Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 4

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/321506570

Karsinoma Sel Skuamosa Tiroid

Article · July 2011

CITATIONS READS

0 291

3 authors, including:

Soehartati Gondhowiardjo Andhika Rachman


RSCM Hospitals University of Indonesia
62 PUBLICATIONS   209 CITATIONS    20 PUBLICATIONS   58 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Head and Neck Project View project

Breast Cancer View project

All content following this page was uploaded by Soehartati Gondhowiardjo on 05 December 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Radioterapi & Onkologi Indonesia Vol 2(2) Jul 2011:78-80 78

Laporan Kasus
Karsinoma Sel Skuamosa Tiroid
Aida Lufti Huswatun1, Soehartati A. Gondhowiardjo1, Andhika Rachman2
1
Departemen Radioterapi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
2
Divisi Hematologi Onkologi Medik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta

Informasi Artikel Abstrak / Abstract


Riwayat Artikel: Kejadian primer karsinoma sel skuamosa (KSS) tiroid sangat jarang, frekuensi
Diterima 3 Juni 2011 kejadian kurang dari 1% dari keganasan tiroid, karena tidak ada epitel skuamosa
Disetujui 30 Juni 2011 pada kelenjar tiroid. KSS tiroid sangat agresif dengan prognosis yang buruk.
Tatalaksana dengan multimodalitas, yaitu dengan reseksi, kemoterapi dan radiasi
dapat diandalkan untuk memperbaiki kontrol lokal dan paliasi gejala yang
ditimbulkan untuk menjaga kualitas hidup.
Kata kunci: karsinoma sel skuamosa tiroid, radiasi paliatif, tatalaksana
multimodalitas.

Alamat Korespondensi: Incidence of primary squamous cell carcinoma (SCC) of thyroid gland is very
Dr. Aida Lufti Huswatun rare diagnosis, frequency less than 1% of all primary thyroid malignancies. Since
Departemen Radioterapi RSUPN there is no squamous epithelium in the tyroid gland, SCC thyroid is highly
Dr. Cipto Mangunkusumo, Fakultas aggressive with poor prognosis. Treatment with multimodalities, surgical,
Kedokteran Universitas Indonesia. chemotheraphy and radiation are the mainstay for improve locally control and
Jl. Diponegoro 71, Jakarta palliation of symptoms to maintain quality of life.
Email: aidadevanda@ymail.com Key words: thyroid squamous cell carcinoma, palliative radiation, multimodality
treatment.

Hak cipta ©2011 Perhimpunan Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Indonesia

Pendahuluan sebelum masuk rumah sakit) keluhan benjolan leher


depan ukuran 1 x 1 x 1 cm, tidak nyeri. Pada Agustus
Pada tahun 1858, von Karst melaporkan kasus 2010, benjolan semakin membesar dengan ukuran 2 x
pertama kali karsinoma sel skuamosa (KSS) pada 2 x 2 cm. Bulan September 2010 benjolan semakin
tiroid. Kasus ini sangat jarang dengan frekuensi sekitar membesar lagi, lalu dirujuk oleh spesialis penyakit
1%. Sulit sekali mendiagnosis KSS tiroid pada stadium dalam ke spesialis bedah onkologi dan dilakukan
awal. Kekambuhan lokal sering terjadi setelah tiroidektomi parsial. Hasil histopatologi menunjukkan
dilakukan operasi (reseksi). Angka kesintasan hidup karsinoma sel skuamosa dengan struma adenomatosa.
postoperasi sekitar 3–12 bulan. Kejadian KSS tiroid Setelah operasi dikeluhkan suara serak namun masih
dalam 25 tahun hanya sebanyak 10 pasien dan hanya dapat beraktifitas biasa.
50 kasus yang dilaporkan dalam literatur di dunia. KSS Setelah operasi, pasien dilakukan kemoterapi
tiroid biasanya terjadi pada usia 50-70 tahun dan dengan regimen cisplatin dan 5-FU. Dua minggu
frekuensi pada wanita lebih banyak dari pria dengan setelah dilakukan kemoterapi pertama, terdapat
rasio 2 : 1. Menurut Warrant dan Meisser, KSS tiroid benjolan baru sebesar bola bekel dibagian depan
biasanya didahului dengan riwayat goiter disertai perdarahan pada bagian tengah. Benjolan leher
sebelumnya.1,2 depan membesar sampai ke lateral kiri. Pernafasan
agak sesak, suara makin serak, dirujuk ke Departemen
Laporan Kasus Radioterapi RSCM untuk radiasi cito perdarahan dan
impending obstruksi. Pada pemeriksaan fisik
Seorang wanita umur 48 tahun, dirujuk ke postoperasi tanggal 22 Oktober 2010, tampak parut
Departemen Radioterapi RSUPN Dr. Cipto operasi tenang dan terdapat massa di anterior leher
Mangunkusumo (RSCM) dengan KSS tiroid post- setinggi kartilago krikoid ukuran 4 x 4 x 3 cm,
tiroidektomi parsial metastasis paru dan kelenjar getah konsistensi keras dan terfiksir. Tidak teraba
bening (KGB) hilus kanan. Sejak Juni 2010 (4 bulan pembesaran KGB leher kanan maupun kiri.
79 Karsinoma Sel Skuamosa Tiroid
(Aida Lufti Huswatun, Soehartati A. Gondhowiardjo, Andhika Rahman)

A B C D E

Gambar 1. A) Massa tumor dengan ulkus di anterior leher saat perencanaan radiasi di ruang simulix. B) Pasca radiasi 5 kali,
ulkus mulai kering. C) Pasca radiasi 20 kali. D) Selesai radiasi. E) Pasca radiasi 1 bulan, tidak tampak massa.

Pasien tidak mempunyai riwayat merokok. Diskusi


Terdapat riwayat goiter 10 tahun yang lalu dengan
konsumsi PTU selama 1,5 tahun. Pasien tidak pernah Karsinoma primer tiroid sel skuamosa (KSS)
kontrol ke dokter. Kesadaran saat ini komposmentis sangat jarang terjadi dengan frekuensi kurang dari 1%
dengan skala karnofsky 90-80. Terdapat penurunan dari seluruh keganasan tiroid. Patogenesis primer KSS
berat badan sekitar 10 kg dalam 6 bulan, dan nafsu tiroid masih belum jelas, karena tidak terdapat sel
makan menurun. skuamosa pada tiroid kecuali pada embryonic
Status lokalis postkemoterapi siklus pertama remnants, proses inflamasi, dan neoplasma. Inflamasi
pada tanggal 13 Desember 2010 tampak massa dileher kronik seperti tiroiditis Hashimoto, nodular goiter atau
anterior yang meluas sampai sisi lateral kiri dan lateral keganasan tiroid bisa memicu metaplasia epitel
kanan ukuran total 14 x 10 x 4 cm padat, terfiksir, folikel.1,2,3 Dari hasil review histopatologi RSCM,
dengan benjolan bagian tengah ukuran 8 x 6 x 3 cm, pasien ini terdapat metaplasia epitel folikuler. Pasien
tampak ulserasi, eritema dengan perdarahan minimal. ini juga memiliki riwayat goiter sebelumnya. Teori
Tampak pembesaran KGB leher kiri level II dan III lain mengatakan KSS tiroid dapat terjadi pada tiroid
dengan ukuran 8 x 7 x 3 cm, dan KGB leher kanan papilar yang disebut dengan varian kistik.3
level II dan III dengan ukuran 5 x 4 x 3 cm. KGB KSS tiroid biasanya disertai dengan kanker
leher kanan dan kiri tersebut menyatu ke massa tiroid jenis papilar atau anaplastik. Pada pasien ini
anterior. hanya tampak KSS tiroid tanpa tumor tiroid jenis lain,
Dilakukan pemeriksaan review histopatologi yang merupakan kejadian yang sangat jarang dengan
di RSCM dengan hasil karsinoma sel skuamosa yang estimasi sekitar 0,2-0,3%.1,2
sangat mungkin primer berasal dari tiroid. Dilakukan Karakteristik KSS tiroid mempunyai gejala
pemeriksaan positron emission tomography (PET) klinis yang sangat mirip dengan jenis anaplastik,
scan yang menunjukan tumor tiroid lobus kiri, sifat pertumbuhan yang sangat cepat dan adanya invasi
maligna dengan tanda metastasis pada paru dan KGB lokal pada organ sekitar.3-6 Adanya keluhan
hilus kanan, tidak tampak tanda metastasis pertumbuhan massa dileher anterior yang sangat cepat
intrakranial, organ abdomen dan tulang. Tampak disertai adanya pertumbuhan nodul subkutan didaerah
massa pada kedua ovarium bersifat jinak. mediastinal, sesuai dengan sifat dari KSS tiroid yang
Dilakukan computed tomography (CT) menyerupai jenis anaplastik.1,4
simulator pada bulan November 2010 dengan hasil Pemeriksaan imunohistokimia (IHK) KSS
massa heterogen solid kistik di tiroid kanan dan kiri tiroid menujukan positif kuat pada pemeriksaan
dominasi tiroid kiri ukuran 5,4 x 6,5 x 7,5 cm. Massa cytokeratine (K5/6) dan thyroglobulin.5 Pasien ini
meluas ke mediastinum superior meliputi retrotrachea, belum dilakukan pemeriksaan IHK. Tiroidektomi total
kutan dan subkutan. Massa sedikit mendorong laring dan diseksi KGB merupakan penatalaksanaan utama
ke kanan. Esofagus masih intak. pada KSS tiroid.6,7 Pasien ini hanya dilakukan
Pasien ini didiagnosis dengan KSS tiroid tiroidektomi parsial sehingga penatalaksanaan bedah
T4N1bM1. Dilakukan radiasi paliatif pada tumor lokal kurang adekuat. KSS tiroid umumnya radioresisten
dengan teknik intensity modulated radiation therapy dan mempunyai respon sangat buruk terhadap
(IMRT) 54 Gy. Dilakukan konsultasi dengan spesialis kemoterapi.6 Tatalaksana multimodalitas dengan
hemato-onkologi medik dan diputuskan diberikan operasi, kemoterapi dan radiasi akan memperbaiki
xeloda selama radiasi sebagai radiosensitizer. Selesai kontrol lokal dan angka kesintasan hidup. Pada pasien
radiasi keluhan tidak sesak lagi sehingga dapat tidur ini radiasi dilakukan dengan tehnik IMRT 54 Gy,
malam dengan 1 bantal, massa dileher mengecil PTV 95 %, dengan tujuan paliatif impending obstuksi
sehingga mengurangi penekanan pada organ laring dan jalan nafas. Tujuan paliatif pada pasien ini tercapai
trakea, walaupun timbul nodul subkutan pada daerah dilihat dari ukuran tumor yang mengecil sehingga
sternum dan infraklavikula. mengurangi penekanan pada laring dan trakea. IMRT
dilakukan pada pasien ini karena IMRT memperbaiki
Radioterapi & Onkologi Indonesia Vol 2(2) Jul 2011:78-80 80

cakupan area radiasi pada tiroid dengan mengurangi Kesimpulan


dosis radiasi organ kritis sekitar.8
Prognosis umumnya buruk dan angka KSS tiroid adalah keganasan tiroid yang
kesintasan hidup hanya dalam hitungan bulan. sangat jarang. Secara klinis, KSS tiroid sangat mirip
Kematian umumnya kurang dari 1 tahun dari awal dengan jenis anaplastik, dengan pertumbuhan yang
diagnosis. Penyebab kematian umumnya karena sangat cepat dan adanya invasi lokal pada organ
obstruksi jalan nafas.6 Pasien ini mempunyai sekitar. Tatalaksana multimodalitas dengan operasi,
prognosis buruk, karena ukuran tumor yang besar (> 6 kemoterapi dan radiasi akan memperbaiki kontrol
cm), adanya metastasis paru, keterlibatan KGB hilus lokal dan angka kesintasan hidup. Pasien ini dilakukan
kanan dan terdapat nodul subkutan pada area sternum radiasi dengan tehnik IMRT 54 Gy, PTV 95 % dengan
dan infraklavikula. Pasien meninggal 3 bulan post tujuan paliatif impending obstuksi jalan nafas, dan
radiasi saat dirawat di Gedung A RSCM dengan tujuan paliatif pada pasien ini tercapai. Teknik IMRT
keluhan dehidrasi berat karena diare. Sebab utama dilakukan pada pasien ini karena IMRT memperbaiki
kematian saat itu belum diketahui. cakupan area radiasi pada tiroid dengan mengurangi
dosis radiasi pada organ kritis sekitar.

Daftar Pustaka

1. Yucel H, Schaper NC, van Beek M, Bravenboer B. report of three cases. Pathol Res Pract 2006; 202:99-
Primary squamous cell carcinoma of the thyroid years 106.
after radioactive iodine treatment. Neth J Med 2010 6. Chintamani, Kulshreshtha P, Singh J, Sugandhi N,
May; 68(5): 224-26. Bansal A, Bhatnagar D, et all. Is an aggressive approach
2. Ab Hadi I, Bliss RD, Lennard TW, Welch AR. Primary justified in the management of an aggressive cancer the
squamous cell cell carcinoma of the thyroid gland: a squamous cell carcinoma of the thyroid? Int Semin Surg
case report and role of radiotherapy. Surgeon 2007 Aug; Oncol 2007; 4:8.
5(4):249-51. 7. De Vos FY, Sewnaik A, de Wild JHW, Smid EJ, den
3. Zhou X H. Primary squamous cell carcinoma of the Bakker MA, van Meerten E. Combined therapy for
thyroid. Euro J Surg Oncol 2002;28:42-45. thyroid squamous cell carcinoma. Head Neck
4. Lam KY, Sakamoto A. Squamous cell carcinoma. In: 2010;94:423-455.
DeLeillis RA, Lloyd RV, Heitz PU, Eng C, editors. 8. Urbano TG, Clark CH, Hansen VN, Adams EJ, Miles
Pathology & genetics tumours of endocrine organs. EA, Mc Nair H, et all. Intensity Modulated
Lyon; IARC Press: 2004. Radiotherapy (IMRT) in locally advanced thyroid
5. Ryska A, Ludvikova M, Rydlova M, Cap J, Zalud R. cancer: acute toxicity results of a phase I study.
Massive squamous metaplasia of the thyroid gland- Radiother Oncol 2007 Oct; 85(1):58-63.

View publication stats

You might also like