Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berkarir Di Bidang Perpajakan


Influence Perceptions And Motivations Of Interest Student Accounting Department Faculty of
Economics And Business University Brawijaya Career Field Of Taxation

By:
Mei Trisnawati. K
Program Studi Akuntansi Universitas Brawijaya
Jl. Veteran 15 Malang

Dosen Pembimbing :
M. Khoiru Rusydi, M.Ak., Ak.

Abstract: This study aimed to determine the effect of perception and motivation to interest students
of Department of Accounting Faculty of Economics UB career in the field of taxation. This study
used 88 students from the University Brawijaya Department of Accounting S1 which is still active
the academic year 2008 until 2011. The research was conducted using a survey of the students of
Department of Accounting Faculty of Economics and Business University Brawijaya and analyzed
by multiple linear regression. The first phase tested the validity and reliability of questions each
variable. The second stage, regress the variable perceptions and motivations of the student career
interest in the field of taxation. The results showed that a significant value of the variable
perceptions of 0.040. While the value of the motivation variable significant at 0.017. This means
that the perception and motivation have an influence on student interest in the Accounting
Department of Economics Faculty UB career in the field of taxation.

Keywords: Interests, Perceptions, Motivation, Career in taxation

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi dan motivasi terhadap minat
mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya berkarir di bidang
perpajakan. Penelitian ini menggunakan 88 orang mahasiswa Jurusan Akuntansi S1 Universitas
Brawijaya yang masih aktif tahun akademik 2008 hingga 2011. Penilitian ini dilakukan dengan
metode survey terhadap mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya dan dianalisis dengan regresi linier berganda. Tahap pertama menguji validitas dan
reliabilitas pertanyaan setiap variabel. Tahap kedua, melakukan regresi variabel persepsi dan
motivasi terhadap minat mahasiswa berkarir di bidang perpajakan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa nilai yang siginifikan dari variabel persepsi sebesar 0,040. Sedangkan nilai yang siginifikan
dari variabel motivasi sebesar 0,017. Artinya bahwa persepsi dan motivasi memiliki pengaruh
terhadap minat mahasiwa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya berkarir
dibidang Perpajakan.

Kata Kunci: Minat, Persepsi, Motivasi, Karir di bidang perpajakan


Pendahuluan
Kesempatan pendidikan yang semakin meluas di negara-negara yang sedang berkembang
termasuk Indonesia, telah mempengaruhi pasar tenaga kerja. Perubahan-perubahan yang terjadi
terhadap pemintaan tenaga kerja sesuai bidang yang dibutuhkan dalam dunia kerja membawa
perubahan dan pembaharuan dalam kesempatan pendidikan.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang pesat saat ini harus diimbangi dengan jumlah tenaga
kerja yang berkualitas sehingga akan tercapai kondisi perekonomian jumlah tenaga kerja yang
berkualitas dan akan tercapai kondisi perekonomian yang kondusif. Kondisi yang demikian ini
diperlukan investasi pada sumber daya manusia untuk melanjutkan proses industrialisasi serta dapat
membawa perekonomian yang senantiasa tumbuh dan berkembang. Disamping itu juga diperlukan
sarana dan prasarana non fisik yang sangat ditentukan oleh pengembangan kualitas sumber daya
manusia. Hal tersebut tampak dengan terabaikannya prioritas pengembangan sumber daya manusia,
yang kadang kala berkembang sebagaimana sering terjadi dalam dunia mode yaitu berkembang
mengikuti trend yang ditunjukkan dengan banyak ditemukan lembaga-lembaga pendidikan yang
didukung oleh fasilitas yang sangat minimal, yang masih jauh dari memadai untuk menciptakan
sumber daya manusia yang berkualitas.
Terbukti masih banyak ketidakmerataan pengetahuuan mahasiswa tentang prospek masa depan
mahasiswa di dunia perpajakan. Minimnya pengetahuan mahasiswa, terutama tentang karirm
profesi, dan pekerjaan yang beruhubungan dengan program studi perpajakan, membuat mahasiswa
tidak mampu memaksimalkan potensinya selama mengikuti kegiatan dari kampus untuk dijadikan
bekal kelak ketika terjun didunia kerja.
Oleh sebab itu dibutuhkan suatu lembaga pendidikan yang dapat mencetak tenaga terdidik
yang baik, dengan mengupayakan untuk mempertahankan kualitas dan kompetensi lulusannya
sehingga mereka memiliki kompetensi teknis dan moral yang memadai untuk mendapatkan peluang
kerja yang kian terbatas. Namun demikian tidak jarang masih banyak bidang pekerjaan yang masih
membutuhkan banyak pegawai, sehingga akan menambah peluang karir bagi individu yang mencari
pekerjaan, khususnya mahasiswa yang baru menyelesaikan studinya.
Seperti dilansir pada website konsultan pajak Surabaya, bahwa Direktorat Jenderal (Dirjen)
Pajak berencana menambah pegawai sebanyak 8.000 orang hingga 2014 mendatang. Direktur
Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur Ditjen Pajak, Wahyu Karya
Tumakaka mengatakan saat ini jumlah pegawai pajak masih kurang ideal. Tercatat, jumlah pegawai
pajak sebanyak 32.000. Untuk auditor pajak, hanya berjumlah 4.500 orang. Berbeda dengan negara
Jepang, jumlah pegawai pajak Jepang mencapai 80.000 orang sementara jumlah penduduknya
hanya sekitar 120 juta. Sementara Indonesia dengan jumlah penduduk sebanyak 237,6 juta hanya
mempunyai pegawai pajak sebanyak 32.000 orang. Sehingga diperlukan penambahan tenaga kerja
pada kantor pajak di Indonesia. Dengan demikian
1 akan dapat memberikan peluang kepada peminat
yang ingin berkarir di bidang perpajakan (Dirjen Pajak Butuh 8000 Pegawai, http://konsultan
pajaksurabaya. wordpress.com).
Kebutuhan akan tenaga ahli perpajakan yang sangat besar apalagi sejak Dirjen Pajak Republik
Indonesia memperketat penerapan peraturan perpajakan Indonesia, dan banyak kasus yang
melibatkan berbagai perusahaan. Perusahaan saat ini semakin berbenah dan mencari tenaga kerja
yang selain dapat memahami akuntansi namun juga dapat memahami perhitungan pajak. Terkadang
sebuah perusahaan mencari tenaga kerja untuk kebutuhan masing-masing jurusan yakni tenaga
akuntan sendiri dan tenaga pajak sendiri. Dengan adanya Jurusan Akuntansi kosentrasi perpajakan,
maka mahasiswa memperoleh dua ilmu sekaligus yaitu Ilmu Akuntansi dan Ilmu Perpajakan yang
setara Brevet A dan B. Kedua ilmu tersebut sangat berkaitan karena perhitungan pajak tidak akan
terlepas dari perhitungan akuntansi dan begitu pula sebaliknya. Perusahaan akan lebih cenderung
memilih lulusan yang memiliki kedua ilmu tersebut daripada merekrut dua tenaga kerja dengan dua
jurusan yang berbeda karena akan menghemat biaya dan akan lebih cepat pekerjaannya. Perusahaan
yang membutuhkan tenaga Akuntansi Perpajakan biasanya adalah Perusahaan Swasta (Perusahaan
Umum, Perusahaan Audit), BUMN, Departmen atau Lembaga Pemerintah. Kantor Pajak, LSM, dan
lain-lain.
Oleh sebab itu, selain mendapatkan pembekalan materi yang didapat dalam bangku kuliah
yakni materi akuntansi dan perpajakan, seseorang yang akan memilih karir juga memerlukan suatu
pembekalan diri dari luar seperti pembekalan soft skill yaitu bagaimana mereka dapat bekerja sama
dalam tim, membangun komunikasi yang efektif dengan orang lain sehingga mereka mampu untuk
berkompetensi dalam dunia kerja. Karir merupakan salah satu tujuan dari individu tersebut untuk
mencapai jenjang yang lebih tinggi.
Pada kenyataannya, karir perpajakan adalah industri serba dinamis dan cepat, yang tidak hanya
membutuhkan kemampuan analitis, namun mampu memecahkan masalah dengan baik dan
ketrampilan komersial. Profesional perpajakan modern harus dilengkapi untuk berkomunikasi
secara efektif dan mampu memberikan pemikiran yang baik untuk bersaing di pasar yang sangat
kompetitif. Sebagian besar lulusan S1 berkarir menjadi pegawai direktorat jenderal pajak, konsultan
pajak, dan tax specialist (perusahaan). Pilihan karir yang ada saat ini diharapkan akan menjadikan
seseorang menjadi profesional dalam bidangnya masing-masing sehingga karir yang diinginkan
akan tercapai sesuai dengan harapannya.
Penelitian ini mengacu terhadap penelitian yang dilakukan Muhammadinah dan Rahmad
Effendi. Dalam penelitian tersebut didapat hasil bahwa secara simultan atau bersama-sama variabel
persepsi berpengaruh secara signifikan terhadap minat berprofesi sebagai akuntan publik.
Perbedaan dalam penelitian ini adalah penambahan variabel independen motivasi yang mengacu
pada penelitian yang dilakukan oleh M. Ikbal (2011) dan merubah variabel dependen yaitu minat
berkarir di bidang pajak.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil suatu rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Apakah terdapat pengaruh persepsi secara parsial terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan?
b. Apakah terdapat pengaruh motivasi secara parsial terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan?
c. Apakah terdapat pengaruh persepsi dan motivasi secara simultan terhadap minat mahasiswa
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang
perpajakan?

Telaah Teori dan Hipotesis


Persepsi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Alwi:2003), persepsi adalah tanggapan atau
penerimaan langsung dari suatu atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal dari
panca indera. Siagian (1995: 100) mengemukakan bahwa persepsi merupakan suatu proses dimana
seseorang mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan-kesan sensori dalam usaha
memberikan suatu makna tertentu kepada lingkungannya.
Setiap manusia pasti akan mempunyai persepsi berbeda-beda terhadap suatu obyek yang dilihat
dan dialaminya. Satu individu dengan individu lainnya pasti akan mempunyai persepsi berbeda
terhadap suatu obyek karena manusia merupakan individu yang memiliki perbedaan dengan
individu lainnya. Persepsi merupakan hasil pengamatan individu terhadap suatu objek melalui
pengalaman yang dialaminya melalui alat indera yang kemudian ditafsirkan.
Menurut Walgito (2004: 88) persepsi merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap
stimulus pada inderannya dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu. Karena itu
dalam penginderaan orang akan mengkaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang
akan mengkaitkan dengan objek. Dengan persepsi seseorang akan menyadari tentang keadaan di
sekitarnya dan juga keadaan diri sendiri.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah tanggapan seseorang
dalam memahami apa yang ada disekitarnya, termasuk dalam hal ini adalah lingkungan berupa
objek, orang, atau simbol tertentu. Persepsi bertujuan memberikan makna terhadap hal-hal tersebut
melalui panca indra berdasarkan yang didapat dari lingkungannya. Persepsi dan penilaian seseorang
terhadap sesuatu hal akan dipengaruhi secara signifikan oleh asumsi-asumsi (stimulus) yang kita
buat tentang suatu hal tersebut. Setiap orang dapat memilih berbagai petunjuk yang mempengaruhi
persepsinya atas objek, orang dan simbol. Maka dari itu, persepsi masing-masing individu terhadap
suatu hal tidak selalu sama, bahkan bisa berbeda.
Menurut Atkinson (Sobur, 2003: 469) persepsi memiliki dua fungsi utama sistem persepsi,
yaitu:
a. Menentukan Letak Suatu Objek (Lokalisasi)
Menentukan lokasi suatu objek, terlebih dahulu harus menyegregasikan objek kemudian
mengorganisasikan objek menjadi kelompok. Proses ini pertama kali diteliti oleh Gestalt, yang
mengajukan prinsip-prinsip organisasi. Salah satu prinsip tersebut adalah bahwa seseorang
mengorganisasikan stimulus ke daerah yang bersesuaian dengan gambar dan latar. Prinsip lain
menyatakan dasar-dasar yang digunakan untuk mengelompokkan objek, diantaranya adalah
kedekatan, penutupan, kontinuasi baik, dan kemiripan.
b. Menentukan Jenis Objek (Pengenalan)
Pengenalan suatu benda mengharuskan penggolongannya dalam kategori dan pendasarannya
terutama pada bentuk benda. Pada tahap awal pengenalan sistem visual menggunakan informasi
retina untuk mendiskripsikan objek dalam pengertian ciri, seperti garis dan sudut. Sel yang
mendeteksi ciri tersebut (detektor ciri) telah ditemukan di korteks visual. Selanjutnya
mencocokkan deskripsi bentuk yang disimpan di memori untuk menentukan yang paling cocok.
Manusia secara umum menerima informasi dari lingkungan melalui proses yang sama, oleh
karena itu dalam memahami persepsi harus ada proses dimana ada informasi yang diperoleh lewat
memori atau indera individu yang hidup. Subana (2007), dalam Hidayatulloh (2010),
mengidentifikasikan tahap-tahap persepsi sebagai berikut:
a. Penerimaan Stimulus
Terjadi apabila seseorang menghadapi stimulus atau rangsangan tertentu yang terjadi pada
lingkungannya yang berupa peristiwa, hasil kerja suatu organisai maupun orang-orang yang
berada disekelilingnya. Stimulus diterima melalui pancaindera yang dimiliki oleh manusia.
b. Seleksi Stimulus
Terjadi apabila seseorang dalam likungan sekitarnya menghadapi berbagai stimulus yang
berbeda jumlah intensitasnnya, sehingga tidak memungkinnkan untuk mengingat dan
menanggapi semua stimulus yang ada secara bersama-sama. Proses seleksi dilakukan dengan
memperhatikan faktor-faktor internal (kebutuhan dan motif pengalaman, pengetahuan, dan
harapan) dan faktor-faktor eksternal (kontinuitas, ukuran, dan pengulangan)
c. Pengorganisasian Stimulus
Suatu proses pengumpulan dan penyusunan suatu informasi yang beragam menjadi suatu
bentuk tertentu yang lebih mudah dimengerti dan teratur.
d. Interpretasi
Suatu penafsiran dari informasi yang telah diorganisir sehingga diperoleh suatu pengertian
yang dapat dipahami. Sifat penafsiran ini sangat tergantung pada maising-masing individu.
e. Reaksi
Tindakan yang dilakukan seseorang sesuai dengan informasi yang telah diserap melalui tahap
interpretasi. Reaksi ini bisa berupa sikap, pendapat atau aktivitas nyata.

Motivasi
Menurut Terry G (1986) motivasi adalah keinginan yang terdapat dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan (perilaku). Menurut Widyastuti, dkk dalam Muhammad
Iqbal (2011) motivasi seringkali diartikan sebagai dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut
merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motivasi merupakan suatu tenaga yang
menggerakkan manusia untuk bertingkah laku di dalam perbuatannya yang mempunyai tujuan
tertentu.
Supardi dan Anwar (2004) menyatakan motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
Motivasi yang ada pada seseorang yang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada
tujuan mencapai sasaran kepuasan.
Siagian (2002), menyatakan bahwa yang diinginkan seseorang dari pekerjaannya pada
umumnya adalah sesuatu yang mempunyai arti penting bagi dirinya sendiri dan bagi instansi.
Motivasi merupakan hal yang melatarbelakangi individu berbuat untuk mencapai tujuan tertentu.
Seseorang yang dengan sengaja mengikatkan diri menjadi bagian dari organisasi mempunyai latar
belakang yang berbeda-beda, salah satunya adalah agar mereka dapat berinteraksi dengan manusia
lainnya dan agar kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi. Motivasi penting karena dengan motivasi ini
diharapkan setiap individu mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang
tinggi.
Motivasi dibagi menjadi 2 yaitu: motivasi eksternal dan internal. Motivasi eksternal berasal
dari luar diri seseorang, seperti narasumber dalam seminar, teman, keluarga, majalah, buku dan
sebagainya. Sedangkan motivasi internal merupakan motivasi yang berasal dari dalam diri
seseorang.
Motivasi itu ada atau terjadi karena adanya kebutuhan seseorang yang harus dipenuhi untuk
segera beraktivitas segera mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan motivasi sebagai motor
penggerak maka bahan bakarnya adalah kebutuhan (need), (Widayatun, 2009). Sedangkan proses
motivasi yang diungkapkan oleh Ali Zaidin (2004) adalah sebagai berikut:
a. Dimulai dengan adanya kebutuhan dimana individu tersebut berada dalam keadaan tegang ingin
memenuhi kebutuhan tersebut
b. Dilaksanakan aktivitas tertentu untuk memenuhi kebutuhan tersebut
c. Apabila kebutuhan terpenuhi maka terjadi kepuasan dan ketegangan berkurang
d. Apabila kebutuhan tidak terpenuhi (tujuan tidak tercapai) dapat menimbulkan konflik dalam
dirinya. (Ali Zaidin, 2004).

Minat
Minat merupakan faktor psikologi yang terbentuk dan berkembang oleh adanya pengaruh
bawaan dan pengaruh lingkungan. Namun faktor lingkungan merupakan faktor paling dominan
yang dapat mempegaruhi minat. Pada awalnya minat berpusat pada individu, kemudian berpusat
pada orang lain dan objek-objek lain yang ada dalam lingkungannya.
Menurut Muhammadinah (2009), minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan.
Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan
dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat
menyebabkan seseorang lebih giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya.
Minat adalah aspek individu, yaitu berhubungan dengan kesiapan mental, juga dipandang
bahwa minat merupakan suatu kedaan individu yang mempunyai peranan yang erat hubungannya
dengan kebutuhan. Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat
ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-
kebutuhannya sendiri. Oleh sebab itu, apa yang dilihat seseorang tentu akan membangkitkan
minatnya, sejauh yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Bernanrd
dalam Sardiman (2008) mengatakan bahwa minat tidak timbul secara tiba-tiba atau spontan,
melainkan timbul akibat partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja.
Minat merupakan hal penting untuk mengerti individu dan menuntun aktivitas dimasa yang
akan datang. Krapp, Hidi, dan Renninger (Pintrich dan Schunk, 1996) membagi definisi minat
secara umum menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
a. Minat Pribadi
Merupakan karakteristik kepribadian seseorang yang relatif stabil, yang cenderung menetap pada
diri seseorang. Minat pribadi biasanya dapat membawa seseorang pada beberapa aktivitas atau
topik yang spesifik. Minat pribadi dapat dilihat ketika seseorang menjadikan sebuah aktivitas
atau topik sebagai pilihan untuk hal yang pasti, secara umum meyukai topik atau aktivitas
tersebut, serta topik atau aktivitas yang dijalani memiliki arti penting bagi seseorang tersebut.
b. Minat Situasi
Merupakan minat yang sebagian besar dibangkitkan oleh kondisi lingkungan.
c. Minat dalam Ciri Psikologi
Merupakan interaksi dari minat pribadi seseorang dengan ciri-ciri lingkungan. Renninger
menjelaskan bahwa minat pada definisi ini tidak hanya karena seseorang lebih menyukai sebuah
aktivitas atau topik, tetapi karena aktivitas atau topik tersebut memiliki nilai tinggi dan
mengetahui lebih banyak mengenai topik atau aktivitas tersebut.
Minat seseorang terhadap suatu objek diawali dari perhatian seseorang terhadap objek tersebut.
Minat merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam setiap usaha, minat perlu
ditumbuhkembangkan pada diri setiap individu. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh
dan berkembang sesuai dengan faktor yang mempengaruhinya.
Menurut M. Surya (1985: 72), faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah:
1. Faktor dari dalam (internal)
a) Faktor fisiologi atau jasmani individu, yang bersifat bawaan, seperti penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.
b) Faktor psikologi, baik yang bersifat bawaan ataupun herdeditas yang terdiri atas faktor
intelektual dan faktor non intelektual.
2. Faktor dari luar (eksternal)
a) Faktor sosial, yang terdiri atas faktor lingkungan keluarga
b) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan sebagainya
c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan sebagainya.
d) Faktor spiritual dan lingkungan keagamaan.
Menurut Kartini (1990:78) faktor-faktor yang mempengaruhi minat terbagi menjadi dua, yaitu
faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik atau faktor dalam diri seseorang sebagai
pendorong minat meliputi adanya kebutuhan pendapat, nilai-nilai pribadi, konsep diri, harga diri,
persepsi dan perasaan senang. Sedangkan faktor ekstrinsik atau faktor dari luar diri seseorang yang
mempengaruhi minat yaitu lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, peluang dan pendidikan.

Karir di Bidang Perpajakan


Sejak beberapa tahun yang lalu Indonesia sudah menjadikan pajak sebagai tiang utama
penerimaan negara, totalnya mencapai 80% penerimaan dalam negeri. Berpijak dari kondisi itu,
maka karir di bidang pajak ini sangat terbuka lebar bagi calon pegawai pajak. Negara membutuhkan
orang yang bisa membuat dan mengelola sistem perpajakan yang baik dan kalangan swasta
membutuhkan orang yang mampu menangani hak dan kewajiban pajak perusahaan dengan baik
sehingga akan tumbuh profesi-profesi penunjang seperti konsultan pajak, pengajar pajak dan
sebagainya yang banyak di butuhkan.
Selain hal tersebut kebutuhan akan karir di dalam bidang pajak banyak dibutuhkan dikarenakan
Dirjen Perpajakan RI telah memperketat penerapan Kebutuhan Peraturan Perpajakan Indonesia dan
banyaknya kasus perpajakan yang melibatkan berbagai perusahaan membuat perusahaan saat ini
semakin memperbaiki kinerja yang dimiliki dengan mencari tenaga kerja ahli yang tidak hanya
mengerti tentang Akuntansi juga memahami perhitungan pajak sehingga memperbanyak peluang
profesi di bidang perpajakan.
Beberapa profesi yang berhubungan dengan disiplin ilmu perpajakan, yaitu pegawai Direktorat
Jenderal Pajak, konsultan pajak dan Tax Specialist sebagai berikut (Tax Specialist Sebagai Suatu
Profesi?, www.ortax.org):
a) Pegawai Direktorat Jenderal Pajak
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang diberi kepercayaan, wewenang, dan tanggung jawab untuk
memberikan pelayanan, pembinaan, dan pengawasan secara langsung kepada wajib pajak
tertentu. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memiliki peranan yang penting dalam menjamin bahwa
Wajib Pajak mengerti akan kewajiban perpajakannya. Peranan ini diserahkan secara langsung
kepada para petugas yang berkompeten dalam menunjang suksesnya sistem kemandirian yang
diberikan kepada Wajib Pajak Indonesia.
b) Konsultan Pajak
Profesi konsultan pajak merupakan profesi yang dijalankan oleh para profesional yang
memberikan jasa profesional kepada Wajib Pajak. Selain menyelesaikan kasus-kasus perpajakan,
konsultan pajak dituntut untuk senantiasa memberikan masukan mengenai prinsip-prinsip dan
manajemen perpajakan yang harus ditempuh oleh kliennya agar dapat mengoptimalkan
kepatuhan terhadap Undang-Undang dan peraturan pajak yang berlaku.
c) Tax Specialist (Perusahaan)
Tax Specialist (Perusahaan) merupakan seorang profesional, bukan pegawai Dirjen Jendral Pajak
yang memiliki kemampuan dan latar belakang perpajakan yang memadai serta memiliki
kualifikasi teknis tertentu untuk melaksanakan seluruh kewajiban dan kepatuhan perpajakan,
memberikan analisa atas setiap permasalahan perpajakan yang terjadi, serta menginformasikan
dampak dari setiap perubahan tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stake holder).

Pendidikan Perpajakan di Indonesia


Pendidikan perpajakan di Indonesia yang diselenggarakan terbagi menjadi dua macam yaitu
Pendidikan Formal dan Pendidikan Non Formal. Pendidikan Formal, meliputi: pendidikan umum,
pendidikan kejuruan dan pendidikan profesional yang berkaitan dengan bidang perpajakan.
Sedangkan untuk Pendidikan Luar Sekolah, meliputi kursus-kursus dalam bidang perpajakan.
Pendidikan formal ditempuh melalui lembaga-lembaga pendidikan dimulai dari sekolah hingga
Universitas. Sejak dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA) siswa diperkenalkan dengan
perpajakan melalui materi-materi yang sesuai dengan tingkat pendidikan yang ditempuh. Ketika
seseorang masuk Universitas dengan mengambil Jurusan Ilmu Sosial atau Jurusan Perpajakan maka
akan mendapat informasi yang lebih tentang bidang pajak.
Selain hal pendidikan formal yang mengajarkan tentang perpajakan, saat ini banyak terdapat
kursus-kursus mengenai bidang perpajakan yang dapat diikuti oleh mahasiswa dan pegawai yang
ingin mendalami tentang perpajakan. Kursus tersebut meliputi Program Pendidikan Perpajakan
Brevet, kursus ini merupakan program pendidikan luar sekolah yang bertujuan untuk membekali
para peserta pendidikan dengan pengetahuan ketrampilan dalam bidang perpajakan. Program
Pendidikan Perpajakan Brevet ini memiliki istilah Brevet A-B-C yang mengacu pada sertifikasi
konsultan pajak, dimana sertifikat A diberikan bagi konsultan yang telah menguasai kewajiban
pajak orang pribadi, sertifikat B diberikan untuk konsultan yang telah menguasai, sedangkan
sertifikat C diberikan pada konsultan yang telah menguasai kewajiban pajak orang pribadi, pajak
badan dalam negeri dan perpajakan internasional. Dengan demikian materi pendidikan yang akan
disampaikan penyusunannya dibuat berdasarkan pengelompokkan tersebut.

Hipotesis Penelitian
Persepsi adalah tanggapan seseorang dalam memahami apa yang ada disekitarnya, termasuk
dalam hal ini adalah lingkungan berupa objek, orang, atau simbol tertentu. Persepsi dan stereotype
terhadap karir merupakan hal penting untuk menentukan pilihan karir karena persepsi mahasiswa
umumnya dipengaruhi oleh pengetahuan pribadi mengenai lingkungan kerja, informasi dari lulusan
terdahulu, keluarga, dosen, dan text book yang dibaca ataupun digunakan (Stole, 1976 dalam Felton
et al.,1994).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Muhammadinah dan Effendi (2009) menunjukkan
pandangan mahasiswa terhadap faktor persepsi dalam minat berprofesi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki persepsi yang baik mengenai profesi akuntan
publik, maka hal ini dapat membentuk suatu minat mahasiswa untuk menjadi seorang akuntan
publik. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan akan terjadi pada seseorang yang akan berkarir di
bidang perpajakan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu, dkk (2003) menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
karir. Hal tersebut diketahui dari adanya perbedaan pandangan di antara mahasiswa akuntansi,
secara keseluruhan dan berdasarkan gender-nya. Dengan demikian membuktikan bahwa apabila
karir yang dipilih berbeda maka setiap calon akuntan mengharapkan hal yang berbeda pula.
Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H01 = diduga tidak terdapat pengaruh dari persepsi terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan.
Ha1 = diduga terdapat pengaruh dari persepsi terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan.
Motivasi adalah dorongan yang ada pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu hal yang
berasal dari luar diri seseorang dan berasal dari dalam diri seseorang. Dorongan atau tenaga tersebut
merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motivasi merupakan suatu tenaga yang
menggerakkan manusia untuk bertingkah laku di dalam perbuatannya yang mempunyai tujuan
tertentu.
Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Iqbal (2011), menunjukkan hasil bahwa terdapat
pengaruh positif dari motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAK.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti (2004) menunjukkan variabel motivasi
karir merupakan faktor yang paling signifikan mempengaruhi minat mahasiswa, sedangkan untuk
motivasi kualitas dan motivasi ekonomi tidak signifikan mempengaruhi minat mahasiswa untuk
memilih karir.
Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H02 = diduga tidak terdapat pengaruh dari motivasi terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan.
Ha1 = diduga terdapat pengaruh dari motivasi terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan.

Metodelogi Penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya
Malang angkatan tahun 2008 sampai dengan 2011 yang telah menempuh mata kuliah perpajakan.
Total populasi dalam penelitian ini adalah 673 mahasiswa.
Sedangkan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan Non Probability Sampling yang mendasarkan pada seluruh anggota populasi tidak
memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Dari berbagai rumus yang ada,
penelitian ini menggunakan rumus Slovin untuk mendapatkan sampel yang dapat menggambarkan
populasi. Digunakan tingkat kelonggaran ketidaktelitian 10%, maka akan diperoleh sampel
sejumlah 88 orang.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel


Variabel terikat dari penelitian ini adalah minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan. Indikator dari minat
berkarir di bidang perpajakan adalah: (Muhammadinah, dkk., 2009)
a. Karir bidang perpajakan memberikan peluang yang besar bagi mahasiswa akuntansi
b. Tertarik berkarir di bidang perpajakan karena memberikan banyak pengalaman dan pengetahuan
tentang pajak
c. Berminat berkarir dalam bidang perpajakan karena memberikan gaji yang besar
d. Berminat berkarir di bidang pajak karena akan dapat fasilitas yang memadai
e. Akan berkarir di bidang perpajakan setelah studi selesai
Variabel Bebas (independent variabel) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini antara lain:
a. Variabel Persepsi (X1)
Indikator persepsi berkarir di bidang perpajakan adalah: (Muhammadinah, dkk., 2009)
a. Proses perkuliahan pajak akan membantu ketika berkarir di bidang perpajakan
b. Pengetahuan terkait pajak akan sangat bermanfaat dalam karir di bidang perpajakan
c. Pelatihan sebelum berkarir di bidang perpajakan membantu dalam pengembangan karir
d. Karir di bidang perpajakan akan dapat meningkatkan kemampuan analitis, decision making, dan
problem solving untuk memecahkan masalah pajak
e. Karir di bidang perpajakan akan menambah kemampuan interpersonal seperti kemampuan
bekerjasama dalam kelompok
b. Variabel Motivasi (X2)
Indikator motivasi berkarir dibidang perpajakan adalah: (Muhamad Ikbal, 2011)
a. Menginginkan perkerjaan di bidang perpajakan karena sesuai dengan pendidikan di jurusan
akuntansi.
b. Meningkatkan keahlian dalam mengaplikasikan pengetahuan perpajakan untuk memecahkan
masalah-masalah riil dalam kehidupan sehari-hari.
c. Meningkatkan kemampuan berprestasi ketika berkarir di bidang perpajakan
d. Mendapatkan pekerjaan yang memberikan gaji tambahan (di luar gaji pokok, seperti honor) yang
tinggi.
e. Mendapatkan pengetahuan berkaitan dengan peran dan tanggung jawab yang akan dimiliki
ketika berada di tengah-tengah masyarakat.
Pengukuran konstruk persepsi, motivasi dan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan menggunakan lima poin
skala likert yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), netral (N), setuju (S), sampai dengan
sangat setuju (SS).

Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini akan diuji apakah terdapat hubungan antara variabel idependen: persepsi
(X1) dan motivasi (X2) dengan variabel dependen: minat berkarir di bidang perpajakan (Y).
Pengujian terhadap hipotesis penelitian dilakukan dengan meggunakan analisis regresi linier
berganda. Analisis regresi digunakan untuk memprediksi pengaruh lebih dari satu variabel bebas
terhadap satu variabel tergantung, baik secara parsial maupun simultan. Mengingat penelitian ini
menggunakan dua variabel bebas, maka persamaan regresinya sebagai berikut :
Y α β1X1 β2X 2 e

Keterangan :
Y = Minat Berkarir di Bidang Perpajakan
α = Bilangan konstanta
β1… βn = Koefisien arah regresi
X1 = Persepsi
X2 = Motivasi

Hasi Penelitian Dan Pembahasan

Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang


Embrio Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya (FE UB) bernama Perguruan Tinggi Ekonomi
Malang (PTEM). PTEM didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang pada 27 Juni
1957 dengan Akte Notaris No. 26 tertanggal 15 Agustus 1957.
PTEM didirikan dengan tujuan untuk memajukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan pada
umumnya dan ilmu ekonomi pada khususnya, serta membentuk manusia susila yang cakap dan
bertanggung jawab serta mempersiapkan tunas-tunas muda guna menjadi ahli-ahli ekonomi yang
berguna bagi nusa dan bangsa.
Yayasan PTEM dipimpin oleh Mayor Polak yang ketika itu menjabat sebagai Ketua Jurusan di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Airlangga (Unair) yang ada di Malang.
Dosen pengajar berasal dari APDN dan FKIP Unair. Sedangkan kampus tempat kuliah tersebar di
Jl. Ijen dan Jl. Guntur, SMA Tugu, Balai Kota Malang, SPMA Tanjung, Gedung PAAKRI (Jl.
Pahlawan Trip), dan sebagainya.
Dalam usaha membangun dan mengembangkan FE UB, pimpinan beserta segenap pengasuh
FE UB di setiap periode menghadapi tantangan dan permasalahan yang berbeda-beda. Perubahan
lingkungan menuntut FE UB untuk mampu mengembangkan diri menjadi organisasi pengelola
pendidikan tinggi yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel.
Untuk merespon perubahan lingkungan organisasi, perkembangan keilmuan serta tuntutan
akreditasi internasional menuju World Class Faculty, pada tanggal 14 Januari 2011 dilakukan
transformasi kelembagaan dari Fakultas Ekonomi (FE) menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
(FEB) sesuai dengan SK Rektor UB Nomor 018/SK/2011. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
beralamat di Jalan Mayjen Haryono 165 Malang 65145. (Sejarah-Singkat, http://www.feb.ub.ac.id)

Sejarah Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya (JAUB) didirikan pada atahun
1977 berdasarkan SK. Direktur Jenderal Pendidikan No. 835/DJ/77. Pada periode kepemimpinan
Ketua jurusan yang pertama, JAUB telah secara luas mambangun kerjasama dengan Jurusan
Akuntansi PTN terkemuka di Indonesia, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan beberapa kantor
akuntan publik dalam mengembangkan pendidikan yang relevan. Pada tahun 1982 JAUB berhak
memberi gelar “Akuntan” bagi lulusannya sesuai dengan UU No. 34/1954. Komitmen terhadap
kualitas tercemin pada peresmian Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA) pada tahun 1989 oleh
Ditjen Dikti.
PPA yang disponsori oleh Bank Dunia ini berdiri dengan membawa misi untuk
mengembangkan pendidikan akuntansi di Indonesia. Pada periode yang sama, JAUB juga ditunjuk
sebagai salah satu dari 6 jurusan akuntan PTN terkemuka yang berhak melaksanakan Ujian Negara
Akuntansi (UNA). Pada tahun 1997, JAUB mendapatkan peringkat akreditasi tertinggi yaitu A
bintang empat (A****) dari Badan Akreditasi Nasional (BAN). Pada bulan Mei tahun 2004, JAUB
kembali memperoleh peringkat akreditasi tertinggi “A” berdasarkan Surat Keputusan Badan
Akreditasi Nasional RI No: 12/BAN-PT/AK-VII/SI/IV/2004. Terakhir pada Februari 2003, JAUB
mendapat ijin resmi untuk melaksanakan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) dari Dirjen Dikti
(surat ijin no. 3569/D/T/2002) berdasarkan rekomendasi dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
(Sejarah Jurusan Akuntansi, http://www.feb.ub.ac.id/)

Uji Validitas
Semua intrumen kuisioner memiliki nilai signifikansi masing-masing variabel lebih kecil dari
0,05 berarti bahwa alat ukur dalam penelitian ini adalah valid.

Uji Reliabilitas
Untuk mengukur konsistensi interval penggunaan instrument digunakan Cronbach’s Alpha
Coefficient. Pada penelitian ini nilai Cronbach Alpha masing-masing variabel sama dengan atau
lebih besar dari 0,6, yang berarti bahwa alat ukur dalam penelitian ini adalah reliabel atau andal.

Uji Normalitas
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,925 dengan nilai Asymp.Sig adalah sebesar 0,359.
Nilai ini jauh lebih besar diatas 0,05 sehingga dapat disimpulkan residual berdistribusi normal dan
model tidak terkena masalah normalitas.

Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas menunjukkan bahwa semua nilai tolerance dari semua variabel
independen adalah lebih besar dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen.
Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada
variabel yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10 yang berarti tidak ada multikolinieritas antar
variabel independen dalam model regresi ini. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model
regresi berganda ini layak digunakan untuk memprediksi minat berkarir di bidang perpajakan
berdasarkan masukan variabel independennya.
Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas dengan uji Glejser diperoleh hasil nilai koefisien masingmasing variable
independen tidak signifikan (p>0,05) terhadap residual , sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada model
tersebut tidak terdapat problem heterokedastisitas.

Analisis Regresi Linier Berganda


Berdasarkan dari perhitungan sofware statistics yaitu SPSS 17, maka persamaan regresi linier
berganda adalah sebagi berikut:
Y = 12,287 + 0,202X1 + 0,212X2 + e
Artinya persepsi dan motivasi dapat mempengaruhi minat berkarir dibidang perpajakan
mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Uji f
Dengan menggunakan microsoft excel untuk tabel distribusi F, didapatkan nilai Ftabel sebesar 2,376. Jika
nilai Fhitung > dari Ftabel yaitu 7,333 > 2,376, sedangkan nilai sig F menunjukkan nilai kurang dari
0,05 yaitu sebesar 0,001. Pada pengujian hipotesis disimpulkan bahwa H0 ditolak sehingga variabel
persepsi (X1) dan variabel motivasi (X2) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir
di bidang perpajakan (Y).

Koefisien Determinasi
Hasil estimasi diperoleh koefisien determinasi yang telah disesuaikan dengan Adjusted R
Square sebesar 0,127. Dengan demikian variasi perubahan minat mahasiswa Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan dapat dijelaskan
oleh variabel Persepsi (X1) dan Motivasi (X2) sebesar 12,7% sedangkan sisanya sebesar 87,3%
dipengaruhi oleh variabel bebas yang lain di luar persamaan regresi yang tidak diteliti.

Pengaruh Persepsi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Brawijaya Berkarir Di Bidang Perpajakan
Berdasarkan hasil penelitian ini didapat t hitung 2,091 dan signifikansi t sebesar 0,040. Jadi dapat
disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya mempengaruhi minat mahasiswa berkarir di bidang perpajakan. Sedangkan
koefisien beta persepsi adalah sebesar 0,202 dan memiliki hubungan positif. Dengan demikian
dapat diketahui bahwa persepsi memiliki hubungan positif terhadap minat mahasiswa Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir dibidang perpajakan.

Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Brawijaya Berkarir Di Bidang Perpajakan
Berdasarkan hasil penelitian ini dijelaskan bahwat thitung 2,425 dan signifikansi t sebesar 0,017.
Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang
perpajakan. Sedangkan nilai koefisien beta dari motivasi adalah sebesar 0,202 dan memiliki
hubungan positif. Dengan demikian dapat diketahui bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap
minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.

Pengaruh Persepsi dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Berkarir Di Bidang Perpajakan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara X1 dan
X2 terhadap Y yang ditunjukkan dari hasil analisis dalam tabel 4.10 dengan melihat nilai F. Nilai
Fhitung adalah 7,333, sedangkan nilai Ftabel adalah 3,104. Artinya hipotesis penelitian yang diajukan
oleh peneliti yaitu: pengaruh antara X1 dan X2 secara simultan terhadap Y terima.
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh persepsi dan motivasi
terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
berkarir di bidang perpajakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan atau bersama-sama variabel persepsi dan
motivasi berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan.
2. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial variabel persepsi berpengaruh signifikan
terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya berkarir di bidang perpajakan.
3. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara parsial variabel motivasi berpengaruh signifikan
terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya berkarir di bidang perpajakan.
4. Variabel persepsi dan motivasi mempunyai kemamapuan menjelaskan perubahan variabel minat
mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di
bidang perpajakan yang rendah.

Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini masih jauh dari sempurna mengingat masih banyak keterbatasan-keterbatasan
antara lain:
1. Penelitian ini hanya menggunakan dua variabel bebas yaitu persepsi dan motivasi. Akan lebih
baik jika nantinya penelitian ini diperluas dengan menambah variabel-variabel lainnya yang
berhubungan dengan hal-hal yang mempengaruhi minat berkarir mahasiswa.
2. Penelitian ini menggunakan sampel yang terbatas yaitu Mahasiswa aktif S1 Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya angkatan 2008 hingga 2011. Oleh karena
itu, diperlukan adanya penelitian dalam lingkup yang lebih luas di bidang ini dan juga perlu
adanya kehati-hatian dalam menggeneralisasikan suatu penelitian yang memiliki tempat dan
waktu yang berbeda dengan penelitian ini.

Daftar Pustaka
Anwar. 2004. Pendidikan Ecakapan Hidup (Life Skill Education) Konsep Dan Aplikasi. Bandung:
Alfabeta.
Berry, Sarah. 1997. How Important is Career Planning?. Management Accounting.
Felton, Sandra, Nola Buhr, and Margot Northey. 1994. Factors Influencing the Business Student’s
Choice of a Career in Chartered Accountancy, Issues in Accounting Education. Spring.
George R. Terry, Ph.D. 1986. Asas-Asas Manajemen, Alih Bahasa. Bandung: Penerbit Alumni.
Hidayatulloh, Arif Triharto. 2010. Persepsi Dosen dan Mahasiswa terhadap Konvergensi
Internasional Financial Reporting Standart (Studi pada Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Brawijaya). Skripsi. Malang: Program Strata 1 Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.
Ikbal, Muhamad. 2011. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti
Pendidikan PPAk: Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Diponegoro
Semarang. Skripsi. Semarang: Program Strata 1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro.
Muhammadinah, Effendi, Rahmad. 2009. Pengaruh Persepsi dan MinatMahasiswa Akuntansi
Universitas Bina Darma Palembang terhadap Profesi AkuntanPublik. Jurnal Riset
Akuntansi.
Pintrich, R. & Schunk, D., (1996). Motivation in Education Theory; research and Aplication. New
Jersey: Prentice Hall.
Rahayuningsih, Deasy Ariyanti. 2002. Harapan dan Kenyataan dalam Berkarier di Kantor Akuntan
Publik: Suatu Perbandingan Antara Mahasiswa Akuntansi dan Auditor. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi. Vol. 4 No.3, Desember 2002.
Sadirman. 2008. Langkah-Langkah Mencapai Sukses. Jakarta: Bumi Aksara.
Sekaran Uma. 2007. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat
Siagian, P. Sondang. 1995. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Siagian P. Sondang. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Surya, M. 1985. Psikologi Pendidikan. Bandung: PPB FIP IKIP.
Walgito, B. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Widayatun, Tri Rusmi. 2009. Ilmu Perilaku. Jakarta : 112-116.
Zaidin, Ali. 2004. Teori Motivasi. Pustaka Setia, Bandung: 13-18
1990. Faktor-faktor minat. (Online). (http://simonfranztampubolon.
blogspot.com/2010/10/faktor-faktodalamminat.html), diakses 30 November 2012
2007. tax specialist sebagai suatu profesi?.
(online).(www.ortax.org/ortax/?mod=issue&page=show&id=9), diakses 30 november 2012

2010. Konsultan Pajak Surabaya. Dirjen Pajak Butuh 8000 pegawai. (Online).
(http://konsultanpajaksurabaya.wordpress.com/2010/08/30/ditjen-pajak-butuh-8000-pegawai/),
diakses 10 Desember 2012

Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.


(Online).http://www.feb.ub.ac.id/profil/sejarah-singkat, diakses 10 Februari 2013
Sejarah Singkat Jurusan Akuntansi. (Online). http://www.feb.ub.ac.id/jurusan-
akuntansi, diakses 10 Februari 2013
KUESIONER PENELITIAN

Responden yang terhormat,


Dalam rangka penyusunan penelitian yang berjudul “Pengaruh Persepsi dan Motivasi
terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya Berkarir di Bidang Perpajakan” kami mohon kesediaan Anda untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan dalam kuesioner ini.
Kuesioner ini merupakan wahana untuk menggali informasi mengenai informasi
mahasiswa jurusan akuntansi yang berkaitan dengan persepsi dan motivasi mahasiswa berkarir di
bidang perpajakan. Jawaban anda tidak akan mempengaruhi reputasi anda sebagai mahasiswa
dalam Universitas, karena penelitian ini semata-mata hanya untuk keperluan akademis. Pilihlah
item jawaban yang telah tersedia dengan menjawab sebenar-benarnya dan dengan jujur sesuai apa
yang anda alami dan rasakan selama ini. Jawaban anda berdasarkan pendapat sendiri akan
menentukan obyektifitas hasil penelitian ini dan menunjukkan kebenaran serta ketepatan
pernyataan tersebut. Jawablah pertanyaan dengan cara menyatakan tingkatan yang benar menurut
anda. Kami menjamin rahasia identitas Saudara.
Atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisisi kuesioner ini, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,

Mei Trisnawati K

I. Identitas Responden
Nama (mohon diisi) :
Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
Semester yang ditempuh :

II. Minat Karir


Berikan tanda check list (√) pada satu pilihan karir Anda di bidang perpajakan, berikut ini:
Pegawai Direktorat Konsultan Pajak Tax Specialist Lainnya
Jendral Pajak (Perusahaan) (Sebutkan)

III. Daftar Pertanyaan


Berikan tanda check list (√) pada salah satu pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat anda
Keterangan:
STS = Sangat Tidak Setuju N = Netral SS = Sangat Setuju
TS = Tidak Setuju S = Setuju
A. Persepsi Berkarir di Bidang Perpajakan
No Pertanyaan STS TS N S SS
Saya berfikir bahwa proses perkuliahan pajak akan
1. membantu ketika berkarir di bidang perpajakan
Saya berfikir bahwa pengetahuan terkait pajak akan sangat
2. bermanfaat dalam karir di bidang perpajakan
Saya merasa bahwa sebelum berkarir di bidang perpajakan
3.
perlu mengikuti pelatihan untuk pengembangan karir
Saya berfikir bahwa berkarir di bidang perpajakan akan
4. dapat meningkatkan kemampuan analitis, decision making,
dan problem solving untuk memecahkan masalah pajak
Saya merasa bahwa berkarir di bidang perpajakan akan
5. menambah kemampuan interpersonal seperti kemampuan
bekerjasama dalam kelompok

B. Motivasi Berkarir di Bidang Perpajakan


No Pertanyaan STS TS N S SS
Saya ingin mendapatkan perkerjaan yang sesuai dengan
1.
latar belakang pendidikan
Saya ingin meningkatkan keahlian dalam mengaplikasikan
2. pengetahuan perpajakan untuk memecahkan masalah-
masalah riil dalam kehidupan sehari-hari
Saya ingin meningkatkan kemampuan berprestasi didalam
3.
pekerjaan
Saya ingin mendapatkan pekerjaan yang memberikan gaji
4.
tambahan (di luar gaji pokok, seperti honor) yang tinggi
Saya ingin mendapatkan pengetahuan berkaitan dengan
5. peran dan tanggung jawab yang akan dimiliki ketika berada
di tengah-tengah masyarakat

C. Minat Berkarir di Bidang Perpajakan


No Pertanyaan STS TS N S SS
Karir bidang perpajakan memberikan peluang yang besar
1.
bagi mahasiswa akuntansi
Saya tertarik berkarir di bidang perpajakan karena banyak
2.
pengalaman dan pengetahuan tentang pajak
Saya berminat berkarir dalam bidang perpajakan karena
3.
memberikan gaji yang besar
Saya berminat berkarir di bidang pajak karena akan dapat
4.
fasilitas yang memadai
Saya akan berkarir di bidang perpajakan setelah studi
5.
selesai

You might also like