2010) mengemukakan bahwa embangan potensi peserta didik untuk
karakter merupakan sikap dan kebiasaan menjadi berperilaku yang baik bagi pe-
seseorang yang memungkinkan dan mem- serta didik yang telah memiliki sikap
permudahkan tindakan seseorang. Lebih dan perilaku yang mencerminkan karak-
lanjut dijelaskan bahwa karakter adalah ku- ter.
alitas seseorang jika seseorang mempunyai b. Wahana perbaikan, yakni: memperkuat
moral yang baik maka akan memiliki ka- kiprah pendidikan nasional untuk lebih
rakter yang baik yang terwujud dalam si- bertanggungjawab dalam pengembang-
ikap dan prilaku dalam kehidupan sehari- an potensi peserta didik yang lebih ber-
hari, oleh sebab itu pendidikan karakter martabat.
menjadi penting dan strategis membangun c. Wahana penyaring, yakni: untuk me-
bangsa. nyaring budaya-budaya bangsa sendiri
Pendidikan karakter adalah proses dan budaya bangsa lain yang tidak se-
pemberian tuntunan peserta didik agar suai dengan nilai-nilai karakter.
menjadi manusia seutuhnya yang berkarak- 3. Tujuan Pendidikan Karakter
ter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta ra- Menurut kemendiknas (2010: 7) tuju-
sa dan karsa. dengan kata lain, karakter di- an pendidikan karakter antara lain:
maknai sebagai kualitas pribadi yang baik, a. Mengembangkan potensi kalbu/nurani
dalam arti tahu kebaikan, mau berbuat ba- atau afektif peserta didik sebagai manu-
ik, dan nyata berpilaku baik, yang secara sia dan warganegara yang memiliki ni-
koheren memancar sebagai dari olah pikir, lai-nilai karakter.
olah hati, olah raga, dan olah rasa dan kar- b. Mengembangkan kebiasaan dan perila-
rsa (Warsono 2010). ku peserta didik yang terpuji dan seja-
Sedangkan menurut Sudrajat (2010) lan dengan nilai-nilai universal dan tra-
pendidikan karakter adalah suatu sistem disi budaya bangsa yang religius.
penanaman nilai-nilai karakter kepada war- c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan
ga Negara sekolah yang meliputi kompo- tanggung jawab peserta didik sebagai
nen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, generasi penerus bangsa.
dan tindakan untuk melaksanakan nilai- d. Mengembangkan kemampuan peserta
nilai tersebut, baik terhadap tuhan YME, didik menjadi manusia yang mandiri,
diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kreatif, berwawasan kebangsaan.
kebangsaan sehingga menjadi manusia in- e. Mengembangkan lingkungan kehidupan
san kamil. sekolah sebagai lingkungan belajar yang
Berdasarkan beberapa pengertian di- aman, jujur, penuh kreativitas dan per-
atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan sahabatan, serta dengan rasa kebangsa-
karakter adalah suatu proses penanaman an yang tinggi dan penuh kekuatan (dig-
nilai-nilai karakter kepada peserta didik nity).
Kurniawan, Integrasi Pendidikan Karakter ke dalam Pembelajaran Kewarganegaraan di Sekolah Dasar 41
42 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 1, April 2013, hlm. 37- 45
Kurniawan, Integrasi Pendidikan Karakter ke dalam Pembelajaran Kewarganegaraan di Sekolah Dasar 43
44 Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD, Jilid 1, Nomor 1, April 2013, hlm. 37- 45
Kurniawan, Integrasi Pendidikan Karakter ke dalam Pembelajaran Kewarganegaraan di Sekolah Dasar 45