Professional Documents
Culture Documents
Gambaran Kepribadian Berdasarkan Hasil Tes Mmpi-2 Pada Calon Anggota Legislatif Anak Petani Di Kabupaten Konawe Selatan
Gambaran Kepribadian Berdasarkan Hasil Tes Mmpi-2 Pada Calon Anggota Legislatif Anak Petani Di Kabupaten Konawe Selatan
Gambaran Kepribadian Berdasarkan Hasil Tes Mmpi-2 Pada Calon Anggota Legislatif Anak Petani Di Kabupaten Konawe Selatan
PENYUSUN:
Putu Resty Apriani, S.Ked
K1A114078
PEMBIMBING:
dr. Junuda RAF, M.Kes, Sp.KJ
ABSTRACT
ABSTRAK
A. Pendahuluan
Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta
kebiasaan seseorang, baik yang jasmani, mental, rohani, emosional maupun
yang sosial. Semuanya ini telah ditata dalam caranya yang khas di bawah
beraneka pengaruh dari luar. Pola ini terwujud dalam tingkah lakunya, dalam
usahanya menjadi manusia sebagaimana dikehendakinya. 1 Setidaknya terdapat
tiga elemen pokok yang berhubungan dengan struktur kepribadian, yaitu: (a)
struktur kepribadian ialah suatu komponen yang mesti ada dalam setiap pribadi.
Setiap individu yang berbeda-beda bagaimanapun akan mempunyai struktur
kepribadian. (b) eksistensi struktur dalam kepribadian manusia memiliki ciri
stabil. Kepribadian manusia seperti kita ketahui walaupun kepribadian manusia
tidak lepas pada situasi-situasi yang mengelilinginya, namun ia tetap stabil dan
tidak berubah pada dasarnya, dan (c) kepribadian individu merupakan aktualisasi
dari proses integrasi sistem-sistem atau aspek-aspek struktur seperti berpikir dan
bertindak. Dengan demikian, bisa diketahui bahwa struktur kepribadian
senantiasa ada dalam masing-masing individu, bersifat stabil dan
diaktualisasikan dalam bentuk perilaku manusia.2
Terdapat dua faktor besar yang dapat mempengaruhi kepribadian
seseorang, yaitu: faktor internal, ini biasanya merupakan faktor genetis atau
bawaan dan faktor eksternal, biasanya merupakan pengaruh yang berasal dari
yakni keluarga, teman, tetangga, sampai dengan pengaruh dari berbagai media.
Tetapi beberapa teori mengemukakan bahwa faktor yang paling berperan dalam
pembentukan kepribadian seseorang adalah keluarga.3
Di Indonesia sebagian besar penduduknya terdiri dari keluarga petani,
karena Indonesia merupakan negara agraris artinya sektor pertanian memegang
peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Selain merupakan
Negara Agraris, Indonesia adalah salah satu Negara di dunia yang menerapkan
1
sistem politik demokrasi. Demokrasi di Indonesia ini, mempunyai sebuah slogan
yang cukup singkat, akan tetapi mempunyai makna yang cukup dalam. Slogan
yang dimaksud adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Bercermin dari
slogan tersebut, dapatlah kita ketahui bahwa demokrasi yang diterapkan di
Indonesia ini adalah demokrasi keterwakilan, yang mana salah satu contoh
pengejawantahan daripada demokrasi ini adalah adanya pesta demokrasi, yaitu
Pemilihan Umum (Pemilu). Salah satu pemilu yang krusial atau penting dalam
katatanegaraan Indonesia adalah pemilu untuk memilih wakil rakyat yang akan
duduk dalam parlemen, yang biasa kita kenal dengan sebutan Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD dan DPRD. Dalam pemilu ini, rakyat dapat mencalonkan
dirinya untuk menjadi peserta pemilu tersebut sesuai dengan ketentuan yang ada.
Jadi berdasarkan hal tersebut siapa saja penduduk indonesi berhak untuk
menjadi wakil rakyat, tanpa memandang status ekonomi maupun status sosial.
4,5,6
2
B. Profil Daerah Kabupaten Konawe Selatan
1. Gambaran Umum Daerah Konawe Selatan
3
Kecamatan Mowila telah dilengkapi dengan aparat desa, mulai sekretaris
Desa (Sekdes) sampai dengan Kepala Urusan (Kaur). Dalam menjalankan
tugas sehari-hari semua desa telah memiliki kantor.
3. Iklim dan Musim
Adapun iklim dan musim Kabupaten Konawe Selatan identik dengan
daerah-daerah lain di Indonesia, di Kabupaten Konawe Selatan di kenal
dengan dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Keadaan
musim banyak dipengaruhi oleharus angin yang bertiup di atas wilayahnya.
Pada bulan November sampai dengan Maret, angin banyak mengandung uap
air yang berasal dari Benua Asia dan Samudra Pasifik, setelah sebelumnya
melewati beberapa lautan, pada bulan-bulantersebut terjadi musim
penghujan.Demikian pula pada bulan April, arus angin selalu tidak menentu
dengan curah hujan kadang-kadang kurang dan kadang-kadang lebih. Musim
ini oleh para pelaut setempat dikenal dengan musim pancaroba.
Sedangkan pada bulan Meisampai dengan Agustus, angin bertiup dari arah
Timur yang berasal dari Benua Australia kurang mengandung uap air. Hal
ini mengakibatkan minimnya curah hujan yang terjadi di daerah ini.Pada
bulan Agustus sampai dengan Oktober terjadi musim kemarau.
4. Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk 304.214 orang, dengan jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 154.881 orang dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 149.333
orang. Jumlah ini memberikan bukti laki-laki lebih banyak dibandingkan
dengan perempuan.
5. Kondisi Pertanian Kabupaten Konawe Selatan
Kabupaten Konawe Selatan dalam angka 2016 menunjukan luas lahan
Kabupaten Konawe Selatan terbagi menjadi Sembilan fungsi, dimana yang
paling besar adalah lahan untuk Pekarangan/tanah untuk bangunan dan
halaman sekitarnya 128.823 Ha. Luas lahan sawah (irigasi dan non irigasi)
yang ada di Kabupaten Konawe Selatan pada tahun 2016 sebesar 25.044
hektar dimana jumlah ini meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
4
Tabel 1. Presentase Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten
Konawe Selatan Tahun
Luas Lahan Menurut Penggunaan
Penggunaan Lahan
2012 2013 2014 2015 2016
Tanah Sawah 24065 25875 23351 23851 25044
Pekarangan/tanah untuk
bangunan dan halaman 22273 54699 117814 115581 128823
sekitarnya
Tegal/kebun 39275 38710 34836 36848 27710
Ladang/huma 23085 22902 21923 25825 21772
Padang rumput 7146 7088 6761 8608 7496
Lahan yang sementara tidak
17484 16426 17769 14794 14478
diusahakan
Lahan tanaman kayu-
28860 29067 22404 25633 21976
kayuan hutan rakyat
Perkebunan 84737 85090 78417 84463 88520
Tambak, kolam, empang,
204495 171563 128145 113817 115601
hutan negara, dll
Jumlah 451420 451420 451420 449420 451420
5
Tabel 2. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman Kabupaten
Konawe Selatan
Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis
Jenis
Tanaman (Hektar)
Tanaman
2012 2013 2014 2015 2016
Padi 28789 26089 22126 24120 35920
a. Padi
25636 24183 21242 23572 33015
Sawah
b. Padi
3153 1906 884 548 2905
Ladang
Jagung 2612 1034 1174 1465 2731
Ubi Kayu 824 754 809 571 762
Ubi Jalar 420 282 255 175 234
Kacang
306 278 181 110 159
Tanah
Kacang
1822 455 810 2439 2323
Kedelai
Kacang
161 140 185 148 186
Hijau
C. Tinjauan Pustaka
1. Kepribadian
Istilah kepribadian (personality) banyak diungkapkan dalam kajian teori
kepribadian (theory of personality) bidang ilmu psikologi. Kepribadian
selalu di hubungkan dengan mendeskripsikan objek individu baik diri sendiri
atau orang lain. Dasar pemahaman tersebut cukup sederhana apabila
kepribadian di lihat seperti itu, namun pengertiannya perlu dijelaskan lebih
lanjut agar kepribadian dalam pembahasan teori kepribadian atau psikologi
mempunyai batasan-batasan jelas dengan apa yang dimaksud dengan
kepribadian, karena kepribadian dapat lebih dipahami dari pada sekedar
karakter-karakter pribadi yang tampak semata. Kepribadian adalah pola
menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang, baik
yang jasmani, mental, rohani, emosional maupun yang sosial. Semuanya ini
telah ditatanya dalam caranya yang khas di bawah beraneka pengaruh dari
luar. Pola ini terwujud dalam tingkah lakunya, dalam usahanya menjadi
manusia sebagaimana dikehendakinya.11
Pribadi yang sehat adalah manusia yang matang karena sudah melewati
jalan berliku, panjang, dan penuh kesukaran untuk menyadari dirinya yang
6
sejati. Manusia yang mencapai individuasi adalah manusia yang mampu
membawa ketidak sadaranya ke dalam kesadaran, mampu menyadari
keberadaanya dialektika dalam kepribadianya, antara persona dengan
anima/animusnya/arketipenya, antara ego dan mengintekrasikan semuanya
kedalam diri yang sebenarnaya.11
Gangguan Kepribadian adalah ciri kepribadian yang kaku dan
mengalahkan diri sendiri, sehingga mempengaruhi fungsinya dan bahkan
menyebabkan gejala psikiatrik, menyebabkan penderitaan pada pasien atau
orang lain atau keduanya dan menimbulkan maladaptasi sosial (teman,
keluarga, pekerjaan).
a. Dinamika dan simptomatologi
1) Relative bertahan, berlangsung sepanjang waktu semenjak dewasa
muda sampai lanjut usia
2) Selama kehidupan ada periode fungsi kepribadian baik atau buruk.
Peran utama pada keadaan yang dihasilkan dimainkan oleh faktor
situasi seperti keluarga, integrasi sosial atau pekerjaan, keadaan
kesehatan, status ekonomi dan lainnya.
3) Dengan bertambahnya usia beberapa gejala dapat berkurang
(impulsivitas, agresivitas, perilaku antisosial, gejala psikastenia).
b. Pedoman diagnostik
Gangguan kepribadian khas
1) Kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan kerusakan atau
penyakit otak berat (gross brain damage or disease) atau gangguan
jiwa lain
2) Memenuhi kriteria berikut ini :
Disharmoni sikap dan perilaku yang cukup berat, biasanya
meliputi beberapa bidang fungsi, misalnya afek, kesiagaan,
pengendalian implus, secara memandang dan berpikir, serta
gaya berhubungan dengan orang lain.
Pola perilaku abnormal berlangsung lama, berjangka panjang,
dan tidak terbatas, pada episode gangguan jiwa.
7
Pola perilaku abnormalnya bersifat pervasif (mendalam) dan
maladaptif yang jelas terhadap berbagai keadaan pribadi dan
sosial yang luas
Manifestasi diatas selalu muncul pada masa kanak atau remaja
dan berlanjut sampai usia dewasa.
Gangguan ini menyebabkan penderitaan pribadi (personal
distress) yang cukup berarti, tetapi baru menjadi nyata setelah
perjalanan yang lanjut
Gangguan ini biasanya, tetapi tidak selalu bermakna dengan
masalah-masalah dalam pekerjaan dan kinerja sosial
3) Untuk budaya yang berbeda, mungkin penting untuk
mengembangkan seperangkat kriteria khas yang berhubungan
dengan norma sosial, peraturan dan kewajiban.
8
Preokupasi dengan penjelasan-penjelasan yang bersekongkl
dan tidak bersustasi dari suatu peristiwa, baik yang
menyangkut diri pasien sendiri maupun dunia pada
umumnya.
Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas
Gangguan kepribadian schizoid
Pedoman diagnostik
Gangguan kepribadian yang memenuhi deskripsi sebagai berikut:
Sedikit (bila ada) aktivitas yang memberikan kesenangan
Emosi dingin, afek mendatar atau tak peduli
Kurang mampu untuk mendeskrpsikan kehangatan ,
kelembutan, kemarahan terhadap orang lain
Tampak nyata ketidak-pedulian baik terhadap pujian
maupun ancaman
Kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual
dengan orang lain
Hampir selalu memilih aktifitas dilakukan sendiri
Preokupasi dengan fantasi dan intropeksi yang berlebihan
Tidak mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi yang
akrab (kalau ada hanya satu) dan tidak ada keinginan untuk
menjalin hubungan seperti itu
Sangat tidak sensitif terhadap norma dan kebiasaan sosial
yang berlaku
Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.
Gangguan kepribadian dissosial
Pedoman diagnostik
Gangguan kepribadian ini biasanya ini biasanya menjadi perhatian
disebabkan adanya perbedaan yang besar antara perilaku dan norma
sosial uang berlaku, dan ditandai oleh:
Bersikap tidak perduli dengan perasaan orang lain
9
Sikap yang amat tidak bertangguang jawab dan
berlangsung terus menerus , serta tidak perduli terhadap
norma, peraturan, dan kewajiban sosial.
Tidak mampu memelihara suatu hubungan agar
berlangsung lama, meskipun tidak ada untuk
mengembangkannya
Toleransi terhadap frustasi sangat rendah dan ambang
yang rendah untuk melampiaskan agresi, termasuk
tindakan kekerasan
Tidak mampu mengalami rasa salah dan menarik manfaat
dari pengalaman, khususnya dari hukuman
Sangat cenderung menyalahkan orang lain, atas
menawarkan rasionalisasi yang masuk akal, untuk perilaku
yang membuat pasien konflik dengan masyarakat.
Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.
10
Keadaan afektif dangkal dan labil
Terus menerus mencari kegairahan , penghargaan dari
orang lain dan aktivitas dimana paien menjadi pusat
perhatian
Penampilan atau perilaku “merangsang” yang tidak
memadai
Terlalu peduli dengan daya tarik fisik
Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.
Gangguan kepribadian anankastik
Pedoman diagnostik
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
Perasaan ragu-ragu yang berlebihan
Preokuoasi dengan hal-hal yang rinci (details), peraturan,
daftar, urutan, organisasi, atau jadwal
Perfeksionisme yang mempengaruhipenyelesaian tugas
Ketelitian yang berlebihan, terlalu hati-hati, dan
keterikatan yang tidak semestinya pada prokdutifitas
sampai mengabaikan kepuasan dan hubungan
interpersonal
Keterpakuan dan keterikatan yang berlebihan pada
kebiasaan sosial
Kaku dan keras kepala
Pemaksaan yang tak beralasan agar orang lain mengikuti
persis caranya mengerjakan sesuatu, atau keengganan
yang tak beralasan untuk mengizinkan orang lain
mengerjakan sesuatu
Mencampuradukan pikiran atau dorongan yang memaksa
dan yang enggan.
Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.
Gangguan kepribadian cemas (menghindar)
Pedoman diagnostik
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
11
Perasaan yang tegang dan takutyang menetap dan pervasif
Merasa dirinya tak mampu, tidak menarik atau lebih
rendah dari orang lain
Preokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan penolakan
dalam situasi sosial
Keengganan untuk terlibat dengan orang kecuali merasa
yakin akan disukai
Pembatasan dalam gaya hidup karena alasan keamanan
fisik
Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang banyak
melibatkan kontak interpersonal karena takut di kritik,
tidak didukung atau ditolak.
Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.
Gangguan kepribadan dependen
Pedoman diagnostik
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
Mendorong atau membiarkan orang lain untuk mengambil
sebagian besar keputusan penting untuk dirinya
Meletakkan kebutuhan sendiri lebih rendahdari orang lain
kepada siapa ia bergantung, dan kepatuhan yang tidak
semestinya terhadap keinginan mereka
Keengganan untuk mengajukan permintaan yang layak
kepada orang dimana tempat ia bergantung
Perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian,
karena ketakutan yang dibesar-besarkan tentang
ketidakmampuan mengurus diri sendiri
Preokupasi dengan ketakutan akan ditinggalkan oleh orang
yang dekat dengannya, dan dibiarkan untuk mengurus
dirinya sendiri
Terbatasnya kemampuan untuk membuat keputusan
sehari-hari tanpa mendapat nasehat yang berlebihan dan
dukungan dari orang lain.
12
Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.13
13
3. Calon Anggota Legislatif
Disebutkan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merupakan
lembaga perwakilan yang anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
DPR memegang kekuasaan membentuk undang-undang. Setiap rancangan
undang-undang dibahas oleh DPR dan Presiden untuk mendapat
persetujuan bersama. Setiap anggota DPR mempunyai hak mengajukan
pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat serta hak imunitas. Anggota
DPR berhak mengajukan usul rancangan undang-undang. DPR memiliki
fungsi legislatif, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. Selain itu, DPR
juga mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan
pendapat. Dengan fungsinya sebagai legislatif maka anggota DPR juga
dikenal sebagai anggota legislatif.5
Berdasarkan penjelasan di atas, pemilu legislatif adalah pemilu untuk
memilih anggota legislatif. Anggota legislatif dipilih langsung oleh rakyat
dari sekian banyak calon anggota legislatif. Adapun calon anggota
legislatif adalah anggota partai politik yang namanya telah ditetapkan
secara resmi oleh penyelenggara pemilu sebagai calon anggota legislatif
untuk mengikuti pemilu legislatif di daerah pemilihan masing-masing.5
4. Petani
Petani adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi
sebagian atau seluruh kebutuhan kehidupannya dibidang pertanian dalam arti
luas yang meliputi usaha tani pertanian, peternakan, perikanan (termasuk
penangkapan ikan), dan mengutamakan hasil laut. Pertanian merupakan
pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam hayati terutama tanaman
produktif yang menghasilkan dan dapat dipergunakan sebagai kehidupan
manusia. Lahan pertanian merupakan bagian dari permukaan bumi yang
merupakan sumberdaya yang tidak dapat diabaikan karena dari lahan
pertanian inilah manusia mendapatkan bahan pangan dengan berbagai cara
pengelolaanya.
Bidang pertanian saat ini sangat tergantung pada faktor-faktor tertentu.
Faktor tersebut meliputi faktor sumber daya masyarakat, iklim, teknologi
14
dan ketersediaan lahan pertanian. Faktor sumber daya manusia merupakan
faktor yang berpengaruh dalam kemajuan sektor pertanian dikarenakan
dengan menggunakan keahlian yang baik dalam mengolah lahan dapat
menghasilkan panen yang baik.14
15
yang mengaku karena suka dan hobi berpolitik dan 32% yang disuruh oleh orang
tuanya.
1. Gambaran Kepribadian Berdasarkan Analisis Content Scales pada Tes
MMPI-2
Tabel 4. Hasil Analisis Content Scales pada Tes MMPI-2
Content Scales (%)
ANX Tinggi 20
Rendah 80
FRS Tinggi 44
Rendah 56
OBS Tinggi 12
Rendah 88
DEP Tinggi 28
Rendah 72
HEA Tinggi 24
Rendah 76
BIZ Tinggi 28
Rendah 72
ANG Tinggi 32
Rendah 68
CYN Tinggi 44
Rendah 56
ASP Tinggi 20
Rendah 80
TPA Tinggi 24
Rendah 76
LSE Tinggi 36
Rendah 64
SOD Tinggi 32
Rendah 68
FAM Tinggi 44
Rendah 56
WRK Tinggi 24
Rendah 76
TRT Tinggi 32
Rendah 68
16
ular, laba-laba atau api. Jika dikaitkan dengan latar belakang sebagai
anak petani dan calon anggota legislatif hal ini berhubungan dengan rasa
tidak percaya diri dan merasa takut untuk menghadapi tekanan dari
berbagai aspek salah satunya seperti pendapat masyarakat terhadap
dirinya, respon individu pada suatu kondisi yang disebabkan oleh
transaksi antara individu dengan lingkungan yang menimbulkan persepsi
jarak antara tuntutan – tuntutan yang berasal dari situasi dengan sumber
– sumber daya sistem biologis, psikologis, dan sosial seseorang sebagai
tekanan yang mengganggu akan menimbulkan ketakutan. Para calon
anggota legislatif harus menghabiskan dana yang cukup banyak. Untuk
kampanye rata-rata setiap calon anggota legislatif mengeluarkan uang
Rp.1 miliar ditambah dengan pengeluaran yang lain rata-rata butuh dana
Rp.1,5 miliar. Sedangkan skor yang rendah menunjukkan orang yang
berani dan tidak peduli akibat dari tindakannya. Sedangkan analisis
kepribadian terendah terdapat pada anxietas (kecemasan) yaitu 80%.
Kecemasan merupakan perasaan keprihatinan, ketakpastian dan
ketakutan tanpa stimulus yang jelas, dikaitkan dengan perubahan
fisiologis (takikardia, berkeringat, tremor, dan lain-lain) Kecemasan
dapat dikategorikan dari tingkat yang sangat rendah sampai dengan
tingkat tertinggi. Pada tingkat yang rendah dapat berakibat sebagai
berkurangnya kewaspadaan untuk suatu sinyal bahaya.
17
Rendah 88
PK Tinggi 24
Rendah 76
MDS Tinggi 28
Rendah 72
HO Tinggi 28
Rendah 72
OH Tinggi 12
Rendah 88
MSC-R Tinggi 8
Rendah 92
ASS Tinggi 36
Rendah 64
APS Tinggi 0
Rendah 100
GM Tinggi 4
Rendah 96
GF Tinggi 0
Rendah 100
18
sebagainya. Berdasarkan data BPS Sulawesi Tenggara jumlah tersangka
kasus narkoba menurut Kabupaten/Kota untuk Konawe Selatan mulai
dari tahun 2012-2016 terdapat 447 kasus, hal ini menunjukkan bahwa
pengguna narkoba di Konawe Selatan sangat banyak sehingga
pengawasan dan perhatian khusus dari pemerintah kota maupun provinsi.
E. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 25
sampel yang terdiri dari 15 orang (60%) laki-laki dan 10 orang (40%)
perempuan. Berdasarkan hasil analisis Content Scales pada Tes MMPI-2
gambaran kepribadian yang mendominasi adalah fears (ketakutan) yaitu terdapat
11 orang (44%) memiliki tingkat ketakutan yang tinggi dan berdasarkan analisis
Supplementary scales gambaran kepribadian yang mendominasi adalah tingkat
ketergantungan zat adiktif yaitu 9 orang (36%). Oleh karena itu perlu dilakukan
tindakan pencegahan atau preventif dilakukan secara aktif melalui pembinaan
masyarakat dengan mengadakan penyuluhan dan bimbingan bagi para calon
anggota legislatif mengenai keuntungan maupun kekurangan menjadi anggota
legislative, selain itu juga perlu dilakukan kegiatan penyuluhan dan bimbingan
untuk memberi pengetahuan dan kesadaran, tentang akibat buruk/bahaya
penyalahgunaan napza, untuk meningkatkan ketahanan daya tangkal
perseorangan, keluarga atau mas yarakat terhadap masalah penyalahgunaan
napza. Perlu diadakan kontrol terhadap tempat-tempat yang mencurigakan serta
diadakan informan khusus.
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Tan, Thomas. 2017. Teaching is an art : Maximize your teaching halaman 162.
CV. Budi Utama : Yogyakarta
2. Fadil. M dan Loewis, W. 2016. Struktur Kepribadian. ResearchGate.
3. Chairilsyah. D. 2012. Pembentukan Kepribadian Positif anak sejak usia dini
dalam EDUCHILD 1 (1) : 1-7.
4. Tunjung. 2010. Analisis Efisiensi Pengelolaan Persediaan Bahan Baku Kedelai
Pada Perusahaan Kecap Pt. Lombok Gandaria Food Industry Palur Karanganyar.
Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
5. Firdaus, Ahmad. 2014. Stres dan Coping Calon Legislatif yang Gagal Dalam
Pemilu 2014. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan.
Yogyakarta.
6. Wibowo, L.R dan Handoyo. 2013. Demokrasi, Pembajakan Elit dan Kontraksi
Politik Pembangunan Pertanian dalam Politik Pertanian Indonesia halaman 111-
122.
7. Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035
8. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara. 2017. Keadaan
Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tenggara. Tumaka. Kendari.
9. Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe. 2014. Profil Kesehatan Kabupaten
Konawe Selatan Tahun 2013. Konawe Selatan.
10. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara. 2016. Keadaan
Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tenggara. Tumaka. Kendari.
11. Kuntjojo. 2009. Psikologi Kepribadian. Pendidikan Bimbingan dan Konseling
Universitas Nusantara PGRI. Kediri
12. Maslim, R. 2013. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas
PPDGJ-III dan DSM 5. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya.
Jakarta.\
13. Putri.P.P. 2018. Hubungan Hasil Tes Minnesota Multiphasic Personality
Inventory 2 (Mmpi-2) Dengan Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Angkatan
2016 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Dokter Universitas Lampung.
20
14. Ibrahim. L, dkk. 2010. Kehidupan Petani Penggarap. Kabila Kabupaten Bone
Balango
15. Hoffman. G.A dan Pietrzak, D.R. 2012. Nonclinical Correlates of the MMPI-2
Supplementary Scales using the Adjective Check List dalam The International
Journal of Educational and Psychological Assessment 11 (2).
21