Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 23

JURNAL FORMULASI KOSMETIKA

Nama :
Marta Karmelia O.A (2443011214)
Silvia Septiana (2443011138)
Raymond Harris (2443011185)
Cecilia Benita (2443011216)
Yoseph Olla K. (2443011220)
Golongan/ kelompok : W / D
Hari / Tanggal : Kamis, 6 Februari 2014

I. Nama Sediaan Kosmetika


Massage Creamtipe w/o
II. Tujuan Pemakaian(Harry’s Cosmeticology 7th ; p.62)

Mencegah kerusakan kulit pada saat pemijatan


Mengangkat sel kulit mati
Melancarkan peredaran darah
III. Formula
Formula
Standart Pembanding Modifikasi
Massage Cream Viva Cosmetics
P.T. “Vitapharm” Surabaya
Nama Fungsi Konsentrasi Nama Fungsi Konsentrasi Nama Fungsi Konsentrasi
Bahan Bahan Bahan
th th th
Mineral Mineral -
Emolient (HPE 5 ; p.471) 30 % Emolient (HPE 5 ; p.471) Mineral Oil Emolient (HPE 5 ; p.471)

Massage Cream Strawberry | 1


Oil oil
Gliseril Emulsifying agent, 20 % Glyceryl Solubilizing agent, stabilizing Gliseril Emollient, emulsifying 20%
th
Stearat stiffening agent (HPE 5th ; stearate Stearat agent, stabilizing agent.
agent (HPE 5 ; p.308)
p.155) (HPE V hal 308)
BHT Antioxidant 0,1 % BHT Antioxidant - BHT Antioxidant 0,1%
Methylpar Antimicrobal preservative 0,18 % Methylpar Antimicrobal preservative - Methylpara Antimicrobal preservative 0,18%
aben / th aben th ben / th
(HPE 5 ; p.629) (HPE 5 ; p.629) (HPE 5 ; p.629)
Nipagin Nipagin
Propylpara Antimicrobal preservative 0,02 % Propylpara Antimicrobal preservative - Propylparab Antimicrobal preservative 0,02%
th th th
ben / ben /
(HPE 5 ; p.466) (HPE 5 ; p.466) en / Nipasol (HPE 5 ; p.466)
Nipasol Nipasol
- 8%
Gliserin Emollient, Humektan 8% Cholestrol Emolient, emulsifying agent Gliserin Emollient,
th th
Humektan
(HPE 5 hal 301) (HPE 6 ; p.178)
(HPE V hal 301)
-
Cethyl Emusifying agent, 25 % Cetyl Emulsifying agent, stiffening Ceto stearil Emulsifying agent dan 5%
stiffeningagent (HPE 5th ; th
alcohol alcohol agent (HPE 5 ; p.155) alkohol viscosity-increasing agent
p.155) (HPE VI, hal 150)
- - - Perfume Pemberi aroma - Perfume Pemberi aroma q.s
- - - Beeswax Emusifying agent, stiffening - - - -
agent (HPE 5th ; p.817)
Vaselin Emulsifying agent; 2 Petrolatum Emolien,oil base - Lanolin Emulsifying agent; ointment
Album ointment base. th base.
(HPE 5 p.509)

Massage Cream Strawberry | 2


(HPE 5th hal 510) (HPE V hal. 399)
Span 60 / Emulsifying agent 5% Cetearyl Emulsifying agent, stiffening - Span 60 / Emulsifying agent 5%
th th th
Sorbitan alcohol Sorbitan
(HPE 5 hal. 714) agent (HPE 5 ; p.155) (HPE 5 hal. 714)
monostear monostearat
at
2% - 2%
Tween 60 Emulsifying agent Stearic Emulsifying agent, Tween 60 / Emulsifying agent
th th
/ acid solubilizing agent (HPE 5th ; Polisorbat
(HPE 6 hal 550) (HPE 6 hal 550)
Polisorbat p. 696) 60
60
Ceteareth- Emulsifying agent, wetting -
33 / PEG agent
th
33
(HPE 5 p.566) -
Aquadest Solvent Ad 100 Aquadest Solvent Aquadest Solvent Ad 50
th th th
(HPE 5 hal 802) (HPE 5 hal 802) (HPE 5 hal 802)
Modifikasi:
a. Modifikasi Bahan Utama:
Nama bahan yang diganti:Bahan utama digunakan buah strawberry.
Alasan: Buah strawberry merupakan salah satu sumber dari antosianin. Antosianin dalam buah strawberry terdapat sebanyak 69mg/ 100 gram.
Antosianin memiliki daya antioksidan yang dapat mencegah efek negative dari radikal bebas dan mencegah penuaan dini.(Nabilla A.,dkk., N.D; A.
Setyanigrum,2010)
b. Modifikasi Bahan Penyusun Basis
Nama bahan yang diganti: Cetylalcohol diganti menjadi ceto stearil alcohol

Massage Cream Strawberry | 3


Alasan:
Cetoalcohol dapat menstabilkan emulsi dan dapat berperan sebagai co-emulsi sehingga mengurangi penggunaan surfaktan
Cetoalcohol dapat membentuk emulsi w/o maupun o/w yang baik
Cetoalcohol dapat meningkatkan viscositas sediaan.
th
(HPE 6 p.150)
Nama bahan yang diganti : Vaselin album diganti menjadi lanolin
Alasan :
Lanolin dapat membentuk emulsi yang stabil
Lanolin dapat mencegah ketengikan emulsi selama penyimpanan.
th
(HPE 5 p.399)

IV. Matriks (Bahan aktif dan bahan tambahan ) untuk formula hasil modifikasi
No. Nama Bahan Karakteristik Kadar Kadar Fungsi OTT Alasan dipakai dalam
Sifat Kimia Sifat Fisika Lazim Terpilih formula
1. Strawberry Klasifikasi Kandungan buah 0,63% 0,63% Bahan aktif - Buah strawberry kaya
Kingdom : Plantae strawberry. akan senyawa
Divisi : Spematophyta antioxidant yang dapat
Sub divisi : Angiospremae mencegah efek dari
Kelas : Dicotyledonae radikal bebas, yang
Ordo : Rosales dapat menyebabkan
Famili : Rosaceae kerusakan pada

Massage Cream Strawberry | 4


Genus : Fragaria jaringan kulit
Spesies : Fragaria vesca L.
2. Mineral Oil Pemerian: Boiling point : 1,0-32% 30% Emollient Senyawa Biasa digunakan
Cairan tidak berwarna, berminyak, >360°C (HPE (HPE pengoksidasi dalam sediaan
th 5thhal.471) 5thhal.471)
transparan kental,tanpa fluoresensi di kuat (HPE 5th kosmetik sebagai
(HPE 5 hal.471)
siang hari. Praktis tidak berasa hal.472) emollient.
danmemiliki bau samar saat minyak Memiliki
dipanaskan. kelarutan yang
th
baik dalam minyak
(HPE 5 hal. 471)
Kelarutan: th
(HPE 5 hal 471-472)
praktis tidak larut dalam etanol (95%),
gliserin, danair, larut dalam aseton,
benzena, kloroform, karbon
disulfida, eter, dan petroleum eter. Larut
dengan mudah dalam minyakmenguap
dan dalam bentuk minyak tetap, dengan
pengecualian dari minyak jarak.
th
(HPE 5 hal 471)
3. Gliseril Pemerian: Rumus Kimia: - Emollient, Senyawa asam Dapat bertindak
Stearat Krim putih seperti lilin padat dalam 21 42 4
emulsifying sebagai stabilizer
bentuk butiran-butiran, serpih, atau BM : 358.6 agent, yang efektif
bubuk. Sekarang Melting point : 55- stabilizing Dapat membentuk

Massage Cream Strawberry | 5


lilin memiliki bau, rasadan sedikit 60°C agent. emulsi w/o dan o/w
berlemak (HPE 5th hal 309) (HPE 5th hal th
(HPE 5 hal 308)
th
308)
(HPE 5 hal 308)
Kelarutan:
larut dalam etanol panas, eter,
kloroform, panas
aseton, minyak mineral, dan minyak
tetap. Praktis tidak larut dalam
air, tetapi dapat terdispersi dalam air
dengan bantuan kecil
jumlah sabun atau surfaktan lain.
(HPE th hal 309)
4. BHT Pemerian : Rumus Kimia : 0,0075- 0,1% Antioxidant Senyawa fenolik Dapat mencegah
Kristal putih pucat atau kekuningan 15 24
0,1% dan reaksi akibat atau
dengan bau khas fenolik yang samar BM :220.35 senyawa fenol, memperlambat
th senyawa
Boiling point : ketengikan
(HPE 6 p.75
Kelarutan: 26,5°C pengoksidasi. oksidatif lemak.
th
Praktis tidak larut dalam air, gliserin, Melting point : Memiliki beberapa
(HPE 6 p.75)
propilena glikol, larutan alkali 70°C aktivitas antivirus
hidroksida, dan larutan asam mineral th th
(HPE 6 p.75) (HPE 6 . 76)
encer. Mudah larut dalam aseton,
benzena, etanol

Massage Cream Strawberry | 6


(95%), eter, methanol, toluene, minyak,
dan minyak mineral.
Lebih mudah larut dari butylated
hydroxyanisole dalam minyak makanan
dan lemak.
th
(HPE 6 p.75)
5. Metylparaben Pemerian: Rumus Kimia : 0,015 – 0,2% Pengawet Aktif dalam
/ Nipagin 0,2% th
Kristal tidak berwarna atau serbuk C8H 8 O₃ melawan bakteri
(HPE 5 , hal
berwarna putih, tidak berbau atau BM : 152,15 (HPE 5th, 466) gram positif dan
hampir tidak berbau (HPE V, hal 466) th hal 466) negatif
(HPE 5 , hal 466)
Kelarutan: Melting point: 125 – Efektif terhadap
128⁰C ragi dan jamur
Larut 1:6 dalam gliserin, 1:400 dalam
th
Efektif pada range
air, 1:50 dalam air 25⁰, 1:30 dalam air (HPE 5 , hal 467)
pH yang luas
80⁰C, 1:5 dalam propilenglikol (HPE V,
hal 467) th
(HPE 5 , hal 466)
6. Propilparaben Pemerian: Rumus kimia: 0,01 – 0,02% Pengawet Aktif dalam
Serbuk putih, tidak berbau, tidak C10 H12O3 0,02% (HPE V, hal melawan ragi,
memiliki rasa, seperti kristal (HPE V, BM: 180,20 (HPE V, (HPE V, 629) jamur dan bakteri
hal 629) hal 629) hal 629) Efektif dalam range
Kelarutan: pH yang luas
Larut 1:250 dalam gliserin, 1:2500
(HPE V, hal 629)

Massage Cream Strawberry | 7


dalam air, 1:225 dalam air 80⁰C (HPE
V, hal 630)
7. Gliserin Pemerian : Rumus Kimia: ≤30% Humektan Gliserin juga dapat
Cairan jernih, tidak berwarna, tidak 3 80 3 (HPE V (HPE V hal digunakan sebagai
berbau, kental, higroskopis BM:92.09 hal 301) 301) emollient, dan dapat
cair, tetapi memiliki rasa manis, kira- Boiling point : 290°C membantu melarutkan
kira0,6kalisemanis (dengan dekomposisi) nipagin dan nipasol.
sukrosa. Melting point : (HPE V hal 301)
(HPE V hal 301) 17,8°C
Kelarutan : (HPE V hal 301-302)
Aseton: terlarut
Benzene, kloroform,minyak: Praktis
tidak larut
Etanol (95%), methanol, air : larut
Eter = 1 :500
Etil asetat=1 : 11
(HPE V hal 302)
8. Ceto stearil Pemerian: Boiling point: 300 - - Emulsifying Senyawa Dapat
alkohol Granul atau pellet, sepihan berwarna 360⁰C agent dan pengoksidasi meningkatkan
putih atau krem Melting range: 48- viscosity- kuat dan garam viskositas dan
th increasing logam
Kelarutan: berfungsi sebagai
55⁰C (HPE 6 , hal
th
150) agent pengemulsi baik
Larut dalam etanol (95%), eter dan (HPE 6 hal

Massage Cream Strawberry | 8


th
minyak; praktis tidak larut dalam air 150) emulsi o/w
(HPE 6 , hal
th
150) maupun w/o
(HPE 6 , hal 150)
Dapat
menstabilkan
emulsi dan
berfungsi sebagai
ko-emulsi,
sehingga
mengurangi jumlah
pemakaian
surfaktan untuk
menstabikan
emulsi

th
(HPE 6 , hal 150)
9. Lanolin Pemerian: - - 3% Emulsifying Prooxidant Menghasilkan
th
Lilin berwarna kuning puzat dengan agent; emulsi yang stabil
(HPE 6 p.379)
rasa yang manis dan berbau khas ointment base. tidak mudah
Meltedlanolinadalahcairan jernih atau (HPE 5th tengik pada
hampir jernih,berwarna kuning. p.399) penyimpanan.
Kelarutan: th
(HPE 5 p 399)
Mudah larut dalam benzena, kloroform,
eter, dan minyak, sedikit larut dalam

Massage Cream Strawberry | 9


etanol dingin (95%), sangat mudah larut
dalam etanol mendidih (95%), praktis
tidak larut dalam air
th
(HPE 6 p.379)
10. Span 60 / Pemerian: Rumus Kimia: 1-10% 2% Emulsifying - Pada penggunaan
Sorbitan cairan kental berwarna kuning dengan 24 46 6
agent dengan kombinasi
bau dan rasa yang khas.
monostearat BM: 431 (HPE 5th hal. polisorbat,akan
th 714) menghasilkan
Kelarutan: (HPE 5 p.714)
emulsi w/o atau
Ester sorbitan umumnya larut atau
o/w dengan
terdispersi dalam
berbagai
minyak, dan juga larut dalam sebagian
besar pelarut organik. Dalam air, konsistensi
th
meskipun tidak larut, umumnya (HPE 5 p.715)
terdispersi.
th
(HPE 5 p.714)
11. Tween 60 / Pemerian: Rumus Kimia: 1-10% 5 Emulsifying Fenol, tannin, Tidak mengiritasi
Polisorbat 60 Cairan berminyak warna kuning dengan 64 126 26
(HPE 6th agent tar Tidak toksik
bau khas, rasa hangat dan agak pahit. p.551) th
BM :1312 Kombinasi
(HPE 6 hal
Kelarutan: th
550) bersama sorbitan
(HPE 6 p.551)
Larut dalam etanol dan air, tidak larut monostearat
dalam mineral oil dan minyak sayur. menghasilka
th
(HPE 6 p.551) emulsi w/o dan

Massage Cream Strawberry | 10


o.w dengan
berbagai
konsistensi
th
(HPE 6 p.551)
12. Perfume - - q.s q.s Pemberi aroma - Meningkatkan
daya tarik
konsumen
13. Aquadest q.s
Pemerian: Rumus Kimia : H₂O Ad 100mL Pelarut - Tidak toksik
Cairan jernih tidak berwarna, tidak (HPE V, hal Pelarut universal
BM: 18,02
berbau, tidak berasa 802)
Boiling point: 100⁰C
(HPE V, hal 802)

V. Bentuk Sediaan Dasar


a. Bentuk : Krim W/O
b. Definisi :
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.
(Depkes RI, 1995)
Krim merupakan suatu system emulsi yang tidak stabil secara termodinamika dimana mengandung paling sedikit dua fase yang tidak saling
bercampur. Salah satu fase bersifat polar (air) dan fase yang lainnya bersifat non-polar (minyak). Krim dapat dibuat dengan beberapa jenis, yaitu
emulsi air dalam minyak (w/o atau a/m), emulsi minyak dalam air (o/w atau m/a) (Ansel, H.C., 1989)

Massage Cream Strawberry | 11


c. Persyaratan Umum :
Penampilan menarik, permukaan halus dan homogen, bebas dari partikel kasar.
Tidak berbahaya secara dermatologi
Tidak mengiritasi kulit
Mudah dioleskan secara merata pada kulit
Tidak berbau tengik
Tidak mengandung partikel yang keras dan tajam

(Depkes RI,1979)

VI. Bentuk Sediaan Kosmetik Terpilih


a. Bentuk :Massage Cream tipe w/o
b. Definisi :
Massage Creamtipe w/o merupakan sediaan semi solid atau sediaan setengah padat yang berfungsi mencegah pembentukan sel-sel kulit mati
secara berlebihan dan menjaga sirkulasi darah pada epidermal tetap dalam kondisi baik.(Rieger M.M., 2000)
c. Persyaratan Umum :
Biasanya mengandung mosturizer
Bersifat oklusif
Ringan dan mudah pada saat pemijatan (Harrys cosmeticology ed.7 p.60)

VII. Susunan Formula


No. Nama Bahan Sinonim Bahan Konsentrasi (%) 1 Resep 1 Batch
Pengganti Awal Modifikasi (50gram) (2 pot= 100 gram)

Massage Cream Strawberry | 12


1. Strawberry Fragaria x ananassa - 6,3 6,3 3,15 6,3
2. Mineral Oil heavy liquid petrolatum; liquid - 30 32 16 32
petrolatum; paraffin oil
3. Gliseril Stearat glycerine monostearate; glycerin - 20 20 10 20
monostearate;
glycerol stearate;
4. BHT 2,6-Di-tert-butyl-4-methylphenol - 0,1 0,1 0,05 0,1
5. Metylparaben Nipagin - 0,18 0,18 0,09 0,09
6. Propilparaben Nipasol - 0,02 0,02 0,01 0,02
7. Gliserin Glycerine; Glycon G- - 10 10 5 10
100;trihydroxypropane glycerol.
8. Cetylalcohol Cachalot; Crodacol C70; Ceto stearil 25 23 5 10
Crodacol C90 alcohol
9. Vaselin album White petrolatum Lanolin 2 3 1,5 3
10. Span 60 Sorbitan monostearat - 2 2 1 2
11. Tween 60 Polisorbat 60 - 5 5 2,5 5
12. Perfume - - q.s q.s q.s q.s
13. Aquadest - - ad 100 ad 50 ad 50 ad 100

Massage Cream Strawberry | 13


VIII. Rancangan Cara Pembuatan

Fase minyak : Fase air :


Nipagin dilarutkan
Mineral Oil
Lanolin Nipasol dalam gliserin
Gliseril stearate dilebur Tween 60
Ceto steryl alcohol
Span 60
BHT

Dicampur di mortar panas, aduk


hingga homogen

Tambahkan buah strawberry

Tambahkan perfume

Aduk ad homogen
Masukkan dalam wadah sediaan, beri
etiket, brosur dan masukkan ke dalam
dus.

Massage Cream Strawberry | 14


IX. Spesifikasi Sediaan

Parameter Spesifikasi

Organoleptis
Bau Bau khas
Rasa Lembut
Warna
Mudah dioleskan
Perabaan
Uji makroskopis
Aerasi Tidak ada aerasi
Tembus cahaya Opaque
Gumpalan Tidak ada gumpalan

Daya sebar < 20 detik; > 0,5 cm


Konsistensi Tidak lengket

Sifat tercucikan air < 4 menit

Viskositas

pH 5,5 – 6

Uji iritasi Tidak mengiritasi

Massage Cream Strawberry | 15


X. Rancangan Evaluasi
1. Pemeriksaan Organoleptis
Penampilan
Warna sediaan
Bau
(Carter,1975)

2. Uji makroskopis
Cara:
0,1 gram sediaan diletakkan pada obyek glass, ditutup dengan obyek glass lain, tekan. Amati sifat tembus cahaya, ada tidaknya gumpalan dan ada
tidaknya aerasi.
3. Uji daya sebar
Cara:
Ambil 0,5 gram sediaan krim kemudian letakkan dengan hati-hati di atas kertas grafik yang dilapisi kaca transparent biarkan sesaat (15 detik),
hitung luas daerah yang diberikan oleh sediaan, kemudian ditutup dengan lempengan kaca yang telah diberi beban tertentu (10 gram, 20 gram,
sampai 100 gram) dan biarkan selama 60 detik. Hitung luas yang dihasilkan oleh sediaan (Voight, 1994)
Kriteria Persyaratan
Sangat mudah menyebar 0-10 detik : >1cm
Mudah menyebar 10-20 detik : 0,5-1 cm
Tidak mudah menyebar >20 detik : < 0,5cm

Massage Cream Strawberry | 16


4. Uji konsistensi
Cara:
Sediaan yang akan diperiksa dimasukkan ke dalam wadah khusus dan diletakkan pada meja penetrometer. Peralatan diatur hingga ujung kerucut
menyentuh bayang permukaan sediaan yang dapat diperjelas dengan menghidupkan lampu. Batang pendorong dilepas dengan mendorong
tombol start. Angka penetrasi dicaba lima detik setelah kerucut menembus sediaan. Dari pengukuran konsistensi dengan penetrometer akan
diperoleh yield value.Suatu sediaan dikatakan mudah menyebar jika memiliki nilai yield value berkisar antara 100-1000 dyne/ cm2. Pemeriksaan
konsistensi dilakukan pada minggu awal dan minggu akhir dengan penyimpanan pada suhu 28 ± 2°C. (Zatz & Kushla, 1989)

5. Sifat tercucikan air


Cara:
Dilakukan dengan 1 gram sediaan krim kemudian dioleskan pada telapak tangan kemudian diberikan sejumlah volume air sambil tangan dibilas.
Air dilewatkan dari buret dengan perlahan-lahan, amati secara visual ada atau tidaknya krim yang tersisa pada telapak tangan dan catat volume
air yang dipakai (Jellinek,1970)
Kriteria Persyaratan
Sangat mudah tercucikan +++ (0-2 menit)
Mudah tercucikan ++ (2-4menit)
Tidak tercucikan + (>4 menit)

6. Viskositas
Alat: viskometer Brookfield
Cara:

Massage Cream Strawberry | 17


Pengukuran viskositas dengan menggunakan viscometer Brookfield menggunakan spindle nomor yang sesuai, dipasang pada alat kemudian
dicelupkan ke dalam sediaan yang telah diletakkan dalam beaker glass. Kecepatan alat dipasang pada kecepatan yang beragam pada 2, 4, 10, 20
rpm, dan kemudian dibalik 20, 10, 4 dan 2 rpm kemudian dibaca skalnya dengan mengamati sediaan saat posisinya stabil. (Riani, 2012)

7. Penentuan pH sediaan
Alat : pH meter
Cara:
Dilakukan dengan cara mencelupkan elektroda pH meter ke dalam setiap sediaan masker gel yang sebelumnya telah dilarutkan dengan
aquadestilata. Setelah elektroda tercelup, nyalakan pH meter kemudian didiamkan hingga layar pada pH meter menunjukkan angka yang stabil (
Septiani S., et al., )

8. Uji iritasi
Cara:
Uji iritasi dilakukan terhadap 10 orang relawan dengan teknik patch test yaitu tempel terbuka yang dilakukan dengan mengoleskan sediaan (F1,
F2, dan F3) seluas 2,5 cm2 pada punggung tangan kanan sukarelawan dan punggung tangan kiri basis (F0) sebagai pembanding. Uji keamanan
dilakukan selama tiga kali dalam sehari selama tiga hari berturut turut setelah pembuatan dan pada hari terakhir penyimpanan untuk masing-
masing sediaan. Gejala yang timbul diamati, umumnya iritasi akan segera ditunjukkan dengan adanya reaksi kulit sesaat setelah pelekatan atau
penyentuhan pada kulit, iritasi demikian disebut iritasi primer. Tetapi jika reaksi ini timbul beberapa jam setelah penyentuhan atau pelekatan pada
kulit, maka iritasi ini disebut iritasi sekunder ( Septiani S., et al., )

Massage Cream Strawberry | 18


9. Pemeriksaan stabilitas terhadap suhu
Cara:
Dilakukan pada dua kondisi. Untuk kondisi dibawah suhu 0°C sebanyak 2 gram krim dimasukkan ke dalam wadah krim, kemudian diletakkan di
dalam lemari es dengan temperature 4°C, dibiarkan selama 24 jam lalu dikeluarkan. Setelah itu diamati apakah terjadi pemisahan atau tidak
(Jellinek 1970, Martin, 1993)
10. Pengukuran distribusi ukuran partikel
Alat: Mikroskop yang dilengkapi dengan micrometer okuler
Cara:
Timbang sediaan sebanyak 0,1 gram kemudian diencerkan dengan air suling hingga 1 mL. Ambil sedikit hasil pengenceran tersebut kemudian
teteskan pada kaca objek dan lakukan pengukuran partikel 500 partikel (Lachman, dkk. 1994)
11. Kromatografi Lapis Tipis
Senyawa:
Fase diam: Silica gel GF254
Fase gerak:
Cara kerja:
Chamber dikalibrasi ad 20 ml (sesuai kapasitas masing-masing chamber)
Masukkan 20 ml eluen fase gerak dalam chamber
Menjenuhkan chamber dengan menggunakan kertas saring selama ± 30 menit
Menotolkan ekstrak cair dan senyawa pembanding pada plat fase diam (silica gel)
Meletakkan silica gel tersebut pada chamber sampai eluen naik hingga batas atas
Mengeringkan plat silica gel, lalu semprot dengan penampak noda
Menghitung harga Rf-nya

Massage Cream Strawberry | 19


XI. Rancangan Kemasan

Netto 50 gram
Komposisi : Cara Pemakaian :
Ekstrak Strawberry, Mineral oil, BHT, Gunakan pada bagian tubuh, pijat perlahan-
Ceto acetylalcohol, Metil paraben, lahan, kemudian bersihkan dengan waslap
propil paraben, tween 60, span 60, basah.
BEAUTY
lanolin, gliserin, glycerin stearate, MASSAGE
perfume, aquadest No. Reg: NA19130100878
CREAM No. Batch : MC2541
PT. PRINCESS PHARMA
Surabaya - Indonesia

Massage Cream Strawberry | 20


BEAUTY MASSAGE CREAM

Beauty massage cream bermanfaat untuk membantu melancarkan


proses pengurutan yang bertujuan mempertahankan elastisitas atau
kekencangan otot wajah dan badan. Mengandung Emollient untuk
melembutkan kulit dan aroma terapi yang lembut. Mudah
diaplikasikan dan mudah untuk dibersihkan. Terdapat buah
strawberry yang kaya akan antioksidan alami untuk mencegah
kerusakan jaringan kulit dan penuaan dini.
Komposisi:
Buah Strawberry, Mineral oil, BHT, Ceto acetylalcohol, Metil
paraben, propil paraben, tween 60, span 60, lanolin, gliserin,
glycerin stearate, perfume, aquadest.
Cara Pemakaian :
Gunakan pada bagian tubuh, pijat perlahan-lahan, kemudian
bersihkan dengan waslap basah.
Indikasi:
Digunakan untuk mempertahankan elastisitas atau kekecenagan
otot wajah dan badan, serta mencegah terjadinya kerusakan sel
dan penuaan din
Kontraindikasi:
Hentikan pemakaian jika terjadi iritasi pada kulit
No. Reg: NA19130100878

PT. PRINCESS PHARMA


Surabaya-Indonesia
Massage Cream Strawberry | 21
THE BEAUTY SHOP

Cara Pemakaian :
Komposisi :
Gunakan pada bagian tubuh, pijat perlahan-
Ekstrak Strawberry, Mineral oil, BHT, Ceto
lahan, kemudian bersihkan dengan waslap
acetylalcohol, Metil paraben, propil BEAUTY
BEAUTY paraben, tween 60, span 60, lanolin,
basah.
MASSAGE MASSAGE
gliserin, glycerin stearate, perfume,
CREAM aquadest
CREAM No. Reg: NA19130100878
No. Batch : MC2541

PT. PRINCESS PHARMA PT. PRINCESS PHARMA


Surabaya - Indonesia Surabaya - Indonesia

Massage Cream Strawberry | 22


XII. Daftar Pustaka
Anonim.1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal.6
Ansel, H.C., 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi IV. Terj. Dari Introduction to Pharmaceutical Dosage Form oleh Farida Ibrahim. Jakarta: UI Press.
Rowe, R. C., Sheskey, P. J., dan Owen, S. C. (eds.). 2006. Handbook of Pharmaceutical Excipient, 5th edition. London: Pharmaceutical Press.
Lachman, L., Herbert, A.L and Joseph, L.K. (1994).Teori dan Praktek Farmasi Industri.Ed ke-3. Jakarta: UI Press. 1091-1092

Riani H.N., 2012. Uji Aktivitas, Stabilitas Fisik dan Keamanan Sediaan Gel Pencerah Kulit yang Mengandung Ekstrak Jamur Hitam, UI
th
Rieger M.M., 2000. Harry’s Cosmeticology 8 Edition. New York : Chemical Publishing Co, Inc.
Voigt, R.(1994). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi ke-5. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal 343.
Depkes.(1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Massage Cream Strawberry | 23

You might also like