Professional Documents
Culture Documents
Artikel Ilmiah
Artikel Ilmiah
ABSTRACT
Advances in genetic research are common among human genes with many diseases.
These lead into an increase of new approaches for preventing and curing disease.
Increased genetic literacy becomes very important to genetic issue like the use of gene
therapy as one of the advances of genetic technology. This study can see the relationship
between genetic literacy and attitudes toward gene therapy in medical students in
Indonesia. This research is an observational analytic study with cluster sampling method.
There are 492 medical students of 41 Faculties of Medicine in Indonesia conducted this
study by filling out an online questionnaire that has passed the validity and reliability test.
Respondents' answers were calculated and analyzed using Chi Square test. The level of
genetic literacy is divided into two categories: good genetic literacy (> 50% true) and
poor (<50% true). Attitudes utilizing gene therapy are divided into two categories:
disagree and agree. The categories of the attitude towards gene therapy are based on the
median value (36.00) that obtained from the total score of 492 respondents calculated on
the Likert scale. This study shows there are no relationship between genetic literacy level
and attitudes toward gene therapy p> 0,05. There are 24.6% of students who have a good
genetic literacy rate and there are 53.5% of students who have improved gene therapy.
There is no relationship between the level of genetic literacy and attitude towards gene
therapy in medical students in Indonesia.
ABSTRAK
Kata kunci: Tingkat literasi genetik, terapi gen, mahasiswa kedokteran umum
1
PENDAHULUAN
Kemajuan dalam penelitian genetika mengungkapkan banyak kaitan antara gen
manusia dengan banyak penyakit. Hal ini menyebabkan adanya pendekatan baru untuk
pencegahan dan penyembuhan penyakit. Kemajuan penelitian genetika tidak lagi hanya
berfokus terhadap penyakit dengan gangguan single gene seperti penyakit
phenylketonuria, tetapi juga mengarah kepada penyakit-penyakit kronis seperti kanker
payudara dan infark miokard yang juga diawali oleh kerusakan gen pada sel-sel penyusun
jaringannya (Petrucelli, et al., 2013).
Dengan adanya kemajuan tersebut, kebutuhan peningkatan literasi genetik menjadi
penting. Literasi genetik didefinisikan sebagai pengetahuan yang cukup dan pemahaman
tentang prinsip-prinsip genetik. Pengetahuan ini berguna untuk membuat keputusan yang
menopang partisipasi efektif pada keputusan sosial tentang masalah genetik (Goltz et al.,
2016).
Salah satu kemajuan dari teknologi genetik saat ini adalah terapi gen. Terapi gen
dapat kita definisikan secara luas sebagai perlakuan transfer materi genetik yang bertujuan
untuk menyembuhkan penyakit atau minimal memperbaiki kondisi klinis dari seorang
pasien. Dengan diselipkannya materi genetik yang baru kepada sel tertentu, diharapkan
akan terjadi perubahan terhadap kondisi dari sel-sel tersebut (Patil, et al., 2012).
Terapi gen menjadi harapan baru dalam dunia medis terutama untuk penyakit-
penyakit yang dengan prognosis buruk dan sulit disembuhkan. Uji klinis yang
membuktikan terapi gen bisa memberi hasil yang baik pada terapi kanker (Tani, et al.,
2011).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan tingkat literasi genetik
dengan sikap pemanfaatan terapi gen pada mahasiswa kedokteran umum di Indonesia.
Hipotesis penelitian ini berupa adanya hubungan tingkat literasi genetik dengan sikap
pemanfaatan terapi gen pada mahasiswa kedokteran umum di Indonesi. Penelitian lain
menyebutkan individu yang memiliki pengetahuan kurang dapat mengembangkan sikap
yang kurang baik terhadap penerapan genetika (Halverson, et.al., 2010).
METODE
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan studi observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional.
2
Subjek Penelitian
Jumlah subjek penelitian sebanyak 492 orang. Metode cluster sampling dalam
penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan cakupan wilayah. Seluruh universitas anggota
Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) dengan prodi pendidikan dokter
dilakukan pendataan dan diperoleh sebanyak 70 universitas. Universitas-universitas
tersebut dikelompokkan menjadi 4 cluster berdasarkan wilayah kerja ISMKI, dan masing-
masing wilayah terdiri atas minimal 97 orang sampel agar jumlah sampel minimal
terpenuhi. Kriteria inklusi penelitian ini adalah mahasiswa masih terdaftar aktif dan
bersedia menjadi responden penelitian, sedangkan kriteria ekslusi penelitian ini adalah
mahasiswa yang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap.
Pengambilan Data
Data penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner.
Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner untuk mengukur tingkat literasi genetik dan
kuesioner sikap pemanfaatan terapi gen. Kuesioner diperoleh dari jurnal-jurnal penelitian
yang berbahasa Inggris telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Kuesioner dilakukan
uji coba yang diikuti oleh 43 oresponden secara online.
Hasil uji validitas menyatakan bahwa 15 soal yang telah dibuat oleh peneliti untuk
kuesioner tingkat literasi genetik, terdapat 6 soal tidak valid dan 9 soal valid. Soal-soal
yang tidak valid dilakukan perbaikan dan pembuatan soal baru. Perhitungan realibilitas
dengan menggunakan bantuan SPSS memperoleh hasil nilai reliabilitas untuk kuesioner
tingkat literasi genetik adalah 0,610 yang bermakna kuesioner memiliki reliabilitas
moderat. Berdasarkan tabel perhitungan nilai realibilitas untuk kuesioner sikap
pemanfaatan terapi gen, diperoleh nilai 0,777 yang bermakna kuesioner tersebut memiliki
reliabilitas tinggi.
Analisis Data
Analisis data menggunakan program komputer. Analisis univariat dilakukan untuk
memperoleh gambaran distribusi dan frekuensi dari tiap variabel dan tiap kelompok
sampel. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square dengan bantuan
SPSS untuk melihat adanya hubungan tingkat literasi genetik dengan sikap pemanfaatan
terapi gen pada mahasiswa kedokteran umum di Indonesia.
3
Kalimantan Selatan. Berdasarkan riwayat penyakit yang diturunkan secara genetik dari
keluarga responden, terdapat 421 responden (85,57%) memiliki keluarga dengan penyakit
tersebut. Tampak pada tabel di atas, sebagian besar responden (52,44%) menyatakan
sangat tertarik terhadap berita dan hal-hal dalam bidang teknologi sains.
Pembahasan
1. Gambaran Tingkat Literasi Genetik pada Mahasiswa Kedokteran Umum di
Indonesia
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, tidak terdapat hubungan tingkat literasi genetik
dengan sikap pemanfaatan terapi gen. Peneliti menemukan banyak faktor lain yang
memiliki pengaruh terhadap pengambilan sikap seseorang terhadap pemanfaatan terapi
gen. Faktor-faktor tersebut di antaranya agama, karakteristik sosiodemografi, dan latar
belakang pendidikan. Responden yang merupakan mahasiswa kedokteran umum yang
mengetahui fungsi dan manfaat dari terapi gen akan cenderung menyetujui pemanfaatan
9
terapi gen meskipun mereka tidak memiliki pemamahan yang cukup baik mengenai teori-
teori genetika.
DAFTAR PUSTAKA
Cebesoy, UB. & Tekkaya, C, 2012. Social and Behavioral Sciences. Elsevier. 31: 56 – 60.
Christenson, N., Rundgren, S. N. C., & Höglund, H. O. 2012. Using The SEE-SEP Model to
Analyze Upper Secondary Students’ Use of Supporting Reasons n Arguing Socioscientific
Issues. Journal of Science Education and Technology, 21(3), 342-352.
Duckworth, A. L., Quinn, P.D., Lynam, D.R., Loeber R, and Stouthamer-Loeberd, M. 2011. Role
of Test Motivation in Intelligence Testing. Proceedings of the National Academy of Sciences
of the United States of America 108 (19): 7716–7720.
Ghareeb, B. 2011. Human Genetics and Islam: Scientific and Medical Aspects. The Journal of
the Islamic Medical Association of North America, 43 : 83-90.
Goltz, H. H., Bergman, M. and Goodson, P. 2016. Explanatory Models of Genetics and Genetic
Risk among a Selected Group of Students. Front Public Health. 4: 111.
Halverson, K. L., Siegel, M. A., & Freyermuth, S. K. (2009). Lenses For Framing Decisions:
Undergraduates’ Decision Making About Stem Cell Research. International Journal of
Science Education, 31(9), 1249–1268.
Ishiyama, I., Tanzawa, T., Watanabe, M., Maeda, T., Muto, K., Tamakoshi, A., et al., 2012. Public
Attitudes To The Promotion Of Genomic Crop Studies In Japan: Correlations Between
Genomic Literacy, Trust, and Favourable Attitude. Public Understanding of Science, 21(4),
495–512.
Kaye, C. & Korf B. 2013. Genetic literacy and Competency. Pediatrics Journal, 132 (3): 224-230.
Konsil Kedokteran Indonesia (Ed.). (2012). Perkonsil No.11 Tahun 2012 : Standar Kompetensi
Dokter Indonesia 2012. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia.
Patil, P. M., Chaudhari, P.D., Megha S., and Duragakar, N.J. 2012. Review Article on Gene
Therapy. International Journal of Genetics. 4 (1): 74-79.
Petrucelli, N., Daly, M. B., and Feldman, G. L. 2013. BRCA1 and BRCA2 Hereditary Breast and
Ovarian Cancer. National Center for Biotechnology Information.
Rodríguez, S. A., Roter, D. L., Castillo-Salgado, C., Hooker, G. W., & Erby, L. H. (2015).
Translation and validation of a Spanish-language genetic health literacy screening
tool. Health Psychology, 34(2), 120-129.
Tani, J., B. Faustine, and Jomiany Tani Sufian. 2011. Updates on current advances in gene
therapy. West Indian Medical Journal. 60 (2): 188-194.
Thompson, R. and Bolin, G. 2011. Indicators of Success in STEM Majors: A Cohort Study.
Journal of College Admission. 212: 18-24.
Wang, J., Rong W., Jia H. L, Tiara W. U. Iao, X., Hu, Y., et al., 2017. Public Attitudes toward
Gene Therapy in China, 6: 40–42.