Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2017

Hubungan IPK Sarjana dan Profesi dengan Nilai CBT, OSCE, dan Hasil
UKMPPD Di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Periode Mei dan Februari 2017

1
Winda Febrianti
2
Maya F. Memah
2
Firginia P. Manoppo

1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Medical Education Unit Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Email: windafebriantii@gmail.com

Abstract: The average graduation rate of Competency Test for Medical Student Profession
Program (UKMPPD) of Sam Ratulangi University (Unsrat) is still below the national average
passing rate in the period of May from year 2015 to 2017, as follows: 30.5%, 35.4%, and
36.3% respectively. This study was aimed to determine whether the results of computer based
test (CBT), objective structured clinical examination (OSCE), and UKMPPD were correlated
with undergraduate and profession grade point average (GPA), which is one of the
benchmarks of students’ success in their study. This was a quantitative retrospective study
with a cross sectional design. The required data were obtained from students’ data during
education and results of UKMPPD FK Unsrat data (secondary data). The data were analyzed
by using Spearman correlation test and Mann Whitney test. Statistical analysis showed that
there was a significant correlation (P = 0.001) between undergraduate GPA with CBT (r =
0.770), OSCE (r = 0.544), and UKMPPD results. The professional GPA showed a significant
correlation (P = 0.001) with the CBT (r = 0.553), OSCE (r = 0.556), and UKMPD results.
Conclusion: There were significant correlations between the undergraduate and professional
GPA with the value of CBT, OSCE, and UKMPPD results.
Keywords: GPA, CBT, OSCE, UKMPPD

Abstrak: Rerata angka kelulusan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter
(UKMPPD) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) masih di bawah rerata angka kelulusan
nasional yaitu secara berturut-turut dari tahun 2015 sampai tahun 2017 periode Mei, 30,5%,
35,4%, dan 36,3%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah nilai computer based test
(CBT), objective structured clinical examination (OSCE), maupun hasil UKMPPD memiliki
hubungan dengan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) sarjana dan profesi, yang menjadi salah
satu tolok ukur keberhasilan seorang mahasiswa dalam pendidikan. Jenis penelitian ialah
kuantitatif retrospektif dengan desain potong lintang. Data penelitian diperoleh dari data
sekunder berupa data mahasiswa selama menempuh pendidikan dan data hasil UKMPPD FK
Unsrat. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman dan uji Mann Whitney. Hasil
penelitian mendapatkan hubungan bermakna (P=0,001) antara IPK sarjana dengan nilai CBT
(r=0,770), nilai OSCE (r=0,544), dan hasil UKMPPD; serta hubungan bermakna (P=0,001)
antara IPK profesi dengan nilai CBT (r=0,553), OSCE (r=0,556), dan hasil UKMPPD.
Simpulan: Terdapat hubungan bermakna dari IPK sarjana dan profesi dengan nilai CBT,
OSCE, dan hasil UKMPPD.
Kata kunci: IPK, CBT, OSCE, UKMPPD
Febrianti, Memah, Manoppo: Hubungan IPK sarjana dan profesi dengan …

Dalam upaya menjamin mutu pendidikan METODE PENELITIAN


tinggi bidang kesehatan, sesuai amanah UU Jenis penelitian ini ialah kuantitatif
No.12/2012 tentang Pendidikan Tinggi, retrospektif dengan desain potong lintang.
pemerintah telah menyelenggarakan sistem Teknik pengambilan sampel pada peneli-
penjaminan mutu pendidikan tinggi bidang tian ini yaitu total sampling. Dalam
kesehatan, yang salah satu kebijakan pengambilan sampel karakteristik yang
utamanya ialah penyelenggaraan uji harus dipenuhi ialah mahasiswa FK Unsrat
kompetensi secara nasional.1 Uji kompe- yang mengikuti UKMPPD pada periode
tensi ini telah berlangsung sejak tahun 2007 Februari dan Mei 2017 sebagai first taker.
sebagai salah satu bentuk implementasi Indeks Prestasi Kumulatif sarjana dan
kebijakan UU No. 29 Tahun 2004 tentang profesi merupakan variabel independen dan
praktik kedokteran yang dikenal dengan Uji nilai CBT, nilai OSCE, dan hasil UKMPPD
Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) merupakan variabel dependen yang terda-
kemudian terjadi beberapa perubahan pat pada penelitian ini. Data dianalisis
dalam pelaksanaannya untuk melakukan menggunakan uji korelasi Spearman dan
perbaikan, hingga saat ini uji kompetensi Mann Whitney.
tersebut dikenal dengan nama Uji
Kompetensi Mahasiswa Program Profesi HASIL PENELITIAN
Dokter (UKMPPD) yang telah berlangsung Analisis univariat
sejak Agustus 2014.2,3 Jumlah mahasiswa FK Unsrat yang
Dalam suatu lembaga pendidikan telah menyelesaikan pendidikan di tingkat
tinggi, prestasi belajar merupakan indikator sarjana maupun profesi dan telah mengikuti
yang penting untuk mengukur keberhasilan UKMPPD periode Februari dan Mei 2017
proses belajar mengajar. Salah satu serta memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi
indikator yang digunakan untuk mengiden- pada penelitian ini berjumlah 110 orang.
tifikasi prestasi belajar seorang mahasiswa Tabel 1 memperlihatkan nilai tengah
dikenal dengan Indeks Prestasi Kumulatif IPK sarjana mahasiswa FK Unsrat yang
(IPK). Nilai IPK, sarjana dan profesi, mengikuti UKMPPD periode Februari dan
sebagai hasil dari proses belajar selama Mei 2017 ialah 3,34, dengan nilai IPK
menempuh pendidikan seharusnya berban- sarjana terendah 2,27 dan tertinggi 3,90.
ding lurus dengan hasil UKMPPD yang Nilai tengah IPK profesi mahasiswa FK
terdiri dari computer based test (CBT) dan Unsrat 3,38, dengan IPK profesi terendah
objective structured clinical examination 3,04 dan tertinggi 3,76. Nilai tengah dari
(OSCE).4 nilai CBT mahasiswa FK UNSRAT pada
Angka kelulusan UKMPPD Univer- UKMPPD periode Februari dan Mei 2017
sitas Sam Ratulangi (Unsrat) masih ialah 73 dengan nilai CBT terendah 22,50
menunjukkan angka kelulusan di bawah dan tertinggi 87,00. Nilai tengah dari nilai
rerata angka kelulusan nasional yaitu secara OSCE mahasiswa FK Unsrat pada
berturut-turut dari tahun 2015 sampai tahun UKMPPD periode Februari dan Mei 2017
2017 periode Mei yaitu 30,5%, 35,4%, dan ialah 80,5% dengan nilai terendah 57,4%
36,3%.5 dan tertinggi 91,8%.
Rendahnya tingkat kelulusan UKMPPD Tabel 2 memperlihatkan bahwa
di Fakultas Kedokteran Unsrat dan juga mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus
terbatasnya penelitian mengenai hal ini di pada UKMPPD periode Februari dan Mei
FK Unsrat menjadi dasar dalam penelitian 2017 yaitu 39 orang (35,5%) dengan nilai
ini. Tujuan penelitian ini ialah untuk tengah IPK sarjana yaitu 3,22 dan IPK
mengetahui apakah IPK profesi dan sarjana profesi yaitu 3,26 sedangkan mahasiswa
yang menjadi salah satu tolok ukur yang dinyatakan lulus yaitu 71 orang
keberhasilan seorang mahasiswa dalam studi dengan nilai tengah IPK sarjana yaitu 3,42
memiliki hubungan dengan nilai CBT, dan IPK profesi yaitu 3,42.
OSCE, serta hasil UKMPPD.
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2017

Tabel 1 Distribusi nilai CBT, nilai OSCE, IPK semakin tinggi nilai IPK sarjana semakin
Sarjana, dan IPK Profesi mahasiswa FK tinggi nilai OSCE. Hasil uji statistik
UNSRAT pada UKMPPD periode Februari dan mendapatkan hubungan bermakna antara
Mei 2017 IPK sarjana dengan nilai OSCE (P=0,001)
Variabel n Median (Tabel 4).
(Minimal-Maksimal)
IPK Sarjana 110 3,34 (2,27-3,90) Tabel 4 Analisis hubungan IPK sarjana dan
IPK Profesi 110 3,38 (3,04-3,76) nilai OSCE
Nilai CBT 110 73 (22,50-87,00) P
Median r n
Nilai OSCE 110 80,5% (54,4%-91,8%) value
Keterangan: n= jumlah sampel IPK
3,34 0,544 0,001 110
Sarjana
Tabel 2 Distribusi hasil UKMPPD mahasiswa Nilai
80,50
FK Unsrat pada UKMPPD periode Februari OSCE
Uji korelasi Spearman
dan Mei 2017
Keterangan: r= nilai korelasi; P= nilai signifikansi;
Hasil IPK sarjana IPK profesi n= jumlah sampel
UKMPPD (Median) (Median)
(Min.-Maks.) (Min.-Maks.) Berdasarkan uji Mann Whitney yang
Lulus 3,42 3,42 dilakukan untuk untuk melihat hubungan
(n= 71) (3,18-3,90) (3,16-3,76) perbandingan antara kedua variabel
(64,5%) (numerik-ordinal) melalui uji komparatif
Tidak lulus 3,22 3,26 maka diperoleh hasil uji statistik terdapat
(n=39) (2,27-3,53) (3,04-3,61) perbedaan bermakna nilai IPK sarjana
(35,5%) mahasiswa yang dinyatakan lulus dengan
Keterangan: n= jumlah sampel
mahasiswa yang tidak lulus (P=0,001),
dengan ranking rerata mahasiswa yang
Analisis bivariat
lulus ialah 71,49 dan rangking rerata
Uji korelasi IPK sarjana dengan nilai
mahasiswa yang tidak lulus ialah 26,40,
CBT menunjukkan hubungan yang kuat
yang menunjukkan bahwa terdapat
(r=0,770) dan berpola positif artinya
hubungan perbandingan yang bermakna
semakin tinggi nilai IPK sarjana semakin
antara IPK sarjana dan hasil UKMPPD
tinggi nilai CBT. Hasil uji statistik
(Tabel 5).
mendapatkan hubungan bermakna antara
IPK sarjana dan nilai CBT (P=0,001)
Tabel 5 Analisis hubungan perbandingan
(Tabel 3).
IPK Sarjana dan hasil UKMPPD
Tabel 3. Analisis hubungan IPK sarjana dan Median P
nilai CBT (Min.-Maks.) value
P IPK sarjana
Median r n 3,42 (3,18-
value mahasiswa lulus 0,001
3,90)
IPK (n=71)
3,34 0,770 0,001 110 IPK sarjana
Sarjana 3,22 (2,27-
Nilai mahasiswa tidak
73,00 3,53)
CBT lulus (n=39)
Uji Mann Whitney. Rerata rangking IPK sarjana
Uji korelasi Spearman
mahasiswa lulus 71,49; tidak lulus 26,40.
Keterangan: r= nilai korelasi; P= nilai signifikansi;
Keterangan: P= nilai signifikansi
n= jumlah sampel

Uji korelasi IPK sarjana dengan nilai Uji korelasi IPK profesi dengan nilai
OSCE menunjukkan korelasi yang sedang CBT menunjukkan korelasi sedang
(r=0,544) dan berpola positif artinya (r=0,553) dan berpola positif artinya
semakin tinggi nilai IPK profesi semakin
Febrianti, Memah, Manoppo: Hubungan IPK sarjana dan profesi dengan …

tinggi nilai CBT. Hasil uji statistik Tabel 8 Analisis hubungan perbandingan IPK
mendapatkan hubungan bermakna antara Profesi dengan hasil UKMPPD
IPK profesi dengan nilai CBT (P=0,001) Median P
(Tabel 6). (Min.-Maks.) value
IPK profesi
Tabel 6. Analisis hubungan IPK profesi dan 3,42
mahasiswa lulus 0,001
nilai CBT (3,16-3,76)
(n=71)
IPK profesi
Median r P value n 3,26
mahasiswa tidak
IPK (3,04-3,61)
3,38 0,553 0,001 110 lulus (n=39)
Profesi Uji Mann Whitney. Rerata rangking IPK profesi
Nilai mahasiswa lulus 65,82; tidak lulus 36,72.
73,00
CBT Keterangan: P= nilai signifikansi
Uji korelasi Spearman
Keterangan: r= nilai korelasi; P= nilai signifikansi;
n= jumlah sampel
BAHASAN
Berdasarkan Tabel 1 diperoleh bahwa
Uji korelasi IPK profesi dengan nilai nilai tengah IPK sarjana yaitu 3,34 dengan
OSCE menunjukkan korelasi sedang nilai IPK terendah yaitu 2,27 dan tertinggi
(r=0.556) dan berpola positif artinya yaitu 3,90 sedangkan nilai tengah IPK
semakin tinggi nilai IPK profesi semakin profesi yaitu 3,38 dengan nilai IPK
tinggi nilai OSCE. Hasil uji statistik terendah yaitu 3,04 dan tertinggi yaitu 3,76.
mendapatkan hubungan bermakna antara Pada sampel penelitian ini terdapat 2 orang
IPK profesi dan nilai OSCE (P=0,001) mahasiswa dengan angkatan masuk
(Tabel 7). sebelum tahun 2007 (2003 dan 2006),
tahun mulainya penerapan kurikulum
Tabel 7 Analisis hubungan IPK profesi dengan berbasis kompetensi (KBK) di FK
nilai OSCE UNSRAT. Pada kedua angkatan tersebut
nilai minimal yang harus dicapai untuk
Median r P value n memperoleh kelulusan ialah nilai C
IPK
3,38 0,556 0,001 110 sehingga pada distribusi nilai IPK sarjana
Profesi
Nilai diperoleh nilai terendah yang kurang dari
80,50 angka tiga. Berdasarkan peraturan rektor
OSCE
Uji korelasi Spearman Unsrat tahun 2013 tentang pedoman
Keterangan: r= nilai korelasi; P= nilai signifikansi; penyelenggaran akademik menyatakan
n= jumlah sampel bahwa nilai minimal untuk lulus pada
evaluasi hasil belajar diploma dan sarjana
Berdasarkan uji Mann Whitney yang ialah nilai C.6 Namun, peraturan ini baru
dilakukan untuk untuk melihat hubungan diberlakukan kembali di FK Unsrat pada
perbandingan antara kedua variabel tahun 2017 dimana pada tahun-tahun
(numerik-ordinal) melalui uji komparatif sebelumnya yaitu sejak penerapan KBK
maka diperoleh hasil uji statistik ada (2007) nilai batas lulus untuk program
perbedaan bermakna nilai IPK profesi pendidikan sarjana dan profesi ialah nilai B
mahasiswa yang dinyatakan lulus dengan yang setara dengan nilai 65, sehingga bila
mahasiswa yang tidak lulus (P=0,001), mahasiswa memperoleh nilai yang kurang
dengan ranking rerata mahasiswa yang dari standar nilai dapat dipastikan bahwa
lulus ialah 65,82 dan rangking rerata mahasiswa tersebut harus mengikuti
mahasiswa yang tidak lulus ialah 36,72, remedial. Hal ini menyebabkan distribusi
yang menunjukkan bahwa terdapat hubung- nilai tengah pada tahap program pendidikan
an perbandingan bermakna antara IPK akademik maupun profesi pada penelitian
profesi dan hasil UKMPPD (Tabel 8). ini dipastikan minimal sama dengan atau
lebih dari angka tiga sebab apabila nilai B
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2017

dikonversi ke dalam angka akan patkan kelulusan mahasiswa FK UNSRAT


menghasilkan angka tiga. dengan persentase yang masih rendah,
Dari hasil penelitian pada Tabel 1 yaitu kurang dari lima puluh persen.7
diperoleh bahwa mahasiswa yang mengi- Pada analisis korelasi yang terdapat
kuti UKMPPD sebagai peserta first taker pada Tabel 3 antara IPK sarjana dan nilai
pada periode Februari dan Mei 2017 CBT diperoleh hubungan bermakna dengan
berjumlah 110 peserta menunjukkan nilai tingkat keeratan hubungan yaitu kuat (r=
tengah dari nilai CBT yaitu 73,00. Nilai 0,770). Hasil penelitian ini sesuai dengan
tengah nilai CBT yang diperoleh penelitian sebelumnya yang menunjukkan
mahasiswa FK UNSRAT yang mengikuti adanya korelasi antar variabel dengan
UKMPPD pada periode tersebut telah kekuatan korelasi yaitu kuat (r= 0,625).3
melampaui nilai batas lulus ujian yang Besarnya hubungan ini dikarenakan kemi-
telah ditetapkan (66.00). Untuk nilai OSCE, ripan asesmen pada program pendidikan
nilai tengah yang diperoleh yaitu 80,5%; sarjana dan CBT yang terdiri dari soal
nilai ini juga melampaui nilai batas lulus MCQs yang cenderung terpusat pada ranah
pada periode Februari yaitu 66,5% dan kognitif. Pada program pendidikan sarjana
periode Mei 68,2%.7 Scriven8 memper- mahasiswa memperoleh pengetahuan dasar
kenalkan dua jenis penilaian pada literatur kedokteran dan pengetahuan klinis dasar
pendidikan yaitu penilaian sumatif dan dalam waktu empat tahun pertama.9,10
formatif. Berdasarkan teori tersebut maka Uji korelasi IPK sarjana dengan nilai
dapat disimpulkan bahwa penilaian sumatif OSCE pada Tabel 4 juga menunjukkan
pada pendidikan kedokteran yang dilaksa- adanya hubungan bermakna dengan
nakan pada akhir pendidikan akan membe- kekuatan hubungan sedang (r= 0,544).
rikan gambaran apakah seorang mahasiswa Hasil penelitian ini juga sesuai dengan
telah mencapai tingkat kompetensi yang penelitian sebelumnya yang juga memper-
dipersyaratkan untuk menjadi seorang oleh hubungan bermakna namun dengan
dokter atau tidak. Mahasiswa yang berhak kekuatan korelasi kuat.3 Perbedaan keku-
untuk mengikuti UKMPPD ialah maha- atan hubungan ini dapat disebabkan oleh
siswa yang telah menyelesaikan seluruh perbedaan jumlah subjek yang digunakan
rotasi klinik di rumah sakit. Hal ini dalam penelitian, pada penelitian ini hanya
menunjukkan bahwa mahasiswa yang melibatkan 110 subjek sementara penelitian
mengikuti UKMPPD ialah mahasiswa yang sebelumnnya melibatkan 539 subjek pene-
telah mendapatkan semua materi yang litian. Sekalipun bentuk asesmen yang
diujikan pada UKMPPD yang didasarkan tidak sepenuhnya sama namun pada ujian
pada SKDI 2012, baik yang diperoleh saat OSCE tidak hanya dilakukan penilaian
menempuh program pendidikan sarjana terhadap keterampilan klinis saja tetapi
maupun saat menempuh program pendi- sesuai dengan blueprint materi CBT
dikan profesi. Dapat disimpulkan bahwa dipaparkan bahwa salah satu tinjauan
seharusnya setiap mahasiswa yang mengi- kompetensi yang dinilai dalam OSCE yaitu
kuti UKMPPD mampu untuk memperoleh ranah pengetahuan dalam aspek kognitif.11
nilai yang melampaui nilai batas lulus yang Uji mann whitney untuk melihat
telah ditetapkan oleh Panitia Nasional hubungan perbandingan IPK sarjana
UKMPPD (PNUKMPPD). mahasiswa yang dinyatakan lulus dengan
Bedasarkan Tabel 2 dapat dilihat data tidak lulus UKMPPD pada Tabel 5
peserta first taker bahwa mahasiswa yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
dinyatakan tidak lulus UKMPPD (39 bermakna dengan P=0,001 (P<0,05)
orang) lebih sedikit dibanding dengan sehingga dapat disimpulkan terdapat
peserta yang lulus UKMPPD (71 orang). hubungan perbandingan antara IPK sarjana
Walaupun angka kelulusan UKMPPD pada dan hasil UKMPPD. Penelitian sebelumnya
first taker lebih besar dibandingkan angka juga menunjukkan bahwa terdapat hubung-
tidak lulus namun hal ini masih menem- an bermakna antara IPK sarjana dan
Febrianti, Memah, Manoppo: Hubungan IPK sarjana dan profesi dengan …

kelulusan UKMPPD.12 Hal ini menunjuk- pada keterampilan klinis namun mahasiswa
kan bahwa IPK sarjana dapat dipakai tetap dituntut untuk memahami aspek teori
sebagai prediktor kelulusan UKMPPD dari setiap keterampilan klinis yang
seorang mahasiswa. diperoleh selama masa pendidikan. Selain
Berdasarkan hasil penelitian ini itu, pada tahap profesi supervisor maupun
diperoleh kesesuaian dengan hipotesis, residen juga memberikan bimbingan
yaitu terdapat hubungan IPK sarjana mengenai materi yang sebelumnya telah
dengan nilai CBT, IPK sarjana dengan diterima pada masa pendidikan akademik/
OSCE, dan IPK sarjana dengan hasil sarjana sekalipun dalam proporsi waktu
UKMPPD. Hasil penelitian ini juga sesuai yang lebih singkat bila dibandingkan saat
dengan penelitian yang dilakukan oleh tahap akademik/sarjana.
Puspitasari,12 yang membuktikan bahwa Uji hubungan IPK profesi dengan nilai
terdapat korelasi antara nilai IPK sarjana OSCE pada Tabel 7 mendapatkan hubung-
dengan UKMPPD CBT, OSCE dan hasil an bermakna serta kekuatan hubungan
kelulusan UKMPPD. Penelitian ini menun- sedang (r= 0,556). Hasil penelitian ini
jukkan bahwa IPK sarjana memiliki sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
korelasi yang lebih kuat terhadap nilai CBT memperoleh korelasi bermakna antara
bila dibandingkan dengan kekuatan prestasi akademik selama kepaniteraan
korelasi IPK sarjana dengan nilai OSCE. klinik dan kelulusan OSCE UKDI dengan
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan kekuatan korelasi yang sama dengan hasil
penelitian yang dilakukan Manuputty et penelitian ini yaitu sedang.15 Hal ini dapat
al.13 yaitu terdapat korelasi dengan disebabkan oleh karena pada tahap profesi
kekuatan korelasi sedang pada nilai UKDI keterampilan klinis menjadi prioritas utama
CBT dengan IPK pre-klinik. Penelitian lain yang perlu dicapai oleh seorang mahasiswa
yang juga sesuai dengan hasil penelitian ini yang sesuai dengan tujuan utama pelaksa-
memaparkan bahwa IPK sarjana kedok- naan OSCE yaitu untuk menguji kompe-
teran memiliki pengaruh bermakna tensi klinis secara objektif dan terstruktur.11
terhadap tingkat kelulusan pada UKDI dan Uji Mann Whitney untuk melihat
merupakan prediktor nilai UKDI yang hubungan perbandingan IPK profesi
baik.9,10 Namun, penelitian selanjutnya oleh mahasiswa yang dinyatakan lulus dengan
Manuputty et al.13 tidak sesuai dengan hasil tidak lulus UKMPPD pada Tabel 8
penelitian ini yang memperoleh hasil IPK menunjukkan terdapat perbedaan bermakna
klinik memiliki kekuatan hubungan yang dengan P=0,001 (P<0,05) sehingga dapat
lebih besar dengan nilai UKDI dibanding- disimpulkan terdapat hubungan perban-
kangkan dengan IPK pre-klinik.14 Perbeda- dingan antara IPK profesi dan hasil
an kekuatan hubungan ini dapat disebabkan UKMPPD. Penelitian sebelumnya juga
oleh karena terdapatnya perbedaan interval menunjukkan bahwa terdapat hubungan
pada kategori IPK dengan penelitian ini. yang bermakna antara IPK sarjana dengan
Analisis hubungan IPK profesi dengan kelulusan UKMPPD.12 Hal ini menunjuk-
nilai CBT pada Tabel 6 diperoleh hubung- kan bahwa IPK profesi dapat dipakai
an bermakna dengan kekuatan hubungan sebagai prediktor kelulusan UKMPPD
sedang (r= 0,553). Penelitian sebelumnya seorang mahasiswa.
juga menunjukkan adanya korelasi Berdasarkan hasil penelitian ini
bermakna pada analisis korelasi IPK diperoleh kesesuaian dengan hipotesis, yaitu
profesi dan nilai CBT.10 Namun, kekuatan terdapat hubungan IPK profesi dengan nilai
hubungan yang diperoleh pada penelitian CBT, OSCE, dan hasil UKMPPD.
ini masih lebih rendah bila dibandingkan Penelitian Pramana10 juga memaparkan
dengan kekuatan hubungan IPK sarjana dan bahwa IPK Program Pendidikan Profesi
nilai CBT. Adanya hubungan yang (IPK PPP) merupakan prediktor nilai UKDI
bermakna ini dapat disebabkan karena yang baik.
sekalipun tahap profesi lebih menekankan Semua hasil analisis uji korelasi
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2017

dengan Spearman antar variabel ditemukan Penelitian mengenai hubungan UKMPPD


arah korelasi yang positif yang menunjuk- dengan variabel independen lainnya seperti
kan bahwa semakin besar nilai IPK, sarjana lama studi masih perlu dilakukan serta
maupun profesi, semakin tinggi pula nilai meneliti hubungan antar variabel dengan
CBT dan OSCE. Hal ini membuktikan klasifikasi data kategorik untuk melihat
bahwa kedua nilai IPK masih relevan perbedaan pada masing-masing kategori
dikatakan sebagai indikator learning baik IPK maupun hasil UKMPPD
outcome ataupun sebagai prediktor untuk menggunakan sampel yang lebih banyak
menentukan hasil UKMPPD.10 masih perlu dilakukan.
Hasil uji Spearman menunjukkan
kekuatan korelasi IPK sarjana terhadap DAFTAR PUSTAKA
nilai CBT lebih besar jika dibandingkan 1. RISTEKDIKTI. Implementasi uji kompetensi
dengan kekuatan korelasi IPK profesi. Uji nasional bidang kesehatan sebagai
korelasi ini juga menunjukkan kekuatan langkah konkrit penjaminan mutu
korelasi IPK profesi terhadap nilai OSCE pendidikan tinggi kesehatan. 2016 [cited
2017 Aug 2]. Available from:
lebih besar jika dibandingkan dengan
www.ristekdikti.go.id/implementasi-uji-
kekuatan korelasi IPK sarjana. Hal ini kompetensi-nasional-bidang-kesehatan-
menunjukkan bahwa IPK sarjana merupa- sebagai-langkah-konkrit-penjaminan-
kan prediktor yang lebih baik daripada IPK mutu-pendidikan-tinggi-kesehatan/.
profesi dalam menentukan nilai CBT 2. RISTEKDIKTI. UKMPPD sebagai penjamin
sedangkan IPK profesi merupa-kan mutu pendidikan kedokteran. 2015 [cited
prediktor yang lebih baik daripada IPK 2017 Aug 2]. Available from: www.
sarjana dalam menentukan nilai OSCE. dikti.go.id/ukmppd-sebagai-penjaminan -
mutu-pendidikan-kedokteran/.
SIMPULAN 3. Pusparini M, Imaningdyah A, Andayani
Terdapat hubungan bermakna antara SH, Mahardhika ZP, Miranti DD.
Hubungan antara IPK program sarjana
IPK sarjana dan nilai CBT UKMPPD
kedokteran dengan nilai UKMPPD
dengan kekuatan korelasi kuat dan arah mahasiswa FKUY. JK Unila. 2016;1:
korelasi positif. 235-42.
Terdapat hubungan bermakna antara 4. Rahmawati E. Hubungan gaya belajar
IPK sarjana dan nilai OSCE UKMPPD terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK)
dengan kekuatan korelasi sedang dan arah mahasiswa Fakultas Kedokteran
korelasi positif. Universitas Lampung [Skripsi].
Terdapat hubungan bermakna antara Lampung: Universitas Lampung; 2016.
perbandingan IPK sarjana dan hasil 5. PNUKMPPD. Daftar nilai hasil ujian periode
UKMPPD. 2015, 2016, 2017. [cited 2017 July 10].
Terdapat hubungan bermakna antara Available from: https://mail.google.
com/mail/u/0/?tab=wm#search/DR+BIL
IPK profesi dan nilai CBT UKMPPD
LY/15d2a4c47ec4855d?projector=1.
dengan kekuatan korelasi sedang dan arah 6. Indah SN. Hubungan pembimbingan dari
korelasi positif. institusi dan lembaga bimbingan terhadap
Terdapat hubungan bermakna antara kelulusan ujian computer based test (cbt)
IPK profesi dan nilai OSCE UKMPPD uji kompetensi mahasiswa program
dengan kekuatan korelasi sedang dan arah profesi dokter (ukmppd) nasional
korelasi positif.. mahasiswa Fakultas Kedokteran
Terdapat hubungan bermakna antara Universitas Lampung [Skripsi]. Bandar
perbandingan IPK profesi dan hasil Lampung: Universitas Lampung; 2017.
UKMPPD. 7. PNUKMPPD. Daftar nilai hasil ujian periode
2015, 2016, 2017. [cited 2017 July 10].
Available from: https://mail.google.
SARAN
com/mail/u/0/?tab=wm#search/DR+BIL
Dalam penelitian ini variabel bebas LY/15d2a4c47ec4855d?projector=1.
yang digunakan penulis terbatas pada IPK.
Febrianti, Memah, Manoppo: Hubungan IPK sarjana dan profesi dengan …

8. Amin Z, Eng KH. Basic in Medical Education program profesi dokter periode
(2nd ed). Singapore: World Scientific, November 2014-Mei 2015 Fakultas
2009; p. 216-9. Kedokteran Universitas Lampung
9. Utomo B, Roostantia, Safitri I. Faktor yang [Skripsi]. Lampung: Universitas
berhubungan terhadap tingkat kelulusan Lampung; 2015.
ukdi dokter baru lulusan Fakultas 13. Manuputty J, Yusuf I, Patellongi I, As’ad
Kedokteran Universitas Airlangga. Jurnal S, Budu. Correlations between medical
Pendidikan Kedokteran Indonesia. students national admission test score,
2014;3:18-27. preclinical and clinical year mean
10. Pramana SW. Hubungan antara indeks cumulative GPA and UKDI score.
prestasi kumulatif dengan nilai ukdi pada American Journal of Educational
program pendidikan dokter: studi kasus Research. 2015;3:697-701.
FK UNDIP [Skripsi]. Semarang: 14. Manuputty J, Yusuf I, As’ad S, Hatta M.
Universitas Diponegoro; 2011. Factors associated with UKDI score
11. RISTEKDIKTI. Panduan uji kompetensi amongst medical student in Indonesia.
mahasiswa program profesi dokter. 2015. American Journal of Educational
[cited 2017 Aug 3]. Available from: Research. 2016;4:1307-10.
http://aktivasi.pnukmppd.dikti.go.id/berit 15. ISMKI. Kajian UKDI oleh ISMKI. 17 Mei
a/13-Panduan-Uji-Kompetensi- 2014 [cited 2017 Aug 15]. Available
Mahasiswa-Program-Profesi-Dokter. from:i: http://ismki.org/kajian-dan-kertas-
12. Puspitasari AYY. Korelasi indeks prestasi posisi-ismki-terhadap-uji-kompetensi-
kumulatif mahasiswa terhadap hasil mei-2014/.
kelulusan uji kompetensi mahasiswa

You might also like