Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Biopendix, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014, hlm.

80-85

PERILAKU PEMIJAHAN TERIPANG PASIR (HOLOTHURIA SCABRA)


BERDASARKAN FAKTOR LINGKUNGAN (SUHU) DI DESA OHOI LETMAN
KECAMATAN KEI KECIL KABUPATEN MALUKU TENGGARA

Adolof S. Narayaman

Program Studi Pendidikan Biologi

E-mail: steve_narayaman

Abstract

Background: Sea Cucumber (Holothuria scabra) is one of the export commodities from fisheries sector
which has decreased production and resource conservation. Spawning sea cucumbers as a first step in
the provision of seeds on the cultivation that has been successfully done naturally, but the frequency of
spawning is still very low.
Method: Treatment of mother of sea cucumber which is selected and taken as sample which is 8 tail
and have always active behavior. Mother of sea cucumber then selected by length and weight of sea
cucumber.
Result: Spawning behavior displayed by sea cucumbers during spawning based on environmental
factors (temperature) by raising the temperature (boiling) seawater or temperature shock. So at an initial
temperature of 27 ° C the behavior of sea cucumbers looks very active. Then with an interval of ± 30
minutes the temperature increased to 28 ° C, seen the behavior shown that the sea cucumbers do the
process of elongation of the body, so that the sea cucumber looks different from before
Conclusion: Male breeding spawning on the back of the body (posterior), the mother cucumber raises
the height of the head or the front of the body (anterior) which visible a bulge that then removes the
sperm that looks like white smoke in the water. With an interval of 10 minutes a female parent appeared
to be in the same temperature and the same breeding method the mature female was removing the
egg.

Keywords: Behavior spawning, sand sea cucumbers, environmental factors (temperature)

Abstrak

Latar Belakang: Teripang Pasir (Holothuria scabra) merupakan salah satu komoditas ekspor dari
sektor perikanan yang sudah menurun produksi dan pelestarian sumber daya. Pemijahan teripang
sebagai langkah awal penyediaan benih pada budidayanya yang telah berhasil dilakukan secara alami,
tetapi frekuensi pemijahan masih sangat rendah.
Metode: Perlakuan induk teripang yang diseleksi dan diambil sebagai sampel yaitu 8 ekor dan memiliki
perilaku yang selalu aktif. Induk teripang kemudian diseleksi berdasarkan panjang dan berat teripang.
Hasil: Perilaku pemijahan yang ditampilkan oleh teripang pada saat memijah berdasarkan faktor
lingkungan (suhu) dengan cara menaikan suhu (perebusan) air laut atau kejut suhu. Maka pada suhu
awal 27°C perilaku teripang terlihat sangat aktif. Kemudian dengan selang waktu ± 30 menit suhu
dinaikan menjadi 28°C, terlihat adanya perilaku yang ditampilkan yaitu teripang melakukan proses
pemanjangan tubuh, sehingga teripang terlihat berbeda dari sebelumnya.
Kesimpulan: Induk jantan melakukan pemijahan dengan cara bertumpu pada tubuh bagian belakang
(posterior), induk teripang mengangkat tinggi kepalanya atau tubuh bagian depan (anterior) yang terlihat
adanya tonjolan yang kemudian mengeluarkan sperma yang terlihat seperti asap berwarna putih di
dalam air. Dengan selang waktu 10 menit terlihat seekor induk betina dengan suhu yang sama dan cara
pemijahan yang sama induk betina ini mengeluarkan sel telur.

Kata kunci: Perilaku pemijahan, teripang pasir, faktor lingkungan (suhu)

Adolof S. Narayaman, Perilaku Pemejahan Teripang … 80


Biopendix, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014, hlm. 80-85

PENDAHULUAN yang mempengaruhi pertumbuhan manusia


Perairan laut Indonesia kaya dengan atau hewan. Lingkungan dapat berupa
berbagai jenis sumber daya hayati. Salah lingkungan alam, yaitu keadaan (kondisi,
satu komoditas hasil perikanan yang kekuatan) sekitar yang mempengaruhi
mempunyai nilai ekonomis penting adalah perkembangan dan tingkah laku organisme.
teripang atau ketimun laut. Dengan kondisi Dengan demikian pengetahuan tentang
alam dan ikilm yang hampir tidak banyak perilaku hewan sangat penting bagi
mengalami perubahan sepanjang tahun, kelangsungan hidup manusia. Dengan
maka memungkinkan banyaknya jenis biota mempelajari kebiasaan hewan-hewan di
ekonomis penting yang hidup di perairan sekitar, manusia bisa meningkatkan peluang
pantai. Biota ini dikenal pula dengan nama untuk mendapatkan ketersediaan makanan
ketimun laut, sea cucumber (Inggris), beche dan tetap menjaga kelestarian hidup. Untuk
de-mer (Prancis) atau dalam istilah pasaran itu dalam usaha meningkatkan produksi
internasional dikenal dengan teat fish. teripang yang di lakukan dengan suatu
Teripang merupakan salah satu komoditas upaya pembudidayaan yang sesuai dengan
ekspor dari hasil laut yang perlu segera kebutuhan nilai ekonomisnya maupun
dikembangkan cara budidayanya. Hal ini manfaatnya sebagai bahan pangan dan
diperlukan mengingat nilai ekonomisnya obat-obatan maka, dalam prosesnya
yang cukup tinggi di pasaran luar negeri, dilakukan suatu teknik produksi yang lebih
namun sampai saat ini sebagian besar spesifik yaitu pemijahan dengan
produknya masih merupakan hasil menggunakan cara memanipulasi
tangkapan dari laut, sehingga lingkungan atau kejut suhu yang
produktivitasnya masih sangat tergantung berdasarkan atas faktor lingkungan yaitu
dari alam. Satu jenis teripang yang sudah suhu, salinitas, pH, dan DO (oksigen
banyak dibudidayakan di Indonesia ialah terlarut).
teripang pasir (Holothuria scabra) (Martoyo,
2006).
Hasil penelitian telah ditemukan 3 genus METODE
teripang yang terdiri dari 23 spesies dimana Penelitian ini merupakan penelitian
baru 5 spesies yang sudah dieksploitasi dan eksperimen dengan menggunakan 2 (dua)
dimanfaatkan serta mempunyai nilai variabel yaitu variabel bebas dan variabel
ekonomis penting. Teripang-teripang terikat. Variabel bebas adalah faktor
tersebut adalah teripang putih atau teripang lingkungan yaitu suhu. Sedangkan variabel
pasir (Holothuria scabra), teripang hitam terikat adalah perilaku pemijahan teripang
(Holothuria edulis), teripang getah atau pasir (Holothuria scabra). Yang menjadi
teripang keeling (Holothuria vagabunda), subjek dalam penelitian ini adalah teripang
teripang merah (Holothuria vatiensis), dan pasir (Holothuria scabra). Penelitian yang
teripang coklat (Holothuria marmorata). Dari dilakukan di Ohoi Letman Kecamatan Kei
kelima jenis ini, yang paling diperdagangkan Kecil ini berlangsung dari bulan mei sampai
adalah teripang putih atau teripang pasir juni 2011. Proses penyiapan deserhanakan
(Holothuria scabra). degan cara menyiapkan wadah/bak
Dijelaskan oleh Timbergen (1979) pemeliharaan induk yang diisi dengan air
bahwa setiap organisme baik jantan maupun laut sebanyak 300 liter. Kemudian calon
betina pada proses pembiakan sangat induk teripang dari alam diambil sebanyak
terjadi adanya akibat pengaruh musim, 25 ekor. Induk terlebih dahulu dipelihara di
bahkan waktu-waktu tertentu untuk dalam bak pemeliharaan induk untuk
berprilaku sebagai contoh beberapa spesies Aklimatisasi (penyesuaian lingkungan)
hewan dalam melepaskan hormon sebelum melakukan kegiatan pemijahan.
melakukan gerakan-gerakan bahkan Proses perlakuan pada induk teripang
bermigrasi ke tempat yang sesuai untuk disederhanakan sebagai berikut: Induk
melakukan pemijahan. teripang yang diseleksi dan diambil sebagai
Faktor lingkungan adalah keadaan / sampel yaitu 8 ekor dan memiliki perilaku
peristiwa yang ikut menyebabkan atau yang selalu aktif. Induk teripang kemudian
mempengaruhi terjadinya sesuatu (Alwi, diseleksi berdasarkan panjang dan berat
2002). Lingkungan diartikan sebagai semua teripang. Induk teripang yang telah diseleksi

Adolof S. Narayaman, Perilaku Pemejahan Teripang … 81


Biopendix, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014, hlm. 80-85

dimasukan ke dalam keranjang yang setelah pemijahan. Proses pemijahan pada


berjumlah 2 buah keranjang. Masing-masing penelitian ini menggunakan teknik
keranjang diisi 4 ekor teripang dan manipulasi lingkungan atau perubahan suhu
digantung/dijemur 5-10 cm di bawah dengan cara pemanasan atau perebusan
permukaan air laut yang berada di dalam air. Data yang diperoleh selanjutnya
loyang. Selanjutnya proses pemijahan dianalisis dengan menggunakan metode
dilakukan dengan pembersihan pada deskriptif.
teripang menggunakan air laut bersih, isi bak
dengan air laut yang disaring menggunakan
filter bak yang berkapasitas 120 liter, HASIL DAN PEMBAHASAN
masukan teripang kedalam bak dan proses Hasil perlakuan yang dilakukan pada
manipulasi lingkungan dilakukan dengan pemijahan teripang ini, terlihat bahwa
cara peningkatan suhu air dengan suhu 1- adanya peningkatan suhu berdasarkan
20C dari suhu awal. Dilakukan pengamatan perubahan waktu yang diperoleh dari hasil
terhadap perilaku teripang, pengeluaran pengukuran suhu dan waktu hasil pemijahan
sperma dan sel telur serta perubahan suhu yang datanya dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Pengukuran Suhu dan Waktu Hasil Pemijahan Teripang

Perilaku Teripang
No Waktu (WIT) Suhu (0C)
Jantan (♂) Betina (♀)

1. 20.30 270C Aktif Aktif

2. 21.00 280C Memanjangkan tubuh Memanjangkan tubuh

Mulai mengangkat Mulai mengangkat


3. 21.30 290C tubuh bagian depan tubuh bagian depan ke
ke atas atas

Mengangkat tinggi Mengangkat tinggi


tubuh bagian depan tubuh bagian depan ke
4. 22.10 290C
sambil mengeluarkan atas
sperma
5. 22.20 290C - Mengeluarkan sel telur

Tabel 1 menunjukan bahwa adanya waktu yang ditentukan yaitu ± 30 menit.


perilaku pemijahan yang tampak dan Untuk lebih jelas lagi mengenai pengukuran
diperlihatkan oleh teripang jantan dan betina suhu dan waktu hasil pemijahan maka dapat
pada saat suhu dinaikan sesuai dengan dilihat pada paparan grafik 4.1.

Adolof S. Narayaman, Perilaku Pemejahan Teripang … 82


Biopendix, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014, hlm. 80-85

Grafik 1. Pengukuran Suhu dan Waktu Hasil Pemijahan

Pada penelitian yang dilakukan proses dengan suhu masih tetap sama yaitu 290C,
perlakuan dimulai pukul 20.30 WIT malam terlihat seekor induk teripang mengeluarkan
dengan suhu awal 270C. Perilaku teripang sel telur yang berwarna kuning di dalam air
terlihat sangat aktif. Kemudian dengan dan teripang tersebut adalah teripang betina
selang waktu ± 30 menit suhu dinaikan (gambar pada lampiran 6d). Dengan
dengan cara penambahan air panas yang demikian dalam perlakuan ini terlihat bahwa
dimasak sampai mendidih dengan suhu semakin suhu dinaikan, maka perilaku
1000C. Sebelum air panas dimasukan teripang dapat berubah serta dapat memacu
terlebih dahulu mengambil 1,5 liter air laut teripang untuk melepaskan sperma dan sel
yang berada di dalam bak pemijahan telur.
dikeluarkan kemudian masukan air panas ke Berdasarkan hasil penelitian, maka
dalam bak pemijahan secara perlahan- teripang memijah dengan ukuran panjang
lahan, sehingga volume air laut yang berada 13-14 cm dan berat 350-400 gram. Ghufran
di bak pemijahan tidak berubah namun (2010), dalam penelitiannya menjelaskan
suhunya berubah yaitu mengalami bahwa teripang yang dipilih sebagai calon
peningkatan suhu menjadi 280C. Dimana induk harus mempunyai berat minimal 300
pada pukul 21.00 dengan suhu 280C, terlihat gram/ekor dengan panjang antara 22-25
adanya perilaku yang ditampilkan yaitu cm. Sedangkan menurut Martoyo (2006),
teripang melakukan proses pemanjangan ukuran ideal calon induk teripang yang
tubuh, sehingga teripang terlihat berbeda sudah siap dipijahkan yaitu memiliki panjang
dari sebelumnya. Suhu 280C ini, merupakan 25-35 cm dan berat 400-600 gram. Pada
fase persiapan pemijahan. Pukul 21.30 hasil penelitian yang dilakukan di Ohoi
perilaku teripang terlihat sangat aktif dengan Letman teripang yang diambil sebagai
adanya kenaikan suhu menjadi 290C yaitu sampel tidak semuanya memenuhi syarat
teripang mulai mengangkat tubuh bagian calon induk yang siap dipijahkan. Dengan
depan (anterior) secara perlahan-lahan ke demikian dapat dijelaskan bahwa tidak
atas. Dan pada pukul 22.10 dengan suhu semua teripang yang panjang dan beratnya
yang masih sama yaitu 290C, terlihat sesuai dengan syarat calon induk teripang
perilaku teripang yang menunjukan perilaku yang siap dipijahkan yang dijelaskan oleh
memijah yaitu seekor induk jantan peneliti sebelumnya dapat melakukan
melakukan pemijahan dengan cara pemijahan. Namun teripang dengan panjang
bertumpu pada tubuh bagian belakang 13-14 cm dan berat 350-400 gram sudah
(posterior), induk teripang mengangkat tinggi dapat melakukan pemijahan. Dengan
kepalanya atau tubuh bagian depan adanya pengaruh lingkungan terhadap
(anterior) yang terlihat adanya tonjolan yang proses pemijahan maka ada respon berupa
kemudian mengeluarkan sperma. Dengan perilaku yang di tampilkan sehingga teknik
demikian dapat diketahui bahwa teripang manipulasi lingkungan dengan cara
tersebut adalah teripang jantan (gambar peningkatan suhu air mengahasilkan hasil
pada lampiran 6c). Kemudian dengan selang pemijahan yang baik yang dilihat dari proses
waktu 10 menit yaitu pada pukul 22.20 kenaikan suhu dimana, dalam penelitian

Adolof S. Narayaman, Perilaku Pemejahan Teripang … 83


Biopendix, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014, hlm. 80-85

suhu dinaikan 1-20C sudah mendapatkan DAFTAR PUSTAKA


hasil pemijahan yang dilakukan oleh Anonim.2007.PemijahanTeripangPasir.(onli
teripang. ne)http://ikanmania.wordpress.com/200
Sedangkan pada hasil penelitian yang 7/12/30/pemijahan-teripang-pasir.
dilakukan oleh Martoyo (2006), suhu air (diakses 21 November 2010).
yang digunakan dalam pemijahan dapat Anonim.2011/02/27http://massofa.wordpres
dinaikan 5-70C lebih tinggi dari suhu awal. s.com/etologi-studi-obyektif-tentang-
Ghufran (2010) menjelaskan bahwa perilaku-hewan. (diakses 12 Maret
manipulasi lingkungan dengan perubahan 2011).
suhu yang dilakukan dengan menjemur air di Anonim.2009.(online)http://www.bahtera.org
terik matahari, direbus atau dengan alat /kateglo/?mod=dictionary&action=view
pemanas elektrik. Dengan cara ini suhu air &phrase=pemijahan. (diakses 21
dapat dinaikan 3-40C lebih tinggi dari suhu November 2010).
awal. Hartati (2001), dalam hasil Anonim. 2003. Pembenihan Teripang Pasir
penelitiannya menunjukan bahwa kejut suhu (Holothuria scabra). Balai Budidaya
memberikan rangsangan pemijahan terbaik Laut. Lampung.
(90%). Tujuan dilakukannya teknik Anonim.2010.http://www.linkpdf.com/ebook
manipulasi lingkungan ini, karena kita viewer.php?url=http://iirc.ipb.ac.id/jspui/
ketahui teripang sulit dibedakan jenis itstrem/123456789/41399/4/Bab%20II
kelaminnya. %20%202007aar.pdf. (diakses 19
November 2010).
Anonim.2010.http://www.kppntual.net/index.
KESIMPULAN php?option=com.content&view=article&
Suhu 270C yang merupakan suhu awal id=9&itemid=5 (diakses 13 Agustus
yang kemudian dinaikan menjadi 280C yang 2011)
merupakan fase persiapan pemijahan dan Alwi, H. 2002. Kamus Besar Bahasa
suhu 290C merupakan suhu akhir dimana Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.
pada suhu ini teripang melakukan Campbell, Neil A. dkk. 2004. Bioogi Jilid III
pemijahan. Dengan demikian kenaikan suhu (ed.5). Erlangga. Jakarta.
berdasarkan waktu yang ditentukan sangat Darsono, 2006.Upaya Budidaya Teripang
efisien dan singkat untuk memperoleh hasil (Holothuroidea, Echinodermata)
pemijahan. Suhu merupakan faktor Pembenihan Teripang Pasir Holothuria
keberhasilan pemijahan, namun faktor scabra Jaeger.LIPI. Jakarta.
lingkungan (salinitas, pH, DO) juga Fecther. 1974. Holothurians Description of
mendukung dalam proses pemijahan. Spesies Groups in the Northern
Pada saat memijah teripang Planning Area.National Oceans Office.
memperlihatkan tingkah laku yang spesifik Hobart, Australia. Dalam Luturmas.
yaitu induk jantan melakukan pemijahan 2009 Pengaruh Perbedaan Substrat
dengan cara bertumpu pada tubuh bagian Terhadap Laju Pertumbuhan Teripang
belakang (posterior), induk teripang Pasir. FKIP Pend. Biologi (Skripsi tidak
mengangkat tinggi kepalanya atau tubuh dipublikasikan).
bagian depan (anterior) yang terlihat adanya Ghufran, M. H. Kordi. K., 2010.Cara
tonjolan yang kemudian mengeluarkan Gampang Membudidayakan Teripang.
sperma yang terlihat seperti asap berwarna Lily Publisher. Yogyakarta.
putih di dalam air. Dengan selang waktu 10 Hartati, R. Widianingsih, Pringgenies, D.,
menit terlihat seekor induk betina dengan 2005. Teknologi Penyediaan Pakan
suhu yang sama dan cara pemijahan yang Bagi Teripang Putih (Holothuria scabra).
sama induk betina ini mengeluarkan sel Laporan Kegiatan. Semarang.
telur. Diperlukan penelitian lain lebih lanjut Indrayanti, E. Dkk.
tentang tentang proses pemijahan teripang http://www.linkpdf.com/download/dl/teri
dengan cara kejut suhu. pang-putih-holothuria-scabra--.pdf
(Diakses 19 November 2010).
Martoyo, Dkk. 2006.Budidaya Teripang, Cet.
6, edisi revisi. Penebar Swadaya.
Jakarta.

Adolof S. Narayaman, Perilaku Pemejahan Teripang … 84


Biopendix, Volume 1, Nomor 1, Oktober 2014, hlm. 80-85

Nybakken, J.W.1992. Biologi Laut Suatu


pendekatan ekologis.Gramedia. Jakarta
Purwati. 2005. TeripangIndonesia:
Komposisi jenis dan Sejarah Perikanan.
Bidang Sumberdaya Laut, Pusat
Penelitian Oseanografi LIPI. Jakarta.
Dalam Luturmas. 2009 Pengaruh
Perbedaan Substrat Terhadap Laju
Pertumbuhan Teripang Pasir. FKIP
Pend. Biologi (Skripsi tidak
dipublikasikan).
Putri.2010.http://://20thcenturyalghumayda.
blogspot.com/2010/01/perilakuhewan.I.
(diakses 12 Maret 2011)
Romimohtarto, K., dan Juwana, S. 2009.
Biologi Laut, Cet. 4, edisi
revesi.Djambatan. Jakarta.
Rais, H. 2009. Budidaya Laut dan
Kemungkinan Pengembangannya di
Propinsi Maluku, (online)
http://gurungeblog.wordpress.com/2009
/01/06/budidaya-laut-dan-
kemungkinan-pengembangannya-
dipropinsi-maluku/ (diakses 18
November 2010).
Rustam, 2006.Budidaya Teripang, Pelatihan
Budidaya Laut (Coremap Fase II Kab.
Selayar). Yayasan Mattirotasi.
Makassar.
Timbergen, N. 1979.Prilaku Pada Hewan.
Pustaka Time Life. Tira Pustaka.
Jakarta.
Taringan, M. 1991. Pengamatan Kondisi
Hidrologi Dalam Kaitannya dengan
Budidaya Biota Laut di Perairan Maluku
Tenggara. Balai Litbang Sumberdaya
Laut, Puslitbang Oseanologi LIPI –
Ambon.
Tunas, Arthama Wayan. 2005. Patologi Ikan
Toloestei. Universitas Gadjah Mada.
Yokjakarta.
Ully, A.A. 1985. Bangsa Teripang
(Holothuridea).Masalah Semi Populer
Lon Aware.Tim LIPI Ambon.
Yusron.2004. Teknologi Pemijahan Teripang
Pasir (Holothuria scabra) Dengan Cara
Manipulasi Lingkungan. Majalah Ilmiah
Semi Populer Volume XXIX No 4. LIPI.
Jakarta.

Adolof S. Narayaman, Perilaku Pemejahan Teripang … 85

You might also like