Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

LBM 3 Hematopoietin

Step 1

Peripheral blood : darah tepi; darah yang berada di dalam pembuluh darah kapiler

Trauma : injury caused by external source

Ptechiae : bleeding under skin; red spot caused by bleeding

Blood clotting disorder : gangguan pembekuan darah

Step 2

1. What is the definition of hemostasis?


2. What are the functions of hemostasis?
3. What is the kind of hemostasis?
4. How is the process of hemostasis?
5. How is the process of trombopoiesis?
6. What the characteristic of trombosit?
7. How is the process of blood clotting?
8. What are the functions of platelets in blood clotting?
9. What are the factors affected blood clotting?
10. What kind of abnormalities of blood clotting and trombosit?
11. What is the treatment for blood clotting disorder?
12. How is the interpretation about the case?

Step 3
1. What is the definition of hemostasis?
Perdarahan oleh karena reaksi tubuh terhadap adanya luka.
Mekanisme tubuh untuk menjaga tubuh tetap pada keadaan seimbang
2. What are the functions of hemostasis?
Mempertahankan keseimbangan tubuh agar tidak terjadi gangguan
3. What is the kind and process of hemostasis?
Umpan balik negatif
Umpan balik positif
4. How is the process of trombopoiesis, where?
Megakarioblast

Megakariosit
Trombosit : fragmen sitoplasma megakariosit
5. What the characteristic of trombosit?
Berbentuk cakram, berada di darah tepi, tidak berinti ,ukurannya lebih kecil faripada eritrosit,
jumlah normal 150.000-450.000 sel/mm3, masa hidupnya 7-10 hari
6. How is the process of blood clotting?
Cedera -> paparan kolagen -> (vasokonstriksi, adhesi, agregasi) trombosit -> tromboplastin -
> faktor I – XII -> protrombin -> trombin -> fibrinogen -> fibrin –(fibrinolisis)-> oleh enzim
plasmin

7. What are the functions of platelets in blood clotting?


Memperbaiki pembuluh darah pada proses hemostasis

8. What are the factors affected blood clotting?


Jumlah trombosit
Faktor I-XIII
Protein plasma
Hormon
Vitamin K
Ion Ca2+

9. What kind of abnormalities of blood clotting and trombosit?


 Kelainan vaskuler : ptechiae, ekimosis, purpura
 Trombosit :
Trombositosis : trombosit di atas normal
Trombositopenia : trombosit di bawah normal
 Defisiensi faktor plasma :
Hemofilia : X-linked, A faktor VIII, B faktor IX, C faktor XI
 Defisiensi vitamin K
10. What is the treatment for blood clotting disorder?
Infus profilitik : pada anak-anak hemofilia
Heparin
Warfarin
Aspirin : mencegah penggumpalan darah berlebihan
Streptokinase : untuk mencegah (atau menambah?) vitamin K
11. How is the interpretation about the case?
Laboratory examination :
Hb 8,9 gr% -> di bawah normal (normal 13,5-18)
leukosit 5100/mm3 (normal)
trombosit 1000/mm3 -> normal 150.000-450.000 sel/mm3

px fisik : ada ptechiae (tidak normal)


tidak ada demam

anamnesis : easily bruises

differential diagnosis : trombositopenia (PTP, ITP), hemofilia, Van Willebrand disorder

usulan pemeriksaan laboratorium

12. Patogenesis dan patofisiologi hemostasis?


13. Faktor resiko blood clotting disorder?

Step 4
Step 7
1. What is the definition of hemostasis?
Hemostatis : fungsi tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan keenceran darah
sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah dan menutup kerusakan dinding
pembuluh darah sehingga megurangi kehilangan darah pada saat terjadinya kerusakan
pembuluh darah.
(Hematologi ringkas)
2. What are the functions of hemostasis?

Bilamana terjadi kerusakan pembuluh darah maka sistem hemostasis tubuh akan
mengontrol perdarahan melalui mekanisme (1) interaksi pembuluh darah dan jaringan
penunjang, (2) interaksi trombosit dan pembuluh darah yang mengalami kerusakan, (3)
pembentukan fibrin oleh sistim koagulasi, (4) regulasi dari bekuan darah oleh faktor inhibitor
koagulasi dan sistim fibrinolitik, (5) remodeling dan reparasi dari pembuluh darah yang
mengalami kerusakan.

(Mantik MEJ. 2004. Gangguan Koagulasi. Sari Pediatri, Vol 6, No 1)

3. What is the kind of hemostasis?

Vasokontriksi
Vasokontriksi segera pada pembuluh darah yang terluka dan konstriksi refleks pada
arteri kecil dan arteriol di sekitarnya menyebabkan perlambatan awal aliran darah ke
daerah perlukaan. Jika terdapat kerusakan yang luas, reaksi vaskular ini mencegah
keluarnya darah. Aliran darah yang berkurang  aktivasi kontak pada trombosit dan
faktor koagulasi. Zat amine vasoaktif dan tromboksan A2 yang dilepaskan dari
trombosit, serta fibrinopeptida yang dilepaskan selama pembentukan fibrin, juga
mempunyai aktivitas vasokontriksi.

Reaksi trombosit dan pembentukan sumbat hemostasis primer


Setelah timbul kerusakan pada lapisan endotel, terjadi perlekatan awal trombosit pada
jaringan ikat terpajan, yang di perkuat oleh VWF. Kolagen yang terpajan dan trombin
 trombosit melepaskan isi granulanya dan mengaktifkan sintesis prostaglandin
pembentukan tromboksan A2. ADP yang dilepaskan  trombosit membengkak dan
beragregasi. Trombosit lain dari darah yang bersirkulasi ditarik ke daerah cedera.
Agregasi trombosit yang berkelanjutan  membesarnya sumbat hemostasis yang
segera menutupi daerah jarinagn ikat yang terpajan. Sumbat hemostasis primer yang
tidak stabil yang dihasilkan oleh reaksi trombosit ini dalam beberapa menit pertama
setelah cedera biasanya cukup untuk mengendalikan perdarahanuntuk sementara. Ada
kemungkinan bahwa prostasiklin yang dihaslkan oleh sel endotel dan sel otot polos
dinding pembuluh darah, berperan penting dalam membatasi besarnya sumbat
trombosit awal tersebut.

Stabilisasi sumbat trombosit oleh fibrin (Sumbat Sekunder)


Hemostasis definitif tercapai apabila fibrin yang dibentuk oleh koagulasi darah
ditambahkan pada massa trombosit tersebut serta oleh retraksi atau pemadatan bekuan
yang diinduksi oleh trombosit. Setelah cedera vaskular, aktivasi faktor jaringan
mengaktifkan faktor VII untuk mengawali kaskade koagulasi. Agregasi trombosit dan
reaksi pelepasan mempercepat proses koagulasi dengan cara menyediakan fosfolipid
membran yang berlimpah. Trombin yang dihasilkan pada daerah cedera, mengubah
fibrinogen plasma yang terlarut menjadi fibrin, memperkuat agregasi dan sekresi
trombosit, dan mengaktifkan faktor XI dan XIII serta kofaktor V dan VIII. Komponen
fibrin pada sumbat hemostasis tersebut berubah menjadi massa padat fibrin yang
berikatan silang.
Hoffbrand, A.V. dkk, KAPITA SELEKTA HEMATOLOGI. Edisi IV

4. How is the process of hemostasis?


Mekanisme ekstrinsik sebagai awal pembekuan
 Pelepasan faktor jaringan.
Jaringan yang luka melepaskan faktor jaringan atau tromboplastin jaringan. Faktor ini
terdiri dari fosfolipid membran jaringan dan kompleks lipoprotein yang mengandung
enzim proteolitik
 Aktivasi faktor X – peranan faktor VII dan faktor jaringan.
Kompleks lipoprotein dari faktor jaringan selanjutnya bergabung dengan faktor VII dan
bersamaan dengan hadirnya ion kalsium, faktor ini bekerja sebagai enzim terhadap faktor
X untuk membentuk faktor X yang teraktivasi.
 Membentuk aktivator protrombin—peranan faktor V.
Faktor X yang teraktivasi berikatan dengan fosfolipid jaringan yang merupakan bagian
dari faktor jaringan atau dengan fosfolipid tambahan yang dilepaskan dari trombosit,
juga dengan faktor V, untuk membentuk senyawa yang disebut aktivator protrombin.
Dalam beberapa detik, senyawa itu memecah protrombin menjadi trombin, dan
berlangsunglah proses pembekuan.
Pada tahap permulaan, faktor V yang terdapat dalam kompleks aktivator protrombin
bersifat inaktif, tetapi sekali proses pembekuan ini dimulai dan trombin mulai terbentuk,
kerja proteolitik dari trombin mulai terbentuk, kerja proteolitik dari trombin mengaktifkan
faktor V. Faktor ini kemudian akan menjadi akselerator tambahan yang kuat dalam
pengaktifan protrombin.
Jadi dalam kompleks aktivator protrombin akhir, faktor X yang teraktivasi merupakan
protease yang menyebabkan pemecahan protrombin menjadi trombin, dan faktor V yang
teraktivasi sangat mempercepat kerja protease ini, sedangkan fosfolipid bekerja sebagai alat
pengangkut yang mempercepat proses tersebut.

Mekanisme intrinsik sebagai awal pembekuan


 Dimulai dengan terjadinya trauma terhadap darah itu sendiri berkontak dengan kolagen
pada dinding pembuluh darah yang rusak
 Pengaktifan faktor XII dan pelepasan fosfolipid trombosit.
Trauma terhadap darah atau berkontaknya darah dengan kolagen pembuluh darah akan
mengubah faktor XII dan trombosit. Bila faktor XII terganggu, misalnya karena berkontak
dengan kolagen atau dengan permukaan yang basah akan berubah menjadi enzim
proteolitik disebut “faktor XII yang teraktivasi”.
Pada saat bersamaan, trauma terhadap darah juga akan merusak trombosit akibat
bersentuhan dengan kolagen atau dengan permukaan basah (atau rusak karena cara lain),
dan ini akan melepaskan fosfolipid trombosit yang mengandung lipoprotein, yang disebut
faktor 3 pembekuan, yang juga memegang peranan dalam proses pembekuan selanjutnya.
 Pengaktifan faktor XI
Faktor XII yang teraktivasi bekerja secara enzimatik terhadap faktor XI dan juga
mengaktifkannya, ini merupakan langkah kedua dalam jalur intrinsik. Reaksi ini juga
memerlukan kininogen HMW (High Molecul Weight), dan dipercepat oleh prekalikrenin.
 Pengaktifan faktor IX oleh faktor XI yang teraktivasi.
Faktor XI yang teraktivasi bekerja secara enzimatik terhadap faktor IX dan
mengaktifkannya.
 Pengaktifan faktor X – peranan faktor VIII.
Faktor IX yang teraktivasi bekerja sama dengan faktor VIII teraktivasi dan dengan
fosfolipid trombosit dan faktor 3 dari trombosit yang rusak, mengaktifkan faktor X.
Jelaslah bahwa bila faktor VIII atau trombosit kurang persediannya, langkah ini akan
terhambat. Faktor VIII adalah faktor yang tidak memiliki oleh penderita hemofilia klasik
dan karena alasan itu disebut faktor antihemofilia. Trombosit adalah faktor pembekuan
yang tidak didapati pada penyakit perdarahan yang disebut tromositopenia.
 Kerja faktor X teraktivasi dalam pembentukan aktivator protrombin –
peranan faktor V.
Langkah dalam jalur intrinsik ini pada prinsipnya sama dengan langkah terakhir dalam
jalur ektrinsik. Artinya, faktor X yang teraktivasi bergabung dengan faktor V dan
trombosit atau fosfolipid jaringan untuk membentuk suatu kompleks yang disebut
aktivator protrombin. Aktivator protrombin dalam beberapa detik mengawali pemecahan
protrombin menjadi trombin, dengan demikian proses pembekuan selanjutnya dapat
berlangsung.
Guyton & Hall. Fisiologi Kedokteran. 2005. Jakarta: EGC
 Hemostasis primer
Terdiri dari trombosit dan pembuluh darah. Dimulai dengan vasokontriksi pembuluh darah
dan pembentukan trombosit plak penutup luka dan menghentikan perdarahan.
 Hemostasis sekunder
Terdiri dari faktor pembekuan dan anti pembekuan. Dimulai dengan aktivasi koagulasi
melalui jalur ektrinsik dan intrinsik.
 Hemostasis tersier
Sistem fibrinolisis akan diaktifkan dan akan menyebabkan lisis dari fibrin dan endotel
menjadi utuh.
Buku Ajar IPD Jilid II Edisi IV. 2005. Jakarta: FKUI

5. How is the process of trombopoiesis?


6. What the characteristic of trombosit?
7. How is the process of blood clotting?
8. What are the functions of platelets in blood clotting?
9. What are the factors affected blood clotting?
10. What kind of abnormalities of blood clotting and trombosit?
Kelainan vaskuler : DBD
Trombosit :
Trombositopenia yaitu penurunan jumlah trombosit
1. Purpura Thrombositopenik idopatik (Idiophatic Thrombocytopenic Purpura=ITP)
Trombosit menurun akibat menurun disebabkan oleh trombosit diikat oleh antibody,
terutama IgG. Trombosit yang diselimuti antibody kemudian difagositir oleh makrofag
dalam RES terutama lien, akibatnya trombositopenia.
Gambaran klinik : Perdarahan melalui kulit dan mukosa : ptechie, ecchymosis, easy
bruising.
Kelainan laboratorik : Darah tepi antara 10.000-50.000/mm3
2. Trombopati Herediter
a. Platelet pool storage disease : Gangguan pelepasan ADP dari dense dan Alpha
granules sehingga menimbulkan gangguan agregasi trombosit.
b. Thromboastenia Glanzman
Gangguan reseptor GP IIb-IIIa pada permukaan trombosit sehingga tidak terjadi
agregasi trombosit. Diturunkan secara autosomal resesif.
c. Sindrom Bernard-Soulier
Timbul akibat gangguan reseptor Gp sehingga tidak terjadi adhesi dengan vWF dan
jaringan ikat subendotil, akibatnya tidak terjadi adhesi trombosit. Diturunkan secara
autosomal resesif
d. Penyakit von Willbrand
Tidak terbentuk vWF (factor von Willebrand) sehingga tidak terjadi adhesi platelet
karena vWF berfungsi menghubungkan kolagen dengan Gp Ib dan Gp IIIa dan
berkurangnya F. VIIIC.
3. Bentuk
Defisiensi faktor plasma :
11. What is the treatment for blood clotting disorder?
1. Masa perdarahan Masa perdarahan adalah salah satu pemeriksaan penyaring hemostasis
untuk mengetahui kelainan pada jumlah dan fungsi trombosit serta menilai keadaan faktor
jaringan yang terletak ekstravaskuler. Dalam keadaan normal masa perdarahan 1 – 6 menit.
2. Jumlah trombosit Trombosit adalah sel pembeku darah yang dihasilkan oleh megakariosit
di sumsum tulang yang jumlahnya 150,000 – 400,000/ul.
3. Uji pembekuan yang meliputi PT, APTT, TT dan fibrinogen
PT adalah salah satu dari uji pembekuan yang menilai keadaan jalur ekstrinsik, sedangkan
APTT adalah uji pembekuan yang menilai jalur intrinsik.
TT adalah uji pembekuan yang menilai lamanya perubahan fibrinogen menjadi fibrin, secara
tidak langsung uji tersebut dapat menilai kadar fibrinogen di dalam darah.
Kadar fibrinogen dapat menurun akibat : gangguan produksi fibrinogen sendiri seperti pada
penyakit hati berat (sirosis hati), aktivasi pebekuan darah di dalam sirkulasi yang disebut
disseminated intravascular coagulation (DIC) atau adanya proses fibrinolisis yang meningkat
di dalam tubuh karena aktivasi dari sistem fibrinolitik meningkat seperti pada kanker protat.
(Sumber: Wirawan, Riadi. Skrining Hemostasis Pra Bedah. Bio Medika: Laboratorium Klinik
Utama)
12. How is the interpretation about the case?
13. Patogenesis dan patofisiologi hemostasis?
14. Faktor resiko blood clotting disorder?

You might also like