Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

KAJIAN STILISTIKA DALAM KUMPULAN CERPEN KINOLI KARYA

YETTI A.KA

Okta Lusiana Dewi¹, Samsiarni², Yulia Pebriani²


1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
Oktalusiana100@gmail.com

ABSTRACT

This research is motivated by the style of language contained in a collection of short


stories Kinoli by Yetti A.KA. The short stories use the style of language in delivering a
message, but the style of language has not been clearly identified. So it is necessary to do the
research.This study aims to describe the style of language contained in a collection of short
Kinoli, in this study focused on the style of language camparison. Furthermore this study also
aims to clarify the function of short stories Kinoli. This research is a qualitative research
using descriptive analysis method. The data in this study is the comparative language style in
the collection of short stories Kinoli by Tetti A.KA, while the data source in this study is a
collection of short stories Kinoli works Yetti A.K. Step research conducted several stage, first
reading a collection of short stories Kinoli by Yetti A.K in detail an deeply. Secondly, mark
words, sentences containing the comparative language style on a collection of short stories
Kinoli by Yetti A.KA. Third, inventory data that records data relating to the style of
language comparison on a collection of short stories Kinoli by Yetti A.KA. The result of the
study conclude that there are six types of comparative language styles used in the collection
of Kinoli short stories by Yetti A.KA ie: Parable style, metaphorical language style,
personification language style, antithesis language style, pleonasme language style and
tautology, corrective language style or epanortosis. The style of language often raised by
outhors in the collection of short stories is the style of parable. A collection of short stories
Kinoli by Yetti A.KA many use the style of parable because the short stories tend to think of
something with something else. Besides the style of language also serves as increasing the
interest of readers to follow what is conveyed by the author.

Keywords: Stylists,Language style, Short Stories, Kinoli

PENDAHULUAN berbagai gaya pengungkapan. Pengarang


Dalam sebuah karya sastra, bahasa mengungkapkan karya sastra melalui
merupakan media atau sarana untuk media. Media yang digunakan dalam
menyampaikan gagasan dan pikiran menyampaikan ide dan gagasannya berupa
pengarang. Bahasa tidak lepas dari bahasa. Bahasa merupakan sebagai alat
manusia karena bahasa mempunyai fungsi komunikasi, melalui bahasa pengarang
dan peranan tertentu berdasarkan menyampaikan pengalaman, gagasan,
kebutuhan manusia untuk memperoleh pikiran, dan perasannya baik secara lisan
dan menggunakan komunikasi. Karya maupun tulisan yang bersifat khas.
sastra disampaikan oleh pengarang dengan
Bahasa dalam karya sastra tentu dipakai oleh pengarang. Bagaimana
berbeda dengan bahasa kehidupan sehari- pengarang bisa membuat pembaca
hari. Tanpa keindahan bahasa, karya sastra membuka pikiran untuk mengartikan
akan menjadi hambar. Keindahan karya penggunaan gaya bahasa yang
sastra hampir sebagian besar berpengaruh digunakannya. Peningkatan kosa kata
oleh kemampuan pengarang dalam seorang pengarang tentunya akan
memainkan bahasa. Terkait dengan berpengaruh pada gaya bahasa yang akan
kenyataan tersebut, maka bahasa digunakannya.
mrupakan wahana khusus ekpresi Suatu hasil karya sastra baru dapat
pengarang dalam sebuah karya sastra. dikatakan memiliki nilai sastra bila di
Hubungan bahasa dan pengarang dalamnya terdapat gaya bahasa yang
ssmenjadi satu kesatuan dalam sebuah menjadi nilai keindahan suatu karya sastra
karya sastra, sehingga bisa diidentifikasi itu sendiri. Nilai keindahan itu akan
sebuah karya untuk pengarang atau terdapat dalam sebuah cerpen, salah satu
sebaliknya. cerpen yang terdapat gaya bahasa adalah
Gaya bahasa mempengaruhi minat kumpulan cerpen Kinoli karya Yetti A.KA.
pembaca dalam membaca sebuah karya Majas dalam karya sastra khususnya
sastra, karena gaya bahasa salah satu unsur cerpen secara tidak langsung menimbulkan
yang menarik dalam sebuah bacaan. Setiap keindahan tersendiri pada karya tersebut.
karya sastra tentunya memiliki keindahan Selain itu, pemakaian majas dalam sebuah
gaya tersendiri, sama halnya dengan karya sastra juga dapat menimbulkan efek
kumpulan cerpen Kinoli karya Yetti A.KA makna yang berbeda dan juga menjadi
yang dominan menggunakan gaya bahasa daya tarik sendiri bagi pembaca.
perbandingan. Penggunaan gaya bahasa Keunikan penggunaan gaya bahasa
perbandingan ini tentunya merupakan ciri dalam kumpulan cerpen Kinoli ini
pengarang dalam menghasilkan karyanya. merupakan manifestasi pengalaman
Peranan gaya bahasa dapat menggerakan berbahasa pengarangnya. Salah satu
atau menghidupkan cerita. Hal ini cabang ilmu yang memberikan perhatian
disebabkan karya sastra adalah sebuah terhadap penggunaan gaya bahasa adalah
karya yang bisa dibaca siapa saja. Terlihat stilistika. Stilistika berada dalam ranah
dari penganalisan tersebut bisa sastra dan linguistik. Dari ilmu sastra,
disimpulkan bahwa permasalahan yang stilistika digunakan untuk membantu
terjadi dalam sebuah karya sastra terdapat penulis melihat penggunaan gaya bahasa
pada penggunaan gaya bahasa yang yang digunakan pengarang dalam
karyanya, sedangkan dari segi linguistik, menggunakan perumpaan yang khas untuk
stilistika membantu penulis melihat tokoh perempuan, seperti contoh “ia
penggunaan bahasa melalui kata-kata dan merasakan kehadiran perempuan berbibir
penggunaan kalimat. Oleh sebab itu, dalam merah bara dan mata bagai batu karang
penelitian ini digunakan kedua sudut dihadapannya”. Yetti A.KA memilih
pendekatan itu yaitu sastra dan linguistik. perempuan sebagai tokoh utama dalam
Penulis menyadari untuk melihat karyanya. Gaya penulisan Yetti A.KA
penggunaan gaya bahasa dalam sebuah sangat baik, sehingga menghasilkan gaya
karya sastra tidak bisa dilepaskan dengan bahasa yang sangat indah untuk karyanya.
penggunaan kalimat dalam karya tersebut. Permasalahan yang tergambar
Sebagian besar karya yang ditulis dalam kumpulan cerpen Kinoli karya Yetti
adalah tentang perempuan, karena Yetti A.KA adalah penggunaan gaya bahasa
A.KA beranggapan bahwa tak ada yang yang belum teridentifikasi serta fungsi
bisa menyuarakan isi hati gaya bahasa yang belum tergambarkan.
selainperempuan.Melalui kumpulan cerpen Kumpulan cerpen ini menceritakan latar
Kinoli ini Yetti A.KA memperlihatkan sosial perempuan serta latar belakang
keindahan gaya bahasa yang dimilikinya. kehidupan perempuan, pengarang mampu
Kumpulan cerpenKinoli karya Yetti A.KA menggunakan gaya bahasa yang menarik
terdiri dari 15 cerpen.Tulisan Yetti A.KA dengan melihat latar belakang kehidupan
berupa cerita pendek, puisi, dan artikel seorang perempuan. Kehidupan seorang
yang dimuat oleh beberapa media perempuan tergambar dalam kumpulan
masa.Cerita pendeknya tergabung dalam cerpen Kinoli karya Yetti A.KA ini,
sejumlah antologi; Bob Marley dan dengan demikian pengarang mampu
beberapa kumpulan cerpen lainnya.Kinoli menuliskan gaya bahasa yang tempat
adalah kumpulan cerpen ke empat yang untuk digunakan dalam karyanya.
ditulis oleh Yetti A.KA, kenapa memilih Berdasarkan permasalahan di atas,
Kinoli karena memiliki gaya kepenulisan maka akan dilakukan penelitian terhadap
yang khas serta menarik untuk diteliti, kumpulan cerpen Kinoli karya Yetti A.KA,
contohnya “bibirnya yang barangkali karena kumpulan cerpen ini lebih banyak
serupa kelopak-kelopak mawar; hidup, menggunakan gaya bahasa perbandingan
berani, menyala”. Dari contoh terlihat dari pada gaya bahasa lainnya. Oleh sebab
bahwa Yetti A.KA memiliki cara tersendiri itu, peneliti menganalisis gaya bahasa
untuk memperindah tulisannya. Gaya perbandingan yang terdapat dalam
bahasa Yetti A.KA sangat unik, karena ia kumpulan cerpen Kinoli karya Yetti A.KA,
dengan demikian rumusan masalah pada stilistika memberikan perhatian utama
penelitian ini adalah sebagai berikut: terhadap tampilan bahasa di dalam karya
pertama, bagaimanakah stilistika berupa sastra. Kedua, pendekatan stilistika
gaya bahasa perbandingan dalam memberikan perhatian penuh pada
kumpulan cerpen Kinoli karya Yetti kemampuan dan kreativitas pengarang.
A,KA? Kedua, bagaimanakah fungsi gaya Hal ini disebabkan pandangan bahwa gaya
bahasa perbandingan pada kumpulan merupakan ”serangkaian ciri pribadi”. Di
cerpen Kinoli karya Yetti A.KA?. Untuk dalam pemakaian bahasa, ada sesuatu yang
menjawab rumusan penelitian di atas maka merupakan milik pribadi dan menjadi ciri
dapat dikemukakan beberapa teori berikut khas pengarang tersebut. Ketiga,
ini. pendekatan stilistika memberikan
Semi (2008:11), stilistika adalah perhatian pula terhadap wacana.Hal
kajian keindahan bahasa sastra, khususnya inipenting disebabkan penggunaan bahasa
menjelaskan tentang kemampuan mengambil tempat dalam wacana.
sastrawan mengelola bahasa yang bergaya Keempat, pendekatan stilistika juga
dan memiliki nilai estetika. Gaya selalu dikaitkan dengan analisis perwatakan
dihubungkan dengan pemakaian bahasa karena bahasamempunyai kaitan dengan
dalam karya sastra. Stilistika merupakan tokoh. Kelima, pendekatan stilistika juga
ilmu yang menggarap tentang sistem terkait dengan pemahaman pembaca.
komunikasi, yaitu komunikasi antara Menurut Natawidjaja (1986: 5),
penulis dan pembaca, pembicara dan obyek kajian stilistika dibagi menjadi
pendengar. Semi (2008:15), ruang lingkup enam bagian (1) peribahasa, (2) ungkapan,
persoalan tentu saja luas, yaitu (3) aspek kalimat, (4) gaya bahasa, (5)
menyangkut komponen penting yang plastik bahasa, (6) kalimat asosiatif.
terlibat di dalam komunikasi tersebut, Natawidjaja (1986:7), peribahasa
seperti: (1) penulis atau penutur, (2) ialah kalimat efek konotatif, yang
prilaku atau tindakan yang dijalankan, (3) digunakan dalam tulisan maupun dalam
bahasa sebagai wadah penyampaian bentuk cakapan.Jenis-jenis peribahasa
gagasan, (4) topik atau gagasan yang yaitu, bidal bahasa, pepatah, petitih, amsal,
disampaikan. seloka, kalimat bersayap. Menurut
Dari pandangan di atas, ada Natawidjaja (1986: 27), ungkapan ialah
beberapa konsepsi dan pendekatan kelompok kata hasil pemencilan dua buah
stilistika dalam analisis sastra (Semi, kata atau lebih untuk menyatakan maksud,
2008:58-62), yaitu : Pertama, pendekatan yang mempunyai asumsi, berkias, atau
berkonotasi. Bias berbentuk kata majenuk karangannya.Plastik bahasa menimbulkan
atau kelompok kata. Menilik dari frekuensi gambaran dalam pikiran (emosional),
pemakaiannya ungkapan lebih banyak karena ada; penonjolan pokok pikiran,
digunakan dalam bahasa sehari-hari, retorika, pemunculan bahasa daerah atau
maupun karangan, jika dibandingkan bahasa asing untuk memperjelas, asosiatif,
dengan pemakaian peribahasa. bersifat siaran pandangan mata.
Menurut Natawidjaja (1986: 49), Menurut Natawidjaja (1986:135),
aspek ialah segi pandangan dari sudut kalimat asosiatif adalah kalimat konotatif,
mana kita melihat sebuah kalimat itu, karena pokok pikiran merupakan lambing.
sehingga kita memperoleh pengertian yang Merupakan unsure plastik bahasa dari
khas dari maksud kalimat itu. Jenis aspek ekspresi individual, kalimat asosiatif kedua
ini dapat kita lihat dari pola, pemakaian adalah kalimat yang mengandung kata-
partikal, pemakaian kata tugas, urutan kata terlarang atau pamali bagi sebagian
sebab-akibat, isi, sifat dan bentuk kalimat besar orang Indonesia, kalimat asosiatif
yang kita amati. Jenis-jenis aspek kalimat ketiga adalah kalimat pokok pikiran atau
yaitu, aspek inkhoatif, aspek durative, obyeknya mengandung kepecayaan atau
aspek resultatif, aspek progresif, aspek tabu.
frekuentatif, aspek hipotesis, aspek Menurut Tarigan (2009:4), gaya
habituatif, aspek komparatif, aspek realis, bahasa adalah bahasa indah yang
aspek arealis. Menurut Natawidjaja digunakan untuk meningkatkan efek
(1986:73), gaya bahasa adalah pernyataan dengan jalan memperkenalkan serta
dengan pola tertentu, sehingga mempunyai membandingkan suatu benda atau hal
efek tersendiri terhadap pemerhati. Dengan tertentu dengan benda atau hal lain yang
pola materi akan menimbulkan efek lebih umum. Secara singkat penggunakaan
lahiriah (efek bentuk), sedangkan dengan gaya bahasa tertentu dapat mengubah serta
pola arti (pola makna) akan menimbulkan menimbulkan konotasi tertentu. Menurut
efek rokhaniah. Menurut Natawidjaja Keraf (2010:113), gaya bahasa atau style
(1986:121), Plastik bahasa ialah kalimat adalah cara mengungkapkan pikiran
penulis yang emosional dalam melalui bahasa secara khas yang
menggambarkan sesuatu hal, sehingga memperlihatkan jiwa dan kepribadian
menimbulkan gambaran yang jelas. penulis (pemakai bahasa). Menurut
Sifatnya subyektif.Plastik bahasa atau liris Tarigan (2009: 5) mendeskripsikan gaya
prosa ini sebagai hasil ekpresi individual bahasa menjadi empat bagian yaitu gaya
spesifik penulis pada setiap jenis bahasa perbandingan, gaya bahasa
pertentangan, gaya bahasa pertautan, gaya Menurut Tarigan (2009:21),
bahasa perulangan. Berikut penjelasan depersonifikasi adalah kebalikan dari gaya
tentang gaya bahasa perbandingan. bahasa personifikasi. Apabila personifikasi
Menurut Tarigan (2009: 9), menginsankan atau memanusiakan benda-
perumpamaan adalah asal kata simile benda, maka depersonifikasi justru
dalam bahasa Inggris. Kata simile berasal membedakan manusia atau insan.
dari bahasa Latin yang bermakna „seperti‟. Contohnya: “sekiranya suami menjadi
Perumpamaan adalah perbandingan dua ombak, maka istri menjadi pantai”.
hal yang pada hakikatnya berlainan dan Menurut Tarigan (2009:24), alegori
yang sengaja kita anggap sama. adalah cerita yang dikisahkan dalam
Contohnya: “senyuman gadis itu seperti lambing-lambang; metafora yang diperluas
delima yang merekah”. dan berkesinambungan, tempat atau wadah
Menurut Tarigan (2009:15), objek-objek atau gagasan yag
metafora adalah sejenis gaya bahasa diperlambangkan.”. Menurut Tarigan
perbandingan yang paling singkat, padat, (2009:26), antitesis adalah sejeniss gaya
dan tersusun rapi. Di dalamnya terlihat dua bahasa yang mengadakan komperasi atau
gagasan: yang satu adalah suatu kenyataan, perbandingan antara dua antonym yaitu
sesuatu yang dipikirkan, yang menjadi kata-kata yang mengandung cirri-ciri
objek; dan yang satu lagi merupakan semantik yang bertentangan. Contohnya:
pembanding terhadap kenyataan tadi, dan “kecantikannyalah justru yang
kita menggantikan yang belakangan itu mencelakannya”.
menjadi yang terdahulu. Menurut Menurut Tarigan (2009:28),
Moeliono (dalam Tarigan 2009:15), pleonasme adalah pemakaian kata yang
metafora adalah perbandingan eksplisit mubazir (berlebihan), yang sebenarnya
jadi tanpa kata seperti atau sebagai tidak perlu (seperti menurut sepanjang
diantara dua hal yang berbeda. Contohnya: adat; saling tolong-menolong). Contohnya:
“aku adalah angin yang kembara”. “kami yang memikul peti jenazah itu di
Menurut Tarigan (2009:17), atas bahu kanmi sendiri”. Menurut
personifikasi atau penginsanan adalah jenis Tarigan (2009:31), parifrasis adalah
majas yang melekatkan sifat-sifat insani sejenis gaya bahasa yang mirip dengan
kepada benda-benda yang tidak bernyawa pleonasme. Kedua-duanya menggunakan
dan ide yang abstrak..Contohnya: “bunga kata-kata lebih banyak daripada yang
ros menjaga dirinya dengan duri” dibutuhkan.Walaupun begitu terdapat
perbedaan yang penting antara
keduannya.Pada parifrasis, kata-kata yang c. Menciptakan keadaan perasaan hati
berlebihan itu prinsipnya dapat diganti tertentu, artinya dapat membawa
dengan sebuah kata saja. Contohnya: pembaca hanyut dalam suasana hati
“pemuda itu telah menumpahkan segala tertentu, seperti ksan baik atau buruk,
isi hati dan segala harapan kepada gadis perasaan senang atau tidak senang,
desa itu (cinta)”. benci dan sebagainya setelah
Menurut Tarigan (2009:33), kata menangkap apa yang dikemukakan
antisipasi beraasal dari bahas latin pengarang.
anticipatioyang berarti mendahului atau d. Memperkuat efek terhadap gagasan,
penetapan yang mendahului tentang yakni dapat membuat pembaca
sesuatu yang masih akan dikerjakan atau terkesan oleh gagasan yang
akan terjadi. Contohnya: “kami sangat disampaikan pengarang dalam
gembira, Minggu depan kami memperoleh karyanya.
hadiah dari Bapak Bupati”. Menurut
Tarigan (2009: 34), koreksio atau prolepis METODE PENELITIAN
adalah gaya bahasa yang berwujud mula- Jenis penelitian ini adalah kualitatif,
mula ingin menegaskan sesuatu, tetapi yang menitik beratkan pada gaya bahasa
kemudian memeriksa dan memperbaiki perbandingan, yaitu mendeskripsikan gaya
mana-mana yang salah. Contohnya: “pak bahasa perbandingan yang digunakan dan
Tarigan memang orang bali, ah bukan, fungsi penggunaan setiap jenis gaya
orang Batak”. bahasa perbandingan tersebut. Menurut
Menurut Imron (2009:55), fungsi gaya Sugiono (2013:24), penelitian kualitatif
bahasa dalam karya sastra adalah sebagai adalah metode penelitian yang dilandaskan
berikut: pada filsafat postpositivisme, digunakan
a. Meningkatkan selera, artinya dapat untuk meneliti pada kondisi obyek yang
meningkatkan minat alamiah, dimana peneliti sebagai
pembacaa/pendengar untuk mengikuti instrumen kunci, teknik pengumpulan data
apa yang disampaikan dilakukan secara triangulasi (gabungan),
pengarang/pembaca. analisis data bersifat induktif/kualitatif,
b. Mempengaruhi atau meyakinkan dan hasil penelitian kualitatif lebih
pembaca/pendengar, artinya dapat menekankan makna dari pada generalisasi.
membuat pembaca semakin yakin dan Metode dalam penelitian ini adalah metode
mantap terhadap apa yang deskriptif analisis. Ratna (2010:53),
disampaikan pengarang/pembaca. mengatakan metode deskriptif analisis
dilakukan dengan cara mendeskripsikan ini adalah peneliti dibantu dengan format
fakta-fakta yang kemudian disusul dengan inventarisasi data.
analisis. Secara etimologis deskripsi dan Teknik pengumpulan data penelitian
analisis berarti menguraikan, tapitidak ini diperoleh dengan cara, (1) membaca
semata-mata menguraikan melainkan juga kumpulan cerpen Kinoli karya Yetti A.KA
memberikan pemahaman dan penjelasan secara terperinci. (2) menandai kata,
secukupnya. kalimat yang mengandung gaya bahasa
Menurut Lofland (dalam Moleong, perbandingan pada kumpulan cerpen
2010:157), sumber data utama dalam Kinoli karya Yetti A.KA. (3)
penelitian kualitatif ialah kata-kata dan menginventarisasi data yaitu mencatat data
tindakan, selebihnya adalah data tambahan yang berkaitan dengan gaya bahasa
seperti dokumen dan lain-lain. Data perbandingan pada kumpulan cerpen
penelitian ini adalah kutipan berupa kata, Kinoli karya Yetti A.KA. Pada penelitian
kalimat atau paragraf yang terdapat ini teknik yang digunakan untuk
dalamkumpulan cerpen Kinoli karya Yetti menganalisis data adalah dengan
A.KA yang berkaitan dengan stilistsika memahami isi kumpulan cerpen Kinoli
gaya bahasa dan kepengarangan. Sumber karya Yetti A.KA. Tahap-tahap yang
data dalam penelitian ini adalah kumpulan dilakukan dalam menganalisis data ini
cerpen Kinoli karya Yetti A.KA.Cerpen ini adalah: (1) Mendeskripsikan data tentang
diterbitkan oleh Javakarsa Media, terdiri jenis gaya bahasa perbandingan, (2)
dari 136 halaman, kumpulan cerpen ini mendeskripsikan fungsi gaya bahasa
diterbitkan tahun 2012 dan merupakan perbandingan(3) Membuat suatu
cetakan pertama. Pada penelitian ini kesimpulan.
difokuskan pada gaya bahasa
HASIL DAN PEMBAHASAN
perbandingan dalam Kumpulan Cerpen
Gaya bahasa perbandingan
Kinoli karya Yetti A.KA. Menurut
menurut Tarigan (2009: 7), terdiri dari
Arikunto (2014:203), instrumen penelitian
sepuluh jenis, berdasarkan hasil penelitian
adalah alat atau fasilitas yang digunakan
data yang dilakukan mengenai gaya bahasa
oleh peneliti dalam pengumpulan data agar
perbandingan yang dilakukan pada
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
kumpulan cerpen Kinoli karya Yetti A.KA
lebih baik, dalam arti lebih cermat,
terdapat enam jenis gaya bahasa
lengkap, dan sistematis sehingga lebih
perbandingan. Adapun gaya bahasa yang
mudah diolah. Instrumen pada penelitian
digunakan yaitu gaya bahasa
perumpamaan, metafora, personifikasi, dalam kehidupannya.Pengarang melihat
antitesis, pleonasme dan tautologi, bahwa binatang yang dinamakan kupu-
koreksio atau epanortosis. kupu adalah binatang yang mempunyai
Gaya bahasa perumpamaan adalah sayap dan mampu untuk terbang, jadi
gaya bahasa yang membandingkan dua hal pengarang melihat keadaan sekitar dan
yang pada hakikatnyaberlainan, dengan menjadikan kupu-kupu perumpamaan
menggunakan ciri penanda kata: seperti, kebebasan yang tiada batas. Penggunaan
ibarat, bak, bagai, umpama, laksana, gaya bahasa perumpamaan juga berfungsi
penaka, serupa. Berdasarkan penelitian untuk memperindah bahasa cerpen agar
yang dilakukan, penggunaan gaya bahasa pembaca bisa memahami maksud dari
perumpamaan dalam kumpulan cerpen pengarang. Dalam kumpulan cerpen Kinoli
Kinoli karya Yetti A.KA dapat dilihat pada karya Yetti A.KA ini banyak
cerpen-cerpen berikut; Rumah Keluarga, menggunakan kata bagai dan seperti.
Ibu Laut, Malina dan Tiga Skenario Selanjutnya penggunaan gaya
Kematian, Naru dan Layang, Saya dan bahasa metafora juga digunakan pengarang
Lelaki yang Menangis, Kinoli, Tentang untuk memperindah tulisannya.
Anak Lelaki yang Tinggal Satu Lorong Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
dengan Kami, Pacar, Sore, dan Renyai, penggunaan gaya bahasa metafora dalam
Stro Bertanya: Siapa Lebih Cantik di kumpulan cerpen Kinoli katya Yetti A.KA
Antara Kami.Gaya bahasa perumpamaan dapat dilihat dalam cerpen-cerpen berikut:
merupakan gaya bahasa yang paling Tebing, Ibu Laut, Naru dan Layang,
banyak digunakan Yetti A.KA. “Bebas Tentang Delori, Pacar, Sore dan Renyai.
bermain seperti kupu-kupu atau paling Beberapa sumber data di atas dapat dilihat
tidak seperti teman-temannya yang bisa gaya bahasa metafora, gaya bahasa
pergi ke mana saja tanpa ada yang metafora berfungsi untuk memperindah
menghalangi”. Kutipan diatas tulisan yang ditulis pengarang, gaya
menggunakan gaya bahasa perumpamaan bahasa metafora juga berfungsi untuk
karena menggunakan kata „seperti‟. menghibur pembaca agar pembaca merasa
Kalimat yang dihitamkan itu menggunakan tertarik untuk membacanya, selain itu gaya
kata-kata yang mengibaratkan kebebasan bahasa metafora juga berfungsi untuk
seperti kupu-kupu, dimana seekor kupu- mengasah kemampuan berfikir pembaca.
kupu mampu terbang kemana. Kata Berikut kutipan gaya bahasa metafora:
„seperti‟ menjelaskan pengumpamaan “bayangkan kau hanya berhadapan dengan
kebebasan yang diinginkan oleh seseorang dinding-dinding yang kosong, lemari
yang bisu, dan meja kursi yang dingin”. Kami. Dari sumber data di atas dapat
Kalimat yang dihitamkan di atas adalah dilihat penggunaan gaya bahasa
gaya bahasa metafora, yang mana gaya personifikasi pada kumpulan cerpen Kinoli
metafora adalah gaya bahasa yang karya Yetti A.KA menggunakan sifat
membandingkan suatu hal dengan hal yang insani kepada benda yang tidak bernyawa
tidak sebenarnya, pembanding yang dan ide yang abstrak digunakan pengarang.
digunakan merupakan bukan arti yang Seperti pada cerpen “Tentang Anak Lelaki
sebenarnya. Seperti lemari yang bisu, bisu yang Tinggal Satu Lorong dengan Kami”
adalah sifat dari manusia sedangkan lemari terdapat gaya bahasa personifikasi,
adalah benda yang tidak bernyawa. Jadi terdapat pada contoh: “Bibir merah
pengarang membuat perbandingan yang mudanya amat merekah atas kejutan
baik pada gaya bahasa metafora itu”. Kata merekah pada kutipan di atas
Gaya bahasa metafora adalah gaya merupakan sifat benda yang tidak
bahasa yang terdapat di dalamnya dua bernyawa, biasanya merekah adalah
gagasan yang bisikan tentang keadaan pemakaian kata pada bunga.Tetapi pada
sebenarnya sedangkan gagasan selanjutnya kutipan ini, pengarang menggabungkan
adalah lawan dari gagasan yang pertama kata merekah dengan bibir merah muda.
seperti contoh “ku segera tahu kalau di hati Penggabungan kata tersebut dinamakan
Delori tumbuh sebatang api”. Penggunaan dengan gaya bahasa personifikasi.
gaya bahasa metafora memperlihatkan Pengarang akan memikirkan bagaimana
kemahiran pengarang dalam menghasilkan cara untuk memperindah karyanya, yaitu
tulisan yang baik. dengan menggunakan gaya bahasa
Selanjutnya gaya bahasa personifikasi. Penggunaa gaya bahasa
personifikasi juga digunakan pengarang personifikasi tidak lepas dari latar
dalam tulisannya, personifikasi adalah belakang kehidupan pengarangnya.
gaya bahasa yang melekatkan sifat insani Kemudian gaya bahasa antitesis
kepada benda yang tidak bernyawa. juga digunakan pengarang dalam
Penggunaan gaya bahasa personifikasi tulisannya, gaya bahasa antitesis adalah
yang terdapat dalam kumpulan cerpen gaya bahasa yang memberikan
Kinoli karya Yetti A.KA terdapat pada perbandingan antara dua kata. Berdasarkan
cerpen-cerpen berikut: Malina dan Tiga penelitian yang dilakukan, gaya bahasa
Skenario Kematian, Tentang Delori, antitesis yang terdapat dalam kumpulan
Kinoli, Malina dalam Bus Tua, Tentang cerpen Kinoli karya YettiA.KA terdapat
Anak Yang Tinggal Satu Lorong Dengan pada cerpen-cerpen beriku: Pacar, Sore,
dan Renyai. Sumber data di atas dapat Kinoli katya Yetti A.KA tedapat pada
dilihat penggunaan gaya bahasa antitesis cerpen berikut: Seperti Apa Pagi yang
karena pengarang menggunakan Dicubit Tangis Anak-Anak itu?. Dari
perlawanan kata sehingga gaya bahasa sumber data di atas dapat dilihat bahwa
tersebut berfungsi sebagai pembanding. penggunaan gaya bahasa pleonasme dan
Selain itu gaya bahasa antitesis juga tautologi berfungsi sebagai sarana
berfungsi untuk memperindah tulisan yang pengarang untuk memperindah karya yang
ditulis pengarang. “Sungguh, kau tak akan ditulisnya sehingga pembaca tertarik untuk
tahu jika kau tidak berani membuka membacanya.
seluruh pintu di dirimu untuk merasakan Kemudian gaya bahasa koreksio
keajaiban-asam dan manis”. Dari kutipan atau epanortosis termasuk kedalam
di atas terlihat bahwa kata asam dan manis penggunaan gaya bahasa yang digunakan
merupakan arti yang berlawanan atau Yetti A.KA. Berdasarkan penelitian yang
bertentangan. Pengarang seolah-olah dilakukan, gaya bahasa koreksio atau
memperlihatkan perbedaan antara rasa epanortosis terdapat dalam kumpulan
asam dan manis pada kehidupan. Maka cerpen Kinoli karya Yetti A.KA terdapat
dari itu gaya bahasa yang digunakan pada pada cerpen: Pagar. Dari sumber data di
kutipan tersebut adalah gaya bahasa atas, fungsi gaya bahasa koreksio atau
antitesis. epanortisis yaitu untuk memperjelas
Selain itu gaya bahasa pleonasme ucapan yang sebelumnya disampaikan,
dan tautologi juga digunakan pengarang selain itu gaya bahasa juga berfungsi
dalam tulisannya, berikut kutipan gaya sebagai bahasa indah yang digunakan
bahasa pleonasme: “Malina mengigit jari pengarang untuk menarik pembaca untuk
kelingking kirinya. Penggunaan kata „jari‟ membaca. “Bukan, bukan begitu.
pada kutipan di atas merupakan kata Barangkali begini tepatnya; menjadi
mubazir yang digunakan pengarang karena seorang ibu dapat membuat seseorang
kelingking sudah mewakili kata jari, jika menemukan dirinya yang berbeda”. Dari
dihilangkan kata jari maka makna dari kutipan di atas, tedapat gaya bahasa
kutipan di atas tidak akan berubah. Dengan koreksio pada kata bukan, bukan begitu.
demikian pada kutipan tersebut pengarang Kata tersebut merupakan penegasan bahwa
menggunakan gaya bahasa pleonasme. yang dikatakan sebelumnya adalah salah.
Berdasarkan penelitian yang Pengarang memperlihatkan penggunaan
dilakukan, gaya bahasa pleonasme dan gaya bahasa koreksio dalam kutipan ini,
tautologi terdapat dalam kumpulan cerpen
maka dengan demikian digunakan gaya dan tersusun rapi. Di dalamnya terlihat dua
bahasa koreksio. gagasan: yang satu adalah suatu kenyataan,
Dengan penggunaan gaya bahasa sesuatu yang dipikirkan, yang menjadi
tersebut tulisan Yetti A.KA menjadi lebih objek; dan yang satu lagi merupakan
menarik dan enak untuk di baca. Selain pembanding terhadap kenyataan tadi, dan
gaya bahasa yang terdapat dalam kita menggantikan yang belakangan itu
kumpulan cerpen Kinoli karya Yetti A.KA, menjadi yang terdahulu. Ketiga,
gaya bahasa tersebut juga memiliki fungsi. personifikasi atau penginsanan adalah jenis
Seperti memperindah tulisan pengarang, majas yang melekatkan sifat-sifat insani
menambah ilmu pengetahuan. Penggunaan kepada benda-benda yang tidak bernyawa
gaya bahasa selalu dimanfaatkan dan ide yang abstrak. Keempat, antitesis
pengarang untuk membantu dalam menulis adalah sejeniss gaya bahasa yang
karya, terutama dalam penulisan kumpulan mengadakan komperasi atau perbandingan
cerpen Kinoli karya Yetti A.KA. antara dua antonym yaitu kata-kata yang
mengandung ciri-ciri semantik yang
KESIMPULAN bertentangan. Kelima, pleonasme adalah
Berdasarkan hasil penelitian terkait pemakaian kata yang mubazir
dengan penggunaan gaya bahasa (berlebihan), yang sebenarnya tidak perlu.
perbandingan dan fungsi gaya bahasa Keenam, koreksio atau epanortosis yaitu,
dalam kumpulan cerpen Kinoli karya Yetti gaya bahasa yang bertujuan untuk
A.KA, maka penelitian ini menyimpulkan menegaskan sesuatu, tetapi kemudian
beberapa hal: Gaya bahasa adalah bahasa memeriksa dan memperbaiki mana-mana
indah yang digunakan untuk meningkatkan yang salah.
efek dengan jalan memperkenalkan serta Gaya bahasa yang sering
membandingkan suatu benda atau hal lain dimunculkan dalam kumpulan cerpen
yang lebih umum. Gaya bahasa yang Kinoli karya Yetti A.KA adalah gaya
ditemukan dalam kumpulan cerpen. Kinoli bahasa perumpamaan yang terdapat pada
karya Yetti A.KA adalah pertama, gaya cerpen Rumah Keluarga, Ibu Laut, Malina
bahasa perumpamaan. Perumpamaan dan Tiga Skenario Kematian, Naru dan
adalah perbandingan dua hal yang pada Layang, Saya dan Lelaki yang Menangis,
hakikatnya berlainan dan yang sengaja kita Kinoli, Tentang Anak Lelaki yang Tinggal
anggap sama. Kedua, gaya bahasa Satu Lorong dengan Kami, Pacar, Sore,
metafora adalah sejenis gaya bahasa dan Renyai, Stro Bertanya: Siapa Lebih
perbandingan yang paling singkat, padat, Cantik di Antara Kami.
DAFTAR PUSTAKA Natawidjaja. P. Suparman. 1989. Apresiasi
Al-Maruf, Ali Imraon. 2009. Stilistika: Stilistika. Jakarta: PT Intermasa.
Teori, Metode, dan Aplikasi Semi. 2008. Stilistika Satra. Padang: UNP
Pengkajian Estetika Bahasa. Press.
Surakarta: Cakra Books Solo. Tarigan. 2009. Pengajaran Gaya Bahasa.
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Bandung: Angkasa Bandung.
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

You might also like