Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

NGLIRIP WATERFALL

East Java is one of the provinces in Indonesia that has a lot of tourism potential that still
needs to be developed and introduced to the outside world as one source of revenue from the
tourism sector. One of them is Nglirip waterfall destinations in the city of Tuban, East Java.
Nglirip waterfall is more precisely located in the village of Mulyoagung, District Singgahan,
Tuban or approximately 38 km to the west of the city of Tuban. Nglirip waterfall has a
height of about 35 meters and width of 28 meters, in addition to presenting the unspoiled
beauty with vegetation in the dominance of teak trees as well as some other forest plants, in
the tourist area Nglirip waterfall is also still store a legend that tells of a beautiful princess
who waited for the idol of his heart and trusted the local people still continue to wait until
now. Because sometimes also appearing either in the waterfall area or in the forest area
around the waterfall Nglirip a beautiful princess who was playing waterfalls, or was batik. It
is said there is indeed a cave in the waterfall that is used as a residence of the princess.
Regardless of whether or not this story has evolved and continues to be a legend and is still
trusted by the local community.

Waterfall Nglirip And The Legend of Princess Charming.


To reach and visit the waterfall Nglirip actually have easy access, because it is in an
alternative path so that it can be achieved with two-wheeled vehicles or private vehicles.
When my friend visiting Nglirip waterfall from the direction of the city of Tuban then the
route must be taken to Merakurak District, then heading to Montong, from Montong directly
to the direction of Singgahan which is the location of waterfall Nglirip. When heading to the
waterfall Nglirip through Tuban, after passing through Montong District will through a kind
of tunnel along the 300 meters with a stretch of rock cliffs high enough on the right. And
continue through the forest area dominated by teak, sengon, mahogany and some other
forest plants, in this region will also be encountered in many water sources are crystal clear
with the abundant water discharge despite the dry season. But if my traveler takes the route
from the city of Bojonegoro or Jatirogo then the path that must be taken toward the Parengan
subdistrict crossroads, and continued to take the route to Montong which is less lebik 2 km.
For access to public transport is still a bit difficult, because the transportation through these
routes is still very minimal only operate until 11 noon. In addition to visiting the waterfall
Nglirip buddy traveler who likes everything mystical can visit the tomb of Mbah Jabbar is a
tomb that was rescued by locals located in a street opposite the waterfall Nglirip. To visit
this tomb we have to go through and climb some steps because Mbah Jabbar's grave is on a
fairly high mound.

Nglirip Waterfall is actually an irrigation dam that the water flows to a lower area, above the
waterfall there is a bridge between villages made from solid iron, traveler can be on this
bridge and enjoy the natural beauty around the waterfall area It is still charming with green
forests and long streams of waterfall forming a river below. Nglirip waterfall is still in need
of development and more serious handling from the local government because there is still
no adequate facilities, but if this place is developed and managed well it is not impossible
one day will become an alternative attractive tourist destinations, especially in the city of
Tuban and certainly will increase the local government revenue from the tourism sector.

NAMA : EKA OKTAVIANA. S


NO. ABS : 05
KELAS : VIII-A
AIR TERJUN NGLIRIP

Jawa Timur merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang mempunyai banyak sekali
potensi wisata yang masih perlu dikembangkan dan diperkenalkan kepada dunia luar sebagai
salah satu sumber pendapatan dari sektor pariwisata. Salah satunya adalah destinasi wisata
air terjun Nglirip di Kota Tuban, Jawa Timur. Air terjun Nglirip lebih tepatnya berada di
desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban atau berjarak kurang lebih 38
Km ke arah barat kota Tuban. Air terjun Nglirip mempunyai ketinggian sekitar 35 meter dan
lebar 28 meter, selain menyajikan keindahan yang masih alami dengan vegetasi yang di
dominasi pohon jati serta beberapa tanaman hutan lainnya, di kawasan wisata air terjun
Nglirip ini juga masih menyimpan sebuah legenda yang bercerita tentang seorang puteri
cantik yang menunggu sang pujaan hatinya dan dipercaya masyarakat setempat masih terus
menunggu sampai saat ini. Karena terkadang juga muncul penampakan baik di area air
terjun atau di kawasan hutan sekitar air terjun Nglirip seorang puteri cantik yang sedang
bermain air terjun, atau sedang membatik. Konon memang ada sebuah goa di dalam air
terjun yang dipergunakan sebagai tempat tinggal sang puteri. Terlepas dari benar atau
tidaknya, cerita ini telah berkembang dan terus menjadi legenda serta masih dipercaya oleh
masyarakat setempat.

Air Terjun Nglirip Dan Legenda Putri Menawan


Untuk mencapai dan mengunjungi air terjun Nglirip sebenarnya mempunyai akses yang
mudah, karena berada di jalur alternative sehingga bisa di capai dengan kendaraan roda dua
atau kendaraan pribadi. Bila sobat traveler mengunjungi air terjun Nglirip dari arah Kota
Tuban maka jalur yang harus di ambil rute ke arah Kecamatan Merakurak, kemudian
menuju arah Montong, dari Montong langsung menuju arah Singgahan yang merupakan
lokasi air terjun Nglirip. Bila Menuju air terjun Nglirip melalui Tuban, setelah melewati
wilayah Kecamatan Montong akan melalui semacam terowongan sepanjang 300 meter
dengan hamparan tebing-tebing batu yang cukup tinggi di kanan- kirinya. Dan dilanjutkan
melewati kawasan hutan yang di dominasi dengan tanaman pohon jati, sengon, mahoni dan
beberapa tanaman hutan lainnya, di kawasan ini juga akan banyak di jumpai sumber air yang
jernih dengan debit air yang melimpah tiada henti meski sedang musim kemarau. Namun
bila sobat traveler mengambil rute dari kota Bojonegoro atau Jatirogo maka jalur yang harus
ditempuh menuju arah kecamatan Parengan-perempatan Anjlok, dan diteruskan mengambil
rute menuju Montong yang berjarak kurang lebik 2 km. Untuk akses menggunakan
kendaraan umum masih sedikit susah, karena angkutan yang melalui rute-rute ini masih
sangat minim hanya beroperasi sampai dengan jam 11 siang saja. Selain mengunjungi air
terjun Nglirip sobat traveler yang menyukai segala sesuatu yang berbau mistik dapat
mengunjungi makam Mbah Jabbar yaitu sebuah makam yang dikeramatkan oleh penduduk
setempat yang lokasinya berada di seberang jalan dekat air terjung Nglirip. Untuk
mengunjungi makam ini kita harus melalui dan menaiki beberapa undak-undakan karena
makam Mbah Jabbar berada di tanah gundukan yang cukup tinggi.

Air Terjun Nglirip sebenarnya merupakan sebuah bendungan irigasi yang airnya mengalir ke
daerah yang lebih rendah, diatas air terjun terdapat sebuah jembatan penghubung antar
kampung yang di buat dari besi yang kokoh, sobat traveler dapat berada diatas jembatan ini
dan menikmati keindahan alam di sekitar area air terjun Nglirip yang masih menawan
dengan hutan-hutan yang masih hijau dan aliran air terjun yang panjang membentuk sebuah
sungai di bawah. Air Terjun Nglirip masih sangat membutuhkan pengembangan dan
penanganan yang lebih serius dari pemerintah setempat karena masih belum ada fasilitas
yang memadai, namun bila tempat ini dikembangkan dan di kelola dengan baik bukan tidak
mungkin suatu saat nanti akan menjadi alternative destinasi wisata yang menarik khususnya
di kota Tuban dan tentunya akan semakin menambah pemasukan pemerintah daerah dari
sektor pariwisata.

NAMA : EKA OKTAVIANA. S


NO. ABS : 05
KELAS : VIII-A
NGLIRIP WATERFALL

Told this story occurred before the Majapahit Kingdom. In the Tuban region which was once
led by a duke. Whereas in a place from the region he leads now called waterfall nglirep there
is a beautiful daughter of a child from a community leader who is considered powerful or
powerful from the place .The beauty of the Duke was fascinated even though the Duke had a
wife. Even so the princess also fell in love with the Duke and they have a serious
relationship and ended in marriage. Although he has become the wife of the Duke he did not
want to be taken to the duchy and lived there. From their relationship has been in karuniyai a
beautiful daughter .

After a few years and the child of the relationship of the Duke and the daughter has grown
up. The child's maturity is able to love in a child from the usual jokes named Joko
Lelono.And their relationship lasted long enough until - until his parents know his son's
hubangan with Joko Lelono . Because Joko Lelono comes from ordinary people so their
relationship is not sanctioned by the Duke and his mother.

Until finally Duke told his subordinates to kill Joko Lelono.Karena know that his lover has
been killed by his own father and feel the heart of the princess was run away from home.Dan
meditate in a cave that is behind the waterfall in the middle of the forest.Hingga he shut
down from anyone and do not want to be met by anyone. Until now the princess is able to
show themselves take water under water terjun.Jadi place called the waterfall nglirip.
There is a myth untik around water tejun nglirip. For each couple who are dating will break
up less than 40 days if the dating in this waterfall nglirip. or also a couple of bride and
groom who desperately making out around the waterfall. usually the relationship will not
soon be dissolved.

waterfall nglirip has a height of about 25 meters, not high cukuo indeed, but because it is on
a cliff with a width of about 20 meters and is in the basin then makes this waterfall has a
different beauty than other waterfalls.

When the dry season waterfall nglirip not dry, only the water discharge is reduced. But it is
precisely when the dry season is a very beautiful waterfall nglirip. Because the scenery is
still green and has clear water with a bluish color.

NAMA : EKA OKTAVIANI


NO. ABS : 06
KELAS : VIII-A
AIR TERJUN NGLIRIP

Diceritakan kisah ini terjadi sebelum adanya Kerajaan Majapahit.Di daerah Tuban yang
dulu di pimpin seorang Adipati.Sedangkan disuatu tempat dari wilayah yang dipimpinnya
yang sekarang dinamakan air terjun nglirep terdapat seorang putri yang cantik anak dari
tokoh masyarakat yang di anggap ampuh atau sakti dari tempat tersebut.Atas
kecantikannya Adipati itu terpesona walaupun sang Adipati telah memiliki seorang istri.
Walaupun begitu sang putri juga jatuh cinta pada sang Adipati dan meraka menjalin
hubungan dengan serius dan berujung pada pernikahan.Meskipun telah menjadi istri dari
sang Adipati dia tidak mau dibawa ke kadipaten dan tinggal disana.Dari hubungan mereka
telah di karuniyai seorang putri yang cantik..

Selang beberapa tahun dan anak dari hubungan sang Adipati dan putri tersebut telah
dewasa.Kedewasaan anak tersebut mampu merasakn jatuh cinta kepada seorang anak dari
kalang biasa yang bernama Joko Lelono.Dan hubungan merekapun bertahan cukup lama
sampai - sampai orang tuanya tahu hubangan anaknya dengan Joko Lelono.Karena Joko
Lelono berasal dari rakyat biasa jadi hubungan mereka tidak direstui dari sang Adipati dan
ibunya.

Sampai akhirnya adipati menyuruh bawahannya untuk membunuh Joko Lelono.Karena


tahu bahwa kekasihnya telah dibunuh oleh ayahnya sendiri dan merasa sakit hati sang putri
pun minggat dari rumah.Dan bertapa di sebuah goa yang berada dibalik air terjun ditengah
hutan.Hingga dia menutup diri dari siapapun dan tidak mau ditemui siapapun.Hingga kini
sesekali sang putri mampu menampakan diri mengambil air dibawah air terjun.Jadi tempat
tersebut dinamakan Air terjun nglirip.

Ada sebuah mitos untik di sekitar air tejun nglirip. Bagi setiap pasangan yang sedang
pacaran akan putus kurang dari 40 hari jika pacaran di air terjun nglirip ini. atau juga
pasangan calon pengantin yang nekat bercumbu di sekitaran air terjun. biasanya
hubungannya tidak akan lama lagi akan bubar.

Air terjun nglirip memiliki tinggi sekitar 25 meter, tidak cukuo tinggi memang, tapi
karena berada di tebing dengan lebar sekitar 20 meter dan berada di cekungan maka
membuat air terjun ini memiliki keindahan yang berbeda dari air terjun lain.

Saat musim kemaraupun air terjun nglirip tidak kering, hanya debit airnya saja yang
berkurang. Tetapi justru ketika musim kemarau inilah air terjun nglirip sangat indah.
Karena pemandangan nya tetap hijau dan memiliki air yang jernih dengan warna kebiruan.

NAMA : EKA OKTAVIANI


NO. ABS : 06
KELAS : VIII-A

You might also like