Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

PROSIDING SEMINAR NASIONAL LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

“Diseminasi Hasil Penelitian melalui Optimalisasi Sinta dan Hak Kekayaan Intelektual”
ISBN : 978-602-5554-71-1

Hubungan antara keterampilan berpikir kritis dan metakognisi


dengan penguasaan konsep pada beberapa
model pembelajaran Kimia

Muhammad Danial1, Taty Sulastri 2


1,2
Fakultas Ilmu Pengentahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Abstract. This study aims to explain the relationship between critical thinking skills (CTS) and mastery of concepts and the
relationship between meta-cognition and mastery of concepts in several chemistry learning models in senior high school. The learning
models used in this study are discovery learning and direct instruction. This research was carried out for 8 months at Senior High
School Makassar city and Maros Regency by involving two graduate program students in the S2 chemistry education study program.
The subject and object of this study were XI MIA SMA class students for buffer solution chemistry. The research tools and
instruments used in this learning study are instructional tools and test instruments of critical thinking skills and mastery tests of
concepts and instruments of the Meta-cognitive Awareness Inventory. The methods used are 1) observation, 2) preparation of
teaching tools, 3) preparation of assessment instruments,4) implementation of learning in schools, 5) filling questionnaires, CTS tests,
and mastery of concept tests. Data were analyzed inferentially and descriptively. The results of data analysis show that (1) there is a
relationship between critical thinking skills and mastery of chemistry concepts for students both learned by investigation-based
learning models (discovery learning) or those taught with direct instruction model, (2) there is no relationship between meta-cognition
and mastery students 'chemistry concepts both learned by investigation-based learning models (discovery learning) as well as those
taught with direct instruction models, and (3) critical thinking skills and mastery of chemistry’s concepts that learned by
investigation-based learning models are higher than those taught by models direct instruction.

Keywords: critical thinking skills, meta-cognition, mastery of concepts

1. PENDAHULUAN Secara operasional, tujuan khusus penelitian ini


adalah: (1) untuk menjelaskan hubungan antara
Salah satu kriteria pembelajaran yang baik adalah
keterampilan berpikir kritis dengan penguasaan konsep
pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk
dan (2) menjelaskan hubungan antara metakognisi dengan
mendapatkan hak belajar dan mencapai kompetensi yang
penguasaan konsep peserta didik pada beberapa model
diharapkan. Kompetensi yang diharapkan di antaranya
pembelajaran kimia SMA.
adalah kompetensi penguasaan konsep dan kompetensi
Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu
keterampilan berpikir (berpikir kritis dan metakognisi).
keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dapat digunakan
Kedua kompetensi ini perlu digugah dan ditingkatkan
dalam pembentukan sistem konseptual peserta didik.
sehingga terdapat keseimbangan antara kedua kompetensi
Berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan
tersebut. Terdapat banyak teori dan laporan-laporan
reflektif dengan menekankan pada pengambilan keputus-
penelitian yang menjelaskan tentang ke dua kompetensi
an tentang apa yang harus diyakini dan dilakukan
ini, namun belum banyak mengkajinya dalam hal
(Anggareni, 2013). Peserta didik yang memiliki
hubungan antara keduanya sebagai variabel yang dapat
keterampilan berpikir kritis tinggi akan berdampak pada
ditimbulkan dari suatu proses penerapan model
tingkat penguasaan konsep. Ennis (1996) melaporkan
pembelajaran.
bahwa peserta didik yang memiliki keterampilan berpikir
Karena itu, tim peneliti akan melakukan penelitian
kritis yang baik memiliki pemahaman konsep IPA yang
lebih memperluas dan mendalam lagi yakni penelitian
baik pula. Coutinho (2007) menyatakan bahwa meta-
yang akan mengkaji hubungan antara keterampilan
kognisi memiliki korelasi rendah terhadap Grade Passing
berpikir dengan penguasaan konsep bagi peserta didik
Academic (r=0,21; p 0,01<0,05).
pada mata pelajaran kimia di SMA. Dalam mengkaji
Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini
hubungan ini, peneliti akan menerapkan dua model
adalah terdapat hubungan antara keterampilan berpikir
pembelajaran yakni model discovery learning dan model
kritis dan metakognisi terhadap penguasaan konsep kimia
pembelajaran langsung.
bagi peserta didik SMA.

117
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
“Diseminasi Hasil Penelitian melalui Optimalisasi Sinta dan Hak Kekayaan Intelektual”
ISBN : 978-602-5554-71-1

2. METODE PENELITIAN homogenitas Levene Test of Equality of Erner Varians,


dan linieritas data. Hasil uji prasyarat analisis data dengan
Penelitian ini adalah jenis penelitian korelasional yang
menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for windows
berorientasi pada upaya untuk menjelaskan ada tidaknya
diperoleh bahwa data terdistrubusi normal, bersifat
hubungan diantara variabel-variabel berdasarkan besar
homogen, dan linier.
kecilnya koefisien korelasi. Penelitian ini menggunakan
keterampilan berpikir kritis dan metakognisi sebagai
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
prediktor dan penguasaan konsep kimia larutan
penyangga sebagai kriterium. A. Hasil
Berdasarkan kebutuhan dari penelitian ini, maka yang
menjadi subjek implementasi perangkat pembelajaran 1) Data kesadaran metakognisi dan keterampilan berpikir
adalah peserta didik SMAS Kota Makassar dan SMA kritis peserta didik SMAS Makassar Raya Kota
Negeri 8 Maros tahun akademik 2017/2018. Subjek Makassar berdasarkan model pembelajaran
implementasi perangkat pembelajaran ini adalah peserta a. Data hubungan kesadaran metakognisi dengan
didik dari masing-masing satu kelas XI sebagai kelompok penguasaan konsep
eksprimen 1 dan satu kelas XI sebagai kelompok Ringkasan data hasil uji hubungan kesadaran
eksprimen 2 dari kedua sekolah tersebut. Jumlah peserta metakognisi dengan penguasaan konsep kimia larutan
didik sebanyak 21orang untuk masing kelas di SMAS penyangga pada peserta didik SMAS Makassar Raya kota
Kota Makassar dan masing-masing 30 orang untuk setiap Makassar untuk kelompok eksprimen 1 (model discovery
kelas di SMAN 8 kabupaten Maros. Dengan demikian, learning) dan kelompok eksprimen 2 (model pem-
subjek penelitian terdapat pada empat kelas yang berbeda belajaran langsung) disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2.
dari dua sekolah. Penelitian ini didesain secara korelasi-
onal antara prediktor dengan kriterium yang ditunjukkan Tabel 1. Data hasil uji hubungan (korelasi) antara kesadaran
pada Gambar 1. metakognisi dengan penguasaan konsep pada kelompok eksprimen 1

Sig. 2- Pearson
N
Keterampilan Penguasaan tailed (p) Correlation (r)
Berpikir Kritis (X1) Konsep Kesadaran
21 0,490 0,040
Metakognisi (X2) Kimia (Y) Metakognisi
Penguasaan
21 0,490 0,040
Prediktor Kriterium Konsep
Gambar 1. Hubungan prediktor dengan kriterium
Tabel 2. Data hasil uji hubungan (korelasi) antara kesadaran
metakognisi dengan penguasaan konsep pada kelompok eksprimen 2
Penelitian ini menggunakan dua model pembelajaran
yaitu model discovery learning sebagai pembelajaran Sig. 2- Pearson
N
berbasis investigasi dan pembelajaran langsung sebagai tailed (p) Correlation (r)
pembelajaran konvensional dengan materi larutan Kesadaran
21 0,880 0,035
Metakognisi
penyangga.
Penguasaan
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 21 0,880 0,035
Konsep
instrumen pembelajaran yaitu perangkat pembelajaran
kimia berbasis investigasi dan konvensional dan
instrumen penilaian yaitu tes keterampilan berpikir kritis b. Data hubungan keterampilan berpikir kritis dengan
yang terintegrasi dengan tes penguasaan konsep (Costa, penguasaan konsep
1985; Schraw & Dennison, 1994; Anggareni, 2013) atau Ringkasan data hasil uji hubungan keterampilan
tes hasil belajar kognitif (Petrucci, 1985; Oxtoby et al., berpikir kritis dengan penguasaan konsep kimia larutan
1999; Anderson & Krathwohl, 2001) dan angket meta- penyangga pada peserta didik SMAS Makassar Raya kota
kognisi (MAI) (Livingston, 1997). Data diolah dan Makassar untuk kelompok eksprimen 1 (model discovery
dianalisis secara deskriptif dan inferensial (Gaspersz, learning) dan kelompok eksprimen 2 (model pem-
1991; Hart, 1994; Arikunto, 2006). Pengolahan dan belajaran langsung) disajikan pada Tabel 3 dan Tabel.4.
analisis data juga dilakukan dengan bantuan program
SPSS 20.0 for windows.
Berdasarkan rancangan penelitian, maka data akan
dianalisis menggunakan uji korelasi r pada α 0,05, namun
sebelumnya akan dilakukan uji prasyarat analisis meliputi
uji normalitas one-sampel Kolmogorov-Smirnov test,

118
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
“Diseminasi Hasil Penelitian melalui Optimalisasi Sinta dan Hak Kekayaan Intelektual”
ISBN : 978-602-5554-71-1

Tabel 3. Data hasil uji hubungan (korelasi) antara keterampilan berpikir dan kelompok eksprimen 2 (model pembelajaran
kritis dengan penguasaan konsep pada kelompok eksprimen 1
langsung) disajikan pada Tabel 7 dan Tabel 8.
Sig. 2- Pearson
N Tabel 7. Data hasil uji hubungan (korelasi) antara keterampilan berpikir
tailed (p) Correlation (r)
Keterampilan kritis dengan penguasaan konsep pada kelompok eksprimen 1
21 0,015 0,650
berpikir kritis Sig.2- Pearson
Penguasaan N
21 0,015 0,650 tailed (p) Correlation (r)
konsep Keterampilan
30 0,000 0,931
berpikir kritis
Tabel 4. Data hasil uji hubungan (korelasi) antara keterampilan berpikir Penguasaan
kritis dengan penguasaan konsep pada kelompok eksprimen 2 30 0,000 0,931
konsep
Sig.2- Pearson
N Tabel 8. Data hasil uji hubungan (korelasi) antara keterampilan berpikir
tailed (p) Correlation (r)
Keterampilan kritis dengan penguasaan konsep pada kelompok eksprimen 2
21 0,030 0,470
berpikir kritis Sig.2- Pearson
Penguasaan N
21 0,030 0,470 tailed (p) Correlation (r)
konsep Keterampilan
30 0,000 0,926
berpikir kritis
Penguasaan
2) Data kesadaran metakognisi dan keterampilan berpikir 30 0,000 0,926
konsep
kritis peserta didik SMAN 8 Kabupaten Maros
a. Data hubungan kesadaran metakognisi dengan
penguasaan konsep B. Pembahasan
Ringkasan data hasil uji hubungan kesadaran meta- 1) Hubungan kesadaran metakognisi dengan penguasaan
kognisi dengan penguasaan konsep kimia larutan konsep
penyangga pada peserta didik SMAN 8 Kabupaten Maros Berdasarkan hasil uji korelasi product momen
untuk kelompok eksprimen 1 (model discovery learning) Pearson diperoleh bahwa nilai signifikansi (sig.2-tailed)
dan kelompok eksprimen 2 (model pembelajaran (p) kesadaran metakognisi dengan penguasaan konsep
langsung) disajikan pada Tabel 5 dan Tabel 6. pada setiap model pembelajaran sebagaimana disajikan
pada Tabel 1, Tabel 2, Tabel 5, dan Tabel 6 lebih besar
Tabel 5. Data hasil uji hubungan (korelasi) antara kesadaran
metakognisi dengan penguasaan konsep pada kelompok eksprimen 1 dari nilai alpha (α) 0,05. Hal ini berarri, hipotesis statistik
(Ho) diterima dan menolak hipotesis penelitian. Dengan
Sig. 2- Pearson demikian, hasil uji ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada
N
tailed (p) Correlation (r)
hubungan kesadaran metakognisi dengan penguasaan
Kesadaran
30 0,087 0,075 konsep kimia pada materi larutan penyangga. Demikian
Metakognisi
Penguasaan halnya koefisien korelasi (Pearson Correlation) sebagai-
30 0,087 0,075 mana yang ditunjukkan pada Tabel tersebut tergolong
Konsep
tidak ada korelasi (r < 0,20).Tidak adanya korelasi atau
Tabel 6. Data hasil uji hubungan (korelasi) antara kesadaran hubungan antara kesadaran metakognisi dengan
metakognisi dengan penguasaan konsep pada kelompok eksprimen 2 penguasaan konsep kimia dapat disebabkan pernyataan-
Sig. 2- Pearson pernyataan yang terdapat dalam angket kesadaran
N metakognisi (Metacognitive Awareness Inventory=MAI)
tailed (p) Correlation (r)
Kesadaran yang berjumlah 52 item memiliki kemiripan makna
30 0,120 0,090 kalimat (yang sesungguhnya berbeda) sehingga mem-
Metakognisi
Penguasaan bingungkan sebahagian peserta didik untuk memberi
30 0,120 0,090
Konsep respon yang sesuai dengan keadaan dirinya. Kemiripan
makna kalimat ini juga memungkinkan peserta didik
kesulitan untuk memilih satu dari lima pilihan yang
b. Data hubungan keterampilan berpikir kritis dengan
ditawarkan dalam angket MAI tersebut. Kemiripan
penguasaan konsep
makna dalam pernyataan ini juga berakibat terhadap
Ringkasan data hasil uji hubungan keterampilan ketidakkonsistenan peserta didik dalam memberi respon
berpikir kritis dengan penguasaan konsep kimia larutan dari dan antar pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam
penyangga pada peserta didik SMAN 8 Kabupaten Maros angket MAI tersebut. Selanjutnya tidak adanya korelasi
untuk kelompok eksprimen 1 (model discovery learning) juga dapat disebabkan ketidakmampuan peserta didik

119
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
“Diseminasi Hasil Penelitian melalui Optimalisasi Sinta dan Hak Kekayaan Intelektual”
ISBN : 978-602-5554-71-1

memahami dan menganalisis dengan baik maksud berinteraksi berperan dalam mengembangkan
pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam angket keterampilan berpikir peserta didik selama proses belajar.
tersebut. Dengan demikian keterampilan berpikir kritis memberi
Hasil penelitian ini memiliki kesesuaian dengan sumbangan dalam peningkatan penguasaan konsep atau
beberapa hasil penelitian sebelumnya, di antaranya adalah hasil belajar kognitif peserta didik.
(1) penelitian yang dilakukan oleh Cetinkaya & Erktin Hubungan antara berpikir kritis dengan penguasaan
(2002) yang melaporkan bahwa tidak ada hubungan konsep juga dijelaskan oleh Anggareni (2013) yang
antara kesadaran metakognisi peserta didik dengan melaporkan bahwa peserta didik yang memiliki
kemampuan sains (r=0,08; p>0,05), (2) penelitian yang keterampilan berpikir kritis yang baik memiliki
dilakukan oleh Coutinho (2007) yang melaporkan bahwa pemahaman konsep IPA yang baik pula. Page &
metakognisi memiliki korelasi rendah terhadap Grade Mukherjee (2006) juga melaporkan bahwa keterampilan
Passing Academic (r=0,21; p 0,01<0,05), (3) Corliss berpikir kritis ada hubungannya dengan berpikir kognisi
(2005) melaporkan bahwa tidak ada korelasi komponen tingkat tinggi seperti menganalisis, mengevaluasi, dan
kesadaran pengetahuan awal dengan kesadaran mencipta yang mana indikator hasil belajar kognitif
pengetahuan akhir (r=0,11; p 0,51>0,05) dan tidak ada menurut Petrucci (1985) menempatkan kemampuan
korelasi kesadaran metakognisi regulasi awal dengan menganalisis, kemampuan mengevaluasi, dan kemampu-
keasadaran metakognisi regulasi akhir (r=0,08; p an mencipta sebagai kognisi tingkat tinggi. Selanjutnya,
0,19>0,05), dan (4) penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono (2014) melaporkan bahwa keterampilan ber-
Suratno (2009) yang menyatakan bahwa tidak ada pikir kritis memiliki sumbangan dalam menjelaskan hasil
perbedaan kemampuan metakognisi peserta didik yang belajar kognitif sebesar 41,99% di dalam pembelajaran
diukur dengan menggunakan angket MAI pada Biologi dan Malahayati (2014) juga melaporkan bahwa
kemampuan akademik tinggi dan kemampuan akademik keterampilan berpikir kritis memberi sumbangan sebesar
rendah. 46,16% terhadap hasil belajar kognitif peserta didik
2) Hubungan keterampilan berpikir kritis dengan
4. KESIMPULAN
penguasaan konsep
Berdasarkan hasil uji korelasi product momen Pearson Terdapat hubungan antara keterampilan berpikir kritis
diperoleh bahwa nilai signifikansi (sig.2-tailed) (p) dengan penguasaan konsep kimia peserta didik baik yang
keterampilan berpikir kritis dengan penguasaan konsep dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis investi-
pada setiap model pembelajaran sebagaimana disajikan gasi (discovery learning) maupun yang dibelajarkan
pada Tabel 3, Tabel 4, Tabel 7, dan Tabel 8 lebih kecil dengan model pembelajaran langsung.
(p=0,00) dari nilai alpha (α) 0,05. Hal ini berarri, Tidak terdapat hubungan antara metakognisi dengan
hipotesis statistik (Ho) ditolak dan menerima hipotesis penguasaan konsep kimia peserta didik baik yang
penelitian. Dengan demikian, hasil uji ini dapat dibelajarkan dengan model pembelajaran berbasis
disimpulkan bahwa ada korelasi atau hubungan positif investigasi (discovery learning) maupun yang dibelajar-
dan signifikan keterampilan berpikir kritis dengan kan dengan model pembelajaran langsung.
penguasaan konsep kimia pada materi larutan penyangga. Keterampilan berpikir kritis, metakognisi, dan
Dengan kata lain bahwa keterampilan berpikir kritis penguasaan konsep peserta didik yang dibelajarkan
memiliki korelasi kausal dengan penguasaan konsep dengan model pembelajaran berbasis investigasi
kimia. Artinya, apabila keterampilan berpikir kritis (discovery learning) lebih tinggi dari yang dibelajarkan
peserta didik meningkat, menyebabkan penguasaan dengan model pembelajaran langsung. Model pembelajar-
konsep kimia juga meningkat. Demikian halnya koefisien an yang digunakan dapat memberdayakan keterampilan
korelasi (Pearson Correlation) sebagaimana yang berpikir kritis dan direspon positif oleh peserta didik.
ditunjukkan pada Tabel tersebut tergolong sedang Hasil penelitian ini terutama keterampilan berpikir
(r=0,40-0,70) dan tergolong sangat tinggi (r= 0,90-1,00). kritis perlu menjadi perhatian bagi guru kimia dalam
Keterampilan berpikir kritis memiliki hubungan yang melatih atau mengembangkankan potensi berpikir peserta
kuat dengan penguasaan konsep. Keterampilan berpikir didik karena sangat kuat hubungannya dengan
kritis merupakan salah satu keterampilan berpikir tingkat kompetensi penguasaan konsep atau perolehan hasil
tinggi yang dapat digunakan dalam pembentukan sistem belajar peserta didik.
konseptual peserta didik. Aspek-aspek berpikir kritis
menurut Coutinho (2007) yakni (1) memberikan pen- DAFTAR PUSTAKA
jelasan dasar, (2) membangun keterampilan dasar, (3) Anderson, L.R., & Krathwohl, D.R., 2001. A Taxonomy for Learning,
membuat kesimpulan, (4) membuat penjelasan lebih Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of
lanjut, dan (5) menerapkan strategi dan takik dalam Educational Objectives. A Bridged Edition. New York: Addision

120
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
“Diseminasi Hasil Penelitian melalui Optimalisasi Sinta dan Hak Kekayaan Intelektual”
ISBN : 978-602-5554-71-1

Wesley Longman, Inc.


Anggareni, 2013. Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep IPA Siswa
SMP. Jurnal PPs UPG, Volume3.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Cetinkaya, P., & Erktin, E. 2002. Assessment of Metacognition and to
Relationship with Reading Comprehension, Achievement, and
Aptitude.edjournal_19 Cetinkaya.pdf, Diakses 30 Maret 2018.
Corliss, S.B. 2005. the Effect of Relative Pompts and Collaborative
Learning in Hypermedia Problem Based Learning Environments on
Problem Solving and Metacognitive Skills. Dissertation, Austin:
The University of Texas.
Costa, A.L. 1985. Developing Minds A Resources Book for Teaching
Thinking. California: Association for Supervision and.Curr.
Development.
Coutinho, S.A. 2007. The Relationship between Goals, Metacognition,
and Academic Success. Northern Illinois University, United States
of America. Educate-Vol.7,No.1, 2007, pp. 39-47. Research Paper.
http://www.educatejournal.org/, diakses 12 Oktober 2008.
Ennis, RH. 1996. Critical Thinking. USA: University of Illionis.
Gaspersz, 1991. Metode Perancangan Percobaan untuk Ilmu-ilmu
Pertanian, ilmu- ilmu Teknik, dan Biologi. Bandung: Armico.
Hart, D. 1994. Authentic Assesment A hand Book for Educators. New
York: Addison-Wesley publ.Co.
Livingston, J.A. 1997. Metacognition: Ann Overview,
(Online),(http://www.gse.buffalo.edu/fas/shuell/cep564/Metacog.ht
m, diakses 20 Desember 2007).
Malahayati, E.N. 2014. Hubungan Keterampilan Metakognitif dan
Kemampuan Berpikir Kritis dengan Hasil Belajar Biologi Siswa
yang Menjalani Pembelajaran PBL pada Kelas XI SMA di Kota
Malang. Tesis Tidak Diterbitkan. Malang: UM PPs.
Oxtoby, D.W., Gillis, & Norman. H.N. 1999. Principles of Modern
Chemistry, Fourth edition. USA: Harcourt Inc.
Page, D. & Mukherjee, A. 2006. Using Negotiation Exercises to
Promote Critical Thinking Skills. Business Simulation and
Experimental Learning. 30(1), 71-78.
Petrucci, R.H. 1985. Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan Modern (Jilid
1). Terjemahan oleh Suminar Achmadi. 1992. Jakarta: Erlangga.
Schraw, G. dan Dennison, R.S. 1994. Assessing Metacognitive
Awareness. Contemporary Educational Psychology 19, 460-475.
Suratno, 2009. Pengaruh Strategi Kooperatif Jigsaw dan Reciprocal
Teaching terhadap Keterampilan Metakognitif dan Hasil Belajar
Biologi Siswa SMA Berkemampuan Atas dan Bawah di Jember.
Disertasi tidak Diterbitkan. Malang: UM PPs.
Wicaksono, A.G. 2014. Hubungan Keterampilan Metakognitif dan
Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa SMA pada
Pembelajaran Biologi dengan Strategi Reciprocal Teaching di
Kabupaten Malang. Tesis Tidak Diterbitkan, Malang: UM PPs.

121

You might also like