Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Kinerja Guru Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Siswa SDK Penabur Bandarlampung
Pengaruh Kinerja Guru Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Siswa SDK Penabur Bandarlampung
Pengaruh Kinerja Guru Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Siswa SDK Penabur Bandarlampung
ABSTRACT
The study aimed to determine the effect of the teachers performance towards students
learning motivation, the effect of the school environment towards students learning
motivation, and the effect of the teachers performance and the school environment towards
students learning motivation in SDK Penabur Bandarlampung. The samples were students
in SDK Penabur Bandarlampung of first until sixth grade. They were 76 students. The
samples were taken by proportional random sampling technique using questionnaire. The
results of the study explained that the study supported the hypothesis that the teachers
performance partially affected significant towards students learning motivation, the school
environment partially affected significant towards students learning motivation, and both
the teachers performance and school environments significantly affected towards students
learning motivation in SDK Penabur Bandar Lampung. The results were expected to give
information and suggestion for teachers. Teachers should understand the teaching
methods well or ways of teaching in accordance with students. In order to motivate the
students, teachers should be more listening and responding to students suggestions and
ideas.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kinerja guru terhadap motivasi belajar
siswa, pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa, dan pengaruh kinerja
guru dan lingkungan sekolah secara bersama-sama terhadap motivasi belajar siswa SDK
Penabur Bandarlampung. Sampel yang digunakan adalah siswa SDK Penabur
Bandarlampung kelas I – VI sebanyak 76 siswa dengan teknik proportional random
sampling menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menjelaskan bahwa penelitian
mendukung hipotesis yang diajukan, yaitu kinerja guru secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap motivasi belajar siswa, lingkungan sekolah secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap motivasi belajar siswa, dan kinerja guru dan lingkungan sekolah secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa SDK Penabur
Bandarlampung. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi informasi dan masukan bagi
para guru. Guru sebaiknya lebih memahami metode atau cara mengajar yang sesuai dengan
siswa. Untuk dapat memotivasi siswa, guru sebaiknya lebih mendengarkan dan
menanggapi saran dan ide siswa.
3. Apakah kinerja guru dan lingkungan Nana Sudjana Rusyan dkk (2004: 107)
sekolah secara bersama-sama tentang kompetensi kinerja guru, yaitu:
berpengaruh terhadap motivasi belajar a. Menguasai bahan yang akan diajarkan.
siswa SDK Penabur Bandar Lampung? b. Mengelola program belajar mengajar.
c. Mengelola kelas.
II. LANDASAN TEORI d. Menggunakan media/sumber pelajaran.
Kinerja merupakan tingkat kualitas dan e. Menguasai landasan- landasan
kuantitas hasil kerja para pegawai untuk kependidikan.
suatu kegiatan dari fungsi atau tugas f. Mengelola interaksi belajar mengajar.
tertentu dalam jangka waktu tertentu. g. Menilai prestasi siswa.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa h. Mengenal fungsi dan program bimbingan
kinerja guru adalah tingkat kualitas kerja dan penyuluhan.
guru dan kuantitas hasil kerja guru i. Mengenal dan menyelenggarakan
dengan menjalankan fungsi-fungsinya administrasi sekolah.
dalam menjalankan tugasnya sebagai j. Memahami prinsip-prinsip dan
tenaga pengajar. menafsirkan hasil-hasil penelitian.
siswa dalam sekolah terutama dalam Motivasi berasal dari dalam diri
proses belajar-mengajar untuk seseorang dan memiliki dua unsur dasar.
mengembangkan motivasi yang kuat. Unsur pertama berupa daya dorong untuk
f. Kondisi gedung berbuat, unsur kedua ialah sasaran atau
Kondisi gedung ini terutama ditujukan tujuan. Dua unsur dalam motif inilah
pada ruang kelas atau ruang tempat yang akan membuat seseorang mau
belajar. Ruang kelas harus memenuhi melakukan kegiatan dan sekaligus
syarat-syarat kebersihan, cukup cahaya mencapai apa yang dikehendaki melalui
dan udara, keadaan gedung jauh dari kegiatan tersebut. Kedua unsur tersebut
keramaian. Apabila syarat- syarat tidak dapat dipisahkan, karena apabila
tersebut tidak terpenuhi, maka akan salah satu unsur tidak ada, maka tidak
berpengaruh pada tingkat keberhasilan akan timbul suatu kegiatan. Sedangkan
belajar siswa. Guru merupakan salah satu motivasi yang berasal dari luar adalah
motivator belajar siswa. Motivator adalah rangsangan dari luar dalam bentuk benda
hal-hal yang merangsang seseorang untuk atau bukan benda yang dapat
berprestasi. Jika motivasi itu menumbuhkan dorongan pada orang
mencerminkan keinginan, maka untuk memiliki, menikmati, menguasai
motivator itu merupakan imbalan atau atau mencapai benda atau bukan benda
insentif yang telah diidentifikasi, yang tersebut. Menurut Jere Brophy (2004:
meningkatkan dorongan untuk 122), terdapat 5 faktor utama yang dapat
memuaskan keinginan tersebut. Maka, mempengaruhi motivasi belajar siswa,
akan timbul kecenderungan berprilaku yaitu:
untuk mengikuti harapan dan keinginan 1. Harapan Guru
tersebut. Motivasi pada prinsipnya Harapan guru berkaitan dengan
merupakan kemudi yang kuat dalam memperjelas tujuan belajar. Peran
membawa seseorang untuk mewujudkan motivasi dalam memperjelas tujuan
keinginannya yang biasanya tumpah belajar erat kaitannya dengan kemaknaan
dalam bentuk penilaian yang antusias, belajar.
berorientasi pada tujuan, dan memiliki 2. Instruktur langsung/ perintah langsung
target yang jelas baik secara individual Instruktur langsung berkaitan dengan
maupun kelompok. perintah guru bagi peserta didik dalam
mengerjakan sesuatu selama kegiatan
belajar berlangsung.
3. Umpan balik (feedback) yang tepat 2. Lingkungan Sekolah (X2) secara parsial
Mutu hasil belajar akan meningkat bila berpengaruh signifikan terhadap
terjadi interaksi dalam belajar. Pemberian motivasi belajar siswa (Y).
umpan balik dari mengajar kepada warga 3. Kinerja Guru (X1) dan Lingkungan
belajar merupakan salah satu bentuk Sekolah (X2) berpengaruh signifikan
interaksi antara guru dan siswa. Umpan terhadap motivasi belajar siswa (Y).
balik hendaknya lebih mengungkap
kekuatan dari pada kelemahan. Selain itu, III. METODOLOGI PENELITIAN
cara memberikan umpan balik pun harus
Metode penelitian ini menggunakan jenis
secara santun.
penelitian kuantitatif. Pengumpulan data
4. Penguatan atau hadiah
menggunakan instrumen penelitian,
Motivasi dapat berperan dalam penguatan
analisis data bersifat kuantitatif/stastistik,
belajar apabila seseorang yang belajar
dengan tujuan untuk menguji hipotesis
dihadapkan pada suatu masalah yang
yang telah ditetapkan. Penelitian ini
memerlukan pemecahannya dan hanya
dilakukan di SDK Penabur
dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal
Bandarlampung yang beralamat di Jalan
yang pernah dilaluinya.
D. I. Panjaitan No. 18, Kecamatan
5. Hukuman.
Tanjung Karang Pusat Kota
Seseorang akan termotivasi untuk belajar
Bandarlampung. Waktu pelaksanaan
untuk menghindari sebuah hukuman
penelitian berlangsung selama 6 bulan,
misalnya jika mendapatkan nilai yang
yaitu selama tahun pelajaran 2015/2016
rendah. Jika siswa mendapatkan nilai
semester genap. Populasi dalam
yang rendah dalam ulangan hariannya,
penelitian ini adalah seluruh siswa SDK
maka akan mendapatkan sanksi berupa
Penabur Bandar Lampung sejumlah 303
ulangan perbaikan.
orang. Dalam hal ini dikarenakan jumlah
siswa yang dijadikan populasi adalah 303
Adapun hipotesis dalam penelitian ini
orang, maka penulis melakukan teknik
adalah:
secara sampel, menggunakan perhitungan
1. Kinerja Guru (X1) secara parsial
statistik Slovin. Rumus Slovin yang
berpengaruh signifikan terhadap
digunakan untuk menentukan ukuran
motivasi belajar siswa (Y).
sampel dari populasi yang telah diketahui
jumlah siswa sebanyak 303 orang. Untuk
tingkat presisi yang ditetapkan dalam
terhadap motivasi belajar siswa. Dari uji t ini juga menunjukkan bahwa ada
kuesioner yang disebarkan kepada siswa pengaruh atau sumbangan kinerja guru
SDK Penabur Bandarlampung yang terhadap motivasi belajar siswa sangat
mengisi kuesioner dalam penelitian ini, signifikan (bermakna). Dengan kata lain
maka didapatkan kenyataan yang ditemui variabel kinerja guru memberikan
di lapangan bahwa kinerja guru memiliki sumbangan positif yang sangat berarti
sumbangan yang berarti terhadap terhadap motivasi belajar siswa SDK
motivasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan Penabur Bandarlampung. Semakin baik
dari hasil regresi linear antara variabel tingkat kinerja guru akan diikuti naiknya
kinerja guru (X1) dengan motivasi belajar motivasi belajar siswa.
siswa (Y) ditemukan koefisien
2. Pengaruh Lingkungan Sekolah (X2)
determinan (R2) sebesar 0,347 yang
terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y)
berarti bahwa sekitar 34,7% perubahan-
H0: Tidak ada pengaruh antara
perubahan pada variabel motivasi belajar
lingkungan sekolah (X) terhadap
siswa dapat dijelaskan oleh kinerja guru
motivasi belajar siswa (Y) di SDK
dalam kelas yang meliputi aspek:
Penabur Bandarlampung.
menguasai bahan yang akan diajarkan,
H1: Ada pengaruh antara lingkungan
mengelola program belajar mengajar,
sekolah (X) terhadap motivasi belajar
mengelola kelas, menggunakan
siswa (Y) di SDK Penabur
media/sumber pelajaran, menguasai
Bandarlampung.
landasan-landasan kependidikan,
mengelola interaksi belajar mengajar,
Kriteria pengujian dilakukan dengan:
menilai prestasi siswa, mengenal fungsi
a. Jika nilai t hitung > t tabel maka H0
dan program bimbingan dan penyuluhan,
ditolak.
mengenal dan menyelenggarakan
b. Jika nilai t hitung < t tabel maka H0
administrasi sekolah, dan memahami
diterima.
prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-
hasil penelitian. Uji perhitungan diperoleh t hitung untuk
variabel lingkungan sekolah (X2) adalah
Hasil uji t diperoleh bahwa t hitung lebih
sebesar 4,312 sedangkan untuk t tabel (dk =
besar dari t tabel (t hitung3,142 > t tabel 1,992)
n – k = 76 – 3 = 73) adalah sebesar 1,992.
dan sig. lebih kecil dari pada alpha yang
Jadi t hitung4,312 >t tabel 1,992, artinya H0
ditentukan (0,002 < 0,05). Dari hasil dari
ditolak dan H1 diterima, kesimpulannya
yang berarti bahwa sekitar 34,7% 20,917> F tabel 3,881. Artinya, H0 ditolak
perubahan-perubahan pada variabel dan Ha diterima. Dapat disimpulkan
motivasi belajar siswa dapat dijelaskan bahwa terdapat pengaruh signifikan
oleh lingkungan sekolah yang meliputi antara Kinerja Guru (X1) dan
aspek: hubungan antara guru dan siswa, Lingkungan Sekolah (X2) terhadap
hubungan antara siswa dengan siswa Motivasi Belajas Siswa SDK Penabur
yang lain, alat belajar, kurikulum, disiplin Bandar Lampung.
sekolah, dan kondisi gedung.
Hasil analisis data dan pembahasan hasil
Hasil uji t diperoleh bahwa t hitung lebih penelitian dapat dibuktikan bahwa secara
besar dari t tabel (t hitung 4,312 > t tabel bersama-sama kinerja guru dan
1,992) dan sig. lebih kecil dari pada alpha lingkungan sekolah mempunyai
yang ditentukan (0,000< 0,05). Dari hasil sumbangan yang berarti terhadap
dari uji t ini juga menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa. Hal ini dapat
ada pengaruh atau sumbangan dilihat dari hasil analisis regresi linear
lingkungan sekolah terhadap motivasi antara variabel kinerja guru (X1),
belajar siswa sangat signifikan lingkungan sekolah (X2), dan motivasi
(bermakna). Dengan kata lain variabel belajar siswa (Y), ditemukan koefisien
lingkungan sekolah memberikan korelasi sebesar 0,604, dan koefisien
sumbangan positif yang sangat berarti determinan (R2) sebesar 0,347 yang
Penabur, sebaiknya guru membuat ide siswa. Siswa akan merasa lebih
persiapan yang matang sebelum kegiatan termotivasi ketika gurunya menerima
belajar mengajar berlangsung. Guru masukan mengenai kesulitan siswa. Dan
hendaknya harus lebih memahami sebaiknya guru selalu memberikan jalan
metode atau cara mengajar yang sesuai keluar dari setiap kesulitan siswa.
dengan siswa,sehingga materi yang
DAFTAR PUSTAKA
diajarkan menjadi mudah dimengerti oleh
siswa. Arikunto, Suharsimi. (2003). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
2. Data yang didapatkan pada variabel
Jakarta: Rineka Cipta.
lingkungan sekolah menujukkan bahwa
A.Tabrani R. (1994). Pendekatan dalam
pernyataan terendah hasil dari responden
Proses Belajar Mengajar. Bandung:
adalah pernyataan bahwa guru dan siswa Remaja Rosda Karya.
menaati semua peraturan yang ditetapkan
Brophy, J. (2004). Motivating Student to
di sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa Learn (2nded). London : Lawrence
Erlbaum Associates Publishers.
masih adanya pelanggaran yang terjadi di
sekolah. Untuk menegakkan peraturan Cruickshank, D.R. (1990). Research that
informs teachers and teacher educators.
yang berlaku, hendaknya baik guru
Bloomington: Phi Delta Kappa
maupun siswa diberi sanksi yang tegas. Educational Foundation.
Hal ini terutama bagi para siswa yang
Kadir, Abdul dkk. (2012). Dasar-Dasar
sering melanggar peraturan hendaknya Pendidikan. Jakarta: Kencana
PrenadaMedia Grup.
tetap diberikan sanksi sehingga tidak ada
unsur pembiaran. Sudjana, Nana., dkk. (2004). Dasar-Dasar
Proses Belajar Mengajar. Bandung:
3. Data yang diperoleh
Sinar Baru Algensindo.
pada variabel motivasi belajar siswa
Tu’u, Tulus. (2004). Peran Disiplin Pada
menunjukkan bahwa pernyataan terendah
Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
hasil dari responden adalah pernyataan Gramedia Widiasarana Indonesia.
bahwa saran dan ide siswa ditanggapi
Utami, Neni. (2003). Kualitas dan
oleh guru. Hal ini menunjukkan masih Profesionalisme Guru. Artikel diambil
dari http://www.pikiran-
adanya guru yang tidak dapat menerima
rakyat.com/cetak/102/15/0802/htm.
masukan dari peserta didik. Untuk dapat Diunduh 12 Januari 2016.
memotivasi belajar siswa, baik guru kelas
W.S. Winkel. (1996). Psikologi Pengajaran.
maupun guru bidang studi harus Jakarta: Grasindo.
mendengarkan dan menanggapi saran dan