Professional Documents
Culture Documents
Model Sistem Informasi Terintegrasi Fungsi Account Officer Dalam Lembaga Keuangan Mikro/Syariah
Model Sistem Informasi Terintegrasi Fungsi Account Officer Dalam Lembaga Keuangan Mikro/Syariah
Abstract
Abstract On a Micro Finance Institution / Syariah there are technical problems in the field that
caused significant losses for the institutions mainly caused by the problems in lending / financing.
The occurrence of credit / financing problems are generally caused by errors or irregularities at the
time of the analysis of credit / financing as the basis for a final decision for management in
providing credit / financing to customers.Operational systems are built to be able to present the
information systems that can meet the complete, accurate but may be a system that can detect
irregularities early (early warning system) so as to prevent improper decisions. The system is built
by integrating the overall presentation of information (integrated) in each work unit of the
institution. And for the account officer who became a mediator for the institutions with the customer
must be able to integrate the information presented is up to date in meeting the needs analysis,
maintenance of quality credit / financing so that it can affect any decisions appropriately and to
make improvements on an ongoing basis. Integrated information system for account functions /
financing officer for institutions with an organizational structure restricted designed to maximize the
function and role of account officer in a system based on computer contained in a module that is
complete from start to presentation of credit / financing approval package, Report the pitch-up date
relating to the maintenance of the quality of credit / financing from existing customers and
presenting information that was analyzed as the basis for management decision .
18
margin yang diterima oleh LKM/S. (pemenuhan syarat administrasi saja).
Bagi LKM/S yang memiliki struktur Hal ini dapat terjadi karena kurang
organisasi sempit atau terbatas harus memiliki aktifnya pegawai atau keterbatasan sarana
strategi pengelolaan berkaitan dengan kecepatan dan waktu untuk mencari data pendukung
waktu pelayanan dan pengambilan keputusan yang memadai yang dibutuhkan untuk
yang tepat (meminimalisasi tingkat risiko evaluasi secara lengkap.
kredit/pembiayaan bermasalah). Sistem informasi 3. Sikap Memudahkan
terintegrasi diharapkan dapat menjadi solusi Sikap memudahkan yang dilakukan pada
strategis atas kebutuhan pengelolaan proses kredit/pembiayaan dapat
kredit/pembiayaan seorang account/financing menimbulkan kecerobohan dalam
officer sebagai ujung tombak sistem pengendalian melakukan evaluasi secara lengkap dan
manajemen secara strategis (early warning). benar. Kecerobohan tersebut dapat
Pengelolaan sistem informasi yang baik menimbulkan risiko kredit/pembiayaan
dapat memenuhi fungsi-fungsi sebagai bermasalah yang tidak terdeteksi. Faktor
berikut yaitu sumber informasi dalam penyebab sikap memudahkan
dilatarbelakangi oleh faktor kebiasaan
pengambilan keputusan manajemen, media
dari petugas seperti kurangnya
informasi antara LKM/S dengan nasabah pengawasan (longggar) jika berhadapan
sebagai antisipasi risiko kerugian (early dengan nasabah yang telah dikenal lama
warning system), pengendalian internal secara dan baik; lebih mengandalkan pada
dini melalui informasi actual (on desk pendapat, informasi dan evaluasi dari
monitoring), penunjang aspek yuridis dalam pimpinan daripada evaluasi secara data
menghadapi masalah hukum yang tersaji; penilaian yang salah atas
Kecukupan dan efektivitas struktur nasabah; atau petugas yang tidak
pengendalian dalam manajemen LKM/S dapat memenuhi peraturan dan ketentuan
dinilai atas kemampuan dari struktur tersebut sebagaimana mestinya (human error) .
untuk menyajikan informasi yang dapat 4. Tidak Adanya Kemampuan Teknis
diandalkan dan dijamin kebenarannya (akurat), Kegagalan kredit/pembiayaan dapat juga
menjamin ketaatan pada peraturan yang terjadi karena kurangnya kemampuan
ditetapkan, serta mendorong pelaksanaan teknis dalam melakukan analisis dari
operasional yang efektif dan efisien. kredit/pembiayaan yang diajukan.
Permasalahan yang biasa terjadi dalam Biasanya yang banyak terjadi adalah
pelaksanaan operasional kredit/pembiayaan pada kurangnya kemampuan analisis keuangan
yang menyebabkan kegagalan kredit/pembiayaan nasabah, tetapi tidak menutup
dalam LKM/S antara lain : kemungkinan tidak adanya kemampuan
1. Tindakan Kompromi teknis dari aspek yang lain seperti kurang
Tindakan yang dilakukan oleh pihak yang memahami sektor usaha (industri) dari
menyetujui kredit/pembiayaan atau pimpinan nasabah.
untuk menyetujui kredit/pembiayaan yang 5. Kurangnya Pengawasan Yang Efektif dan
memiliki risiko potensial menjadi Berkesinambungan
kredit/pembiayaan yang bermasalah. Faktor Kegagalan kredit/pembiayaan dapat
penyebab tindakan kompromi biasanya terjadi karena tidak dapat mendeteksi
dikarenakan adanya hubungan yang sangat permasalahan nasabah yang terjadi sejak
dekat antara nasabah dan pihak yang awal. Tidak terdeteksinya masalah
menyetujui kredit/pembiayaan atau dikarenakan kurangnya pengawasan
persaingan yang cukup kuat bagi LKM/S untuk kewajiban dan kondisi usaha
2. Terbatasnya Informasi nasabah secara berkesinambungan.
Keterbatasan informasi terjadi pada saat Sehingga permasalahan
melakukan evaluasi atas pengajuan kredit/pembiayaan akan semakin besar
kredit/pembiayaan. Data untuk mendukung bahkan berakibat kerugian pada LKM/S.
evaluasi tidak memadai sehingga evaluasi
dilakukan dengan data yang seadanya
Dan beberapa masalah lain yang timbul atas Dan beberapa kendala dan hambatan yang
kegagalan pengendalian internal LKM/S adalah dihadapi pihak LKM/S berkaitan dengan
disebabkan oleh keterbatasan atau kekurangan permasalahan tersebut antara lain :
pada struktur pengendalian yang sering terjadi 1. Kinerja keuangan yang masih belum
dalam manajemen antara lain : optimal dan stabil (faktor yang
1. Timbulnya risiko adanya pelanggaran dan mempengaruhi : persaingan, kondisi
praktik tidak sehat dalam bentuk kerjasama ekonomi masyarakat sekitar, bad debt
diantara karyawan pada unit kerja sehingga yang cukup signifikan,…) LKM/S yang
melanggar atau meniadakan internal check mengakibatkan dikeluarkan kebijakan
yang seharusnya dijalankan sebagai bagian untuk rangkap jabatan pada unit kerja
dari pengendalian internal berkaitan dengan tertentu (keterbatasan karyawan)
pembagian tugas secara fungsinya. 2. Masalah efisiensi biaya operasional
2. Masalah yang timbul karena adanya 3. Kebutuhan waktu yang dalam penanganan
komposisi dan kompetensi karyawan yang debitur secara cepat, tepat dan akurat
tidak sesuai (memadai) dengan tugasnya. (alasan : debitur ingin memperoleh
Yang menimbulkan adanya rangkap jabatan dananya dalam waktu yang cepat,
dalam struktur organisasi. persaingan pasar)
3. Keterbatasan timbul karena adanya Tujuan khusus pembuatan model sistem
keterbatasan biaya, sarana dan prasarana terintegrasi bagi fungsi account/financing
untuk penerapan dan pemeliharaan officer berkaitan dengan sistem pengendalian
pengendalian internal secara baik. internal manajemen kredit/pembiayaan adalah
Sistem informasi terintegrasi diharapkan menjadikan solusi dari permasalahan yang
sering terjadi dalam LKM/S yang memiliki
menjadi solusi atas permasalahan tersebut.
struktur organisasi yang kurang memadai
Sistem informasi dapat dibentuk sesuai
dalam pengaplikasian pengendalian internal
dengan kebutuhan sehingga dapat digunakan secara baik. Model sistem Informasi
secara maksimal sesuai kondisi dan dirancang dengan model sistem yang dapat
keterbatasan struktur pengendalian dalam membangun lingkungan yang selalu up to
LKM/S. Sistem dapat dikembangkan sendiri date dan dapat mengaplikasikan fungsi
oleh LKM/S dengan sistem yang tetap berada strategis operasi LKM/S didalamnya yang
dalam pengawasan manajemen secara sesuai dengan pencapaian tujuan strategis
menyeluruh. LKM/S, antara lain:
Kekeliruan dalam suatu analisis 1. Strategi berkaitan dengan persaingan
Kredit/Pembiayaan dapat menimbulkan risiko waktu (kecepatan waktu)
2. Strategi berkaitan dengan inovasi dan
Kredit/Pembiayaan yang macet (bad debt)
rekayasa
yang dapat merugikan bagi LKM/S secara 3. Strategi berkaitan untuk mengurangi cost
material dan berisiko pada keberlangsungan (Cost reduction) dan efisiensi
hidup LKM/LKMS itu sendiri. Kekeliruan 4. Strategi berkaitan dengan pelayanan
atau terkecohnya seorang account/financing untuk memenuhi kebutuhan konsumen
officer dalam melakukan analisis yang beragam dan dapat selalu berubah
kredit/pembiayaan dapat disebabkan karena setiap waktu
beberapa faktor : Strategi bisnis dan keunggulan bersaing
1. Pemeriksaan silang atas kebenaran proposal sangat penting untuk dijadikan pedoman
Kredit/Pembiayaan dan data/informasi dalam pengembangan strategi pemasaran.
pendukung lainnya tidak dilakukan secara Para pengambil keputusan pemasaran
teliti karena keterbatasan waktu dan pegawai dilibatkan alam proses perencanaan bisnis
2. Keterbatasan media informasi yang memadai pada tiga hal penting yaitu; (1) peran serta
bagi petugas sebagai dasar analisis dan dalam analisis dan perencanaan strategik
pemeriksaan atas debitur dan penyajian data perusahaan, (2) melayani bersama manajer
yang diberikan fungsional lain sebagai anggota tim
perencaanan startegik unit bisnis dan (3)
mengembangkan dan melaksanakan rencana-
rencana pemasaran strategik untuk pasar yang
dilayani perusahaan cravens (2007;63),
selanjutnya dalam perencanaan strategik kepala
eksekutif pemasaran bertanggungjawab dalam (1)
perumusan strategi perusahaan, (2)
mengembangkan strategi pemasaran unit bisnis
dalam mendukung prioritas perusahaan (Cravens
2007;64)
Kemajuan Teknologi Informasi (TI) perlu
dimanfaatkan para pelaku Usaha Pemanfaatan Gambar 1. : Hubungan Strategi Bisnis dan
teknologi informasi untuk perdagangan dan Strategi SI/TI (Ward, 2003:p.41)
jasa atau yang dikenal dengan e-Commercebisa
dilakukan baik untuk B2B (business to business) Menurut O’ Leary, 2004, berdasarkan
misalnya antara pabrik dengan pemasok bahan penelitian dari konsultan Deloitte, 1998
baku atau antara distributor dengan dealer;
dari 12 jenis industri usaha di 25
maupun untuk B2C (business to consumer) seperti
perusahaan transportasi dengan calon penumpang, perusahaan yang menggunakan sistem
antara rumah sakit dengan pasien dan antara terintegrasi (Enterprise Resource
pedagang dengan pembeli. Planning System) dengan program Oracle
Dengan memanfaatkan teknologi informasi termasuk didalamnya jasa keuangan
dalam operasional bisnisnya, akan mendapatkan memberikan bukti empiris atas manfaat
akses yang lebih luas dan berpeluang yang diperoleh dari ERP dimana manfaat
menggaet pelanggan baru. Di sisi lain, pelanggan yang paling besar yang dirasakan semua
akan lebih mudah mendapatkan informasi yang responden adalah pemenuhan informasi
diperlukan secara on-line. Berbagai penghematan (55%; kategori manfaat tidak berwujud),
dan efisiensi akan dicapai seperti dalam hal cost reduction (14%-manfaat tidak
biaya transportasi, komunikasi telepon atau
berwujud), dapat melakukan pengurangan
fax, pengiriman, dokumen, cetakan, waktu dan
tenaga kerja. karyawan (27%; kategori manfaat
Implementasinya banyak, bisa untuk berwujud). Manfaat yang diperoleh
pengembangan produk, promosi, transaksi berkaitan kebutuhan konsumen responden
secara online, pengiriman dan untuk layanan sebesar 24% (kategori manfaat tidak
purna jual. Pelaksanaannya juga bisa bertahap, berwujud)
misalnya dengan menggunakan komputer Berdasarkan analisis manfaat dari aplikasi
dalam kegiatan kantor selanjutnya komputer ERP tersebut menjadi dasar pertimbangan
tersebut terhubung dengan internet dan dalam membangun model sistem
menggunakan internet tersebut untuk mencari
informasi terintegrasi yang dibutuhkan
informasi maupun email.
Berikutnya, membangun aplikasi berbasis
bagi LKM/S dengan struktur organisasi
web untuk menjalankan kegiatan atau usaha terbatas, karena dari hasil penelitian
berupa produk barang atau jasanya. Pada pengguna ERP termasuk jasa keuangan
akhirnya, menggunakan internet untuk transaksi menunjukkan bahwa sistem terintegrasi
bisnis dengan pelanggan maupun mitra bisnisnya. tersebut dapat diaplikasi untuk sistem
Hubungan antara strategi SI, strategi bisnis, yang membutuhkan penyediaan informasi
dan strategi TI dapat dijelaskansebagai berikut ; sesuai kebutuhan (lengkap) dan up to date
strategi bisnis merumuskan sasaran, arah, dan dengan kapasitas karyawan yang
kebijakan bisnisberdasarkan dampak potensial cenderung sedikit dan dapat mengurangi
lingkungan bisnis terhadap organisasi.Strategi biaya.
bisnis menjelaskan kemana bisnis akan berjalan
dan mengapa. 2. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini akan dibuat
suatu metode dengan membangun dan 1. Sistem yang digunakan dalam pengukuran
merancang model sistem terintegrasi atas kelayakan analisis kredit/pembiayaan pada
sistem informasi yang berkaitan fungsi BPR/S saat ini tidak mendukung objektifitas
account/financing officer sebagai bagian dari dan reliabilitas dalam proses pengolahan
sistem pengendalian manajemen informasi calon kreditur.
Sistem yang digunakan saat ini untuk
kredit/pembiayaan LKM/S sebagai berikut: pemberian kredit/pembiayaan pada BPR/S
kurang optimal dalam menunjang objektifitas
pengolahan informasi calon debitur. Padahal
informasi calon debitur tersebut adalah
indikator penting dalam penentuan kelayakan
kredit/ pembiayaan calon debitur.
Ketidakakuratan informasi dan subjektifitas
dalam melakukan penilaian kelayakan kredit
dapat menimbulkan resiko kredit/pembiayaan
yang mengancam BPR/S sendiri.
Sistem yang saat ini diimplementasikan
Gambar 2. Management control system of cenderung menampung informasi yang tidak
credit / financing BPR/S memadai sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan pemberian kredit/pembiayaan. Hal
Aliran Fungsi Pengendalian Internal Dalam tersebut dikarenakan informasi calon nasabah
Sistem Integrasi Account Officer tidak tersaji secara penuh (memadai) sebagai
SISTEM INFORMASI BERKAITAN DENGAN PENGENDALIAN INTERNAL ACCOUNT/FINANCING
OFFICER dasar analisis oleh account officer atau
ACCOUNT ADMINISTRASI KOMITE KREDIT/
NASABAH
OFFICER
SURVEYOR
<Function>
KREDIT OTORISATOR manajemen, sehingga kualitas informasi yang
PENGAJUAN
MANUAL INPUT
FORMULIR
tersaji tidak memberikan nilai tambah yang
NASABAH FORMULIR FORMULIR
PERMOHONAN
KREDIT/
PEMBIAYAAN
PERMOHONAN
KREDIT/
PEMBIAYAAN
PERMOHONAN
KREDIT/
PEMBIAYAAN
dapat dijadikan sebagai dasar early warning
FORMULIR
PERMOHONAN KREDIT/ DOKUMEN DOKUMEN DOKUMEN
system atau bagian dari mitigasi risiko.
PEMBIAYAAN PERMOHONAN PERMOHONAN PERMOHONAN
EKSTRANET/
WEB
DATA BASE
ADMINISTRASI
KREDIT
(INTRANET)
MENU INPUT
ACCOUNT OFFICER)
kerja) dan waktu pelayanan. Sehingga
CSO UPDATE BI CHECKING
menimbulkan peluang risiko tinggi atas
CEK DATA DAN
Y
EXTRANET :
BI CHECKING,
RELATED
VERIFIKASI
kesalahan analisis kerdit/pembiayaan hingga
DATA IDENTITAS DIRI
T
Y
KUALITAS KREDIT/
PEMBIAYAAN
VALID DAN
MEMENUHI
SYARAT
diketahui setelah kredit diberikan yang
T -ANALISIS
T
RASIO
KEUANGAN
NASABAH
(SPREED
SHEET)
ANALISIS
KELAYAKAN BY
QUALIFIED OR
RECOMMENDED?
Y
menimbulkan biaya dan bahkan risiko
OTS AND
INTERVIEW
SIGN &
APPROVAL BY
kredit/pembiayaan tidak dapat dikembalikan
(kerugian BPR/S).
INTRANET ACCOUNTING
Analisis risiko LKM/S (NPL/
MANUAL AND
NPF, LDR, BMPK) SYSTEM
INTRANET
T
HASIL ANALISIS BASED
OTS, ANALISIS
HASIL OTS : SURVEY,
INTERVIEW, DAN OTHER
MENU INPUT DATA
ADMINISTRASI KREDIT
Berdasarkan permasalahan tersebut
Y
disarankan agar BPR/S memperbaharui atau
KELAYAKAN DAN RISIKO ANALYSIS RECOMMENDED? DOKUMEN APPROVAL
LKM RECOMMENDED?
PACKAGE BY ACCOUNT
OFFICER
(SIGN ADMINISTRASI)
Y
DOKUMEN APPROVAL
PACKAGE BY ACCOUNT
merancang sistem informasi terintegrasi
OFFICER
4. REFERENSI