Gambaran Kepribadian Berdasarkan Hasil Tes Mmpi-2 Pada Calon Anggota Legislatif Anak Petani Di Kabupaten Konawe Selatan

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 24

BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA REFERAT

FAKULTAS KEDOKTERAN AGUSTUS 2018


UNIVERSITAS HALU OLEO

GAMBARAN KEPRIBADIAN BERDASARKAN HASIL TES


MINNESOTA MULTIPHASIC PERSONALITY INVENTORY-2 (MMPI-2)
PADA CALON ANGGOTA LEGISLATIF ANAK PETANI
DI KABUPATEN KONAWE SELATAN

PENYUSUN:
Putu Resty Apriani, S.Ked
K1A114078

PEMBIMBING:
dr. Junuda RAF, M.Kes, Sp.KJ

KEPANITRAAN KLINIK BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA


RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEPARTO HARDJOHUSODO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
Personality Representation Based On Minnesota Multiphasic Personality
Inventory-2 (MMPI-2) Test Result In Future Member Of Legislative Of Farmer’s
Child
In Konawe Selatan Regency

Putu Resty Apriani, RAF Junuda

ABSTRACT

Personality is comprehensive pattern of all skill, behavior and someone’s habit,


either physic, mental, emosional, or social. There are two big factors which can
influence someone’spersonality, such as internal factor, this usually is genetic or
hereditary factor and external factor, effect from family and some teories explain that
most significant factor in personality making is family. In Indonesia, most of the citizen
consist of farmer, because Indonesia is agrarian . beside as agrarian, Indonesia is one of
country which applies democracy politic, so, it’s a normal people from farmer family
nominate their self as citizen’s representative dealing with Indonesia’s democracy
politic slogan namely from citizen, by citizen, and for citizen. In order that, this study
will describe farmer child personality representation in future member of Konawe
Selatan legislative that is a regency in Sulawesi Tenggara. Konawe Selatan consist of 22
district with 357 village and 10 subdistrict. In temporary future member registration of
Dewan Perwakilan Rakyat in general election at 2009 notes 143 participants, but only
25 participant can fullfil all criterias. Based on interview, 68% participants admit that
it’s their desire for being legislatve member, and from that presentation, 57% admit that
they want to be legislative member for denying being a farmer and 11% because of their
hoby in politics, and 32% because it’s their family’s desire. Based on Content Scales
analysis in MMPI-2 of future legislative member’s personality analysis result of farmer
child are fear as the highest, 44%. High scale of fear describe that person keeps feeling
scare and worry and based on Supplementary Scales result analysis in MMPI-2 are
found that the highest personality analysis is AAS(Addiction Admission Scale) namely
36%, it shows that participants refer for having addictive dependace personality.
GAMBARAN KEPRIBADIAN BERDASARKAN HASIL TES
MINNESOTA MULTIPHASIC PERSONALITY INVENTORY-2 (MMPI-2)
PADA CALON ANGGOTA LEGISLATIF ANAK PETANI
DI KABUPATEN KONAWE SELATAN

Putu Resty Apriani, Junuda RAF

ABSTRAK

Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan


seseorang, baik yang jasmani, mental, rohani, emosional maupun yang sosial. Terdapat dua
faktor besar yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang, yaitu: faktor internal, ini
biasanya merupakan faktor genetis atau bawaan dan faktor eksternal, biasanya merupakan
pengaruh yang berasal dari yakni keluarga dan beberapa teori mengemukakan bahwa faktor
yang paling berperan dalam pembentukan kepribadian seseorang adalah keluarga. Di Indonesia
sebagian besar penduduknya terdiri dari keluarga petani, karena Indonesia merupakan negara
agraris. Selain Negara agraris Indonesia adalah salah satu Negara di dunia yang menerapkan
sistem politik demokrasi, maka tidak jarang mereka yang berasal dari keluarga petani juga
mencalonkan diri sebagai wakil rakyat karena sesuai dengan selogan politik demokrasi
Indonesia yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Sehingga di dalam referat ini akan
mendeskripsikan gambaran kepribadian anak petani pada calon anggota legislatif di daerah
Kabupaten Konawe Selatan yang merupakan suatu kabupaten yang terletak di Propinsi Sulawesi
Tenggara. Kabupaten Konawe Selatan terdiri dari 22 kecamatan dengan 357 desa dan 10
kelurahan. Pada pendaftaran calon sementara Anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada
pemilihan umum tahun 2019 tercatat 143 peserta, namun yang memenuhi kriteria adalah
sebanyak 25 orang. Berdasarkan wawancara yang dilakukan 68% peserta mengaku menjadi
calon anggota legislatif berdasarkan keinginannya sendiri, dari 68% tersebut 57% mengaku
ingin menjadi anggota legislatif karena menghindari profesi sebagai petani dan 11 % yang
mengaku karena suka dan hobi berpolitik dan 32% yang disuruh oleh orang tuanya. Berdasarkan
hasil analisis Content Scales pada MMPI-2 didapatkan hasil analisis kepribadian calon anggota
legislatif anak petani yang paling tinggi adalah fears (ketakutan), yaitu 44%. Skala fears yang
tinggi menggambarkan individu yang seringkali merasa takut dan gelisah dan berdasarkan hasil
analisis Supplementary scales pada MMPI-2 didapatkan hasil analisis kepribadian calon anggota
legislatif anak petani yang paling tinggi adalah ASS (Addiction Admission Scale) yaitu 36%, ini
menunjukkan bahwa pada responden cenderung terindikasi memiliki kepribadian
ketergantungan zat adiktif.
GAMBARAN KEPRIBADIAN BERDASARKAN HASIL TES
MINNESOTA MULTIPHASIC PERSONALITY INVENTORY-2 (MMPI-2)
PADA CALON ANGGOTA LEGISLATIF ANAK PETANI
DI KABUPATEN KONAWE SELATAN

A. Pendahuluan
Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta
kebiasaan seseorang, baik yang jasmani, mental, rohani, emosional maupun
yang sosial. Semuanya ini telah ditata dalam caranya yang khas di bawah
beraneka pengaruh dari luar. Pola ini terwujud dalam tingkah lakunya, dalam
usahanya menjadi manusia sebagaimana dikehendakinya. 1 Setidaknya terdapat
tiga elemen pokok yang berhubungan dengan struktur kepribadian, yaitu: (a)
struktur kepribadian ialah suatu komponen yang mesti ada dalam setiap pribadi.
Setiap individu yang berbeda-beda bagaimanapun akan mempunyai struktur
kepribadian. (b) eksistensi struktur dalam kepribadian manusia memiliki ciri
stabil. Kepribadian manusia seperti kita ketahui walaupun kepribadian manusia
tidak lepas pada situasi-situasi yang mengelilinginya, namun ia tetap stabil dan
tidak berubah pada dasarnya, dan (c) kepribadian individu merupakan aktualisasi
dari proses integrasi sistem-sistem atau aspek-aspek struktur seperti berpikir dan
bertindak. Dengan demikian, bisa diketahui bahwa struktur kepribadian
senantiasa ada dalam masing-masing individu, bersifat stabil dan
diaktualisasikan dalam bentuk perilaku manusia.2
Terdapat dua faktor besar yang dapat mempengaruhi kepribadian
seseorang, yaitu: faktor internal, ini biasanya merupakan faktor genetis atau
bawaan dan faktor eksternal, biasanya merupakan pengaruh yang berasal dari
yakni keluarga, teman, tetangga, sampai dengan pengaruh dari berbagai media.
Tetapi beberapa teori mengemukakan bahwa faktor yang paling berperan dalam
pembentukan kepribadian seseorang adalah keluarga.3
Di Indonesia sebagian besar penduduknya terdiri dari keluarga petani,
karena Indonesia merupakan negara agraris artinya sektor pertanian memegang
peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Selain merupakan
Negara Agraris, Indonesia adalah salah satu Negara di dunia yang menerapkan

1
sistem politik demokrasi. Demokrasi di Indonesia ini, mempunyai sebuah slogan
yang cukup singkat, akan tetapi mempunyai makna yang cukup dalam. Slogan
yang dimaksud adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Bercermin dari
slogan tersebut, dapatlah kita ketahui bahwa demokrasi yang diterapkan di
Indonesia ini adalah demokrasi keterwakilan, yang mana salah satu contoh
pengejawantahan daripada demokrasi ini adalah adanya pesta demokrasi, yaitu
Pemilihan Umum (Pemilu). Salah satu pemilu yang krusial atau penting dalam
katatanegaraan Indonesia adalah pemilu untuk memilih wakil rakyat yang akan
duduk dalam parlemen, yang biasa kita kenal dengan sebutan Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD dan DPRD. Dalam pemilu ini, rakyat dapat mencalonkan
dirinya untuk menjadi peserta pemilu tersebut sesuai dengan ketentuan yang ada.
Jadi berdasarkan hal tersebut siapa saja penduduk indonesi berhak untuk
menjadi wakil rakyat, tanpa memandang status ekonomi maupun status sosial.
4,5,6

Negara Indonesi merupakan Negara Agraris sekaligus demokrasi maka


tidak jarang mereka yang berasal dari keluarga petani juga mencalonkan diri
sebagai wakil rakyat. Salah satunya contohnya adalah daerah Kabupaten
Konawe Selatan yang merupakan suatu kabupaten yang terletak di Propinsi
Sulawesi Tenggara. Kabupaten Konawe Selatan terdiri dari 22 kecamatan
dengan 357 desa dan 10 kelurahan. Pada pendaftaran calon sementara Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat pada pemilihan umum tahun 2019 tercatat 143
peserta. Berkaitan dengan Negara agraris meskipun tidak semua dari calon
aggota legislatif dari Kabupaten Konawe Selatan berasal dari keluraga petani,
tetapi berdasarkan survei yang dilakukan menunjukkan sebagian besar dari
mereka merupakan keluarga petani.7,8,9 Hal ini menunjukkan bahwa petani-
petani yang terdapat di daerah Konawe Selatan mampu memotivasi anak-anak
mereka untuk menjadi orang yang lebih baik dan bagaimana keluarga tersebut
membentuk kepribadian anak-anaknya. Sehingga, akan dibahas mengenai
karakteristik kepribadian berdasarkan hasil tes MMPI-2 pada calon anggota
legislatif anak petani di Kabupaten Konawe Selatan.

2
B. Profil Daerah Kabupaten Konawe Selatan
1. Gambaran Umum Daerah Konawe Selatan

Kabupaten Konawe Selatan memiliki letak geografis pada koordinat


3º.58.56- 4º.31.52 lintang selatan dan 121º,58- 123º,16 bujur timur. Batas
daerah Kabupaten Konawe Selatan yaitu: sebelah utara berbatasan dengan
Kecamatan Lambuya, Pondidaha dan sampara Kabupaten Konawe serta
baruga dan poasiaKota Kendari. Sebelah barat berbatasan dengan
Kecamatan Rumbia Kabupaten Bombana dan Lambandia serta Ladongi
Kabupaten Konawe Selatan. Sebelah selatan berbatasan dengan Pulau Tobea
Besar dan Selat Tiworo Kabupaten Muna dan Kabupaten Buton. Sebelah
Timur berbatasan dengan Laut Banda dan Laut Maluku. Luas wilayah
daratan Kabupaten Konawe Selatan, 451.420 Ha atau 11,83 persen dari luas
wilayah daratan Sulawesi Tenggara. Sedangkan luas
wilayah perairan (laut) ± 9.368 km².
2. Topografi dan Administratif
Secara umum Konawe Selatan memiliki topografi hamparan dan
lereng dengan sedikit dataran rendah yang berpotensi sebagai lahan
pertanian. Akses dari Ibukota Kecamatan keseluruh desa di wiliyah
Kecamatan Mowila relatif mudah, karena semua desa dapat dilewati
dengan kendaraan roda empat maupun roda dua. Wilayah administrasi
pemerintahan Konawe Selatan dengan Ibukota Kecamatan adalah Desa
Mowila, terdiri dari 20 desa adalah Desa definitif. Dalam setiap desa di
Kecamatan Mowila telah terbentuk antara 3 sampai 4 Dusun,dimana untuk
setiap Dusun terdiri dari 2 Rukun tetangga (RT). Dalam setiap Desa di

3
Kecamatan Mowila telah dilengkapi dengan aparat desa, mulai sekretaris
Desa (Sekdes) sampai dengan Kepala Urusan (Kaur). Dalam menjalankan
tugas sehari-hari semua desa telah memiliki kantor.
3. Iklim dan Musim
Adapun iklim dan musim Kabupaten Konawe Selatan identik dengan
daerah-daerah lain di Indonesia, di Kabupaten Konawe Selatan di kenal
dengan dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Keadaan
musim banyak dipengaruhi oleharus angin yang bertiup di atas wilayahnya.
Pada bulan November sampai dengan Maret, angin banyak mengandung uap
air yang berasal dari Benua Asia dan Samudra Pasifik, setelah sebelumnya
melewati beberapa lautan, pada bulan-bulantersebut terjadi musim
penghujan.Demikian pula pada bulan April, arus angin selalu tidak menentu
dengan curah hujan kadang-kadang kurang dan kadang-kadang lebih. Musim
ini oleh para pelaut setempat dikenal dengan musim pancaroba.
Sedangkan pada bulan Meisampai dengan Agustus, angin bertiup dari arah
Timur yang berasal dari Benua Australia kurang mengandung uap air. Hal
ini mengakibatkan minimnya curah hujan yang terjadi di daerah ini.Pada
bulan Agustus sampai dengan Oktober terjadi musim kemarau.
4. Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk 304.214 orang, dengan jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 154.881 orang dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 149.333
orang. Jumlah ini memberikan bukti laki-laki lebih banyak dibandingkan
dengan perempuan.
5. Kondisi Pertanian Kabupaten Konawe Selatan
Kabupaten Konawe Selatan dalam angka 2016 menunjukan luas lahan
Kabupaten Konawe Selatan terbagi menjadi Sembilan fungsi, dimana yang
paling besar adalah lahan untuk Pekarangan/tanah untuk bangunan dan
halaman sekitarnya 128.823 Ha. Luas lahan sawah (irigasi dan non irigasi)
yang ada di Kabupaten Konawe Selatan pada tahun 2016 sebesar 25.044
hektar dimana jumlah ini meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 berikut:

4
Tabel 1. Presentase Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten
Konawe Selatan Tahun
Luas Lahan Menurut Penggunaan
Penggunaan Lahan
2012 2013 2014 2015 2016
Tanah Sawah 24065 25875 23351 23851 25044
Pekarangan/tanah untuk
bangunan dan halaman 22273 54699 117814 115581 128823
sekitarnya
Tegal/kebun 39275 38710 34836 36848 27710
Ladang/huma 23085 22902 21923 25825 21772
Padang rumput 7146 7088 6761 8608 7496
Lahan yang sementara tidak
17484 16426 17769 14794 14478
diusahakan
Lahan tanaman kayu-
28860 29067 22404 25633 21976
kayuan hutan rakyat
Perkebunan 84737 85090 78417 84463 88520
Tambak, kolam, empang,
204495 171563 128145 113817 115601
hutan negara, dll
Jumlah 451420 451420 451420 449420 451420

Kabupaten Konawe Selatan menunjukan data lahan yang dipakai


berdasarkan fungsinya untuk ditanami pangan di Kabupaten Konawe Selatan
khusunya padi yaitu seluas 35.920 Ha. Kabupaten Konawe Selatan merupakan
penyumbang produksi padi terbesar kedua setelah Kabupaten Konawe di
wilayah Propinsi Sulawesi Tenggara. Produksi komoditi padi masih didominasi
oleh padi sawah dengan luas lahan 33015 Ha. Sementara itu komoditi padi
ladang dari lahan ladang yang dipanen seluas 2905 hektar. Fakta di atas
menunjukkan bahwa padi sawah lebih berpotensi untuk dikembangkan di
Kabupaten Konawe Selatan. Namun, alasannya luas lahan tersedia selain itu
produktifitas lebih besar dibanding padi ladang. Kontribusi komoditi padi ladang
dalam sektor pertanian di Kabupaten Konawe Selatan juga perlu mendapat
perhatian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2 berikut :

5
Tabel 2. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman Kabupaten
Konawe Selatan
Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis
Jenis
Tanaman (Hektar)
Tanaman
2012 2013 2014 2015 2016
Padi 28789 26089 22126 24120 35920
a. Padi
25636 24183 21242 23572 33015
Sawah
b. Padi
3153 1906 884 548 2905
Ladang
Jagung 2612 1034 1174 1465 2731
Ubi Kayu 824 754 809 571 762
Ubi Jalar 420 282 255 175 234
Kacang
306 278 181 110 159
Tanah
Kacang
1822 455 810 2439 2323
Kedelai
Kacang
161 140 185 148 186
Hijau

C. Tinjauan Pustaka
1. Kepribadian
Istilah kepribadian (personality) banyak diungkapkan dalam kajian teori
kepribadian (theory of personality) bidang ilmu psikologi. Kepribadian
selalu di hubungkan dengan mendeskripsikan objek individu baik diri sendiri
atau orang lain. Dasar pemahaman tersebut cukup sederhana apabila
kepribadian di lihat seperti itu, namun pengertiannya perlu dijelaskan lebih
lanjut agar kepribadian dalam pembahasan teori kepribadian atau psikologi
mempunyai batasan-batasan jelas dengan apa yang dimaksud dengan
kepribadian, karena kepribadian dapat lebih dipahami dari pada sekedar
karakter-karakter pribadi yang tampak semata. Kepribadian adalah pola
menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang, baik
yang jasmani, mental, rohani, emosional maupun yang sosial. Semuanya ini
telah ditatanya dalam caranya yang khas di bawah beraneka pengaruh dari
luar. Pola ini terwujud dalam tingkah lakunya, dalam usahanya menjadi
manusia sebagaimana dikehendakinya.11
Pribadi yang sehat adalah manusia yang matang karena sudah melewati
jalan berliku, panjang, dan penuh kesukaran untuk menyadari dirinya yang

6
sejati. Manusia yang mencapai individuasi adalah manusia yang mampu
membawa ketidak sadaranya ke dalam kesadaran, mampu menyadari
keberadaanya dialektika dalam kepribadianya, antara persona dengan
anima/animusnya/arketipenya, antara ego dan mengintekrasikan semuanya
kedalam diri yang sebenarnaya.11
Gangguan Kepribadian adalah ciri kepribadian yang kaku dan
mengalahkan diri sendiri, sehingga mempengaruhi fungsinya dan bahkan
menyebabkan gejala psikiatrik, menyebabkan penderitaan pada pasien atau
orang lain atau keduanya dan menimbulkan maladaptasi sosial (teman,
keluarga, pekerjaan).
a. Dinamika dan simptomatologi
1) Relative bertahan, berlangsung sepanjang waktu semenjak dewasa
muda sampai lanjut usia
2) Selama kehidupan ada periode fungsi kepribadian baik atau buruk.
Peran utama pada keadaan yang dihasilkan dimainkan oleh faktor
situasi seperti keluarga, integrasi sosial atau pekerjaan, keadaan
kesehatan, status ekonomi dan lainnya.
3) Dengan bertambahnya usia beberapa gejala dapat berkurang
(impulsivitas, agresivitas, perilaku antisosial, gejala psikastenia).
b. Pedoman diagnostik
Gangguan kepribadian khas
1) Kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan kerusakan atau
penyakit otak berat (gross brain damage or disease) atau gangguan
jiwa lain
2) Memenuhi kriteria berikut ini :
 Disharmoni sikap dan perilaku yang cukup berat, biasanya
meliputi beberapa bidang fungsi, misalnya afek, kesiagaan,
pengendalian implus, secara memandang dan berpikir, serta
gaya berhubungan dengan orang lain.
 Pola perilaku abnormal berlangsung lama, berjangka panjang,
dan tidak terbatas, pada episode gangguan jiwa.

7
 Pola perilaku abnormalnya bersifat pervasif (mendalam) dan
maladaptif yang jelas terhadap berbagai keadaan pribadi dan
sosial yang luas
 Manifestasi diatas selalu muncul pada masa kanak atau remaja
dan berlanjut sampai usia dewasa.
 Gangguan ini menyebabkan penderitaan pribadi (personal
distress) yang cukup berarti, tetapi baru menjadi nyata setelah
perjalanan yang lanjut
 Gangguan ini biasanya, tetapi tidak selalu bermakna dengan
masalah-masalah dalam pekerjaan dan kinerja sosial
3) Untuk budaya yang berbeda, mungkin penting untuk
mengembangkan seperangkat kriteria khas yang berhubungan
dengan norma sosial, peraturan dan kewajiban.

 Gangguan kepribadian paranoid


Pedoman diagnostik
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri :
 Kepekaan berlebih terhadap kegagalan dan penolakan
 Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam, misalnya
menolak untuk memaafkan suatu penghinaan dan luka hati
atau masalah kecil
 Kecurigaan dan kecenderungan yang mendalam untuk
mendistorsikan pengalaman dengan menyalah artikan
tindakan orang lain yang netral atau bersahabat sebagai suatu
sikap permusuhan atau penghinaan
 Perasaan bermusuhan dan ngotot tentang hal pribadi tanpa
memperhatikan situasi yang ada
 Kecurigaan yang berulang, tanpa dasar (justification) tentang
kesetiaan seksual pasangannya
 Kecenderungan untuk merasa dirinya paling secara
berlebihan, yang bermanifestasi dalam sikap yang selalu
merujuk ke diri sendiri

8
 Preokupasi dengan penjelasan-penjelasan yang bersekongkl
dan tidak bersustasi dari suatu peristiwa, baik yang
menyangkut diri pasien sendiri maupun dunia pada
umumnya.
Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas
 Gangguan kepribadian schizoid
Pedoman diagnostik
Gangguan kepribadian yang memenuhi deskripsi sebagai berikut:
 Sedikit (bila ada) aktivitas yang memberikan kesenangan
 Emosi dingin, afek mendatar atau tak peduli
 Kurang mampu untuk mendeskrpsikan kehangatan ,
kelembutan, kemarahan terhadap orang lain
 Tampak nyata ketidak-pedulian baik terhadap pujian
maupun ancaman
 Kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual
dengan orang lain
 Hampir selalu memilih aktifitas dilakukan sendiri
 Preokupasi dengan fantasi dan intropeksi yang berlebihan
 Tidak mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi yang
akrab (kalau ada hanya satu) dan tidak ada keinginan untuk
menjalin hubungan seperti itu
 Sangat tidak sensitif terhadap norma dan kebiasaan sosial
yang berlaku
Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.
 Gangguan kepribadian dissosial
Pedoman diagnostik
Gangguan kepribadian ini biasanya ini biasanya menjadi perhatian
disebabkan adanya perbedaan yang besar antara perilaku dan norma
sosial uang berlaku, dan ditandai oleh:
 Bersikap tidak perduli dengan perasaan orang lain

9
 Sikap yang amat tidak bertangguang jawab dan
berlangsung terus menerus , serta tidak perduli terhadap
norma, peraturan, dan kewajiban sosial.
 Tidak mampu memelihara suatu hubungan agar
berlangsung lama, meskipun tidak ada untuk
mengembangkannya
 Toleransi terhadap frustasi sangat rendah dan ambang
yang rendah untuk melampiaskan agresi, termasuk
tindakan kekerasan
 Tidak mampu mengalami rasa salah dan menarik manfaat
dari pengalaman, khususnya dari hukuman
 Sangat cenderung menyalahkan orang lain, atas
menawarkan rasionalisasi yang masuk akal, untuk perilaku
yang membuat pasien konflik dengan masyarakat.
Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.

 Gangguan kepribadian emosional tak stabil


Pedoman diagnostik
 Terdapat kecenderungan yang mencolok untuk bertindak
secara impulsif tanpa mempertimbangkan konsekwensinya,
bersama dengan ketidakstabilan emosional
 Dua varian yang khas adalah berkaitan dengan impulsivitas
dan kekurangan pengendalian diri.

Karakter kelima : F60.30= Tipe impulsif


F60.31= Tipe ambang (Borderline)
 Gangguan kepribadian histionik
Pedoman diagnostik
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
 Ekspresi emosi yang dibuat-buat (self-dramatization)
seperti bersandiwara, yang dibesar-besarkan.
 Bersifat sugestif, mudaf dipengaruhi orang lain atau oleh
keadaan

10
 Keadaan afektif dangkal dan labil
 Terus menerus mencari kegairahan , penghargaan dari
orang lain dan aktivitas dimana paien menjadi pusat
perhatian
 Penampilan atau perilaku “merangsang” yang tidak
memadai
 Terlalu peduli dengan daya tarik fisik
Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.
 Gangguan kepribadian anankastik
Pedoman diagnostik
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
 Perasaan ragu-ragu yang berlebihan
 Preokuoasi dengan hal-hal yang rinci (details), peraturan,
daftar, urutan, organisasi, atau jadwal
 Perfeksionisme yang mempengaruhipenyelesaian tugas
 Ketelitian yang berlebihan, terlalu hati-hati, dan
keterikatan yang tidak semestinya pada prokdutifitas
sampai mengabaikan kepuasan dan hubungan
interpersonal
 Keterpakuan dan keterikatan yang berlebihan pada
kebiasaan sosial
 Kaku dan keras kepala
 Pemaksaan yang tak beralasan agar orang lain mengikuti
persis caranya mengerjakan sesuatu, atau keengganan
yang tak beralasan untuk mengizinkan orang lain
mengerjakan sesuatu
 Mencampuradukan pikiran atau dorongan yang memaksa
dan yang enggan.
 Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.
 Gangguan kepribadian cemas (menghindar)
Pedoman diagnostik
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:

11
 Perasaan yang tegang dan takutyang menetap dan pervasif
 Merasa dirinya tak mampu, tidak menarik atau lebih
rendah dari orang lain
 Preokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan penolakan
dalam situasi sosial
 Keengganan untuk terlibat dengan orang kecuali merasa
yakin akan disukai
 Pembatasan dalam gaya hidup karena alasan keamanan
fisik
 Menghindari aktivitas sosial atau pekerjaan yang banyak
melibatkan kontak interpersonal karena takut di kritik,
tidak didukung atau ditolak.
 Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.
 Gangguan kepribadan dependen
Pedoman diagnostik
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
 Mendorong atau membiarkan orang lain untuk mengambil
sebagian besar keputusan penting untuk dirinya
 Meletakkan kebutuhan sendiri lebih rendahdari orang lain
kepada siapa ia bergantung, dan kepatuhan yang tidak
semestinya terhadap keinginan mereka
 Keengganan untuk mengajukan permintaan yang layak
kepada orang dimana tempat ia bergantung
 Perasaan tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian,
karena ketakutan yang dibesar-besarkan tentang
ketidakmampuan mengurus diri sendiri
 Preokupasi dengan ketakutan akan ditinggalkan oleh orang
yang dekat dengannya, dan dibiarkan untuk mengurus
dirinya sendiri
 Terbatasnya kemampuan untuk membuat keputusan
sehari-hari tanpa mendapat nasehat yang berlebihan dan
dukungan dari orang lain.

12
 Untuk diagnosis dubutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.13

2. Tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory 2 (MMPI-2)


Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) merupakan salah
satu instrumen penilaian kepribadian yang paling banyak diteliti dan
digunakan di Amerika Serikat, serta banyak diadaptasi di berbagai negara.
Tes MMPI dapat digunakan untuk membedakan kelompok normal dan
abnormal dalam penegakkan diagnosis gangguan psikiatrik dan psikologis,
serta untuk memprediksi potensi neurotik atau psikotik dari seorang individu
sebelum tanda klinis muncul. Minnesota Multiphasic Personality Inventory
merupakan gold standard dan merupakan instrumen yang paling banyak
digunakan. dan telah terstandar sebagai alat ukur kepribadian dan
psikopatologi pada orang dewasa.
Penilaian atau sistem skoring MMPI-2 dapat dilakukan dengan
menggunakan perangkat lunak yang secara resmi beredar di Amerika Serikat
oleh National Computer Service. Perangkat lunak ini dapat melakukan
penilaian pada skala validitas dan skala klinis setara dengan penilaian
menggunakan personal computer. Proses penilaian juga dapat dibantu
sebuah scanner jika peserta tes cukup banyak. Hasil tes sudah dalam bentuk
templates yang ada dan dapat dikirimkan dalam bentuk surat biasa ataupun
surat elektronik Minnesota Multiphasic Personality Inventory 2 terdiri dari
567 butir soal yang dikelompokkan menjadi 3 skala, yaitu 8 (delapan) skala
validitas, 10 (sepuluh) skala klinis, dan 15 (lima belas) skala konten.
Hasil tes pada umumnya berupa: sikap terhadap tes, indeks kapasitas
mental, profil klinis, indeks kepribadian dasar, serta kesimpulan dan saran
yang diisi oleh psikiater yang bertanggung jawab. Selain itu, disertakan juga
surat pernyataan dari psikiater, bahwa pengambil tes dinyatakan sehat atau
tidak sehat secara risiko, tidak berisiko atau berisiko, mampu atau tidak
mampu, dan pernyataan lain sesuai dengan kepentingan tes yang
dilakukan.13

13
3. Calon Anggota Legislatif
Disebutkan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merupakan
lembaga perwakilan yang anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
DPR memegang kekuasaan membentuk undang-undang. Setiap rancangan
undang-undang dibahas oleh DPR dan Presiden untuk mendapat
persetujuan bersama. Setiap anggota DPR mempunyai hak mengajukan
pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat serta hak imunitas. Anggota
DPR berhak mengajukan usul rancangan undang-undang. DPR memiliki
fungsi legislatif, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan. Selain itu, DPR
juga mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan
pendapat. Dengan fungsinya sebagai legislatif maka anggota DPR juga
dikenal sebagai anggota legislatif.5
Berdasarkan penjelasan di atas, pemilu legislatif adalah pemilu untuk
memilih anggota legislatif. Anggota legislatif dipilih langsung oleh rakyat
dari sekian banyak calon anggota legislatif. Adapun calon anggota
legislatif adalah anggota partai politik yang namanya telah ditetapkan
secara resmi oleh penyelenggara pemilu sebagai calon anggota legislatif
untuk mengikuti pemilu legislatif di daerah pemilihan masing-masing.5

4. Petani
Petani adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk memenuhi
sebagian atau seluruh kebutuhan kehidupannya dibidang pertanian dalam arti
luas yang meliputi usaha tani pertanian, peternakan, perikanan (termasuk
penangkapan ikan), dan mengutamakan hasil laut. Pertanian merupakan
pengembangan dan pemanfaatan sumber daya alam hayati terutama tanaman
produktif yang menghasilkan dan dapat dipergunakan sebagai kehidupan
manusia. Lahan pertanian merupakan bagian dari permukaan bumi yang
merupakan sumberdaya yang tidak dapat diabaikan karena dari lahan
pertanian inilah manusia mendapatkan bahan pangan dengan berbagai cara
pengelolaanya.
Bidang pertanian saat ini sangat tergantung pada faktor-faktor tertentu.
Faktor tersebut meliputi faktor sumber daya masyarakat, iklim, teknologi

14
dan ketersediaan lahan pertanian. Faktor sumber daya manusia merupakan
faktor yang berpengaruh dalam kemajuan sektor pertanian dikarenakan
dengan menggunakan keahlian yang baik dalam mengolah lahan dapat
menghasilkan panen yang baik.14

D. Gambaran Kepribadian Berdasarkan Hasil Tes MMPI-2 pada Calon


Anggota Legislatif Anak Petani di Kabupaten Konawe Selatan
Berdasarkan data hasil tes MMPI-2 yang dilakukan di Rumah Sakit Jiwa
dan Rumah Sakit Umum Bahteramas Kendari calon Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Konawe Selatan terdapat 143 orang, tetapi setelah
dilakukan eksklusi yang memenuhi kriteria sebanyak 25 orang. Adapun kriteria
eksklusi yaitu peserta yang tidak mencantumkan nomor telpon pada lembar tes
sehingga tidak bisa dihubungi, peserta yang mencantumkan nomor telepon tetapi
tidak aktif dan peserta yang bukan anak petani. Dari 25 orang yang memenuhi
kriteria terdiri dari beberapa variabel, yaitu sebagai berikut :
Tabel 3. Tabel Variabel yang diteliti
Variabel %
Jenis kelamin
Laki-laki 60
Perempuan 40
Usia
≤ 35 Tahun 40
≥ 35 Tahun 60
Pendidikan terakhir
Sarjana 32
Tidak sarjana 68
Alasan menjadi caleg
Keinginan sendiri 68
Disuruh orang tua 32

Tabel 3 menunjukkan jumlah peserta laki-laki lebih banyak dibandingkan


perempuan dengan persentase usia terbanyak adalah ≥ 35 tahun (60%)
sedangkan ≤ 35 Tahun (40%). Terdapat 32% peserta yang tidak pendidikan
terakhirnya adalah sarjana dan 68% yang tidak sarjana. Berdasarkan wawancara
yang dilakukan 68% peserta mengaku menjadi calon anggota legislatif
berdasarkan keinginannya sendiri, dari 68% tersebut 57% mengaku ingin
menjadi anggota legislatif karena menghindari profesi sebagai petani dan 11 %

15
yang mengaku karena suka dan hobi berpolitik dan 32% yang disuruh oleh orang
tuanya.
1. Gambaran Kepribadian Berdasarkan Analisis Content Scales pada Tes
MMPI-2
Tabel 4. Hasil Analisis Content Scales pada Tes MMPI-2
Content Scales (%)
ANX Tinggi 20
Rendah 80
FRS Tinggi 44
Rendah 56
OBS Tinggi 12
Rendah 88
DEP Tinggi 28
Rendah 72
HEA Tinggi 24
Rendah 76
BIZ Tinggi 28
Rendah 72
ANG Tinggi 32
Rendah 68
CYN Tinggi 44
Rendah 56
ASP Tinggi 20
Rendah 80
TPA Tinggi 24
Rendah 76
LSE Tinggi 36
Rendah 64
SOD Tinggi 32
Rendah 68
FAM Tinggi 44
Rendah 56
WRK Tinggi 24
Rendah 76
TRT Tinggi 32
Rendah 68

Berdasarkan hasil analisis Content Scales pada MMPI-2


didapatkan hasil analisis kepribadian calon anggota legislatif anak petani
yang paling tinggi adalah fears (ketakutan), yaitu 44%. Skala fears yang
tinggi menggambarkan individu yang seringkali merasa takut dan
gelisah. Sehingga muncul upaya individu untuk menggunakan
mekanisme pertahanan sebagai pelindung. Orang seperti ini mempunyai
fobia terhadap hal-hal tertentu seperti tempat terbuka, tempat tertutup,

16
ular, laba-laba atau api. Jika dikaitkan dengan latar belakang sebagai
anak petani dan calon anggota legislatif hal ini berhubungan dengan rasa
tidak percaya diri dan merasa takut untuk menghadapi tekanan dari
berbagai aspek salah satunya seperti pendapat masyarakat terhadap
dirinya, respon individu pada suatu kondisi yang disebabkan oleh
transaksi antara individu dengan lingkungan yang menimbulkan persepsi
jarak antara tuntutan – tuntutan yang berasal dari situasi dengan sumber
– sumber daya sistem biologis, psikologis, dan sosial seseorang sebagai
tekanan yang mengganggu akan menimbulkan ketakutan. Para calon
anggota legislatif harus menghabiskan dana yang cukup banyak. Untuk
kampanye rata-rata setiap calon anggota legislatif mengeluarkan uang
Rp.1 miliar ditambah dengan pengeluaran yang lain rata-rata butuh dana
Rp.1,5 miliar. Sedangkan skor yang rendah menunjukkan orang yang
berani dan tidak peduli akibat dari tindakannya. Sedangkan analisis
kepribadian terendah terdapat pada anxietas (kecemasan) yaitu 80%.
Kecemasan merupakan perasaan keprihatinan, ketakpastian dan
ketakutan tanpa stimulus yang jelas, dikaitkan dengan perubahan
fisiologis (takikardia, berkeringat, tremor, dan lain-lain) Kecemasan
dapat dikategorikan dari tingkat yang sangat rendah sampai dengan
tingkat tertinggi. Pada tingkat yang rendah dapat berakibat sebagai
berkurangnya kewaspadaan untuk suatu sinyal bahaya.

2. Gambaran Kepribadian Berdasarkan Analisis Supplementary scales pada


Tes MMPI-2
Tabel 4. Hasil Analisis Supplementary scales pada Tes MMPI-2
Supplementary scales (%)
A Tinggi 12
Rendah 88
R Tinggi 8
Rendah 92
ES Tinggi 0
Rendah 100
DO Tinggi 4
Rendah 96
RE Tinggi 0
Rendah 100
MT Tinggi 12

17
Rendah 88
PK Tinggi 24
Rendah 76
MDS Tinggi 28
Rendah 72
HO Tinggi 28
Rendah 72
OH Tinggi 12
Rendah 88
MSC-R Tinggi 8
Rendah 92
ASS Tinggi 36
Rendah 64
APS Tinggi 0
Rendah 100
GM Tinggi 4
Rendah 96
GF Tinggi 0
Rendah 100

Supplementary scales adalah spesialisasi skala yang hanya diterapkan


pada konteks khusus. Banyak skala supplementary dikembangkan dengan
konteks populasi khusus (kerusakan otak, pelajar-mahasiswa, narapidana dll)
atau situasi (terapi pernikahan, peserta rehabilitas dll). Dengan membuat
kekhususan kita berusaha mengingat bahwa skala supplementary hanya
digunakan ketika menghadapi situasi khusus dan sesuai dengan hipotesa yang
dibutuhkan.15
Berdasarkan hasil analisis Supplementary scales pada MMPI-2
didapatkan hasil analisis kepribadian calon anggota legislatif anak petani
yang paling tinggi adalah ASS (Addiction Admission Scale) yaitu 36%,
ini menunjukkan bahwa pada responden cenderung terindikasi memiliki
kepribadian ketergantungan zat adiktif. Kepribadian paling populer
tentang ketergantungan zat adiktif adalah mereka orang yang lemah,
tidak bisa dipercaya, tidak menyenangkan, menakutkan, dan sebagainya.
Terlepas dari benar tidaknya gambaran seperti itu, tampaknya
kepribadian memang dianggap berkontribusi terhadap kecenderungan
seseorang dalam menggunakan zat-zat tertentu. Ada sejumlah
kecenderungan pribadi yang bisa membuat seseorang menjadi pecandu.
Misalnya kecenderungan untuk ikut-ikutan teman, dorongan untuk
diterima kelompok sebaya, kesulitan menolak ajakan teman, dan

18
sebagainya. Berdasarkan data BPS Sulawesi Tenggara jumlah tersangka
kasus narkoba menurut Kabupaten/Kota untuk Konawe Selatan mulai
dari tahun 2012-2016 terdapat 447 kasus, hal ini menunjukkan bahwa
pengguna narkoba di Konawe Selatan sangat banyak sehingga
pengawasan dan perhatian khusus dari pemerintah kota maupun provinsi.

E. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 25
sampel yang terdiri dari 15 orang (60%) laki-laki dan 10 orang (40%)
perempuan. Berdasarkan hasil analisis Content Scales pada Tes MMPI-2
gambaran kepribadian yang mendominasi adalah fears (ketakutan) yaitu terdapat
11 orang (44%) memiliki tingkat ketakutan yang tinggi dan berdasarkan analisis
Supplementary scales gambaran kepribadian yang mendominasi adalah tingkat
ketergantungan zat adiktif yaitu 9 orang (36%). Oleh karena itu perlu dilakukan
tindakan pencegahan atau preventif dilakukan secara aktif melalui pembinaan
masyarakat dengan mengadakan penyuluhan dan bimbingan bagi para calon
anggota legislatif mengenai keuntungan maupun kekurangan menjadi anggota
legislative, selain itu juga perlu dilakukan kegiatan penyuluhan dan bimbingan
untuk memberi pengetahuan dan kesadaran, tentang akibat buruk/bahaya
penyalahgunaan napza, untuk meningkatkan ketahanan daya tangkal
perseorangan, keluarga atau mas yarakat terhadap masalah penyalahgunaan
napza. Perlu diadakan kontrol terhadap tempat-tempat yang mencurigakan serta
diadakan informan khusus.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Tan, Thomas. 2017. Teaching is an art : Maximize your teaching halaman 162.
CV. Budi Utama : Yogyakarta
2. Fadil. M dan Loewis, W. 2016. Struktur Kepribadian. ResearchGate.
3. Chairilsyah. D. 2012. Pembentukan Kepribadian Positif anak sejak usia dini
dalam EDUCHILD 1 (1) : 1-7.
4. Tunjung. 2010. Analisis Efisiensi Pengelolaan Persediaan Bahan Baku Kedelai
Pada Perusahaan Kecap Pt. Lombok Gandaria Food Industry Palur Karanganyar.
Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
5. Firdaus, Ahmad. 2014. Stres dan Coping Calon Legislatif yang Gagal Dalam
Pemilu 2014. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan.
Yogyakarta.
6. Wibowo, L.R dan Handoyo. 2013. Demokrasi, Pembajakan Elit dan Kontraksi
Politik Pembangunan Pertanian dalam Politik Pertanian Indonesia halaman 111-
122.
7. Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035
8. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara. 2017. Keadaan
Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tenggara. Tumaka. Kendari.
9. Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe. 2014. Profil Kesehatan Kabupaten
Konawe Selatan Tahun 2013. Konawe Selatan.
10. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara. 2016. Keadaan
Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Tenggara. Tumaka. Kendari.
11. Kuntjojo. 2009. Psikologi Kepribadian. Pendidikan Bimbingan dan Konseling
Universitas Nusantara PGRI. Kediri
12. Maslim, R. 2013. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas
PPDGJ-III dan DSM 5. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya.
Jakarta.\
13. Putri.P.P. 2018. Hubungan Hasil Tes Minnesota Multiphasic Personality
Inventory 2 (Mmpi-2) Dengan Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Angkatan
2016 Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Dokter Universitas Lampung.

20
14. Ibrahim. L, dkk. 2010. Kehidupan Petani Penggarap. Kabila Kabupaten Bone
Balango
15. Hoffman. G.A dan Pietrzak, D.R. 2012. Nonclinical Correlates of the MMPI-2
Supplementary Scales using the Adjective Check List dalam The International
Journal of Educational and Psychological Assessment 11 (2).

21

You might also like