(Tannin Extract Potential of Surian Leaf and Bark as α-Glucosidase Inhibitor)

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Potensi Ekstrak Tanin Daun dan Kulit Batang Surian

sebagai Penghambat α-Glukosidase


(Tannin Extract Potential of Surian Leaf and Bark as α-Glucosidase
Inhibitor)
Fitriana S Monisa*, Maria Bintang, Mega Safithri, Syamsul Falah
Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Institut Pertanian
Bogor, Kampus Dramaga Bogor 16680
*Penulis korespondensi: fitriana.shofia@gmail.com

Abstract
The purpose of the study was to know the inhibition activity surian leaves and bark tannin to α-
glucosidase by in vitro method. Leaves and bark of surian was extracted with water and ethanol
70% solvent using infundation and maceration methods. Tannin was tested with phytochemical
analysis and activity of inhibition to α-glucosidase with a microplate reader at a wavelength of
410 nm. The yield of tannins extract from leaves sample were 65.46% and 66.12% by water and
ethanol 70% solvents, respectively, as well as 83.34% and 90.29% were obtained from bark
sample. Water and ethanol extract of surian leaves and bark contain flavonoids, triterpenoids,
tannins and saponins. Leaves tannin consist mainly hydrolyzable tannin, i.e. galat and
gallotanin/ellagotanin, however, bark tannin consist of condensed tannin (catechol). Total tannin
content of ethanol and water extract were 9.35 and 7.61 mg g-1 for bark sample, and 6.24 and
5.20 mg g-1 for leaves sample. Inhibition activity test showed that ethanol extract of leaves
sample exhibited the highest inhibition activity (IC50=50.44 μg ml-1) and water extract of leaves
sample was smallest (IC50=183.22 μg ml-1).
Keywords: α-glucosidase inhibitor, bark surian, leaves surian, tannin

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daya inhibisi ekstrak tanin daun dan kulit batang
surian terhadap enzim α-glukosidase secara in vitro dan mengidentifikasi jenis serta total tanin.
Daun dan kulit batang surian diekstraksi dengan pelarut air dan etanol 70% menggunakan
metode infundasi dan maserasi. Tanin diuji fitokimia dan daya inhibisinya terhadap α-
glukosidase menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 410 nm. Rendemen
ekstrak tanin daun surian dengan pelarut air sebesar 65,46% dan etanol 70% sebesar 66,12%,
ekstrak kulit batang surian dengan pelarut air sebesar 83,34% dan etanol 70% sebesar 90,29%.
Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak air dan etanol daun dan kulit batang surian
mengandung flavonoid, triterpenoid, tanin dan saponin. Hasil identifikasi jenis tanin
menunjukkan ekstrak air dan etanol daun surian teridentifikasi jenis tanin terhidrolisis yaitu galat
dan gallotanin/ellagotanin, ekstrak air dan etanol kulit batang surian teridentifikasi jenis tanin
terkondensasi yaitu katekol. Kandungan total tanin ekstrak etanol dan air kulit batang surian
masing-masing sebesar 9,35 dan 7,61 mg g-1, ekstrak etanol dan air daun surian masing-masing
sebesar 6,24 dan 5,20 mg g-1. Uji daya inhibisi menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun surian
memiliki daya inhibisi tertinggi (IC50=50,44 μg ml-1) dan terendah dihasilkan oleh ekstrak air
daun surian dengan nilai IC50 sebesar 183,22 μg ml-1.
Kata kunci: daun surian, kulit batang surian, tanin, inhibitor α-glukosidase

Potensi Ekstrak Tanin Daun dan Kulit Batang Surian sebagai Penghambat α-Glukosidase secara In Vitro 156
Fitriana S Monisa, Maria Bintang, Mega Safithri, Syamsul Falah
Pendahuluan yang mengakibatkan respon terhadap
gula darah pada hewan menurun
Surian (Toona sinensis) merupakan
(Firdausi et al. 2013). Oleh karena itu
tanaman kayu yang cepat dan mudah
penelitian ini bertujuan mengetahui daya
tumbuh serta tersebar di kawasan asia
inhibisi ekstrak daun dan kulit batang
seperti China, Nepal, Thailand, India,
surian terhadap enzim α-glukosidase
Malaysia dan Indonesia (Djam’an 2002).
secara in vitro dan mengidentifikasi jenis
Bagian tanaman surian mulai dari buah,
serta total tanin yang terkandung.
daun, kulit, kayu, dan akar memiliki
banyak manfaat, di antaranya kayu
Bahan dan Metode
digunakan sebagai bahan pembuatan
mebel, perabotan rumah tangga, kertas Penyiapan bahan baku
karena tahan terhadap serangan serangga. Penelitian ini menggunakan daun dan
Daun surian digunakan sebagai kulit batang surian (Toona sinensis
penghalau hama serangga tanaman, Merr.) yang diperoleh dari Kecamatan
pakan ternak di India dan sebagai Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang,
sayuran di China. Buah surian digunakan Indonesia. Kedua sampel dikeringkan
sebagai obat tradisional pada pengobatan dan dihaluskan sampai berbentuk serbuk
infeksi mata. Kulit dan akar sebagai berukuran 40-60 mesh. Kadar air sampel
antidiare dan antidiuretik (Djam’an 2002, diuji pengeringan pada suhu 105 oC.
Edmonds & Staniforth 1998). Kadar air sampel dihitung sebagai berat
Secara ilmiah bagian tanaman surian air terhadap berat kering sampel.
seperti daun memiliki aktivitas
antioksidan dan toksisitas terhadap sel Ekstraksi dan fraksinasi
kanker, memberikan efek proteksi Ekstraksi dilakukan dengan metode
terhadap aterosklerosis, dan dapat infundasi dan maserasi. Ekstraksi
dijadikan sebagai krim pencegah gigitan melalui infundasi dilakukan dengan cara
nyamuk Aedes aegypty L (Sari et al. merendam simplisia ke dalam pelarut air
2011, Suhatri et al. 2014, Juniarti 2011). selama 2 jam pada suhu 80 oC sedangkan
Daun suren mengandung bioaktif proses maserasi dilakukan dengan cara
flavonoid, alkaloid, terpen dan merendam simplisia ke dalam pelarut
antraquinon yang berperan dalam etanol 70% selama 72 jam dengan shaker
pengobatan antidiabetes dengan cara pada kecepatan 150 rpm di suhu ruang.
menghambat aktivitas α-glukosidase Campuran disaring dan filtrat yang
yang terletak pada dinding usus halus diperoleh dipekatkan menggunakan
(Mataputun et al. 2013, Zhao et al. rotary evaporator sehingga diperoleh
2009). Menurut Trina et al. (2014) ekstrak kering air dan ekstrak kering
banyak tanaman yang berpotensi sebagai etanol 70%. Ekstrak air dan etanol 70%
obat tradisional antidiabetes belum selanjutnya difraksinasi menggunakan
diketahui nilai total tanin dan jenis pelarut dietil eter. Fase air dari hasil
taninnya, salah satunya pada tanaman fraksinasi dilarutkan ke dalam air panas
surian. untuk ekstrak air dan etanol 96% untuk
Tanin merupakan senyawa polifenol ekstrak etanol 70% yang kemudian
yang memiliki berat molekul tinggi dan dipekatkan kembali menggunakan rotary
berperan sebagai antinutrient serta evaporator sehingga diperoleh ekstrak
penghambat enzim (enzyme inhibitor) tanin air dan ekstrak tanin etanol yang
terfraksinasi.

157 J. Ilmu Teknol. Kayu Tropis Vol. 14 No. 2 Juli 2016


Uji fitokimia Setelah itu dipanaskan selama 30 menit
di atas penangas air. Selanjutnya
Uji fitokimia merujuk pada prosedur
didiamkan selama 10 menit dan disaring
yang telah dilakukan oleh Chung et al.
dengan kapas ke dalam labu takar 25 ml.
(2012) dan Desinta (2015). Uji fitokimia
Residu yang tertinggal pada kapas
dilakukan terhadap ekstrak air dan
ditambahkan dengan air mendidih yang
ekstrak etanol 70% dari daun dan kulit
kemudian disaring lagi dengan kapas
batang surian meliputi analisis kualitatif
sampai esktrak tanin habis. Setelah
tanin, alkaloid, flavonoid, saponin dan
selesai, cairan didinginkan dan
triterpenoid.
ditambahkan dengan air sampai tanda
Uji identifikasi jenis tanin tera. Pipet sebanyak 2,5 ml larutan ke
dalam labu takar 100 ml, kemudian
Uji identifikasi jenis tanin merujuk pada ditambahkan dengan 2,5 ml
metode yang dilakukan oleh Densita indigokarmin dan air sampai tanda tera.
(2015). Sebanyak 80 mg ekstrak tanin air Tahap akhir, titrasi dengan KMnO4 0,1 N
dan ekstrak tanin etanol daun dan kulit hingga larutan berwarna kuning emas.
batang surian masing-masing dilarutkan Larutan blanko dibuat dengan prosedur
ke dalam 50 ml air panas. Campuran yang sama tanpa ekstrak. Sebanyak 1 ml
disaring dan filtrat diambil masing- KMnO4 0,1 N setara dengan 0,004157 g
masing 5 ml kemudian dimasukkan ke tanin.
dalam tabung reaksi dan ditambahkan
dengan pereaksi FeCl3 dan Stiasny. Uji inhibisi α-glukosidase
Filtrat ditambahkan FeCl3 10% pada
Metode uji inhibisi ekstrak tanin merujuk
filtrat akan terbentuk warna biru tinta
pada prosedur yang dilakukan oleh
atau hitam menunjukkan adanya tanin
Sancheti et al. (2009). Sebanyak 10 μl
galat (tanin terhidrolisis), endapan biru
larutan standar, blanko dan sampel
hitam menunjukkan gallotanin/elagitanin
(konsentrasi 5, 10, 30, 50, 100, 200, 400,
(tanin terhidrolisis), endapan hitam
dan 500 µg ml-1) dimasukkan ke dalam
kehijauan menunjukkan tanin
sumur microplate reader dan
terkondensasi.
ditambahkan dengan 50 μl larutan bufer
Filtrat ditambahkan dengan pereaksi fosfat pH 7. Sebanyak 25 μl substrat
Stiasny L formaldehid 30% dan asam p-nitrofenil-α-D-glukopiranosida (pNPG)
klorida 37% (2:1) kemudian dipanaskan 10 mM ditambahkan beberapa saat
selama 30 menit. Setelah reaksi, jika sebelum uji dimulai. Reaksi diinisiasi
terjadi endapan merah, menunjukkan dengan penambahan 25 μl enzim α-
adanya tanin katekol (tanin glukosidase dengan konsentrasi 0,004 U
terkondensasi) dan bila tidak terjadi ml-1 dalam bufer fosfat 0,01 M (pH 7)
endapan merah menunjukkan adanya kemudian diinkubasi pada suhu 37 °C
tanin terhidrolisis. selama 30 menit. Reaksi dihentikan
dengan penambahan 100 μl Na2CO3
Penentuan kandungan total tanin 200 mM. Hasil reaksi diukur dengan
Sebanyak 0,2 g ekstrak air dan ekstrak microplate reader pada panjang
etanol kulit batang dan daun surian gelombang 410 nm. Larutan akarbose
masing-masing dimasukkan dalam labu digunakan sebagai kontrol positif dengan
Erlenmeyer 250 ml yang sudah sistem reaksi sama seperti sampel.
ditambahkan dengan 5 ml air mendidih.

Potensi Ekstrak Tanin Daun dan Kulit Batang Surian sebagai Penghambat α-Glukosidase secara In Vitro 158
Fitriana S Monisa, Maria Bintang, Mega Safithri, Syamsul Falah
Analisis data dibandingkan dengan ekstrak tanin dari
daun dengan pelarut yang sama. Hal ini
Analisis statistik data penelitian merujuk
menunjukkan bahwa pelarut etanol lebih
pada Matjik (2002). Data dianalisis
banyak mengestrak tanin dalam kulit
menggunakan Analyses of Variance
batang surian dan komponen tanin pada
(ANOVA), diuji lanjut dengan Duncan’s
ekstrak etanol lebih banyak bersifat semi
Multiple Range Test (DMRT).
polar dibandingkan dengan pelarut air.
Hasil dan Pembahasan
Senyawa fitokimia
Kadar air serbuk
Uji fitokimia merupakan analisis awal
Kulit batang memiliki kadar air sebesar untuk mengetahui kandungan senyawa
6% lebih rendah dibandingkan dengan metabolit sekunder yang ada pada daun
daun yaitu 8%. Perbedaan tersebut dan kulit batang surian. Hasil uji
disebabkan oleh kandungan senyawa fitokimia kedua jenis sampel disajikan
aktif kulit batang lebih stabil pada Tabel 2.
dibandingkan dengan daun. Menurut
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
BPOM (2014) masa simpan serbuk yang
semua sampel yang diuji menunjukkan
baik memiliki kadar air kurang dari 10%
adanya kandungan flavonoid,
sehingga dapat disimpan dalam jangka
triterpenoid, dan tanin namun tidak
waktu lama dengan kualitas tetap terjaga
mengandung alkaloid sedangkan uji
dari cemaran mikroorganisme. Hasil
saponin negatif hanya untuk ekstrak
kadar air menunjukkan bahwa serbuk
etanol kulit batang. Hasil yang hampir
kulit batang surian dapat disimpan dalam
sama ditunjukkan oleh hasil penelitian
jangka waktu lebih lama dibandingkan
yang dilaporkan Sari et al. (2011), bahwa
dengan serbuk daun surian.
ekstrak etanol daun dan kulit surian tidak
Rendemen ekstrak terfraksinasi mengandung alkaloid dan saponin.
Selain itu berbeda dengan penelitian
Rendemen sampel uji daun dan kulit yang dilaporkan oleh Yuhernita dan
batang surian yang diperoleh dari hasil Juniarti (2011) bahwa ekstrak metanol
fraksinasi ekstrak tanin menggunakan daun surian positif mengandung alkaloid.
pelarut etanol lebih besar dibandingkan Menurut Kardono (2003) kandungan
dengan pelarut air (Tabel 1). metabolit sekunder yang berbeda pada
Menurut Pambayun et al. (2007) hasil jenis tanaman yang sama dipengaruhi
rendemen yang berbeda dapat oleh variasi genetik, umur tanaman,
disebabkan oleh perbedaan sifat kondisi geografis tempat tanaman
kepolaran pelarut dan pemanasan (suhu). tumbuh dan pelarut yang digunakan
Sifat kepolaran pelarut akan menentukan untuk ekstraksi.
komponen metabolit sekunder terekstrak Tabel 1 Rendemen ekstrak daun dan
yang terkandung dalam sampel surian kulit batang surian
sedangkan pemanasan (suhu) akan Sampel Pelarut Rendemen,%
mempengaruhi tingkat kelarutan ekstrak. Daun Air 65,46
Etanol 66,12
Dari Tabel 1 terlihat pula bahwa
Kulit batang Air 83,34
rendemen ekstrak tanin dari kulit batang
Etanol 90,29
dengan pelarut etanol 70% lebih besar

159 J. Ilmu Teknol. Kayu Tropis Vol. 14 No. 2 Juli 2016


Tabel 2 Senyawa fitokimia ekstrak daun dan kulit batang surian
Kandungan Ekstrak air Ekstrak etanol Ekstrak air kulit Ekstrak etanol
kimia daun daun batang kulit batang
Alkaloid
Mayer - - - -
Dragendorf - - - -
Wagner - - - -
Flavonoid + + + +
Triterpenoid + + + +
Saponin + + + -
Tanin + + + +
Keterangan: + = terdeteksi - = tidak terdeteksi

Identifikasi jenis tanin Kandungan total tanin


Tanin merupakan salah satu metabolit Uji total tanin bertujun untuk
sekunder berupa senyawa polifenol menentukan senyawa tanin yang ada
kompleks alami yang terdapat pada pada ekstrak yang terfraksinasi.
semua jenis tumbuhan hijau baik Berdasarkan hasil pengukuran total tanin
tumbuhan tingkat tinggi maupun tingkat yang paling tinggi terdapat pada sampel
rendah dengan jenis tanin yang berbeda kulit batang surian dengan pelarut etanol
(Poedjirahajoe et al. 2011). Identifikasi (Gambar 1).
jenis tanin bertujuan untuk mengetahui Hasil uji duncan diperoleh bahwa semua
secara kualitatif jenis tanin yang ada sampel memiliki total tanin yang berbeda
pada ekstrak daun dan kulit batang nyata (p<0,05). Total tanin ekstrak etanol
surian. Hasil identifikasi jenis tanin dapat kulit batang (9,35 mg g-1) berbeda nyata
dilihat pada Tabel 3. dengan total tanin ekstrak air kulit batang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (7,61 mg g-1), total tanin ekstrak etanol
ekstrak daun dan kulit batang surian daun (6,24 mg g-1) dan total tanin ekstrak
memiliki jenis tanin yang berbeda. air daun (5,20 mg g-1). Perbedaan total
Ekstrak daun surian mengandung jenis tanin antara kulit batang dan surian dapat
tanin terhidrolisis yaitu galat dan disebabkan oleh rendemen ekstrak dan
turunannya sedangkan ekstrak kulit jenis tanin yang berbeda. Rendemen
batang surian mengandung jenis tanin ekstrak kulit batang surian lebih besar
terkondensasi yaitu tanin katekol. dibandingkan dengan rendemen ekstrak
Menurut Sari et al. (2013), beberapa daun surian. Kulit batang surian
penelitian menunjukkan bahwa daun termasuk jenis tanin terkondensasi
surian mengandung senyawa fenolik sedangkan daun surian tanin terhidrolisis.
seperti asam galat dan turunannya, Menurut Lisan (2015), tanin terhidrolisis
galotanin sedangkan menurut Harborne biasanya ditemukan dalam jumlah yang
(1987) tanin terkondensasi banyak lebih rendah dibandingkan dengan tanin
terdapat pada jenis tumbuhan berkayu terkondensasi pada tanaman. Tanin
dan surian merupakan salah satu terkondensasi banyak terdapat pada
tumbuhan berkayu. tanaman berkayu dan surian merupakan
jenis tanaman berkayu.

Potensi Ekstrak Tanin Daun dan Kulit Batang Surian sebagai Penghambat α-Glukosidase secara In Vitro 160
Fitriana S Monisa, Maria Bintang, Mega Safithri, Syamsul Falah
Tabel 3 Uji kualitatif jenis tanin ekstrak daun dan kulit batang surian
Hasil uji pereaksi
Jenis ekstrak FeCl3 10% Stiasny l Jenis tanin Tanin
formaldehid
Ekstrak air daun Warna biru Tidak ada Terhidrolisis Galat
hitam endapan merah
Ekstrak etanol daun Endapan biru Tidak ada Terhidrolisis Gallotanin/
hitam endapan merah Ellagotanin
Ekstrak air Kulit batang Endapan hitam Ada endapan Terkondensasi Katekol
kehijauan merah
Ekstrak etanol Kulit Endapan hitam Ada endapan
Terkondensasi Katekol
batang kehijauan merah

Gambar 1 Kadar total tanin pada extrak dari sampel daun dan kulit batang surian
dengan pelarut berbeda

Daya inhibisi ekstrak daun dan kulit penghambatan (IC50) yang disajikan pada
batang surian terhadap α-glukosidase Tabel 4.
Penentuan daya inhibisi ekstrak daun dan Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa
kulit batang surian menggunakan enzim akarbose sebagai kontrol positif memiliki
α-glukosidase yang berasal dari daya inhibisi α-glukosidase yang berbeda
rekombinan Bacillus stearothermophilus nyata terhadap semua sampel. Besarnya
dengan substrat berupa p-nitrofenil-α-D- daya inhibisi α-glukosidase ditandai
glukopiranosida (pNPG). Aktivitas dengan nilai IC50. Semakin kecil nilai
penghambatan enzim dari ekstrak IC50 daya inhibisi α-glukosidase
dianaisis berdasarkan nilai konsentrasi semakin besar.

161 J. Ilmu Teknol. Kayu Tropis Vol. 14 No. 2 Juli 2016


Tabel 4 Daya inhibisi ekstrak tanin daun dan kulit batang surian
Jenis sampel IC50, μg ml-1
Ekstrak etanol daun 50,44b
Ekstrak air daun 183,32c
Ekstrak etanol kulit batang 177,98c
Ekstrak air kulit batang 165,75c
Akarbose 0,08a
Keterangan : Huruf superscrift (a dan b) pada tabel menunjukkan hasil yang berbeda nyata (p<0,05)

Ekstrak etanol daun surian memiliki Ucapan Terima Kasih


daya inhibisi paling besar dengan nilai Ucapan terima kasih penulis sampaikan
IC50 sebesar 50,44 μg ml-1 sedangkan kepada Dirjen DIKTI yang telah
daya inhibisi paling kecil ditunjukkan mendanai penelitian ini melalui program
oleh ekstrak air dari sampel daun dengan Beasiswa BPPDN, Bapak Dr. Syamsul
IC50 sebesar 183,32 μg ml-1. Perbedaan Falah, S.Hut., M.Si atas dana penelitian
daya inhibisi antara ekstrak daun dan unggulan sesuai mandat divisi (PUD),
kulit batang dapat disebabkan oleh Laboratorium Biokimia IPB tempat
perbedaan jenis tanin yang terdapat pada preparasi sampel dan Pusat Studi
daun dan kulit batang surian. Selain itu Biofarmaka tempat menguji aktivitas
kemungkinan adanya perbedaan senyawa inhibisi α-glukosidase.
lainnya yang terdapat pada kedua jenis
sampel akan berpengaruh teradap sifat Daftar Pustaka
kimia ekstrak, baik berpengaruh positif
maupun negatif terhadap sifat inhibisi [BSN] Badan Standarisasi Nasional.
ekstrak. 1992. Standar Nasional Indonesia
(SNI) SNI-01-3182-1992. Penentuan
Kesimpulan Kadar Air. Jakarta: Badan
Standarisasi Indonesia.
Daya inhibisi enzim α-glukosidase yang
terbaik ditunjukkan oleh ekstrak tanin [BPOM] Badan Pengawas Obat dan
etanol 70% daun surian sebesar 50,44 μg Makanan. 2014. Persyaratan mutu
ml-1. Total tanin yang tinggi ditunjukkan obat tradisional. Jakarta: BPOM.
oleh ekstrak tanin etanol 70% kulit Chung CA, Mehta S, Dua H. 2012.
batang surian sebesar 9,35 mg g-1. Jenis Phytochemical screening and
tanin yang teridentifikasi pada ekstrak evaluation of biological activities of
tanin daun surian merupakan tanin some medicinal plants of Phagwara,
terhidrolisis sedangkan pada ekstrak Punjab. Asian J Chem. 24(12):5903-
tanin kulit batang surian merupakan tanin 5905.
terkondensasi. Berdasarkan daya inhibisi
enzim α-glukosidase, jenis tanin yang Desinta T. 2015. Penentuan jenis tanin
mempunyai potensi sebagai inhibitor α- secara kualitatif dan penetapan kadar
glukosidase adalah tanin terhidrolisis tanin dari kulit buah rambutan
yang ada pada daun surian. (Nephelium lappaceum L.) secara
permanganometri. J Ilmiah
Mahasiswa Universitas Surabaya
4(1):1-10.

Potensi Ekstrak Tanin Daun dan Kulit Batang Surian sebagai Penghambat α-Glukosidase secara In Vitro 162
Fitriana S Monisa, Maria Bintang, Mega Safithri, Syamsul Falah
Djam’an DF. 2002. Informasi singkat Mattjik AA. 2002. Rancangan
Benih Toona suriani. Bogor: Percobaan. Bogor: IPB Pr.
Direktorat Perbenihan Tanaman Pambayun R, Gardjito M, Sudarmadji S,
Hutan. Kuswanto KR. 2007. Kandungan
Edmonds J, Staniforth M. 1998. Toona fenol dan sifat antibakteri dari
sinensis (Meliaceae). Curtis's Bot berbagai jenis ekstrak produk gambir
Mag. 15:186-193. (Uncaria gambir Roxb). Majalah
Farmasi Indones. 3:141-146.
Firdausi A, Siswoyo TA, Wiryadiputra
S. 2013. Identifikasi tanaman Poedjirahajoe E, Widyorini R, Mahayani
potensial penghasil tanin-protein NPD. 2011. Kajian ekosistem
kompleks untuk penghambatan mangrove hasil rehabilitasi pada
aktivitas α-amylase kaitannya sebagai berbagai tahun tanam untuk estimasi
pestisida nabati. Pelita Perkebunan kandungan ekstrak tanin di pantai
29(1):31-43. utara Jawa Tengah. J Ilmu Kehutanan
5(2):99-107.
Harborne JB. 1987. Metode fitokimia
penuntun cara modern menganalisis Sancheti S, Sandesh S, Seo SY. 2009.
tumbuhan. Bandung: ITB Chaenomoles Sinensis : A Potent α-
and β-Glucosidase Inhibitor. Am J
Juniarti. 2011. Destilasi minyak atsiri
Pharmacol Toxicol. 4(1):8-11.
daun surian sebagai krim pencegah
gigitan nyamuk Aedes aegypt L. Sari RK, Syafii W, Achmadi SS, Hanafi
Makara Sains 15(1):38-42. M. 2011. Aktivitas antioksidan dan
toksisitas ekstrak etanol surian
Kardono LBS. 2003. Kajian kandungan
(Toona sinensis). J Ilmu Teknol
kimia mahkota dewa (Phaleria
Hasil Hutan 4(2):46-52.
marcocarpa). Di dalam: Prosiding
Pameran Produk Obat Tradisional Sari RK, Melianti D, Syafii W,
dan Seminar Sehari Mahkota Dewa. Agungpriyono DR. 2013. Aktivitas
Jakarta: Pusat Penelitian dan antioksidan dan toksisitas akut zat
Pengembangan Farmasi dan Obat ekstraktif dari residu penyulingan
Tradisional Departemen Kesehatan, surian (Toona sinensis Roemor). J
hlm 72-76. Ilmu Teknol Kayu Tropis 11(2):192-
200.
Lisan FR. 2015. Penentuan jenis tanin
secara kualitatif dan penetapan kadar Suhatri, Marusin N, Yeni D, Yosmar R.
tanin dari serabut kelapa (Cocos 2014. Efek proteksi fraksi etil asetat
nucifera L) secara permanganometri. daun surian (Toona sureni (Blume)
J Ilmiah Mahasiswa Universitas Merr.) terhadap aterosklerosis. J
Surabaya 4(1):1-16. Sains Farmasi Klinis 1(1):10-19.
Mataputun SP, Rorong JA, Pontoh J. Trina, Fitmawati, Sofiyanti N. 2014.
2013. Aktivitas inhibitor α- Identifikasi tumbuhan antidiabetes
glukosidase ekstrak kulit batang berdasarkan analisis kuantitatif asam
matoa (Pometia pinnata) sebagai agen tanat. JOM FMIPA. 1(2):409-416.
antihiperglikemik. J MIPA Unsrat Yuhernita, Juniarti. 2011. Analisis
Online 2(2):119-123. senyawa metabolit sekunder dari
ekstrak metanol daun surian yang

163 J. Ilmu Teknol. Kayu Tropis Vol. 14 No. 2 Juli 2016


berpotensi sebagai antioksidan. Riwayat naskah:
Makara Sains 15(1):48-52. Naskah masuk (received): 9 Februari 2016
Zhao J, Zhou XW, Chen XB, Wang QX. Diterima (accepted): 24 April 2016
2009. α-Glukosidase inhibitory
constituents from Toona sinensis.
Chem Nat Compounds 45(2):244-247.

Potensi Ekstrak Tanin Daun dan Kulit Batang Surian sebagai Penghambat α-Glukosidase secara In Vitro 164
Fitriana S Monisa, Maria Bintang, Mega Safithri, Syamsul Falah

You might also like