Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

LAPORAN KASUS

RETRO-ORBITA EXTRAPLEURAL SOLITARY FIBROUS TUMOR


Laporan Sebuah Kasus

Ni Made Mahastuti, Herman Saputra, I Made Gotra


Bagian/SMF Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali

ABSTRAK

Extrapleural solitary fibrous tumor (SFT) merupakan tumor jaringan mesenkimal tipe fibroblastik
dengan gambaran haemangipericytoma-like branching vascular yang menonjol dan sangat jarang
dijumpai. Penderita perempuan usia 38 tahun mengeluh mata kanan menonjol sejak 2 tahun yang
lalu. Klinis ditemukan massa menonjol di belakang mata kanan. Pada pencitraan CT scan tampak
massa solid heterogen di cavum orbita kanan, tidak menginfiltrasi bulbus okuli. Makroskopis, massa
solid berbatas tegas di regio retro orbita, berukuran 6,5 x 6,5 x 6 cm. Mikroskopis, tumor berbatas
tegas, sebagian besar tampak hiperselular mengandung proliferasi sel spindel neoplastik diselingi
dengan haemangipericytoma-like branching vascular yang menonjol. Mitosis sulit ditemukan. Pulasan
imunohistokimia CD34 positif kuat dan Ki67 kurang dari 5%. Pasien didiagnosis retro-orbita
extrapleural SFT berdasarkan temuan klinis, radiologis, makroskopis, mikroskopis yang khas serta
pemeriksaan imunohistokimia. [MEDICINA 2015;46:195-200].

Kata kunci : extrapleural solitary fibrous tumor, retro orbita.

RETRO-ORBITA EXTRAPLEURAL SOLITARY FIBROUS TUMOR


A Case Report

Ni Made Mahastuti, Herman Saputra, I Made Gotra


Department of Pathology Anatomy, Udayana University Medical School/
Sanglah Hospital Denpasar Bali

ABSTRACT

Extrapleural solitary fibrous tumor (SFT) is an ubiquitous mesenchymal tumour of fibroblastic type,
which shows a prominent haemangipericytoma-like branching vascular. A 38 years old woman came
with protruding right eye since 2 years ago. Clinical examination found a protruding mass in the right
retro orbita. Computed tomography scan demonstrated heterogen solid mass in right cavum orbita
without infiltration into bulbus oculi. Macroscopically, the tumour appeared as well circumscribed
solid mass 6,5 x 6,5 x 6cm. Microscopic examination showed well circumscribed tumour, hypercellular,
consist of neoplastic spindle cell proliferation intermingled with prominent haemangiopericytoma-
like branching vascular pattern . Mitoses are rarely found. CD34 stained strongly positive with low
expression of Ki67 (< 5%). The diagnosis was made based on the clinical data, radiologic, histopathologic
findings, and also immunohistochemistry staining. [MEDICINA 2015;46:195-200].

Keywords : extrapleural solitary fibrous tumor, retro orbita.

PENDAHULUAN melaporkan jumlah kasus serosa dengan lokasi utama di


extrapleural SFT hanya sebanyak dalam rongga toraks. Namun saat

E xtrapleural solitary
fibrous tumor (SFT)
0,6% dari seluruh kasus tumor di
jaringan lunak. 4 Insidennya
ini banyak dilaporkan terjadi di
luar kavum toraks seperti di
adalah tumor jaringan mesen- terjadi pada pria maupun wanita kepala dan leher terutama pada
kimal tipe fibroblastic yang jarang usia pertengahan dengan kisaran meningen, orbita, kavum nasi dan
ditemukan dan menunjukkan umur 20 hingga 70 tahun. Tumor oral, kelenjar liur, organ visera,
gambaran haemangipericytoma- yang awalnya dikenal sebagai retroperitoneum, dan rongga
like branching vascular yang benign fibrous mesothelioma pelvis.4,5 Kasus ini menarik untuk
menonjol.1-3 Penelitian terdahulu diyakini berasal dari jaringan dibahas karena kejadiaannya

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 195


MEDICINA • VOLUME 46 NOMOR 3 • SEPTEMBER 2015

sangat jarang. Selain itu pasien melakukan operasi reseksi


extrapleural SFT juga memiliki tumor. Bahan operasi kemudian
gambaran imunohistokimia dikirimkan ke laboratorium
spesifik yaitu CD34 yang Patologi Anatomi untuk diperiksa
terekspresi kuat sehingga dapat secara histopatologi.
dibedakan dari tumor sel spindel Makroskopis diterima dalam
dengan gambaran haemangipe- toples plastik 1 potong jaringan
ricytoma-like branching vascular tumor dengan bola mata, tanpa
yang lain. lateralisasi (Gambar 1).
Ukuran keseluruhan 8 x 6,5 x 6
ILUSTRASI KASUS cm. Ukuran diameter bola mata
Pasien adalah seorang wanita Gambar 1. Potongan jaringan 6 cm. Pada irisan tampak tumor
berusia 38 tahun yang datang ke tumor di regio retro-orbita dan berukuran 6,5 x 6,5 x 6 cm,
rumah sakit dengan keluhan mendesak bola mata ke anterior. berbatas tegas dengan jaringan
utama benjolan pada mata kanan
yang tidak nyeri sejak 2 tahun
yang lalu. Awalnya pasien merasa
penglihatannya terganggu dan
terasa ada yang mengganjal di
belakang bola mata. Keluhan lain
yang dirasakan adalah keluar
darah dari dalam mata. Semakin
lama keluhan dirasakan semakin
berat. Pasien kemudian meme-
riksakan diri ke rumah sakit dan
dikatakan ada tumor di belakang
bola mata sehingga diputuskan
Gambar 2. A, B. Irisan jaringan tumor yang berbatas tegas disertai
untuk dilakukan biopsi awal.
bercak kemerahan di bagian tengah.
Setelah dilakukan biopsi dan
didapatkan hasil berupa extra- Keterangan gambar :
pleural solitary fibrous tumor, 1 = massa tumor
pasien direncanakan untuk 2 = bola mata
menjalankan operasi reseksi
tumor.
Pada pemeriksaan fisik
ditemukan massa menonjol pada
mata kanan berukuran 7x7x5 cm
berbatas tegas, konsistensi padat,
terfiksir, dengan vaskularisasi
yang meningkat. Pada peme-
riksaan CT scan didapatkan
massa solid heterogen di kavum
orbita kanan (intra-conal) yang
mendesak dinding lateral, medial,
inferior, superior orbita dan
menyebabkan pelebaran kavum
orbita disertai scalopping dan erosi
sebagian atap orbita kanan,
mengobliterasi saraf optikus,
muskulus rektus superior,
inferior, lateral, medial, muskulus
obliquus oculi superior dan Gambar 3 . Tampak tumor berbatas tegas dan hiperselular terdiri
inferior kanan, tanpa mengin- dari proliferasi sel neoplastik membentuk struktur fasikulus pendek
filtrasi bulbus okuli kanan. Dari sebagian tersusun acak (patternless pattern) (pulasan HE, 40x).
gambaran CT scan dicurigai suatu Keterangan gambar :
massa malignant retro-orbita 1 = massa tumor
kanan. 2 = jaringan sekitar tumor
Pada tanggal 5 Mei 2014

196 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Retro-Orbita Extrapleural Solitary Fibrous Tumor | Ni Made Mahastuti, dkk.

sekitar. Tumor berwarna putih


abu-abu dengan bercak
kemerahan di tengahnya,
konsistensi kenyal (Gambar 2).
Jarak tumor ke bola mata 0,8 cm.
Mikroskopis tampak potongan
jaringan tumor yang berbatas
tegas dengan jaringan sekitar.
Tumor sebagian besar tampak
hiperselular terdiri dari proliferasi
sel neoplastik membentuk
struktur fasikulus pendek Gambar 4. A. Sel tumor berbentuk oval hingga spindle diselingi
sebagian tersusun acak pembuluh darah yang berdinding tipis dan bercabang terjepit di antara
(patternless pattern) (Gambar 3). sel neoplastik membentuk struktur haemangipericytoma-like pattern.
Sel tersebut berbentuk oval B. Mitosis (pulasan HE, 400x).
hingga spindel, batas sel tidak
tegas, sitoplasma pucat eosinofilik, Keterangan gambar :
kromatin tersebar, inti vesikuler 1 = haemangipericytoma-like pattern
dan beberapa tampak dengan 2 = mitosis
anak inti. Mitosis sulit ditemukan
(2/10 LPB). Tampak banyak
pembuluh darah yang berdinding
tipis dan bercabang terjepit di
antara sel neoplastik membentuk
struktur haemangipericytoma-like
pattern (Gambar 4 A dan B).
Tampak pula area tumor yang
menunjukkan gambaran
degenerasi miksoid dan nekrosis
(Gambar 5 A dan B).
Pada pulasan imunohis-
tokimia CD34 dengan metode
Gambar 5. A. Sel tumor dengan latar belakang area miksoid. B. Area
tidak langsung tampak ekspresi
nekrosis (pulasan HE, 400x ).
yang kuat dan difus ( Gambar 6
A dan B ) dengan indeks proli- Keterangan gambar :
ferasi sel (Ki67) kurang dari 5% . 1 = area miksoid
2 = Area nekrosis
DISKUSI
Extrapleural solitary fibrous
tumor adalah tumor jaringan
mesenkimal tipe fibroblastik yang
jarang ditemukan dan menun-
jukkan gambaran haemangipe-
ricytoma-like branching vascular
yang menonjol.1,2 Diagnosis SFT
yang merupakan lesi pleura
pertama kali dikemukakan oleh
Klemper and Rabin pada tahun
1931. Dahulu tumor ini dikenal
dengan hemangiopericytoma,
namun seiring waktu istilah
hemangiopericytoma tidak
digunakan lagi karena diferensiasi Gambar 6. A dan B. Pulasan imunohistokimia CD34 menunjukkan
pericyte maupun penanda pericyte ekspresi kuat dan difus.
hanya sedikit ditemukan pada Keterangan gambar :
tumor ini. Terlebih lagi selama 1 = pulasan difus CD34
beberapa waktu kemudian dila- 2 = pulasan kuat CD34 berwarna coklat pada sel tumor
porkan adanya lesi dengan

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 197


MEDICINA • VOLUME 46 NOMOR 3 • SEPTEMBER 2015

gambaran dan imunoreaktivitas di area intra-conal pada aspek besar tampak hiperselular terdiri
terhadap CD34 yang sama seperti inferomedial orbita dan mendesak dari proliferasi sel neoplastik
hemangiopericytoma yang klasik bola mata.8 Hasil CT scan pada membentuk struktur fasikulus
namun terletak di extra-pleura. pasien ini memberikan gambaran pendek sebagian tersusun acak
Dengan demikian, saat ini semua massa solid heterogen di kavum (patternless pattern). Sel tersebut
lesi dengan gambaran hemangio- orbita kanan (intra- conal) yang berbentuk oval hingga spindel,
pericytoma dikategorikan ke mendesak dinding lateral, medial, batas sel tidak tegas, sitoplasma
dalam solitary fibrous tumor. 4 inferior, superior orbita dan pucat eosinofilik, kromatin
Tumor ini jarang dijumpai menyebabkan pelebaran kavum tersebar, inti vesikuker dan
dan dapat terjadi pada pria orbita disertai scalopping dan erosi beberapa tampak dengan anak
maupun wanita usia pertengahan sebagian atap orbita kanan, inti. Mitosis sulit ditemukan (2/10
dengan kisaran umur 20 hingga mengobliterasi saraf optikus, LPB). Tampak banyak pembuluh
70 tahun. Solitary fibrous tumor muskulus rektus superior, darah yang berdinding tipis dan
yang ditemukan di luar jaringan inferior, lateral, medial, muskulus bercabang terjepit diantara sel
pleura dikatakan sebagai extra- obliquus superior dan inferior neoplastik membentuk struktur
pleural SFT dapat ditemukan kanan, tanpa menginfiltrasi haemangipericytoma-like pattern.
dimana saja termasuk 40% di bulbus okuli kanan. Tampak pula area tumor yang
jaringan subkutaneus dan sisanya Secara makroskopis tumor ini menunjukkan gambaran dege-
di jaringan lunak yang lebih berupa massa berbatas tegas nerasi miksoid area nekrosis.
dalam seperti di ekstremitas, sebagian berkapsel dengan ukuran Profil imunohistokimia
daerah kepala/leher (khususnya di yang bervariasi antara 1 hingga pleural maupun extra-pleural SFT
orbita), dinding dada, medias- 25 cm. Pada irisan umumnya menunjukkan peningkatan
tinum, perikardium, retroperito- massa multinodular, berwarna ekspresi CD34.5-10 Peningkatan ini
neum, dan rongga abdomen.1,5,6 putih dengan konsistensi kenyal. bahkan dilaporkan terjadi pada 90
Pada kasus ini pasien seorang Sering pula tampak area miksoid hingga 95% kasus.1 Sekitar 20
wanita berusia 38 tahun dengan dan perdarahan. Pada tumor yang hingga 35% kasus menunjukkan
tumor berlokasi di daerah retro bersifat lokal agresif sering hasil positif bervariasi pada
orbita. dijumpai area nekrosis.1 Tumor pemeriksaan EMA dan SMA.
Gejala klinis tumor ini sangat pada kasus ini berbatas tegas Reaktivitas fokal protein S100,
bervariasi tergantung lokasinya. dengan jaringan sekitar, ber- keratin dan atau desmin juga
Sebagian besar tumor berupa ukuran 6,5 x 6,5 x 6 cm, berwarna pernah dilaporkan.1 Pada pulasan
massa yang berbatas tegas, putih abu-abu dengan bercak imunohistokimia kasus ini
tumbuh lambat, dan tidak nyeri. kemerahan di bagian tengahnya. menunjukkan ekspresi kuat CD34
Ukuran tumor yang besar dapat Pada pemeriksaan mikros- dengan indeks proliferasi sel (Ki67)
memberikan gejala penekanan ke kopis tipikal SFT mengandung kurang dari 5%.
organ sekitar dan mengganggu area hiposelular dan hiperselular Secara histologis sebagian
fungsi organ tersebut. Seperti membentuk struktur patternless besar SFT merupakan lesi yang
misalnya tumor di retro-orbita yang dipisahkan oleh septa jinak. Namun demikian perilaku
menekan bola mata ke anterior jaringan hialin tebal, kadang- tumor ini sangat sulit diprediksi.
sehingga menimbulkan keluhan kadang keloid, kolagen dan Sekitar 10% tumor bersifat agresif
gangguan penglihatan dan rasa pembuluh darah dengan dinding dan dapat kambuh beberapa tahun
nyeri pada mata.7 Tumor yang tipis dan bercabang (haemangiope- setelah reseksi. Dermicco dkk11
berukuran besar juga dapat ricytoma-like vessels).3,9 Sel tumor membagi SFT menjadi 3 kelompok
menimbulkan gejala sindrom pada SFT dapat pula tersusun yaitu SFT dengan risiko rendah,
paraneoplastik yang akan membentuk struktur fasikulus sedang dan tinggi. Pembagian ini
menghilang setelah dilakukan pendek. Morfologi sel tumor didasarkan pada penjumlahan
reseksi tumor.5 Pasien pada kasus tampak berbentuk spindel hingga masing-masing faktor risiko
ini mengeluh adanya benjolan di ovoid dengan sitoplasma pucat antara lain usia, ukuran tumor,
belakang mata kanan yang sempit, batas sel tidak jelas, dan mitosis yang kemudian
membesar lambat sejak 2 tahun kromatin tersebar, inti vesikular, dikaitkan dengan persentase
yang lalu dan menganggu dan mitosis abnormal yang sulit bebas metastasis dan kelang-
penglihatannya. ditemukan. Sering pula tampak sungan hidup pasien selama 5
Pada pemeriksaan radiologis area miksoid, fibrosis dan sel mast tahun dan 10 tahun (Tabel 1).
baik CT scan maupun MRI intersisial.1,5,6 Gambaran mikros- Berdasarkan rumusan tersebut di
tampak lesi soliter, berbatas tegas kopis tumor pada pasien ini atas maka pasien ini memiliki
dengan ukuran yang bervariasi. menunjukkan jaringan tumor risiko rendah dengan persentase
Pada beberapa kasus extrapleural yang berbatas tegas dengan bebas metastasis dan kelang-
SFT di orbita, lesi tampak berada jaringan sekitar. Tumor sebagian sungan hidup 5 tahun serta 10

198 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Retro-Orbita Extrapleural Solitary Fibrous Tumor | Ni Made Mahastuti, dkk.

tahun sebesar 100%. Selain itu dinding dilapisi oleh multinu- mengeluarkan renin dan menye-
letak tumor juga ikut cleated stromal giant cell.1,5 babkan hipertensi dapat memiliki
menentukan agresifitas tumor ini, Diagnosis banding SFT gambaran yang sama seperti SFT.
seperti misalnya tumor yang sangat luas, termasuk lesi jinak Adanya sel epithelioid neoplastik
terletak di abdomen, mediastinum, maupun ganas yang memiliki berukuran besar, pembuluh darah
pelvis, retroperitoneum dan gambaran pericytic vascular yang berdinding tebal dan kristal renin
meningen cenderung lebih agresif menonjol. Fibrous histiocytoma, dengan pulasan PAS positif pada
dibandingkan dengan tumor yang terutama yang terletak di jaringan juxtaglomerular tumors, dapat
terletak di lengan. Metastasis subkutis dalam, sering membantu membedakan kedua
paling sering ditemukan di paru, menunjukkan gambaran sel tumor tersebut di atas.5
tulang, dan hepar.1 spindle yang lebih menonjol dan
Solitary fibrous tumor seragam serta tersusun dalam RINGKASAN
memiliki beberapa varian yaitu pola storiform yang lebih jelas Telah dilaporkan sebuah
lipomatous hemangiopericytoma- dibandingkan SFT. Sekitar 10 kasus extrapleural solitary fibrous
solitary fibrous tumor (HPC- hingga 20% synovial sarcoma tumor di regio retro-orbita pada
SFT), meningeal (cranial and memiliki gambaran hemangope- seorang wanita berusia 38 tahun
intraspinal) HPC-SFT dan HPC- ricytoma-like pattern namun yang didiagnosis berdasarkan
SFT with giant cells (giant cell ukuran pembuluh darahnya temuan klinis, radiologis,
angiofibroma). Varian pertama, kurang bervariasi dibandingkan makroskopis, mikroskopis, dan
lipomatous HPC-SFT mengan- SFT. Selain itu, synovial sarcoma pemeriksaan imunohistokimia
dung area SFT jinak bercampur hampir selalu berhubungan CD34. Secara klinis ditemukan
dengan sel-sel lemak matur. dengan sel spindel yang jelas, area massa menonjol di belakang mata
Meningeal (cranial and dengan kalsifikasi, hialinisasi, kanan disertai gangguan pengli-
intraspinal) HPC-SFT, tumbuh di kelenjar dan ekspresi cytokeratin. hatan. Pada pencitraan CT scan
sepanjang sinus dan sering Mesenchymal chondrosarcoma tampak massa solid heterogen di
mengalami peradarahan selama juga memiliki area dengan cavum orbita kanan, tidak
operasi serta memiliki kecende- gambaran hemangopericytoma- menginfiltrasi bulbus okuli.
rungan untuk kambuh. Giant cell like pattern, namun mudah Makroskopis, massa solid berbatas
angiofibroma merupakan SFT dibedakan dari SFT dengan tegas di regio retro orbita,
yang mengandung komponen adanya pulau-pulau kartilago. berukuran 6,5 x 6,5 x 6 cm.
pseudovascular spaces dengan Juxtaglomerular tumors yang Mikroskopis, tumor berbatas
tegas, sebagian besar tampak
Tabel 1. Bagan stratifikasi risiko untuk solitary fibrous tumor11 hiperselular mengandung proli-
ferasi sel spindel neoplastik
Faktor risiko Skor Persentase bebas Kelangsungan diselingi dengan haemangipe-
metastasis hidup pada ricytoma-like branching vascular
( 5 tahun; penyakit tertentu yang menonjol. Mitosis sulit
10 tahun) (5tahun; 10 tahun) ditemukan. Pulasan imunohisto-
kimia CD34 positif kuat dan Ki67
Usia kurang dari 5% sehingga
< 55 tahun 0 didiagnosis sebagai extra pleural
≥ 55 tahun 1 solitary fibrous tumor.
Ukuran tumor (cm)
<5 0 DAFTAR PUSTAKA
5 hingga < 10 1
10 hingga < 15 2 1. Fletcher CDM, Bridge JA, Lee
≥15 3 JC. Extrapleural Solitary
Mitosis Fibrous Tumour. Dalam:
(jumlah mitosis/ Fletcher CDM, Bridge JA,
10 lapangan Hogendoorn PCW, Mertens F,
pandang besar) penyunting. WHO Classifi-
0 0 cation of Tumours of Soft
1-3 1 Tissue and Bone. Lyon: IARC;
≥4 2 2013. h. 80-2.
Risiko Skor
Rendah 0-2 100% 100% 2. Mulay K, Honavar SG.
Sedang 3-4 77% ; 64% 93% ; 93% Orbital solitary fibrous
Tinggi 5-6 15% ; 0% 60% ; 0% tumour with multinucleate
giant cells: case report of an

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 199


MEDICINA • VOLUME 46 NOMOR 3 • SEPTEMBER 2015

unusual finding in an Tissue. Dalam : Mills SE, Surgical Pathology. Edisi ke-
uncommon tumor. Indian Carter D, Greenson JK, 10. Mosby: Elsevier; 2011. h.
Journal of Pathology and Reuter VE, Stoler MH, 2477.
Microbiology. 2013;56:282-4. penyunting. Sternberg’s
10. Fritchie KJ, Carver P, Sun Y,
Diagnostic Surgical
3. Girnita L, Sahlin S, Orrego Batiouchko G, Billings SD,
Pathology. Edisi ke-5.
A, Scregard S . Malignant Rubin BP, dkk. Solitary
Philadelphia: Lippincot
solitary fibrous tumour of the fibrous tumor. Is there a
William & Wilkins; 2010. h.
orbit.Acta Opthalmol. molecular relationship with
148.
2009;87:464-7. cellular angiofibroma, spindle
7. Ali MJ, Santosh G. Orbital cell lipoma and mammary-
4. Daigeler A, Lehnhardt M,
solitary fibrous tumor: A type myofibroblastoma?.
Langer S, Steinstraesser L,
clinicopathologic correlation American Journal of Clinical
Steinau H-U, Mentzel T, dkk.
and review of literature. Oman Pathology. 2012;137:963-70.
Clinicopathological findings in
Journal of Opthalmology.
a case series of extrathoracic 11. Dermicco EG, Park MS,
2011; 4(3):147-9.
solitary fibrous tumor of soft Araujo DM, Fox PS, Basset
tissue. BMC Surgery. 8. Kim HJ, Kim H-J, Kim Y-D, RL, Pollock RE, dkk. Solitary
2006;6:10. Yim YJ, Kim ST, Jeon P, dkk fibrous tumor: a
. Solitary fibrous tumour of the clinicopathological study of
5. Weiss SW, Goldblum JR,
orbit: CT and MR Imaging 110 cases and proposed risk
Folpe AL. Enzinger and
Findings. American Journal of assessment model. Mod
Weiss’s Soft Tissue Tumors.
Neuroradiology. 2008;29:857- Pathol. 2012;25(9):1298-306.
Edisi ke-6. Philadelphia:
62
Elsevier; 2014. h. 1120-35.
9. Rosai J. Rosai and Ackerman’s
6. Brooks JS. Disorders of Soft

200 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN

You might also like