Professional Documents
Culture Documents
Meditory: Pendahuluan
Meditory: Pendahuluan
Number 2
Abstract
Background: Ascaris lumbricoides eggs had very thick walls consisted of three layers, they were
albuminoid layer, hyaline layer and vitelin layer. These layers were impermeable causing the
Ascaris lumbricoides eggs resistant to less supportive environmental factors. Formalin 10% was
a preservative that was often used to preserve faeces containing parasites such as protozoa and
worm eggs. However, without heating, formalin 10% was not effective to preserve the Ascaris
lumbricoides eggs because they would keep developing to become infective (containing larvae).
Objective:This study aims to prove whether there is an effect of adding 10% formalin which is
heated at 60° C, 70 ° C and 80 ° C to the development of Ascaris lumbricoides eggs.
Methods:The design of this research was an experimental study with The Randomized Posttest
Control Group Design.
ResultThe Ascaris lumbricoides eggs were still growing into infective eggs in faeces although
they were heated by formalin 10% at 60°C, 70°C and 80°C.
Conclusion: Based on the results of the study, there was no effect of heating temperature of
formalin 10% on the development of Ascaris lumbricoides egg.
PENDAHULUAN
Kecacingan umumnya disebabkan pada masyarakat desa maupun masyarakat kota
oleh nematoda usus dengan hospes utamanya yang hidup kumuh5. Kecacingan dapat
adalah manusia1. Penyakit ini tergolong menyebabkan status gizi menurun, anemia,
neglected disease yaitu infeksi yang kurang gangguan pada saluran cerna, serta penurunan
mendapatkan perhatian karena gejala klinisnya kecerdasan dan kualitas sumber daya manusia6.
sering tidak tampak, bersifat kronis, serta Kecacingan sering disebabkan oleh golongan
dampak yang ditimbulkan terlihat setelah Soil Transmitted Helminths (STH) yang dapat
waktu yang lama2. Kecacingan menjadi disebarkan melalui tanah tercemar telur cacing
penyebab masalah kesehatan masyarakat bagi pada tempat tinggal yang kumuh serta perilaku
negara tropis dan negara berkembang termasuk hidup tidak bersih7,8. Jenis cacing penyebabnya
Indonesia1,3,4. Kecacingan sering ditemukan adalah Ascaris lumbricoides, Trichuris
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 6, No. 1, Juni 2018
Hlm. 8 – 16, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id /index.php/M
8
Ni Putu Aryadnyani, dkk., Pengaruh Suhu Pemanasan Formalin 10% terhadap Perkembangan Telur Ascaris
lumbricoides
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 6, No. 1, Juni 2018
Hlm. 8 – 16, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id /index.php/M
9
Ni Putu Aryadnyani, dkk., Pengaruh Suhu Pemanasan Formalin 10% terhadap Perkembangan Telur Ascaris
lumbricoides
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 6, No. 1, Juni 2018
Hlm. 8 – 16, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id /index.php/M
10
Ni Putu Aryadnyani, dkk., Pengaruh Suhu Pemanasan Formalin 10% terhadap Perkembangan Telur Ascaris
lumbricoides
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 6, No. 1, Juni 2018
Hlm. 8 – 16, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id /index.php/M
11
Ni Putu Aryadnyani, dkk., Pengaruh Suhu Pemanasan Formalin 10% terhadap Perkembangan Telur Ascaris
lumbricoides
Gambar 1. Perkembangan dan morfologi sel telur Ascaris lumbricoides dengan penambahan
formalin 10% yang dipanaskan pada suhu 60°C, 70°C, dan 80°C.
Tabel 1
Jumlah Hari Pengamatan Telur Ascaris lumbricoides Menjadi Infektif
Rerata jumlah hari yang dibutuhkantelur infektif. Untuk mengetahui ada tidaknya
Ascaris lumbricoides menjadi infektif pada perbedaan yang bermakna pada kelompok
control adalah 10.22 hari sedangkan pada kontrol dan perlakuan dilakukan melalui uji
kelompok perlakuan formalin 10% yang statistik dengan program computer.
dipanaskan pada suhu 60°C, 70°C dan 80°C Distribusi data diuji normalitasnya
adalah 11.33 hari. dengan Uji Shapiro-Wilk dengan tingkat
Secara substansial dapat diketahui kemaknaan 5%. Data berdistribusi normal
bahwa pada kelompok kontrol maupun bila nilai P dari uji normalitas >α.
perlakuan telur Ascaris lumbricoides tetap Berdasarkan nilai pada tabel 3 dapat
mengalami perkembangan hingga menjadi diketahui bahwa nilai P <0.05 sehingga dapat
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 6, No. 1, Juni 2018
Hlm. 8 – 16, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id /index.php/M
12
Ni Putu Aryadnyani, dkk., Pengaruh Suhu Pemanasan Formalin 10% terhadap Perkembangan Telur Ascaris
lumbricoides
Tabel 2
Hasil Uji Normalitas Data
Tests of Normality
Shapiro-Wilk
Statistic F Sig.
Waktu_Infektif .764 6 .000
Tabel 3
Hasil Uji Kruskal Wallis
Waktu_Infektif
Chi-Square 8.871
Df 3
Asymp. Sig. .031
Pada hasil uji Kruskal Wallis pada yaitu formalin 10% yang dipanaskan pada
tabel 3 diperoleh nilai P<0.05 yang artinya suhu 60°C, formalin 10% yang dipanaskan
Hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nol pada suhu 70°C dan formalin 10% yang
ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada dipanaskan pada suhu 80°C. Untuk
perbedaan yang bermakna waktu yang mengetahui adanya perbedaan pada tiap
dibutuhkan untuk menjadi telur infektif pada perlakuan dilanjutkan dengan uji Mann
kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan Withney.
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 6, No. 1, Juni 2018
Hlm. 8 – 16, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id /index.php/M
13
Ni Putu Aryadnyani, dkk., Pengaruh Suhu Pemanasan Formalin 10% terhadap Perkembangan Telur Ascaris
lumbricoides
Tabel 4
Hasil Uji Mann Withney
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 6, No. 1, Juni 2018
Hlm. 8 – 16, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id /index.php/M
14
Ni Putu Aryadnyani, dkk., Pengaruh Suhu Pemanasan Formalin 10% terhadap Perkembangan Telur Ascaris
lumbricoides
penelitian diperoleh hasil bahwa telur cacing pada suhu 60°C, 70°C, dan 80°C serta pada
Ascaris lumbricoides memiliki kemampuan kelompok kontrol sama-sama tidak
bertahan di dalam larutan formalin 10% dan memberikan pengaruh terhadap
tetap mampu berkembang menjadi bentuk perkembangan telur Ascaris
infektif walaupun formalin 10% tersebut lumbricoidessehingga telur tetap menjadi
dipanaskan pada suhu 60°C, 70°C dan 80°C infektif. Berdasarkan hasil penelitian ini
dan segera di tambahkan pada faeces yang dapat diketahui bahwa formalin 10% yang
mengandung telur Ascaris dipanaskan pada suhu 60°C, 70°C, dan 80°C
lumbricoides.Berdasarkan kajian teori cacing tidak efektif sebagai pengawet faeces yang
Ascaris lumbricoides adalah jenis cacing Soil mengandung telur Ascaris lumbricoides.
Transmitted Helminth yaitu golongan cacing
yang bentuk infektifnya adalah telur yang SIMPULAN
mengandung larva. Telur ini mengandung Berdasarkan penelitian yang telah
larva atau menjadi infektif bila berada di dilakukan diperoleh hasil bahwa tidak ada
tanah. pengaruh suhu pemanasan formalin 10%
terhadap perkembangan telur Ascaris
Ketahanan pada larutan formalin
lumbricoides.
yang telah dipanaskan ini dapat disebabkan
karena telur Ascaris lumbricoides memiliki
DAFTAR PUSTAKA
tiga lapisan dinding yaitu lapisan
albuminoid, lapisan hyaline dan lapisan 1. Samarang, Nurwidayati, A., dan
Leonardo. Tingkat Kecacingan Pada
vitelin yang bersifat impermiabel14.Dinding Anak Sekolah Dasar Kecamatan
impermiabel tersebut menyebabkan larutan Labuan Kabupaten Donggala Sulawesi
Tengah. Jurnal Vektor Penyakit. Balai
formalin tidak mampu menembus dinding sel Litbang P2B2 Donggala. Badan
telur sehingga sel morula dalam telur tetap Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan. Departemen Kesehatan RI;
berkembang.Walaupun hasil uji statistik 2009; III (1); 41-44.
menggunakan Kruskal Wallis terdapat 2. Kurniawan, A. Infeksi Parasit: Dulu
perbedaan yang bermakna antar kelompok dan Masa Kini. Majalah Kedokteran
Indonesia. 2010; 60 (11); 487-88
kontrol dengan kelompok perlakuan, namun
3. Asihka, V., Nurhayati, dan Gayatri.
sebenarnya secara substansi antara kelompok Distribusi Frekuensi Soil Transmitted
kontrol dengan kelompok perlakuan tidak Helminth Pada Sayuran Selada
14 (Lactuca sativa) yang Dijual di Pasar
ada perbedaan yang berarti, yaitu Tradisional dan Pasar Modern di Kota
penambahan formalin 10% yang dipanaskan
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 6, No. 1, Juni 2018
Hlm. 8 – 16, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id /index.php/M
15
Ni Putu Aryadnyani, dkk., Pengaruh Suhu Pemanasan Formalin 10% terhadap Perkembangan Telur Ascaris
lumbricoides
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 6, No. 1, Juni 2018
Hlm. 8 – 16, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id /index.php/M
16
Ni Putu Aryadnyani, dkk., Pengaruh Suhu Pemanasan Formalin 10% terhadap Perkembangan Telur Ascaris
lumbricoides
Meditory | ISSN Online : 2549-1520, ISSN Cetak : 2338 – 1159, Vol. 6, No. 1, Juni 2018
Hlm. 8 – 16, http://ejournal.poltekkes-denpasar.ac.id /index.php/M