Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Budaya Organisasi, Disiplin Kerja Dan Kepemimpinan Terhadap
Pengaruh Budaya Organisasi, Disiplin Kerja Dan Kepemimpinan Terhadap
Abstract. This research aims to identify and analyze the influence of Organizational Culture,
Work Discipline and Leadership towards employees Performance In Indragiri Hulu District
Secretariat, both parisially and silmultantly.This research took a sample of 138 employees of
the Regional Secretariat of Indragiri Hulu. The analysis method used is multiple linear
regression model and analyzed by using statistical tests SPPS program version 17.00.
whereas for the hypothesis test, the researcher used the F statistical test, test of determination
2 2
(R ), t test and test of correlation (r ). Method of data collection used is questionnaires with
ordinal preliminary data that has been converted into a range by using the method of
2
successive intervals (MSI).The coefficient determination developed by R is the relationship
proportion between Y to X which is obtained that the R Squere is 0,139, or 14%.
Organizational culture, discipline, and leadership while the remaining 86% is influenced by
other variables which are not included in this research model. Based on the results of this
research, it can be seen that there is influence between organizational culture and work
discipline and leadership silmultanly and significantly. While partially organizational culture,
and work discipline influence significantly to the Regional Secretariat Employee
Performance in Indragiri Hulu, whereas there is no significant effect of the leadership on
employee performance of Indragiri Hulu District Secretariat. Variable of organizational
culture is the dominant variable affecting the performance.
3
4. Jumlah m 100,00 97,12 97,12 200 260,62 130,31
Produksi
Kayu
5. Persentase
Kumulatif % 1,82 1,79 98,35 1,91 1,85 96,86
Realisasi
Rehabilitasi
Hutan dan
Lahan
6. Sektor Pola
Pangan % 100 71,9 71,90 100 80 80.00
Harapan
7. Produksi
Holtikultura Ton/Ha 2,6 2,33 89,62 2,65 2,33 87,92
: Ton/Ha 2,5 4,70 162,80 2,72 5,1 187,50
a. Kacang Ton/Ha 10 13,47 134,70 10.09 16,35 162,04
Panjang Ton/Ha 2 1,99 99,50 2,2 1,99 90,45
b. Cabe Ton/Ha 53,5 49,98 93,42 54,65 50,69 92,75
besar
c. Ketimun
d. Durian
e. Nenas
8. Produktifitas Ton/Ha 3,3 3,67 111,21 3,53 3,67 103,97
PADI
9. Produktifitas
Palawija : Ton/Ha 2,65 2,33 87,92 2,65 2,33 87,92
a. Jagung Ton/Ha 1,25 1,12 89,60 1,25 1,12 89,60
b. Kedela
i
10. Jumlah
Produksi Ton 5.875.071,85 5.875.071,8 100,01 6.254.289,0 5.610.185,0 89,70
Perikanan 5 0 3
Dari Tabel 1 diatas dapat dilihat dari 14 melampaui target yang telah ditetapkan,
(empat belas) indikator sasaran yang sedangkan 9 (sembilan) indikator sasaran
ditarget kan pada tahun 2013 hanya 5 masih belum atau tidak mencapai target, ini
(lima) indikator telah mencapai target atau menunjukan kinerja dari instansi
yang dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil organisasi dan para pegawai terhadap
yang bersangkutan dalam melaksanakan pekerjaannya.
tugasnya. Hasil penilaian kinerja 2. Deskripsi pekerjaan spesifikasi
digunakan sebagai bahan pertimbangan pekerjaan dan standar kinerja
dalam pembinaan Pegawai Negeri Sipil, pekerjaan. Hal itu karena pekerjaan
antara lain pengangkatan, kenaikan yang berbeda mempunyai deskripsi
pangkat, pengangkatan dalam jabatan, pekerjaan yang berbeda, program
pendidikan dan pelatihan, serta pemberian evaluasi kinerja haruslah menyediakan
penghargaan. Penilaian kinerja Pegawai cara yang sistematik untuk
Negeri Sipil dilaksanakan berdasarkan mempertimbangkan perbedaan-
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun perbedaan ini dan memastikan evaluasi
1979 tentang Penilaian Pelaksanaan yang konsisten diseluruh pekerjaan dan
Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil. pegawai yang mendudukinya.
3. Tujuan-tujuan penilaian kinerja
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tujuan-tujuan penilaian kinerja secara
Kinerja mendasar dapat digolongkan kepada
Menurut Gomes (2003:180) dua bagian besar yaitu evaluasi dan
mengatakan bahwa seseorang pekerja pengembangan.
dalam melakukan pekerjaan biasanya 4. Sikap para pekerja dan atasan terhadap
dipengaruhi oleh empat faktor yaitu: evaluasi
1. Faktor-faktor yang bersifat individual Menurut Atmosoeprapto (2004)
adalah kebutuhan-kebutuhan, tujuan- menjelaskan bahwa tinggi-rendahnya
tujuan, sikap, dan kemampuan. kinerja pegawai dalam suatu organisasi
2. Faktor organisasional adalah faktor dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
yang berasal dari organisasi seperti faktor dalam diri pegawai (internal)
pembayaran upah atau gaji maupun faktor dari luar diri pegawai
(kesejahteraan), keamanan pekerjaan, (eksternal). Faktor internal (disposisional)
sesama pekerja, pengawasan, pujian, yaitu faktor yang dihubungkan dengan
dan pekerjaan itu sendiri. sifat-sifat seseorang, seperti: kompetensi
3. Faktor intrinsik adalah faktor dari diri pegawai, motivasi kerja, disiplin kerja, dan
pegawai itu sendiri seperti prestasi, minat kerja seseorang. Faktor eksternal
penghargaan,tanggungjawab, yaitu faktor-faktor yang berasal dari
promosi, kemungkinan perkembangan lingkungan, seperti: gaya kepemimpinan,
dan pekerjaan itu sendiri. fasilitas kerja, pengawasan, pelatihan dan
4. Faktor ekstrinsik adalah faktor dari iklim organisasi. Untuk memperoleh
luar diri pegawai itu seperti gaji, kinerja pegawai yang diharapkan maka
kesejahteraan,tekniksupervisi, kedisiplinan harus ditegakkan dan
administrasi dan kebijakan organisasi, dijalankan sesuai dengan ketentuan dari
hubungan interpersonal dan kondisi organisasi.
kerja.
Menurut Simamora (2004) faktor- Tujuan Penilaian Kinerja
faktor yang mempengaruhi kinerja antara Menurut Robbins (2002) penilaian
lain: kinerja bertujuan:
1. Karakteristik situasi 1. Untuk mengambil keputusan
Bagaimana lingkungan dan organisasi personalia secara umum seperti
mempengaruhi pelaksanaan kinerja promosi, transfer, pemberhentian dan
didalam organisasi. Lingkungan perencanaan tenaga kerja.
menempatkan tuntutan-tuntutan kinerja 2. Memberikan penjelasan tentang
di dalam organisasi. Lingkungan pelatihan dan pengembangan yang
menempatkan tuntutan-tuntutan dibutuhkan.
3. Untuk dijadikan kriteria dalam program Sistem pengertian bersama ini, dalam
seleksi dan pengembangan yang pengamatan yang lebih seksama
disahkan. merupakan serangkaian karakter penting
4. Digunakan untuk memenuhi umpan yang menjadi nilai bagi suatu organisasi.
balik tentang bagaimana organisasi Stephen P. Robbin mengatakan bahwa
memandang kinerja pekerja. terdapat 7 karakter utama, yang
5. Digunakansebagaidasaruntuk kesemuanya menjadi elemen-elemen
mengalokasikan atau menentukan penting budaya organisasi, yaitu:
pekerjaan. 1. Inovasi dan pengambilan resiko
Sedangkan menurut Mahmudi dalam Tingkat daya pendorong karywan
Nordiawan dan Hertianti (2010) tujuan untuk bersikap inovasi dan berani
penilaian kinerja disektor publik adalah : mengambil resiko.
1) Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan 2. Perhatian terhadap detail: Tingktan
organisasi tuntutan terhadap karywan untuk
2) Menyediakan sarana pembelajaran mampu memperlihatan ketepatan,
pegawai analisis dan perhatian terhadap detail
3) Memperbaiki kinerja periode-periode 3. Orientasi terhadap hasil:Tingkat
berikiutnya tuntutan terhadap manajemen untuk
4) Memberikanpertimbanganyang lebih memusatkan perhatian pada hasil,
sistematik dalam pembuatan keputusan dibandingkan perhatian pada teknik
pemberian penghargaan (reward) dan dan proses yang digunakan untuk
hukuman (pubishment) meraih hasil tersebut.
5) Memotivasi pegawai 4. Orientasi terhadap individu: Tingkat
6) Menciptakan Akuntabilitas publik keputusanmanajemendalam
mempertimbangkan efek-efek hasil
Budaya Organisasi (X1) terhadap individu yang ada didalam
Pengertian Budaya Organisasi organisasi.
5. Orientasi terhadap Tim : tingkat
Budaya (culture) adalah sebuah aktivitas perkerjaan yang diatur dalam
pengertian dalam arti luas sekali, dalam konteks ini,
tim, bukan secara perorangan.
jika kita membicarakan organisasi maka secara
lansung berkaitan dengan organisasi. Oleh karena
6. Agresivitas; tingkat tuntutan terhadap
itu, budaya organisasi adalah suatu alat dalam orang-orang agar berlaku agresif dan
menafsirkan kehidupan dan perilaku bersaing, dan tidak bersikap santai.
organisasinya. Suatu budaya yang kuat 7. Stabilitas; Tingkat penekanan aktivitas
merupakan perangkat yang sangat organisasi dalam mempertahankan
bermanfaat untuk mengarahkan perilaku, stautus qou berbanding pertumbuhan.
karena membantu karyawan untuk Disiplin Kerja (X2)
melakukan pekerjaan yang lebih baik Hasibuan (2003;193) menyatakan
sehingga setiap karyawan pada awal
kedisiplinan adalah kesadaran dan
karirnya perlu memahami budaya dan
kesediaan seseorang menaati semua
bagaimana budaya tersebut
peraturan perusahaan dan norma-norma
terimplementasikan.
yang berlaku. Kesadaran adalah sikap
Selanjutnya, Robbins (2002;279) seseorang yang secara sukarela mentaati
mengatakan budaya organisasi merjuk semua peraturan dan sadar akan tugas dan
kepada sistem pengertian bersama yang
tanggungjawabnya, jadi dia akan
dipegang oleh anggota-anggota suatu
mematuhi/mengerjakan semua tugasnya
organisasi yang membedakan organisasi
dengan baik, bukan atas paksaan.
tersebut dengan organisasi lainnnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan
kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku
Budaya
Organisasi
X1
.
Kinerja Pegawai
Disiplin Kerja (Y)
X2
Kepemimpinan
X3
memberikan sumbangsih nyata dalam sikap atau perilaku dalam berkerja yaitu
pencapaian tujuan organisasi. taat dan tertib serta konsisten dalam
Hasil penelitian ini juga tidak sejalan melaksanakan tugas juga memahami
dengan penelitian yang dilakukan oleh peraturan dan norma dengan baik,
Eddy Yunus (2010) yang mana hasil sehingga disiplin dapat menciptakan
penelitian menunjukan bahwa nilai-nilai dalam mencapai tujuan
kepemimpian berpengaruh signifikan organisasi dari perilaku yang positif dan
terhadap kinerja pegawai di Dinas mau bertanggung jawab serta konsisten
Kebudayaan dan Pariwisata di Jawa Timur dalam menjalankan tugas dan tanggung
dan penelitian yang dilakukan oleh jawab yang diberikan.
Nurwanti (2012) yang mana pengaruh 4. Tidak terdapat pengaruh kepemimpinan
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai terhadap Kinerja pegawai dimana hasil
berpengaruh positif terhadap kinerja satuan penelitian padahipotesis keempat
kerja perangkat daerah (SKPD) membuktikankepemimpinantidak
Provinsi Sulawesi Tenggara yang berpengaruh signifikan terhadap
menyimpulkan bahawa semakin tinggi Kinerja Pegawai. Hal ini terlihat dari
nilai-nilai kepemimpinan maka kinerja nilai uji t hitung lebih besar dari t table
akan semakin baik. dan nilai koefisien yang bernilai negatif
serta nilai signifikansi yang melebihi
KESIMPULAN DAN SARAN syarat signifikansi.
1. Kesimpulan 2. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan Berdasarkan kesimpulan yang telah
analisis setelah melakukan pengujian diuraikan tersebut dapat pula disampaiakn
pengaruh budaya organisasi, disiplin kerja beberapa saran yang didasarkan pada
dan kepemimpinan terhadap kinerja temuan teroritis dan empiris serta untuk
pegawai pada sekretariat daerah Kabupaten kepentingan penelitian selanjutnya,
Indragiri Hulu, maka dapat ditarik maupun untuk kepentingan praktisi dapat
kesimpulan sebagai berikut: disampaikan saran sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui 1 Bagi Pemerintahan Kabupaten Indragiri
bahwaterdapatpengaruhyang Hulu khususnya Sekretariat Daerah
siginifikan dan positif antara variabel dalam peningkatan kinerja pegawai
bebas yang terdiri dari budaya perlu diperhatikan budaya organisasi
organisasi, disiplin kerja dan dan disiplin kerja dimana dengan
kepemimpinan terhadap kinerja memperhatikan budaya organisasi dan
Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten disiplin kerja diharapkan dapat hasil
Indragiri Hulu. yang maksimal yang ditandai dengan hasil kerja
2. Terdapat pengaruh yang signifikan dan yang baik yang dilakukan secara efisien dan
positif budaya organisasi terhadap efektif sesuai dengan
Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah standar yang diharapkan dan
Kabupaten Indragiri Hulu. Ini berarti terjalinnnya hubungan yang harmonis
bahwa semakin kuat budaya organisasi baik antara atasan dengan bawahan dan
semakin tinggi pula nilai kinerja juga antara sesama pegawai.
karyawan. 2 Untuk lebih meningkatkan tingkat
3. Terdapat pengaruh yang signifikan dan kesadaran bagi para pegawai untuk
positif disiplin kerja terhadap Kinerja melaksanakan tugas dan tanggungjawab
pegawai, artinya apabila disiplin faktor disiplin harus menjadi perhatian
pegawai meningkat maka kinerja yang lebih intensif dari pihak
pegawai akan meningkat apabila Sekretariat Dearah Kabupaten Indragiri
pegawai yang melaksanakan tugas dan Hulu maka tindakan disiplin yang perlu
tanggungjawab dengan adanya suatu