Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

PERAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN DALAM

MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT DI KELURAHAN SUNGAI PAGAR


KECAMATAN KAMPAR KIRI KABUPATEN KAMPAR TAHUN 2016

Oleh : Septiani Putri Winata


Email : Septianiputriwinata02@gmail.com

Pembimbing : Dr. Muchid, S.sos, M.Phil


Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Program Studi S1 Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293-Telp/Fax.
0761-63277

Abstract

Institute Tertasatanatan is a collective organizational implementer representing organizations in and out,


in carrying out the task of community empowerment in the village / kelurahan responsible to Village
Deliberation / Village. The Village Innovation Institution is also the lowest organization in the
organizational structure as the implementer of the community empowerment policy at the village /
kelurahan level so that the board is required to have the knowledge and skills and positive attitude especially
in carrying out its duties and functions in community empowerment. However, when viewed from the
activities of each institution in the village of the river has not been running in accordance with the objectives
of its formation, has not run things that are encouraging. The purpose of this research is to know the role of
Community Empowerment Institution in Community Empowerment in Sungai Pagar Village Kampar Kiri
Subdistrict of Kampar Regency and to know the inhibiting factor of Community Empowerment Institution
in Community Empowerment in Sungai Pagar Village Kampar Kiri Sub-district Kampar Regency. When
viewed from its type, this research belongs to qualitative research. The results of the research show that the
role of Community Empowerment Institution in Community Empowerment in Sungai Pagar Village
Kampar Kiri Subdistrict Kampar Regency as Facilitator, Mediator, Motivator and Dinamisator get
different result which the role of LPM Sungai Pagar Urban Village has not done its job according to LPM
reference. Inhibiting factors The role of Community Empowerment Institutions Village in Community
Empowerment in Sungai Pagar Village Kampar Kiri Subdistrict Kampar District is the lack of human
resources and the ability of human resources and the absence of sources of funds that can stimulate
motivation and provide opportunities LPMK board to work.

Keywords : Role , Community empowerment, LPMK

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 1


Penduhuluan 4. Penyusunan rencana, pelaksanaan
Salah satu aspek yang penting dalam pelesatiran dan pengembangan hasil-
melaksanakan fungsi pemerintahan adalah hasil pembangunan secara partisipatif.
pembangunan dengan berbagai aktivitasnya dan 5. Penumbuhkembangan dan penggerak
untuk itulah pemerintah membentuk sistem prakarsa, partisipasi serta swadaya
birokrasi dari pemerintahan yang tinggi sampai ke gotong royong masyarakat.
tingkat pemerintahan yang terendah agar dapat 6. Penggali, pendayagunaan dan
menggerakkan seluruh potensi masyarakat dalam pengembangan potensi sumber daya
melaksanakan pembangunan. Untuk mewujudkan alam serta keserasian lingkungan hidup.
itu semua maka dibutuhkan sumber daya aparatur Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
pemerintah yang handal dan mampu bekerja secara Kelurahan Sungai Pagar merupakan salah satu
efektif dan efisien sehingga dapat menjalankan lembaga yang menjalankan tugas tugas menyusun
organisasi birokrasi pemerintahan serta rencana pembangunan secara partisipatif,
administrasi pembangunan untuk mencapai hasil menggerakkan swadaya gotong royong
sebagaimana yang diharapkan. (http// www. masyarakat, melaksanakan dan mengendalikan
wikipedia.com) pembangunan. Hal ini sejalan dengan Peraturan
Pembangunan masyarakat berkaitan dengan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 11 Tahun 2015
pengembangan berbagai aktifitas kehidupan untuk Tentang Lembaga Kemasyarakatan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Desa/Kelurahan.
Kehidupan masyarakat kota yang heterogen dan Pada pasal 21 menjelaskan bahwa tugas dan
selalu berkembang seiring dengan kemajuan fungsi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
masyarakat cenderung kearah modernisasi, yang Desa/Kelurahan yaitu:
ditandai oleh sikap kritis masyarakat, menuntut 1. Tugas
pemerintah untuk lebih tanggap dalam menanggapi a. Menyusun rencana
berbagai persoalan, sehingga keberadaannya di pembangunan yang partisipatif
mata masyarakat menjadi lebih Legitimate. Hal ini b. Menggerakkan swadaya
dapat diasumsikan bahwa semakin meningkatnya gotong royong masyarakat
kualitas hidup manusia dalam berbagai aspek c. Melaksanakan dan
kehidupan akan membutuhkan upaya mengendalikan pembangunan
pembangunan dan pembaharuan. Untuk memenuhi 2. Fungsi
tuntutan tersebut pemerintah harus memperbaiki a. Penanaman dan pemupukan
dan menyempurnakan berbagai kegiatan yang rasa persatuan dan kesatuan
berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi masyarakat desa/kelurahan
pemerintah, terutama melalui pelaksanaan otonomi b. Pengkoordinasian perencanaan
daerah yang ada di setiap daerah. pembangunan
Sejalan dengan hal diatas, LPMK memliki c. Pengkoordinasian lembaga
tugas menyusun rencana pembangunan secara kemasyarakat
partisipatif, menggerakkan swadaya gotong royong d. Perencanaan kegiatan
masyarakat, melaksanakan dan mengendalika pembangunan secara
pembangunan. Dalam menjalankan tugasnya, partisipatif dan terpadu
LPMK memiliki fungsi sebagai berikut : e. Penggalian dan pemanfaatan
1. Penampungan dan penyaluran aspirasi sumber daya kelembagaan
masyarakat dalam pembangunan. untuk pembangunan di
2. Penanaman dan pemupukan rasa desa/kelurahan.
persatuan dan kesatuan masyarakat Sejalan dengan hal diatas, Lembaga
dalam rangka memperkokoh Negara Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan di
Kesatuan Republik Indonesia. Kelurahan Sungai Pagar dibentuk berdasarkan
3. Peningkatakn kualitas dan percepatan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat. Terbentuk
pelayanan pemerintah kepada berdasarkan Keputusan Lurah Sungai Pagar
mayarakat. Nomor 411.2/PMD/KSP/2013/070. Adapun fungsi

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 2


dari LPM sendiri adalah: menanam dan kepentigan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di
pemupukan rasa persatuan, mengkoordinasikan Kelurahan Sungai Pagar.
perencanaan pembangunan, penggali dan Berdasarkan hasil observasi yang penulis
pemanfaatan sumber daya yang ada. lakukan bahwasannya LPMK Kelurahan Sungai
Maksud pembentukan Asosiasi LPM adalah Pagari dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016
untuk lebih meningkatkan kemampuan lembaga belum menunjukkan aktifitas-aktifitas yang jelas
pembedayaan Masyarakat dalam memecahkan dan nyata dari tugas organisasi kemasyarakatan
masalah kelembagaan serta pembangunan tersebut.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
organisasi yang mandiri, sejalan dengan tuntutan tabel dibawah ini:
dan tantangan masyarakat serta menfasilitasi

Tabel 1
Program Kerja Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Sungai Pagar

Nama organisasi
Program kerja Keterangan
Kemasyarakatan
Lembaga Pemberdayaan 1. Menggerakkan partisipasi Tidak ada program yang
Masyarakat. Terbentuk swadaya masyarakat berjalan karena tidak
berdasarkan Keputusan Lurah 2. Perencanaan pembangunan adanya pembanguan
Sungai Pagar Nomor kelurahan yang berjalan di
411.2/PMD/KSP/2013/070 Kelurahan Sungai Pagar
Sumber : Dokumen Pertanggungjawaban Kinerja organisasi kemasyarakatan Kelurahan Sungai
Pagar, 2016

Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwasannya Penelitian dilakukan oleh Aji


Pada lembaga pemberdayaan masyarakat, dari Budiono, dengan judul “Peran Kepemipinan
kedua program kerja yang dibuat, tidak ada satupun Lurah Dalam Pembangunan Daerah Melalui
program kerja tersebut yang terlaksana. Baik itu Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
menggerakkan partisipasi swadaya masyarakat Kelurahan (LPMK) (Studi Analisis Partisipasi
maupun melakukan perencanaan pembangunan di Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
Kelurahan Sungai Pagar tersebut. Bahkan sampai Merjosari Kota Malang Tahun 2013)”.
saat ini LMPK tersebut hampir dikatakan tidak Penelitian ini mengkaji sisi kepemimpinan
aktif karena tidak ada kegiatan-kegiatan yang nyata Lurah Merjosari kota Malang tahun 2013
dilakukan oleh LPMK Sungai Pagar tersebut. terkait: Strategi pembangunan daerah dari sisi
Berdasarkan fenomena-fenomena yang telah partisipasi pemberdayaan masyarakat melalui
penulis paparkan diatas, maka penulis tertarik Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
melakukan penelitian dengan judul “ Peran Kelurahan (LPMK). Penelitian ini
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat menggunakan teknik purposive sampling
Kelurahan Dalam Memberdayakan dimana peniliti mencari narasumber yang
Masyarakat di Kelurahan Sungai Pagar dinilai paham kondisi pembagunan daerah di
Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar”. wilayah Kelurahan Merjosari. Hasil penelitian
Rumusan Masalah. ini peran Lurah Merjosari dalam
Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas, pembangunan meliputi kegiatan sosialisasi
maka dapat dirumusakan masalah yaitu Bagaimana dan publikasi kepada masyarakat melaui
Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat kegiatan dalam kewenangan formal maupun
Kelurahan Dalam Memberdayakan Masyarakat di nonformal sepeti shalat jumat, tahlilan,
Kelurahan Sungai Pagar Kecamatan Kampar Kiri upacara, momen perkumpulan masyarakat.
Kabupaten Kampar Tahun 2016? Pembangunan identitas masyarakat Merjosari
mejadi dasar bagi rasa kepemilikan
Tinjauan Pustaka masyarakat Merjosari sehingga antusiasme
1. Studi Terdahulu partisipasi pemberdayaan masyarakat menjadi

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 3


dominan serta didukung oleh kepemilikan sekedar celaan dari individu yang
pengelolaan aset secara mandiri oleh LPMK dihubunginya.
kelurahan Merjosari. b) Kebiasaan (folkways), sebagai
2. Kerangka Teori perbuatan yang berulang-ulang
a. Konsep Peranan dalam bentuk yang sama
Berdasarkan kamus besar Bahasa merupakan bukti bahwa orang
Indonesia, peranan adalah sesuatu yang banyak menyukai perbuatan
menjadi bagian atau memegang pimpinan tersebut.
terutama dalam terjadinya suatu hal atau c) Tata kelakuan (mores),
peristiwa. merupakan cerminan sifat-sifat
Menurut Soejono Soekanto yang hidup dari kelompok
(2012:212), menjelaskan pengertian manusia yang dilaksanakan
peranan merupakan aspek dinamis sebagai alat pengawas, secara
kedudukan (status). Apabila seseorang sadar maupun tidak sadar, oleh
melakukan hak dan kewajibannya sesuai masyarakat terhadap anggota-
dengan kedudukannya, dia menjalankan anggotanya.
suatu peranan. Perbedaan antara d) Adat istiadat (custom),
kedudukan dan peranan adalah untuk merupakan tata kelakuan yang
kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya kekal serta kuat integrasinya
tak dapat dipisah-pisahkan karena yang dengan pola-pola perilaku
satu tergantung pada yang lain dan masyarakat dapat meningkatkan
sebaliknya. Tak ada peranan tanpa kekuatan mengikatnya menjadi
kedudukan atau kedudukan tanpa peranan. custom atau adat istiadat.
Sebagaimana dengan kedudukan, peranan Soejono Soekanto (2012:174).
juga mempunyai dua arti. Setiap orang 2) Peranan merupakan suatu konsep
mempunyai macam-macam peranan yang tentang apa yang dapat dilakukan
berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya. oleh individu dalam masyarakat
Hal itu sekaligus berarti bahwa peranan sebagai organisasi.
menentukan apa yang diperbuatnya bagi 3) Peranan juga dapat dikatakan sebagai
masyarakat serta kesempatan-kesempatan prilaku individu yang penting bagi
apa yang diberikan oleh masyarakat struktur sosial masyarakat.
kepadanya. Prilaku individu adalah aktivitas
Menurut Soejono Soekanto seorang atasan dalam perencanaan,
(2012:213) peranan mencakup dalam tiga pengorganisasian, pengarahan,
hal yaitu : pemotivasian dan pengendalian untuk
1) Peranan meliputi norma-norma yang mengambil keputusan tentang kecocokan
berhubungan dengan posisi atau antar individu, tugas pekerjaan dan
tempat seseorang dalam masyarakat. efektivitas.
Peranan dalam arti ini merupakan Keputusan tersebut dipengaruhi
rangkaian peraturan-peraturan yang oleh ciri atasan dan bawahan yang
membimbing seseorang dalam dipengaruhi oleh perilaku individu. Ada
kehidupan kemasyarakatan. Norma- 4 ciri utama individu, yaitu:
norma tersebut secara sosial di kenal 1) Persepsi (perception) adalah peroses
ada empat meliputi : pemberian arti terhadap lingkungan
a) Cara(Usage); lebih menonjol di oleh individu.
dalam hubungan antarindividu 2) Sikap (attitude) adalah kesiapsiagaan
dalam masyarakat. Suatu mental yang diorganisasikan melalui
penyimpangan terhadapnya tak pengalaman yang memiliki pengaruh
akan mengakibatkan hukuman tertentu terhadap tanggapan
yang berat, akan tetapi hanya seseorang terhadap orang, obyek, dan
situasi yang berhubungan dengannya.

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 4


3) Kepribadian adalah serangkaian ciri pengembangan masyarakat, pelestarian
yang relatif mantap, kecendrungan lingkungan hidup, peningkatan mutu dan
dan perangai yang sebagian besar taraf hidup rakyat, advokasi dan
dibentuk oleh faktor keturunan dan pemberdayaan masyarakat (Onny,2006:
oleh faktor-faktor sosial, kebudayaan 97).
dan lingkungan. Peran merupakan tindakan atau
4) Belajar adalah proses terjadinya perilaku yang dilakukan oleh seseorang
prubahan yang relatif tetap dalam yang menempati suatu posisi di dalam
prilaku sebagai akibat dari praktek. status sosial, syarat-syarat peran
(Siswanto, 2012:76). mencangkup 3 (tiga) hal, yaitu :
Berdasarkan pengertian- 1) Peran meliputi norma-norma yang
pengertian diatas dapat disimpulkan dihubungkan dengan posisi atau
bahwa peranan adalah suatu komplek tempat seseorang dalam masyarakat.
penghargaan seseorang terhadap cara Peranan dalam arti ini merupakan
menentukan sikap dan perbuatan dalam rangkaian peraturan-peraturan yang
situasi tertentu berdasarkan atas membimbing seseorang dalam
kedudukan sosial tertentu. kehidupan kemasyarakatan.
b. Konsep Peran 2) Peran adalah suatu konsep perilaku
Istilah peran dalam “Kamus Besar apa yang dapat dilaksanakan oleh
Bahasa Indonesia” mempunyai arti individu-individu dalam masyarakat
pemain sandiwara (film), tukang lawak sebagai organisasi. Peran juga dapat
pada permainan makyong, perangkat dikatakan sebagai perilaku individu,
tingkah yang diharapkan dimiliki oleh yang penting bagi struktur sosial
orang yang berkedudukan di masyarakat. masyarakat
Pengertian peran menurut 3) Peran adalah suatu rangkaian yang
Soerjono Soekanto (2012; 243), yaitu teratur yang ditimbulkan karena
peran merupakan aspek dinamis suatu jabatan. Manusia sebagai
kedudukan (status), apabila seseorang makhluk sosial memiliki
melaksanakan hak dan kewajibannya kecenderungan untuk hidup
sesuai dengan kedudukannya, maka ia berkelompok. Dalam kehidupan
menjalankan suatu peranan. Dari hal berkelompok tadi akan terjadi
diatas lebih lanjut kita lihat pendapat lain interaksi antara anggota masyarakat
tentang peran yang telah ditetapkan yang satu dengan anggota
sebelumnya disebut sebagai peranan masyarakat yang lainnya.
normatif. Sebagai peran normatif dalam Tumbuhnya interaksi diantara
hubungannya dengan tugas dan mereka ada saling ketergantungan.
kewajiban dinas perhubungan dalam Dalam kehidupan bermasyarakat itu
penegakan hukum mempunyai arti munculah apa yang dinamakan peran
penegakan hukum secara total (role). Peran merupakan aspek yang
enforcement, yaitu penegakan hukum dinamis dari kedudukan seseorang,
secara penuh. apabila seseorang melaksanakan
c. Konsep Lembaga Kemasyarakatan hak-hak dan kewajibannya sesuai
Pembahasan tentang dengan kedudukannya maka orang
pemberdayaan masyarakat tidak lepas yang bersangkutan menjalankan
dari keberadaan peranan Organisasi Non- suatu peranan. Untuk memberikan
Pemerintah atau NGO (Non Govermental pemahaman yang lebih jelas ada
Organizations) yang tersebar baik di baiknya terlebih dahulu kita pahami
tingkat lokal, nasional, regional, maupun tentang pengertian peran, (Miftah
internasional. Menurut UNDP, NGO Thoha, 2012; 98).
meliputi organisasi atau kelompok yang Dari beberapa pengertian diatas,
kegiatannya antara lain di bidang penulis menyimpulkan bahwa peran

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 5


adalah suatu sikap atau perilaku yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga
diharapkan oleh banyak orang atau Bantuan Hukum (YLBH),
sekelompok orang terhadap seseorang Solidaritas Perempuan, dan
yang memiliki status atau kedudukan Indonesia NGO Forum on Indonesia
tertentu. (INFID).
d. Konsep Peran Lembaga e. Konsep Pemberdayaan
Kemasyarakatan Konsep pemberdayaan mulai
Menurut Onny (2006: 103-104), tampak ke permukaan sekitar dekade
peran lembaga kemasyarakatan dalam 1970-an dan terus berkembang sepanjang
proses memberdayakan rakyat di dekade 1980-an hingga 1990-an (akhir
Indonesia dilakukan melalui tiga abad ke-20). Kemunculan konsep ini
pendekatan sebagai berikut. hampir bersamaan dengan aliran-aliran
1) Pendekatan kemanusiaan, walaupun seperti eksistensialismen, fenomelogi dan
tidak memberdayakan masyarakat personalisme. Disusul kemudian dengan
sebagai kelompok sasarannya, tetapi gelombang pemikiran neo-marxisme,
dapat memberdayakan NGO itu freudianisme, termasuk didalamnya
sendiri. Tujuan pendekatan ini aliran-aliran strukturalisme dan sosiologi
adalah membantu secara spontan dan kritik frankrut. Bermunculan konsep-
sukarela kelompok masyarakat konsep seperti elit, kekuasaan, anti
tertentu yang membutuhkan bantuan kemapanan, gerakan populis, anti
karena terkena musibah, atau kurang struktur, legitimasi, ideolgi, pembebasan
beruntung. Pendekatan ini terutama dan civil socienty.
dilakukan oleh lembaga penyandang Menurut Noeng Muhadjir (2008;
dana (grantmarking atau fundaring 63) dalam visi pemberdayaan masyarakat
institute) seperti Yayasan Dana semua masalah dan cita kemasyarakatan
Gotong Royong. menjadi tugas masyarakat dan semua
2) Pendekatan pengembangan masalah kesejahteraanwarga masyarakat
masyarakat, bertujuan dipecahkan dan diatasi sendiri noleh
mengembangkan, memandirikan, masyarakat. konsep pemberdayaan
dan menswadayakan masyarakat (empowerment), mengandung niat dan
seperti dilakukan oleh Dian Desa dan visi bahwa yang kuat bukan melemahkan
Yayasan Indonesia Sejahtera (YIS) yang lemah, melainkan membantu agar
yang merintis Pos Pelayanan masing-masing dapat mandiri dan
Terpadu (Posyandu), yang kemudian berkembang menuju keunggulan.
menjadi salah satu program Motivasi untuk mandiri dan manjadi
pemerintah. Yayasan Sosial Tani unggul terutama harus tumbuh dari
Membangun (YSTM), merintis dalam, bukan tumbuh karena bantiuan
Usaha Bersama, kemudian pihak lain, kerja keras bervisi dan upaya
mendirikan Yayasan Bina Swadaya belajar berkelanjutan untuk mandiri dan
yang menyelenggarakan pendidikan upaya menjadi unggul perlu menjadi
dan latihan bagi tenaga NGO dan bagian dari kehidupan setiap anak bangsa.
pemerintah yang berkecimpung di Menurut Edi Suharto (2005;57-
bidang pengembangan masyarakat. 60) apabila pemberdayaan dilihat dari
3) Pendekatan pemberdayaan rakyat, faktor tujuan, proses, dan cara-cara
bertujuan memperkuat posisi tawar pemberdayaan maka dapat diketahui
menawar masyarakat lapisan bawah antara lain:
terhadap kekuatan-kekuatan penekan 1) Pemberdayaan bertujuan untuk
di segala bidang dan sektor meningkatkan kekuasaan orang-
kehidupan. Caranya adalah dengan orang yang lemah atau tidak
melindungi dan membela dengan beruntung.
berpihak pada yang lemah seperti

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 6


2) Pemberdayaan adalah sebuah proses (daya) masyarakat pada berkembang.
dengan nama orang mennjadi cukup Pemberdayaan itu sendiri berarti upaya
kuat untuk berpartisifasi dalam untuk membangun daya itu dengan
berbagai pengontrolan dan mendorong, memotivasi, dan
mempengaruhi kehidupannya. membangkitkan kesadaran akan potensi
Pemberdayaan menekankan bahwa yang dimiliki serta mengembangkannya.
orang memperoloeh keterampilan, Kedua, memperkuat potensi (daya) yang
pengetahuan, dan kekuasaan yang dimiliki masyarakat (empowering) dengan
cukup untuk mempengaruhi langkah-langkah atau cara yang positif dan
kehidupannya dan kehidupan orang nyata, memberikan input kepada
lain yang menjadi perhatiannya. masyarakat, dan membuka akses terhadap
3) Pemberdayaan menunjuk pada usaha sumber daya yang tersedia dengan
pengalokasian kembali melalui memberi peluang-peluang kepada
perubahan struktur sosial. masyarakat untukberpartisipasi. Ketiga,
4) Pemberdayaan adalah suatu cara memberdayakan masyarakat berarti pula
dengan dimana rakyat, organisasi lemah dan harus dilakukan pencegahan
dan komunitas diarahkan agar agar tidak bertambah lemah”. (Gunawan,
mampu menguasai (atau berkuasa 2006: 67-68)
atas) kehidupannya.
f. Konsep Pemberdayaan Masyarakat g. Konsep Organisasi.
Menurut Mubyarto, orang miskin Menurut Syafiie (2011;12)
harus diberdayakan, dibangunkan dari Organisasi dapat disimpulkan :
ketidakberdayaan, dan kata kunci bagi 1) Wadah atau tempat terselenggaranya
mereka adalah keberdayaan, administrasi
keswadayaan dan kemandirian 2) Di dalamnya terjadi berbagai
(Mubyarto, 2006: 82). Kemandirian hubungan atas individu maupun
tersebut bukan hanya dapat kelompok baik dari organisasi itu
mempertahankan kelangsungan sendiri maupun ke luar organisasi
hidupnya, akan tetapi dapat tumbuh dan 3) Terjadi proses dan pembagian tugas
berkembang dengan kemampuan atau 4) Berlangsung proses aktivitas
kekuatan sendiri. Memberdayakan berdasarkan kinerja masing-masing
masyarakat adalah upaya meningkatkan
harkat dan martabat masyarakat dalam Kerangka Pemikirian
kondisi yang tidak mampu agar dapat Setelah mengemukakan beberapa teori
melepaskan diri dari kemiskinan dan tentang variabel yang akan diteliti, perlu dijelaskan
keterbelakangan (Gunawan, 2006: 6). landasan yang akan dilakukan dengan membuat
Upaya memberdayakan kerangka berpikir diukur dengan mengambil
masyarakat tersebut dapat dilakukan beberapa teori yang dijadikan indikator / parameter
melalui cara-cara sebagai berikut. serta fenomena yang terjadi.
“Pertama, menciptakan suasana
atau iklim yang memungkinkan potensi

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 7


Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran Tentang Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Kelurahan dalam Memberdayakan Masyarakat di Kelurahan Sungai Pagar
Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar Tahun 2016

Peraturan Daerah Kabupaten Kampar


Lembaga Pemberdayaan Nomor 11 Tahun 2015 Tentang
Masyarakat Kelurahan Lembaga Kemasyarakatan
Desa/Kelurahan

Keputusan Lurah Sungai Pagar Nomor


411.2/PMD/KSP/2013/070

LMPK Kelurahan Sungai Pagar

Peran LMPK Dalam Pemberdayaan


Masyarakat di Kelurahan Sungai Pagar

Metode Penelitian dilakukan ini tentang Peran Lembaga


Untuk mendapatkan jawaban terhadap Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Dalam
masalah yang diteliti penulis menggunakan Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Sungai
metode analisis kualitatif yaitu suatu upaya Pagar Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar
sistematis untuk melakukan penelitian yang Tahun 2016. Lokasi penelitian dalam penelitian
dimulai dari pertanyaan mengenai suatu hal atau ini adalah pada kelurahan Sungai Pagar
suatu alat untuk melihat sejauh mana suatu Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar
proses terjadi pada suatu fenomena sosial atau Adapun informan penelitian dalam penelitian ini
hukum adalah orang-orang yang berkompeten utnuk
Metode yang digunakan dalam penelitian memberikan informasi yang berjumlah 3 orang.
ini dengan menggunakan metode kualitatif. Adapan seluruh informan tersebut dapat dilihat
Dimana dalam penelitian kualitatif yang akan pada tabel 2 berikut :

Tabel 1.2
Informan Penelitian

No Informan Jumlah
1 Lurah 1
2 Ketua LPMK 1
3 Tokoh Masyarakat 1
Jumlah 3
Sumber : Data Olahan Tahun 2016

Teknik Analisa data pengumpulan data, wawancara dan dokumentasi


Teknik analisis data dilakukan secara terkait dengan masalah Peran Lembaga
kualitatif dengan menggunakan teknik Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Dalam
JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 8
Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Sungai menampung surat berupa usulan dan
Pagar Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten saran bagi masyarakat. Dengan adanya
Kampar Tahun 2016. Setelah data-data yang kotak saran diharapkan agar masyarakat
diperlukan terkumpul, maka penulis memilihnya juga mau menyampaikan
menurut jenis dan data yang diperoleh sesuai aspirasiLangkah ini merupakan bentuk
dengan fenomena sosial untuk dianalisa dan komitmen kelurahan
disimpulkan berdasarkan teori yang ada. Untuk menyukseskan program
pembangunan di kelurahan. Setiap
Hasil Penelitian aspirasi masyarakat maupun keluhan
1. Peran Lembaga Pemberdayaan dari warga masyarakat melalui kotak
Masyarakat Kelurahan Dalam saran tersebut akan ditampung oleh
Memberdayakan Masyarakat di Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Kelurahan Sungai Pagar Kecamatan Kelurahan (LPMK) dan diperhatikan
Kampar Kiri Kabupaten Kampar Tahun sebagaimana mestinya. Meskipun kotak
2016 saran yang akan disediakan bersifat
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat terbuka kepada masyarakat secara luas,
Kelurahan (LPMK) merupakan wadah yang namun warga yang menyampaikan
dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai keluhankeluhan maupun saran akan
mitra pemerintah dalam menampung dan dirahasiakan identitasnya terhadap
menonjolkan aspirasi serta kebutuhan pelayanan dan pembangunan di
masyarakat dibidang pembangunan. Kelurahan.
Lembaga ini berkedudukan di kelurahan dan b. Rapat
merupakan lembaga masyarakat yang Salah satu bentuk menampung
bersifat lokal dimana pengurusannya terdiri aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh
dari komunitas masyarakat, dibentuk dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk Kelurahan (LPMK) dengan mengadakan
masyarakat. rapat bersama setiap kepala lingkungan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah kelurahan. Rapat adalah pertemuan atau
Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan, berkumpulnya minimal 2 orang lebih
dijelaskan pada pasal 10 bahwa pembentukan untuk membahas apa yang dibutuhkan
lembaga kemasyarakatan dikelurahan atas dan memutuskan suatu tujuan yang ingin
prakarsa masyarakat melalui musyawarah dicapai.
dan mufakat. Tujuan pembentukan suatu Peran dari lembaga pemberdayaan
lembaga kemasyarakatan untuk memelihara masyarakat di Kelurahan Sungai Pagar
dan melestarikan nilai-nilai gotong royong tersebut bisa kita lihat dari beberapa indikator
dan kekeluargaan merupakan sendi-sendi pembahasan yang akan diuraikan oleh
utama dalam kehidupan bermasyarakat di peneliti. Adapun indikator yang diuraikan
Indonesia. berdasarkan fungsi dan perannya yaitu :
Secara umum Lembaga Lembaga pemberdayaan sebagai fasilitator,
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan lembaga pemberdayaan masyarakat sebagai
(LPMK) dalam menampung dan menyalurkan mediator, lembaga pemberdayaan masyarakat
aspirasi masyarakat menyiapkan sarana sebagai motivator dan lembaga pemberdayan
seperti penyediaan: masyarakat sebagai dinamistator bagi
a. Kotak Saran pembangunan di Kelurahan tersebut. Berikut
Dalam upaya mempermudah, ini beberapa uraian indikator yang menjadi
menampung segala aspirasi, keluhan pembahasan untuk mengetahui seberapa
maupun saran dari masyarakat, pihak besarnya peran LPM di Kelurahan Sungai
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Pagar:
Kelurahan (LPMK) menggunakan pola a. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
penyediaan kotak saran atau pengaduan. Kelurahan sebagai Fasilitator
Kotak saran merupakan tempat

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 9


Peran lembaga pemberdayaan menjadi penghambat dari program tersebut
masyarakat yang disebut sebagai fasilitator biasanya dikarenakan faktor dari geografis
di Kelurahan tersebut adalah LPM sendiri
menfasilitasi segala aktivitas masyarakat
yang menyangkut dengan program c. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
pembangunan LPM. Selain sebagai Kelurahan sebagai Motivator
fasilitator dalam program pembangunan Motivator merupakan orang atau
masyarakat, LPM sendiri merupakan kelompok yang mampu membuatkan
sebagai pendamping terhadap perangkat- orang lain untuk bisa melakukan sesuatu.
perangkat kelurahan seperti RT dan RW. Didalam LPM sangat dibutuhkan
Adapun peran yang dijalani oleh LPM di motivator yang bisa mendorong
Kelurahan Sungai Pagar yang di lihat dari masyarakat yang ada di Kelurahan untuk
mata kasar, sudah terlihat sebagai fasilitator bisa melakukan apa yang bisa mereka
dalam rancangan pembangunan lakukan demi mewujudkan kesejahteraan
masyarakat. Untuk dapat menjadikan masyarakat itu sendiri yang sesuai
fasilitator yang baik berikut ini peneliti keinginan masyarakat. Sehingga tantangan
akan mengkajikan beberapa sub indikator . untuk LPM Kelurahan Sungai Pagar
Masyarakat yang ikut sendiri merupakan cara membentuk para
merencanakan pembangunan pada masing- motivator-motivator pemberdayaan
masing desa merupakan bentuk masyarakat yang bisa memotivasi
tanggungjawab masing-masing desa untuk masyarakat di Kelurahan Sungai Pagar.
menumbuhkan rasa peduli tentang program d. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
yang akan dilaksanakan di desa mereka Kelurahan sebagai Dinamisator
demi tercapainya pembangunan di segala Mengoptimalisasikan pelaksanaan
bidang, baik pembangunan bersifat fisik pemberdayaan masyarakat LPM
maupun bidang nonfisik. Masyarakat seharusnya lebih bijaksana dalam
diboleh untuk ikut merencanakan memantau serta melihat berbagai kegiatan-
pembangunan yang akan dilaksanakan kegiatan serta program yang ada di
Kelurahan dan mereka harus bisa lingkungan masyarakat. Selain harus
bertanggungjawab dengan program yang bijaksana pemantauan kegiatan
telah mereka ajukan dalam Musrenbang masyarakat, LPM juga diharapkan untuk
tingkat Kelurahan dan seterusnya. bisa menempatkan dirinya ditengah
b. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat masyarakat dan mendorong masyarakat
Kelurahan sebagai Mediator untuk lebih berperan aktif dalam program-
Lembaga Pemberdayaan program yang dibuat oleh LPM. Layanan
Masyarakat (LPM) Kelurahan yang publik seperti pendidikan, kesehatan,
dianggap sebagai mediator dalam transportasi serta lain-lainnya, sedah mulai
pembangunan yaitu LPM sendiri yang LPM berikan. Meskipun tidak belum
memiliki tugas untuk mensosialisasikan maksimal namun sudah ada perhatian dari
beberapa hasil ususlan dari rencana LPM untuk pendidikan mereka
pembangunan yang sudah ditetapkan dan memberikan bantuan beasiswa dengan cara
akan dijadikan pembangunan jangka memasukan proposal kebeberapa instansi
menengah kepada warga masyarakat. dan bank-bank yang ada di Kelurahan
Untuk LPM Kelurahan Sungai Pagar Sungai Pagar. Beasiswa tersebut akan
sendiri mensosialisasikan rancangan diberikan kepada siswa yang berpestasi dan
pembangunan pada saat melalukan tidak mampu. Adapun pengawasan yang
pertemuan-pertemuan yang nantinya akan diperlukan untuk mengawasi perencanaan
diambil beberapa menit untuk program yang berbentuk pembangunan.
mensosialisasi program-program Dengan adanya pengawasan dari pihak lain
pembangunan tersebut. Adapun hal yang selain LPM akan memperkecil dampak

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 10


negatif yang mungkin saja akan timbulkan Kelurahan Sungai Pagar Kecamatan
dikemudian harinya Kampar Kiri Kabupaten Kampar
adalah sebagai berikut :
a. Fasilitator; masih rendahnya
2. Faktor penghambat Lembaga partisipasi masyarakat untuk
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan ikut dalam perencanaan
Dalam Memberdayakan Masyarakat di pembangunan dan penentuan
Kelurahan Sungai Pagar Kecamatan prioritas yang diadakan oleh
Kampar Kiri Kabupaten Kampar LPM.
Berdasarkan hasil wawancara dengan b. Mediator; kurangnya
Ketua LPMK Sungai Pagar mengenai kesadaran masyarakat untuk
penghambat Peran Lembaga Pemberdayaan menghadiri rapat serta
Masyarakat Kelurahan Dalam Pemberdayaan memberikan informasi bagi
Masyarakat di Kelurahan Sungai Pagar berjalannya program.
Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar c. Motivator; dilihat dari segi
adalah pemanfaatan masyarakat
a. Kurangnya sumber daya manusia di terhadap pembangunan yang
LPMK Sungai Pagar. Fakta yang ada ada. Akan tetapi bertolak
bahwa kepengurusan LPMK tidak efektif, belakang dengan keadaan
yang cenderung aktif dan menonjol hanya masyarakat di Kelurahan
ketua LPMK saja. Hal ini juga dapat Sungai Pagar dalam segi
mengindikasikan kecenderungan tidak merawat atau menjaga
efektifnya kepemimpinan internal pembangunan yang ada.
LPMK. d. Dinamisator; dilihat dari
b. Sarana dan prasarana pendukung dalam pengawasan dan pemantauan
pelaksanaan kinerja LPMK di kelurahan yang LPM lakukan masih
Sungai Pagar kurang maksimal.
Hal diatas selaras dengan pendapat 2. Faktor penghambat Peran Lembaga
Robbins (1996; 8) yang menyatakan bahwa Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
kinerja sebagai fungsi interaksi antara Dalam Pemberdayaan Masyarakat di
kemampuan atau ability, motivasi atau dan Kelurahan Sungai Pagar Kecamatan
kesempatan atau kinerja. Berdasarkan hasil Kampar Kiri Kabupaten Kampar
penelitian didapati fakta bahwa LPMK Sungai adalah kurangnya SDM dan
Pagar dalam hal ability (kurangnya SDM dan Kemampuan SDM serta tidak adanya
Kemampuan SDM) serta tidak adanya sumber sumber dana yang dapat merangsang
dana yang dapat merangsang motivasi dan motivasi dan memberikan kesempatan
memberikan kesempatan pengurus LPMK pengurus LPMK untuk berkarya.
untuk berkarya.

Kesimpulan dan Saran Saran


Kesimpulan 1. Diharapkan kepada LPM agar dapat
Konsep peranan LPM pada penelitian ini menfasilitasi pembangunan dengah lurah.
menurut Soerjono Soekanto: merupakan aspek Dalam perencanaan anggaran pada
dinamis dari kedudukan. Pada penelitian ini musrenbag.
analisa mengacu pada indikator penelitian, lalu 2. Diharapkan kepada LPM agar dapat
indikator ini di analisa sebagai mana pada bab meningkatkankinerjanya lagi, dan lebih
IV sehingga dapat ditarik kesimpulan: kreatif lagi dalam menarik minat
1. Hasil penelitian menunjukkan masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam
bahwasannya Peran Lembaga perancangan program.
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan 3. Diharapkan kepada LPM agar lebih mampu
Dalam memberdayakan Masyarakat di meninggkatkan kesadaran dan kepedulian

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 11


masyarakat untuk menjaga, merawat Soejono Soekanto, 2012, Sosiologi Suatu
pembangunan yang ada, agar pembangunan Pengantar, Rineka Cipta, Jakarta
tersebut dapat bertahan lama.
Syafiie, 2011, Pengantar Ilmu Pemerintahan
(Edisi Revisi), Refika Aditama,
Bandung
DAFTAR PUSTAKA
B. Peraturan Perundang-Undangan
A. Buku-buku.
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Edi Suharto, 2005, Membangun Masyarakat Indonesia Tahun 1945.
Memberdayakan Rakyat, PT. Refika
Aditama, Bandung. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
Tentang Pemerintahan Daerah.
Gunawan, 2006, Genius Learning Strategy,
PT. Gramedia, Jakarta. Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor
11 Tahun 2015 Tentang Lembaga
Miftah Thoha, 2012, Ilmu Administrasi Publik Kemasyarakatan Desa/Kelurahan
Kontemporer, Jakarta, Kencana.
Keputusan Lurah Sungai Pagar Nomor
Mubyarto, 2006, Ilmu-ilmu Sosial Dasar 411.2/PMD/KSP/2013/070. Tentang
Konsep, Posisi, Program Pasca, Pembentukan Lembaga
Bandung Pemberdayaan Masyarakat.

Noeng Muhadjir, 2008, Kebijakan dan C. Jurnal


Perencanaan Sosial, Rake Sarasin,
Yogyakarta. Aji Budiono, Peran Kepemipinan Lurah
Dalam Pembangunan Daerah Melalui
Onny, 2006, Pemberdayaan Konsep, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Kebijakan dan Implementasi, Jakarta, Kelurahan (LPMK) (Studi Analisis
CSIS. Partisipasi Pemberdayaan
Masyarakat Kelurahan Merjosari
Siswanto, 2012, Hukum Pemerintah Daerah di Kota Malang Tahun 2013), Jurnal,
Indonesia, Jakarta, Sunar Grafika. Malang, 2013.

JOM FISIP Vol. 5 No. 1 – April 2018 Page 12

You might also like