Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

Jurnal Darul Azhar Vol 6, No.

1 Agustus 2018 – Januari 2019, Hal : 53 - 58

EFEKTIFITAS TERAPI MENGGAMBAR DAN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP


KECEMASAN HOSPITALISASI USIA PRASEKOLAH
(Effectiveness of drawing and color in picture therapy of hospitalization anxiety in pre school
age)

Rani Fitrani Arifin, Ritna Udiyani, Rini


E-mail : ranifitrianiarifin@gmail.com, ritnaudiyani@ymail.com, rinieaja49@gmail.com

ABSTRACT

Children of Preschool are children of 3-6 years old, who think hospitalization as a
frightening experience. The impact of hospitalization itself is most commonly experienced by
pediatric patients is anxiety, which if left unchecked will make children rejection of treatment and
treatment measures. One tool distraction in reducing children's anxiety is playing therapy.
The purpose of this study to determine the Effectiveness of Drafting Therapy And Coloring
of Draw to Anxiety of Hospitalization to Preschool in RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor. This
study was quantitative, with Quasi Experimental design. Method was pretest - posttest without
control. The sample in this study was conducted by using accidental sampling technique.
The result of the study was wilcoxcon test, significance value of pretest-posttest for the
Drafting Therapy obtained p-value 0,001 (p <0,05) and significance value of pretest-posttest for
Coloring of Draw therapy obtained p-value 0.000 (p <0,05). The result of man withney test,
significance value between drawing therapy and Coloring of Draw therapy obtained p-value 0,020
(p <0,05).
The conclusions of this study, the drawing and coloring therapy were equally effective in
reducing the anxiety level of the child during hospitalization, but coloring the picture was more
effective in reducing child anxiety. It is recommended that parents give games to their children
while in hospital to make them feel at ease while undergoing hospitalization.

Key words : Anxiety, Drawing, Preschool Age

LATAR BELAKANG lingkunganyang asing ( Agustina & Puspita,


Anak usia prasekolah merupakan masa 2010).
kanak-kanak awal yaitu pada usia 3-6 tahun, Survei Kesehatan Nasional (SUSENAS)
dimana pada usia tersebut anak memandang tahun 2010 jumlah anak usia prasekolah di
hospitalisasi sebagai sebuah pengalaman yang Indonesia sebesar 72% dari jumlah total
menakutkan. Ketika anak menjalani penduduk Indonesia, dan diperkirakan dari 35
perawatan di rumah sakit, biasanya ia akan per 100 anak menjalani hospitalisasi dan 45%
dilarang untuk banyak bergerak dan harus diantaranya mengalami kecemasan (Anggika
banyak beristirahat, sehingga hal tersebut & Wahyuni, 2016).
dapat meningkatkan kecemasan pada Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
anak(Potter & Perry 2005 dalam Wowiling, pada hari sabtu 29 April 2017 diruang rawat
Ismanto & Babakal, 2014). inap bangsal anak RSUD dr. H. Andi
The Nasional Centre for Health Statistic Abdurrahman Noor, diperoleh data sebanyak
memperkirakanbahwa 3-5 juta anak dibawah 49 anak usia prasekolah yang mengalami
usia 15 tahunmenjalani hospitalisasi setiap hospitalisasi selama 4 bulan terahir ini. Hasil
tahun. Saatanak-anak dirawat di rumah sakit, wawancara dengan beberapa perawat yang
merekacenderung merasa ditinggalkan bertugas disana mengatakan bahwa, pasien
olehkeluarganya dan merasa didalam anak selama diberikan pengobatan dan
perawatan tampak ketakutan, tidak mau
1
53
Jurnal Darul Azhar Vol 6, No.1 Agustus 2018 – Januari 2019, Hal : 53 - 58

didekati perawat dan disertai menangis setiap yang efektif untuk merubah perilaku anak
perawat datang keruangan. dalam menerima perawatan dirumah sakit.
Hospitalisasi merupakan perawatan Melalui pemberian terapi bermain mewarnai,
yang dilakukan dirumah sakit karena suatu anak dapat mengespresikan pikiran, perasaan,
alasan yang berencana atau darurat yang fantasi, dan dapat mengembangkan kreativitas
mengharuskan anak untuk tinggal di rumah anak. Melalui aktivitas bermaian mewarnai
sakit menjalani terapi dan perawatan sampai gambar dapat menjadikan diri anak lebih
pemulangan kembali kerumah (Wowiling, senang dan nyaman serta stress dan
Ismanto & Babakal, 2014). ketegangan dapat dihindarkan (Atisina, 2015).
Perasaan cemas merupakan dampak dari
hospitalisasi yang paling umum dialami oleh METODE PENELITIAN
anak karena menghadapi stressor yang ada Penelitian ini merupakan penelitian
dilingkungan rumah sakit. Perasaan tersebut kuantitatif, dimana mengguanakan desain
dapat timbul karena menghadapi sesuatu yang penelitian Quasi Eksperimental dengan
baru dan belum pernah dialami sebelumnya, rancangan penelitian pretest – postest without
rasa tidak nyaman dan merasakan sesuatu control.
yang menyakitka (Wowiling, Ismanto & Populasi dalam penelitian ini adalah
Babakal, 2014). seluruh pasien anak usia prasekolah yang
Kecemasan yang terjadi pada anak tidak mengalami rawat inap di RSUD dr. H. Andi
dapat dibiarkan, apabila tidak segera Abdurrahman Noor. Sampel dalam penelitian
ditangani akan membuat anak melakukan ini adalah anak usia 3-6 tahun dengan 30
penolakan terhadap tindakan perawatan dan responden yang dibagi kedalam 2 kelompok
pengobatan yang diberikan sehingga akan intervensi diambil dengan menggunakan
berpengaruh terhadap lamanya hari rawat tehnik accidental samping.
anak dan dapat memperberat kondisi penyakit Instrumen yang digunakan pada
yang diderita anak. Mengurangi dampak penelitian terapi bermain menggambar dan
akibat hospitalisasi yang dialami anak selama mewarnai gambar menggunakan pensil warna
menjalani perawatan, diperlukan suatu media yang keamanan sudah teruji sesuai standar
yang dapat mengungkapkan rasa cemas salah internasional EN 71 (standar Eropa) dan
satunya terapi bermain (Dayani, Budiarti & ASTM D 4236 (standar Amerika) serta buku
Lestari,2015). gambar dan buku bergambar, sedangkan
Terapi bermain menggambar juga dapat kecemasan pada anak diukur denganlembar
digunakan sebagai media bermain anak observasi yang dimodifikasi dan
dirumah sakit. Melalui kegiatan menggambar dikembangkan dari Hockenberry dan Wilson
dapat membantu mengespresikan pikiran dan (2007) dan subardiah (2009) dimana aspek
perasaan anak tanpa melalui kata-kata. yang diukur berlandaskan teori respon anak
Gambar dapat memberikan makna jika hospitalisasi yang sudah memenuhi uji
dihubungkan dengan anak-anak yang terluka, validitas dengan hasil 0,32 dan hasil uji
mengasingkan diri, kecewa, dan tidak dapat reliabilitas
mengungkapkan pikiran dan perasaan kepada
orang lain. Selain itu menggambar juga dapat HASIL DAN PEMBAHASAN
membantu anak mengespresikan kebencian, 1. Karakteristik Responden
penolakan, frustasi dan kemarahan dengan Tabel 1 : Karakteristik Responden
cara yang aman, membebaskan anak dari Berdasarkan Jenis Kelamin
perasaan terluka karena tindakan Pada Kelompok Terapi
menyakitkan, membebaskan anak dari rasa Menggambar dan Terapi
malu, dan menghalangi anak yang suka Mewarnai Gambar di RSUD
mengasingkan diri (Mutmainnah, 2015). dr. H. Andi Abdurrahman Noor
Terapi bermain mewarnai gambar juga
merupakan salah satu jenis terapi bermain
54
Jurnal Darul Azhar Vol 6, No.1 Agustus 2018 – Januari 2019, Hal : 53 - 58

No Jenis Frekuensi Tabel 3 Distribusi Frekuensi


Kelamin Terapi Terapi Kecemasan Hospitalisasi Usia
Menggambar Mewarnai Prasekolah Sebelum diberikan
Gambar
f % f %
Terapi Menggambar di RSUD
1. Laki-laki 7 46,7 12 80,0 dr. H. Andi Abdurrahman Noor
2. Perempuan 8 53,3 3 20,0 N Tingkat Frekuensi Presentase
Total 15 100 15 100 o Kecemasan (f) (%)
1. Cemas Ringan 0 0
Sumber : Data Primer 2017 2. Cemas Sedang 2 13,3
Berdasarkan tabel1 diatas diketahui 3. Cemas Berat 13 86,7
bahwa sebagian besar jenis kelamin 4. Panik 0 0
responden pada terapi menggambar adalah
l Tota 15 100
perempuan 8 responden (53,3%), sedangkan Sumber : Data Primer 2017
jenis kelamin responden pada terapi mewarnai Berdasarkan tabel 3 memperlihatkan
gambar hampir seluruhnya laki-laki dengan bahwa hampir seluruhnya kecemasan
12 responden (80%). responden berada padatingkat kecemasan
2. Karakteristik Responden Berdasarkan berat sebelum diberikan terapi menggambar
Usia adalah 13 responden (86,7%).
Tabel 2 Karakteristik Responden 4. Nilai Kecemasan Pada Anak Sesudah
Berdasarkan Umur Pada diberikan Terapi Menggambar
Kelompok TerapiMenggambar Tabel 4 Distribusi Frekuensi Kecemasan
dan Mewarnai Gambar di Hospitalisasi Usia Prasekolah
RSUD dr. H. Andi Sesudah diberikan Terapi
Abdurrahman Noor Menggambar di RSUD dr. H.
N Umur Frekuensi Andi Abdurrahman Noor
o Terapi Terapi N Tingkat Frekuensi Presentase
Menggambar Mewarnai o Kecemasan (f) (%)
Gambar 1. Cemas Ringan 4 26,7
f % f % 2. Cemas Sedang 9 60,0
1. 3 Tahun 6 40,0 7 46,7 3. Cemas Berat 2 13,3
2. 4 Tahun 3 20,0 3 20,0 4. Panik 0 0
3. 5 Tahun 2 13,3 2 l 13,3 Tota 15 100
4. 6 Tahun 4 26,7 3 20,0
l Tota 15 100 15 100
Sumber : Data Primer 2017
Berdasarkan tabel 4 memperlihatkan
Sumber : Data Primer 2017
sebagian besar kecemasan responden berada
Berdasarkan tabel 2 diatas diketahui
pada tingkat kecemasan sedang sesudah
bahwa hampir setengahnya usia responden
diberikan terapi menggambar adalah 9
pada terapi menggambar dan mewarnai
responden (60,0%).
gambar berusia 3 tahun dimana pada terapi
5. Nilai Kecemasan Pada Anak Sebelum
menggambar terdiri dari 6 responden (40,0%)
diberikan Terapi Mewarnai Gambar
dan pada terapi mewarnai gambar terdiri dari
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Kecemasan
7 responden (46,7%).
Hospitalisasi Usia Prasekolah
3. Nilai Kecemasan Pada Anak Sebelum
Sebelum diberikan Terapi
diberikan Terapi Menggambar
Mewarnai Gambar di RSUD dr.
H. Andi Abdurrahman Noor
N Tingkat Frekuensi Presentase
o Kecemasan (f) (%)
1. Cemas Ringan 0 0
2. Cemas Sedang 2 13,3
3. Cemas Berat 11 73,4
4. Panik 2 13,3
Total 15 100
Sumber : Data Primer 2017
55
Jurnal Darul Azhar Vol 6, No.1 Agustus 2018 – Januari 2019, Hal : 53 - 58

Berdasarkan tabel 5 memperlihatkan


sebagian besar kecemasan responden berada PEMBAHASAN
dalam kecemasan berat dengan 11 responden Hasil penelitian pada terapi menggambar
(73,4%). didapatkan nilai pre-test13 responden
6. Nilai Kecemasan Pada Anak Sesudah (86,7%) berada dalam cemas berat dengan
diberikan Terapi Mewarnai Gambar nilai rata-rata 2,13, sedangkan nilai post-test 9
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Kecemasan responden (60,0%) beradadalam cemas
Hospitalisasi Usia Prasekolah sedang, dengan nilai rata-rata 3,13.
Sesudah diberikan Terapi Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
Mewarnai Gambar di RSUD dr. disimpulkan bahwa terapi menggambar
H. Andi Abdurrahman Noor berpengaruh dalam menurunkan kecemasan,
No Tingkat Frekuensi Presentase dimana menggambar sendiri merupakan salah
Kecemasan (f) (%) satu permainan yang memberi kesempatan
1. Cemas Ringan 10 66,7
2. Cemas Sedang 5 33,3
anak untuk bebas berekspresi dan sangat
3. Cemas Berat 0 0 terapeutik dimana anak dapat
4. Panik 0 0 mengekspresikan perasaannya dengan cara
Total 15 100 menggambar (Wowiling, Ismanto & Babakal.,
Sumber : Data Primer 2017 2014). Hal ini dibuktikan dengan penelitian
Berdasarkan tabel 6 memperlihatkan yang dilakukan oleh Fatmawati (2014), yang
bahwa sebagian besar responden berada mengatakan bahwa perilaku agresif anak
dalam kecemasanringan dengan 10 setelah diberikan terapi menggambar
responden (66,7%). mengalami penurunan. Selain itu pernyataan
7. Efektivitas Terapi Menggambar dan tersebut juga dibuktikan oleh Warastuti &
Mewarnai Gambar Astuti (2015) yang mengatakan bahwa terjadi
Tabel 7 Analisis Efektivitas Terapi penurunan tingkat kecemasan anak setelah
Menggambar dan Mewarnai diberikan terapi bermain.
Gambar Terhadap Kecemasan Hasil penelitian dariterapi mewarnai
Hospitalisasi Usia Prasekolah di gambar didapatkan nilai pre-test11 responden
RSUD dr. H. Andi (73,4%) berada dalam cemas berat dengan
Abdurrahman Noor nilai rata-rata 2,0 sedangkan nilai post-test 10
N Kelompok Mean responden (66,7%) berada dalam cemas
N P-Value
o Intervensi Rank ringan dengan nilai rata-rata 3,66. Bermain
1. Terapi pada anak dirumah sakit menjadi media bagi
15 12,17
Menggambar
anak untuk mengekspresikan perasaan tanpa
2. Mewarnai 0,020
Gambar
15 18,83 kata-kata, dimana bermain mewarnai gambar
Total 30 membuat seseorang secara tidak sadar telah
Sumber : Data Primer 2017 mengekspresikan rasa sedih, tertekan, stress
Berdasarkan tabel 7 hasil penelitian dan membuat kita kembali merasa bahagia
didapatkan bahwa mean rank kelompok (Aizah & Wati, 2014). Pernyataan tersebut
terapi menggambar 12,17 dan kelompok dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan
mewarnai gambar 18,83. Hasil uji statistik oleh Sari (2016) dimana dinyatakan bahwa
dengan menggunkan uji Man Whitney terjadi penurunan kecemasan setelah
didapatkan nilai p = 0,020 (< 0,05), terlihat diberikan terapi bermain mewarnai gambar
ada perbedaan antara kelompok menggambar dengan nilai rata-rata kecemasan 9,5. Selain
dan kelompok mewarnai gambar dilihat dari itu penelitian juga dilakukan oleh Sihombing
mean rank, sehingga dapat disimpulkan (2015) yang menyatakan bahwa ada pengaruh
bahwa kelompok mewarnai gambar lebih terapi mewarnai gambar terhadap tingkat
efektif dibandingkan dengan kelompok kecemasan anak prasekolah dilihat dari nilai
menggambar. siknifkan pada penelitian tersebut 0,000 (p <
0,05)
56
Jurnal Darul Azhar Vol 6, No.1 Agustus 2018 – Januari 2019, Hal : 53 - 58

Berdasarkan nilai statistik melalui uji 3. Sebagian besar responden mengalami


man withney didapatkan hasil bahwa terapi kecemasan berat (73,4%) sebelum (pre-
mewarnai gambar lebih efektif dalam test) pemberian terapi bermain mewarnai
menurunkan kecemasan hospitalisasi pada gambar.
usia prasekolah. Hasil uji Man Whitney 4. Sebagian besar responden mengalami
didalam penelitian ini yaitu nilai mean rank cemas ringan (66,7%) sesudah (post-test)
kelompok terapi menggambar 11,67 dan pemberian terapi bermain mewarnai
kelompok mewarnai gambar 19,33, dengan gambar.
nilai p value = 0,009 (p<0,05), sehingga H0 5. Ada perbedaan efektifitas terapi
ditolak dan H1 diterima. menggambar dan mewarnai gambar
Terapi mewarnai gambar sendiri terhadap penurunan kecemasan pada
merupakan salah satu permaianan yang sesuai anak usia pra sekolah di Rumah Sakit
dengan perinsip rumah sakit dimana secara RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor.
psikologis permaianan ini dapat membantu
mengekspresikan perasaan pikiran cemas, SARAN
takut, sedih, tertekan dan emosi. Selian itu Bagi institusi pelayanan kesehatan
pada usia prasekolah (3-6 tahun) tumbuh diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan
kembang anak berada dalam masa bermain program sebagai alat distraksi dalam
dimana setiap waktu anak diisi dengan menurunkan kecemasan anak saat dirumah
bermain, oleh karena itu terapi bermain sangat sakit. Sedangkan bagi institusi pendidikan
efektif diberikan pada usia ini karena sesuai hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan
dengan tingkatan usia anak (Tedjasaputra, dalam mengembangkan ilmu keperawatan.
2009). Prinsip bermain di rumah sakit itu Serta bagi orangtua dan anak hasil penelitian
sendiri menurut Soetjianingsih (2014) yaitu ini dapat menambah wawasan dan
permainan yang tidak banyak menggunakan pengetahuan ibu dalam memberikan
energi, tidak menganggu pengobatan dan permainan yang sesuai dengan usia tumbuh
yang terpenting yaitu sesuai dengan usia kembangnya. Bagi anak hasil penelitian ini
perkembangan anak. Hal tersebut sudah dapat dijadikan sebagai stimulus tumbuh
dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan kembang anak tetap dapat berlangsung. Bagi
oleh Pratiwi dan Deswita (2013), yang peneliti selanjutnya disarankan apabila ingin
mengatakan bahwa terapi mewarnai gambar meneliti kecemasan anak yang mengalami
lebih efektif dalam menurunkan kecemasan hospitalisasi hendaknya mengontrol faktor-
daripada terapi berman puzzle. Mewarnai faktor penyebab kecemasan dan juga
gambar memberikan dampak yang positif mengebangkan terapi distraksi, seperti terapi
pada anak, dimana kegiatan mewarnai gambar musik lagu kesukan anak-anak.
dapat memberikan efek rileks pada responden
karena aktivitasnya yang mengasikkan DAFTAR PUSTAKA
dimana anak mengenali gambar dan memilih Agustina,E., & Puspita, A. (2010). Pengaruh
warna yang yang cocok untuk diberikan pada Pemberian Terapi Bermain Mewarnai
gambar tersebut. Gambar Terhadap Penurunan Tingkat
Kecemasan Anak Prasekolah Yang
KESIMPULAN Rawat Inap. Pare : Jurnal AKP. Diakses
Hasil penelitian menunjukan : pada tanggal 6April 2017, dari
1. Hampir seluruhnya responden mengalami http://lppm.akperpamenang.ac.id
cemas berat (86,7%) sebelum (pre-test) Aizah, S. & Wati, S. E. (2014). Upaya
diberikan terapi bermain menggambar. menurunkan tingkat stress hospitalisasi
2. Sebagian besar responden mengalami dengan aktivitas mewarnai gambar
cemas sedang (60,0%) sesudah (post-test) pada anak usia 4 – 6 tahun di ruang
diberikan terapi bermain menggambar. Anggrek RSUD Gambiran Kediri.
Universitas Nusantara PGRI
57
Jurnal Darul Azhar Vol 6, No.1 Agustus 2018 – Januari 2019, Hal : 53 - 58

Kediri.Diakses taggal 19 Desember Terhadap Kecemasan Anak


2017, dari http://lp2m.unpkediri.ac.id UsiaPrasekolah di IRNA Anak RSUP
Anggika, A & Wahyuni, (2016).Tingkat Dr.M.Djamil Padang.Universitas
Kecemasan Pada Anak Prasekolah Andalas.
YangMengalami Hospitalisasi Sari, O. G. (2016). Pengaruh Terapi Bermain
Berhubungan Dengan Perubahan Pola Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat
Tidur DiRsud Karanganya. Gaster Vol. Kecemasan Anak Usia Prasekolah Yang
XIV. STIKES ‘Aisyiyah Dihospitalisasi Di Rskia Pku
Surakarta.Diakses pada tanggal 19 Muhammadiyah Kotagede Yogyakarta.
Maret 2017, Universitas‘Aisyiyah Yogyakarta.
darifile:///C:/Users/acer/Downloads/121 Diakses : 19 April 2017.
-237-1-SM%20(8).pdf http://opac.unisayogya.ac.id/2249/1/nas
Atisina, A. F. J. (2015). Terapi Bermain kah%20okta.pdf
Mewarnai Gambar Terhadap Tingkat Sihombing, W. R. (2015).Pengaruh Terapi
Kooperatif Anak Usia Prasekolah Di Mewarnai Gambar Terhadap
Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Kecemasan Anak Prasekolah (4 - 5
Prof. dr. H. Aloei Saboe Kota Tahun) Di Rsu Sarimutiara. Medan.
Gorontalo : Universitas Negeri Diakses : 27 April 2017.
Gorontalo.Diakses pada tanggal 20 Soetjianingsih, (2014). Tumbuh kembang
Maret 2017, anak. Jakarta: Buku Kedokeeran EGC.
darihttp://eprints.ung.ac.id/id/eprint/121 Subardiyah, I. P. (2009). Pengaruh
54 permainan terapeutik terhadap
Dayani, N. E., Budiarti, L. Y., Lestari, D. R., kecemasan, kehilangan control, dan
(2015). Treapi Bermain ClayTerhadap ketakutan anak prasekolah selama
Kecemasan Pada Anak Usia dirawat di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Prasekolah (3-6 tahun) yangMenjalani Propinsi Lampung. Fakultas Ilmu
Hospitalisasi di RSUD Banjarmasin. Keperawatan Universitas Indonesia.
DK Vol.3. UniversitasLambung Tejasaputra (2009). Bermain, Mainan, dan
Mangkkurat. Diakses 29 Maret 2017, Permainan untuk pendidikan usia dini.
darihttp://ppjp.unlam.ac.id/journal/inde Jakarta. PT.Gasindo.
x.php/JDK/article/view/592 Wirastuti, W., & Astuti, E. S. (2015).
Fatmawati, A. (2014). Pengaruh Aktivitas Kecemasan Usia 3 – 6 Tahun dengan
Menggambar Terhadap Perilaku Hospitalisasi Pre dan Post Pemberian
Agresif Anak Usia 3-6 Tahun di PAUD Terapi Bermain. Malang: Jurnal
Sariharjo Ngaglik Sleman.Yogyakarta. Keperawatan Terapan vol 1. Diakses
Diakses : 06 April 2017. pada 27 Februari 2017.jurnal.poltekkes-
http://opac.unisayogya.ac.id/266/1/nask malang.ac.id/berkas/9811-67-73.pdf
ah%20publikasi%20ayu%20fatmawati. Wowiling, F. E., Ismanto, A. Y., Babkal, A.
pdf (2014). Pengaruh terapi bermaian
Muthmainah, (2015). Peran terapi mewarnai gambar terhadap tingkat
menggambar sebagai katarsis emosi kecemasan pada anak usia prasekolah
anak. Jurnal pendidikan anak vol. IV, akibat hospitalisasi di ruang IRNA E-
edisi 1 FIP. Universitas Negri blu RSUP. Prof. dr. R.D. Kandou
Yogyakarta. Diakses pada tanggal 6 Manado. Manado: Universitas Sam
April 2017, dari Ratulangi. Diakses pada tanggal 6 April
http://journal.uny.ac.id/index.php/jpa/ar 2017, dari
ticle/view/12338/8913 https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/j
Pratiwi, E. S., & Deswita (2013).Perbedaan kp/article/view/5164
Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai
Gambardengan Bermain Puzzle
58

You might also like