Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 17

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP

KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN


TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN INDRAGIRI HULU
1)
Ilham Khaliq
2)
Marnis
)
¹ Program Pascasarjana Universitas Riau, Pekanbaru
2)
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Riau, Pekanbaru

Abstract. This research aims to identify and analyze the influence of Organizational Culture,
Work Discipline and Leadership towards employees Performance In Indragiri Hulu District
Secretariat, both parisially and silmultantly.This research took a sample of 138 employees of
the Regional Secretariat of Indragiri Hulu. The analysis method used is multiple linear
regression model and analyzed by using statistical tests SPPS program version 17.00.
whereas for the hypothesis test, the researcher used the F statistical test, test of determination
2 2
(R ), t test and test of correlation (r ). Method of data collection used is questionnaires with
ordinal preliminary data that has been converted into a range by using the method of
2
successive intervals (MSI).The coefficient determination developed by R is the relationship
proportion between Y to X which is obtained that the R Squere is 0,139, or 14%.
Organizational culture, discipline, and leadership while the remaining 86% is influenced by
other variables which are not included in this research model. Based on the results of this
research, it can be seen that there is influence between organizational culture and work
discipline and leadership silmultanly and significantly. While partially organizational culture,
and work discipline influence significantly to the Regional Secretariat Employee
Performance in Indragiri Hulu, whereas there is no significant effect of the leadership on
employee performance of Indragiri Hulu District Secretariat. Variable of organizational
culture is the dominant variable affecting the performance.

Keywords: Organizational Culture, Discipline, Leadership, and Performance

PENDAHULUAN daerah adalah kemampuan sumber daya


Latar Belakang Masalah manusia pemerintah daerah.
Dalam rangka mewujudkan reformasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang
pembangunan yang menggulirkan disoroti pengembangannya dalam
kebijakan desentralisasi di tingkat penelitian ini adalah SDM Pegawai Negeri
Kabupaten dan Kota, yang telah Sipil pada Kantor Sekretariat Daerah
memberikan tantangan baru yang serius di Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau
tingkat pemerintah daerah. Tantangan baru karena peranannya sangat menentukan,
tersebut berupa meningkatnya berbagai yaitu sebagai regulator, fasilitator dan
bentuk tuntutan publik, yang diakibatkan dinamisator pembangunan. Sebagai
karena buruknya pelayanan yang diterima pegawai yang berkerja di instansi
publik selama ini. Peningkatan tuntutan pemerintah pegawai yang berkerja di
publik harus disertai dengan kemampuan Instansi pemerintah, pegawai Kantor
daerah dalam menjalankan fungsi dan Sekretariat daerah Kabupaten Indragiri
tanggung jawabnya. Hulu harus dapat melaksanakan tugasnya
Hal terpentinyang menentukan dalam dengan penuh tanggung jawab dan
meningkatkan kapasitas kemampuan disiplin.

Vol VII No 1 Januari 2015 Jurnal Tepak Manajemen Bisnis


PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Hal ini sesuai dengan Peraturan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,


Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang mengacu pada ketentuan yang berlaku
Peraturan disiplin Pegawai Negeri Sipil dalam inpres No. 7 Tahun 1999, Keputusan
bahwa setiap pegawai negeri sipil dituntut Kepala LAN No. 239 IX/6/8/2003 Tanggal
untuk dapat menjalankan disiplin kerja. 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman
Keberhasilan atau kegagalan Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas
Sekretarian Daerah Kabupetan Indragiri Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Hulu melalui pengevaluasian dengan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
pengukuran kinerja yang mencakup Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29
penetapan indikator kinerja, sistem Tahun 2010 tentang penyusunan penetapan
pengumpulan data kinerja dan penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja
pencapain kinerja dengan melaksanakan Instansi Pemerintah Kabupaten Indragiri
kegiatan dan program sesuai dengan Hulu diukur berdasarkan tingkat
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan pencapaian sasaran dan indikator sasaran.
dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2010-
Kabupaten Indragiri Hulu. Laporan 2015 terdapat 13 (tiga belasa) sasaran yang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ditetapkan pada Tahun Anggaran 2013
(LAKIP) merupakan media dengan 68 (enam puluh depan) sasaran
pertanggungjawaban juga berfungsi banyak yang belum mencapai target. Dapat
sebagai sarana peningkatan kinerja. dilihat pada sasaran 1 dalam mewujudkan
Dapat dilihat bahwa kinerja pegawai perkembangan struktur perekonomian yang
Sekretariat Daerah Kabupaten Indragiri mana dari 14 indikator sasaran hanya 5
Hulu. belum maksimal dengan baik, indikator sasaran yang mencapai target
dimana dapat dilihat dari kinerja pegawai atau melampau target, sedangkan 9
Pemerintahan Kabupaten Indragiri Hulu indikator sasaran masih belum atau tidak
selaku pengembangan amanah masyarakat mencapai target sasaran.
Indaragiri Hulu melaksanakan kewajiban
berakuntabilitas melalui penyajian

Tabel 1 Pencapaian Indikator Sasaran 1 Mewujudkan Perkembangan Struktur Perekonomian

Indikator Satuan Tahun 2012 Capaian Tahun 2013 Capaian


Target Realisasi Kinerja Target Realisasi Kinerja
Tahun Tahun 2013
2012 (%) (%)
1. Kontribusi
Sektor % 48.00 41.20 85.83 48.64 40,1 82,37
pertanian
Terhadap
PDRB
2. Kontribusi
Sektor Rp 13.840.000,00 24.923.676, 180,08 14.590.000 30.186.320, 206,90
Pertambang 23 28
an Tanpa
Migas
terhadap
PDRB
3. Persentase
Pendapatan % 0,05 0,03 58.80 0,05 0,046 92.00
Daerah dari
Sektor
Kehutanan

Vol VII No 1 Januari 2015 Jurnal Tepak Manajemen Bisnis


PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

3
4. Jumlah m 100,00 97,12 97,12 200 260,62 130,31
Produksi
Kayu

5. Persentase
Kumulatif % 1,82 1,79 98,35 1,91 1,85 96,86
Realisasi
Rehabilitasi
Hutan dan
Lahan

6. Sektor Pola
Pangan % 100 71,9 71,90 100 80 80.00
Harapan
7. Produksi
Holtikultura Ton/Ha 2,6 2,33 89,62 2,65 2,33 87,92
: Ton/Ha 2,5 4,70 162,80 2,72 5,1 187,50
a. Kacang Ton/Ha 10 13,47 134,70 10.09 16,35 162,04
Panjang Ton/Ha 2 1,99 99,50 2,2 1,99 90,45
b. Cabe Ton/Ha 53,5 49,98 93,42 54,65 50,69 92,75
besar
c. Ketimun
d. Durian
e. Nenas
8. Produktifitas Ton/Ha 3,3 3,67 111,21 3,53 3,67 103,97
PADI
9. Produktifitas
Palawija : Ton/Ha 2,65 2,33 87,92 2,65 2,33 87,92
a. Jagung Ton/Ha 1,25 1,12 89,60 1,25 1,12 89,60
b. Kedela
i
10. Jumlah
Produksi Ton 5.875.071,85 5.875.071,8 100,01 6.254.289,0 5.610.185,0 89,70
Perikanan 5 0 3

11. Persentase Ekor 4.500 3.437 76,38 5.000 3.786 75,72


populasi
ternak
melalui IB
12. Jumlah Koperas 85.000 71.757 84,42 85.000 75.471 88,79
Usaha i
Mikro,
Kecil dan
Menengah
13. Persentase % 82,57 70 84,78 88,38 77 87,12
Jumlah
koperasi
aktif
14. Jumlah Koperas 60 12 20,00 63 15 23,81
Koperasi i
berprestasi
Sumber : Lakip Kab. Indragiri Hulu 2013

Dari Tabel 1 diatas dapat dilihat dari 14 melampaui target yang telah ditetapkan,
(empat belas) indikator sasaran yang sedangkan 9 (sembilan) indikator sasaran
ditarget kan pada tahun 2013 hanya 5 masih belum atau tidak mencapai target, ini
(lima) indikator telah mencapai target atau menunjukan kinerja dari instansi

Vol VII No 1 Januari 2015 Jurnal Tepak Manajemen Bisnis


PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

pemerintahan daerah kabupaten Indragiri Masalah disiplin yang umumnya


Hulu masih renda dalam mencapaian target ditimbulkan oleh pegawai bermasalah
atas kinerja yang diharapkan maka antara lain terlambat datang, pulang cepat,
diperlukan adanya internalisasi budaya tidak masuk kerja dan ketidak patuhan.
pada Pegawai untuk mencapai Disiplin yang efektif sebaiknya diarahkan
keberhasilan manajemen. Semua kepada perilakunya, bukan kepada
organisasi mempunyai suatu budaya dan karyawan secara pribadi, karena alasan
bergantung pada kekuatannya. Budaya untuk pendisiplinan adalah untuk
dapat mempengaruhi dan memberi makna meningkatkan kinerja, disiplin dapat secara
pada setiap perilaku anggota-anggota positif dikaitkan dengan kinerja, dimana
organisasi (Robbins, 2003). Pegawai mulai hal ini bertentangan dengan anggapan
belajar dan beradaptasi pada budaya orang-orang bahwa disiplin dapat merusak
organisasi dan diperlukan adanya perilaku.
internalisasi budaya pada Pegawai untuk Untuk implementasi kepemimpinan
mencapai keberhasilan manajemen. yang terpilih, mereka yang harus
Salah satu permasalahan yang dapat berinteraksi lansung setiap hari
muncul dari kegagalan adaptasi dengan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang
budaya organisasi adalah konflik individu, diambil oleh seorang pemimpin.
pola komunikasi, serta pengawasan Komitmen dan loyalitas karyawan terhadap
manajemen baik secara individu maupun institusi dapat berkurang dan akan muncul
konflik dalam organisasi. Budaya organisi persepsi negatif terhadap
sangat mempengaruhi kinerja pegawai institusi karena adanya perasaan
sehingga perpindahan pegawai dari satu dianaktirikan dan tidak dihargai oleh
instansi keinstansi lain. Dalam organisasi pimpinan.
publik setiap pegawai akan menghadapi Sehingga dalam era otonomi daerah
bermacam-macam hal untuk bisa berkerja saat ini faktor kepemimpinan menjadi
dengan baik sehingga kinerja mereka dapat sangat penting manakalah
diterima dengan baik oleh instansi dan individu/anggota organisasi memiliki
masyarakat yang memerlukan pelayanan. dinamika dalam aktivitasnya, disinilah
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi dibutuhkan seorang pemimpin yang
kinerja pegawai antara lain; disiplin kerja, mampu untuk meletakan para pegawai
motivasi, kepemimpinan, dan masih dalam jabatan yang sesuai dengan latar
banyak yang lainnya. Semua faktor belakang pendidikan, kemampuan,
tersebut berpengaruh secama dominan dan keahlian seorang pegawai. Bukan
ada juga yang tidak. berdasarkan pada faktor kedekatan dan
Mengenai perilaku karyawan yang kekeluargaan yang diterapkan didalam
tidak tepat mengacaukan atau kinerjanya organisasi
tidak dapat diterima organisasi. Dalam Berdasarkan fenomena, teori diatas,
kondisi ini diperlukan disiplin. Menurut maka penulis tertarik untuk melakukan
Mondy dan Noe (dalam Bramasari Ida penelitian dengan Judul : Pengaruh Budaya
2008) disiplin merupakan kontrol diri dan Organisasi, Disiplin Kerja dan
tingka laku tertata karyawan dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai
mengindikasikan adanya tim kerja yang Pada Sekretariat Daerah Kabupaten
sejatinya di dalam organisasi. Tindakan Indragiri Hulu.
disiplin memberikan suatu penalti atas
karyawan yang gagal memenuhi standar Rumusan Masalah
dan disiplin juga merupakan bentuk Berdasarkan latar belakang tersebut
pelatihan yang menegakkan peraturan- maka rumusan masalah utama yang dapat
peraturan organisasi. disajikan dalam penelitian ini adalah:

Vol VII No 1 Januari 2015 Jurnal Tepak Manajemen Bisnis


PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

1. Bagaimana pengaruh budaya organisasi, organisasi, disiplin kerja dan


disiplin kerja dan kepemimpinan secara kepemimpinan guna mencapai visi
simultan berpengaruh terhadap kinerja dan misi Kabupaten indragiri Hulu,
pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten melalui penerapan langkah kebijakan
Indragiri Hulu? dibidang permasalahan dalam rangka
2. Bagaimana pengaruh budaya organisasi meningkatkan kinerja pegawai
berpengaruh secara parsial terhadap kinerja dilingkuangn sekretariat daerah
pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten kabupaten indragiri hulu.
Indragiri Hulu? 3. Bagi Peneliti
3. Bagaimana pengaruh disiplin kerja Hasil penelitian ini diharapkan dapat
berpengaruh secara parsial terhadap kinerja memberi informasi bagi para pembaca
pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten dan peneliti selanjutnya, mengenai
Indragiri Hulu? konsep dan praktek pengembangan
4. Bagaimana pengaruh kepemimpinan budaya organisasi, disiplin kerja dan
berpengaruh secara parsial terhadap kinerja kepemimpinan serta kinerja pegawai
pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten pada waktu dan tempat yang berbeda.
Indragiri Hulu?
KERANGKA TEORI
Tujuan Penelitian Kinerja (Y)
Berdasarkan rumusan masalah Kinerja berasal dari pengertian
diatas, maka tujuan penelitian ini adalah performance. Apabila yang memberikan
untuk mengetahui dan menganalisis :
pengertian performance sebagai hasil kerja
1. Pengaruh budaya organisasi, disiplin atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya
kerja dan kepemimpinan terhadap kinerja mempunyai makna yang lebih luas,
kinerja pegawai Sekretariat Daerah bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk
Kabupaten Indragiri Hulu bagaimana proses kinerja seorang
2. Pengaruh budaya organisasi terhadap
karyawan/pegawai adalah hal yang
kinerja pegawai Sekretariat Daerah penting, sekaligus menentukan efektif
Kabupaten Indragiri Hulu
tidaknya kinerja di suatu
3. Pengaruh disiplin kerja terhadap
organisasi/perusahan. Apabila kinerja
kinerja pegawai Sekretariat Daerah
karyawan tidak baik, maka kinerja
Kabupaten Indragiri Hulu
organisasi/perusahaan secara otomatis juga
4. Pengaruh kepemimpinan terhadap
tidak baik, dan begitu juga sebaliknya.
kinerja pegawai Sekretariat Daerah
Kinerja karyawan merupakan istilah dari
Kabupaten Indragiri Hulu
job performance atau actual performance
yakni prestasi kerja atau prestasi
Manfaat Penelitian
sesungguhnya dicapai oleh seseorang
Manfaat yang diharapkan dari
karyawan.
penelitian ini adalah:
Menurut Hasibuan (2009) kinerja
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
pegawai adalah suatu hasil kerja yang
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dicapai seseorang dalam melaksanakan
memberkontribusipada
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
pengembangan teori, terutama yang yang dilaksanakan atas kecakapan,
berkaitan dengan manajemen pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
sumber daya manusia.
Penilaian kinerja Pegawai Negeri
2. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten
Sipil, adalah penilaian secara periodik
Indragiri Hulu
pelaksanaan pekerjaan seorang Pegawai
Temuan penelitian ini juga diharapkan
Negeri Sipil. Tujuan penilaian kinerja
dapat memberikan kontribusi praktis
adalah untuk mengetahui kekurangan-
untuk yang menerapkan budaya
kekuarangan dan kelebihan-kelebihan

Vol VII No 1 Januari 2015 Jurnal Tepak Manajemen Bisnis


PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

yang dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil organisasi dan para pegawai terhadap
yang bersangkutan dalam melaksanakan pekerjaannya.
tugasnya. Hasil penilaian kinerja 2. Deskripsi pekerjaan spesifikasi
digunakan sebagai bahan pertimbangan pekerjaan dan standar kinerja
dalam pembinaan Pegawai Negeri Sipil, pekerjaan. Hal itu karena pekerjaan
antara lain pengangkatan, kenaikan yang berbeda mempunyai deskripsi
pangkat, pengangkatan dalam jabatan, pekerjaan yang berbeda, program
pendidikan dan pelatihan, serta pemberian evaluasi kinerja haruslah menyediakan
penghargaan. Penilaian kinerja Pegawai cara yang sistematik untuk
Negeri Sipil dilaksanakan berdasarkan mempertimbangkan perbedaan-
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun perbedaan ini dan memastikan evaluasi
1979 tentang Penilaian Pelaksanaan yang konsisten diseluruh pekerjaan dan
Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil. pegawai yang mendudukinya.
3. Tujuan-tujuan penilaian kinerja
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tujuan-tujuan penilaian kinerja secara
Kinerja mendasar dapat digolongkan kepada
Menurut Gomes (2003:180) dua bagian besar yaitu evaluasi dan
mengatakan bahwa seseorang pekerja pengembangan.
dalam melakukan pekerjaan biasanya 4. Sikap para pekerja dan atasan terhadap
dipengaruhi oleh empat faktor yaitu: evaluasi
1. Faktor-faktor yang bersifat individual Menurut Atmosoeprapto (2004)
adalah kebutuhan-kebutuhan, tujuan- menjelaskan bahwa tinggi-rendahnya
tujuan, sikap, dan kemampuan. kinerja pegawai dalam suatu organisasi
2. Faktor organisasional adalah faktor dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
yang berasal dari organisasi seperti faktor dalam diri pegawai (internal)
pembayaran upah atau gaji maupun faktor dari luar diri pegawai
(kesejahteraan), keamanan pekerjaan, (eksternal). Faktor internal (disposisional)
sesama pekerja, pengawasan, pujian, yaitu faktor yang dihubungkan dengan
dan pekerjaan itu sendiri. sifat-sifat seseorang, seperti: kompetensi
3. Faktor intrinsik adalah faktor dari diri pegawai, motivasi kerja, disiplin kerja, dan
pegawai itu sendiri seperti prestasi, minat kerja seseorang. Faktor eksternal
penghargaan,tanggungjawab, yaitu faktor-faktor yang berasal dari
promosi, kemungkinan perkembangan lingkungan, seperti: gaya kepemimpinan,
dan pekerjaan itu sendiri. fasilitas kerja, pengawasan, pelatihan dan
4. Faktor ekstrinsik adalah faktor dari iklim organisasi. Untuk memperoleh
luar diri pegawai itu seperti gaji, kinerja pegawai yang diharapkan maka
kesejahteraan,tekniksupervisi, kedisiplinan harus ditegakkan dan
administrasi dan kebijakan organisasi, dijalankan sesuai dengan ketentuan dari
hubungan interpersonal dan kondisi organisasi.
kerja.
Menurut Simamora (2004) faktor- Tujuan Penilaian Kinerja
faktor yang mempengaruhi kinerja antara Menurut Robbins (2002) penilaian
lain: kinerja bertujuan:
1. Karakteristik situasi 1. Untuk mengambil keputusan
Bagaimana lingkungan dan organisasi personalia secara umum seperti
mempengaruhi pelaksanaan kinerja promosi, transfer, pemberhentian dan
didalam organisasi. Lingkungan perencanaan tenaga kerja.
menempatkan tuntutan-tuntutan kinerja 2. Memberikan penjelasan tentang
di dalam organisasi. Lingkungan pelatihan dan pengembangan yang
menempatkan tuntutan-tuntutan dibutuhkan.

Vol VII No 1 Januari 2015 Jurnal Tepak Manajemen Bisnis


PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

3. Untuk dijadikan kriteria dalam program Sistem pengertian bersama ini, dalam
seleksi dan pengembangan yang pengamatan yang lebih seksama
disahkan. merupakan serangkaian karakter penting
4. Digunakan untuk memenuhi umpan yang menjadi nilai bagi suatu organisasi.
balik tentang bagaimana organisasi Stephen P. Robbin mengatakan bahwa
memandang kinerja pekerja. terdapat 7 karakter utama, yang
5. Digunakansebagaidasaruntuk kesemuanya menjadi elemen-elemen
mengalokasikan atau menentukan penting budaya organisasi, yaitu:
pekerjaan. 1. Inovasi dan pengambilan resiko
Sedangkan menurut Mahmudi dalam Tingkat daya pendorong karywan
Nordiawan dan Hertianti (2010) tujuan untuk bersikap inovasi dan berani
penilaian kinerja disektor publik adalah : mengambil resiko.
1) Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan 2. Perhatian terhadap detail: Tingktan
organisasi tuntutan terhadap karywan untuk
2) Menyediakan sarana pembelajaran mampu memperlihatan ketepatan,
pegawai analisis dan perhatian terhadap detail
3) Memperbaiki kinerja periode-periode 3. Orientasi terhadap hasil:Tingkat
berikiutnya tuntutan terhadap manajemen untuk
4) Memberikanpertimbanganyang lebih memusatkan perhatian pada hasil,
sistematik dalam pembuatan keputusan dibandingkan perhatian pada teknik
pemberian penghargaan (reward) dan dan proses yang digunakan untuk
hukuman (pubishment) meraih hasil tersebut.
5) Memotivasi pegawai 4. Orientasi terhadap individu: Tingkat
6) Menciptakan Akuntabilitas publik keputusanmanajemendalam
mempertimbangkan efek-efek hasil
Budaya Organisasi (X1) terhadap individu yang ada didalam
Pengertian Budaya Organisasi organisasi.
5. Orientasi terhadap Tim : tingkat
Budaya (culture) adalah sebuah aktivitas perkerjaan yang diatur dalam
pengertian dalam arti luas sekali, dalam konteks ini,
tim, bukan secara perorangan.
jika kita membicarakan organisasi maka secara
lansung berkaitan dengan organisasi. Oleh karena
6. Agresivitas; tingkat tuntutan terhadap
itu, budaya organisasi adalah suatu alat dalam orang-orang agar berlaku agresif dan
menafsirkan kehidupan dan perilaku bersaing, dan tidak bersikap santai.
organisasinya. Suatu budaya yang kuat 7. Stabilitas; Tingkat penekanan aktivitas
merupakan perangkat yang sangat organisasi dalam mempertahankan
bermanfaat untuk mengarahkan perilaku, stautus qou berbanding pertumbuhan.
karena membantu karyawan untuk Disiplin Kerja (X2)
melakukan pekerjaan yang lebih baik Hasibuan (2003;193) menyatakan
sehingga setiap karyawan pada awal
kedisiplinan adalah kesadaran dan
karirnya perlu memahami budaya dan
kesediaan seseorang menaati semua
bagaimana budaya tersebut
peraturan perusahaan dan norma-norma
terimplementasikan.
yang berlaku. Kesadaran adalah sikap
Selanjutnya, Robbins (2002;279) seseorang yang secara sukarela mentaati
mengatakan budaya organisasi merjuk semua peraturan dan sadar akan tugas dan
kepada sistem pengertian bersama yang
tanggungjawabnya, jadi dia akan
dipegang oleh anggota-anggota suatu
mematuhi/mengerjakan semua tugasnya
organisasi yang membedakan organisasi
dengan baik, bukan atas paksaan.
tersebut dengan organisasi lainnnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan
kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku

Vol VII No 1 Januari 2015 Jurnal Tepak Manajemen Bisnis


PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

dan perbuatan seseorang yang sesuai kelompok, upaya untuk mempengaruhi


dengan peraturan perusahaan, baik yang tingkah laku ini bertujuan perorangan,
tertulis maupun tidak. Nitisemito tujuan teman, atau bersama-sama dengan
(2001;199) mengartikan kedisiplinan tujuan organisasi yang mungkin sama atau
sebagai suatu sikap, tingkah laku dan berbeda
perbuatan yang sesuai dengan peraturan Defenisi kepemimpinan menurut
dari perusahaan baik yang tertulis maupun Viethzal Riva’i dan Deddy Mulyadi (2009)
tidak. Adalah suatu kebijakan yang Kepemimpinan secara luas multi fungsi
memberikan hukuman yang lebih berat proses mempengaruhi dalam menentukan
terhadap pelanggaran-pelanggaran yang tujuan organisasi, memotivasi perilaku
berulang. Tujuannya memberikan pengikut untuk mencapai tujuan,
kesempatan kepada karyawan untuk mempengaruhi untuk memperbaiki
mengambil tindakan korektif, sebelum kelompok dan budayanya. Selain juga
hukuman yang lebih serius dilaksanakan. mempengaruhi interprestasi mengenai
Adapun tindakan disiplin yang disusun atas peritiwa-peristiwa para pengikutnya,
dasar tingkat berat hukuman yaitu : pengorganisasian dan aktifitas-aktifitas
a. Teguran secara lisan oleh penyelia. untuk mencapai sasaran, memelihara
b. Teguran tertulis dengan catatan dalam hubungan kerjasama dan kerja kelompok,
file personalia. perolehan dukungan kerjasama dari orang-
c. Skorsing untuk pekerja. orang diliuar kelompok.
d. Skorsing satu minggu atau lebih lama. Sementara itu Rivai (2009:58-59)
dalam hal kepemimpinan menjelaskan
e. Diturunkan pangkatnya (demosi) istilah self-leadership dan
f. Dipecat. Superleadership. Self –leadership adalah
perluasan starategi yang difokuskan pada
Kepemimpinan (X3) perilaku, pola pikir, dan perasaan yang
Dalam sebuah organisasi sifat dan digunakan untuk mempengaruhi atas diri
sikap kepemimpinan seorang pemimpin sendiri, Self-leadership adalah apa yang
untuk mempengaruhi orang lain sangat orang lakukan untuk memimpin diri
menentukan didalam mencapai tujuan meraka sendiri . mengembangkan setiap
organisasi. Ada beberapa defenisi orang untuk menjadi self-leadership yang
mengenai kepemimpinan, antara lain : efektif adalah tantangan yang menarik dan
Menurut Indriyanto dan I Nyoman berat. Pemimpin yang melakukan ini
Sudita dalam Sunyoto (2012) disebut Superleadership. Lebih spesifik,
kepemimpinan adalah sebagai suatu proses seorang superleadership adalah seseorang
memengaruhi aktivitas dari individu atau yang memimpin orang lain untuk
kelompok untuk mencapai tujuan dalam memimpin diri mereka sendiri.
siatuasi tertentu Berdasarkan kerangka penelitian
Sedangkan menurut Hersey dan diatas, maka dapat digambarkan kerangka
Blanchart, kepemimpinan adalah setiap konseptual sebagai berikut
upaya seseorang yang mencoba untuk
mempengaruhi tingkah laku seseorang atau

Vol VII No 1 Januari 2015 Jurnal Tepak Manajemen Bisnis


PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Budaya
Organisasi
X1
.

Kinerja Pegawai
Disiplin Kerja (Y)
X2

Kepemimpinan
X3

Hipotesis Penelitian Jenis dan Sumber Data


Berdasarkan perumusan masalah dan Jenis data yang dipergunakan
kerangka pemikiran, maka dapat didalam penelitian ini terdiri dari :
dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh
adalah : lansung pada objek penelitian yakni
1. Budaya organisasi, disiplin kerja dan pegawai dilingkungan Sekretariat Daerah
kepemimpinan secara silmultan Kabupaten Indragiri Hulu sebagai sumber
berpengaruh terhadap kinerja pegawai datanya. Data trsebut menyangkut dengan
2. Budaya organisasi berpengaruh secara penerapankepemimpinanmdisiplin,
parsial terhadap kinerja pegawai budayaorganisasidankinerja
3. Disiplin kerja berpengaruh secara organisasidisekretariat daerah kabupaten
parsial terhadap kinerja pegawai Indragiri Hulu.
4. Kepemimpinan berpengaruh secara 2. Data sekunder, yaitu data yang telah
parsial terhadap kinerja pegawai jadi dan tersedia pada sumber datanya
yaitu melalui artikel-artikel, majalah,
METODE PENELITIAN Koran, brosur, internet dan bacaan
Penelitian ini bersifat kuantitatif lainnya yang mempunyai hubungan
dan menggunakan sampel sebanyak 138 dengan objek penelitian.
karyawan pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Indragiri Hulu. Analisis Populasi dan Metode Penarikan Sampel
penelitian ini menggunakan regresi linear Populasi dalam penelitian ini adalah
berganda (multiple regression) untuk pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten
mengetahui dan menganalisis Budaya Indragiri Hulu sebanyak
organisasi, disiplin kerja dan 210 orang
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Sampel adalah sebagian dari
pada Sekretariat Daerah Kabupaten jumlah dan karakteristik yang dimiliki
indragiri Hulu. oleh populasi (Sugiono, 2012). Jumlah
sampel ditentukan oleh rumus Slovin,
Tempat Penelitian yang berasumsi bahwa sampel yang
Penelitian ini bertempat pada akan diteliti atau diinginkan dengan
Sekretariat Daerah Kabupaten Indragiri mempergunakan persentase kecil
Hulu misalnya 5% yaitu:

Vol VII No 1 Januari 2015 Jurnal Tepak Manajemen Bisnis


PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

mempunyai nilai variance inflation


faktor (VIF) disekitar angka 1, dan
angka tolerance mendekati 1 (Santoso
2002:211)
c. Uji Normalitas
Bertujuan untuk mengetahui apakah
variabel pengganggu atau residual
Teknik Pengumpulan Data
memiliki distribusi normal. Sebagai
Untuk mendapatkan data dan keterangan dasar bahwa uji t dan uji F
yang diperlukan dalam penelitian ini
mengasumsikan bahwa nilai residual
teknik pengumpulan data dilakukan
mengikuti distribusi normal. Jika
dengan :
asumsi ini dilanggar maka model
a. Wawancara:
regresi dianggap tidak valid dengan
Wawancara secara lansung dengan
jumlah sampel yang ada.
pihak-pihak yang terkait di Sekretariat
d. Uji Autokorelasi
Daerah Kabupaten Indragiri hulu. Hal
Uji autokorelasi bertujuan menguji
ini untuk mendapatkan data dan apakah dalam semua model regresi
keterangan langsung dengan melakukan
linear ada korelasi kesalahan
tanya jawab.
penggangu pada periode t dengan
b. Kuesioner:
kesalahan pada periode t-1
Penyebaran kuesioner yang berisi daftar
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi
pertanyaan yang berhubungan dengan
dinamakan ada problem autokorelasi.
variabelyangditeliti.Kuesioner
Model regresi yang bebas dari
disusun berdasarkan item-item, metode autokorelasi. Uji autokrelasi dilakukan
dan pengukurannya menggunakan Skala
dengan menggunakan uji Durbin-
Likert Watson (D-W), dengan tingkat
Uji Asumsi Klasik kepercayaan sebesar = 5% . Apakah D-
Untuk memastikan alat uji regresi W terletak antara -2 sampai +2 maka
berganda dapat digunakan atau tidak tidak ada autokorelasi (Santoso
terlebih dahulu dilakukan pengujian 2002:219)
asumsi klasik. Jika asumsi klasik telah Regresi Linear Berganda (Multiple
terpenuhi, maka alat uji statistik regresi
Regression)
linear berganda (multiple regression
Berdasarkan variable-variabel yang
analysis) dapat digunakan.
telah dijelaskan dalam hipotesis, maka
a. Uji Heteroskedastisitas
model yang akan digunakan pada
Untuk mengetahui variabel
penelitian ini adalah model regresi linier
pengganggu (error term) sebaiknya
berganda. Analisis ini digunakan untuk
kedastisitasnya dalam keadaan normal.
mengetahui pengaruh budaya organisasi,
Ketentuannya adalah signifikan,
disiplin kerja, kepemimpinan terhadap
korelasi sepearmen > 0,05 yang berarti
kinerja.
hubungan antara X dan Y tidak
Persamaannya adalah (Sulisyanto,
signifikan (Ghozali 2005:91)
2011 :212):
b. Uji Multikolinieritas
Dilakukan untuk mengetahui apakah Y = ß0 + ß1X1 + ß 2X2+ ß3X3+
e dimana :
dalam model regresi ditemukan ada Y = Variabel Kinerja Pegawai ß0
korelasi yang kuat antar variabel bebas. = Konstanta
Jika terjadi korelasi, maka ßx = Koefisien Regresi
terdapat masalah multikolinieritas.
X1 = Variabel Budaya Organisasi
Standar suatu model regresi yang bebas
dari multikolinieritas adal X = Variabel Disiplin Kerja
2

Vol VII No 1 Januari 2015 Jurnal Tepak Manajemen Bisnis


PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

X3 = Variabel Kepemimpinan PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN


e = Standar Error 1. Pengaruh Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja Pegawai
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sekretariat Daerah Kabupaten
Indragiri Hulu
Dari hasil penelitian diperoleh persamaan Aspek budaya organisasi dalam
regresi sebagai berikut :

Pengaruh Budaya Organisasi, disiplin penelitian ini terbukti signifikan
kerja dan kepemimpinan, terhadap mempengaruhi Kinerja pegawai sekretariat
kinerja. daerah Kabupaten Indragiri Hulu, ini
Berdasarkan hasil analisis bahwa terlihat dari koefisien regresi variabel
koefisien regresi variabel BO sebesar 4,311 Budaya Organisasi terhadap kinerja adalah
dengan Sig (0,00<0,05), variabel Disiplin sebesar 0,318 dengan Sig (0,00<0,05) lebih
sebesar 1,989 dengan sig (0,049<0,05), kecil dari probabilitas 0,05 sehingga
dan variabel Kepemimpinan sebesar -1,239 berpengaruh signifikan dan positif.
dengan Sig (0,218>0,05). Persamaan Besarnya pengaruh budaya organisasi
regresi yang dihasilkan adalah: pegawai terhadap kinerja terlihat pada
Y= 14,613+0,318X1+0,156X2-0,104X3+ e kolom Correlation-partial yaitu sebesar
Penjelasan persamaan regresi tersebut 0,342 atau sebesar 34,2% berarti buaday
adalah : organisasi pegawai berpengaruh signifikan

Nilai β0 = 14,613 menunjukkan jika terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian
variabel bebas (XI) konstan
ini mendukung teori yang dikemukakan
atau nol maka nilai Kinerja adalah
oleh (Robbins:2007) bahwa budaya
14,613
organisasi dapat menyatukan berbagai

Nilai β1 = 0,318 menunjukkan jika
variabel Budaya Organisasi (X1) karakteristik individu kedalam suatu wadah
naik 1 maka variabel Kinerja akan perilaku yang didasarkan nilai-nilai
mengalami kenaikan sebesar 0,318 kebersamaan dan diyakini kebenaranya.
satuan dengan asumsi variabel X2 , Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
X3, konstan. penelitian yang dilakukan Eddy Yunus

Nilai β2 = 0,156 menunjukkan jika (2010) bahwa terdapat pengaruh positif
variabel Disiplin (X2) naik 1 maka antara budaya organisasi dengan kinerja
variabel Kinerja akan pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
mengalami
di Jawa Timur. Dan penelitian yang
kenaikan sebesar 0,156 satuan dilakukan oleh Usaman (2011) terdapat
dengan asumsi variabel X1, X3, pengaruh sangat kuat dan signifikan antara
konstan.
budaya organisasi terhadap kinerja
 Nilai β3 = -0,104 menunjukkan jika
variable Kepemimpinan (X3) naik karyawan pada Industri Roko di Jawa
1 maka variabel Timur. Jadi budaya organisasi mempunyai
Kinerja akan hubungan secara positif dan searah
mengalami penurunan sebesar - berpengaruh terhadap kinerja, dengan
0,104 satuan dengan asumsi demikian bahwa budaya organisasi yang
variabel X1, X2, konstan. kuat akan menghasilkan kinerja yang

Dari ketiga variabel bebas, maka positif.
variabelyanglebihbesar
pengaruhnya terhadap Kinerja 2. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap
adalah Budaya Organisasi Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah
Kabupaten Indragiri Hulu
Berdasarkan tanggapan responden
dalam penelitian ini terbukti disiplin
memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap Kinerja Kerja Pegawai pada

Vol VII No 1 Januari 2015 Jurnal Tepak Manajemen Bisnis


PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Sekretariat Daerah Kabupaten Indragiri bahwa variabel disiplin yang merupakan


Hulu. Ini terlihat dari koefisien regresi variabel bebas yang dominan
variabel disiplin pegawai terhadap kinerja mempengaruhi variabel terikat yaitu
adalah sebesar 0,156 dengan Sig kinerja pagawai di Pemerintahan
(0,00<0,05) lebih kecil dari probabilitas Kabupaten Tabalong di Tanjung
0,05 sehingga berpengaruh signifikan dan Kalimantan Selatan.
positif. Besarnya pengaruh budaya
organisasi pegawai terhadap kinerja 3. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap
terlihat pada kolom Correlation-partial Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah
yaitu sebesar 0,158 atau sebesar 15,8% Kabupaten Indragiri Hulu
Kesimpulannya bahwa terdapat pengaruh Berdasarkan tanggapan responden
yang signifikan antara disiplin terhadap dalam penelitian ini bahawa aspek
Kinerja Pegawai di Sekretariat Daerah kepemimpinan dalam penelitian ini
Kabupaten Indragiri Hulu karena pegawai terbukti tidak memberikan pengaruh yang
berkerja dengan sesuai dengan tugas dan signifikan terhadap Kinerja Kerja Pegawai
tanggung jawab, berkerja sesuai dengan pada Sekretariat Daerah Kabupaten
aturan yang berlaku, menggunakan waktu Indragiri Hulu. ini terlihat dari koefisien
dengan baik, menyelesaikan pekerjaan regresi variable kepemimpinan terhadap
tepat waktu dan mematuhi perintah atasan kinerja adalah sebesar -0,104 dengan Sig
serta taat dan tertib dalam melaksanakan (0,00>0,05) lebih besar dari probabilitas
tugas dan tanggung jawab yang diberikan 0,05 sehingga tidak berpengaruh signifikan
kepadanya. Hasil penelitian ini mendukung dan juga dapat dilihat pada nilai di kolom
terori yang dikemukakan oleh Hasibuan Correlation-partial yaitu sebesar -098 atau
(2009). Dengan disiplin yang sebesar -9,8 % berarti kepemimpinan tidak
baik akan mencerminkan besarnya memberikan pengaruh terhadap kinerja
tanggung jawab seseorang terhadap tugas- pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten
tugas yang diberikan karena disiplin Indragiri Hulu. Hal ini terjadi karena
merupakan operatif manajemen sumber sebagian pegawai merasa pemimpin tidak
daya manusia yang terpenting karena mendominasi pengaruh dan keterlibatan
semakin baik disiplin karyawan, semakin terhadap pegawai dalam menyelesaikan
tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya, pekerjaan baik dalam memberikan
dan tanpa disiplin karyawan yang baik sulit inspirasi, membangkitkan komitmen yang
bagi organisasi mencapai hasil yang mengandung makna suatu rasa identifikasi,
optimal. keterlibatan/kesetiaan seseorang terhadap
Hasil penelitian ini sejalan dengan organisasi, motivasi dan antusiasme
penelitian yang dilakukan oleh Mapparenta didalam melaksanakan perkerjaan,
(2008) di Kantor Sekretariat Daerah menumbuhkan semangat kerjasama dan
Kabupaten Halmahera timur Provinsi gairah serta dapat mempengaruhi perilaku
Maluku Utara terdapat pengaruh sangat bawahan berdasarkan nilai-nilai yang
kuat dan signifikan antara disiplin terhadap dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi.
kinerja pegawai kedisiplinan Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
paling tinggi mempengaruhi kinerja teori yang dikemukan oleh R. Terry dalam
pegawai dengan tingginya tingkat Anwar (2004) bahwa kepemimpinan
kedisiplinan pegawai untuk datang lebih merupakan kemampuan dan keterampilan
awal atau tepat waktu, pulang dari kantor seseorang yang menduduki jabatan sebagai
sesuai dengan jam kerja maka pimpinan suatu kerja untuk mempengaruhi
pernyelesaian pekerjaan dan senada perilaku orang lain terutama bawahannya
dengan penelitian yang dilakukan oleh M. untuk berfikir dan bertindak sehingga
Harlie (2011) di Pemerintahan Kabupaten melalui perilaku yang positif dan
Tabalong di Tanjung Kalimantan Selatan

Vol VII No 1 Januari 2015 Jurnal Tepak Manajemen Bisnis


PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

memberikan sumbangsih nyata dalam sikap atau perilaku dalam berkerja yaitu
pencapaian tujuan organisasi. taat dan tertib serta konsisten dalam
Hasil penelitian ini juga tidak sejalan melaksanakan tugas juga memahami
dengan penelitian yang dilakukan oleh peraturan dan norma dengan baik,
Eddy Yunus (2010) yang mana hasil sehingga disiplin dapat menciptakan
penelitian menunjukan bahwa nilai-nilai dalam mencapai tujuan
kepemimpian berpengaruh signifikan organisasi dari perilaku yang positif dan
terhadap kinerja pegawai di Dinas mau bertanggung jawab serta konsisten
Kebudayaan dan Pariwisata di Jawa Timur dalam menjalankan tugas dan tanggung
dan penelitian yang dilakukan oleh jawab yang diberikan.
Nurwanti (2012) yang mana pengaruh 4. Tidak terdapat pengaruh kepemimpinan
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai terhadap Kinerja pegawai dimana hasil
berpengaruh positif terhadap kinerja satuan penelitian padahipotesis keempat
kerja perangkat daerah (SKPD) membuktikankepemimpinantidak
Provinsi Sulawesi Tenggara yang berpengaruh signifikan terhadap
menyimpulkan bahawa semakin tinggi Kinerja Pegawai. Hal ini terlihat dari
nilai-nilai kepemimpinan maka kinerja nilai uji t hitung lebih besar dari t table
akan semakin baik. dan nilai koefisien yang bernilai negatif
serta nilai signifikansi yang melebihi
KESIMPULAN DAN SARAN syarat signifikansi.
1. Kesimpulan 2. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan Berdasarkan kesimpulan yang telah
analisis setelah melakukan pengujian diuraikan tersebut dapat pula disampaiakn
pengaruh budaya organisasi, disiplin kerja beberapa saran yang didasarkan pada
dan kepemimpinan terhadap kinerja temuan teroritis dan empiris serta untuk
pegawai pada sekretariat daerah Kabupaten kepentingan penelitian selanjutnya,
Indragiri Hulu, maka dapat ditarik maupun untuk kepentingan praktisi dapat
kesimpulan sebagai berikut: disampaikan saran sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui 1 Bagi Pemerintahan Kabupaten Indragiri
bahwaterdapatpengaruhyang Hulu khususnya Sekretariat Daerah
siginifikan dan positif antara variabel dalam peningkatan kinerja pegawai
bebas yang terdiri dari budaya perlu diperhatikan budaya organisasi
organisasi, disiplin kerja dan dan disiplin kerja dimana dengan
kepemimpinan terhadap kinerja memperhatikan budaya organisasi dan
Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten disiplin kerja diharapkan dapat hasil
Indragiri Hulu. yang maksimal yang ditandai dengan hasil kerja
2. Terdapat pengaruh yang signifikan dan yang baik yang dilakukan secara efisien dan
positif budaya organisasi terhadap efektif sesuai dengan
Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah standar yang diharapkan dan
Kabupaten Indragiri Hulu. Ini berarti terjalinnnya hubungan yang harmonis
bahwa semakin kuat budaya organisasi baik antara atasan dengan bawahan dan
semakin tinggi pula nilai kinerja juga antara sesama pegawai.
karyawan. 2 Untuk lebih meningkatkan tingkat
3. Terdapat pengaruh yang signifikan dan kesadaran bagi para pegawai untuk
positif disiplin kerja terhadap Kinerja melaksanakan tugas dan tanggungjawab
pegawai, artinya apabila disiplin faktor disiplin harus menjadi perhatian
pegawai meningkat maka kinerja yang lebih intensif dari pihak
pegawai akan meningkat apabila Sekretariat Dearah Kabupaten Indragiri
pegawai yang melaksanakan tugas dan Hulu maka tindakan disiplin yang perlu
tanggungjawab dengan adanya suatu

Vol VII No 1 Januari 2015 Jurnal Tepak Manajemen Bisnis


PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

ditegakkan dengan konsisten sehingga


apabila pegawai melakukan pelanggaran Brahmasari Ayu Ida, 2009, Pengaruh
atas ketentuan yang berlaku atau tidak Budaya Organisasi, Kepemimpinan
mengikuti standar yang ditetapkan maka Situasional dan Pola Komunikasi
dapat dikenakan sanksi seperti teguran Terhadap Disiplin Kerja dan
baik secara lisan maupun tulisan sesuai Kinerja Karyawan pada PT.
dengan ketentuan yang berlaku. Central Proteinaprima TBK. Jurnal
Aplikasi Manajemen. Volume 7 No.
3 Pemimpin yang merupakan agen 1 Februari 2009. Halaman : 238-
perubahan (Change agency) dalam 250
suatu organisasi dalam rangka
meningkatkan kinerja pegawai pada Cahaya, Ati, 2005, Strategi dan Kebijakan
Sekretariat Daerah Kabupaten Indragri Manajemen Sumber Daya
Hulu melalui gaya kepemimpinannya Manusia, PT. Indeks, Jakarta.
yang beradaptasi terhadap perubahan
dengan tanggung jawab untuk membuat Dartono, 2001, Mengelola Sumber Daya
karyawan/ pegawai berkenerja tinggi Manusia dan Hubungan
melalui penciptaan nilai-nilai bersama Karyawan, Ghalia Indonesia,
dan struktur yang efektif sebagai Jakarta.
aktualisasi atas budaya organiasi yang
kuat dan beradaptasi untuk melakukan Dharma, Agus, 2002, Manajemen Prestasi
pengembangan karyawan yang Kerja, CV. Rajawali, Jakarta.
berkelanjutan sesuai kebutuhan
organisasi. Dessles, Gary, 2003, Manajemen Sumber
4 Bagi penelitian selanjutnya, maka hasil Daya Manusia, Edisi Kesembilan,
penelitian ini dapat menjadi dasar Jilid Satu, Diterjermahkahn Oleh
penelitian tentang, budaya organisasi, Eli Tanya, PT. Indeks Kelompok
disiplin dan kepemimpinan yang ada Gramedia, Jakarta.
dalam organisasi pemerintahan atau
perusahaan dengan adanya tambahan Dwiyanto, Agus, 2002, Penilaian Kinerja
variabel lainnya, seperti Komitmen Organisasi Publik, Jurusan Ilmu
organisasi, motivasi dan pengembangan Administrasi Negera, Fisipol UGM,
karir. Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar. S. 2004. Dasar-dasar Perilaku Gomes, F.C, 2002, Manajemen Sumber
Organisasi. Press, UII Jogyakarta. Daya Manusia, Andi Offset, Yogyakarta

Atmosoeprapto K. 2004. Menuju SDM Gauzali, Syaidam, 2005, Manajemen


Berdaya: Dengan Kepemimpinan Sumber Daya Manusia, PT. Toko
Efektif dan Manajemen Efisien. Gunung Agung Jakarta.
Jakarta: PT Alex Media
Komputindo, Kelompok Gramedia. Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis
Bacal, Robert, 2001, Performance Multivariate dengan Program
Management, Alih Bahasa Oleh SPSS. Semarang, BPFE Undip.
Surya Dharma, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta. Handoko, Hni, T, 2000, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Edisi
BPKP, 2005, Program Jangka Panjang Keempat, BPFE UGM, Yogyakarta.
Pengembangan Budaya Kerja
2005-2009, Jakarta

Vol VII No 1 Januari 2015 Jurnal Tepak Manajemen Bisnis


PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Hariandha, Efendi, Tua, Marihot, 2002, Manajemen. Volume 10 No. 2 Juni


Manajemen Sumber Daya 2012. Halaman : 344 - 356
Manusia, PT. Gramedia
Widiasarana, Indonesia, Jakarta. Kenna, Mc, dan Eugene, Nic, Beech, 1998,
The Essence of Human Resourcess
Harlie. M. 2012, Pengaruh Disiplin Kerja, Manajement, Andi Offset,
Motivasi dan Pengembangan Yogyakarta.
Karier Terhadap Kinerja Pegawai
Negeri Sipil Pada Pemerintah Keputusan Menteri Pendayagunaan
Kabupaten Tabalong di Tanjung Aparatur Negara (Menpan) Nomor
Kalimantan Selatan. Jurnal 63 Tahun 2003 tentang pelayanan
Aplikasi Manajemen. Volume 10 birokrasi publik
No. 4 Desember 2012. Halaman :
860 -867 Keputusan Kementrian PAN Nomor :
25/KEP/M. PAN/ 4/ 2002 tentang
Hardiansyah, 2012, Sistem Administrasi pedoman pengembangan Budaya
dan Manajemen Sumber Daya Aparat Negara
Manusia Sektor Publik. Gava
Media, Yogyakarta Kotler, J.P, and Haskett, Jl. 1997,
Corporate Culture and
Hasibuan, S.P, Malayu, 2003, Manajemen Performance, Jakarta Prenelinndo,
Sumber Daya Manusia, Edisi Simon and Sheester, Ltd.
Revisi, Bumi Aksara, Jakata.
Kirk L. Rongga. 2002. Human Resources
______________,2005: Organisasi dan Practice, Organizational Climate
Motivasi: Dasar Peningkatan and Employee Saticfaction,
Produktivitas. Jakarta: Bumi Akademy of Management Riview.
Aksara Komardi Dadi,2009, Pengaruh
Kepemimpinan Transformasional
dan Transaksional Serta Motivasi
______________,2009, Manajemen Kerja Terhadap Kinerja dan
Sumber Daya Manusia, Edisi Kepuasan Individual Karyawan
Revisi, Bumi Aksara, Jakata. dalam Organisasi Perusahaan
Industri Telekomunikasi. Jurnal
Aplikasi Manajemen. Volume 7 No.
Husnan, Suad, dan Ranupandoyo, 1 Februari 2009. Halaman : 53-61
heidjrachman, 2002, Manajemen Lliyana, 2011, Pengaruh Budaya
Personalia, BPFE Universitas Organisasi Terhadap Motivasi
Gajah Mada, Yogyakarta. Kerja, Komitmen, dan Kinerja
Karyawan di SMA N 9 Pontianak.
Isyandi, B. 2004. Manajemen Sumber Jurnal Aplikasi Manajemen.
Daya Manusia dalam Persektif Volume 9 No. 2 Maret 2011.
Global. UNRI Press, Pekanbaru. Halaman : 491-499

Indayati Nurul, 2012. Pengaruh Lumbanraja Prihatin, 2009. Pengaruh


Keterlibatan Karyawan, Budaya Karakteristik Individu, Gaya
Organisasi, dan Gaya Kepemimpinan dan Budaya
Kepemimpinan Terhadap Organisasi Terhadap Kepuasan
Komitmen Organisasional dalam Kerja dan Komitmen Organisasi
Meningkatkan Kinerja Karyawan
(Studi Pada Universitas
Brawijaya). Jurnal Aplikasi

Vol VII No 1 Januari 2015 Jurnal Tepak Manajemen Bisnis


PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

(Studi pada Pemerintah Daerah di Nitisemito, Alex S. 2005. Manejemen


Provinsi Sumatera Utara). Jurnal Personalia. Edisi Ketiga. Jakarta:
Aplikasi Manajemen. Volume 7 No. Ghalia Indonesia.
2 Mei 2009. Halaman : 450-468 Nurwati, Pengaruh Kepemimpinan
Terhadap Budaya Organisasi
Machin & Andreas, 2005, Reformasi Komitmen Kerja, Perilaku dan
Kepemimpinan Birokrasi Kinerja Pegawai (Studi Pada
Pemerintah Antara Idealisme dan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Realitas, Lingkar, Yogyakarta. Provinsi Sulawesi Tenggara).
Jurnal Aplikasi Manajemen.
Marnis. 2009. “Tranformational Volume 10 No. 1 Maret 2012
leadership in the efforts of
increasing motivation, Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun
performance, and job 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan
saticfacations at PT. Bank Mandiri Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.
Tbk”. Pekanbaru, Riau.
Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri
Mangkunegara, Anuar Prabu. 2007, Hulu Nomor 18 Tahun 2008
Evaluasi Kinerja SDM, Refika tentang Susunan Organisasi
Aditama, Bandung. Perangkat Daerah Kabupaten
Indragiri Hulu.
Maryoto Susilo, 2000, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Edisi Keempat, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
BPFE, Yogyakarta. Nomor 53 tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Maryani,2011, Pengaruh Budaya
Organisasi dan Gaya Priyatno, Duwi.2009. Mandiri Belajar
Kepemimpinan Serta SPSS (Statistical Product and
Pengembangan Karyawan Service Solution) Untuk Analisis
Terhadap Kepuasan Kerja dan Daya & Uji Statistik. Mikom,
Kinerja Karyawan Pada Peruhaan Yogyakarta
Ritel di Sulawesi Selatan. Jurnal .
Aplikasi Manajemen. Volume 9 No. Rajiv Meltha. 2003. “Leadership style,
3 Maret 2011. Halaman : 1030- motivation and performance in
1041 international marketing channels
Mapparenta, 2011, Pengaruh Pendidikan, an emperical investigation of the
Pelatihan dan Disiplin Kerja USA, Filand and Poland”. Praxel
Terhadap Produktivitas Kerja University, Philadelphia
Pegawai Sekretariat Daerah Pennsylvania, USA.
Kabuapaten Halmahera Timur
Provinsi Maluku Utara. Jurnal Rivai, Viethzal dan Deddy Mulyadi, 2011,
Aplikasi Manajemen. Volume 9 No. Kepemimpinan dan Prilaku
3 Maret 2011. Halaman 1042-1049 Organisasi.Edisi. 3. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Nanang Fatah. 2005. Landasan
Manejemen Pendidikan. Bandung: Robbin, S.P , 2006. Perilaku Organisasi.
Remaja Rosdakarya. Edisi Kesepuluh. PT. INDEKS
Kelompok Gramedia, Jakarta.
. 2003. Prinsip-Prinsip
Perilaku Organisasi. Terjemahan

Vol VII No 1 Januari 2015 Jurnal Tepak Manajemen Bisnis


PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
KINERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Oleh Halida , Dewi Sartika. Negara Republik Indonesia,


Erlangga : Jakarta. Jakarta.
Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A.
2008. Perilaku Organisasi, Jakarta: Sugiono. 2012. Metode Penelitian
Salemba Empat. Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Sembel, Kartini dan Alizar, 2002, Hand Alfabeta, Bandung.
Out Analisis Kinerja Organisasi Sopiah, 2008, Perilaku Organisasional,
Publik, Program Magister CV Andi Offset, Yogyakarta
Administraso Publik, UGM
Yogyakarta Tohardi, Ahmad. 2002. Manejemen
Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandar
Sedarmayanti, 2001, Sumber Daya Maju.
Manusia dan Produktivitas Kerja, Umedi Usaman, 2008 Pengaruh Budaya
Cetakan Kedua, CV. Mandar Maju, Organisasi dan Motivasi Terhadap
Bandung Kepuasan Kerja dan Kinerja
Karyawan Industri Rokok di Jawa
Sastrohadiwiryo, Siswanto, Bedjo, 2003, timur. Jurnal Aplikasi Manajemen.
Manajemen Tenaga Kerja Volume. 7. 2008. Halaman 742-760
Indonesia, Pendekatan
Administratif dan Operasi, Bumi Wirawan, (2007); Budaya dan Iklim
Aksara, Jakarta. Organisasi, Jakarta, Salemba
empat.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen
Sumber Daya Manusia, STIE. Yunus Eddy. H, 2010 Pengaruh
Yogyakarta. Kepemimpinan, Karakteristik
Supriyadi Gering, Triguno, 2006 Budaya Individu, dan Budaya Organisasi
Kerja Organisasi Pemerintah, Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Lembaga Administrasi Negera Kebudayaan & Pariwisata, dan
Republik Indonesia, Jakarta. Kepuasan Konsumen Industri
Pariwisata di Jawa Timur. Jurnal
Suryo Dharma Bhikkhu. 2010 Pengaruh Aplikasi Manajemen. Volume 8.
Gaya Kepemimpinan No. 4 Nopember 2010. Halaman :
Transformasional, Budaya 961 -970
Organisasi dan Inovasi Terhadap
Kinerja (Studi pada panti asuhan
di kota dan Kabupaten
Minahasa).Jurnal Aplikasi
Manajemen. Volume 8 No. 4 Mei
2010
Salomon Markos. 2010. “Employee
enggament: the key to improving
performance”.Andhra University
Waltair, India.
Sunyoto, Danang, 2012, Teori, Kuesioner,
dan Analisis Data sumber Daya
Manusia, CAPS : Yogyakarta

Sutipo, Adi Suryanto, 2006 Pelayanan


Prima, Lembaga Administrasi

Vol VII No 1 Januari 2015 Jurnal Tepak Manajemen Bisnis

You might also like