Professional Documents
Culture Documents
(Tannin Extract Potential of Surian Leaf and Bark as α-Glucosidase Inhibitor)
(Tannin Extract Potential of Surian Leaf and Bark as α-Glucosidase Inhibitor)
(Tannin Extract Potential of Surian Leaf and Bark as α-Glucosidase Inhibitor)
Abstract
The purpose of the study was to know the inhibition activity surian leaves and bark tannin to α-
glucosidase by in vitro method. Leaves and bark of surian was extracted with water and ethanol
70% solvent using infundation and maceration methods. Tannin was tested with phytochemical
analysis and activity of inhibition to α-glucosidase with a microplate reader at a wavelength of
410 nm. The yield of tannins extract from leaves sample were 65.46% and 66.12% by water and
ethanol 70% solvents, respectively, as well as 83.34% and 90.29% were obtained from bark
sample. Water and ethanol extract of surian leaves and bark contain flavonoids, triterpenoids,
tannins and saponins. Leaves tannin consist mainly hydrolyzable tannin, i.e. galat and
gallotanin/ellagotanin, however, bark tannin consist of condensed tannin (catechol). Total tannin
content of ethanol and water extract were 9.35 and 7.61 mg g-1 for bark sample, and 6.24 and
5.20 mg g-1 for leaves sample. Inhibition activity test showed that ethanol extract of leaves
sample exhibited the highest inhibition activity (IC50=50.44 μg ml-1) and water extract of leaves
sample was smallest (IC50=183.22 μg ml-1).
Keywords: α-glucosidase inhibitor, bark surian, leaves surian, tannin
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daya inhibisi ekstrak tanin daun dan kulit batang
surian terhadap enzim α-glukosidase secara in vitro dan mengidentifikasi jenis serta total tanin.
Daun dan kulit batang surian diekstraksi dengan pelarut air dan etanol 70% menggunakan
metode infundasi dan maserasi. Tanin diuji fitokimia dan daya inhibisinya terhadap α-
glukosidase menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 410 nm. Rendemen
ekstrak tanin daun surian dengan pelarut air sebesar 65,46% dan etanol 70% sebesar 66,12%,
ekstrak kulit batang surian dengan pelarut air sebesar 83,34% dan etanol 70% sebesar 90,29%.
Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak air dan etanol daun dan kulit batang surian
mengandung flavonoid, triterpenoid, tanin dan saponin. Hasil identifikasi jenis tanin
menunjukkan ekstrak air dan etanol daun surian teridentifikasi jenis tanin terhidrolisis yaitu galat
dan gallotanin/ellagotanin, ekstrak air dan etanol kulit batang surian teridentifikasi jenis tanin
terkondensasi yaitu katekol. Kandungan total tanin ekstrak etanol dan air kulit batang surian
masing-masing sebesar 9,35 dan 7,61 mg g-1, ekstrak etanol dan air daun surian masing-masing
sebesar 6,24 dan 5,20 mg g-1. Uji daya inhibisi menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun surian
memiliki daya inhibisi tertinggi (IC50=50,44 μg ml-1) dan terendah dihasilkan oleh ekstrak air
daun surian dengan nilai IC50 sebesar 183,22 μg ml-1.
Kata kunci: daun surian, kulit batang surian, tanin, inhibitor α-glukosidase
Potensi Ekstrak Tanin Daun dan Kulit Batang Surian sebagai Penghambat α-Glukosidase secara In Vitro 156
Fitriana S Monisa, Maria Bintang, Mega Safithri, Syamsul Falah
Pendahuluan yang mengakibatkan respon terhadap
gula darah pada hewan menurun
Surian (Toona sinensis) merupakan
(Firdausi et al. 2013). Oleh karena itu
tanaman kayu yang cepat dan mudah
penelitian ini bertujuan mengetahui daya
tumbuh serta tersebar di kawasan asia
inhibisi ekstrak daun dan kulit batang
seperti China, Nepal, Thailand, India,
surian terhadap enzim α-glukosidase
Malaysia dan Indonesia (Djam’an 2002).
secara in vitro dan mengidentifikasi jenis
Bagian tanaman surian mulai dari buah,
serta total tanin yang terkandung.
daun, kulit, kayu, dan akar memiliki
banyak manfaat, di antaranya kayu
Bahan dan Metode
digunakan sebagai bahan pembuatan
mebel, perabotan rumah tangga, kertas Penyiapan bahan baku
karena tahan terhadap serangan serangga. Penelitian ini menggunakan daun dan
Daun surian digunakan sebagai kulit batang surian (Toona sinensis
penghalau hama serangga tanaman, Merr.) yang diperoleh dari Kecamatan
pakan ternak di India dan sebagai Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang,
sayuran di China. Buah surian digunakan Indonesia. Kedua sampel dikeringkan
sebagai obat tradisional pada pengobatan dan dihaluskan sampai berbentuk serbuk
infeksi mata. Kulit dan akar sebagai berukuran 40-60 mesh. Kadar air sampel
antidiare dan antidiuretik (Djam’an 2002, diuji pengeringan pada suhu 105 oC.
Edmonds & Staniforth 1998). Kadar air sampel dihitung sebagai berat
Secara ilmiah bagian tanaman surian air terhadap berat kering sampel.
seperti daun memiliki aktivitas
antioksidan dan toksisitas terhadap sel Ekstraksi dan fraksinasi
kanker, memberikan efek proteksi Ekstraksi dilakukan dengan metode
terhadap aterosklerosis, dan dapat infundasi dan maserasi. Ekstraksi
dijadikan sebagai krim pencegah gigitan melalui infundasi dilakukan dengan cara
nyamuk Aedes aegypty L (Sari et al. merendam simplisia ke dalam pelarut air
2011, Suhatri et al. 2014, Juniarti 2011). selama 2 jam pada suhu 80 oC sedangkan
Daun suren mengandung bioaktif proses maserasi dilakukan dengan cara
flavonoid, alkaloid, terpen dan merendam simplisia ke dalam pelarut
antraquinon yang berperan dalam etanol 70% selama 72 jam dengan shaker
pengobatan antidiabetes dengan cara pada kecepatan 150 rpm di suhu ruang.
menghambat aktivitas α-glukosidase Campuran disaring dan filtrat yang
yang terletak pada dinding usus halus diperoleh dipekatkan menggunakan
(Mataputun et al. 2013, Zhao et al. rotary evaporator sehingga diperoleh
2009). Menurut Trina et al. (2014) ekstrak kering air dan ekstrak kering
banyak tanaman yang berpotensi sebagai etanol 70%. Ekstrak air dan etanol 70%
obat tradisional antidiabetes belum selanjutnya difraksinasi menggunakan
diketahui nilai total tanin dan jenis pelarut dietil eter. Fase air dari hasil
taninnya, salah satunya pada tanaman fraksinasi dilarutkan ke dalam air panas
surian. untuk ekstrak air dan etanol 96% untuk
Tanin merupakan senyawa polifenol ekstrak etanol 70% yang kemudian
yang memiliki berat molekul tinggi dan dipekatkan kembali menggunakan rotary
berperan sebagai antinutrient serta evaporator sehingga diperoleh ekstrak
penghambat enzim (enzyme inhibitor) tanin air dan ekstrak tanin etanol yang
terfraksinasi.
Potensi Ekstrak Tanin Daun dan Kulit Batang Surian sebagai Penghambat α-Glukosidase secara In Vitro 158
Fitriana S Monisa, Maria Bintang, Mega Safithri, Syamsul Falah
Analisis data dibandingkan dengan ekstrak tanin dari
daun dengan pelarut yang sama. Hal ini
Analisis statistik data penelitian merujuk
menunjukkan bahwa pelarut etanol lebih
pada Matjik (2002). Data dianalisis
banyak mengestrak tanin dalam kulit
menggunakan Analyses of Variance
batang surian dan komponen tanin pada
(ANOVA), diuji lanjut dengan Duncan’s
ekstrak etanol lebih banyak bersifat semi
Multiple Range Test (DMRT).
polar dibandingkan dengan pelarut air.
Hasil dan Pembahasan
Senyawa fitokimia
Kadar air serbuk
Uji fitokimia merupakan analisis awal
Kulit batang memiliki kadar air sebesar untuk mengetahui kandungan senyawa
6% lebih rendah dibandingkan dengan metabolit sekunder yang ada pada daun
daun yaitu 8%. Perbedaan tersebut dan kulit batang surian. Hasil uji
disebabkan oleh kandungan senyawa fitokimia kedua jenis sampel disajikan
aktif kulit batang lebih stabil pada Tabel 2.
dibandingkan dengan daun. Menurut
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
BPOM (2014) masa simpan serbuk yang
semua sampel yang diuji menunjukkan
baik memiliki kadar air kurang dari 10%
adanya kandungan flavonoid,
sehingga dapat disimpan dalam jangka
triterpenoid, dan tanin namun tidak
waktu lama dengan kualitas tetap terjaga
mengandung alkaloid sedangkan uji
dari cemaran mikroorganisme. Hasil
saponin negatif hanya untuk ekstrak
kadar air menunjukkan bahwa serbuk
etanol kulit batang. Hasil yang hampir
kulit batang surian dapat disimpan dalam
sama ditunjukkan oleh hasil penelitian
jangka waktu lebih lama dibandingkan
yang dilaporkan Sari et al. (2011), bahwa
dengan serbuk daun surian.
ekstrak etanol daun dan kulit surian tidak
Rendemen ekstrak terfraksinasi mengandung alkaloid dan saponin.
Selain itu berbeda dengan penelitian
Rendemen sampel uji daun dan kulit yang dilaporkan oleh Yuhernita dan
batang surian yang diperoleh dari hasil Juniarti (2011) bahwa ekstrak metanol
fraksinasi ekstrak tanin menggunakan daun surian positif mengandung alkaloid.
pelarut etanol lebih besar dibandingkan Menurut Kardono (2003) kandungan
dengan pelarut air (Tabel 1). metabolit sekunder yang berbeda pada
Menurut Pambayun et al. (2007) hasil jenis tanaman yang sama dipengaruhi
rendemen yang berbeda dapat oleh variasi genetik, umur tanaman,
disebabkan oleh perbedaan sifat kondisi geografis tempat tanaman
kepolaran pelarut dan pemanasan (suhu). tumbuh dan pelarut yang digunakan
Sifat kepolaran pelarut akan menentukan untuk ekstraksi.
komponen metabolit sekunder terekstrak Tabel 1 Rendemen ekstrak daun dan
yang terkandung dalam sampel surian kulit batang surian
sedangkan pemanasan (suhu) akan Sampel Pelarut Rendemen,%
mempengaruhi tingkat kelarutan ekstrak. Daun Air 65,46
Etanol 66,12
Dari Tabel 1 terlihat pula bahwa
Kulit batang Air 83,34
rendemen ekstrak tanin dari kulit batang
Etanol 90,29
dengan pelarut etanol 70% lebih besar
Potensi Ekstrak Tanin Daun dan Kulit Batang Surian sebagai Penghambat α-Glukosidase secara In Vitro 160
Fitriana S Monisa, Maria Bintang, Mega Safithri, Syamsul Falah
Tabel 3 Uji kualitatif jenis tanin ekstrak daun dan kulit batang surian
Hasil uji pereaksi
Jenis ekstrak FeCl3 10% Stiasny l Jenis tanin Tanin
formaldehid
Ekstrak air daun Warna biru Tidak ada Terhidrolisis Galat
hitam endapan merah
Ekstrak etanol daun Endapan biru Tidak ada Terhidrolisis Gallotanin/
hitam endapan merah Ellagotanin
Ekstrak air Kulit batang Endapan hitam Ada endapan Terkondensasi Katekol
kehijauan merah
Ekstrak etanol Kulit Endapan hitam Ada endapan
Terkondensasi Katekol
batang kehijauan merah
Gambar 1 Kadar total tanin pada extrak dari sampel daun dan kulit batang surian
dengan pelarut berbeda
Daya inhibisi ekstrak daun dan kulit penghambatan (IC50) yang disajikan pada
batang surian terhadap α-glukosidase Tabel 4.
Penentuan daya inhibisi ekstrak daun dan Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa
kulit batang surian menggunakan enzim akarbose sebagai kontrol positif memiliki
α-glukosidase yang berasal dari daya inhibisi α-glukosidase yang berbeda
rekombinan Bacillus stearothermophilus nyata terhadap semua sampel. Besarnya
dengan substrat berupa p-nitrofenil-α-D- daya inhibisi α-glukosidase ditandai
glukopiranosida (pNPG). Aktivitas dengan nilai IC50. Semakin kecil nilai
penghambatan enzim dari ekstrak IC50 daya inhibisi α-glukosidase
dianaisis berdasarkan nilai konsentrasi semakin besar.
Potensi Ekstrak Tanin Daun dan Kulit Batang Surian sebagai Penghambat α-Glukosidase secara In Vitro 162
Fitriana S Monisa, Maria Bintang, Mega Safithri, Syamsul Falah
Djam’an DF. 2002. Informasi singkat Mattjik AA. 2002. Rancangan
Benih Toona suriani. Bogor: Percobaan. Bogor: IPB Pr.
Direktorat Perbenihan Tanaman Pambayun R, Gardjito M, Sudarmadji S,
Hutan. Kuswanto KR. 2007. Kandungan
Edmonds J, Staniforth M. 1998. Toona fenol dan sifat antibakteri dari
sinensis (Meliaceae). Curtis's Bot berbagai jenis ekstrak produk gambir
Mag. 15:186-193. (Uncaria gambir Roxb). Majalah
Farmasi Indones. 3:141-146.
Firdausi A, Siswoyo TA, Wiryadiputra
S. 2013. Identifikasi tanaman Poedjirahajoe E, Widyorini R, Mahayani
potensial penghasil tanin-protein NPD. 2011. Kajian ekosistem
kompleks untuk penghambatan mangrove hasil rehabilitasi pada
aktivitas α-amylase kaitannya sebagai berbagai tahun tanam untuk estimasi
pestisida nabati. Pelita Perkebunan kandungan ekstrak tanin di pantai
29(1):31-43. utara Jawa Tengah. J Ilmu Kehutanan
5(2):99-107.
Harborne JB. 1987. Metode fitokimia
penuntun cara modern menganalisis Sancheti S, Sandesh S, Seo SY. 2009.
tumbuhan. Bandung: ITB Chaenomoles Sinensis : A Potent α-
and β-Glucosidase Inhibitor. Am J
Juniarti. 2011. Destilasi minyak atsiri
Pharmacol Toxicol. 4(1):8-11.
daun surian sebagai krim pencegah
gigitan nyamuk Aedes aegypt L. Sari RK, Syafii W, Achmadi SS, Hanafi
Makara Sains 15(1):38-42. M. 2011. Aktivitas antioksidan dan
toksisitas ekstrak etanol surian
Kardono LBS. 2003. Kajian kandungan
(Toona sinensis). J Ilmu Teknol
kimia mahkota dewa (Phaleria
Hasil Hutan 4(2):46-52.
marcocarpa). Di dalam: Prosiding
Pameran Produk Obat Tradisional Sari RK, Melianti D, Syafii W,
dan Seminar Sehari Mahkota Dewa. Agungpriyono DR. 2013. Aktivitas
Jakarta: Pusat Penelitian dan antioksidan dan toksisitas akut zat
Pengembangan Farmasi dan Obat ekstraktif dari residu penyulingan
Tradisional Departemen Kesehatan, surian (Toona sinensis Roemor). J
hlm 72-76. Ilmu Teknol Kayu Tropis 11(2):192-
200.
Lisan FR. 2015. Penentuan jenis tanin
secara kualitatif dan penetapan kadar Suhatri, Marusin N, Yeni D, Yosmar R.
tanin dari serabut kelapa (Cocos 2014. Efek proteksi fraksi etil asetat
nucifera L) secara permanganometri. daun surian (Toona sureni (Blume)
J Ilmiah Mahasiswa Universitas Merr.) terhadap aterosklerosis. J
Surabaya 4(1):1-16. Sains Farmasi Klinis 1(1):10-19.
Mataputun SP, Rorong JA, Pontoh J. Trina, Fitmawati, Sofiyanti N. 2014.
2013. Aktivitas inhibitor α- Identifikasi tumbuhan antidiabetes
glukosidase ekstrak kulit batang berdasarkan analisis kuantitatif asam
matoa (Pometia pinnata) sebagai agen tanat. JOM FMIPA. 1(2):409-416.
antihiperglikemik. J MIPA Unsrat Yuhernita, Juniarti. 2011. Analisis
Online 2(2):119-123. senyawa metabolit sekunder dari
ekstrak metanol daun surian yang
Potensi Ekstrak Tanin Daun dan Kulit Batang Surian sebagai Penghambat α-Glukosidase secara In Vitro 164
Fitriana S Monisa, Maria Bintang, Mega Safithri, Syamsul Falah