Professional Documents
Culture Documents
1 SM
1 SM
Hubungan IPK Sarjana dan Profesi dengan Nilai CBT, OSCE, dan Hasil
UKMPPD Di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Periode Mei dan Februari 2017
1
Winda Febrianti
2
Maya F. Memah
2
Firginia P. Manoppo
1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Medical Education Unit Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Email: windafebriantii@gmail.com
Abstract: The average graduation rate of Competency Test for Medical Student Profession
Program (UKMPPD) of Sam Ratulangi University (Unsrat) is still below the national average
passing rate in the period of May from year 2015 to 2017, as follows: 30.5%, 35.4%, and
36.3% respectively. This study was aimed to determine whether the results of computer based
test (CBT), objective structured clinical examination (OSCE), and UKMPPD were correlated
with undergraduate and profession grade point average (GPA), which is one of the
benchmarks of students’ success in their study. This was a quantitative retrospective study
with a cross sectional design. The required data were obtained from students’ data during
education and results of UKMPPD FK Unsrat data (secondary data). The data were analyzed
by using Spearman correlation test and Mann Whitney test. Statistical analysis showed that
there was a significant correlation (P = 0.001) between undergraduate GPA with CBT (r =
0.770), OSCE (r = 0.544), and UKMPPD results. The professional GPA showed a significant
correlation (P = 0.001) with the CBT (r = 0.553), OSCE (r = 0.556), and UKMPD results.
Conclusion: There were significant correlations between the undergraduate and professional
GPA with the value of CBT, OSCE, and UKMPPD results.
Keywords: GPA, CBT, OSCE, UKMPPD
Abstrak: Rerata angka kelulusan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter
(UKMPPD) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) masih di bawah rerata angka kelulusan
nasional yaitu secara berturut-turut dari tahun 2015 sampai tahun 2017 periode Mei, 30,5%,
35,4%, dan 36,3%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah nilai computer based test
(CBT), objective structured clinical examination (OSCE), maupun hasil UKMPPD memiliki
hubungan dengan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) sarjana dan profesi, yang menjadi salah
satu tolok ukur keberhasilan seorang mahasiswa dalam pendidikan. Jenis penelitian ialah
kuantitatif retrospektif dengan desain potong lintang. Data penelitian diperoleh dari data
sekunder berupa data mahasiswa selama menempuh pendidikan dan data hasil UKMPPD FK
Unsrat. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman dan uji Mann Whitney. Hasil
penelitian mendapatkan hubungan bermakna (P=0,001) antara IPK sarjana dengan nilai CBT
(r=0,770), nilai OSCE (r=0,544), dan hasil UKMPPD; serta hubungan bermakna (P=0,001)
antara IPK profesi dengan nilai CBT (r=0,553), OSCE (r=0,556), dan hasil UKMPPD.
Simpulan: Terdapat hubungan bermakna dari IPK sarjana dan profesi dengan nilai CBT,
OSCE, dan hasil UKMPPD.
Kata kunci: IPK, CBT, OSCE, UKMPPD
Febrianti, Memah, Manoppo: Hubungan IPK sarjana dan profesi dengan …
Tabel 1 Distribusi nilai CBT, nilai OSCE, IPK semakin tinggi nilai IPK sarjana semakin
Sarjana, dan IPK Profesi mahasiswa FK tinggi nilai OSCE. Hasil uji statistik
UNSRAT pada UKMPPD periode Februari dan mendapatkan hubungan bermakna antara
Mei 2017 IPK sarjana dengan nilai OSCE (P=0,001)
Variabel n Median (Tabel 4).
(Minimal-Maksimal)
IPK Sarjana 110 3,34 (2,27-3,90) Tabel 4 Analisis hubungan IPK sarjana dan
IPK Profesi 110 3,38 (3,04-3,76) nilai OSCE
Nilai CBT 110 73 (22,50-87,00) P
Median r n
Nilai OSCE 110 80,5% (54,4%-91,8%) value
Keterangan: n= jumlah sampel IPK
3,34 0,544 0,001 110
Sarjana
Tabel 2 Distribusi hasil UKMPPD mahasiswa Nilai
80,50
FK Unsrat pada UKMPPD periode Februari OSCE
Uji korelasi Spearman
dan Mei 2017
Keterangan: r= nilai korelasi; P= nilai signifikansi;
Hasil IPK sarjana IPK profesi n= jumlah sampel
UKMPPD (Median) (Median)
(Min.-Maks.) (Min.-Maks.) Berdasarkan uji Mann Whitney yang
Lulus 3,42 3,42 dilakukan untuk untuk melihat hubungan
(n= 71) (3,18-3,90) (3,16-3,76) perbandingan antara kedua variabel
(64,5%) (numerik-ordinal) melalui uji komparatif
Tidak lulus 3,22 3,26 maka diperoleh hasil uji statistik terdapat
(n=39) (2,27-3,53) (3,04-3,61) perbedaan bermakna nilai IPK sarjana
(35,5%) mahasiswa yang dinyatakan lulus dengan
Keterangan: n= jumlah sampel
mahasiswa yang tidak lulus (P=0,001),
dengan ranking rerata mahasiswa yang
Analisis bivariat
lulus ialah 71,49 dan rangking rerata
Uji korelasi IPK sarjana dengan nilai
mahasiswa yang tidak lulus ialah 26,40,
CBT menunjukkan hubungan yang kuat
yang menunjukkan bahwa terdapat
(r=0,770) dan berpola positif artinya
hubungan perbandingan yang bermakna
semakin tinggi nilai IPK sarjana semakin
antara IPK sarjana dan hasil UKMPPD
tinggi nilai CBT. Hasil uji statistik
(Tabel 5).
mendapatkan hubungan bermakna antara
IPK sarjana dan nilai CBT (P=0,001)
Tabel 5 Analisis hubungan perbandingan
(Tabel 3).
IPK Sarjana dan hasil UKMPPD
Tabel 3. Analisis hubungan IPK sarjana dan Median P
nilai CBT (Min.-Maks.) value
P IPK sarjana
Median r n 3,42 (3,18-
value mahasiswa lulus 0,001
3,90)
IPK (n=71)
3,34 0,770 0,001 110 IPK sarjana
Sarjana 3,22 (2,27-
Nilai mahasiswa tidak
73,00 3,53)
CBT lulus (n=39)
Uji Mann Whitney. Rerata rangking IPK sarjana
Uji korelasi Spearman
mahasiswa lulus 71,49; tidak lulus 26,40.
Keterangan: r= nilai korelasi; P= nilai signifikansi;
Keterangan: P= nilai signifikansi
n= jumlah sampel
Uji korelasi IPK sarjana dengan nilai Uji korelasi IPK profesi dengan nilai
OSCE menunjukkan korelasi yang sedang CBT menunjukkan korelasi sedang
(r=0,544) dan berpola positif artinya (r=0,553) dan berpola positif artinya
semakin tinggi nilai IPK profesi semakin
Febrianti, Memah, Manoppo: Hubungan IPK sarjana dan profesi dengan …
tinggi nilai CBT. Hasil uji statistik Tabel 8 Analisis hubungan perbandingan IPK
mendapatkan hubungan bermakna antara Profesi dengan hasil UKMPPD
IPK profesi dengan nilai CBT (P=0,001) Median P
(Tabel 6). (Min.-Maks.) value
IPK profesi
Tabel 6. Analisis hubungan IPK profesi dan 3,42
mahasiswa lulus 0,001
nilai CBT (3,16-3,76)
(n=71)
IPK profesi
Median r P value n 3,26
mahasiswa tidak
IPK (3,04-3,61)
3,38 0,553 0,001 110 lulus (n=39)
Profesi Uji Mann Whitney. Rerata rangking IPK profesi
Nilai mahasiswa lulus 65,82; tidak lulus 36,72.
73,00
CBT Keterangan: P= nilai signifikansi
Uji korelasi Spearman
Keterangan: r= nilai korelasi; P= nilai signifikansi;
n= jumlah sampel
BAHASAN
Berdasarkan Tabel 1 diperoleh bahwa
Uji korelasi IPK profesi dengan nilai nilai tengah IPK sarjana yaitu 3,34 dengan
OSCE menunjukkan korelasi sedang nilai IPK terendah yaitu 2,27 dan tertinggi
(r=0.556) dan berpola positif artinya yaitu 3,90 sedangkan nilai tengah IPK
semakin tinggi nilai IPK profesi semakin profesi yaitu 3,38 dengan nilai IPK
tinggi nilai OSCE. Hasil uji statistik terendah yaitu 3,04 dan tertinggi yaitu 3,76.
mendapatkan hubungan bermakna antara Pada sampel penelitian ini terdapat 2 orang
IPK profesi dan nilai OSCE (P=0,001) mahasiswa dengan angkatan masuk
(Tabel 7). sebelum tahun 2007 (2003 dan 2006),
tahun mulainya penerapan kurikulum
Tabel 7 Analisis hubungan IPK profesi dengan berbasis kompetensi (KBK) di FK
nilai OSCE UNSRAT. Pada kedua angkatan tersebut
nilai minimal yang harus dicapai untuk
Median r P value n memperoleh kelulusan ialah nilai C
IPK
3,38 0,556 0,001 110 sehingga pada distribusi nilai IPK sarjana
Profesi
Nilai diperoleh nilai terendah yang kurang dari
80,50 angka tiga. Berdasarkan peraturan rektor
OSCE
Uji korelasi Spearman Unsrat tahun 2013 tentang pedoman
Keterangan: r= nilai korelasi; P= nilai signifikansi; penyelenggaran akademik menyatakan
n= jumlah sampel bahwa nilai minimal untuk lulus pada
evaluasi hasil belajar diploma dan sarjana
Berdasarkan uji Mann Whitney yang ialah nilai C.6 Namun, peraturan ini baru
dilakukan untuk untuk melihat hubungan diberlakukan kembali di FK Unsrat pada
perbandingan antara kedua variabel tahun 2017 dimana pada tahun-tahun
(numerik-ordinal) melalui uji komparatif sebelumnya yaitu sejak penerapan KBK
maka diperoleh hasil uji statistik ada (2007) nilai batas lulus untuk program
perbedaan bermakna nilai IPK profesi pendidikan sarjana dan profesi ialah nilai B
mahasiswa yang dinyatakan lulus dengan yang setara dengan nilai 65, sehingga bila
mahasiswa yang tidak lulus (P=0,001), mahasiswa memperoleh nilai yang kurang
dengan ranking rerata mahasiswa yang dari standar nilai dapat dipastikan bahwa
lulus ialah 65,82 dan rangking rerata mahasiswa tersebut harus mengikuti
mahasiswa yang tidak lulus ialah 36,72, remedial. Hal ini menyebabkan distribusi
yang menunjukkan bahwa terdapat hubung- nilai tengah pada tahap program pendidikan
an perbandingan bermakna antara IPK akademik maupun profesi pada penelitian
profesi dan hasil UKMPPD (Tabel 8). ini dipastikan minimal sama dengan atau
lebih dari angka tiga sebab apabila nilai B
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2017
kelulusan UKMPPD.12 Hal ini menunjuk- pada keterampilan klinis namun mahasiswa
kan bahwa IPK sarjana dapat dipakai tetap dituntut untuk memahami aspek teori
sebagai prediktor kelulusan UKMPPD dari setiap keterampilan klinis yang
seorang mahasiswa. diperoleh selama masa pendidikan. Selain
Berdasarkan hasil penelitian ini itu, pada tahap profesi supervisor maupun
diperoleh kesesuaian dengan hipotesis, residen juga memberikan bimbingan
yaitu terdapat hubungan IPK sarjana mengenai materi yang sebelumnya telah
dengan nilai CBT, IPK sarjana dengan diterima pada masa pendidikan akademik/
OSCE, dan IPK sarjana dengan hasil sarjana sekalipun dalam proporsi waktu
UKMPPD. Hasil penelitian ini juga sesuai yang lebih singkat bila dibandingkan saat
dengan penelitian yang dilakukan oleh tahap akademik/sarjana.
Puspitasari,12 yang membuktikan bahwa Uji hubungan IPK profesi dengan nilai
terdapat korelasi antara nilai IPK sarjana OSCE pada Tabel 7 mendapatkan hubung-
dengan UKMPPD CBT, OSCE dan hasil an bermakna serta kekuatan hubungan
kelulusan UKMPPD. Penelitian ini menun- sedang (r= 0,556). Hasil penelitian ini
jukkan bahwa IPK sarjana memiliki sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
korelasi yang lebih kuat terhadap nilai CBT memperoleh korelasi bermakna antara
bila dibandingkan dengan kekuatan prestasi akademik selama kepaniteraan
korelasi IPK sarjana dengan nilai OSCE. klinik dan kelulusan OSCE UKDI dengan
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan kekuatan korelasi yang sama dengan hasil
penelitian yang dilakukan Manuputty et penelitian ini yaitu sedang.15 Hal ini dapat
al.13 yaitu terdapat korelasi dengan disebabkan oleh karena pada tahap profesi
kekuatan korelasi sedang pada nilai UKDI keterampilan klinis menjadi prioritas utama
CBT dengan IPK pre-klinik. Penelitian lain yang perlu dicapai oleh seorang mahasiswa
yang juga sesuai dengan hasil penelitian ini yang sesuai dengan tujuan utama pelaksa-
memaparkan bahwa IPK sarjana kedok- naan OSCE yaitu untuk menguji kompe-
teran memiliki pengaruh bermakna tensi klinis secara objektif dan terstruktur.11
terhadap tingkat kelulusan pada UKDI dan Uji Mann Whitney untuk melihat
merupakan prediktor nilai UKDI yang hubungan perbandingan IPK profesi
baik.9,10 Namun, penelitian selanjutnya oleh mahasiswa yang dinyatakan lulus dengan
Manuputty et al.13 tidak sesuai dengan hasil tidak lulus UKMPPD pada Tabel 8
penelitian ini yang memperoleh hasil IPK menunjukkan terdapat perbedaan bermakna
klinik memiliki kekuatan hubungan yang dengan P=0,001 (P<0,05) sehingga dapat
lebih besar dengan nilai UKDI dibanding- disimpulkan terdapat hubungan perban-
kangkan dengan IPK pre-klinik.14 Perbeda- dingan antara IPK profesi dan hasil
an kekuatan hubungan ini dapat disebabkan UKMPPD. Penelitian sebelumnya juga
oleh karena terdapatnya perbedaan interval menunjukkan bahwa terdapat hubungan
pada kategori IPK dengan penelitian ini. yang bermakna antara IPK sarjana dengan
Analisis hubungan IPK profesi dengan kelulusan UKMPPD.12 Hal ini menunjuk-
nilai CBT pada Tabel 6 diperoleh hubung- kan bahwa IPK profesi dapat dipakai
an bermakna dengan kekuatan hubungan sebagai prediktor kelulusan UKMPPD
sedang (r= 0,553). Penelitian sebelumnya seorang mahasiswa.
juga menunjukkan adanya korelasi Berdasarkan hasil penelitian ini
bermakna pada analisis korelasi IPK diperoleh kesesuaian dengan hipotesis, yaitu
profesi dan nilai CBT.10 Namun, kekuatan terdapat hubungan IPK profesi dengan nilai
hubungan yang diperoleh pada penelitian CBT, OSCE, dan hasil UKMPPD.
ini masih lebih rendah bila dibandingkan Penelitian Pramana10 juga memaparkan
dengan kekuatan hubungan IPK sarjana dan bahwa IPK Program Pendidikan Profesi
nilai CBT. Adanya hubungan yang (IPK PPP) merupakan prediktor nilai UKDI
bermakna ini dapat disebabkan karena yang baik.
sekalipun tahap profesi lebih menekankan Semua hasil analisis uji korelasi
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2017
8. Amin Z, Eng KH. Basic in Medical Education program profesi dokter periode
(2nd ed). Singapore: World Scientific, November 2014-Mei 2015 Fakultas
2009; p. 216-9. Kedokteran Universitas Lampung
9. Utomo B, Roostantia, Safitri I. Faktor yang [Skripsi]. Lampung: Universitas
berhubungan terhadap tingkat kelulusan Lampung; 2015.
ukdi dokter baru lulusan Fakultas 13. Manuputty J, Yusuf I, Patellongi I, As’ad
Kedokteran Universitas Airlangga. Jurnal S, Budu. Correlations between medical
Pendidikan Kedokteran Indonesia. students national admission test score,
2014;3:18-27. preclinical and clinical year mean
10. Pramana SW. Hubungan antara indeks cumulative GPA and UKDI score.
prestasi kumulatif dengan nilai ukdi pada American Journal of Educational
program pendidikan dokter: studi kasus Research. 2015;3:697-701.
FK UNDIP [Skripsi]. Semarang: 14. Manuputty J, Yusuf I, As’ad S, Hatta M.
Universitas Diponegoro; 2011. Factors associated with UKDI score
11. RISTEKDIKTI. Panduan uji kompetensi amongst medical student in Indonesia.
mahasiswa program profesi dokter. 2015. American Journal of Educational
[cited 2017 Aug 3]. Available from: Research. 2016;4:1307-10.
http://aktivasi.pnukmppd.dikti.go.id/berit 15. ISMKI. Kajian UKDI oleh ISMKI. 17 Mei
a/13-Panduan-Uji-Kompetensi- 2014 [cited 2017 Aug 15]. Available
Mahasiswa-Program-Profesi-Dokter. from:i: http://ismki.org/kajian-dan-kertas-
12. Puspitasari AYY. Korelasi indeks prestasi posisi-ismki-terhadap-uji-kompetensi-
kumulatif mahasiswa terhadap hasil mei-2014/.
kelulusan uji kompetensi mahasiswa