FONETIS

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

EJAAN EJAAN

NO
FONETIS FONEMIS
1. [piŋUl] /pinggul/
2. [bεbεʔ] /bebek/
3. [pɔjɔʔ] /pojok/
4. [warUŋ] /warung/
5. [sampay] /sampai/
6. [kəras] keras
[bantIŋ] ban-ting
[kirIm] ki-rim
[párIt] pa-rit
[serɔŋ] se-rong
[nεnεʔ] nenek
[sore] so-re
[ənam] e-nam
[əntah] en-tah
[pərgi] per-gi
[bəkərja] be-ker-ja
[upah] u-pah
[puncaʔ] pun-cak
[buŋsu] bung-su
[tukaŋ] tu-kang
[rumpUt] rum-put
[warUŋ] wa-rung
[lanŋsUŋ] lang-sung
[jəlas] je-las
[rɔkɔʔ] ro-kok
[pɔjɔʔ] po-jok
[sampay] sampai
[mawlUt>] Maulud
[aŋkat>] angkat
[rusak>, rusaʔ] rusak
[maʔaf] maaf

[saʔat] saat

Konsonan hambat glotal [ʔ] juga digunakan untuk memisahkan kata dasar yang berawal
dengan vokal dengan awalan (terutama yang berakhiran dengan vokal).

Contoh: [səʔikat>] seikat

[kəʔadilan] keadilan

[pəʔubah] peubah
Fonem /g/, hanya mempunyai satu alofon, yakni [g] yang terdapat pada awal suku kata.
Pada akhir suku kata dan akhir kata huruf g dilafalkan [k >]. Akan tetapi, jika kata yang
berakhir dengan huruf g itu diikuti oleh akhiran yang mulai dengan vokal, huruf itu akan
dilafalkan [g].

Contoh: [gula] gula

[ragu] ragu

[bəduk>] bedug

[ajək>] ajeg

Fonem /f/, mempunyai satu alofon, yakni /f/ yang terdapat pada awal dan akhir suku kata.

Contoh: [fak>] fak

[munafik>] munafik

[arif] arif

Fonem /s/, mempunyai satu alofon, yakni /s/ yang terdapat pada awal dan akhir suku kata.

Contoh: [sama] sama

[pasti] pasti

[malas] malas

Fonem /z/, mempunyai satu alofon, yakni /z/ yang terdapat pada awal suku kata.

Contoh: [zat>] zat

[zəni] zeni

[izIn] izin

Fonem /š/, mempunyai satu alofon, yakni [š] yang terdapat pada awal suku kata.

Contoh: [šukur] syukur

[mašarakat>] masyarakat

[ašIk] asyik

Fonem /x/, mempunyai satu alofon, yakni /x/ yang terdapat pada awal dan akhir suku kata.

Contoh: [xas] khas


[axir] akhir

[tarIx] tarikh

Fonem /h/, mempunyai dua alofon, yajni [h] dan [ħ]. Alofon [h] tidak bersuara, sedangkan
[ħ] bersuara. Di antara dua vokal, banyak orang yang melafalkan /h/ sebagai [ħ]. Di posisi
lain /h/ dilafalkan [h].

Contoh: [hari] hari

[rumah] rumah

Pada kata tertentu, /h/ kadang-kadang dihilangkan. Dalam untaian tuturan /h/ di akhir
kata kadang-kadang tidak diucapkan.

Contoh: [lihat], [liat] lihat

[tahu], [tau] tahu

[boleh], [bole] boleh

Fonem /c/, mempunyai saut alofon, yakni [c] yang terdapat pada awal suku kata.

Contoh: [cari] cari

[pici] pici

[caciŋ] cacing

Fonem /j/, mempunyai satu alofon, yakni [j]. Seperti halnya dengan [c], [j] hanya
menduduki posisi awal pada suku kata; pada beberapa kata serapan, /j/ pada akhir suku
kata diucapkan sebagai [j] diganti dengan [t].

Contoh: [juga] juga

[maju] maju

[miʔraj, miʔrat>] Mikraj

Fonem /m/, mempunyai satu alofon, yakni [m] yang terdapat pada awal dan akhir suku
kata.

Contoh: [makan] makan

[sampay] sampai

[malam] malam
Fonem /n/, mempunyai satu alofon, yakni [n] yang terdapat pada awal dan akhir suku
kata.

Contoh: [nakal] nakal

[pantay] pantai

[ikan] ikan

Fonem /ň/, mempunyai satu alofon, yakni [ň] yang terdapat pada awal dan akhir suku
kata.

Contoh: [ňiUr] nyiur

[ňaňian] nyanyian

[məňalin] menyalin

Fonem /ň/ yang diikuti fonem /j/, /c/, atau /š/ di dalam ejaan dilambangkan oleh , seperti
pada panjang [paňjaŋ], inci [iňci], munsyi [muňši].

Fonem /ŋ/, mempunyai satu alofon, yakni /ŋ/ yang terdapat pada awal dan akhir suku
kata.

Contoh: [ŋaray] ngarai

[paŋkal] pangkal

[palIŋ] paling

Fonem /r/, mempunyai satu alofon, yakni /r/. Alofon /r/ terdapat pada awal dan akhir suku
kata dan diucapkan dengan getaran pada lidah yang menempel di gusi. Pada orang
tertentu, [r] dapat bervariasi dengan [R], bunyi getar vulgar.

Contoh: [raja] atau [Raja] raja

[karya] atau [kaRya] karya

[pasar] atau {pasaR] pasar

Fonem /l/, mempunyai satu alofon, yakni /l/ yang terdapat pada awal dan akhir suku kata.

Contoh: [lama] lama

[palsu] palsu

[aspal] aspal
Huruf konsonan rangkap ll pada Allah dilafalkan sebagai [ł], yaitu bunyi [l] yang berat
yang dibentuk dengan menempelkan ujung lidah pada gusi sambil menaikkan belakang
lidah ke langit-langit lunak atau menariknya ke arah dinding faring.

Fonem /w/, mempunyai satu alofon, yakni [w]. pada awal suku kata, bunyi [w] berfungsi
sebagai konsonan, tetapi pada akhir suku kata [w] berfungsi sebagai diftong.

Contoh: [wak>tu] waktu

[walawpun] walaupun

[kalaw] kalau

Fonem /y/, mempunyai satu alofon, yakni /y/. pada awal suku kata, /y/ berperilaku sebagai
konsonan, tetapi pada akhir suku kata berfungsi sebagai bagian dari diftong.

Contoh: [yakIn] yakin

[yak>ni] yakni

[santay] santai

You might also like