Professional Documents
Culture Documents
Penerapan Beberapa Evapotransptrasl Daerah: Model DT Tropifca
Penerapan Beberapa Evapotransptrasl Daerah: Model DT Tropifca
~ C E ~ ~ ~ FERTANIAN
K A N
PENERAPAN BEBERAPA MODEL EVAPOTRANSPtRASl
Dt DAERAH TROPIfCA
(Stud Kasus di Sub DAS Ciriung, Cidanav Hulu)
Application of Some Evapotranspiration Models at T r o p b l Region
Abstract
I
Mahasiswa Pascasarjana IPB
* )Staf pengajar Pascasajana IPB
7
Vol. 17 No. 2, Agustus 2003
PEPIDAHULUAN evapotranspirasi harian hasil peng-
ukuran langsung dengan model kurang
Data evapotranspirasi suatu baik yakni nilai R2 sekitar 0,64. Narnun
wilayah rnerupakan data yang penting setelah dilakukan analisis rata-rata
untuk perencanaan pengembangan bergerak (moving average) 7 hari
surnberdaya air dan pengaturan waktu evapotranspirasi harian hasilnya lebih
irigasi pada wilayah tersebut. Menurut baik yakni nilai R2 rneningkat rnenjadi
Handoko (1995) evapotranspirasi 0,90, dan analisis rata-rata bergerak 15
potensial (ETp) menggarnbarkan Iaju hari nilai R~rneningkat rnenjadi 0,94.
rnaksimurn kehiangan air suatu Usrnan (1996) mengkaji tujuh
pertanaman yang ditentukan oieh model evapotranspirasi dibandingkan
koqdisi iklirn pada keadaan penutupan dengan evapotranspirasi hasil
tajuk tanarnan pendek yang rapat pengukuran panci klas A, pada tiga
dengan penyediaan air yang cukup. stasiun iklirn yang berada di Jawa Barat .
Berbagai model evapotranspirasi yaitlt stasiun Ciledug, Cirnanggu, dan
yang dikaji dalam penelitian ini adalah Margahayu. Model yang digunakan
Model Penman, Hargreaves, Jensen- addah model Thomthwaite, Blaney-
Haise, Penman-Monteith, Radiasi, Criddle, Hwgreaves, Jensen-Haise,
Turc, dan model Makkink. Model Prisestly-Taylor, Penman, dan model
Penman dan Penman-Monteith relatif Penman-Mnteith. Evapotranspirasi
rumit, karena rnembutuhkan parameter yang dianaUsis adalah evapotranspirasi
iklim yang banyak dan konversi satuan bulanan. Hasil yang didapatkan
yang komplek. Wel Penman mern- adalah:l) stasiun Cileduk nilai R2
butuhkan lirna parameter iklirn y9itu: tertinggi ad&&= model Jensen-Haise
suhu, k e l m b b o n reiatif (realvite (R2=0,W) dm terendah model Blaney-
humidity), kecepatan angin, tekanan Criddle (R2= 0,26, 2) stasiun Cirnanggu
uap jenuh (saturation vapor pressure), nilai nilai R2 tertinggi adalah model
dan radiasi netto ( Doorenbos dan Jensen-Haise (R2= 0,70) 3) stasiun
Pruitt, 1977). Sedangkan Model Margahayu nilai R2 tertinggi adalah
Hargreaves, Jensen-Haise, Radiasi, model Jensen-Haise ( R ~ 0.40).
=
Turc dan model Makkink rnerupakan Tujuan penelitian adalah mengkaji
model evapotranspirasi Yang tujuh model evapotranspirasi potensial
sederhana, dirnana data yang untuk rnendapatkan model yang efisien
dibutuhkan hanya dua parameter iklirn dan sederhana, yakni perhitungan
yaitu suhu dan radiasi rnatahari rnudah dan paling sedikit
(Capece et a/.,2002). rnernbutuhkan data parameter iklirn.
Pada urnurnnya model
evapotranspirasi dikaji berdasarkan METODA PENELlTlAN
data parameter iklim durasi tujuh hari, Bahan dan Alat
10 hari, atau 30 hari. Wu (1997)
rnengkaji enarn model evapotranspirasi Penelitian ini dilakukan di Sub DAS
dibandingkan dengan evapotranspirasi Ciriung Kabupaten Serang, yang
pengukuran langsung. Model luasnya sekitar 1 18,01 ha. Penelitian
evapotranspirasi yang dikaji adalah: dilakukan mulai Januari 2002 sarnpai
model Penman, Penman Modifikasi, April 2003. Alat yang digunakan
Jensen-Haise, Hargreaves, Kohler, dan penelitian adalah sebagai berikut: untuk
model Taylor. Evaluasi efisiensi model pencatat suhu digunakan logger
dengan cara rnernbandingkan data Themo recorder type TR-71S,
evapotranspirasi harian hasil kelernbabm relatif (RH) digunakan
pengukuran langsung dengan logger Thermo recorder type TR-72s.
evapotranspirasi hasil perhitungan sedangkan radiasi rnatahari digunakan
model. Hasil yang &dapatkan logger Vo&p recorder type VR-71.
menunjukkan bahwa hubungan antara Psikrometer -(bola basah dan bola
8
kering), serta kornputer untuk analisis
data. GPS dan peta topografi ( skala 1: ETp = 0,0135(~+ 17,78)~~ (21
50.000) untuk rnenentukan bujur dan
lintang stasiun.
ETp = Evapokanspirasi potensial
Pernasangan logger untuk (rnrnlhari).
pengukuran kelembaban udara relatif T = Suhu rata-rata harian (OC) .
(RH), dirnulai bulan September 2Q02. Rs = Radiasi surya ekivalen
Sedangkan data RH yang tidak evaporasi (rnrnlhari).
terekarn logger dihitung rnenggunakan
data psikrorneter bola basah dan bola Model Jensen-Haise (Jensen, 1981):
kering. Data RH yang didapatkan dari
logger adalah data RH selama delapan ETp = C, (T - C)RS (3)
-
bulan (September 2002 Apritl 2003).
kernudian digunakan koreksi data RH
hasil perhitungan. Data RH tahuo 2002
hari ke 1 -243 (Januari - Agustus)
didapatkan dari data psikrorneter yang
dikoreksi dengan data RH logger,
sedangkan data RH hwi ke 244 - 365 (
September - Desernber) didapatkan
dari hasil rekarnan logger.
ETP = Evapotranspirasi
potensial (mmlhari).
A = Slope fungsi tekanan
LOG =
J'- "
N
(log ETN
i=l
- log ~ ~ ~ r n l ) '
I
1 61 101 161 201 241 301 311
n.ri
- ,
Suhu W Suhu Mak ,Sub rh.1.
o
v
i
0 1 2 3 1
8 ~ 4 %K~ ~ K N P ~E* ~N~ ~ N I A N
5
n p Mod.IHarpr..~s
7
ImmharQ
8 9
.
_- -
' w/tm}:
*
Rd@k&d
PUSTAKA
a
Development, RUBRD-