Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Jurnal Teknik Sipil ISSN 2088-9321

Universitas Syiah Kuala ISSN e-2502-5295


pp. 857 - 868

FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN PENERAPAN


TEKNOLOGI PRECAST TERHADAP KINERJA
PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI
GEDUNG DI KOTA BANDA ACEH

Rusli Z 1, Mochammad Afifuddin 2, Hafnidar A. Rani 3


1)
Mahasiswa Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111,
email: ruslizet@gmail.com
2)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111, email:
afifuddin64@gmail.com2,
3)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Aceh,
email : nidarrani@yahoo.com3

Abstract: This study aims to determine the factors to be considered in the application of
precast technology in building construction projects in the city of Banda Aceh, and to analyze
the relationship and influence between factors of consideration of the application of
technology to the precast construction project implementation performance of buildings in
Banda Aceh. This study uses a questionnaire distributed to the field of building construction
company, ranging from qualifying M1, M2, and B1. The results showed that factors into
consideration precast technology application in building construction projects in the city of
Banda Aceh is a factor with a mean time of 4.179, with mean 4,172 quality considerations,
cost considerations with a mean of 4.168 and 4.165 with mean special consideration.
Relationship factors of consideration of the application of technology to the precast
construction project implementation performance of buildings in Banda Aceh, all of them have
a very high partially with Pearson correlation coefficient values between 0.800 to 1.00.
Influence factors of consideration of the application of technology to the precast construction
project implementation performance of buildings in Banda Aceh, the most influential factor is
the consideration of time, with significant value 0.003 <0.05. This suggests that if the
consideration time factor is increased, then the performance of the project of construction of
buildings in Banda Aceh will increase.
Keywords : Precast technology, precast concrete, performance, construction projects

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi pertimbangan
dalam penerapan teknologi precast pada proyek konstruksi gedung di Kota Banda Aceh, serta
menganalisis hubungan dan pengaruh antara faktor-faktor pertimbangan penerapan teknologi
precast terhadap kinerja pelaksanaan proyek konstruksi gedung di Kota Banda Aceh. Pene-
litian ini menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada perusahaan kontraktor bidang
gedung, mulai dari kualifikasi M1, M2, dan B1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-
faktor yang menjadi pertimbangan penerapan teknologi precast pada proyek konstruksi gedung
di Kota Banda Aceh adalah faktor pertimbangan waktu dengan mean 4,179, pertimbangan
mutu dengan mean 4,172, pertimbangan biaya dengan mean 4,168 dan pertimbangan khusus
dengan mean 4,165. Hubungan faktor-faktor pertimbangan penerapan teknologi precast ter-
hadap kinerja pelaksanaan proyek konstruksi gedung di Kota Banda Aceh, semuanya memiliki
hubungan yang sangat tinggi secara parsial dengan nilai koefisien korelasi Pearson antara
0,800-1,00. Pengaruh faktor-faktor pertimbangan penerapan teknologi precast terhadap kinerja
pelaksanaan proyek konstruksi gedung di Kota Banda Aceh, yang paling berpengaruh adalah
faktor pertimbangan waktu, dengan nilai signifikansi 0,003 < 0,05. Hal ini menunjukkan ba-
hwa apabila faktor pertimbangan waktu ditingkatkan, maka kinerja pelaksanaan proyek kon-
struksi gedung di Kota Banda Aceh akan semakin meningkat.

Kata kunci : Teknologi precast, beton pracetak, kinerja, proyek konstruksi


Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
- 857
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Biaya konstruksi cenderung terus rendah. Dalam hal ini konstruksi rakitan
meningkat dari tahun ke tahun seperti yang (prefabricated) dengan menggunakan
ditunjukkan oleh hasil pengamatan selama teknologi beton bertulang pracetak dan
50 tahun (1930-1980). Bila dibandingkan beton prategang telah menjadi suatu bagian
dengan industri manufaktur, biaya yang umum pada konstruksi bangunan
konstruksi berada jauh di atas (Larry, dan masa sekarang. Di Indonesia, teknologi
Glen, 1982). Salah satu faktor penyebab beton pracetak telah banyak diaplikasikan
melambungnya biaya konstruksi adalah pada bangunan, khususnya pada tahun
tingginya upah tenaga kerja konstruksi dan 1990-an hingga sekarang. Contohnya
proses konstruksi yang masih pembangunan Pelabuhan Peti Kemas
menggunakan metoda tradisional. Salah Tanjung Emas Semarang menggunakan
satu usaha untuk meningkatkan efisiensi sistem pracetak pada struktur atas yang
baik dari segi biaya, mutu, maupun waktu mencapai efisiensi waktu yang cukup
di dalam dunia konstruksi adalah signifikan yakni proyek selesai lebih cepat
pemanfaatan teknologi yang tepat. Salah empat bulan dari rencana.
satu teknologi yang dimaksud adalah Penelitian yang dilakukan oleh
teknologi beton pracetak (prefabrikasi). Hafnidar dan Fuadi (2013) menunjukkan
Penerapan teknologi beton pracetak saat bahwa total biaya yang dihasilkan pada
ini semakin meningkat khususnya di Pembangunan Rumah Susun Sederhana
Indonesia. Hal ini dikarenakan selain dapat Sewa (Rusunawa) Keudah Banda Aceh,
mereduksi biaya konstruksi, menghasilkan dengan jumlah kolom 207 buah dan
mutu yang lebih baik, juga saat ini telah dimensi 30/50 cm, dengan metode precast
dapat digunakan untuk konstruksi yang adalah sebesar Rp. 710.630.342,53 dan
sangat bervariasi. metode konvensional sebesar Rp.
Definisi beton pracetak yang paling 675.288.351,59. Dari total biaya kedua
jelas adalah beton yang disiapkan untuk metode tersebut, didapatkan efisiensi biaya
dicor, dicetak, dan diberi perawatan sebesar Rp. 35.341.990,94. Waktu
(curring) di suatu tempat yang bukan pelaksanaan dengan metode precast
merupakan tempat tujuan akhirnya. Jarak diperoleh selama 52 hari, sedangkan
antara tempat beton pracetak dibuat metode konvensional didapat selama 95
dengan proyek bisa saja berjarak hanya hari. Dari kedua metode tersebut didapat
beberapa meter, dalam hal untuk efektivitas waktu selama 43 hari. Dengan
menghemat biaya angkut. Atau mungkin demikian waktu penyelesaian pekerjaan
dapat berjarak ribuan kilometer, dalam hal struktur kolom dengan metode precast
biaya produksi dan biaya angkut yang 45,26% lebih cepat, namun biaya sebesar

Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018


858 -
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

4,97% lebih mahal dibandingkan metode Aceh, semuanya memiliki hubungan yang
konvensional. Berdasarkan penelitian sangat tinggi terhadap kinerja pelaksanaan
tersebut, maka dirasa perlu untuk proyek secara parsial, dengan koefisien
melakukan penelitian tentang “Faktor- Pearson antara 0,800-1,00. Dalam hal ini
faktor Pengaruh Pertimbangan Penerapan koefisien Pearson pada faktor
Teknologi Precast Terhadap Kinerja pertimbangan biaya diperoleh sebesar
Pelaksanaan Proyek Konstruksi Gedung di 0,935, faktor pertimbangan waktu sebesar
Kota Banda Aceh”. Adapun perumusan 0,930, faktor pertimbangan mutu sebesar
masalah dalam penelitian ini adalah faktor- 0,921, dan faktor pertimbangan khusus
faktor apakah yang menjadi pertimbangan sebesar 0,800.
penerapan teknologi precast pada proyek Analisis regresi linear berganda
konstruksi gedung di Kota Banda Aceh, menunjukkan bahwa, pengaruh faktor-
bagaimana hubungan dan pengaruh antara faktor pertimbangan penerapan teknologi
faktor-faktor pertimbangan penerapan precast terhadap kinerja pelaksanaan
teknologi precast terhadap kinerja proyek konstruksi gedung di Kota Banda
pelaksanaan proyek konstruksi gedung di Aceh, yang mempunyai pengaruh adalah
Kota Banda Aceh. faktor pertimbangan waktu, mutu dan
Analisis deskriptif menunjukkan biaya. Dalam hal ini faktor pertimbangan
bahwa, faktor-faktor yang menjadi waktu mempunyai nilai signifikansi 0,003
pertimbangan penerapan teknologi precast < 0,05, faktor pertimbangan mutu
pada proyek konstruksi gedung di Kota mempunyai nilai signifikansi 0,011 < 0,05,
Banda Aceh adalah faktor pertimbangan dan faktor pertimbangan biaya mempunyai
waktu dengan mean 4,179, pertimbangan nilai signifikansi 0,040 < 0,05. Diantara
mutu dengan mean 4,172, pertimbangan faktor tersebut, faktor yang paling
biaya dengan mean 4,168 dan berpengaruh adalah faktor pertimbangan
pertimbangan khusus dengan mean 4,165. waktu. Hal ini menunjukkan bahwa apabila
Dengan adanya pertimbangan penerapan faktor pertimbangan waktu ditingkatkan,
dari seluruh faktor-faktor teknologi maka kinerja pelaksanaan proyek
precast, maka kinerja pelaksanaan dapat konstruksi gedung di Kota Banda Aceh
meningkat pada proyek konstruksi gedung akan semakin meningkat.
di Kota Banda Aceh.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Analisis korelasi sederhana
Beton Pracetak (Precast)
menunjukkan bahwa, hubungan faktor-
Ervianto (2005) berpendapat bahwa
faktor pertimbangan penerapan teknologi
pracetak dapat diartikan sebagai suatu proses
precast terhadap kinerja pelaksanaan
produksi elemen struktural atau arsitektural
proyek konstruksi gedung di Kota Banda
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
- 859
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

bangunan pada suatu tempat atau lokasi yang tenaga kasar sehingga lebih murah;
berbeda dengan tempat di mana elemen b. Pekerja yang dibutuhkan di
struktural atau arsitektural tersebut akan lapangan relatif lebih sedikit;
digunakan. Teknologi pracetak ini dapat c. Pekerja terampil yang dibutuhkan
diterapkan pada berbagai jenis material, salah sedikit;
satunya adalah material beton. Beton pracetak d. Tidak memerlukan perawatan yang
sebenarnya tidak jauh berbeda dengan beton khusus;
biasa. Hanya saja beton pracetak diproduksi e. Pemakaian formwork (bekisting)
dengan fabrikasi. yang relatif lebih sedikit;
f. Cetakan beton (mould) dapat dipakai
Jenis Komponen Beton Precast
berulang kali; dan
Ervianto (2005) berpendapat bahwa
g. Pemakaian scaffolding yang relatif
secara umum, produk dari beton pracetak
lebih sedikit.
dapat dikategorikan menjadi lima kelompok,
2. Faktor pertimbangan mutu
yaitu sebagai berikut.
a. Rasa nyaman pekerja karena bekerja
1. Komponen untuk kepentingan arsitektur
di permukaan tanah dan di dalam
yang bersifat ornamen;
pabrik;
2. Komponen beton untuk lalu lintas, paving,
b. Pengaruh cuaca yang sangat kecil
kerbs;
pada kinerja pekerja;
3. Komponen struktur yang mendukung
c. Pengendalian mutu yang konstan;
beban seperti tiang, balok, kolom, plat
d. Teknologi pengendalian mutu
lantai, bantalan rel, dan pipa;
dengan komputerisasi lebih
4. Komponen penutup atap yang harus kedap
terjamin;
air dan tahan terhadap cuaca; dan
e. Permukaan beton pracetak lebih
5. Bata beton (batako).
baik;

Faktor-faktor Pertimbangan Penerapan f. Dimensi lebih akurat karena

Precast penggunaan mesin; dan

Agustian (2007) berpendapat bahwa g. Pekerjaan akhir yang lebih rapi.

faktor-faktor yang berpotensi dalam 3. Faktor pertimbangan waktu

penerapan teknologi beton pracetak a. Produktifitas yang konstan di dalam

terdapat beberapa faktor pertimbangan. pabrik;

Faktor pertimbangan tersebut diantaranya b. Pembuatan beton pracetak tidak

adalah sebagai berikut. tergantung pada struktur bawah,

1. Faktor pertimbangan biaya dapat dikerjakan bersamaan;

a. Tenaga kerja yang dipakai adalah c. Cuaca yang tidak mendukung di


lokasi proyek jika menggunakan
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
860 -
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

metoda konvensional; Fanany (1999) berpendapat bahwa


d. Pekerjaan di lokasi proyek lebih sifat-sifat yang ideal dari unit pengukuran
sederhana; dan kinerja adalah sebagai berikut.
e. Waktu proyek yang direncanakan 1. Menggambarkan keinginan pelanggan
singkat. sebaik yang diinginkan;
4. Faktor pertimbangan khusus. 2. Menghasilkan kesimpulan dan saran
a. Mengurangi polusi suara akibat alat bagi keputusan manajerial;
konstruksi di lapangan; 3. Mudah dipahami;
b. Jumlah tenaga kerja lokal yang 4. Hasil pengukurannya tepat; dan
terbatas pada suatu lokasi proyek 5. Penggunaannya ekonomis.
tersebut didirikan;
METODE PENELITIAN
c. Kondisi lingkungan proyek lebih
Pada bagian ini diuraikan sumber data,
bersih;
menentukan populasi, menentukan variabel
d. Lahan proyek yang tersedia sempit
penelitian, perancangan kuesioner, survei
untuk kasus komponen dicetak di
kuesioner, pengolahan data, dan analisa data
pabrik;
untuk mendapatkan hasil penelitian. Hal ini
e. Tingkat buangan bekas pemakaian
dapat dijelaskan sebagai berikut.
material minimal;
f. Bentuk bangunan yang tipikal; dan Data Primer
g. Proyek memiliki luasan yang besar. Data primer yang digunakan dalam
penelitian ini berupa data kuesioner.
Kinerja
Pengumpulan data ini dilakukan dengan
Sumanth (1985) berpendapat bahwa
cara memberi seperangkat pernyataan
pengukuran kinerja dalam suatu
tertulis kepada responden untuk dijawab
perusahaan adalah sebagai berikut.
yang dilakukan selama 2 minggu.
1. Perusahaan dapat memperkirakan
efisiensi dalam penggunaan sumber Data Sekunder
daya; Data sekunder yang digunakan
2. Perusahaan dapat merencanakan target dalam penelitian ini berupa peta Provinsi
performansi untuk masa datang secara Aceh, peta Kota Banda Aceh dan data
realistis berdasarkan tingkat perfomansi perusahaan kontraktor bidang gedung.
sekarang; dan Data perusahaan kontraktor bidang gedung
3. Perusahaan dapat melaksanakan strategi diperoleh pada website asosiasi perusahaan
peningkatan kinerja berdasarkan jarak Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
antara performansi aktual dengan (LPJK).
performansi yang diharapkan.

Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018


- 861
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Menentukan Populasi (Persero).


Populasi dimaksudkan kepada
Menentukan Variabel Penelitian
perusahaan kontraktor bidang gedung
Variabel dalam penelitian ini terdiri
dengan sub bidang BG009, mulai dari
dari variabel bebas (X) yaitu faktor-faktor
kualifikasi M1, M2, dan B1 yang terdaftar
pertimbangan penerapan teknologi precast,
pada asosiasi perusahaan LPJK Provinsi
dan variabel terikat (Y) yaitu kinerja
Aceh Tahun 2016. Berdasarkan data LPJK
pelaksanaan proyek.
pada tanggal 1 Maret 2016, jumlah
perusahaan kontraktor untuk kualifikasi
menengah dan besar yang berdomisili di
Kota Banda Aceh dan beberapa
perusahaan dari luar daerah diperoleh
sebanyak 39 perusahaan. Sehubungan
dengan jumlah populasi kurang dari 100,
maka penelitian ini menggunakan
penelitian populasi, tanpa adanya Gambar 1. Variabel Penelitian

penarikan sampel. Proporsi populasi dapat


Perancangan Kuesioner
diperlihatkan pada Tabel 1.
Kuesioner yang digunakan adalah

Tabel 1 Jumlah Populasi jenis kuesioner tertutup, jadi di sini


No. Kualifikasi Populasi responden hanya memilih dari jawaban-
1 M1 24
2 M2 11
jawaban yang telah disediakan. Kuesioner
3 B1 4 penelitian terbagi atas dua bagian, yaitu
Jumlah 39
sebagai berikut.
Dalam hal ini perusahaan kualifikasi 1. Kuesioner bagian A, kuesioner ini
M1 dan M2, penggunaan teknologi precast merupakan karakteristik responden.
baru digunakan pada proyek saluran dan Pengukuran jawaban sesuai dengan
belum digunakan pada proyek konstruksi karakteristiknya.
gedung. Sementara perusahaan kualifikasi 2. Kuesioner bagian B, kuesioner ini
B1 sudah menggunakan teknologi precast merupakan faktor-faktor pertimbangan
pada proyek konstruksi gedung, baik da- penerapan precast (variabel bebas) dan
lam skala yang kecil maupun dalam skala kinerja pelaksanaan proyek (variabel
yang besar. Adapun perusahaan yang sudah terikat). Pengukuran jawaban dengan
menerapkan teknologi precast pada proyek menggunakan skala likert, dimana se-
konstruksi gedung yaitu PT. Kayasa Bumi tiap jawaban dapat diungkapkan seperti
Utama, PT. Hutama Karya, PT. Brantas pada Tabel 2.
Abipraya (Persero), dan PT. Wijaya Karya
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
862 -
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Tabel 2 Kategori Jawaban Variabel Bebas dan menggunakan bantuan software SPSS versi
Terikat
No. Kualifikasi Skor 22. Analisis ini dapat dijelaskan sebagai
Sangat Tidak Berpengaruh 1
1 berikut.
(STB)
2 Tidak Berpengaruh (TB) 2 1. Analisis deskriptif
3 Kurang Berpengaruh (KB) 3
4 Berpengaruh (B) 4 Digunakan untuk mengetahui
Sangat Tidak Berpengaruh 5 karakteristik responden, frekuensi
5
(STB)
jawaban kuesioner dalam menuturkan
Survei Kuesioner pemecahan masalah, mengenai faktor-
Langkah-langkah yang dilakukan faktor yang menjadi pertimbangan
dalam melakukan survei kuesioner ini penerapan teknologi precast pada
adalah sebagai berikut. proyek konstruksi gedung di Kota
1. Menyiapkan seperangkat pernyataan Banda Aceh.
untuk ditujukan kepada perusahaan 2. Analisis korelasi sederhana
kontraktor; Digunakan untuk mengetahui keeratan
2. Menginvetarisir jumlah perusahaan hubungan antara faktor-faktor
kontraktor sebanyak 39 perusahaan di pertimbangan penerapan teknologi
Kota Banda Aceh yang akan menjadi precast terhadap kinerja pelaksanaan
responden; proyek konstruksi gedung di Kota
3. Mencari informasi mengenai waktu Banda Aceh secara parsial.
yang tepat untuk penyebaran kuesioner; 3. Analisis regresi linear berganda
dan Digunakan untuk mengetahui pengaruh
4. Menyebarkan dan mengumpulkan antara faktor-faktor penerapan
kuesioner penelitian sesuai dengan teknologi precast terhadap kinerja
waktu yang sudah direncanakan. pelaksanaan proyek konstruksi gedung
di Kota Banda Aceh. Analisis ini
Pengolahan Data
mempunyai output berupa faktor yang
Proses pengolahan data ini adalah
paling berpengaruh melalui koefisien
melakukan uji reliabilitas, yang dilakukan
regresi berganda, pengaruh secara
untuk mengetahui reliabel atau tidak relia-
simultan melalui uji F, bentuk
belnya suatu variabel pada kuesioner yang
hubungan secara simultan melalui
dikendalikan dengan nilai cronbach Alpha
koefisien korelasi berganda, dan
> 0,6.
persentase pengaruh yang diberikan
Analisa Data melalui koefisien determinasi.
Analisa data ini mencakup analisis
deskriptif, analisis korelasi sederhana, dan
dan analisis regresi linear berganda dengan
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
- 863
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Korelasi Sederhana


Uji Reliabilitas Analisis korelasi sederhana ini
Berdasarkan hasil olah data melalui mempunyai output berupa bentuk hubungan
software SPSS, menunjukkan bahwa seluruh melalui besarnya koefisien korelasi Pearson,
variabel yang terdapat dalam kuesioner ada atau tidak adanya hubungan melalui taraf
seluruhnya reliabel. Dimana seluruh variabel signifikan harus < 0,05. Koefisien korelasi
di dalam kuesioner telah memiliki nilai Pearson yang telah dianalisis melalui program
Conbrach Alpha lebih besar dari 0,6. SPSS, dapat diperlihatkan pada Tabel 4.

Analisis Deskriptif Tabel 4 Nilai Koefisien Korelasi Pearson

Analisis ini dimaksudkan untuk


mengetahui persepsi perusahaan kontraktor
tentang faktor-faktor yang menjadi
pertimbangan penerapan teknologi precast
pada proyek konstruksi gedung di Kota Banda Berdasarkan koefisien korelasi
Aceh, melalui nilai mean. Hal ini dapat dilihat Pearson yang telah dianalisis, semua
pada Tabel 3. faktor pertimbangan penerapan teknologi
precast mempunyai hubungan sangat ting-
Tabel 3 Mean Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pertimbangan Penerapan Precast
gi, terhadap kinerja pelaksanaan proyek

Mea konstruksi gedung di Kota Banda Aceh.


No. Variabel
n Faktor-faktor pertimbangan penerapan
4,16
1 Faktor pertimbangan biaya
8 teknologi precast yang memiliki bentuk
4,17
2 Faktor pertimbangan mutu hubungan sangat tinggi terhadap kinerja
2
4,17 pelaksanaan proyek konstruksi gedung di
3 Faktor pertimbangan waktu
9
4,16 Kota Banda Aceh, adalah sebagai berikut.
5 Faktor pertimbangan khusus
5
1. Faktor pertimbangan biaya, dengan
Berdasarkan tabel di atas, dengan koefisien korelasi Pearson sebesar
melihat mean dari yang tertinggi ke terendah, 0,935;
maka faktor-faktor yang menjadi pertim- 2. Faktor pertimbangan waktu, dengan
bangan penerapan teknologi precast pada koefisien korelasi Pearson sebesar
proyek konstruksi gedung di Kota Banda Aceh, 0,930;
dari persepsi kontraktor adalah faktor pertim- 3. Faktor pertimbangan mutu, dengan
bangan waktu, pertimbangan mutu, pertim- koefisien korelasi Pearson sebesar
bangan biaya dan pertimbangan khusus. 0,921; dan
4. Faktor pertimbangan khusus, dengan
koefisien korelasi Pearson sebesar
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
864 -
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

0,800. pengaruh positif terhadap kinerja pelaksa-


Secara keseluruhan, analisis korelasi naan proyek konstruksi gedung di Kota
sederhana ini menunjukkan bahwa faktor Banda Aceh. Pengaruh positif ini mengan-
pertimbangan biaya, pertimbangan waktu, dung arti bahwa bila salah satu faktor per-
pertimbangan mutu, dan pertimbangan timbangan penerapan teknologi precast
khusus mempunyai hubungan yang sangat ditingkatkan, maka kinerja pelaksanaan
tinggi, terhadap kinerja pelaksanaan proyek akan semakin meningkat.
proyek konstruksi gedung di Kota Banda Analisis regresi linear berganda
Aceh secara parsial, dengan nilai koefisien menunjukkan bahwa faktor yang mempu-
korelasi Pearson antara 0,800-0,100. nyai nilai sig < 0,05 sebagai faktor yang
paling berpengaruh diperoleh pada faktor
Analisis Regresi Linear Berganda
pertimbangan waktu, pertimbangan mutu,
Analisis regresi berganda
dan pertimbangan biaya. Dalam hal ini
mempunyai output berupa faktor yang
faktor pertimbangan waktu mempunyai
paling berpengaruh melalui koefisien
nilai signifikansi 0,003 < 0,05, faktor per-
regresi, pengaruh secara simultan melalui
timbangan mutu mempunyai nilai signif-
uji F, bentuk hubungan secara simultan
ikansi 0,011 < 0,05, dan faktor pertim-
melalui koefisien korelasi berganda, dan
bangan biaya mempunyai nilai signifikansi
persentase pengaruh yang diberikan
0,040 < 0,05. Hal ini berarti bahwa apabila
melalui koefisien determinasi. Output
faktor pertimbangan waktu, faktor pertim-
regresi linear berganda yang telah
bangan mutu dan faktor pertimbangan
dianalisis melalui SPSS dapat dilihat pada
biaya, secara parsial semuanya terus dit-
Tabel 5.
ingkatkan, maka kinerja pelaksanaan

Tabel 5 Output Regresi Linear Berganda proyek konstruksi gedung di Kota Banda
Aceh akan semakin meningkat. Oleh kare-
na itu interprestasinya adalah peningkatan
pertimbangan penerapan teknologi precast
pada faktor pertimbangan waktu, pertim-
bangan mutu dan pertimbangan biaya,
akan diikuti dengan peningkatan kinerja
pelaksanaan proyek konstruksi gedung di

Berdasarkan koefisien regresi linear Kota Banda Aceh. Mengingat faktor per-

berganda yang telah dianalisis, menunjuk- timbangan waktu, pertimbangan mutu, dan

kan bahwa seluruh faktor pertimbangan pertimbangan biaya memiliki pengaruh

penerapan teknologi precast mempunyai lebih tinggi dari faktor lainnya, maka un-
tuk meningkatkan kinerja pelaksanaan
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
- 865
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

proyek konstruksi gedung, faktor pertim- 93,5% terhadap kinerja pelaksanaan


bangan waktu, pertimbangan mutu, dan proyek konstruksi gedung di Kota Banda
pertimbangan biaya harus mendapatkan Aceh, sedangkan sisanya 6,5% dipengaruhi
perhatian yang lebih tinggi oleh perus- oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
ahaan kontrakor. penelitian ini.
Uji F menunjukkan bahwa faktor-
KESIMPULAN DAN SARAN
faktor pertimbangan penerapan teknologi
Kesimpulan
precast yang terdiri dari faktor pertim-
1. Faktor-faktor yang menjadi
bangan biaya, pertimbangan mutu, pertim-
pertimbangan penerapan teknologi
bangan waktu, dan pertimbangan khusus
precast pada proyek konstruksi gedung
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
di Kota Banda Aceh adalah faktor
pelaksanaan proyek konstruksi gedung di
pertimbangan waktu dengan mean
Kota Banda Aceh secara simultan, dengan
4,179, pertimbangan mutu dengan
nilai Fhitung > Ftabel yaitu 121,617 > 2,87 dan
mean 4,172, pertimbangan biaya
nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Dengan
dengan mean 4,168 dan pertimbangan
demikian seluruh faktor-faktor pertim-
khusus dengan mean 4,165.
bangan penerapan teknologi precast secara
2. Hubungan faktor-faktor pertimbangan
simultan memiliki pengaruh terhadap
penerapan teknologi precast terhadap
kinerja pelaksanaan proyek konstruksi ge-
kinerja pelaksanaan proyek konstruksi
dung di Kota Banda Aceh. Koefisien ko-
gedung di Kota Banda Aceh, semuanya
relasi berganda menunjukkan bahwa
memiliki hubungan yang sangat tinggi
faktor-faktor pertimbangan penerapan
secara parsial dengan nilai koefisien
teknologi precast yang terdiri dari faktor
korelasi Pearson antara 0,800-1,00.
pertimbangan biaya, pertimbangan mutu,
3. Pengaruh faktor-faktor pertimbangan
pertimbangan waktu, dan pertimbangan
penerapan teknologi precast terhadap
khusus secara simultan mempunyai hub-
kinerja pelaksanaan proyek konstruksi
ungan yang sangat tinggi terhadap kinerja
gedung di Kota Banda Aceh, yang
pelaksanaan proyek konstruksi gedung di
paling berpengaruh adalah faktor
Kota Banda Aceh, dengan nilai koefisien
pertimbangan waktu, dengan nilai
korelasi sebesar 0,967. Koefisien determi-
signifikansi 0,003 < 0,05. Hal ini
nasi menunjukkan bahwa faktor-faktor per-
menunjukkan bahwa apabila faktor
timbangan penerapan teknologi precast
pertimbangan waktu ditingkatkan,
yang terdiri dari faktor pertimbangan biaya,
maka kinerja pelaksanaan proyek
pertimbangan mutu, pertimbangan waktu,
konstruksi gedung di Kota Banda Aceh
dan pertimbangan khusus memberikan
akan semakin meningkat.
pengaruhnya secara simultan sebesar
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
866 -
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Saran
1. Hasil penelitian ini hendaknya diguna-
kan sebagai alat bantu bagi perusahaan
kontraktor bidang gedung khususnya,
untuk memperhatikan faktor pertim-
bangan waktu, pertimbangan mutu,
pertimbangan biaya, dan pertimbangan
khusus sebagai faktor-faktor yang men-
jadi pertimbangan dalam penerapan
teknologi precast pada proyek kon-
struksi gedung di Kota Banda Aceh.
2. Disarankan kepada perusahaan kontrak-
tor, untuk meningkatkan kinerja pelak-
sanaan proyek konstruksi gedung, maka
faktor pertimbangan waktu sangat perlu
diprioritaskan, karena merupakan faktor
yang sangat berpengaruh terhadap
kinerja pelaksanaan proyek konstruksi
gedung di Kota Banda Aceh.

Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018


- 867
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Agustian, E 2007, Penerapan Teknologi
Beton Pracetak pada Bangunan di
Indonesia Ditinjau dari Segi
Efisiensi Biaya, Mutu dan Waktu,
Tesis, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
Ervianto, WI 2005, Manajemen Proyek
Konstruksi, Andi Offset, Yogyakarta.
Fanany, I 1999, Perancangan Sistem
Pengukuran Kinerja pada Perguruan
Tinggi dengan Blanced Score Card,
Studi Kasus Jurusan Teknik Industri
– ITS, Surabaya.
Hafnidar, AR, dan Fuadi, Z 2013, Efisiensi
dan Efektifivitas Pelaksanaan
Struktur Kolom Antara Metode
Precast dengan Konvensional,
Fakultas Teknik, Universitas
Muhammadiyah Aceh.
Larry, W dan Glen, D 1982, Value Engine-
ering: A Practical Aproach for Ow-
ners, Designers and Contractor, Van
Nostrand Reinhold, New York.
Sumanth, DJ 1985, Productivity Enginee-
ring and Management, McGraw-
Hill, Inc, USA.

Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018


868 -
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur

You might also like