Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

analisis desain WAYFINDING Berdasarkan asPek erGOnOmi di

rsud karanGanYar

eva nur Fatma1, antik Pujihastuti2, sri mulyono3


mahasiswa aPikes mitra Husada1, dosen aPikes mitra Husada karanganyar2,3
efatma10@yahoo.com1, att2a2000@yahoo.com2, doubleklik82@ymail.com3

ABSTRACT

Wayinding information in the form of an image, symbol or code that serves to provide information to all people in
the hospital, especially for patients who irst visited in the hospital who require information about the location of
each unit of service, The purpose of this study was to determine the design wayinding in inding care unit patients
at the Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar. The research used a descriptive cross-sectional approach. The
research method is observation and interviews. The variables of this study is wayinding design which includes the
position / layout, use of color, use of terms and symbols as well as the type and size of font. Descriptive analysis of
research data by subjects in this study were workers and patients at the General Hospital Karanganyar the object
of this research is the design direction signage (wayinding) of interior and exterior sign sign at the Rumah Sakit
Umum Daerah Karanganyar. Based on the survey results revealed that the overall design of wayinding in hospitals
Karanganyar not meet the standards for the placement of wayinding at the hospital is not in the position of a
height of about 200 cm from the soil surface, resulting in patients and visitors can not be read with a clear design
of wayinding at the hospital and still found many patients and visitors who have dificulty in inding the destination
palayanan unit. Therefore, it can be suggested that the hospital should establish standards or policies on wayinding
design with the aim to facilitate service information to patients. It was passed under the decree of directors with
the approval of the medical committee. conclusion The results of this research position / location should not be
too high, the color faded should be replaced with a new one, the lighting should not be equated with the lights.

Keywords : wayinding, position/layout, the color, the term/symbol, type and font size, lighting.
Bibliography : 10 (1976-2010)

aBsTrak

Wayinding merupakan suatu informasi yang berbentuk gambar, simbol atau kode yang berfungsi untuk memberikan
informasi kepada seluruh orang pada rumah sakit terutama untuk pasien yang pertama kali berkunjung di rumah
sakit yang membutuhkan informasi mengenai letak masing-masing unit pelayanan, Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui desain wayinding dalam menemukan unit pelayanan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Karanganyar. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode penelitian
adalah observasi dan wawancara. variabel dari penelitian ini adalah Desain Wayinding yang meliputi posisi / letak,
penggunaan warna, penggunaan istilah dan simbol serta jenis dan ukuran huruf. Analisis data penelitian secara
deskriptif dengan subyek pada penelitian ini adalah petugas dan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Karanganyar dengan obyek pada penelitian ini adalah desain papan petunjuk arah (Wayinding) interior sign dan
exterior sign di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa pada keseluruhan desain wayinding di RSUD Karanganyar belum memenuhi standar karena penempatan

Analisis Desain Wayinding Berdasarkan ... (Eva Nur fatma, dkk) 59


wayinding di rumah sakit tersebut belum berada pada posisi ketinggian sekitar 200 cm dari permukaan tanah sehingga
mengakibatkan pasien maupun pengunjung tidak dapat membaca dengan jelas desain wayinding di rumah sakit
tersebut dan masih banyak dijumpai pasien maupun pengunjung yang kesulitan dalam menemukan unit palayanan
yang dituju. Oleh karena itu dapat disarankan bahwa rumah sakit hendaknya menentukan standar atau kebijakan
tentang desain wayinding dengan tujuan memperlancar pelayanan terhadap informasi kepada pasien. Hal tersebut
disahkan berdasarkan surat keputusan direktur dengan persetujuan komite medis. Simpulan hasil penelitian ini posisi/
letak sebaiknya jangan terlalu tinggi, warna yang sudah pudar sebaiknya diganti dengan yang baru, pencahayaan
sebaiknya tidak disejajarkan dengan lampu.

Kata Kunci : Wayinding, posisi/letak, warna, istilah/simbol, jenis dan ukuran huruf, pencahayaan.
Kepustakaan : 10 (1976-2010)

PendaHuluan meTOde

Sarana pelayanan kesehatan dalam pemberian pelayanan Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
kepada pasien dilakukan oleh masing-masing unit Penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang
pelayanan agar lebih mudah diidentiikasi oleh pasien dilakukan dengan menjelaskan atau menggambarkan
maka diperlukan petunjuk yang dapat dilihat dalam dari variabel penelitian. Metode yang digunakan adalah
jarak pandang radius 7 sampai dengan 18 m sehingga metode observasi yaitu metode dalam mengumpulkan
pasien maupun pengunjung dengan mudah mendapat data dengan cara melakukan pengamatan langsung
petunjuk / informasi tentang letak unit pelayanan terhadap objek penelitian, sehingga diperoleh gambaran
yag akan dituju, maka dengan adanya petunjuk arah keadaan masalah secara objektif. Pendekatan yang
(Wayinding) diharapkan pasien atau pengunjung mudah dilakukan adalah cross sectional yaitu memperoleh
menemukan ruang pelayananan. Wayinding merupakan data pada saat penelitian dilaksanakan oleh peneliti
suatu informasi yang berbentuk gambar, simbol atau (Arief, 2003).
kode yang berfungsi untuk memberikan informasi
Posisi / letak tanda: letak ketinggian dimana seseorang
kepada seluruh pasien atau pengunjung dirumah sakit
dapat menentukan pelayanan yang dituju. Exterior sign:
yang membutuhkan informasi mengenai letak masing-
Papan petunjuk arah yang berada di dalam ruangan.
masing unit pelayanan, khususnya bagi pasien atau
Papan petunjuk arah yang berada di luar ruangan.
pengunjung dalam mencari ruang atau unit pelayanan
Warna : warna yang digunakan untuk memberikan ciri
yang dituju. Wayinding harus dibuat sejelas mungkin
khas suatu papan petunjuk arah. Istilah merupakan
baik penulisannya, kode warna, ukuran maupun
kata atau kalimat yang dipakai sebagai petunjuk suatu
penempatan letak atau posisi papan tersebut.
informasi pada sebuah tanda. Sedangkan simbol
Namun tidak semua desain wayinding dalam ruangan merupakan tanda yang mempunyai hubungan sesuai
(interior sign) maupun luar ruangan (exterior sign) kesepakatan bersama atau sudah memiliki perjanjian
Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar dapat terbaca (arbitary relation) antara penanda dan pertanda. Suatu
dengan jelas, sehingga pada saat pasien atau pengunjung pemilihan jenis dan ukuran huruf yang akan dipakai
yang baru pertama kali datang ke rumah sakit masih dalam pembuatan tanda sehingga dapat terlihat dari
kesulitan dalam menemukan unit pelayanan yang dituju jarak tertentu dan sudut pandang tertentu. Penerang
dikarenakan pada penempatan ketinggian wayinding yang digunakan untuk memperjelas desain Wayinding
belum sesuai dengan standar orang Indonesia.

60 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.2, OKTOBER 2014


Subyek pada penelitian ini adalah pasien di Rumah Hasil
Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. Desain wayinding unit pelayanan di Rumah Sakit
Obyek pada penelitian ini adalah desain papan Umum Daerah Kabupaten Karanganyar
petunjuk arah (Wayfinding) interior sign dan exterior
Desain wayinding pelayanan pasien di Rumah Sakit
sign di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Umum Daerah Kabupaten Karanganyar terletak di
Karanganyar. Instrumen yang digunakan dalam
dalam ruangan (interior sign) yang berada di masing-
penelitian ini adalah pedoman observasi yang
masing ruang unit pelayanan dan diluar ruangan
digunakan untuk melihat dan mencatat data yang
(exterior sign) yang terletak di luar rumah sakit.
berupa penempatan papan petunjuk arah pelayanan
Berikut ini adalah klasiikasi dari masing-masing desain
pasien rawat jalan dan pasien rawat inap di Rumah
wayinding antara lain :
Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati 1. Penempatan posisi / letak desain wayinding
secara langsung terhadap obyek penelitian berupa Penempatan desain wayinding di dalam ruangan
papan petunjuk arah unit pelayanan pasien di Rumah (interior sign) dan diluar ruangan (exterior sign).
Sakit Umum Darah Karanganyar.
2. Desain Wayinding berdasarkan penggunaan kode

1. Teknik Pengolahan data warna

a. Pengumpulan (collecting) Berdasarkan pengamatan terdapat penempatan

Pengumpulan data tentang keseluruhan desain wayinding di dalam ruangan (interior sign)

desain papan petunjuk arah (wayinding). dan di luar ruangan (exterior sign).

b. Edit (Editing) 3. Desain wayinding berdasarkan penggunaan istilah

Setelah data dikumpulkan kemudian data Dari keseluruhan desain wayinding di Rumah

tersebut dikoreksi sesuai dengan tujuan Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar

penelitian. yang terletak di dalam ruangan (interior sign)


menggunakan istilah ICU, Rontgen, audiometri,
c. Tabulasi (Tabulating) isioterapi, obsgyn tetapi pada desain wayinding
Dari hasil pengumpulan data dikelom-pokkan yang terletak di luar ruangan (exterior sign) tidak
dan data dimasukkan ke dalam tabel. terdapat istilah.
d. Narasi (naration) 4. Desain wayinding berdasarkan penggunaan simbol
Mendiskripsikan hasil dari pengumpulan Untuk penggunaan simbol, hampir pada keseluruhan
data dalam bentuk tabel ke dalam paparan desain wayinding baik di dalam ruangan (interior
kata-kata sehingga diperoleh suatu sign) terdapat simbol tanda panah dengan arah
informasi. ke kanan dan ke kiri sesuai letak masing-masing
unit pelayanan. Tanda simbol tersebut sekaligus
2. analisis data
sebagai tanda penegasan tentang arah yang akan
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis
dituju oleh pasien sesuai unit yang dituju. Berikut
diskriptif untuk memaparkan atau menggambarkan
ini klasiikasi penggunaan simbol tanda panah
hasil penelitian secara apa adanya selanjutnya
pada masing-masing desain wayinding di Rumah
diambil kesimpulan tanpa melakukan uji statistik
Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.
untuk pengambilan keputusan (Arief, 2003

Analisis Desain Wayinding Berdasarkan ... (Eva Nur fatma, dkk) 61


5. Pencahayaan D. 1979 bahwa berdasarkan pertimbangan dalam
Selain penggunaan kode warna, istilah/ simbol, pembuatan tanda baik di dalam ruangan (interior
jenis dan ukuran huruf juga perlu diperhatikan sign) maupun di luar ruangan (exterior sign)
tentang pencahayaan pada desain wayinding perlu diperhatikan penempatan desain wayinding
karena pencahayaan wayinding di Rumah Sakit yaitu diletakkan dengan ketinggian mendekati
Umum Daerah Kabupaten Karanganyar khususnya 200 cm. Penempatan desain wayinding secara
wayinding yang berada di dalam ruangan (interior menggantung pada langit-langit di depan masing-
sign) berada pada posisi yang sejajar dengan masing unit pelayanan juga sudah sesuai standar
lampu, sehingga menyebabkan kesilauan bagi ergonomi sehingga pasien tidak mengalami
pasien yang membaca wayinding tersebut. kesulitan dalam menemukan masing-masing ruang
pelayanan.
Penggunaan wayinding bagi penyandang cacat
di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Penempatan desain wayinding di luar ruangan
Karanganyar tidak terdapat wayinding yang (exterior sign) yang tidak sesuai dengan standar
didesain khusus untuk penyandang cacat (difabel). ergonomi seperti poliklinik rawat jalan, IGD,
Sehingga tidak terdapat juga penggunaan huruf Penempatan desain wayinding tidak eisien yang
Braille atau simbol-simbol untuk penyandang terletak terlalu tinggi yaitu sekitar 270 s.d 350 cm
cacat. dari permukaan tanah yaitu instalasi gawat darurat
sehingga tidak mudah diidentiikasi oleh pengguna
wayinding apabila dilhat dari jarak pandang radius
PemBaHasan
7s.d 18 meter Hal ini tidak sesuai dengan follis,
Desain wayinding unit pelayanan di Rumah Sakit J and Hamer, D. 1979 karena wayinding bila
Umum Daerah Kabupaten Karanganyar diletakkan terlalu tinggi maka wayinding tersebut
akan sulit dibaca oleh pasien.
1. Penempatan posisi / letak
Berikut kutipan salah satu pasien rumah sakit
Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
yang menyatakan bahwa penempatan posisi /
Karanganyar secara keseluruhan wayinding
letak wayinding dapat dilihat dari segala arah “
terletak di dalam ruangan (interior sign).
iya mbak saya dapat melihat papan dari jarak jauh
Wayinding rumah sakit tersebut rata-rata berada
tapi untuk warna seharusnya di ganti karena sudah
di depan masing-masing unit pelayanan dan di
agak pudar”
persimpangan khususnya antar unit pelayanan
rawat inap yang menuju ke masing-masing
2. Penggunaan warna
bangsal. Penempatan desain wayinding yang
Penggunaan warna pada keseluruhan wayinding
sudah sesuai aspek ergonomi yaitu terletak
baik di dalam ruangan (interior sign) maupun di
dengan ketinggian sekitar 210 s.d 230 cm,
luar ruangan (exterior sign) sudah sesuai aspek
yang meliputi rekam medik, rontgen dan usg,
ergonomi karena konsisten dalam penggunaan
bangsal cempaka, melati, laboratorium, anggrek,
warna pada desain wayinding rumah sakit yaitu
audiometri, isioterapi, tempat pembayaran,
penggunaan warna dasar untuk background
ruang direktur, sekretariat, ruang rapat, ka. Bid
wayinding adalah putih dengan kombinasi warna
pelayanan, perencanaan, keuangan, kamar operasi.
hitam pada tulisan wayinding sudah sesuai dengan
Hal ini sesuai pula dengan follis, J and Hamer,

62 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.2, OKTOBER 2014


Reizzenstein, c.J. 1976 bahwa penggunaan warna tempat duduk, sebuah sistem garis lantai dapat
harus sesuai dengan tata ruang rumah sakit serta bekerja apabila hanya mengarah ke tempat-tempat
warna yang digunakan sejak dari pintu masuk tujuan utama. Fasilitas pelayanan kesehatan yang
rumah sakit digunakan secara konsisten pada kecil dengan koridor tanpa karpet paling sesuai
semua informasi khususnya wayinding. dengan penggunaan garis-garis berwarna, sebagai
komponen sistem pencarian jalan.Akan tetapi agar
Warna adalah warna yang digunakan untuk
efektif, hanya beberapa warna yang sebaiknya
memberikan kode ruangan atau tempat.Penggunaan
digunakan dan warna tersebut sebaiknya berbeda
warna untuk mengubah pengaruh ruang dalam satu
untuk memudahkan bagi pasien dan pengunjung.
ruangan. Misalnya, satu ruangan yang panjang
dan sempit terlihat lebih persegi bila dinding- Pemberian kode warna sebagai solusi terhadap
dinding yang panjang diberi warna biru muda dan masalah pencarian jalan, sebagai contoh di
dinding-dinding yang pendek diberi warna kuning bangunan-bangunan yang sangat besar dan
atau merah. kompleks terdapat lebih banyak lantai serta
tempat-tempat tujuan yang lebih potensial
Dalam kemudahan pencarian unit pelayanan yang
daripada yang dapat diakomodasi oleh suatu skema
dituju tergantung pada pembacaan lingkungan
warna yang sederhana. Karena kebanyakan orang
isik serta tanda-tanda baca yang ada pada rumah
(tidak termasuk mereka yang sedang dibawah
sakit. Ketika seorang pasien atau pengunjung
tekanan) tidak dapat mengingat sebuah corak
melalui lingkungan rumah sakit, maka pasien
(arsiran) tunggal di dalam beberapa warna yang
atau pengunjung akan dibantu atau dihambat oleh
berbeda, pendekatan ini tidak membantu melainkan
petunjuk yang ada. Dengan merancang petunjuk-
mempersulit dalam identiikasi serta mengurangi
petunjuk tertentu, seperti pembentukan pemberian
penglihatan (follis, J and Hammer,D.1979). Jika
kode warna untuk departemen atau lantai dan
pemberian kode warna ruang atau garis-garis
dengan menggunakan garis berwarna, spanduk
berkode warna harus digunakan maka rekomendasi
atau lampu, sebuah sistem orientasi terpadu
berikut ini mungkin membantu dalam pengambilan
dapat dikembangkan. Garis-garis berwarna diatas
keputusan rancangan:
lantai telah digunakan di rumah sakit sebagai
cara yang mudah untuk memandu pasien dan a. Gunakan garis-garis lantai berwarna dengan
pengunjung ke tempat-tempat tujuan mereka. alat bantu mencari jalan lainnya sebagai
Walaupun komponen dari sistem pencarian jalan ini bagian dari seluruh sistem.
tampaknya sangat jauh lebih baik dan digunakan b. Jika sebuah fasilitas memilih untuk
oleh pasien dan pengunjung, maka garis-garis menggunakan sebuah sistem bergaris warna
warna di lantai atau dinding bukan merupakan diatas lantai, gunakan beberapa warna yang
solusi intrinsik terhadap permasalahan pencarian sangat berbeda yang hanya mengarah ke
jalan. Dalam fasilitas layanan kesehatan yang tempat-tempat tujuan utama.
besar dengan banyak tempat tujuan maka untuk
penggunaan garis-garis berwarna yang mengarah Jika sebuah skema pemberian kode warna telah

ke setiap tempat tujuan tanpa menciptakan garis ditentukan, maka gunakan hal itu secara logis dan

dengan banyak warna diatas lantai atau dinding. konsisten di seluruh fasilitas layanan kesehatan.

Di sebuah rumah sakit besar dengan banyak Hindari penggunaan pita-pita atau garis-garis

Analisis Desain Wayinding Berdasarkan ... (Eva Nur fatma, dkk) 63


berwarna untuk dekorasi pada fasilitas-fasilitas Kabupaten Karanganyar dalam penggunaan
dimana pita atau garis digunakan sebagai petunjuk simbol pada wayinding rata-rata menggunakan
pencari warna (carpman, Janet, Reizenstein.1976 simbol tanda panah berwarna merah dan biru
yang berada disebelah kanan dan kiri pada tulisan
3. Penggunaan istilah wayinding dengan ukuran yang sudah sesuai
Dari keseluruhan desain wayinding di Rumah dengan keterangan letak masing-masing unit
Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar yang terdapat pada desain wayinding tersebut
yang terletak di dalam ruangan (interior sign) yang dapat terlihat dalam jarak pandang radius
menggunakan istilah ICU yang kepanjangannya 7 s.d 18 meter. Hal ini sudah sesuai follis, J and
adalah intensive care unit selain itu juga terdapat hammer, D. 1979. Tetapi untuk ruang yang berada
istilah obsgyn, audiometri, isioterapi, rontgen, dilantai 2 penggunaan simbol masih kurang

USG istilah tersebut juga menyebabkan pasien karena menggunakan tanda panah kekiri bukan

menjadi kesulitan dalam memahami arti dari ke atas. Hal ini mangakibatkan pasien kesulitan

masing-masing istilah tersebut. Hal ini tidak sesuai menemukan tempat pelayanan yang dituju.

dengan teori Trikonomi Semiotika Arsitekstum Berikut kutipan dari salah satu pasien lama”saya
yang menjelaskan bahwa apabila rumah sakit akan tidak kesulitan menemukan ruang pelayanan yang
merancang istilah pada desain wayinding maka dituju karena sudah terdapat simbol disebelah
rumah sakit harus mempertimbangkan pemahaman tulisan papan petunjuk arah (wayinding)”. Berikut
pasien dalam memahami arti dari istilah tersebut. kutipan dari pasien baru “ iya saya mengalami
Tetapi pada desain wayinding yang terletak di luar kesulitan menemukan tempat pelayanan yang saya
ruangan (exterior sign) tidak menggunakan istilah tuju mungkin karena saya baru pertama datang di
yang tidak mudah pasien untuk mempresepsikan rumah sakit ini”.
istilah yang tidak dikenal masyarakat atau
pengunjung rumah sakit. 5. Penggunaan jenis dan ukuran huruf
Berdasarkan Tabel 6 dan Tabel 7 diketahui
Berikut kutipan wawancara terhadap salah satu
bahwa penggunaan jenis huruf pada keseluruhan
pasien rumah sakit yang menyatakan dapat
desain wayinding di Rumah Sakit Umum
dengan mudah menemukan unit yang dituju dan
Daerah Kabupaten Karanganyar baik di dalam
tidak kesulitan memahami istilah yang digunakan
ruangan (interior sign) maupun di luar ruangan
tersebut “ saya dapat dengan mudah menemukan
(exterior sign) sudah sesuai aspek ergonomi yaitu
tempat yang saya tuju”.
menggunakan satu jenis huruf serif yang sama. Hal
ini sesuai dengan follis, J and Hammer,D. 1979
4. Penggunaan simbol
yang menjelaskan bahwa jenis huruf dengan gaya
Untuk penggunaan simbol di Rumah Sakit
huruf serif diidentiikasikan dengan adanya garis
Umum Daerah Kabupaten Karanganyar secara
pendek di akhir bagian utama dari huruf. Gaya
keseluruhan desain wayinding menggunakan
huruf serif dapat menciptakan penampilan yang
simbol tanda panah. Simbol ini sekaligus sebagai
hangat dan klasik.
tanda penegasan tentang kemana arah yang akan
dituju oleh pasien sesuai letak masing-masing Pada masing-masing wayinding diketahui bahwa
unit pelayanan. Di Rumah Sakit Umum Daerah ukuran huruf pada wayinding baik di dalam

64 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.2, OKTOBER 2014


ruangan (interior sign) maupun di luar ruangan Selain itu di Rumah Sakit Umum Daerah
(exterior sign) sudah sesuai dengan follis, J and Kabupaten Karanganyar tidak terdapat wayinding
Hamer, D. 1979 yaitu sebesar 2,5 cm s.d 9 cm dan yang didesain khusus untuk penyandang
dapat dilihat dalam jarak pandamg radius 7 s.d cacat (difabel). Sehingga tidak terdapat juga
18 meter. Hal ini sesuai dengan standar ukuran penggunaan huruf braille atau simbol-simbol
minimal sehingga dapat terbaca oleh pasien dalam untuk penyandang cacat yang tuna netra, tuna
jarak pandang radius 8 s.d 25 meter. Tetapi desain rungu. Sehingga pasien yang difabel sulit untuk
wayinding untuk keseluruhan poliklinik dan unit menemukan unit pelayanan yang dituju. Menurut
rekam medik dengan ukuran huruf sebesar 2 cm
Undang Undang Indonesia No. 4 Tahun 1997
tidak sesuai aspek ergonomi menurut follis, J and
tentang penyadang cacat dijelaskan bahwa
Hammer, D. 1979 karena ukuran huruf tersebut
setiap penyandang cacat berhak mendapatkan
di bawah standar ukuran huruf minimal. Dengan
aksesibilitas dalam rangka kemandiriannya,
adanya hal tersebut maka pasien khususnya bagi
sehingga di rumah sakit perlu memperhatikan
pasien baru yang akan menuju ke poliklnik dan unit
tentang fasilitas untuk penyandang cacat dalam
rekam medik menjadi sulit dalam mengidentiikasi
mendapatkan informasi atau petunjuk untuk
dan membaca unit tersebut dengan menggunakan
menemukan ruang pelayanan yang dituju dengan
kemampuan isiknya serta dalam jarak pandang
menyediakan ruang informasi.
radius 8 s.d 25 meter wayinding unit tersebut tidak
dapat terbaca oleh pasien. Tidak perlu adanya desain wayinding untuk

Berikut ini adalah salah satu kutipan dari salah satu penyandang cacat tetapi disediakan tempat

pasien yang menyatakan mereka dengan mudah informasi sebagai pengganti wayinding.

melihat dan membaca desain wayinding yang


ada di dalam ruangan rumah sakit tersebur, tapi simPulan
untuk yang pasien yang baru berkunjung di rumah
Desain wayinding unit pelayanan di Rumah Sakit
sakit tersebut mereka kesulitan dalam menemukan
Umum Daerah Kabupaten Karanganyar yang meliputi:
poliklinik yang akan dituju “ saya sulit untuk untuk
menemukan tempat pelayanan yang dituju karena 1. Posisi/ letak desain wayinding unit pelayanan
saya baru sekali ini datang ke sini”. tidak sesuai dengan standar ergonomi bangsal
dahlia, pembayaran, bangsal keseluruhan poliklinik
Selain itu juga perlu diperhatikan tentang
yang lainnya sudah sesuai standar ergonomi yang
pencahayaan pada desain wayinding karena
meliputi rontgen dan usg, bangsal cempaka,
pencahayaan wayinding di Rumah Sakit Umum
bangsal melati, bangsal anggrek, kamar operasi,
Daerah Kabupaten Karanganyar khususnya
rekam medik, audiometri, isioterapi.
wayinding yang berada di dalam ruangan (interior
2. Penggunaan warna pada desain wayinding
sign) berada pada posisi yang sejajar dengan
di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
lampu. Hal ini tidak sesuai dengan follis, J
Karanganyar keseluruhan sudah sesuai yaitu
and Hammer,D.1979 bahwa dalam merancang
menggunakan kombinasi warna hitam dan putih,
pencahayaan tidak boleh menyebabkan kesilauan
putih dan biru.
pada tanda-tanda di dekatnya.

Analisis Desain Wayinding Berdasarkan ... (Eva Nur fatma, dkk) 65


3. Penggunaan istilah pada desain wayinding daFTar PusTaka
di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Afandi, M. 2010. Pentingnya papan petunjuk. Diakses
Karanganyar sudah sesuai menurut folis, J and Tanggal 07 Juni 2010. http://id. wikipedia.org/
Hammer, D. 1979 . wiki/ Deinisi papan petunjuk arah.com
4. Dalam penggunaan simbol sudah sesuai dengan Carpman, 1976. Design That cares. New York.
standar ergonomi menurut folis, J and Hammer, American Hospital Publishing.
D. 1979 tetapi untuk ruangan yang berada dilantai Depkes RI. 1997. Undang-undang Republik Indonesia
2 atau atas penggunaan simbol nya belum sesuai Nomor 4 Tentang Penyandang cacat. Jakarta.
dengan standar ergonomi.
1997. Undang-undang Republik Indonesia
5. Penggunaan jenis huruf pada keseluruhan desain Nomor 44 Tentang Rumah Sakit. Jakarta.
wayinding di Rumah Sakit Umum Kabupaten
Eko Nurmianto. 2008. Ergonomi Konsep Dasar dan
Karanganyar sudah sesuai dengan aspek ergonomi
Aplikasinya. Guna Widya. Surabaya.
menurut folis, J and Hammer, D. 1979 Sedangkan
Follis, dkk. 1979. Architectural Signing and Graphies.
untuk penggunaan ukuran huruf pada keseluruhan
New York; Whitney Library of Design.
poliklinik dan unit rekam medik tidak sesuai aspek
Tarwaka, dkk. 2004.Ergonomi untuk Keselamatan Kerja
ergonomi yaitu dibawah ukuran standar.
dan Produktivitas. Jakarta. UNIBA PRES
6. Pencahayaan di Rumah Sakit Umum daerah
Tauiqurrahman. 2003. Metodologi Penelitian
Kabupaten Karanganyar tidak sesuai aspek
Kedokteran Dan Kesehatan. Surakarta. CSGF
ergonomi karena sejajar dengan lampu yang dapat
(Community Of Self Help Group Forum).
menyilaukan pada papan wayinding tersebut.
Wahono, S.W. 2010. Petunjuk yang tidak memberi
7. Dalam penggunaan simbol untuk pasien yang
petunjuk. Diakses Tanggal 07
difabel di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar
tidak terdapat simbol hal ini tidak sesuai dengan Juni 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/ Manfaat dan
kegunaan papan petunjuk arah.com
Undang-Undang Indonesia No. 4 tahun 1997
tentang penyandang cacat. Wignjosoebroto, 1995. Ergonomi Studi Gerak dan
Waktu. Surabaya. PT. Guna Widya.

66 Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.2, OKTOBER 2014

You might also like