Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS LAUT (OTEC)

Diusulkan oleh :
Adam M. Mardiansyah (1217020018)
Baihaqi Aria Rangga P.T (1217020012)
Febrianto Wibowo (1217020022)

Kajian Konversi Energi Panas Laut berdaya 3000 KW dengan siklus terbuka

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


DEPOK
2019
Tehnical Paper
Kajian Konversi Energi Panas Laut berdaya 3000 KW dengan siklus terbuka

Study of Ocean Thermal Energy Conversion 3000 KW power with an open cycle

Adam Muhammad Mardiansyah, Program Studi Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri
Jakarta. Email: adammardiansyah12@gmail.com
Baihaqi Aria Rangga Putra Tresna, Program Studi Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri
Jakarta. Email: baihaqiariasss@gmail.com
Febrianto Wibowo, , Program Studi Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Jakarta.
Email: zackyfebrianto@gmail.com
ABSTRACT
Various types of renewable energy have been developed to meet energy and electricity
needs, one of which we will discuss is the Marine Thermal Power Plant (OTEC). Using and
utilizing heat differences over the sea surface with below sea level to run thermal engines The
concept of heat engines is common in thermodynamics, and much of the energy around
humans is produced by this concept. Heat engine is a thermodynamic device that is placed
between a high temperature reservoir and a low temperature reservoir. When heat flows from
high temperatures to low temperatures, the tool converts some of the heat into work. This
principle is used in steam engines and internal combustion engines, while in refrigerators,
the concept is reversed. Compared to using energy from combustion of fuel, the energy
produced by OTEC is obtained by utilizing ocean temperature differences caused by warming
by the sun. The heat cycle in accordance with OTEC is the Rankine cycle, using low pressure
turbines. The system can be a closed or open cycle. The closed cycle uses special fluids which
generally work as refrigerants, such as ammonia. The open cycle uses heated water as the
liquid that works in the cycle.
Keywords : Renewable energy, OTEC, Ocean thermal energy, open cycle, energy study.

ABSTRAK
Berbagai macam jenis energi terbarukan banyak dikembangkan demi memenuhi
kebutuhan energi dan listrik, salah satunya yang akan kami bahas adalah Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Laut (OTEC) . Menggunakan serta memanfaatkan beda panas atas permukaan
laut dengan dibawah permukaan laut untuk menjalankan mesin thermal Konsep mesin
kalor adalah umum pada termodinamika, dan banyak energi yang berada di
sekitar manusia dihasilkan oleh konsep ini. Mesin kalor adalah alat termodinamika yang
diletakkan diantara reservoir temperatur tinggi dan reservoir temperatur rendah.
Ketika kalor mengalir dari temperatur tinggi ke temperatur rendah, alat tersebut mengubah
sebagian kalor menjadi kerja. Prinsip ini digunakan pada mesin uap dan mesin pembakaran
dalam, sedangkan pada alat pendingin, konsep tersebut dibalik. Dibandingkan dengan
menggunakan energi hasil pembakaran bahan bakar, energi yang dihasilkan OTEC didapat
dengan memanfaatkan perbedaan temperatur lautan disebabkan oleh pemanasan
oleh matahari.Siklus kalor yang sesuai dengan OTEC adalah siklus Rankine,
menggunakan turbin bertekanan rendah. Sistem dapat berupa siklus tertutup ataupun terbuka.
Siklus tertutup menggunakan cairan khusus yang umumnya bekerja sebagai refrigeran,
misalnya ammonia. Siklus terbuka menggunakan air yang dipanaskan sebagai cairan yang
bekerja di dalam siklusnya.

Kata Kunci : Energi terbarukan, PLT-PL, Energi Panas Laut, Siklus terbuka, Kajian energi.
LATAR BELAKANG

Pembangkit listrik yang terdapat di temperatur antara permukaan yang hangat


Indonesia sebagian besar menggunakan dengan air laut dalam yang dingin
sumber daya tidak terbarukan untuk dibutuhkan minimal sebesar 77 derajat
memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Fahrenheit (25 °C).Selain itu, air laut juga
atau industri,misalnya solar dan batubara. menerima energi panas yang berasal dari
Energi yang tidak terbarukan akan habis panas bumi,yaitu magma yang berasal dari
seiring dengan penggunaannya secara bawah laut.Bilamana air permukaan yang
terus-menerus. Oleh karena itu, sekarang hangat ini dipakai dalam kombinasi
banyak dikembangkannya energy dengan air yang lebih dingin (5˚-7˚C) pada
terbarukan yang tidak akan habis dan kedalaman 500-600 meter,maka suatu
ramah lingkungan untuk memenuhi sumber energi panas yang relatif besar
kebutuhan akan energy manusia dibumi, akan tersedia.
misalnya penggunaan panas laut sebagai
pembangkit listrik.

Energi yang di pancarkan matahari


ke permukaan bumi pada saat matahari
bersinar terik di perkirakan 1.000 watt per
meter persegi. Dan seperti kita ketahui
Bumi kita diliputi oleh lautan sekitar 70 %.
Oleh sebab itu lautan merupakan
Gambar 1.1 Peta Karang Asem Bali
pengumpul energi yang maha luas.
Temperatur di permukaan laut menjadi
hangat karena panas dari sinar matahari
diserap sebagian oleh permukaan laut.
Semakin ke dalam energi matahari makin
berkurang terserap sehingga di bawah
permukaan, temperatur akan turun dengan
cukup drastis.
Gambar 1.2 Potensi Pembangunan PLT-
Pembangkit listrik energi termal ini
PL disekitar karang asem Bali
dapat dimanfaatkan jika perbedaan
temperatur tersebut cukup besar untuk bisa
menghasilkan energi listrik. Perbedaan
Permasalahan pembangkit listrik tenaga panas laut dan
Permasalahan yang akan dibahas gelombang.
mengenai pengembangan Pembangkit tuk perhitungan studi kelayakannnya
Listrik Tenaga Panas Laut di Karangasem menggunakan NPV dan IRR.
Bali adalah meliputi: Tujuan
Berapa potensial energi panas laut Memperoleh data secara keseluruhan dari
dan gelombang yang bisa dikonversikan potensi sumber energi panas laut dan
menjadi energi listrik di Karangasem Bali. gelombang yang bisa dikembangkan.
Berapa besar efisiensi energi listrik memberikan gambaran mengenai biaya
yang dihasilkua oleh pembangkit listrik pembangkitan dari Pembangkit listrik
tenaga panas laut jika dibanding dengan tenaga panas laut dan gelombang di
sumber energi terbarukan yang lain. Karangasem Bali.
Batasan Permasalahan Analisis Data
Analisa potensi energi panas laut dan Lokasi Penelitian di Kab. Karangasem
gelombang yang dapat dikembangkan Prop.Bali
dilakukan di Karangasem Bali.
Gambar dibawah menunjukkan lokasi
Karena pembangkit listrik tenaga panas
penelitian yang dilakukan untuk studi
laut dan gelombang belum ada di
pemanfaatan energi panas laut untuk
Indonesia sebagian data di ambil dari
pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga
negara maju di dunia yang telah
Panas Laut (PLTPL) adalah di kabupaten
melakukan penelitian terlebih dahulu, data
Karangasem Bali.
tersebut dipakai di Indonesia khususnya
Karangasem Bali setetah diadakan
penyesuaian atas situasi kondisi yang telah
ada.
Prakiraan biaya didasarkan atas
pendekatan dari data pembangunan
pembangkit listrik yang telah ada saat ini.
Lokasi Penelitian di Kab. Karangasem
PLTPL yang dibahas adalah PLTPL siklus
Prop.Bali.
terbuka.
Sedangkan, gambar dibawah ini
merupakan ilustrasi secara keseluruhan
Belum membahas perencanaan teknis
dari beberapa titik koordinat yang menjadi
secara mendetail dari pembangunan
pertimbangan pembangunan pembangkit
listrik antara lain, jarak transmisi ke pusat Berikut Jarak antara masing-masing
beban/penduduk terpadat, akses titik koordinat yang dipilih sebagai
transportasi terdekat, kemudahan akses lokasi pembangunan pembangkit
jalan untuk proses pembangunan maupun listrik;
maintenance pembangkit, dan a. Garis Biru
pertimbangan lainnya sebagai pemenuhan Menunjukkan jarak antara titik
persyaratan dibangunnya pembangkit. koordinat pembangunan PLTGL
dengan titik koordinat pembangunan
PLTPL, jarak tempuh: 3.46 km.
b. Garis Kuning
Menunjukkan jarak yang
dibutuhkan untuk jaringan transmisi
Titik Koordinat Pertimbangan Pembangunan
Pembangkit Listrik. dari pusat pembangkit menuju pusat
Koordinat Yang Dipilih Sebagai Lokasi sistem distribusi secara garis lurus,
Pembangunan Pembangkit jarak tempuh: 11.8 km.
Lokasi yang dipilih untuk PLTPL adalah c. Garis Merah
jarak yang terdekat dengan daratan dan Perkiraan jarak yang dibutuhkan
akses jalan untuk memudahkan untuk jaringan transmisi dari pusat
pembangunan, tentunya penentuan lokasi pembangkit menuju pusat sistem
tersebut telah memenuhi syarat untuk distribusi secara riil, jarak tempuh: 13
mendapatkan daya maksimal di area km.
penelitian tersebut. Efisiensi Siklus Rankine
Air laut dengan temperatur 29.8°C dan
tekanan 1 Atm dipompa ke dalam
evaporator sampai mencapai uap jenuh
pada temperatur 24.8°C dengan tekanan
10.6 Atm. Setelah memutar turbin,
temperatur turun menjadi 13.1°C dengan
Berikut koordinat yang dipilih sebagai tekanan 7.6 Atm.
lokasi pembangunan pembangkit listrik; Kemudian pelepasan kalor di dalam
Koordinat pembangunan PLTPL kondensor dari pemompaan air laut dingin
Latitude : -8.434285° dengan temperatur 8.1°C akan

Longitude : 115.744592° menghasilkan air bersih (tawar) dan


temperatur air laut dingin akan naik Pada keadaan uap jenuh 24.8° C,
menjadi 10.6°C. maka; (dari tabel uap) :
h2 = 2547.2 kJ/kg

Pada temperatur 13.1° C (dari tabel


uap pada halaman Lampiran) didapatkan:

ℎ𝑓 = 54.6 𝑘𝑗/𝑘𝑔

ℎ𝑓𝑔 = 2470.7 𝑘𝑗/𝑘𝑔

Maka ;
ℎ4 = ℎ𝑓 + 𝑥 ℎ𝑔
Keadaan 1 : temperatur 29.8˚C dan
ℎ4 = 54.6 𝑘𝑗/𝑘𝑔 + (0,97 𝑥 2470.7)𝑘𝑗/𝑘𝑔
tekanan 1 Atm
ℎ4 = 2451.17 𝑘𝑗/𝑘𝑔
Keadaan 2 : temperatur 27.3˚C dan
 Maka usaha yang di hasilkan oleh
tekanan 10.6 Atm turbin ;
𝑊𝑡 = ℎ2 − ℎ3
Keadaan 3 : uap jenuh dengan temperatur
𝑘𝑗 𝑘𝑗
24.8˚C dan tekanan 10.6 Atm 𝑊𝑡 = 2547.2
𝑘𝑔
− 2451.17
𝑘𝑔
Keadaan 4 : temperatur 13.1˚C dan 𝑊𝑡 = 96.021 𝑘𝑗/𝑘𝑔
tekanan 7.6 Atm dan X=0.97 Maka ;
Keseimbangan tenaga pada pompa 𝑊𝑛𝑒𝑡 = 𝑊𝑡 − 𝑊𝑝
menghasilkan: Wps = v.(P ₂-P₁) 𝑊𝑛𝑒𝑡 = 96.021 − 16.5 = 79.521 𝑘𝑗/𝑘𝑔
Dimana,
# Perhitungan Daya Turbin :
V : 0.001004 m³/kg pada suhu 29.8˚C
P₂ : 1.088 Mpa Pada PLTPL ini generator yang
dipakai adalah generator arus bolak-balik
P₁ : 1 atm = 0.1013 Mpa (AC). Sedangkan daya yang dibangkitkan
Jadi, Wps = 0.001004 (1.088-0.1013) . 10⁶ adalah 3000kW. Jika efisiensi generator
95%, maka daya mekanis yang dibutuhkan
= 9.9 kj/kg generator adalah :
Jika efisiensi pompa sama dengan 60% 𝑃𝑜𝑢𝑡 3000
𝑃= = = 3157.89 kw
𝜂 0.95
kerja untuk menggerakkan pompa sebesar:
𝑊𝑝𝑐 9.9 Banyak uap yang dibutuhkan per
𝑊𝑝 = = = 16.5 𝑘𝑗/𝑘𝑔 satuan waktu untuk mensuplai tenaga ke
𝜂 0.6 turbin adalah :

ℳ 𝑃
=
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝜂 (𝑊𝑡 − 𝑊𝑝)

ℳ 3157.89 𝑘𝑔
= = 41,8
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 0,95 (96.021 − 16.5 ) 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
 Jadi daya poros turbin adalah:

𝑃𝑡 = 𝜂 . 𝑊𝑡 .
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

𝑃𝑡 = 0.95 × 96.021 × 41,8 = 3812.99 𝐾𝑤

Jika telah diketahui diameter turbin


d = 5 meter, dan kecepatan turbin dalam
m/s, U’ = 386,37 m/s, maka kecepatan
turbin (n) jika dikonversi dalam rpm
(rotasi per menit) menjadi ;
𝑈′ 386.37
𝑛= × 60 = × 60
𝜋𝑑 𝜋. 5
= 1475.9 𝑟𝑝𝑚
Jika frekuensi generator yang
digunakan f = 50 Hz maka didapat jumlah
pasang kutub generator sinkron (Pg) adalah
sebagai berikut;
120. 𝑓 120 × 50
𝑃𝑔 = = = 4.065
𝑛 1475.9
𝑃𝑔 = 4 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑢𝑡𝑢𝑏

You might also like