Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

KINERJA PT.

PLN (PERSERO) DALAM MENANGGAPI KELUHAN PELANGGAN DI KOTA


SORONG PROVINSI PAPUA BARAT

CELINE F. KAMINISUBUN
FEMMY TULUSAN
NOVIE PALAR

Abstract: The purpose of this study is to determine how the performance of PT PLN in the complaint/ complaints
in the city of sorong, west papua province.
This research use method approach of descriptive –qualitative. based on the theoreatical study, the performance
view from the three dimensions of organizational performance the public service namely productivity,
responsiveness and accountability. The research informansin the capture of elemen of the of the official/employee
PLN the city of sorong as many as 4 people, and community customers of PLN as much as 4 people. Data collection
using interview guidelines ,while the analysis technique used is the analysis of the interactive model of Miles and
hubernann.
Based on the results of data analysis on apple conclusion (1) the productivity has been quite good in view of the
implementation of the set, ability carry out the service, the level of achievement, the realization of the operating
budget, the efficiency of use of facilities/ infrastructure work, and optimilisasi utilization of potensial HUMAN
resources officer. (2) responsiveness has been quite good in view of programs and actions to respond to customer
complaints, but still less good in view of speed and punctuality (3) accountability is good enough in view of the
openness of the give an answer to the community/ customer about the program as well as customer satisfaction.
Starting from the results of the study then can in kemukan some advice : (1) team technical services in the need
to consider in more into four tim/ group to four wilayah/ a different location. (2) the service to responded with
rapid and timely complaints customers hendaklah in increase and in sesuaikan with the needs of customers. (3)
accountability hendaklah more transparent to utilize in optimally media the and social media that there
Key Word : The Performance, Customer Service PLN.

PENDAHULUAN
Indonesia adalah salah satu negara yang sedang TINJAUAN PUSTAKA
berkembang, untuk melaksanakan pembangunan Konsep Kinerja
yang adil dan merata di seluruh kawasan Pengertian Kinerja
Indonesia, diperlukan ketersediaan energi yang Kinerja pada umunya adalah apa yang dihasilkan
cukup sebagai motor penggerak pembangunan itu dari fungsi-fungsi suatu pekerjaan atau apa yang
sendiri. Salah satu energi tersebut adalah listrik, menjadi keluaran. Suyadi Prawiro Sentono,
sehingga secara tidak langsung listrik menguasai dalam Joko Widodo,2008:77) mendefinisikan
hajad hidup orang banyak. Oleh sebab itu, kinerja adalah suatu hasil kerja yang dapat
sebagamana diatur dalam Undang-Undang dasar dicapai oleh seseorang atau kelompok orang
1945, Pasal 33 Ayat 2 yang berbunyi ”Cabang- dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang
cabang produksi yang penting bagi negara dan dan tanggung jawab masing-masing, dalam
yang menguasai hajat hidup orang banyak rangka mencapai tujuan organiasai bersangkutan
dikuasai oleh negara”, maka pemerintah berperan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
penting dalam pengaturan energi listrik. Hal dengan moral dan etika. Dari hal tersebut,kinerja
tersebut terealisasi dengan di bentuknya PLN merupakan suatu proses yang mengolah input
oleh pemerintah. menjadi output, yang berhubungan langsung
dengan tujuan organisasi. Tujuan perusahaan
hanya dapat dicapai apabila perusahaan tersebut
didukung oleh unit-unit kerja yang terdapat 4. Indikator manfaat yaitu segalah sesuatu
didalamnya. Baik buruknya output dari suatu yang terkait dengan tujuan akhir dari
perusahaan dipengaruhi oleh baik buruknya pelaksanaan kegiatan.
kinerja dalam perusahaan tersebut. 5. Indikator dampak yaitu pengaru yang di
timbulkan, baik baik positif, maupun
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
negatif, pada setiap tingkatan indikator
Menurut Yuwono dkk. dalam Hessel Nogi
berdasarkan asumsi yang telah di tetapkan
(178:2005) mengemukakan bahwa faktor-faktor
yang dominan mempengaruhi kinerja suatu Konsep Keluhan Pelanggan
organisasi meliputi upaya manajemen dalam Menurut Vincent Gasperz (2004:27) pelanggan
menerjemahkan dan menyelaraskan tujuan atau stakeholder berkaitan dengan mereka yang
organisasi, budaya organiasasi, kualitas secara langsung atau tidak langsung
sumberdaya manusia yang dimiliki organisasi menggunakan jasa-jasa pelayanan publik atau
dan kepemimpinan yang efektif. mereka yang secara langsung atau tidak langsung
Pengukuran Kinerja terkena dampak dari kebijakan publik. Menurut
Pengukuran kinerja Penilaian kinerja dalam suatu Zulian Yamit (2004:71), pelanggan adalah orang
perusahaan akan menimbulkan perbaikan atau yang berinteraksi dengan perusahaan setelah
peningkatan kinerja karyawan, dari hal inilah proses produksi selesai, karena mereka adalah
akan berdampakpositif pada kinerja perusahaan pengguna produk.
(organisasi) secara keseluruhan. Kepuasan Pelanggan
Indikator kinerja Pada dasarnya kepuasan pelanggan dapat
Untuk dapat melakukan penelitian terhadap didefinisikan secara sederhana sebagai suatu
melakukan penilaian terhadap kinerja sesuatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan, dan
perusahaan atau organisasi secara tidak langsung harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui
maka dibutuhkan beberapa indikator kinerja. produk yang dikonsumsi (Vincent Gaspersz:
Menurut bastian dalam Hessel Hogi (2005:175) 2005:34).
indikator kiinerja organisassi adalah ukuran Pengukuran Kepuasan Dan Harapan Pelanggan
kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan Kothler dalam Zulian Yamit (2004:80)
tingkat pencapaian sasaran atau tujuan yang telah mengemukakan beberapa metode yang dapat
ditetapkan dengan memperhitungkan elemen- digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan
elemen indikator berikut ini: adalah sebagai berikut:
1. Indikator masukan ( input) yaitu segalah 1. Sistem pengaduan, sistem ini memberikan
sesuaatu yang dibutuhkan agar organisasi kesempatan kepada pelanggan untuk
mampu menghasilkan produknya, baik memberikan saran keluhan dan bentuk
barang atau jasa, yang meliputi sumber daya ketidakpuasan lainnya dengan cara
manusia, informasi, kebijakan dan menyediakan kotak saran.
sebagainya. 2. Survei pelanggan, survei ini merupakan cara
2. Indikator keluaran (output) yaitu segala yang umum digunakan dalam mengukur
sesuatu yang diharapkan langsung dicapai kepuasan pelanggan, misalnya melalui surat
dari suatu kegiatan yang berupa fisik pos, telepon, atau wawancara.
ataupun non fisik. 3. Panel pelanggan, dengan cara perusahaan
3. Indikator hasil yaitu segalah sesuatu yang ataupun organisasi mengundang pelanggan
mencerminkan berfungsinya keluaran yang setia terhadap produk dan mengundak
kegiatan pada jangka menengah. pelanggan yang setia terhadap produk dan
mengundang pelnaggan yang telah memberi
atau pindah menjadi pelanggan perusahaan Informan Penelitian
lain. Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data
Kerangka Pemikiran secara langsung dari para informan melalui
Kerangka pemikiran digunakan sebagai dasar wawancara dengan pihak yang berkompeten di
atau landasan dalam pengembangan berbagai PT. PLN Kota Sorong, dan masyarakat pelanggan
konsep dan teori yang digunakan dalam PLN.
penelitian serta hubungannya dengan perumusan
Jenis Data
masalah.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
METODE PENELITIAN ini merupakan deskriptif kualitatif (Moleong,
Pendekatan Penelitian 2013) yaitu penelitian yang dilakukan untuk
Metode pendekatan yang digunakan dalam memperoleh gambaran yang jelas mengenai
penelitian ini adalah pendekatan penelitian suatu kejadian tertentu. Dalam penelitian
dskriptif-kualitatif. Husaini dan Purnomo (2009) deskriptif kualitatif data yang diperoleh berupa
mengatakan bahwa penelitian deskriptif kualitatif kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti
adalah menguraikan pendapat informan apa lebih dari sekedar angka atau frekuensi dan
adanya sesuai dengan pertanyaan penelitian, diarahkan pada pendeskripsian secara rinci dan
kemudian dianalisis dengan kata-kata yang mendalam mengenai kondisi tentang apa
melatarbelakangi informan berperilaku seperti sebenarnya terjadi menurut apa adanya di
itu, direduksi, ditrianggulasi, disimpulkan, dan di lapangan.
verifikasi.
Teknik Pengumpulan Data
Lokasi Penelitian Sumber data utama dalam penelitian kualitatif
Penelitian ini dilaksanakan di PT. PLN Kota adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya ialah
Sorong jalan Jenderal A. Yani No. 7 data tambahan seperti dokumen dan lain-
Klademak 1. Adapun pemilihan lokasi lain.Penelitian kualitatif menggunakan metode
tersebut berdasarkan pada beberapa kualitatif yaitu pengamatan, wawancara atau
pertimbangan sebagai berikut: (1) PT. PLN penelaahan dokumen (Moleong, 2006).
(Persero) Kota Sorong merupakan salah satu Berdasarkan pendapat tersebut maka instrumen
area pelayanan jaringan listrik di Papua Barat utama dalam penelitian ini.
yang memasok kebutuhan listrik, khususnya
Teknik Annalisa Data
di wilayah Sorong. (2) PT. PLN (Persero)
Annalisa data dalam penelitian ini menggunakan
Kota Sorong merupakan perusahaan
model analisis inteaktif dari Miles dan
(organisasi) yang bertujuan untuk memenuhi
Huberman. Menurut Miles dan Huberman dalam
kebutuhan pelanggannya dengan terus
Sugiyono (2013), aktivitas dalam analisis data
menerus berupaya meningkatkan kinerjanya
kualitatif dilakukan secara interaktif dan
agar tercipta kepuasan pelanggan.
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
Fokus Penelitian sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam
Fokus dalam penelitian ini mengenai bagaimana analisis data, yaitu data reduction (reduksi data),
kinerja PLN dalam mengatasi berbagai keluhan data display (penyajian data), dan conclusion
para pelannggannya. Dalam penelitian ini, drawing/verification (penyimpulan data atau
penulis lebih menekankan pada tiga indikator verifikasi).
utama kinerja pelayanan publik, yaitu 1. Data collection (pengumpulan data).
produktivitas, responsivitas, dan akuntabilitas. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
wawancara dan dibantu dengan teknik Pembahasan
observasi. Sebagaimana telah disebutkan dalam uraian
2. Data reduction (reduksi data). Data yang metodologi penelitian di atas bahwa tujuan
diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup penelitian ini ialah untuk mengetahui kinerja
banyak dan oleh karena itu perlu dicatat PT.PLN dalam menanggapi keluhan pelanggan di
secara rinci dan teliti. Mereduksi data berarti Kota Sorong. Berdasarkan kajian teoritis tentang
merangkum, memilih hal-hal pokok, kinerja organisasi pelayanan publik, dipilih tiga
memfokuskan pada hal-hal penting, dicari indikator atau dimensi kinerja yaitu
tema dan polanya. produktivitas, responsivitas, dan akuntabilitas.
3. Data display (penyajian data). Penyajian 1. Produktivitas
data dalam penelitian kualitatif biasanya Konsep produktivitas secara umum
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, dipahami sebagai rasio antara input dan
bagan, hubungan antar kategori dan lain output. Konsep produktivitas seperti ini
sebagainya. Dengan penyajian data maka dirasa terlalu sempit dan kemudian General
nantinya akan mempermudah untuk Accounting Office atau GAO dalam
memahami apa yang terjadi, merencanakan Dwiyanto dkk (2002) mengembangkan
kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah suatu ukuran produktivitas yang lebih luas
di pahami tersebut. dengan memasukkan seberapa besar
4. Conclusion drawing/verification pelayanan publik itu memiliki hasil yang
(penyimpulan data atau verifikasi). Menurut diharapkan.
Miles dan Huberman adalah langkah ketiga 2. Responsivitas
dalam analisis data kualitatif. Kesimpulan Sebagaimana telah dikemukakan bahwa
data penelitian kualitatif adalah merupakan konsep responsivitas bermakna bahwa
temuan baru yang sebelumnya belum pernah lembaga-lembaga dan proses-proses harus
ada. Temuan dapat berupa deskripsi, atau melayani stakeholders atau pemangku
gambaran suatu objek yang sebelumnya kepentingan. Dalam konteks organisasi
masih remang-remang atau gelap dan pelayanan publik, responsivitas menunjuk
setelah penelitian menjadi terang atau jelas` pada keselarasan antara program dan
kebijakan pelayanan dengan kebutuhan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
stakeholders atau pemangku kepentinan.
Gambaran Umum PT.PLN Kota Sorong
Responsivitas dimasukkan sebagai salah
Berawal di akhir abad ke-19, perkembangan
satu indikator kinerja karena
kelistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat
menggambarkan secara langsung
beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak
kemampuan organisasi pelayanan publik
di pabrik gula dan pabrik teh mendirikan
dalam menjalankan misi dan tujuannya.
pembangkit listrik untuk keperluan sendiri.
3. Akuntabilitas
Kelistrikan di masa Hindia Belanda dimulai pada
Dalam konsep good governance,
tahun 1897 ketika perusahaan listrik pertama
akuntabilitas bermakna bahwa para pembuat
bernama Nederlandche Indische Electriciteit
keputusan dalam pemerintahan bertanggung
Maatschappij (NIEM), yang merupakan
jawab kepada publik dan lembaga-lembaga
perusahaan yang berada di bawah
stakeholders. Menurut Dwiyanto dkk
N.V.Handelsvenootschap yang berpusat di
(2002) bahwa akuntabilitas dapat juga
Belanda.
menunjuk pada seberapa besar kebijakan,
program dan kegiatan organisasi pelayanan
publik tunduk pada para pejabat politik yang pelayanan, dan tanggung jawab petugas
dipilih oleh rakyat; karena para pejabat menyelesaikan pelayanan.
politik tersebut dipilih oleh rakyat sehingga
Saran
dengan sendirinya akan selalu
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tersebut,
merepsentasikan kepentingan rakyat.
dapat direkomendasikan beberapa hal untuk
KESIMPULAN DAN SARAN peningkatan kinerja PT.PLN Area Kota Sorong
Kesimpulan dalam menanggapi keluhan pelanggan, sebagai
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik berikut :
kesimpulan tentang kinerja PLN Kota Sorong 1. Tim pelayanan teknis lapangan yang ada
dalam menanggapi keluhan pelanggan dilihat sebanyak dua tim/group untuk dua wilayah
dari tiga dimensi kinerja organisasi yang berbeda perlu dipertimbangkan
(produktivitas, responsivitas, akuntabilitan), dirubah menjadi empat tim/group untuk
sebagai berikut : empat wilayah/lokasi yang berbeda dan
1. Produktivitas PLN Kota Sorong dalam menambah armada pelayanan juga menjadi
pelayanan keluhan/pengaduan pelanggan empat. Hal ini perlu dilakukan karena dua
sudah cukup baik dilihat dari pelaksanaan tim yang telah ada selama ini tidak mampu
program yang ditetapkan, kemampuan menangani dengan cepat
melaksanakan pelayanan, tingkat keluhan/pengaduan pelanggan.
pencapaian hasil pelaksanaan program 2. Program pelayanan untuk merespons dengan
pelayanan, realisasi anggaran operasional cepat dan tepat waktu keluhan/pengaduan
pelayanan, efisiensi penggunaan pelanggan hendaklah ditingkatkan dan
sarana/prasarana kerja pelayanan, dan disesuaikan dengan perkembangan yang ada
optimalisasi pemanfaatan/penggunakan serta kebutuhan pelanggan.
potensi SDM petugas pelayanan. 3. Pertanggung jawaban kebijakan/program
2. Responsivitas PLN Kota Sorong dalam dan tindakan PLN sehubungan dengan
pelayanan keluhan/pengaduan pelanggan pelayanan pengaduan/keluhan pelanggan
sudah cukup baik dilihat dari program dan hendaklah lebih transparan/terbuka dengan
tindakan untuk merespons memanfaatkan secara optimal media masa
keluhan/pengaduan pelanggan, namun dan media sosial yang ada.
masih kurang baik dilihat dari kecepatan dan
ketepatan waktu pelaksanaan pelayanan dan DAFTAR PUSTAKA
penyelesaiannya.
3. Akuntabilitas PLN Kota Sorong dalam Anggoro, fery suryokusumo. 2008. Pelayanan
pelayanan keluhan/pengaduan pelanggan public dan pengelolalaan infrastruktur
sudah cukup baik dilihat dari keterbukaan perkotaan. Yogyakarta. Sinergi Publishing
mempertanggung jawabkan kepada Dwiyanto Agus,dkk, Reformasi Birokrasi
masyarakat/pelanggan tentang Pelayanan Publik di Indonesia,
kebijakan/program yang dilakukan melalui Yogyarakat, Pusat Studi Kependudukan
media masa (cetak, elekronik), media social dan Kebijakan UGM.
(facebook PLN Sorong, WA Group Media, Gasperz, Vincent. 2004. Perencanaan Strategik
dan WA Group khusus pelanggan VIP), Untuk Peningkatan Kinerja Sektor Publik :
serta dilihat dari kepuasan pelanggan atas Suatu Pentunjuk Praktek. Jakarta :
keterbukaan/transparansi informasi tentang Gramedia Pustaka Utama
biaya pelayanan, waktu pemberian
Gasperz, Vincent. 2005. Total Qualitas Sukoco, Badri M. 2007. Manajemen Administrasi
Management. Jakarta : PT Gramedia Perkantoran Modern. Ciracas. Jakarta:
Pustaka Utama Erlangga
Husaini.U dan S. A. Purnomo.(2009). Metode Tjiptono, Fandy. 2001. Manajemen Jasa.
Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Yogyakarta: Andi Offset.
Aksara. Tika, Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan
J., M. L. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. peningkatan Kinerja Perusahaan Jakarta:
Jakarta: Gunung Agung. Bumi Aksara
J., M. L. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Widodo, Joko. 2008. Membangun Birokrasi
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Berbasis Kinerja. Malang Jawa Timur:
Kartono, Drajad Tri dkk. 2004. Administrasi Bayu Media Publishing
Pelayanan Publik Antara Paradoks dan Yamit, Zulian. 2004. Manajemen Kualitas
Harapan Masa Depan. Jakarta: Pustaka Produk dan Jasa. Yogyakarta: Ekonsia
Cakra
Keban, Yeremias T. 2008. Enam Dimensi
Strategis Administrasi Publik. Yogyakarta: Jurnal Internasional :
Gava Media Juhani Ukko. 2008. The Impact of Performance
Mahsun, Muhammad. 2006. Pengukuran Kinerja Measurement on the Quality of
Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE. Working Life ( Int. J. Business Performance
Moleong,Lexy, 2013, Metode Penelitian Management, Vol.10, No. 1).
Kualitati, Bandung, Alfabeta. Inderscience Enterprises Ltd: Finland. E-mail:
Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2005. juhani.ukko@lut.fi
Manajemen Pelayanan (Pengembangan
Model Konseptual, Penerapan Citizen Charter Sumber Lain :
dan Standart Pelayanan Minimal) Penyediaan dan Pemanfaatan tenaga listrik
Yogyakarta: Pustaka Pelajar undang – undang nomor 30 tahun 2009
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Undang – undang nomor 19 tahun 2003 tentang
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan BUMN
R&D). Bandung: Alfabeta Undang – undang nomor 8 tahun 1999
Sutopo H.B. 2002. Metodologi penelitian prlindungan konsumen
kualitatif .Surakarta :UNS Press. Undang – undang nomor 20 tahun 2002
Sanusi anwar. 2014. Metodeologi penelitian meningkatan pelayanan
bisnis.Cetakan keempat. Jakarta: salemba
empat

You might also like