Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Pengaruh Terapi Akupresur terhadap

PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN

THE INFLUENCE OF ACCUPRESSURE THERAPY TOWARD INTENSITY OF PAIN

Siti Rofi’ah1, Siti Chunaeni1, Maryam2


1
Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi D III Kebidanan Magelang
2
Puskesmas II Sumpiuh Kebumen
Email : nandasheeta@yahoo.com

ABSTRACT
Background: Pain in labor is a physiological thing as a result of the contraction of the uterine muscle. Acupressure
is one of the techniques to reduce pain in labour.
Objective: This research was to know the effectiveness of accupressure therapy toward pain intensity first stage of
labor in primipara active phase I at Public Health Care Sumpiuh II, Banyumas District in 2013.
Method: Type of the research was Pre experimental with one group pretest-postest design. The population was 30
maternals primipara active phase of the first stage. The sample used was total sampling.
Result: before getting accupressure therapy, the majority of respondents were in severe pain category, after getting
therapy, mostly in moderate pain category. There was the effect of acupressure therapy on pain intensity of active
phase of the first stage of labor in primipara at Public Health Care II Sumpiuh Banyumas in 2013 with p value of
0.0001.
Suggestion: Mom will be expected to receive maternity acupressure therapy in labor proccess. Suggesting for
midwives to follow accupressure training and applicate that therapy to maternity. By applying that therapy in labor
proccess is expected to reduce pain during labor in accordance to give new and excite experience for maternity.

Keywords: acupressure, labor pain, primipara

INTISARI
Latar belakang: Nyeri dalam persalinan adalah suatu hal yang fisiologis akibat kontraksi otot rahim. Akupresur
merupakan salah satu tehnik untuk mengurangi rasa nyeri dalam persalinan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas terapi akupresur terhadap intensitas nyeri persalinan
kala I fase aktif pada primipara di Puskesmas II Sumpiuh Kabupaten Banyumas tahun 2013.
Metode: Jenis penelitian ini Pre Experimental dengan rancangan one group pretest - posttes design. Populasi da-
lam penelitian ini adalah seluruh ibu primipara kala I fase aktif yang berjumlah 30 orang. Sampel yang digunakan
merupakan total sampling.
Hasil penelitian: sebelum dilakukan terapi akupresur responden lebih banyak dalam kategori nyeri berat, sesudah
diberikan terapi sebagian besar dalam kategori nyeri sedang. Ada pengaruh terapi akupresur terhadap intensitas
nyeri persalinan kala I fase aktif pada primipara di Puskesmas II Sumpiuh Kabupaten Banyumas tahun 2013 de­
ngan nilai p value 0,0001.
Saran: ibu bersalin agar mau menerima pemberian terapi akupresur saat proses persalinan. Bagi bidan sebaiknya
mengikuti pelatihan akupresur supaya kompeten dan mengaplikasikan terapi akupresur kepada ibu bersalin. De­
ngan penerapan terapi akupresur saat pertolongan persalinan diharapkan dapat mengurangi nyeri selama persalin­
an dan memberikan pengalaman yang menyenangkan pada ibu bersalin.

Kata kunci: akupresur; nyeri persalinan; primipara

Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume II, Nomor 3, Desember 2014 • 115


Siti Rofi’ah, dkk. Hal. 115 - 124

PENDAHULUAN yang merugikan3. Akupresur adalah tindakan


Persalinan merupakan suatu proses yang sangat sederhana, mudah dilakukan,
yang sangat dinantikan oleh setiap calon ibu memiliki efek samping yang minimal, dan
dengan penuh rasa harap dan kebahagiaan. aplikasi prinsip healing touch pada akupresur
Akan tetapi, bagi beberapa ibu baik yang telah menunjukkan perilaku caring yang dapat
maupun belum pernah melahirkan, persalin­ mendekatkan hubungan terapeutik bidan dan
an dapat menjadi suatu proses yang mena- pasien4. Tehnik akupresur sebagai salah satu
kutkan dikarenakan rasa nyeri selama per- metode non farmakologi diharapkan dapat
salinan. Nyeri dalam persalinan adalah suatu membantu bidan dalam mempersiapkan ibu
hal yang fisiologis akibat kontraksi otot rahim. dan keluarga menghadapi persalinan. De­
Namun, rasa nyeri, cemas, takut, dan tegang ngan persiapan tersebut maka kebutuhan ibu
selama proses persalinan dapat menimbul- untuk mendapatkan pengalaman yang me-
kan stress yang menyebabkan pelepasan nyenangkan selama persalinan dengan rasa
hormon yang berlebihan seperti katekolamin, nyeri yang minimal dapat terpenuhi. Dalam
steroid dan adrenalin1. Nyeri hebat dan konti- persalinan, akupresur membantu ibu lebih
nyu akibat kontraksi selama kala I persalinan rilek dan nyaman dan akan lebih bebas dari
dapat menimbulkan perubahan fisiologis tu- rasa sakit, karena akupresur merangsang
buh yang bermakna seperti kenaikan curah tubuh melepaskan senyawa endorphin. Aku-
jantung, kenaikan tekanan darah, kenaikan presur dapat dilakukan oleh petugas kesehat­
metabolisme dan konsumsi oksigen. Ketakut­ an, keluarga pasien atau pasien itu sendiri.
an memperbesar rasa nyeri2. Seorang wanita Saat memijat, pemijat harus memperhatikan
terutama yang pertama kali melahirkan akan respon ibu apakah tekanan yang diberikan
diliputi oleh rasa ketakutan. Dengan pem- sudah tepat.
berian terapi akupresur akan ber­efek pada Data Puskesmas II Sumpiuh pada tahun
relaksasi sehingga bebas dari rasa takut dan 2012 didapatkan jumlah ibu bersalin 309
rasa nyeri akan berkurang. Apabila nyeri per- orang dan pada tahun 2013 (Januari –Agus-
salinan ini dapat diatasi dengan baik, maka tus) ada 244 ibu bersalin. Sedangkan jumlah
hormon stress dalam darah akan turun dan rujukan ibu bersalin ke Rumah Sakit dengan
dapat mengurangi kebutuhan oksigen. kala I lama sejumlah 33 ibu bersalin pada
Dewasa ini telah banyak metode atau tahun 2012 dan periode Januari – Agus-
cara baik secara farmakologis maupun non tus tahun 2013 terdapat 26 (11,88%) rujuk­
farmakologis yang dapat diterapkan untuk an ibu bersalin5,6. Hasil studi pendahuluan
membantu mengurangi nyeri selama proses dengan wawancara terhadap 8 ibu bersalin
persalinan. Salah satu cara non farmakolo- yang dirujuk dengan kala I lama pada bulan
gis tersebut adalah dengan terapi akupresur. Agustus 2013 didapatkan data 4 orang (50%)
Manajemen nyeri non farmakologis lebih mengatakan tidak tahan terhadap nyeri yang
aman, sederhana dan tidak menimbulkan dirasakan pada saat proses persalinan kala
efek merugikan serta mengacu kepada asuh­ I. Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh
an sayang ibu, dibandingkan dengan metode Nanur7 dengan hasil ada pengaruh pembe-
farmakologi yang berpotensi mempunyai efek rian teknik akupresur terhadap nyeri persalin­

116 • Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume II, Nomor 3, Desember 2014


Pengaruh Terapi Akupresur terhadap

an kala I fase aktif di ruang Bersalin RSUD ring. Tangan sebelum memijat dicuci bersih
Ambarawa Kabupaten Semarang, dengan dan kuku jari tidak panjang serta tidak tajam,
nilai p= 0,0001 (α = 0,05). pemijat dalam keadaan bebas bergerak de­
Berdasarkan latar belakang masalah ngan posisi yang nyaman. Pemberian terapi
tersebut, maka penulis tertarik untuk meng­ akupresur dengan teknik distraksi dengan
adakan penelitian lebih lanjut tentang “Pe­ menggunakan ujung-ujung jari, kepalan ta­
ngaruh Terapi Akupresur terhadap Intensitas ngan, telapak tangan, pangkal telapak tangan
Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada Ibu dan siku. Titik acupoint tidak dalam keadaan
Bersalin Primipara di Puskesmas II Sumpiuh luka atau bengkak, lakukan penekanan de­
Kabupaten Banyumas Tahun 2013“. ngan lembut, kemudian secara bertahap ke­
kuat­an penekanan ditambah sampai terasa
METODE PENELITIAN sensasi yang ringan tetapi tidak sakit. Tekan
Jenis penelitian ini Pre Experimental de­ selama 60 detik, berhentilah 2-3 menit lalu te-
ngan dengan menggunakan rancangan one kan lagi, waktu melakukan terapi selama 30
group pretest - posttesdesign8. Sampel da- menit4.
lam penelitian ini adalah semua ibu primi- Terapi akupresur dilakukan pada saat
para yang memenuhi kriteria inklusi dan per­­­salinan kala I fase aktif. Terapi akupresur
eksklusi. Kriteria inklusi meliputi persalinan di­lakukan oleh bidan Puskesmas II Sumpiuh
normal, mampu berkomunikasi aktif, bersalin yang sudah memenuhi syarat yaitu mempu­
pada pembukaan 4-9 cm dan sudah merasa- nyai sertifikat pelatihan akupresur sebanyak 4
kan nyeri. Kriteria eksklusi dalam penelitian orang bidan. Hal ini karena sertifikasi ke­tram­­
ini adalah ibu dalam keadaan emosional pilan akupresure tidak termasuk dalam ku­ri­
(marah, takut, terlalu gembira, atau sedih), kulum pendidikan bidan secara umum na­mun
terlalu lapar atau terlalu kenyang, dan ketu- merupakan keterampilan tambahan da­lam
ban pecah pada kala I fase aktif. Penelitian pemberian asuhan kebidanan. Peng­ukuran
ini menggunakan instrument lembar obser- intensitas nyeri dengan menggunakan skala
vasi intensitas nyeri persalinan sebelum dan nyeri menurut Bourbanis dengan cara ibu di­
sesudah pemberian terapi akupresur. minta menunjukkan rentang rata-rata ska­la
Prosedur dalam pemberian terapi aku- nye­ri yang dirasakannya sebelum dan se­sudah
presur dimulai dengan tahap persiapan me- terapi akupresur1. Analisa data yang digunakan
liputi ruangan tempat melakukan pemijatan dalam penelitian ini adalah uji wilcoxon9.
hendaknya tidak pengap dan mempunyai sir­
ku­lasi udara yang baik, dan di tempat yang HASIL DAN PEMBAHASAN
bersih. Posisi ibu bersalin sebaiknya berba­ Intensitas Nyeri Sebelum Terapi Akupresur

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Intensitas Nyeri Sebelum Terapi Akupresur pada
Ibu PrimiparaKala I Fase Aktif di Puskesmas II SumpiuhTahun 2013

Skala Nyeri frekuensi Prosentase


0 Tidak nyeri 0 0
1-3 Nyeri ringan 0 0
4-6 Nyeri sedang 12 40
7-10 Nyeri berat 18 60
Total 30 100

Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume II, Nomor 3, Desember 2014 • 117


Siti Rofi’ah, dkk. Hal. 115 - 124

Tabel.1 menunjukkan hasil bahwa dari 30 sendiri. Bagi seorang primipara, pengalaman
responden lebih banyak yang meng­alami nye­ri melahirkan merupakan pengalaman pertama
berat yaitu sebanyak 18 orang (60 %) dengan kali sehingga belum ada gambaran sebelum-
skala nyeri paling tinggi adalah 8.Skala Nyeri nya. Proses persalinan yang dihadapi dapat
menurut Bourbanis1 dibagi dalam 5 kategori menyebabkan ketegangan emosi, cemas,
yaitu 0 (tidak nyeri) 1-3 (nyeri ringan), 4-6 dan juga takut yang dapat memperberat
(nyeri sedang), 7-9 (nyeri berat terkontrol), persepsi nyeri tersebut1.
dan 10 (nyeri berat tidak terkontrol). Nyeri Nyeri persalinan berkaitan dengan
yang dialami oleh responden tersebut karena peningk­atan kekuatan kontraksi, serviks akan
adanya kontraksi (pemendek­an) otot rahim tertarik, kontraksi yang semakin kuat ini juga
yang menimbulkan rasa sakit pada pinggang, membatasi pengalihan oksigen pada otot- otot
daerah perut dan menjalar kearah paha. Kon- rahim sehingga timbul nyeri iskemik. Sehing-
traksi ini menyebabkan adanya pembukaan ga nyeri persalinan biasanya berhubungan
mulut rahim (serviks) sehingga terjadi per- dengan tingkat dilatasi serviks, yaitu semakin
salinan2. Nyeri persalinan diartikan sebagai besar pembukaan serviks, semakin kuat nyeri
sebuah “sinyal“ untuk memberitahukan kepa- yang dirasakan12. Dilatasi dan penipisan ser-
da ibu bahwa dirinya telah memasuki tahapan viks dapat menyebabkan terjadinya robekan
proses persalinan1. Dengan timbulnya nyeri jaringan selama kontraksi dan menyebabkan
yang semakin bertambah sering dan intensi- rasa takut yang memicu aktivitas berlebih dari
tas semakin kuat berarti proses persalinan te- sistem saraf simpatis. Nyeri tersebut berasal
lah dimulai. Tanda-tanda persalinan meliputi dari bagian bawah abdomen dan menyebar
penipisan dan pembukaan servis, kontraksi ke daerah lumbal punggung dan menurun ke
uterus yang mengakibatkan perubahan ser- paha. Ibu bersalin akan mengalami nyeri saat
viks (frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit) kontraksi berlangsung dan rasa nyeri akan
dan keluarnya cairan lendir bercampur darah hilang saat interval antar kontraksi. Sherwen
(“show”) melalui vagina10. dkk. dikutip oleh Yuliatun13 menyatakan bah-
Salah satu filosofi asuhan kebidanan wa primipara akan mengalami intensitas nye­
menyebutkan bahwa kehamilan dan persalin­ ri persalinan lebih berat daripada multipara,
an adalah proses alamiah dan bukan suatu terutama pada kala I persalinan karena ef-
penyakit, merupakan kejadian fisik, psikoso- facement biasanya terjadi lebih dulu daripada
sial dan kultural. Pelayanan yang trampil dan dilatasi serviks. Nyeri persalinan dirasakan
cekatan dari seorang bidan serta support dari berbeda pada masing-masing individu. Rasa
bidan dan keluarga akan menghasilkan per- sakit saat kontraksi bersifat subyektif, tidak
salinan yang aman dan memberikan kepuasan hanya dipengaruhi oleh intensitas his namun
serta pengalaman yang menyenangkan bagi juga karena keadaan mental ibu saat meng­
seorang ibu terutama primigravida11. Rasa hadapi persalinan14. Pada primipara sebagian
nyeri pada saat melahirkan bersifat subyektif, besar menyatakan nyeri dengan intensitas
masing-masing orang akan berbeda. Hal ini berat karena selain faktor fisiologis yaitu ef-
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ling- facement mendahului dilatasi juga karena
kungan, latar belakang budaya serta individu faktor ketegangan emosi.

118 • Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume II, Nomor 3, Desember 2014


Pengaruh Terapi Akupresur terhadap

Keadaan mental primipara akan me- salinan menyebabkan peningkat­an produksi


nyebabkan ibu menjadi stres. Seorang primi- adrenalin. Salah satu efek dari adrenalin
para yang mengalami stres akan menimbul- adalah vasokontriksi yang meng­akibatkan
kan nyeri yang hebat saat persalinan. Hal gangguan sirkulasi uterus dan hipoksia janin.
ini dikarenakan stres memicu pengeluaran Berkurangnya aliran darah menyebabkan
hormon kotekolamin dan adrenalin. Koteko- berkurangnya kontraksi uterus yang meng­
lamin akan dilepaskan dalam konsentrasi akibatkan saat persalinan terjadi hiperven-
tinggi jika ibu merasa cemas dan takut saat tilasi. Hiperventilasi yang berlebih­an akan
persalinan sehingga tubuh berespons de­ meningkatkan alkalemia (alkalosis respirato-
ngan cara uterus semakin tegang. Akibatnya rik) yang mengurangi suplai oksigen. Nyeri
aliran darah dan oksigen ke dalam otot-otot persalinan adalah suatu sensasi tunggal yang
uterus berkurang. Hal inilah yang menyebab- disebabkan oleh stimulus spesifik bersifat
kan nye­ri persalinan bertambah berat1. subyektif dan berbeda antara masing-masing

Intensitas Nyeri Sesudah Terapi Akupresur

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Intensitas Nyeri Sesudah Terapi Akupresur pada
Ibu Primipara Kala I Fase Aktif di Puskesmas II Sumpiuh Tahun 2013

Skala Nyeri frekuensi Prosentase


0 Tidak nyeri 0 0
1-3 Nyeri ringan 4 13,34
4-6 Nyeri sedang 26 86,66
7-10 Nyeri berat 0 0
Total 30 100

Tabel 2 menunjukkan dari 30 respon- individu karena dipengaruhi oleh faktor psiko-
den sesudah dilakukan terapi akupresur, sosial, kultur dan endorphin seseorang, se­
sebagian besar mengalami nyeri sedang hingga orang tersebut lebih merasakan nyeri.
yaitu seba­nyak 26 orang (86,66 %) dan tidak Nyeri persalinan akan dirasakan sangat berat
ada yang menyatakan nyeri berat. Sesudah terutama oleh ibu-ibu yang baru pertama kali
dilakukan terapi akupresur diperoleh hasil melahirkan (primipara). Nyeri saat persalinan
sebagian besar responden mengalami nyeri merupakan suatu tanda bahwa proses per-
dengan intensitas sedang yaitu sebanyak salinan sedang berlangsung, namun hal ini
86,66%, sebagian kecil menyatakan nyeri sering dirasakan sebagai suatu penderitaan
dengan intensitas ringan dan tidak ada yang yang kemungkinan dirasakan cukup lama.
menyatakan nyeri berat. Akupresur memberi- Proses Persalinan dibagi dalam 4 kala yang
kan rasa nyaman selama proses persalinan terdiri dari : Kala I, Kala II, Kala III dan Kala
atau merelaksasi4. IV. Kala I dibagi dalam dua urutan fase yaitu
Nyeri adalah rangsangan yang tidak fase laten dan fase aktif. Fase laten adalah
enak dan dapat merupakan penderitaan serta periode waktu dari awal persalinan hingga ke
menimbulkan takut dan khawatir, hal ini dapat titik ketika pembukaan mulai berjalan secara
membuat ibu menjadi stress. Stres dalam per- progresif, umumnya dimulai sejak kontraksi

Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume II, Nomor 3, Desember 2014 • 119


Siti Rofi’ah, dkk. Hal. 115 - 124

mulai muncul hingga pembukaan tiga sampai bersalin meng­atasi ketidaknyamanan akibat
empat centimeter atau permulaan fase aktif. nyeri persalinan tersebut.
Fase aktif adalah periode waktu dari awal Sasaran perawatan kebidanan adalah
kemajuan aktif pembukaan, biasanya pem- pengalaman melahirkan yang aman dan me-
bukaan tiga sampai empat centimeter hingga muaskan bagi setiap wanita yang didasarkan
pembukaan komplet atau sepuluh centime- pada persepsi wanita terhadap persalinan15.
ter15. Nyeri persalinan merupakan manifes- Nyeri persalinan dapat diatasi dengan pem-
tasi dari adanya kontraksi (pemendekan) otot berian stimulus, antara lain dengan pemberi-
rahim pada kala I persalinan. Kontraksi inilah an terapi akupresur. Akupresur seperti halnya
yang menimbulkan rasa sakit pada pinggang, akupuntur merupakan terapi yang menekan­
daerah perut dan menjalar kearah paha. Kon- kan titik-titik tertentu pada tubuh yang diyakini
traksi ini menyebabkan adanya pembukaan dapat mengatasi rasa tidak nyaman selama
mulut rahim (serviks). Dengan adanya pem- hamil maupun saat mengalami kontraksi men-
bukaan serviks ini maka akan terjadi persalin­ jelang persalinan. Akupresur memberikan
an. Teori Gate Control menyatakan bahwa rasa nyaman selama proses persalinan atau
selama proses persalin­an impuls nyeri ber- merelaksasi. Selain itu juga untuk mening­
jalan dari uterus sepanjang serat-serat syaraf katkan intensitasi kontraksi itu sendiri. Pada
besar ke arah uterus ke substansia gelatino- sebagian orang, akupresur ini juga dikenal
sa di dalam spinal kolumna, sel-sel transmisi banyak digunakan untuk merangsang kon-
memproyeksikan pesan nyeri ke otak. Ada­nya traksi atau mendorong kemajuan kontraksi
stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh agar pembukaan lebih cepat terjadi dan ibu
mengakibatkan pesan yang berlawanan yang merasa nyaman saat proses persalinan ber-
lebih kuat, cepat dan berjalan sepanjang se- jalan4. Dalam penerapan terapi akupresur
rat syaraf kecil. Pesan yang berlawanan ini dibutuhkan kerjasama yang baik antara bi-
menutup gate di substansi gelantinosa lalu dan dan ibu bersalin. Bidan harus mau untuk
memblokir pesan nyeri sehingga otak tidak belajar tentang terapi akupresur dan meng­
mencatat pesan nyeri tersebut1. Dengan di- aplikasikannya saat menolong persalinan.
lakukan terapi akupresur, maka seseorang Demikian juga, ibu bersalin hendaknya mau
akan lebih relaks. Hal ini merupakan suatu untuk menerima terapi akupresur agar nyeri
bentuk perawatan kebidanan yang berkualitas persalinan dapat berkurang dan memperoleh
berfokus pada klien. Dengan demikian rasa pengalaman bersalin yang menyenangkan.
nyeri persalin­an yang dialami akan semakin
berkurang dan ibu bersalin akan memper- Pengaruh Terapi Akupressur terhadap
oleh pengalam­an melahirkan yang menye­ Pengurangan Rasa Nyeri Persalinan
nangkan. Nyeri persalinan yang tidak diatasi Perubahan intensitas nyeri sebelum dan
secara adekuat dapat mempengaruhi proses sesudah terapi akupresur pada ibu primipara
persalinan dan dapat memperburuk kondisi Kala I fase aktif di Puskesmas II Sumpiuh Ta-
ibu dan janin. Penurunan nyeri setelah pem- hun 2013 dapat dilihat dalam Tabel 3 berikut
berian terapi akupresur akan membantu ibu ini :

120 • Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume II, Nomor 3, Desember 2014


Pengaruh Terapi Akupresur terhadap

Tabel 3. Perubahan Intensitas

No Responden Tingkat Nyeri Sebelum Tingkat Nyeri Sesudah Keterangan


Skor Kategori Skor Kategori Naik Turun Tetap
1 7 Berat 5 Sedang √
2 7 Berat 4 Sedang √
3 6 Sedang 3 Ringan √
4 6 Sedang 3 Ringan √
5 7 Berat 4 Sedang √
6 7 Berat 5 Sedang √
7 7 Berat 5 Sedang √
8 8 Berat 5 Sedang √
9 7 Berat 5 Sedang √
10 6 Sedang 4 Sedang √
11 7 Berat 4 Sedang √
12 7 Berat 5 Sedang √
13 6 Sedang 3 Ringan √
14 6 Sedang 4 Sedang √
15 7 Berat 5 Sedang √
16 7 Berat 4 Sedang √
17 7 Berat 4 Sedang √
18 8 Berat 5 Sedang √
19 6 Sedang 4 Sedang √
20 7 Berat 4 Sedang √
21 6 Sedang 4 Sedang √
22 7 Berat 5 Sedang √
23 7 Berat 5 Sedang √
24 6 Sedang 6 Sedang √
25 6 Sedang 5 Sedang √
26 8 Berat 6 Sedang √
27 6 Sedang 3 Ringan √
28 6 Sedang 4 Sedang √
29 6 Sedang 4 Sedang √
30 7 Berat 4 Sedang √

Tabel 3 menunjukkan analisa deskriptif mengalami kenaikan skala nyeri. Perubahan


perubahan skala nyeri yaitu ada perubahan in- intensitas nyeri responden jika dilihat dari ana­
tensitas nyeri responden sebelum dan sesudah lisa statistik uji wilcoxon diperoleh hasil ada 29
diberikan perlakuan, yaitu nyeri berat menjadi orang responden yang mengalami penurunan
nyeri sedang menjadi 18 orang, nyeri sedang skor dan 1 orang menetap. Pengaruh terapi
menjadi nyeri ringan 4 orang. Responden yang akupresur terhadap intensitas nyeri persalinan
menetap skala nyeri pada intensitas sedang pada ibu primipara kala I fase aktif dapat dilihat
ada 8 orang serta tidak ada responden yang pada Tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4. Pengaruh Terapi Akupresur terhadap Intensitas Nyeri Persalinan pada Ibu Primipara Kala I Fase
Aktif di Puskesmas II Sumpiuh Tahun 2013

Perubahan Jumlah Responden P value


Meningkat 0 0,000
Menurun 29
Tetap 1
Total 30

Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume II, Nomor 3, Desember 2014 • 121


Siti Rofi’ah, dkk. Hal. 115 - 124

Hasil uji wilcoxon didapatkan nilai p value rasa nyeri. Dalam hal ini, rasa nyeri diken-
sebesar 0,000 (p ≤0,05) yang berarti “Ada dalikan oleh aksi penghambatan pada jalur
Pengaruh Terapi Akupresur terhadap Inten- nyeri1. Pada penelitian ini pengurangan rasa
sitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Ibu nyeri dipengaruhi oleh stimulasi yang dilaku-
Primipara Kala I Fase Aktif di Puskesmas II kan melalui akupresur. Penelitian Rusdiatin17
Sumpiuh Tahun 2013”. Hasil analisa statistik diperoleh hasil teknik akupresur mempunyai
menunjukkan ada pengaruh terapi akupresur pengaruh bermakna dalam menurunkan ting-
terhadap pengurangan rasa nyeri terhadap kat nyeri inpartu kala I. Pijatan-pijatan yang
ibu bersalin primipara kala I fase aktif di dilakukan pada titik-titik tertentu saat terapi
Puskesmas II Sumpiuh. Dibuktikan dengan akupresur membuat responden merasa lebih
hasil 29 orang mengalami penurunan skor nyaman dan rasa sakit berkurang.
nyeri dan hanya 1 orang yang dalam po- Akupresur merupakan salah satu teknik
sisi menetap. Hal ini didukung oleh analisa nonfarmakologi yang efektif dalam manaje-
deskriptif yaitu responden yang mengalami men nyeri persalinan. Akupresur disebut juga
perubahan dari skala nyeri berat menjadi akupunktur tanpa jarum atau pijat akupunk-
nye­ri sedang menjadi 18 orang, nyeri sedang tur. Teknik ini menggunakan metode pene-
menjadi nyeri ri­ngan 4 orang. Responden kanan, pemijatan dan pengurutan sepan­
yang menetap skala nyeri pada intensitas se- jang meri­dian tubuh atau garis aliran energi.
dang ada 8 orang serta tidak ada responden Teknik akupresur ini dapat menurunkan nyeri
yang mengalami kenaikan skala nyeri. Hasil sekaligus mengefektifkan waktu persalinan.
tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang Persepsi nyeri dapat berkurang karena infor-
menyebutkan bahwa hasil tindakan akupresur masi sensorik akan mencapai otak sebelum
titik pada tangan mempunyai pengaruh yang informasi nyeri. Akupresur ini mengaktivasi
signifikan dalam menurunkan intensitas nyeri serat diameter besar yang akan menutup
persalinan kala I16. stimulus nyeri. Metode ini menghasilkan
Akupresur merupakan satu bentuk fi- penurunan nyeri yang memanjang. Hal ini
sioterapi dengan memberikan pemijatan dan didasarkan pada teori bahwa akupresurdapat
stimulasi pada titik- titik tertentu pada tubuh menghasilkan cairan alami endorpin untuk
(garis aliran energi atau meridian) untuk me­ mengurangi nyeri. Hal ini senada dengan
nurunkan nyeri atau mengubah fungsi organ4. pendapat Mander18, untuk menurunkan nyeri
Sesuai teori Gate control yang menyebutkan dapat digunakan sistempembagian sensorik
bahwa impuls nyeri dapat diatur atau bah- dengan 3 reseptor perifer yaitu mekanore-
kan dihambat oleh mekanisme perta­ha­n­an septor, termoreseptor dan kemoreseptor.
di sistem saraf pusat. Teori ini menga­takan Persepsi nyeri dapat berkurang karena infor-
bahwa ada mekanisme gate terbuka pada masi sensorik akan mencapai otak sebelum
ujung saraf ruas tulang belakang yang dapat informasi nyeri. Yang termasuk dalam sistem
meningkatkan atau menurunkan aliran impuls ini antara lain stimulasi kulit. Stimulasi kulit ini
saraf dari serat perifer menuju sistem saraf mengaktivasi serat diameter besar yang akan
pusat. Jika gate tertutup maka tidak ada nye­ menutup stimulus nyeri. Stimulasi disini de­
ri, namun jika gate terbuka maka akan timbul ngan melakukan terapi akupresur.

122 • Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume II, Nomor 3, Desember 2014


Pengaruh Terapi Akupresur terhadap

Pengurangan rasa nyeri selain dengan san nyeri. Kadar endorphin pada setiap orang
terapi akupresur juga dapat dilakukan de­ngan berbeda, seseorang dengan kadar endorphin
terapi musik. Penelitian Oktavia19 menyebut- rendah akan merasakan lebih nyeri diban­
kan bahwa musik klasik Mozart dan musik dingkan dengan orang dengan kadar endor-
tradisional gamelan jawa dapat mengurangi phin tinggi20
nyeri persalinan kala I fase aktif pada nuli-
para, dan tidak ada perbedaan antara musik SIMPULAN
klasik Mozart dan musik tradisional gamelan Dari hasil dapat disimpulkan bahwa res­
jawa dalam mengurangi nyeri persalinan kala ponden primipara sebelum dilakukan terapi
I fase aktif pada nulipara. Ketika tubuh dilaku- akupresur lebih banyak menyatakan nyeri
kan terapi akupresur atau saat musik dide­ berat, setelah diberikan terapi akupresur se-
ngarkan untuk mengatasi nyeri, maka kece- bagian besar menyatakan nyeri sedang. Ada
masan pada ibu akan berkurang, tubuh akan pengaruh terapi akupressur terhadap inten-
mengalami kekacauan dalam mempersepsi- sitas nyeri persalinan kala I fase aktif pada
kan yang akhirnya berfokus pada penurunan primipara.
nyeri akibat kontraksi. Penggunaan musik Disarankan pada ibu bersalin agar mau
tidak dapat menghilangkan nyeri secara ke- menerima pemberian terapi akupresur saat
seluruhan, tetapi musik dapat mengatasi proses persalinan. Bagi bidan sebaiknya
ketidaknyamanan selama persalinan. mengikuti pelatihan akupresur supaya kom-
Namun demikian, pada penelitian ini peten dan mengaplikasikan terapi akupresur
ditemukan masih ada responden yang intensi- kepada ibu bersalin. Dengan penerapan
tas nyerinya tidak berkurang walaupun sudah terapi akupresur saat pertolongan persalin­
diberikan terapi akupresur yaitu sebanyak 1 an diharapkan dapat mengurangi nyeri se-
orang. Nyeri persalinan adalah suatu sen- lama persalinan dan memberikan pengala-
sasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus man yang menyenangkan pada ibu bersalin.
spesifik bersifat subyektif dan berbeda antara Disarankan bagi penyelenggara pendidikan
masing – masing individu karena dipengaruhi kebidanan untuk membekali lulusan de­
oleh faktor psikososial dan kultur dan endor- ngan sertifikat akupresure sehingga mampu
phin seseorang1. Skala intensitas nyeri se- memberikan asuhan yang berkualitas demi
tiap individu berbeda demikian juga dengan kepuas­an ibu klien.
respon tindakan yang diterima juga berbeda.
Intensitas nyeri persalinan dipengaruhi oleh KEPUSTAKAAN
berbagai faktor yaitu budaya, emosi, support 1. Judha. 2012. Teori Pengukuran Nyeri
system, pengalaman persalinan sebelumnya dan Nye­ri Persalinan. Yogyakarta. Nuha
dan persiapan persalinan. Selain itu nyeri juga Medika.
dipengaruhi oleh kadar endorphin. Endorphin 2. Cuningham,F.G.,N.F.,Levono,K.J.,Gils
mempengaruhi transmisi yang diinterpreta- tarp,L.C., Hauth, J.C., Wenstrom, K.D.
sikan sebagai rasa nyeri. Endorphin dapat 2004. Obstetri Wiliams. Alih bahasa: An-
berupa neurotransmitter atau neuromodula- dry Hartono, Joko Suyono, dan Brahm U.
tor yang akan menghambat pengiriman pe- Pendit. Jakarta: EGC.

Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume II, Nomor 3, Desember 2014 • 123


Siti Rofi’ah, dkk. Hal. 115 - 124

3. Danuatmaja, Bonny dan Mila Meiliasari. 13. Yuliatun L. 2008. Penanganan nyeri per-
2008. Persalinan Normal tanpa Rasa salinan dengan metode nonfarmakologi.
Sakit. Jakarta. Puspa Swara. Malang. Bayumedia Publishing.
4. Widyaningrum, H. 2013. Pijat Refleksi 14. Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan.
dan 6 Terapi Alternatif Lainnya. Yogya- Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
karta. Media Pressindo. Prawirohardjo.
5. Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. 15. Varney, Helen. Jan M.Kriebs, Carolyn
2012. Laporan KIA Puskesmas II Sum- L. Gregor. 2008. Buku Ajar Asuhan Ke-
piuh tahun 2012. Kebumen. bidanan. Cetakan I. Alih bahasa Laily
6. Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. Mahmudah & Gita Trisetyati; Editor edisi
2013 Laporan KIA Puskesmas II Sum- Bahasa Indonesia Esty Wahyuningsih.
piuh tahun 2013. Kebumen. Ed. 4 Vol. 2. Jakarta: EGC.
7. Nanur FN, Masruroh. 2014. Pengaruh 16. Suroso. Mulati, Triwik Sri. 2014. Penerap­
Pemberian Teknik Akupresur Terhadap an Tehnik Akupresur Titik pada Tangan
Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di RSUD ter­hadap Intensitas Nyeri Persalinan Kala
Ambarawa 2013. Prosiding Seminar Na- I. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan. 3(1),
sional KEPERAWATAN. 2013;(1):90–6 Pp. 93-98
8. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Pene- 17. Rusdiatin, Ivana Eko. Maulana, D. 2007.
litian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. Pengaruh Pemberian Teknik Akupresur
9. Dahlan, Sopiyudin. 2008. Statistika untuk terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala I
Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 3. Ar- di Rumah Sakit Rajawali Citra Potorono
kans, Jakarta. Banguntapan Bantul. Seminar Nasional
10. JNPK-KR. 2008. Pelatihan Klinik Asuh­ Teknologi 2007. Yogyakarta.Pp.E1-E10
an Persalinan Normal, Asuhan Esen- 18. Mander, Rosemary. 2003. Nyeri Persalin­
sial, Pencegahan dan Penanggulangan an. Jakarta. EGC.
Segera Komp­likasi Persalinan dan Bayi 19. Oktavia, N.S., Gandamiharja, S. & Akbar,
Baru Lahir. Jakarta, JNPK-KR. I.B. 2011. Perbandingan Efek Musik Klasik
11. Soepardan. 2008. Konsep Kebidanan. Mozart dan Musik Tradisional Gamelan
Cetakan I. Editor: Nur Meity S.A., Eka Jawa terhadap Pengurangan Nyeri Per-
Anisa Mardella. Jakarta, EGC. salinan Kala I Fase Aktif pada Nullipara.
12. Farer, Helen. 2001. Perawatan Materni­ Majalah Kedokteran Bandung.45(4), pp.
tas, Ed.2 Alih bahasa dr. Andry Hartono, 218–225
Jakarta.Penerbit Buku Kedokteran EGC. 20. Widjaja, Harjadi. 2010. Anatomi Panggul.
Jakarta, EGC.

124 • Jurnal Ilmu Kebidanan, Volume II, Nomor 3, Desember 2014

You might also like