Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 18

Peran Guru ...

(Hidayati Azkiya) 64

PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN


PEMEROLEHAN DAN PERKEMBANGAN
BAHASA ANAK

Hidayati Azkiya
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bung Hatta
id.azkiya@gmail.com

Abstract
Teachers have the role as mentors, models, innovators, administrators
and evaluators, especially, in learning Indonesian. Moreover, if the
environment is less favorable learning, the teacher's role is very
meaningful for the students because it determines the success of a
teaching strongly influenced by the environment, parents and schools.
Teachers are as a mirror for the students, especially for children, who
usually tend to imitate. The purpose of this paper is to describe the role
of teachers in improving children's language acquisition and language
development. The method of this research used descriptive qualitative
and literature studies. The results showed that teachers play and
responsible in the development of the language. It has acquired in the
crew (first language). Children learn to communicate with others
through a variety of ways. The knowledge of the nature of children's
language development, the development of oral and written language
that happens to them and individual differences in language acquisition
is very important for the implementation of children's language
learning, especially when they learn to read and write the beginning. As
result, the development of language or communication in children is
one of the aspects of the stages of child development that should not
escape the attention of educators in general and parents in particular.
That is why prospective primary school teachers need to master the
various concepts related to children's development and language
acquisition.

Key Words: the role of teachers, child language acquisition, language


development of children

PENDAHULUAN penentu keberhasilan suatu


Guru merupakan kunci pengajaran sangat dipengaruhi oleh
sentral untuk keberhasilan suatu lingkungan, orang tua dan sekolah.
pelajaran. Terlebih lagi apabila Kedudukan guru sebagai komponen
lingkungan tempat pembelajaran pengajaran di samping siswa,
kurang menguntungkan, peran guru kurikulum, metode, alat pelajaran,
sangat berarti bagi siswa karena dan alat evaluasi merupakan penentu
Peran Guru ... (Hidayati Azkiya) 65

keberhasilan. Demikian guru Dalam pengertian ini, proses itu


berperan sebagai pembimbing, model, dilakukan dalam tatanan yang formal,
inovator, administrator dan evaluator, yakni belajar di kelas dan diajar oleh
terlebih lagi dalam pembelajaran seorang guru. Dengan demikian
bahasa Indonesia. maka proses dari anak yang belajar
Dalam pembelajaran bahasa menguasai bahasa ibunya adalah
Indonesia, seorang guru tentu akan pemerolehan, sedangkan proses dari
memperhatikan bahasa yang orang (umumnya dewasa) yang
digunakan siswa. Tidak hanya guru belajar di kelas adalah pembelajaran.
bahasa Indonesia, guru mata Pembelajaran bahasa berkaitan
pelajaran lainpun juga akan dengan proses-proses yang terjadi
mempengaruhi bahasa seorang siswa. pada waktu seseorang kanak-kanak
Jadi, dapat dikatakan guru dapat mempelajari bahasa kedua, setelah
mempengaruhi pemerolehan dan dia memperoleh bahasa pertamanya.
perkembangan bahasa siswa (anak). Jadi, pemerolehan bahasa berkenaan
Dalam kamus besar bahasa dengan bahasa pertama, sedangkan
Indonesia pemerolehan diartikan pembelajaran bahasa berkenaan
sebagai proses, cara atau perbuatan dengan bahasa kedua. Menurut Sigel
memperoleh. Pemerolehan bahasa dan Cocking (2000:5) pemerolehan
adalah proses yang berlangsung di bahasa merupakan proses yang
dalam otak anak-anak ketika dia digunakan oleh anak-anak untuk
memperoleh bahasa pertamanya atau menyesuaikan serangkaian hipotesis
bahasa ibunya. Istilah pemerolehan dengan ucapan orang tua sampai
dipakai untuk padanan istilah Inggris dapat memilih kaidah tata bahasa
acquisition, yakni proses penguasaan yang paling baik dan sederhana dari
bahasa yang dilakukan oleh anak bahasa yang bersangkutan.
secara natural pada waktu dia belajar Pemerolehan bahasa umumnya
bahasa ibunya (native language). berlangsung di lingkungan
Istilah ini dibedakan dari masyarakat bahasa target dengan
pembelajaran yang merupakan sifat alami dan informal serta lebih
padanan dari istilah Inggris learning. merujuk pada tuntutan komunikasi.
Peran Guru ... (Hidayati Azkiya) 66

Pemerolehan bahasa (bahasa (Language Acquistion) atau ada yang


Inggris: language acquisition) adalah menyebutnya dengan pembelajaran
proses manusia mendapatkan bahasa (Language Learning). Istilah
kemampuan untuk menangkap, pembelajaran bahasa digunakan atas
menghasilkan, dan menggunakan keyakinan bahwa bahasa kedua dapat
kata untuk pemahaman dan diperoleh dan dikuasai hanya dengan
komunikasi. Kapasitas ini melibatkan proses belajar, dengan cara sadar dan
berbagai kemampuan seperti disengaja. Berbeda dengan
sintaksis, fonetik, dan kosakata yang pemerolehan bahasa ibu, bahasa
luas. Bahasa yang diperoleh bisa pertama atau bahasa ibu
berupa vokal seperti pada bahasa didapatkannya dengan cara yang
lisan atau manual seperti pada bahasa alamiah, secara tidak sadar di dalam
isyarat. Pemerolehan bahasa lingkungan keluarga anak-anak
biasanya merujuk pada pemerolehan tersebut. Minat terhadap bagaimana
bahasa pertama yang mengkaji anak memperoleh bahasa sebenarnya
pemerolehan anak terhadap bahasa sudah lama sekali ada. Bahasan
ibu mereka dan bukan pemerolehan mengenai pemerolehan bahasa ini
bahasa kedua yang mengkaji berkaitan erat dengan topik-topik
pemerolehan bahasa tambahan oleh sebelumnya karena bagaimana
anak-anak atau orang dewasa. manusia dapat mempersepsi dan
Pemerolehan bahasa kemudian memahami ujaran orang
merupakan periode seorang individu lain merupakan unsur pertama yang
memperoleh bahasa atau kosakata harus dikuasi manusia dalam
baru. Periode tersebut terjadi berbahasa. Begitu pula manusia
sepanjang masa. Permulaan hanya dapat memproduksi ujaran
pemerolehan bahasa terjadi secara apabila dia mengetahui aturan-aturan
tiba-tiba dan tanpa disadari. Seorang yang harus diikuti yang dia peroleh
anak akan mengalami proses sejak kecil.
pemerolehan bahasa kedua setelah Pengaruh pembelajaran pada
memperoleh bahasa pertamanya, proses pemerolehan bahasa. Dalam
melalui pemerolehan bahasa kedua pembelajaran bahasa Indonesia di
Peran Guru ... (Hidayati Azkiya) 67

sekolah, khususnya bagi anak-anak METODOLOGI PENELITIAN


di kelas rendah sekolah dasar ialah Metode penulisan artikel ini
bahwa pembelajaran bahasa menggunakan deskriptif kualitaif dan
Indonesia di sekolah tentu juga studi literatur. Pada hakikatnya
mempunyai pengaruh yang paling penelitian deskriptif kualitaif adalah
besar dalam pemerolehan bahasa suatu metode dalam meneliti status
Indonesia. Oleh karena itu, kondisi sekelompok manusia, suatu objek
yang sebaik-baiknya perlu dengan tujan membuat deskriptif,
diupayakan agar anak-anak gambaran atau lukisan secara
memperoleh pengalaman berbahasa sistematis, faktual dan akutat
sebanyak-banyaknya dengan mengenai fakta-fakta yang diselidiki.
memperhatikan kaidah bahasa yang Penelitian deskriptif kualitatif ini
berlaku. Namun, perlu diingat jangan bertujuan untuk mendeskripsikan apa
sampai pembelajaran bahasa saja yang terjadi saat ini. Artinya
Indonesia di sekolah menekankan penelitian ini mendeskripsikan,
pada penggunaan kaidah semata. mencatat, menganalisis dan
Pemerolehan bahasa yang mendekati menginterpretasikan kondisi yang
pemerolehan bahasa yang alami sekarang ini terjadi. Dengan kata lain
perlu di usahakan. Caranya dengan penelitan deskriptif kualitatif ini
menggunakan konteks-konteks bertujuan untuk memperoleh
berbahasa yang sebenarnya, yang informasi keadaan yang ada.
dekat dengan kehidupan anak. Sedangkan metode literatur adalah
Misalnya saja dimunculkan topik- metode pengumpulan data yang
topik “menjaga adik”, “membantu dilakukan dengan cara mengambil
ayah dan ibu”, silaturahmi dengan data-data yang diperlukan dari
sanak famili”, “bermain bola”, dan loteraturlitaratur yang berkaitan.
sebagainya. Maka, pada bagian itulah
guru sangat besar perannya dalam PEMBAHASAN
pemerolehan dan perkembangan Peran Guru
bahasa anak. Peran guru Bahasa Indonesia
dalam membimbing siswa kelas I
Peran Guru ... (Hidayati Azkiya) 68

dan II antara lain sebagai berikut: (a) untuk mengoptimalkan


tingkat kesiapan anak. Kesiapan anak perkembangan anak didiknya. (c)
yang berasal dari TK tentunya akan Bahasa ibu. Bahasa Ibu anak kelas I
lebih matang bila dibandingkan dan II, seharusnya menjadi sumber
dengan yang bukan dari TK. belajar yang akan digunakan sebagai
Biasanya anak dari TK memiliki bahan pertimbangan untuk
dasar kedisiplinan dan dasar menentukan bahan pelajaran, metode
pembiasaan diri yang lebih, dan teknik pembelajaran bahasa
meskipun tidak mutlak. Hal ini dapat Indonesia sebagai bahasa kedua.
diperkuat dengan GBPP dan Guru juga sebagai cermin
Kurukulum Pendidikan TK yang bagi anak didik, terutama baik bagi
bertujuan untuk membentu kesiapan anak usia dini, yang biasanya
dalam menghadapi pendidikan dorongan untuk meniru sangat
selanjutnya. Seharusnya bagi siswa menonjol. Semua tingkah laku guru
yang memiliki kesiapan plus akan berpengaruh bagi anak didiknya,
mendapat tambahan pengayaan, begitu juga tutur kata guru, secara
sedang bagi yang kurang diadakan sadar atau tidak akan merupakan
bimbingan tambahan. (b) Tingkat model bagi anak didik. Oleh karena
pengembangan anak. Anak usia dini itu, guru kelas I dan II hendaknya
kecenderungan ingin tahu sangat santun dalam berbicara, baik tutur
besar dengan apa yang dilihat, serta katanya, serta menggunakan bahasa
pada diri anak kelas I dan II memiliki yang baik dan benar. Serta sebagai
potensi yang besar untuk pengelola segala sesuatu yang ada
mengembangkan bakat, minat dan hubungannya dengan pengajaran,
kemampuannya. Oleh karena itu termasuk pengadministrasiannya,
dorongan dan bimbingan guru sangat misal : mencatat jumlah siswa,
diperlukan untuk memupuk dan pekerjaan orang tua, bagaimana
membangkitkan bakat, minat dan prestasi anak tersebut, kelemahan
kemampuan anak tersebut. Guru dan kekurangan masing-masing
harus berperan aktif dan dapat siswa, termasuk pengembangan
memanfaatkan saat-saat yang tepat bahasanya.
Peran Guru ... (Hidayati Azkiya) 69

Guru juga bertanggung jawab Pemerolehan Bahasa Anak


dalam perkembangan bahasa yang Psikologi linguistik adalah
telah diperoleh dalam awak (bahasa ilmu yang mempelajari mengenai
pertama). Anak-anak belajar penggunaan bahasa dan cara
berkomunikasi dengan orang lain pemerolehan bahasa pada manusia.
lewat berbagai cara. Meskipun cara Terdapat tiga bidang kajian utama
anak yang satu dengan yang lain psikologi linguistik yaitu
berbeda, ada hal-hal yang umum psikolinguistik umum, psikolingustik
yang terjadi pada hampir setiap anak. perkembangan dan psikolinguistik
Pengetahuan tentang hakikat terapan. Psikolinguistik merupakan
perkembangan bahasa anak, urat nadi pengajaran bahasa.
perkembangan bahasa lisan dan tulis Psikolingusitik dan pengajaran
yang terjadi pada mereka, dan bahasa tidak dapat dipisahkan,
perbedaan individual dalam karena fokus atau tumpuan
pemerolehan bahasa sangat penting psikolinguistik adalah pemerolehan
bagi pelaksanaan pembelajaran bahasa, di samping pembelajaran
bahasa anak, khususnya pada waktu bahasa dan pengajaran bahasa. Fokus
mereka belajar membaca dan kajian psikolingustik yaitu
menulis permulaan. Sehingga pemerolehan, pengajaran dan
Perkembangan bahasa atau pembelajaran bahasa. Ketiga aspek
komunikasi pada anak merupakan tersebut berkaitan satu sama lain.
salah satu aspek dari tahapan Pemerolehan bahasa adalah proses
perkembangan anak yang seharusnya yang berlaku di dalam otak
tidak luput dari perhatian para seseorang anak ketika memperoleh
pendidik pada umumnya dan orang bahasanya. Proses pemerolehan
tua pada khususnya. Itulah sebabnya terjadi ketika anak sedang
calon guru sekolah dasar perlu memperoleh bahasa terdiri dari dua
menguasai berbagai konsep yang aspek: pertama aspek performance
terkait dengan perkembangan dan yang terdiri dari aspek-aspek
pemerolehan bahasa anak. pemahaman dan pelahiran. Kedua
aspek kompetensi (kemampuan
Peran Guru ... (Hidayati Azkiya) 70

linguistik). Kemampuan bahasa anak pemerolehan bahasa adalah proses


terdiri dari tiga bagian yaitu: pemilikan kemampuan berbahasa
kemampuan fonologi, semantik dan baik berupa pemahaman atau pun
kalimat. Ketiga bagian ini diperoleh pengungkapan, secara alami, tanpa
anak secara serentak atau bersamaan. melalui kegiatan pembelajaran
Berbicara mengenai formal (Tarigan dkk., 1998). Selain
pemerolehan sesuatu bahasa, maka pendapat tersebut Kiparsky dalam
dengan kekecualian beberapa anak Tarigan (1988) mengatakan bahwa
yang mengalami gangguan/cacat, pemerolehan bahasa adalah suatu
semua anak mempelajari paling proses yang digunakan oleh anak-
sedikit satu bahasa. Hal inilah yang anak untuk menyesuaikan
membuat sejumlah linguis percaya serangkaian hipotesis dengan ucapan
bahwa kemampuan belajar bahasa orang tua sampai dapat memilih
paling tidak sebagian berkaitan kaidah tata bahasa yang paling baik
dengan program genetik yang dan paling sederhana dari bahasa
memang khas bagi ras manusia, bersangkutan.
maksudnya kemapuan bahasa sejak Dengan demikian, proses
lahir. Pemerolehan bahasa anak-anak pemerolehan adalah proses bawah
dapat dikatakan mempunyai ciri sadar. Penguasaan bahasa tidak
kesinambungan, memiliki suatu disadari dan tidak dipengaruhi oleh
rangkaian kesatuan, yang bergerak pengajaran yang secara eksplisit
dari ucapan satu kata sederhana tentang sistem kaidah yang ada
menuju gabungan kata yang lebih didalam bahasa kedua. Berbeda
rumit (sintaksis). dengan proses pembelajaran, adalah
Pada hakikatnya pemerolehan bahasa proses yang dilakukan secara sengaja
anak melibatkan dua keterampilan, atau secara sadar dilakukan oleh
yaitu kemampuan untuk pembelajar di dalam menguasai
menghasilkan tuturan secara spontan bahasa.
dan kemampuan memahami tuturan Adapun karakteristik
orang lain. Jika dikaitkan dengan hal pemerolehan bahasa menurut
itu maka yang dimaksud dengan Tarigan dkk. (1998) adalah: (a)
Peran Guru ... (Hidayati Azkiya) 71

berlangsung dalam situasi formal, Peniruan disini berarti mencontoh


anak-anak belajar bahasa tanpa secara kreatif atau menginspirasi.
beban dan di luar sekolah; (b) Peniruan yang dilakukan anak tidak
pemilikan bahasa tidak melalui selalu berupa pengulangan yang
pembelajaran formal di lembaga- persis sama atas apa saja yang
lembaga pendidikan seperti sekolah didengarnya. Di satu sisi, anak secara
atau kursus; (c) Dilakukan tanpa bertahap dapat memahami dan
sadar atau secara spontan; dan (d) menggunakan tuturan yang lebih
Dialami langsung oleh anak dan rumit. Di sisi lain secara bersamaan
terjadi dalam konteks berbahasa yang anak pun membangun suatu sistem
bermakna bagi anak. bahasa yang kemungkinan dia
Serta strategi pemerolehan mengerti dan memproduksi tuturan
bahasa anak adalah: (1) Mengingat. dalam bentuk dan jumlah yang tidak
Mengingat memainkan peranan yang terbatas. (3) Mengalami Langsung.
cukup penting dalam belajar bahasa Strategi lain yang mempercepat anak
atau belajar apa pun. Setiap menguasai bahasa pertamanya adalah
pengalaman indrawi yang dilalui mengalami langsung kegiatan
anak, dicatat dalam benaknya. Ketika berbahasa dalam konteks yang nyata.
dia menyentuh, menyerap, mencium, Anak menggunakan bahasanya baik
mendengar dan melihat sesuatu, ketika berkomunikasi dengan orang
memori anak merekamnya. Ingatan lain, maupun sewaktu sendirian. Dia
itu akan semakin kuat apabila menyimak dan berbicara langsung,
penyebutan akan benda atau dan sekaligus memperoleh tanggapan
peristiwa itu terjadi berulang-ulang. dari mitra bicaranya. Dari tanggapan
Dengan cara ini anak akan yang diperolehnya, secara tidak sadar
mengingat bunyi, kombinasi bunyi anak memperoleh masukan tentang
atau kata, tentang sesuatu sekaligus kewajaran dan ketepatan perilaku
mengingat pula cara berbahasanya, dan dalam waktu yang
mengungkapkannya. (2) Meniru. sama juga si anak mendapat masukan
Dalam belajar bahasa anak pun dari tindak berbahasa yang dilakukan
menggunakan strategi peniruan. mitra berbicaranya. (4) Bermain.
Peran Guru ... (Hidayati Azkiya) 72

Kegiatan bermain sangat penting sangat dipengaruhi oleh beberapa


untuk mendorong pengembangan faktor seperti yang dikemukakan
kemampuan berbahasa anak. Dalam oleh Chomsky, Piaget, Lenneberg
bermain, si anak kadang berperan dan Slobin berikut ini:
sebagai orang dewasa, sebagai Pertama, Faktor Alamiah.
penjual atau pembeli dalam bermain Yang dimaksudkan di sini adalah
dagang-dagangan, ibu, bapak atau setiap anak lahir dengan seperangkat
anak dalam bermain rumah-rumahan, prosedur dan aturan bahasa yang
sebagai dokter atau perawat atau dinamakan oleh Chomsky Language
pasien atau sebagai guru atau murid Acquisition Divice (LAD). Potensi
dalam bermain sekolah-sekolahan. dasar itu akan berkembang secara
Pemerolehan bahasa juga maksimal setelah mendapat stimulus
dipengaruhi oleh beberapa faktor dari lingkungan. Proses pemerolehan
yang mempengaruhi pemerolehan melalui piranti ini sifatnya alamiah.
bahasa tersebut. Dalam kamus besar Karena sifatnya alamiah, maka
bahasa Indonesia “faktor” diartikan kendatipun anak tidak dirangsang
sebagai hal (keadaan, peristiwa) yang untuk mendapatkan bahasa, anak
ikut menyebabkan (mempengaruhi) tersebut akan mampu menerima apa
terjadinya sesuatu . Faktor dasar yang terjadi di sekitarnya. Sedangkan
yang mempengaruhi pemerolehan Slobin mengatakan bahwa yang
bahasa (pertama) pada anak adalah dibawa lahir ini bukanlah
karena pemerolehan bahasa pengetahuan seperangkat kategori
dilakukan secara informal dengan linguistik yang semesta, seperti
motivasi yang sangat tinggi (anak dikatakan oleh Chomsky. Prosedur-
memerlukan bahasa pertama ini prosedur dan aturan-aturan yang
untuk dapat berkomunikasi dengan dibawa sejak lahir itulah yang
orang-orang yang ada di memungkinkan seorang anak untuk
sekelilingnya) . Seorang anak dalam mengolah data linguistik.
memperoleh bahasa pertama Kedua, faktor
bervariasi, ada yang lambat, sedang, perkembangan kognitif.
bahkan ada yang cepat. Hal ini tentu Perkembangan bahasa pada
Peran Guru ... (Hidayati Azkiya) 73

seseorang seiring dengan mental anak adalah faktor penentu


perkembangan kognitifnya. pemerolehan bahasa. Seorang anak
Keduanya memiliki hubungan yang belajar atau memperoleh bahasa
komplementer. Pemerolehan bahasa pertama dengan mengenal dan
dalam prosesnya dibantu oleh mengetahui cukup banyak struktur
perkembangan kognitif, sebaliknya dan fungsi bahasa, dan secara aktif ia
kemampuan kognitif akan berusaha untuk mengembangkan
berkembang dengan bantuan bahasa. batas-batas pengetahuannya
Keduanya berkembang dalam mengenai dunia sekelilingnya, serta
lingkup interaksi sosial. Piaget mengembangkan keterampilan-
berpendapat dalam Brainerd seperti keterampilan berbahasanya menurut
dikutip Ginn (2006) mengartikan strategi-strategi persepsi yang
kognitif sebagai sesuatu yang dimilikinya. Pemerolehan linguistik
berkaitan dengan pengenalan anak sudah diselesaikannya pada usia
berdasarkan intelektual dan kira-kira 3-4 tahun, dan
merupakan sarana pengungkapan perkembangan bahasa selanjutnya
pikiran, ide, dan gagasan. dapat mencerminkan pertumbuhan
Hubungannnya dengan mempelajari kognitif umum anak itu.
bahasa, kognitif memiliki keterkaitan Ketiga, faktor latar belakang
dengan pemerolehan bahasa sosial. Latar belakang sosial
seseorang. Piaget (1955) memandang mencakup struktur keluarga, afiliasi
anak dan akalnya sebagai agen yang kelompok sosial, dan lingkungan
aktif dan konstruktif yang secara budaya memungkinkan terjadinya
perlahan-lahan maju dalam kegiatan perbedaan serius dalam pemerolehan
usaha sendiri yang terus menerus. bahasa anak. Semakin tinggi tingkat
Anak-anak sewaktu bergerak interaksi sosial sebuah keluarga,
menjadi dewasa memperoleh tingkat semakin besar peluang anggota
pemikiran yang secara kualitatif keluarga (anak) memperoleh bahasa.
berbeda, yaitu menjadi meningkat Sebaliknya semakin rendah tingkat
lebih kuat. Menurut Slobin (1977), interaksi sosial sebuah keluarga,
perkembangan umum kognitif dan semakin kecil pula peluang anggota
Peran Guru ... (Hidayati Azkiya) 74

keluarga (anak) memperoleh bahasa. Kemampuan anak berinteraksi


Hal lain yang turut berpengaruh dengan orang lain dengan cara yang
adalah status sosial. Anak yang dapat dipahami penting intinya untuk
berasal dari golongan status sosial menjadi anggota kelompok. Anak
ekonomi rendah rnenunjukkan yang mampu berkomunikasi dengan
perkembangan kosakatanya lebih baik akan diterima lebih baik oleh
sedikit sesuai dengan keadaan kelompok sosial dan mempunyai
keluarganya. Misalnya, seorang anak kesempatan yang lebih baik untuk
yang berasal dari keluarga yang memerankan kepemimpinannya
sederhana hanya mengenal lepat, ubi, ketimbang anak yang kurang mampu
radio, sawah, cangkul, kapak, atau berkomunikasi atau takut
pisau karena benda-benda tersebut menggunakannya.
merupakan benda-benda yang biasa Keempat, faktor keturunan
ditemukannya dalam kehidupannya meliputi: (a) Intelegensia.
sehari-hari. Sedangkan anak yang Pemerolehan bahasa anak turut juga
berasal dari keluarga yang memiliki dipengaruhi oleh intelegensia yang
status ekonomi yang lebih tinggi dimiliki anak. Ini berkaitan dengan
akan memahami kosakata seperti kapasitas yang dimiliki anak dalam
mobil, televisi, komputer, internet, mencerna sesuatu melalui pikirannya.
dvd player, laptop, game, facebook, Setiap anak memiliki struktur otak
ataupun KFC, karena benda-benda yang mencakup IQ yang berbeda
tersebut merupakan benda-benda antara satu dengan yang lain.
yang biasa ditemukannya dalam Semakin tinggi IQ seseorang,
kehidupannya sehari-hari. Perbedaan semakin cepat memperoleh bahasa,
dalam pemerolehan bahasa sebaliknya semakin rendah IQ-nya,
menunjukkan bahwa kelompok semakin lambat memperoh
menengah lebih dapat bahasa. (b) Kepribadian dan
mengeksplorasi dan menggunakan Gaya/Cara Pemerolehan Bahasa.
bahasa yang eksplisit dibandingkan Kreativitas seseorang dalam
dengan anak-anak golongan bawah, merespon sesuatu sangat menentukan
terutama pada dialek mereka. perolehan bahasa, daya bertutur dan
Peran Guru ... (Hidayati Azkiya) 75

bertingkah laku yang menjadi sekolah, khususnya bagi anak-anak


kepribadian seseorang turut di kelas rendah sekolah dasar ialah
mempengaruhi sedikit banyaknya bahwa pembelajaran bahasa
variasi-variasi tutur bahasa. Seorang Indonesia di sekolah tentu juga
anak tidak dengan tiba-tiba memiliki mempunyai pengaruh yang paling
tata bahasa pertama dalam otaknya, besar dalam pemerolehan bahasa
lengkap dengan semua aturan- Indonesia. Oleh karena itu, kondisi
aturannya. Bahasa pertama itu yang sebaik-baiknya perlu
diperolehnya dengan beberapa tahap, diupayakan agar anak-anak
dan setiap tahap berikutnya lebih memperoleh pengalaman berbahasa
mendekati tata bahasa daribahasa sebanyak –banyaknya dengan
orang dewasa. memperhatikan kaidah bahasa yang
Pengaruh pembelajaran pada berlaku. Namun, perlu diingat jangan
urutan pemerolehan bahasa. Untuk sampai pembelajaran bahasa
dapat belajar bahasa Indonesia Indonesia di sekolah menekankan
dengan baik, anak-anak hendaknya pada penggunaan kaidah semata.
juga memiliki kesiapan Pemerolehan bahasa yang mendekati
psikolinguistik. Untuk dapat pemerolehan bahasa yang alami
memiliki kesiapan psikolinguistik perlu di usahakan. Caranya dengan
anak-anak hendaknya memperoleh menggunakan konteks-konteks
kesempatan untuk paling tidak berbahasa yang sebenarnya, yang
mendengar penggunaan bahasa dekat dengan kehidupan anak.
Indonesia dilingkungan keluarganya. Misalnya saja dimunculkan topik-
lebih baik lagi kalau dilingkungan topik “menjaga adik”, “membantu
keluarganya terdapat Koran, majalah, ayah dan ibu”, silaturahmi dengan
dan buku-buku dalam bahasa sanak famili”, “bermain bola”, dan
Indonesia yang sesuai dengan sebagainya.
kebutuhan anak. Pengaruh pembelajaran pada
Pengaruh pembelajaran pada kecepatan pemerolehan bahasa. Long
proses pemerolehan bahasa. Dalam (1983) lewat Freeman dan Long
pembelajaran bahasa Indonesia di (1991) mengkaji sebelas hasil
Peran Guru ... (Hidayati Azkiya) 76

penelitian tentang capaian belajar Tuturan dua kata 18 bulan


bahasa kedua, yang menggunakan Infleksi kata 2 tahun
tiga kelompok belajar yaitu yang Kalimat tanya dan 2 ¼ tahun
memperoleh pembelajaran saja, yang ingkar
memperoleh pembelajaran dan juga Konstruksi yang 5 tahun
berada dalam lingkungan yang jarang dan kompleks
menggunakan bahasa yang dipelajari Tuturan yang matang 10 tahun
, dan yang memperoleh bahasa
secara alami tanpa pembelajaran di (1) Menangis. Menangis
sekolah. Ia menemukan, enam pada bayi ternyata memiliki beberapa
penelitian menunjukkan bahwa anak- tipe makna. Ada tangisan untuk
anak yang menerima pembelajaran minta minum, minta makan,
bahasa di sekolah mengalami kesakitan, dan sebagainya. Tangisan
perkembangan pemerolehan bahasa merupakan komunikasi yang bersifat
lebih cepat. instingtif seperti halnya sistem
panggil pada binatang. Hasil
Perkembangan Bahasa Anak penelitian membuktikan bahwa
Menurut Aitchison dalam makna tangisan itu bersifat universal.
Harras dan Andika (2009: 50-56), (2) Mendekur. Fase yang mirip
tahap kemampuan bahasa anak dekuran merpati ini dimulai saat
terdiri atas hal-hal berikut. anak berusia sekitar enam minggu.
Mendekur sebenarnya sulit
Tahap Usia dideskripsikan. Bunyi yang
Perkembangan dihasilkannya mirip dengan bunyi
Bahasa vokal, tetapi hasil penelitian
Menangis Lahir menggunakan spektogram
Mendekur 6 minggu menunjukkan bahwa hasil bunyi itu
Meraban 6 bulan tidak sama dengan bunyi vokal yang
Pola intonasi 8 bulan dihasilkan orang dewasa. Beberapa
Tuturan satu kata 1 tahun buku menyebut fase ini sebagai
gurgling atau mewling. Mendekur
Peran Guru ... (Hidayati Azkiya) 77

pun bersifat universal. (3) Meraban. Sekitar umur dua belas sampai
Secara bertahap, bunyi konsonan delapan belas bulan anak mulai
akan muncul pada waktu anak mengucapkan tuturan satu kata.
mendekur, dan ketika usia anak Jumlah kata yang diperoleh anak
mendekati enam bulan, ia memasuki bervariasi. Lazimnya, rata-rata anak
fase meraban. Secara impresif anak memperoleh sekitar lima belas kata.
menghasilkan vokal dan konsonan Kata-kata yang biasanya dituturkan
secara serentak. Awalnya, ia misalnya papa, mama, bobo, meong,
mengucapkan sebagai suku kata, dan sebagainya. (6) Tuturan dua kata.
tetapi akhirnya vokal dan konsonan Ciri yang paling menonjol dalam
itu menyatu. Pada fase meraban, fase ini ialah kenaikan kosakata anak
anak menikmati eksperimennya yang muncul secara drastis. Ketika
dengan mulut dan lidahnya, sehingga usianya menginjak dua setengah
fase ini merupakan fase pelatihan tahun, kosakatanya mencapai hampir
bagi alat ucap. Bunyi yang biasanya ratusan kata. Pada awal tahap dua
dikeluarkan berupa mama, papapa, kata ini tuturan anak cenderung
dan dadada. (4) Pola Intonasi. Anak- disebut telegrafis. Ia berbicara seperti
anak mulai menirukan pola-pola orang mengirim telegram, yakni
intonasi sejak usia delapan atau hanya kata-kata penting saja yang
sembilan bulan. Hasil tuturan anak disampaikan. Tuturan yang awalnya
mirip dengan tuturan ibunya. Anak Ani susu berubah menjadi Ani mau
tampaknya menirukan tuturan orang minum susu. (7) Infleksi kata. Kata-
tuanya tetapi hasilnya tidak dipahami kata yang awalnya dianggap remeh
oleh orang sekelilingnya. Ibu-ibu oleh anak akhirnya dimunculkan juga.
sering mengidentifikasikan bahwa Dalam bahasa Indonesia, kata yang
anaknya menggunakan intonasi tanya biasanya muncul ialah afiks,
dengan nada tinggi pada akhir misalnya anak sebelumnya hanya
kalimatnya, sehingga orang tua mengatakan Kakak mukul adik
sering melatih anaknya berbicara menjadi Kakak memukul adik atau
dengan bertanya "Kamu mau apa?" Adik dipukul kakak. Dalam tahap ini
dan sebagainya. (5) Tuturan satu kata. pun anak mulai memperoleh kata
Peran Guru ... (Hidayati Azkiya) 78

majemuk, seperti orang tua, namun dalam kalimat majemuk setara atau
pemerolehan tersebut tidaklah kalimat majemuk bertingkat yang
signifikan karena kemampuan setiap biasanya mereka tuturkan seperti Ali
anak bervariasi. (8) Kalimat tanya dan kakaknya pergi ke sekolah
dan ingkar. Dalam bahasa Indonesia, meskipun hujan. Tahap inilah yang
anak mulai memperoleh kalimat dianggap tahap rumit dalam fase
tanya seperti apa, siapa, dan kapan perkembangan bahasa anak.
pada kalimat seperti Apa ini?, Siapa (10) Tuturan matang. Perbedaan
orang itu?, dan Kapan ayah pulang?, tuturan anak-anak dengan orang
sedangkan kalimat ingkar biasanya dewasa secara perlahan akan
berupa kalimat-kalimat seperti Kakak berkurang ketika usia anak semakin
tidak nakal, Saya tidak mau makan, bertambah. Ketika usianya mencapai
Kue ini tidak enak, dan Ini bukan sebelas tahun, anak mampu
punya adik. (9) Konstruksi yang menghasilkan kalimat perintah yang
jarang atau kompleks. Pada usia lima sama dengan kalimat perintah orang
tahun, anak secara mengesankan dewasa, misalnya Tolong ambilkan
memperoleh bahasa yang terus buku itu!. Ketika meningkat usia
berlanjut meskipun agak lamban. pubertas, perkembangan bahasa anak
Tuturan anak usia lima tahun dikatakan sudah lengkap. Tentu saja
berbeda dengan tuturan atau tata ia akan terus mengembangkan
bahasa orang dewasa, tetapi mereka perbendaharaan kosakatanya, dan
tidak menyadari kekurangan mereka kaidah tata bahasanya pun akan
itu. Mereka selalu menganggap berubah.
bahwa tuturannya sama dengan Pada tahap perkembangan
orang dewasa dan akan selalu bahasa anak yang telah dijelaskan
menyamakannya. Dalam tes seblumnya, maka peran guru sangat
pemahaman, anak-anak siap untuk berpengaruh pada tahap konstruksi
mengerjakan dan menafsirkan yang jarang atau kompleks pada usia
struktur yang diberikan kepadanya, lima tahun karena anak secara
tetapi sering mereka menafsirkannya mengesankan memperoleh bahasa
secara keliru. Hal tersebut tampak yang terus berlanjut meskipun agak
Peran Guru ... (Hidayati Azkiya) 79

lamban. Tuturan anak usia lima akan dipengarugi oleh keluarga,


tahun berbeda dengan tuturan atau lingungan sekolah dan rumahnya.
tata bahasa orang dewasa, tetapi Karena sekolah adalah tempat yang
mereka tidak menyadari kekurangan kedua seorang siswa banyak
mereka itu. Mereka selalu bersosialisasi dengan guru maka guru
menganggap bahwa tuturannya sama sangat berperan aktif dalam
dengan orang dewasa dan akan selalu perkembangan bahasa anak. Guru
menyamakannya. Dalam tes akan mengajarkan bahasa yang baik
pemahaman, anak-anak siap untuk dan bertutur yang baik karena guru
mengerjakan dan menafsirkan merupakan pusat serta sumber
struktur yang diberikan kepadanya, pembelajaran bagi anak di sekolah.
tetapi sering mereka menafsirkannya Menurut Tarigan (1988)
secara keliru. Seperti kalimat Dina salah satu perluasan bahasa sebagai
dan adiknya pergi ke rumah nenek alat komunikasi yang harus
meskipun hujan. Serta tuturan mendapat perhatian khusus di
matang pada usia 10 tahun. sekolah dasar adalah pengembangan
Perbedaan tuturan anak-anak dengan baca tulis (melek huruf).
orang dewasa secara perlahan akan Perkembangan baca tulis anak akan
berkurang ketika usia anak semakin memanjang serta memperluas
bertambah. Ketika usianya mencapai pengungkapan maksud-maksud
sebelas tahun, anak mampu pribadi si anak, misal melalui
menghasilkan kalimat perintah yang penulisan catatan harian, menulis
sama dengan kalimat perintah orang surat, jadwal harian dsb. Dengan
dewasa, misalnya Tolong bukakan demikian perkembangan baca tulis di
botol ini!. Ketika meningkat usia sekolah dasar memberikan cara-cara
pubertas, perkembangan bahasa anak yang mantap menggunakan bahasa
dikatakan sudah lengkap. Tentu saja dalam komunikasi dengan orang lain
ia akan terus mengembangkan dan juga dengan dirinya sendiri.
perbendaharaan kosakatanya, dan Pada masa perkembangan
kaidah tata bahasanya pun akan selanjutnya, yakni pada usia remaja,
berubah. Perkembangan tersebut terjadi perkembangan bahasa yang
Peran Guru ... (Hidayati Azkiya) 80

penting. Periode ini menurut Gielson mempengaruhi pemerolehan bahasa


(1985) merupakan unsur yang adalah faktor biologis, lingkungan
sensitif untuk belajar bahasa. Remaja sosial, intelejensi, dan faktor
menggunakan gaya bahasa yang khas motivasi. Serta strategi dalam
dalam berbahasa, sebagai bagian dari pemerolehan bahasa anak adalah
terbentuknya identitas diri. Akhirnya mengingat, meniru, mengalami
pada usia dewasa terjadi perbedaan- langsung, dan bermain.
perebedaan yang sangat besar antara Sedangkan perkembangan
individu yang satu dengan yang lain pemerolehan bahasa akan
dalam hal perkembangan bahasanya. dipengarugi oleh keluarga, lingungan
Hal ini bergantung pada tingkat sekolah dan rumahnya. Karena
pendidikan, peranan dalam sekolah adalah tempat yang kedua
masyarakat dan jenis pekerjaan. seorang siswa banyak bersosialisasi
dengan guru maka guru sangat
PENUTUP berperan aktif dalam perkembangan
Simpulan bahasa anak. Guru akan mengajarkan
Pemerolehan bahasa bahasa yang baik dan bertutur yang
merupakan proses manusia baik karena guru merupakan pusat
mendapatkan kemampuan untuk serta sumber pembelajaran bagi anak
menangkap, menghasilkan, dan di sekolah. Guru juga bertanggung
menggunakan kata untuk jawab dalam perkembangan bahasa
pemahaman dan komunikasi. Pada yang telah diperoleh dalam awak
pembelajaran pemerolehan anak (bahasa pertama). Anak-anak belajar
sudah menjadi keharusan bagi orang berkomunikasi dengan orang lain
tua, pendidik, dan lingkungan lewat berbagai cara. Meskipun cara
masyarakat untuk bekerja bersama- anak yang satu dengan yang lain
sama memberikan kontribusi secara berbeda, ada hal-hal yang umum
aktif dan positif dalam membentuk yang terjadi pada hampir setiap anak.
kualitas anak yang cerdas baik secara Pengetahuan tentang hakikat
intelektual, emosional, maupun perkembangan bahasa anak,
spiritualnya. Faktor yang perkembangan bahasa lisan dan tulis
Peran Guru ... (Hidayati Azkiya) 81

yang terjadi pada mereka, dan perkembangan dan pemerolehan


perbedaan individual dalam bahasa anak.
pemerolehan bahasa sangat penting
bagi pelaksanaan pembelajaran DAFTAR RUJUKAN
bahasa anak, khususnya pada waktu
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik
mereka belajar membaca dan Kajian Teoritik. Jakarta:
Rineka Cipta.
menulis permulaan. Sehingga
Perkembangan bahasa atau Faisal, Muhammad. 2009. Kajian
Bahasa Indonesia SD.
komunikasi pada anak merupakan
Jakarta. Departemen
salah satu aspek dari tahapan Pendidikan Nasional.
perkembangan anak yang seharusnya
Hartati, Tatat dkk. 2006. Pendidikan
tidak luput dari perhatian para Bahasa dan Sastra Indonesia
di Kelas Rendah. Bandung:
pendidik pada umumnya dan orang
UPI Pres.
tua pada khususnya. Itulah sebabnya
Resmini N dkk. 2006. Pembinaan
calon guru sekolah dasar perlu
dan Pengembangan
menguasai berbagai konsep yang Pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia. Bandung:
terkait dengan perkembangan dan
UPI P.
pemerolehan bahasa anak.
Santosa P dkk. 2005. Materi dan
Saran
Pembelajaran Bahasa
Diharapkan kepada guru-guru Indonesia SD. Jakarta: Pusat
Penerbitan UT.
di Sekolah Dasar untuk lebih
memperhatikan proses Soenjono, Dardjowidjojo. 2003.
Psikolinguistik (Pengantar
perkembangan dan pemerolehan
Pemahaman Bahasa Manusia).
bahasa anak. Pemerolehan tersebut Jakarta: Unika Atma Jaya.
dapat diberdayakan melalui proses
Zuchdi, Darmiyati. 2001. Pendidikan
pembelajaran di kelas serta di Sastra dan Bahasa Indonesia
kelas rendah. Yogyakarta:
lingkungan sekolah. Semoga semua
PAS.
guru di Sekolah Dasar memiliki
tingkat kepekaan dan kecerdasan
yang tinggi dalam meningkatkan

You might also like