Kuliah - SedPond PDF

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 42

Kolam pengendap

Sediment pond
Types & application of sedimentation
ponds
• Excavated sedimentation pond
– Using bulldozer and/or backhoe
– Generally located off a natural drainageway
– Has been used in conjuction with the mine pit –
serving as preliminary settling basin
– Limited to applications in relatively flat terrain and
controlling surface runoff from small drainage areas
– The pond storing water for a long period of time -
reducing the available storage volume when a storm
event occurs
3
• Embankment and combination
embankment/excavated sedimentation pond
– Can be used in any type of terrain
– An embankment is constructed across the
drainageway
– When upstream drainageway bed is excavated – a
combination embankment/excavated sed pond
– There is a possibility of embankment failure due
to poor construction
• Spillway type Sed pond
– Classified according to the type of principal and
emergency spillways
• Multiple pond system:
– The use of two or more sed ponds in a series
– Compartementalization of a single pond
– Concept: the occurence of staged settling
– Field application – more efficient in removing finer
particles
9
10
11
• Physical/Chemical Treatment Pond
– The process of adding chemicals to enhance the
physical settling characteristics of the sediment
particles
– The chemicals: coagulants or flocculants
– Physical/chemical treatment measures are required
for removal of fine sediments – to meet the effluent
limitation
– Used in conjunction with multiple ponds in a series
– Disadvantages: the use of chemicals adds to the
volume material settled, storage volume vs frequency
of maintenance
Koagulasi
• Jika terdapat partikel halus, yang disebut koloid, berukuran 0,01
sampai 10 µm
• Partikel halus sulit diendapkan karena ukurannya sangat kecil dan
permukaannya bermuatan negatif sehingga saling tolak menolak
dan selalu stabil di dalam air
• Agar dapat diendapkan – muatan permukaan harus dibuat netral
dengan cara menambahkan ion positif seperti Na+ dari garam NaCl
• Penurunan muatan permukaan akan semakin besar apabila
menggunakan ion positif bervalensi 2 atau 3
• Koagulan yang banyak dipakai adalah Al3+ - dalam bentuk liquid
alum (Al2(SO4)3.14H2O) untuk rentang pH 5,5 sampai 6,5 dan Fe3+
dalam bentuk garam sulfat (Fe2(SO4)3.H2O) atau garam khlorida
(FeCl3.xH2O) untuk rentang pH antara 4-9
• Perlu pengadukan secara cepat supaya koagulan tersebar merata
Flokulasi
• Untuk mempercepat pengendapan partikel dengan cara
menggumpalkan partikel – teraglomerasi membentuk partikel
yang lebih besar yang disebut flok
• Flokulasi akan berlangsung dengan baik jika terjadi kontak
langsung antara partikel – melalui proses pengadukan secara
lambat agar flokulan dapat tersebar merata di dalam air
SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH
(SISPAL) SP-20

A B C D

A. Sediment Trap B. Safety Pond


C. Treatment Facilities D. Mud Pond
PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH DI SISPAL SP-20

Sediment Trap Safety Pond Floating Inlet

Treatment Facilities Flockulator Dosing Chemical in


Flockulator

Mud Pond Outlet


17
18
19
RANCANGAN KOLAM PENGENDAP

Berfungsi sebagai pengendali air tambang sebelum dialirkan ke


badan perairan alami (baik kuantitas/ retention basin tetapi
terutama kualitas/sedimentation pond) – merupakan
infrastruktur penting dari suatu tambang
Kriteria utama rancangan:
•Fungsi (misalnya pengendali kualitas air)
•Ketersediaan lahan – jarak ke badan perairan alami
•Kemudahan pembuatan maupun perawatan
Faktor yang harus dipertimbangkan, antara lain ukuran dan
bentuk butiran padatan, kecepatan aliran, persen padatan, dsb.
Kolam Pengendap
Ukuran butir yang “settleable” > 0.01 mm
Klasifikasi ukuran butir Diameter partikel (µm) Kecepatan pengendapan
(mm/s)
Pasir sangat kasar 2000 200
Pasir kasar 1000 100
Pasir sedang 500 53
Pasir halus 250 26
Pasir sangat halus 125 11
Lanau kasar 62 2,3
Lanau sedang 31 0,66
Lanau halus 16 0,18
Lanau sangat halus 8 0,04
Lempung 4 0,011
Kegagalan SedPond untuk mencapai
target baku mutu TSS
• Tidak ada pengendalian erosi di bagian hulu
• Pond under-sizing karena kesalahan dalam
perhitungan neraca air, beban sedimen dan/atau
ukuran partikel
• Penggunaan bahan pengendap (sistem distribusi,
laju pemberian dan atau pencampuran) tidak
efisien
• Kurangnya kinerja bahan pengendap karena
tanpa uji/test sebelum dibangun
• Penurunan kinerja terhadap waktu karena
sedimentasi
Penentuan dimensi sed pond
• Metode A – jika air tambang mengandung partikel
tersuspensi yang halus sehingga memerlukan waktu tinggal
(retention time) yang maksimum – menggunakan asumsi
dalam menentukan ukuran butir dan kecepatan
pengendapan
• Metode B – lebih merinci metode A dengan melakukan uji
pengendapan (settling test) untuk mendapatkan diameter
ekivalen dari material lapangan
• Metode C – lebih merinci metode A menggunakan data uji
pengendapan dari sample tanah atau sedimen yang
representatif dan merupakan metode yang disarankan jika
membutuhkan ukuran kolam yang kecil dan paling effektif
Metode A
• Pendekatan rancangan yang simple
• Jika ukuran partikel = “x” mm dengan kecepatan
pengendapan “Vs” m/s yang akan diendapkan pada
kolam dengan kedalaman “d” m, maka waktu tinggal
“Tr” [jam] adalah
Tr = d/(3600*Vs)
Jika Q adalah limpasan dari kolam dalam m3/detik,
maka
Luas permukaan sedpond: A = Q/Vs
Metode B
• Hukum Stoke

Vs = spherical particle settling velocity [cm/s]


g = percepatan gravitasi, 981 cm/s2
µ = viskositas kinematic air [cm/s]
S.G = specific gravity dari partikel
D = (Stokes) diameter [cm] of a non-interacting particle
measured using a settling method
Metode C
• Mengukur laju pengendapan dan kualitas TSS
supernatant menggunakan sampel tanah atau
sedimen yang diambil secara representatif di bagian
hulu
• Perhitungan kolam pengendap dan waktu tinggal
serupa dengan metode A tetapi dengan nilai hasil
pengukuran
Beberapa acuan
• Partikel dengan ukuran lebih dari 10 µm umumnya dapat
diendapkan di sed pond
• Penggunaan bahan pembantu pengendapan dimungkinkan
terutama jika banyak mengandung partikel < 10 µm
• Peta topografi yang akurat dan terkini
• Perbandingan panjang dan lebar kolam sekitar 5 banding 1 untuk
mencegah terjadinya short circuit dan memudahkan penggalian
lumpur sedimen jika sudah penuh
• Untuk partikel yang lebih kasar, dapat dibuat primary pond di
bagian hulu
• Pembersihan sed pond – jika sudah terisi lebih dari 50% dari
kedalaman efektif dan minimum 1,5 m ketebalan air di atas
sedimen
• Freeboard minimum 0,5 m
Maintenance
Prosedur Rancangan Sedimentation Pond

1. Hitung Surface Runoff Volume


2. Hitung peak inflow discharge
3. Hitung storage volume
4. Retention Basin
5. Depth of storage
Prosedur Rancangan Sedimentation Pond

1. Hitung Surface Run off Volume:

V = C x CH x A
Dengan :
V = volume
C = runoff coefficient
CH= curah hujan untuk design storm duration tertentu
A = luas catchment.
Prosedur Rancangan Sedimentation Pond

2. Hitung peak inflow discharge (Q0)


– metoda rasional : = 0.278. . .
• Qi = debit (m3/s)
• C = koefisien limpasan
• I = intensitas hujan (mm/h)
• A = luas daerah (km2)
– Maksimum outflow : =
=
– retention time = f (sediment settling)
Prosedur Rancangan Sedimentation Pond

3. Hitung storage volume :


Q0  S  Q0 
 1   S  V 1  
Qi  V   Qi 

S= max. storage volume in the reservior (m3)


Prosedur Rancangan Sedimentation Pond

4. Retention Basin
(Mengenal hukum Stokes dahulu)
Stokes Law

www.swac.umn.edu
Stokes Law
Drag/Frictional Force = Fd
Buoyancy Force = U
U
Gravity Force = W
1 1
3p + =
Fd +U = W 6 6
Fd = W – U 1
3p = −
Fd = Fg 6
1 W
= −
18
Where :
• Assume particle is typical as a ball
• d = diameter of particle
• = dynamic viscosity of fluid, water in 20°C = 1.01 x 10-6 m2/s
• v = terminal velocity
• rs = density of particle
• rf = density of fluid
• g = gravity
Prosedur Rancangan Sedimentation Pond

4. Retention Basin
agar semua partikel dengan kecepatan pengendapan
≥ Vs dapat dibuang :
– Vs = ; ℎ = −
.
– = = ;

– = ;( ∶ 1,2)
Prosedur Rancangan Sedimentation Pond

5. Depth of storage

ℎ = ; 1.5 m < h < 4 m


Jika :
• h < h min  S diubah
• h > h min  A diubah

Penting :
• Ruang yang tersedia
• Panjang lebar = 3 : 1 (minimal)
• Hindari short circuit
Prosedur Rancangan Sedimentation Pond
 Hitung surface run-off volume
V =C x CH x A
V = volume;
C = Run-off coeff.
CH = Curah hujan (T tertentu)
A = luas catchment

 Hitung peak inflow discharge


Metode rasional : Qi,
max flow = Q0 = v/retention time
Retention time = f (sediment settling)

 Hitung Storage volume :


(Q0/Qi)=(1-(s/v)  s =v(1-(Q0/Qi)
s = max. Storage volume in the reservoir (m3)

42

You might also like