Download as docx or pdf
Download as docx or pdf
You are on page 1of 115
16 tingkap lonjong. Energi getar yang telah ciampi- ‘kasi ini akan diteruskan ke stapes yang meng- ‘Gerakan tingkap lonjong sehingga periimta pada skola vestibull bergerak. Getaran diteruskan ‘melalui membrana Relssner yang mendorong cendolimta, sehingga akan menimbulkan gerak relatf antara membran basiiaris dan membran tektoria, Proses ini merupaken rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya defieksi stereos So/-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjad? penglepasan ion bermuatan listrk cari badan sel. Koadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan heurotransmiter ke dalam sinapsis yang akan merimbulkan potensial aksi pada sarafavdtorus, faly dilanjutkan ke nukleus auditorius sampai ke korteks pendengaran (area 38 - 40) di lobus temporal, GANGGUAN FISIOLOGI TELINGA Gangguen telinga var dan telinga tengah dapat menyebabkan tui Konduktf, sedangkan gangguan telinga dalam menyebabkan tuli sensorineural, yang terbagi alas tulf Kokiea dan {ull retrokoklea Sumbatan tuba eustachius menyebabkan ‘gangguan telinga tengah dan akan terdapattull Konduktif. Gangguan pada vena jugulare berupa aneurisma akan menyebabkan telinga berbunyi sesuai dengan denyut jantung. Antara inius dan maleus berjalan cabang 1. fasialisis yang disebut korda timpani. Bila {erdapat radang di tetinga tengah atau trauma ‘mungkin korda timpaniterepit, sehingga timbul ‘gangguan pengecap. i dalam telinga dalam terdapat alat ke- selmbangan dan alat pendengaran. Obat-obat dapat merusak stria vaskularis, sehingga saraf endengaran rusak, dan tefjad ull sensorineural Setelah pemakaian obat otoioksik seperti streptomisin, akan terdapat gejala gangguan Pendengaran berupa tuli sensoneural dan ‘gangguan keseimbangan, Tull dba atas tu konduktt, tu sensorineural (sensorineural deafness) serta tli campur (mixed! deatness), Pada tull konduktif terdapat gangguan hantaran suara, disebabkan oleh kelainan alau enyakit di telinga luar atau i telinga tengah Pada tu sensorineural (persepif). kelainan fétdapat pada kokiea (telinga dalam), nervus Vill atau di pusat pendengaran, sedangkan tuli ‘campur, disebabkan oleh kombinasi tu Konduktit dan tull sensorineural. Tull campur dapat me- rupakan satu penyakit, misalnya radang telinga tengah dengan komplikasi ke telinga dalam ‘atau merupakan dua penyakit yang berlainan, rmisalnya tumor nervus Vill (tuli saraf) dengan radang telinga tengah (tull kondukti). Jadi jenis ketulian sesuai dengan letak kelainan, Suara yang didengar dapat dibagi dalam bunyi, nada murni dan bising. Bunyi (frekuensi 20 Hz - 18.000 Hz) merupakan frekuensi nada murni yang dapat ‘didengar oleh tetinga normal. Nada murni (pure tone), hanya satu frekuensi, misainya dati garpu tala, piano. Bising (noise) divedakan antara : NB (narrow band), terditl atas beberapa frekuensi spekirumnya terbatas dan WN (white noise), yang terdiri dari banyak frekuensi AUDIOLOGI ‘Audiologl ialah imu yang _mempelaeri tentang soluk belvk fungsi pendengaran yang erat hubungannya dengan habiltasi dan rehabiltasinya. Rehebilitas! jalan usaha untuk mengem- balikan fungsi yang pernah cimiiki, sedangkan habiltas alah usaha untuk memberiken fungsi yang seharusnya dimik Audiologi medi dibagi atas dasar dan auciclogikhusus, audiologi AUDIOLOG! DASAR Audiologi dasar alah pengetahuan me- Ngenai nada muri, bising, gangguan pende- ‘garan, serta cara pemeriksaannya, Pemeriksaan pendengaran diiakukan de- gan: (1) tes penala, (2) tes berbisik, (3) ‘Audiometri nada murni AUDIOLOG! KHUSUS ‘Audologi Hhusus diperlaken untuk men bodakan tul sonsorineural koklea dengen retokoklea, audiomet obyektif, tes untuk tul ‘anorganik, audielog| anak, audiciogi indus CARA PEMERIKSAAN PENDE- NGARAN Untuk mamerikea pendengsran cipor- lukan pemerkszan hantaran melalu' udare den ‘melalui tulang dengan memakai garpu taia atau eudiometer nada mum Kelanan hantaran melalui udara meny bbabkan tui Keoduktf, berariada kelainan di talings lusr atau teinga tengah, sepert atesia liang flinga, eksostoss liang teinga, sarumen, ‘sumbatan fuba Eustachius sera racing telinga tenga Kelainan ol telinga dalam menyebadken tl seneorineurl koklea slau ratokoklea. ‘Secarafsislogictlinga dapat mondongar naa antara 20 sampai 18.000 Hz. Untuk pen- 25 -40.dB uli ragen 340 -55.dB tu sadang >55 -70.dB ful sedang berat 70-90 4B : tl barat > 90 dB tli sangat beret a ‘AUDIOGRAM TELINGA F aa Pendengsran norma Tull sensorineural Normal: ACen 8¢ sama tau kung da 2942 Tu porsepar: AC aan BC len dan 25 4 ‘AC dan BC borne tdak ade 20 [AC an BC bering lade op) oe ull kondutet Tulleamper Tul ond: BC noma atau Raarg da 258 ‘Tuleampur : BClebh da 25 8 ‘AC tin ca 5 ‘AC lath Seon des 80, teat 9p ‘tara AC dan BC terapat gap 22 Dari hasil pemeriksaan audiogram disebut ada gap apablia antara AC dan BC terdapat Peibedean lebih atau sama dengan 10 8, ‘minimal pada 2 frekuensi yang berdekatan, Pada pemeriksaan audiometr, kadang- kadang periu diberi masking. Suara masking, ddiberikan berupa suara seperti angin (bising), ada head phone telinga yang tidak diperksa Supaya telinga yang tidak diperiksa tidak dapat ‘mendengar Bunyi yang diberikan pada telinga yang diperiks Pemeriksaan dengan masking dilakukan pabila telinga yang diperiksa mempunyai pen- dengaran yang mencolok bedanya dari telinga yang satu lagi, Oleh karena AC pada 48.43 atau lebih dapat diteruskan melalui tengkorak ke telinga kontralateral, maka pada talinga kontralateral (yang tidak diperiksa) diben ising supaya tidak dapat mendengar bunyi yang diberikan pada telinga yang ciperiksa + Narrow Bandhoise (NBJ= masking audio. ‘metri nada muri > White noise (WN) = masking auaiometri tutur (speech), KELAINAN / PENYAKIT YANG MENYEBABKAN KETULIAN Kelainan telinga dapat menyebabkan tuit konduktif aiau tull sensorineural (perseptif. Tull Konduktif, disebabkan oleh kelainan Yang terciopat ai telinga luar atau telinga tengah. Telinga luar yang menyebabkan tuli Kone uktitisfah atresia fang tenga, sumbatan oleh serumen, otis ekstema sirkumskrigta, osteoma lang telinga, Kelainan di telinga tengah yang menye- babkan tui konduktf iaian tuba ‘katar / sum. 2. Adame GL. Boeis fundamentals of ot Batan tube eustachius, otitis media, otosk resis, timpanosklerosis, hemotimpanum dislokasi tulang pendengaran. Tuli sensorineural (perseptif dibag) date {ull sensorineural koklea dan retrokokieo, Tull sensorineural koklea disebabkan ob aplasia (kengenital), labirinttis (oleh bakter virus). intoksikasi obat streptomisin, kanamisi garamisin, neomisin, kina, asetosal atau alkohs Selain itu juga dapat disebabkan oleh mendadak (sudden deafness), trauma kapiti trauma akustk dan pajanan bising, Tull sensorineural retrokoklea disebal kan oleh neuroma akustk, tumor sudut por Serebelum, mieloma multipel, cedera otal Perdarahan alak dan Kelainan otak lainnya, Kerusakan telinga oleh obat, pengaru suara keras dan usia lanjut akan menyebabka kerusakan pada penerimaan nada tinggi ¢ bagian basal koklea. Presbikusis lalah penurunan kemampuan ‘mendengar pada usia lanjut. Pada trauma kepala dapat terjadi ke tusakan di otak karena hematoma, sehingge teriagi gangguan pendengaran, Daftar pustaka 1. Wight A. Anatomy and utrastructure ofthe jumsr tt, I: Scott Brows otolaryngology vol 1. Basie ‘Science 8 Wight ed. Londen, Bulterwot, 1967: 1.48 ngalogy. A textbook of Ear, nose and Throat Diseases. 6 Ed WB Saunders Co, 1980: p 27-76, 3. Jack Katz, PhD. Hanbook of clinical! auofogy, third ccaition, 1985: p. 15.38 4. Leblanc A. Atlas of heating and balance organs, A, Dractcal guide for etolayngelogst. Springer, Verog, France 1953, TULI KOKLEA DAN TULI RETROKOKLEA Sarituadin, Jenny Bashiruddin, Widayat Avviandi Unluk membedakan tui koklea dan tu sstrokohiea dlperiukan pamerksaan eudiolog| ‘usus yang tordni dar audemetri Khusus, -E:ciomet objet, pemerksaan tl anorganic ‘¢2n pemeriksaan sudiometn anak AUDIOMETRI KHUSUS Untuk mempalajeaudometh Khusus d- ‘Sukan pemahaman stish rekrutmen recut ent) dan keel Rekctmen 00) Seingkaian -sensifias pendongoran jong Seetihan dates ambang dengar Keadaan in “8 paca ul KoWea. Pada Kelainan Kowes Gssien dapst morbodaken Duryl 1 WO Gengkan ‘orang normal bars dapat mem. ‘Seiakan bury! 5 dB. Misalnya, pada seorang 72°9 ull 30 0B, la dapat memodekan bunyt 3: 48. Pada orang tus blo menderger scars Beiahan, la Udek dapat mendengar [Ge bia nencergar suara keras des yer gl tinge, Kaela (deceyatigve) merupckenadop= {es abnormal merupakanfanca thas pada tt |okckea. Sarat pendengaran cepa la bla [Ereogseng ters menetus. Bila ber itrehat asa skan pulh eamba Fenomena tersebut dapat diacak peda fesen ‘ul sara! dongan melakuken peme Besson khsove, yi is SIS (shor increment sonst indo ‘88 ABLE (atenate binaural loudness 2alans tes) Ses tolelahan Tone decay) Audorretl tutu (apench autiomet) Augometn Bows” (Es sisi Tes ini thas untuk mengetshui adanva ‘Wenan Koklea, dengan memakel fenomena fevtmen, yaity keadaen Koklea yang. dapat Iengacaptsi secara terlsbinan peringian inersies yang toch, sehinoga pasien dopa Iembedakan sels innate yang fest Ny (Campa 3) aa pemericsaan tu, faith dangan mo. enuikan ‘mbar. dergar past Tolebh tah, misama G0 68 Konkan con Tangsangan 20 d8 dala aibeng ana) 50 dB. Selah cherkan tanbana fangtang 58, oy dturnkan © 8, lu 3 a8, 2, tera 10. Be paslen Capa em: bedatannye, barat ies SIs poe Cam an leap ina ek khan 1 8 sampa 20 fal. Kemi dhiting botaps ta Basten is capa monbetakan pepecaeh fe Bia 20 tal bona, bear 100% js hae Ons Yang benarsebaryal 10 tal beat 80% banat, Chaiaan rekutmen pes bla ker 7ETCO%. Bla Toropat sar amare O79 Berar idae thes." Munghin"pendengaran nara alu preg an 2, TES ABLB (ALTERNATE BINAURAL LOUDNESS BALANCE) Pada tes ABLE dlterikan intensias bury tertants pada frekuens! yang sama pada ke- ue toings, sampal Kedus tenga mencapel ‘erepal yang sama, yang deebut balan nega Bila balanetorcapa,terdapatrekruimen posit Pada rokrstman,fungsi kokea lebih Coatatan sensi Pada MLB (menosural loudrass belance tes). Prinsiprya sama dergan ABLB. Peme- riksaan ini diekukan ia terdapat tl perseptt Dilateral. Tes inl lebih sult, Harena yorg bbandirgian ‘alah 2 frokuens!_ yang berbeda pada satu telngs (danggap telinga yang sat Frekuensi naik, sedangkan pada frekuersiturun yang ronal) 3, TES KELELAHAN (TOME DECAY) Terjasinya Kelotaban saraf oleh karene perangsargan tous menens. Jadikalau tings yang diperiksa dirangsang terus mencrus, trata tered alolahan. Tandanya jalan pasien ‘dak dapat mendengar dengan telinga yarg Alpena tu "Aca 2 cara: "11D. = threshold lone decoy {STAT = supra treshcld adeptaton test arto Pemerksaan in) dieruken oleh Garhert paca tahun 1957. Kemucian Rosenterg me- ‘moditkasinya setanun kemdion. Gara Garhert ialah dengan melahukan rangeangan terus manerus pada telirga yang Gioeriksa. dengan Infensitas yang sesusl do- ‘agen ambang dengar, misainya 40 08, Bia Seteldh 09 det mash dapat mendengar Bernd take ada Keblahan (decay). a has tes neat. Sebalknya bila sateah 60 deik tereapat Heleahan, Berar tcak mendenga tesnya post ‘Kemuckan intensitas bury dtambah 5 6 (jath 45" 0B), maka pasien dapat mendencar lag. Rangsengan diterusten dengan 45 cB 100 E co 5 2 co = 6. “10 7 0 +18 «20:«90:«40 80 40 «10 oe Asnoms — stontaay Cte Danaea ‘Samber2, hubungan ntenstas dengan nll skint tata Sr seterusmya, dalam 60 detik dinitung boropa Samvatan intensiasnya, Pesambatan 0- 508: normal 10- 158; singan (tidak has) 20- 25 00 : sedang (dak knes) > 9D 48 : borat (has ada kelelahan) eda Roserberg : bila penambahan hu- ‘29 devi 15.48, dinyatakan noma, sedangkan JG deri 203" sedang, Bestar Cara pomeriksaan ini dimulal oleh verger 238 tchun. 1975. Prinsiprya ialah pemorke ‘$330 pada 3 Fekuensi: 500 Hz, 1000 Hz dan 2000 Hr pada 110 8 SPL. SPL jalan inter. ‘i28 yong ada secara fiska sesunggunnya %10 4B SPL = 100 a8 SL (pada frokuons! 900, 50 2000 He) Ariinya, nade mum’ pada frekuensi 500, $200, 2000 Hz pada 110 ¢8 SPL, diberkan ferus menerus selama 60 detk dan dapat net Sencar, erartitdak ada kellahan Bils kurarg +n £0 detik, maka ada kelelahan (decay) 4 AUDIOMETRI TUTUR (SPEECH AUDIC- METRY) Pada tes Ini dpakal kate-kata yang sudah ‘Susan éalom tilobus (suk bate) Morosiabus = saty sutu tats Bisiabus = cua suku kata Kolekata ini dleusun dalam dafter yang ‘Ssebut : Phonetically balance word LET (PB. sn, Pasion diminta untuk mengutang) kata 22 yang. didengarmolelul hese! tape “Scorver. Pada tll persepttkaklea, pasion sul [suk membedakan bunyi S, R, N.C, H, CH, [Sevangkan pads tu retrokokiea lei sult fag Misainya pada tulip “kadar” didengamya "kas "pasar didenganya "paar. ‘pabila Kala yang. etu crimination score 90-100 8; berart peraengaran ntxmal 78-60%: ui ingan 60-75% tl sedang 50-60 % : Kesukaran mengikutipembicaran’ soher-har 20 % : tl terat Gune pemeriksaan in’ alah untuk merilai emampuan pasien dalam pembicaraan se. harshan, dan untuk menilal unlukperrberan alat bantu dengar (hearing aig) pt Koklea, kate sedarghan speech als: sstian SRT (Speech reception esi) = kemampuan untuk “menguang! kate-Keta_yang. Benar obanyak 50 %, biasarya 20-00 a8 ol elas ‘ambang pendengaran. + SDS (speech discrimination ceo) = shor tertinga’ yang dapat dicapal oleh sesearang aca iniensias torent, 5. AUDIOMETRI AUDIOMETRY) BEKESSY (BEKESSY Mocam audomei inh otomatis dapat ‘menilal ambang pendengaran exsoarang Prinsip pemerksaan in) alah dengan nada yang terputus (inferypted sound) ‘dan nada Yong tecus menerus (consnues sound). Bia aga Suara masuk, maka pasion momoncel tombe) ‘Avan didapatkan graf severt cil gaat, aris yang menaik lah periode ‘Sues yang opal dkiengar, sedangkan gars yang tru iaiah suara yang tcak tordeng Paca telinga normal, arpiitide 10 48. Pada rekrutmen amis lab kel ‘Tipe: Nada terpotus dan true menerue Tipo Il Noda torputue éan torus menerue (contin berm. berpissh. Keadasn ‘ni terdspai pada {uilpersepif etckokes FREKUENG! (2) sao 460 oo oy soe mee ame se Spee = eee Te Il: Nada tempus dan terus manerus Bekosy Toe It: Tul perseptrevohokles bert hanya _sampai_frekuenst 4000 He dan grafic hontny makin Tipo 1, cama dengan grafic Il hany ampli keci, Keadaan ini terdapat pada ful dolebh kecl. persepti koko, FREKUENS! 48) ernie 5 ‘Bekosy Tp I: Tull prsepithokien Bekesy Tel AUDIOMETRI OBJEKTIF Pada pemeriksaan ini pasien tdak harus bereaksi. Terdapat 4 care pemeriksaan, yay ‘sxsometh mpedans,eletrekoMeoyrat (E Coch), evoked response audiometry. Ole Acoustis Emmision (Emisi otcakustie). +. AUDIOMETR! IMPEDANS Pada. pemeriksaan ini diparitsa kelen- furan membran tinpani dengan tekanan terten: 1 pade meatus akustkus ekstora, Didapatkan stan 2. Timpanometn, yay urtuk mengetanul ke- ‘sdaan dalam kavum timpani. Misainya, ade cairan, gengguan tangkaian tulang pen- engaran (ossicular chain), kekakuan mem- bran timpani dan membran timpani_ yang sangat lent. © Fungal tube Eustachius (Eustachion tube functon) untuk rmengetshut tuba Eusiachive terbuka atau tertuup, © Refloks stapedits. Pada telnga normal, refleks stapedius muncul pads rengsangan 70-€0 dB datas ambang dengar Pada lesi Gi koklea, ambang rarasang ‘efleks stapecius menurun, sedangkan pada esi di reroxoklea, amoang it nal, Mase laton antar Gelonbang normal Gambaran hail tinpanomett ‘A nermal Tipe B :terdapat caran a tlinga iengah Tipe C :terdapat gargguan fungsi tuba Eustachius Tipe Ao tordapat gangguan rangkalan twang endengeran. ‘Tipe As: terdapat kekakuan pasa tulang Pendengaran (Otosklerosis ) Compliance (rivary Un fe & 20 ox 20 00 no (Cambor 1, Hasitimpanomete 2, ELEKTROKOKLEOGRAFI Pemerksaan ini digurakan untuk mero- kam gelorrbang-gelembang yang khas cari ‘evoke eloctopotential cochlea, — ‘Gambar8, Nasa latonentargelombang norma Caranya ‘alah dengan elekroce jarum (needle electrode), membren timpani usu ampai prementotum, kemudian dlithat rac. riya. Pemeriksaan in) cukup invasif sehngga saat ini sah [areng dlakukan. Pengembangan pemeriksaan in yang leh lant dengan eletrode Permukean (sutfoce electrode), disebut BERA (bran evoked ospanse audomet) 3. EVOKED RESPONSE AUDIOMETRY Dikenal juga sebagai Brainsiem Evoked Response Audomatry (BERA), Evoked Response Avdiomeiry (ERA) atau Auditoy Branster» Rersponse (ABR) yay sus pemeriisaan unluk meni fungsi penéengaran fan furgsi N Vill Caranya dengan mereka potensial Istik yang dkeliarian sel okies felama_menempuh pejsianan mula telinga alam hingga inthing tetentu i batang otak Pemeriksaan diakukan dengan menggunsken flekrocapermukaan yang. diekatkan paca hull Kopala atau dani dan prosesus mastoid tau lebulis tolinga. Care’ pemerksaan ii ‘mudah, tidak invasif dan bersifalotjekit. rnsip pemeriksaan BERA adalah me- nila peubahan potensia lsirik dota sete pemberan rangsang sensoris berupa buny Rangsang bunyi yang dlberkan melalui head ‘phone akan _menenpuh perjalanan melalui Sarat ke Vill dt Kokiea (gelombang 1), rukieus oklears [getombeng il), nukleus olvarivs Superior (glorbarg Il), lenis lateral (galors tang IV), kolkuus inerer (gelombang Y) emudian menuja ke korieks audiorvs. di Inbus tempora! olak. Perubanan potensial stk i o'ak akan sitorima oleh kotge eloitroda ult kepaladari gelombang yang tmbul di setigp nubleus saref sepaniang jauir saraf pendengaran tersebut dapat dinlai bentuk gelombang dan waktu yang dipeluken dari Saal pembaran rangsarg suara sampal mer apal rukleus-nuklevs sara tersebut. Dengen errikien setiap keterlambatan waku untuk mencapal masingmasing nukleus saraf dapat member ert! Hinia keacaan eeraf pendenger- an, maupun Jeringan otak di sektarya. BERA dapat menberkan inforrasi mengenal Keadaan euofisiolegi, neuroanatom dan serat-saral lersebut hingga pusat-pusat yang lebih tingg! dengan manilal_gelombang yang tirbut leh skh atau iatensi yang memaniang Pemeriksaan BERA sangat bermantaat verutama pads Keadaan tidak memunghinkan, diiakukan ‘pemenksaan_pendengaran’ oiasa, mislnya pada bay, anak dengan gangguan Sfai_dan ‘tingkah aku. inlelegensia.rendah cacat ganca, kesadaran menurun, Pada orang denase dapat untuk memeriksa oreng yang berpure-pura tll (alingering) aiau ada. ke curigaan tu saraf rotokoklea, Cara melakukan pemerksaan BERA, merg- gunakan tiga tuah elektroda yang dilelakkan di vortoks aiau dani dan i belakang Kedua ‘elinga (pada prosesus masicideus), siou pada edia lobulus auricular yang dinubungkan dengan greampilfer. Untuk menial ‘ungsi batang olsk pada umumnya digunakan buy rangseng Clk, Karena dapat mengurangi farolakRangeang ini dberkan molelut hosd ‘phone secara uniateral dan rekaman diakukan pada masingmesing ‘elinga, Reaksi yang [meu akibat rangsang suara sepanjang Jali saraf pendengaren dapat dibedakan menjedi heberapa bagan. Pembagian ini berdasarkan Waku yang dperukan mulai dati saat pem- berian rangsang suara sampal menmbulkan Yealsi dalam beriuk gecombarg, yall: Eaily reapont timoul dalam waktu Kurang dari 10 mil detk, merupakan reaksi dari batang otek Midste Fespense antara 10 ~ 50 mii detk, Merupekan reaksi car) talamus dan korteks auditors primer, Late Response antara 50 ~ 500 mil dail, morypakan reaksl car area aucitoris primer dan sektamya. Perilalan BERA 1. Masa faten absolut gelembang|ILV 2 Beda masing-masing masa laten absolut Cintenvave latency |= VIII MV) 3. Beda masa taten absolut teinga kanan dan kit. (irterauel latency) 4. Beda masa taten pada _penurunan Intenstas bury! fatensy intensity function) 5. Rasio amplitude gelombang Vi, yalturasio antara nai puncsk gelomhang V. ke puncak gelombang |. yang akan meningkat ‘sengan menurumye intenstas. 4 OTOACOUSTIC EMISSION / CAE (Emist otoakust) Emisi otoakustk mewupakan respons kKoklea yang ditasikan oleh sel-seltambut lust yong dipancarkan dalam bertuk energl akustik Sokol rambut luar dipersarat oleh serabut Seraf eferen dan mempunysi eleKromotitas, ‘schingga peigerakan seca rau skan mang, Induks| Cepolarisasi sol. Pergeraken mekanik yeng kecil ciincuks! menjach besar, akbainys Suara yang kedl cubah menjadi lebih besar Hal intlan” yang. meruniukkan ‘bahwé emis) Otoakustik adalah gerakan sel rembtluar dan imereficksixan fungsi Koktea, Sedenghan ‘se! ambit dalam dporcarafi serabut aleron yong berfungsi menguban suara menjadi banghtan link dan tidak ada geratan dan sel rambut sendin, Pemerikeasn OAE dlakukan dengan cara ‘memasukan sumbat telinga (pecbe) ke dalam Viang telinga luer. Dalam prebe tersebut ter- ‘dapat mikrofon dan pengeras stare yarg borungsi momborikan stimulus. Suara \Mikrofon bertungsimanangkap ‘suara yang Ginasikan koslea setelah pamberian stimulus Suma telinga dhuburgkan dengan Komputer untuk mereatat respon yang imbul der! Koklea Peneriksaan sebaikny dialaken diruangan yang sunyi atau kedap suara, hal Ini unuik "engurangi sing lingkungan, ‘Emisi Otoakustk beg! menjadl aia telon- Dok yet: Ems alakuet esortan (Spontancus toacoustic Emission | SOAE) dan Evoked Otoacouste Emission / EOAE), SOAE merupar fan emisi otcakusth yang dinasikan sokee ‘anpa stimulus dari lua, cidapatkan pade GO% tenga sehat, bemada rendah dan mempunyat ‘ila Knisrendah, EOAE merupakan respon foklee yang tmbul dengan adanya sinus Suara, Teréapat tiga jenis EOAE yang dikenl, yaltu: 1) Struts Otoacoiste msi (SFOAE), adslah respon yang. cibanghitken Sieh naga mum yang terus menerusjens. ht tidak mempuryai_ ari Mins dan jawang. ce Quneken. 2). Transienty-evoked Otoaccuets Emission (TEOAE|,merupakan respon stimulus ‘ak Gengan waktu cepat yang tinbu 2 2.5 ms Setelah pomberian “stinulis, TEOAE dak dapat dideteks! pada toinga ‘sengan ambong engar lebih dari 40 JB 3) Distorion-preduct foscoustc Emission (DPOAE) ‘Terjal karena stimulus cua nada_mumi (F1,F2). dengan fiekuensitertentu. Nada muri yang eiperken ‘kan merangsang daeran koklea secafa tors PEMERIKSAAN TULI ANORGANIK Pemeritsaan ini diperukan urtuk meme- siksa seseorang yang pura-pura tui. miseinya lnk mengklaim asuronsi, fdapel bebe apa cara pemeriksaan antera lain 4. Gara Stenger : memberitan 2 nada suara Yeng bersamaan pada kedua telinga, Keri dion pode sisl yang suhat naga djaunken, 2. Dengan audiometi nada muni secara ber blang dalam satu minggu, hesil audio ‘gramnyaberbeca, 3. Dengan mpedans, 4, Dengan BER AUDIOLOGI ANAK Untuk memeritsa ambang dongar onak Gilakuan di dalam ruangan khusus (re fed). Cara memerksa ‘alah dengan bederapa 1. Five fold test : Mena kemampuan anak ddelam memberian respore trhedop. fen sag bunyi yang diberikan. Anak citer ‘angsang bunyi sanbil berman,ke-mudan sievaluasi_ reaksi pendengarannya. at Yang digunakan dapat berupa. meometer ‘ata Viens tone 2 Autlometi bermain (nly audiomet. Pemo- rksaan audiometni nada mum! pada anak yarg diakukan sambl. bermain Dapat imuial pada use 3 ~ 4 tehun bila anak ‘cukup koperai 3. BERA (Bransiom Evoke Response Auometty). Menlai fungs!_pendengaran secara obyertt, dapat dlakukan pada fanck yang tidak operat yang ‘suit dlioerksa dengan pemeritsaan_konvan- sional 4 Echocheck dan Enisi Ovalustk /Ot>- acoustt> emissions / OAE ) Menilal fungsi Kokloa secara obyekif den dapat dlakuken 30 dalam waktu yang sangat singkat. Sangat bermanfaat untuk program skining per ‘dengaran pada bay! dan anak Daftar pustaka 1. Googe |, Adams, Lawence FR. Boles Jr Peter A Higor Boos Furdanertals of Otslaygology, Sath Eaton, 1980: 9123-41 2. Bracimann DE, Don M.Setes WA. Bectic Response Audomery. In Paparella, Stun, ‘Gluckman, Meyerott Eds, Oteaqngoiogy. 3 th Fon WB Sauncers Company 1981 983-1004 Lonsbury, Matin BL. inreducton i Otozcoustic Emesiens The Ar of Oo}gy, 1998 19) 13 Preve BA Fiegerald 78, Otoscoutc Emission In Kate J ec Handbook of Cinal Audoley, 5 Eton. ‘Pniadelphia Lippincott Willan and Wing; 2002. p.440-51, Kemp OT. Otoscouate Emission in Perapctve. In Robiate MS. Gite Ti eds Otaceustc Emission Creal Agplicaons. New York Thine, 1957 paz 3. MASA POSTNATAL, Adonys infeksi boiteri atau vis sepert bela. campak. partis nfs lak (mening, cersefallis), petdarahan pad telinga tengsh ‘reuma temgorel juga dapat menyebabxan tu Sara atau tu KenuKt PEMERIKSAAN PENDENGARAN PADA BAY! DAN ANAK Pada prinsprya_ganagian pendengeran pada bayi harue aiketohus sedi imunghin ‘Wolaupur derajetketulan yan dalam ssorang ‘bay / anak hanya bersita ringan, ramun dor Jam perkemoargan_selanutiya akan mem Pengaruti kemanpuan berboaia dan berbanesa Dalam keadaan normal secrang bay telah memilki kesapan berkorunikas: yang efektt pada usia 18 bulan, berat saat tersetut me- ‘upaken penode krtis untuk mengelahui ado: ya gengouon pendengaren Candingken denean orang dewata pame. nksaan pendengaran pada bayi dan ansk jauh Jeb sult dan memeriskan keteitian dan Ke- Sabaren. Selain itu pemerkse harus memiiki orgetahuan tentang hubungan antara usa boi / ‘anak dengan taraf perkembangan mtonk dan ausitonk. Berdasarkan perimoangan tersedut _adakalanya perudliaukan pemenksaan Uangan ‘tau pomenksaan tembahan untuk melekukan kofirmasi hail pomeriksaan seblumnys, Beberepa pemerksaan pendengaran yang dapat cilacukan paca bay! dan anak ‘Behavoral Onsenaton Auclonetr (BOA) Timpanometn Audiomet bermain (ploy ayclnoty) ‘te Acoustic Emission (OAE) Brainsiem Evoked Response Audlomey (BERA) | BEHAVIORAL OBSERVATION AUDIOMETRY Tes ini berdasarkan respons aki pasien ‘emadao simlus buny dan merupakan respons ang dacari (votunory response), Metede dapat mengetanu seks sist aun ters usat_kognitit yang lebih tinggi, Bahvior! audiometry penting untuk mengetahui respons 3 ‘ubyekt? sistim aucitonk pada bay dan anab, ddan juge betmantaat untuk peniatan habits! endengaren yaity pade pengukuran. let bantu dengar (nearing aid fting) Pemerksaan In dapat sigunakan pada setap tahap usia Perkemtangan bayl, namun pilhan jens tes herus disesualkan dergan usa bay Pemerkssan diskskan pads ruangan yang cukup tenang lbisng lingkungen sak leoin dan 60 dB), ideainya pads rvang kedap ‘vara (scund proof oom). Sekagal sumiber buny sedeshana dapat digunatan tepukan tangan, tambur, bola plesk beret past, romason keris ‘mnyak, bel terompet kare. rainan yang mem. punyai bunytrekuens tinggi (squaker fey) Sumber buny teseput harus cikaliras! feekuensi den intenstesnya. Sia te'secia Diss ‘ipaka at bustan pabtk eopors baby reocto meter Neomoter. Viena ‘one (fekvens! 2000 Hz dengan pihan intenstas 70, 60, 90 dan 100 0) Dinial Kemamouan anak dalam member: kan respons torhadap sumber bury tersebut Pemetksan Solavoral Otseriation Aucomotry itedekan mead (1) Bshavos Refox Auomety dan (2) Boteviorl Response Audiomatry Behavioral Retox Aucometry Diahuken pengaatan respons betavoral yang bersifet rfleke sebagai reeks terhadap Stimulus bunyi Respons behaviowl yarg dapat diamati aniara lain: mengejapkan mata (auropappetral refs), melebarken Mata (eve widening), merge rutian wajah (grimacing). erhents menyusu (cessation reflex), denyut jartung meningkat. Fefleks Moro (paling konsisten), Refeks auro- Ppabebal can Mow renta tehadapefek hebi.as maksucnya bila stmuie aiberkan berviang lang bay menjadi dosan eahingga tidak ‘menber respon welauoun depat mendengar ‘Stimulus cengan intenstas sektar 85 - 0 dEHL ‘ioerikan meat fouaspeaker, jad) menypakan melode sound fold ateu dikenal aga sebagal Free fold test Stimulus juga dapat diterkan ‘meaiui noisemater yang dapat cpiih inten sitesnya. Pemericsagh in dae dapat ener tukan embeng dengar Bila kta mengharapkan teqadinya refleks Moro éengan stimulus bunyi yang keras sa 4 baiknya atakokan pda akhirprosedur karena bay akan terest takut dan menangis, $= hingga menyurtkan cbservasi selenjunye Behaveral Response Aucionety ‘Pada bayi normal sektar usia ~ 6 tun, ‘stimules akustk akan menghasikan pola res- ors kas betupa menowt atau menggerakean Fepala ke ereh sumer Bury uariapangan ppandang.Awalnya gerakan kepala hanya pata Biaang hersental. dan dengan bertanbshny Usia bays dapat mebkalsir Sumber bunt oa torch bawoh Selanjanya bay: mampe mencar ‘Sumber buryi dan banan ates. Pada bey! rormal emampuan melekals sumbe our dal segala arch acantercapal pada usia 13-18 Dulan ‘Tekh Bohavieral Respense Avdiometry yang senrakal duncan scala (1) Tes Dsrast {an (2) Visual Renorcemen Audomoty (VRA). + Tes Distats! Tes ini dlakukan didalam nang kedap ‘vera, manggunekan stmuus nada. mun Bayi cipenghu leh itu atau pongacuh Diperikan 2 orang pemenksa, pemerisa pertama tertugas untuk mongaga konsen- tres bay, misainya dengan memperinatkan manor yang tidat terials manark parhatan Selan nempethatian respons bay. Perenksa eas bemeran membetkan stmus ur. rmainya cengan audorete! yeng terbubang ‘dengan pengerae Suara. Respons terhedap stimulus bunyi adalan rmenggerakian bola rata atau menoien ke fh sumber buny. Bla idk ada reeoone ternacép stmut buny. pemerksaan didang) sekal lag) Kalo tetap dak berbas, peme- Fkszan Ketga dliskukan lag)? Tanga Ke- fnudan, Seangairya tetap tidck ada ro bons harus Glekukan pemenksaen audciogk Fenjuan yang ebb lergken Vics! Reinforcament Audiomatry(VRA) Mule dopo! diakskan pode bayt usa 4-7 ula dimana Kontrl reuromolor berupa ‘emampuar menca sumer bun sudah ber femtang. Padarmaca i fespors unconconed bovaih mojed respone sondtionod Pame- fiksoan pendengaran bedasarkan respons tonditoned yang diperkeat cengan stu sual dkenal setager VRA. Stimulus ounyt ‘asian borsemaan dengan shimulis vSua. bay! akan member respons orlenias! atau mnelokalsr bury! dergan cara menolen te tah sunber tury. Dengon intenatas yang fama ciberkan simulus bury! saa (ane Simulus vsua), bia bayi member respons Given nagiah becipa sinus wsual. Pada fe VR juge dperuan 2 orang pemeries Pererksaan VRA dapat dipercunakan me- eran anbong enengaren, ramn arena Stimulus dberkan melaut pergeras suara tnala respon yang tejaci merupakan tajam pendengaran pada tenga yang eb bak Camber. Sagan rsangpeneskasan VRA

You might also like