Professional Documents
Culture Documents
5 Demokrasi Yang Pernah Berlaku Di Indonesia Sejak 1945 Sampai Sekarang
5 Demokrasi Yang Pernah Berlaku Di Indonesia Sejak 1945 Sampai Sekarang
5 Demokrasi Yang Pernah Berlaku Di Indonesia Sejak 1945 Sampai Sekarang
Adanya partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Faktor yang
mempengaruhi partisipasi politik terutama.
Adanya pengakuan terhadap supremasi hukum. Maksudnya negara demokrasi adalah negara yang
menjunjung tinggi hukum dalam penyelenggaraan pemerintahannya, sehingga segala sesuatu
diselesaikan secara hukum yang berkeadilan.
Adanya kesamaan antar warga negara. Siapapun dan apa pun kedudukan semuanya
mempunyai hak dan kewajiban warga negara yang sama.
Adanya asas kemerdekaan mengemukakan pendapat secara lisan maupun tulisan, kebebasan
berekspresi, berkumpul dan berserikat.
Berdasarkan unsur demokrasi yang pernah berlaku di Indonesia dan sejarah perubahan
pleaksanaan UUD atau konstitusinya, demokrasi yang pernah berlaku di Indonesia juga beberapa kali
mengalami perubahan. Demokrasi yang disesuaikan dengan konstitusi yang digunakan dan
pemipimpin negara pada saat itu. Inilah beberapa demokrasi yang pernah berlaku di negara
Indonesia, sebagai berikut:
Kabinet yang pernah memimpin dalam masa demokrasi liberal di Indonesia, yaitu:
1. Kabinet Natsir, bekerja dalam parlemen mulai 7 September 1950 sampai 21 Maret 1951
2. Kabinet Soekiman, bekerja dalam kabinet 27 April 1951 sampai 3 Febuari 1952
3. Kabinet Wilopo, bekerja dalam kabinet mulai 3 April 1952 sampai 3 Juni 1953
4. Kabinet Ali Sastroamidojoyo dan Wongso, mulai bekerja dalam cabinet 1 Agustus 1953 sampai 24
Juli 1955
5. Kabinet Burhanudin Harahap, yang bekerja dalam parlemen mulai 1955 sampai 1957
6. Kabinet Ali Satroamidjoyo, yang bekerja dalam parlemen mulai 24 Maret 1957
7. Kabinet Dijuanda, merupakan kabinet terakhir dalam parlemen yang bekerja mulai 9 April 1957
sampai 10 Juli 1959.
Demokrasi liberal berakhir di Indonesia dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Dekrit
yang salah satu isinya menyatakan kembali kepada UUD 1945 itu, otomatis menyatakan bahwa
demokrasi liberal berakhir. Di dalam UUD 1945 Indonesia tidak menganut sistem kabinet
parlementer. Penyebab berakhirnya demokrasi liberal di Indonesia, yaitu :
2. Demokrasi Terpimpin
Setelah dikeluarkannya Dekrit Presiden tahun 1959, Indonesia kembali kepada UUD 1945. Namun,
pada masa ini tidak sepenuhnya dilaksanakan. Presiden yang sebelumnya sudah mengeluarkan
pernyataan tentang demokrasi terpimpin pada saat sidang Dewan konstituante tahun 1957,
melaksanakan idenya. Beberapa ciri demokrasi terpimpin yang dilaksanakan di Indonesia, yaitu :
5. Penyederhanaan partai
Fungsi partai politik yang sangat banyak disederhanakan meskipun pemilihan umum belum akan
diadakan kembali. Penyederhanaan partai ini dibuat dengan maksud memudahkan dan memperkecil
pengaruh antar kelompok dan golongan. Beberapa partai dibubarkan juga karena mempunyai pikiran
yang tidak sejalan dengan presiden. Salah satunya adalah pembubaran Masyumi.
Demokrasi terpimpin tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, Pancasila dan UUD 1945.
Situasi politik dan terutama ekonomi yang memburuk. Dengan harga semakin tinggi sementara
ketersediaan kebutuhan pokok sangat sulit.
1. Pemerintahan presidensil
Masa ini presiden tetap mempunyai tugas dan wewenang sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan dengan kekuasaan tidak tak terbatas. Ada konstitusi dan UU di bawahnya yang
membatasi. Presiden membentuk kabinet kerja yang bertanggungjawab kepadanya untuk membantu
menjalankan peyelenggaraan pemerintahan.
Pada masa ini Indonesia terdiri dari 27 propinsi termasuk Timor-Timur. Sistem yang digunakan antara
pemerintah pusat dan daerah adalah desentralisasi.
Pemerintaha orde baru berakhir tahun 1998, ditandai dengan demo mahasiswa dan turunnya
Presiden Suharto dan digantikan oleh BJ Habibie yang menjabat sementara. Penyebab berkhirnya
demokrasi Pancasila era ini adalah :
1. Pemilu Langsung
Pelaksanaan pemilu secara langsung untuk memilih presiden dan wakil presiden serta memilih wakil
rakyat yang akan duduk di MPR. DPR,DPD. Pelaksanaan pemilu ini juga berlaku untuk pemilihan
kepala daerah dan anggota DPRD. Asas-asas pemilu langsung baru dilaksanakand an
diperkenalkan pada era ini.
Dalam pelaksanaannya masih banyak terjadi penyimpangan terhadap UUD 1945, seperti korupsi
yang semakin mengakar kuat di segala bidang. Pembangunan juga belum merata. Kesenjangan
sosial masih sangat dirasakan, terutama bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Namun,
harapan masyarakat terhadap masa ini selalu ada. Dengan bercermin terhadap sejarah, semoga
sejarah kelam tidak pernah terulang kembali dan tujuan pembangunan nasional segera terwujud.
Demikian pembahasan mengenai demokrasi yang pernah berlaku di Indonesia, semoga bermanfaat.