Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Jenis Madu Terhadap Perubahan Warna Enamel Gigi (In Vitro) Arina Zakiyyatun Nisa, Erma Sofiani
Pengaruh Jenis Madu Terhadap Perubahan Warna Enamel Gigi (In Vitro) Arina Zakiyyatun Nisa, Erma Sofiani
Pengaruh Jenis Madu Terhadap Perubahan Warna Enamel Gigi (In Vitro) Arina Zakiyyatun Nisa, Erma Sofiani
Abstract
Abstrak
1
sensitif bagi penderita yaitu iskhemik pada kulit dan membran mukosa. Efek
samping tersebut mendorong untuk mencari bahan alternative lain salah satunya
adalah madu. Madu mengandung glukosa dan enzim glukosa oksidase yang dalam
kondisi tertentu memiliki kemampuan untuk memecah glukosa menjadi hidrogen
peroksida.
2
diskolorasi ekstrinsik. Diskolorasi lamanya kebiasaan merokok. Contoh
intrinsik adalah pewarnaan gigi yang lain penyebab diskolorasi gigi adalah
kebersihan mulut yang tidak baik merestorasi warna normal pada gigi
berwarna hijau, jingga, kuning, atau atau reduktor yang bertujuan untuk
misalnya kopi, teh, kunyit dan lain- pemutih gigi adalah hidrogen
menghasilkan warna cokelat sampai kuat yang jernih, tak berwarna, tak
hitam pada bagian leher gigi. berbau dan tidak mudah terbakar
3
Bahan kimia hidrogen Berdasarkan sumber nektarnya
samping iskemik pada kulit dan berasal dari bunga kelengkeng dan
membran mukosa menyerupai luka madu randu yang berasal dari bunga
alternatif lain yang lebih aman dan oxygen species (ROS), diantaranya
yang terbuat dari nektar yang tetapi kadar air rendah dan
4
Kebanyakan jenis madu mengandung glukosa dan enzim
mengandung antioksidan alami dan adalah antara 3,2 dan 4,5 yang mana
5
madu dihasilkan dari proses reaksi madu. Warna yang dihasilkan,
Pada pengenceran madu atau dilusi, tingkat rata-rata dan akumulasi H2O2
antibakteri ditunjukkan atas madu dari kadar beta karoten madu randu.
6
ini untuk mengkaji dan mengetahui kelengkeng yang dilakukan proses
menjadi salah satu pilihan terapi suhu ruangan. Elemen gigi incisivus,
7
konsentrasi sebesar 20% dengan menggunakan shade guide dan
akar diolesi dengan cat kuku warna enamel gigi setelah diberi
warna gigi dilakukan beberapa kali, selama 1 jam setiap harinya dalam
2 minggu pengaplikasian.
8
Analisis dilakukan dengan perbedaan antara masing-masing
Tabel 1. Nilai dE*ab sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol positif dan
dE*ab
NO Kontrol + Kontrol -
Interval Interval
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
1 102,92 103,11 -0,19 102,68 102,71 -0,03
2 103,1 103,06 0,04 102,93 103,05 -0,12
3 102,21 100,62 1,59 103,1 103,06 0,04
4 101,88 100,33 1,55 101,77 101,7 0,07
5 101,99 100,47 1,52 102,93 103,05 -0,12
Rata-rata 0,902 Rata-rata -0,032
9
Tabel 2. Nilai dE*ab sebelum dan sesudah pada kelompok dilusi madu randu dan
dE*ab
NO Madu Randu Madu Kelengkeng
Interval Interval
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
1 102,55 102,63 -0,08 102,92 102,75 0,17
2 103,1 103,06 0,04 102,88 102,68 0,2
3 101,83 101,68 0,15 101,77 101,7 0,07
4 101,82 101,63 0,19 101,93 101,8 0,13
5 102,88 102,68 0,2 101,85 101,7 0,15
Rata-rata 0,1 Rata-rata 0,144
didapat nilai interval positif. Hal ini faktor, yang akan dijelaskan lebih
10
Tabel 3. Nilai sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol positif dan kelompok
Shade Guide
NO Kontrol + Kontrol -
Interval Interval
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
1 A3 A1 7 A3 A3 0
2 A3 B1 8 B3 B3 0
3 A3 A1 7 A3,5 A3,5 0
4 A3 B2 6 A3,5 A3,5 0
5 A3 B1 8 A3 A3 0
Rata-rata 7,2 Rata-rata 0
Tabel 4. Nilai sebelum dan sesudah pada kelompok dilusi madu randu dan
Shade Guide
NO Madu Randu Madu Kelengkeng
Interval Interval
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
1 B2 B1 2 D4 B1 7
2 A3 A2 4 B3 A2 6
3 A2 A1 3 B3 A2 6
4 A3,5 A3,5 0 A4 A3 6
5 A3 A3 0 B3 D2 7
Rata-rata 1,8 Rata-rata 6,4
ke arah terang. Makin besar selisih
dengan angka yang besar dan positif guide tersebut dilakukan terlebih
11
normalitas dilakukan dengan uji
1. Spectrophotometer
Tests of Normality
KELOMPOK Kolmogorov-
Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Sebelum Kontrol positif 0,247 5 0,200* 0,869 5 0,264
Kontrol negatif 0,298 5 0,166 0,789 5 0,066
*
Madu randu 0,247 5 0,200 0,872 5 0,276
Madu kelengkeng 0,322 5 0,099 0,768 5 0,043
Tests of Normality
KELOMPOK Kolmogorov-
Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Sesudah Kontrol positif 0,334 5 0,070 0,743 5 0,026
Kontrol negatif 0,317 5 0,113 0,708 5 0,011
Madu randu 0,276 5 0,857 5 0,217
*
0,200
Madu kelengkeng 0,327 5 0,086 0,749 5 0,029
12
Berdasarkan dari tabel 5 dan Data pengukuran
tidak normal.
Test Statisticsc
Sesudah
Madu
Sesudah Sesudah Sesudah Kelengkeng
Kontrol (+) – Kontrol(-) – Madu Randu – Sebelum
Sebelum Sebelum – Sebelum Madu
Kontrol (+) Kontrol (-) Madu Randu Kelengkeng
a
Z -1,483 -,677b -1,483a -2,023a
Asymp. Sig. (2- ,138 ,498 ,138 ,043
tailed)
13
kelengkeng 20 % yaitu 0,043
Tabel 8. Hasil uji Kruskal
(p<0,05) artinya terdapat wallis data
spectrophotometer
perbedaan nilai dE*ab yang
spectrophotometer.
14
1. Shade guide
KELOMPOK Kolmogorov-
Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
*
Sebelumsg Kontrol negatif 0,254 5 0,200 0,803 5 0,086
*
Madu randu 0,252 5 0,200 0,943 5 0,685
Madu kelengkeng 0,332 5 0,075 0,873 5 0,278
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-
Smirnova Shapiro-Wilk
Statisti
c Df Sig. Statistic Df Sig.
*
Sesudah sg Kontrol positif 0,231 5 0,200 0,881 5 0,314
*
Kontrol negatif 0,254 5 0,200 0,803 5 0,086
*
Madu randu 0,193 5 0,200 0,933 5 0,619
*
Madu kelengkeng 0,272 5 0,200 0,942 5 0,680
15
Data pengukuran Wilcoxon. Berikut data hasil
Test Statisticsc
SesudahMad
SesudahKont SesudahKOn SesudahMad uKelengkeng
rolP - trolN - uRandu - -
SebelumKont SebelumKont SebelumMad SebelumMad
rolP rolN uRandu uKelengkeng
a b
Z -2,041 ,000 -1,604a -2,070a
Asymp. Sig. (2- ,041 1,000 ,109 ,038
tailed)
16
bermakna dari nilai shade Test Statisticsa,b
SELISIHS
guide pada kelompok G
Chi-square 15,825
tersebut. Df 3
Asymp. ,001
Sig.
Tabel 12. Hasil uji one way
Berdasarkan
ANOVA shade guide
tabel 13 data hasil uji
SELISIHSG
Levene Kruskal-Wallis untuk
Statistic df1 df2 Sig.
pengukuran dengan shade
4,012 3 16 ,026
guide diperoleh nilai p =
17
Tabel 14. Hasil data uji Mann-Whitney
18
kelompok yang satu dengan sebagai berikut
Asymp. Sig.
No Mann-Whitney (2-Tailed)
1 Kontrol Positif Kontrol Negatif 0,005*
Dilusi Madu
2 Kontrol Negatif Kelengkeng 0,005*
3 Kontrol Positif Dilusi Madu Randu 0,008*
Dilusi Madu Dilusi Madu
4 Randu Kelengkeng 0,032*
Dilusi Madu
5 Kontrol Positif Kelengkeng 0,049*
6 Kontrol Negatif Dilusi Madu Randu 0,054
19
madu sebagai makanan yang berasal dari satu jenis
20
bahwa terjadi perubahan pada teknik home bleaching.
21
konsentrasi 20 % dan menunjukkan penyerapan
22
Hasil penelitian baik memiliki kandungan glukosa
23
peroksida bila diencerkan kelengkeng 20 % sebesar 6,2.
24
keduanya yaitu – 0,8. Dapat spectrophotometer tidak
disinari oleh
25
A. KESIMPULAN kelompok dilusi madu
26
pemecahan glukosa menjadi Buah Stroberi Dan Gel
Karbamid Perosida 10%
hidrogen peroksida. (Effect Of Strawberry Paste
And Carbamide Peroxide Gel
3. Diadakan penelitian lanjutan 10% Towards The Brightness
Enamel Tooth). Material
untuk mengetahui efek bahan Dental Journal. 2009
Volume 1(1) Hlm 16-20.
bleaching dalam penelitian 5. Suranto, Adji. Khasiat &
Manfaat Madu Herbal.
terhadap jaringan keras dan Jakarta : AgroMedia Pustaka.
2004
jaringan lunak. 6. Korayem, Ahmad M.,
Khodairy, Mohamed M.,
4. Diadakan penelitian serupa Abdel-Aal, Abdel-Aal A., El-
Sontaby, Ayman A.M. The
dengan sampel baik deri segi Protective Strategy Of
Antioxidant Enzymes
jumlah, warna awal yang sama, Against Hydrogen Peroxide
In Honey Bee (Apis
atau sesuai kondisi keadaan Mellifera) During Two
Different Seasons. Journal Of
rongga mulut. Biology And Earth Science,
2012. B93-B109.
5. Diadakan penelitian dengan 7. Mohapatra,D.P.,Thakur.V.,Br
ar.,S.K. Antibacterial
jenis variasi madu yang lainnya. Efficacy Of Raw And
Processed Honey.
Biotechnology Research
International, 2011.1-6
DAFTAR PUSTAKA 8. Honeymark. The Hydrogen
Peroxide Producing Capacity
of Honey. 2009
1. Sundoro, Edi Hartini. Serba http;//honeymark.articlealley.
Serbi Ilmu Konservasi Gigi. com/the-hydrogen-peroxide-
UI Press: Jakarta. 2007 producing-capacity-of-honey-
2. Tarigan, Rasinta. Perawatan 880552.html
Pulpa Gigi (Endodonti). 9. Olaitan, Peter.B., Adeleke,
Jakarta: EGC. 2006 Olufemi.E., Ola, Iyabo O.
3. Grossman, Louiss. I. dkk. Honey: A Reservoir For
Ilmu Endodontic Dalam Microorganism And An
Praktek. Jakarta: EGC. 1995 Inhibitory Agent For
Microbes. African Health
4. Juwita Margaretha, Devi
Sciences,2007. 7(3), 159-
Rianti, Asti Meizarini.
165.
Perubahan Warna Enamel
Gigi Setelah Aplikasi Pasta
27
10. White, J.W. Inhibine and oseanologi.. Oseana. 1995.
Glucose Oxidase in Honey – 10 (1), 39-47.
A Review. American Bee 17. Ratnayani, K., S, N. M., &
Journal : 1966. Vol 106 No. Gitadewi, I. G. Penentuan
6. Kadar Glukosa Dan Fruktosa
11. Kwakman,P.H.S. dan Pada. Jurnal Kimia. 2008. 2
Zaat,S.A.J. Antibacterial (2) , 77-86
Components of Honey. 18. Esan, Temitope Ayodeji.,
IUBMBLife 2012. 64, 48–55. Bamise, Cornelius Takunbo.,
12. Parwata, I. M., Ratnayani, K., Akeredolu, Patricia
& Listya, A. Aktivitas Adetokunbo., Helen,
Antiradikal Bebas Serta Onakpoya Oluwatoyin.,
Kadar Beta Karoten Pada Oziegbe, Elizabeth
Madu. Jurnal Kimia . 2010. 4 Obhioneh. Evaluation Of
(1) , 54-62. Shade Matching
Practicesamong Nigerian
13. Chen, Cuilan., Campbell, Dentists. De Clínica e
Leona T., Blair, Shona E., Pesquisa Odontológica.
Carter, Dee A. The effect of 2008. Rev. Clín. Pesq.
standard heat and filtration Odontol., Curitiba, Vol 4, n.
processing procedures on 3, p. 161-168
antimicrobial activity and
hydrogen peroxide levels in
honey. Frontiers In
Microbiology : 2012. Volume
3, Article 265.
14. Mark S. Wolff. Foods snd
Habits that Stain Your Teeth.
2005.
http://www.webmd.com/oral-
health/features/foods-stain-
teeth-feature
15. Haywood V.B. History,
Safety and Effectiveness of
Current Bleaching
Techniques and Applications
of Nightguard Vital
Bleaching
Technique.Quintessence
International. 1992. 23:7.
471-488.
16. Triyati, Etty.
Spektrofotometer Ultra
Violet dan Sinar Tampak
serta aplikasinya dalam
28