Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN


OBESITAS PADA KARYAWATI PERUSAHAAN DI BIDANG
TELEKOMUNIKASI JAKARTA TAHUN 2017

Wegiarti Sikalak, Laksmi Widajanti,Ronny Aruben


Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Diponegoro
Email: wegii25@gmail.com

ABSTRACT

Obesity arises as a result of energy input that exceeds energy expenditure until
most of the excess energy will be stored as fat and the body weight increases.
When viewed from the gender, women are more likely to be obese due to lower
female metabolism. The purpose of this study was to determine the factors
related with the obesity in female employees. The type of this research
was analytical descriptive with cross sectional design. The population of the
research was female employees in PT Telecommunication Jakarta in 2017 as 66
people. Sampling technique was purposive sampling so get it a sample of 42
people. Anthropometric measurements were conducted in body weight and
height, characteristic questionnaire filling, physical activity questionnaire using
Global Physically Activity Questionnaire (GPAQ), filling stress questionnaire
using Depression Anxiety and Stress Scale (DASS), filling the recall form for 2
days for nutritional adequacy. The data analysis used chi square test. After doing
the research, it was found 42 respondents out of total 66 respondents. The result
showed, there were 28 (66,7%) of obese female employees (IMT≥27 kg/m2). The
result showed that there was a relation between marital status (p= 0.011),
offspring (p = 0.01) with obesity of female employees in PT Telecommunication
Jakarta in 2017. There was no relation of age, income, nutritional status, physical
activity and stress with obesity of female employees in PT Telecommunication
Jakarta in 2017. It was suggested for female employees do routine physical
activity.

Keywords : Obesity, female employees, nutritional adequacy

PENDAHULUAN orang dewasa menderita


Obesitas adalah overweight hingga 300 juta
ketidakeimbangan seimbang secara klinis mengalami
jumlah makanan yang masuk obesitas.2Menurut Low, Chin dan
dibandingkan dengan Deurenbag-Yap pada Tahun 2009
pengeluaran energi yang yang dikutip oleh E. Sugianti
1
dilakukan oleh tubuh. Organisasi menyatakan bahwa prevalensi
Kesehatan Dunia (WHO) obesitas di negara maju berkisar
mendeklarasikan obesitas dari 2,4% di Korea Selatan hingga
sebagai epidemik global dengan 32,2% di Amerika Serikat
prevalensi lebih dari 1 miliar sedangkan di Negara

193
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

berkembang berkisar 2,4% Seseorang yang bekerja di


hingga 35,6% di Saudi Arabia.3 bagian komputer kantor memiliki
Angka prevalensi obesitas kemungkinan besar untuk
Indonesia dari tahun ke tahun menderita obesitas. Ketika pulang
mengalami peningkatan. Laki-laki bekerja masih menonton televisi
dewasa yang mengalami obesitas atau duduk depan komputer untuk
pada tahun 2007 sebesar 13,9%, kembali bekerja. Hal tersebut
pada tahun 2010 sebesar 7,8% dapat mengakibatkan kurangnya
dan pada tahun 2013 sebesar dalam melakukan aktivitas fisik.
19,7%. Sedangkan untuk wanita Berdasarkan uraian tersebut,
dewasa tahun 2007 sebesar peneliti tertarik untuk melakukan
14,8%, tahun 2010 sebesar penelitian mengenai faktor-faktor
15,5% dan meningkat tajam apa saja yang berhubungan
sebesar pada tahun 2013 sebesar dengan kejadian obesitas pada
32,9%. DKI Jakarta menempati karyawan wanita di PT
posisi kedua sebagai provinsi Telekomunikasi Jakarta Tahun
dengan penderita obesitas 2017.
terbanyak di Indonesia.4Pada
Tahun 2010, prevalensi obesitas METODE PENELITIAN
cenderung lebih tinggi pada Jenis penelitian ini termasuk
kelompok penduduk dewasa yang penelitian kuantitatif dengan
berpendidikan lebih tinggi dan pendekatancross sectional.
bekerja sebagai PNS, TNI, Polri Pengumpulan data dilakukan melalui
dan Pegawai.6 angket. Sampel penelitian
Beberapa faktor risiko yang menggunakan purposive sampling
menyebabkan terjadi obesitas didapatkan sampel berjumlah 42
pada wanita dewasa menurut Karyawati PT Telekomunikasi
penelitian Diana tahun 2013 yaitu Jakarta Tahun 2017. Analisis data
status perkawinan, pendapatan yang dilakukan yaitu analisis
rumah tangga, wilayah domisili, univariat dan Bivariat dengan
aktivitas fisik serta asupan energi menggunakan uji chi square.
dan karbohidrat.5 Selain itu, faktor
genetik, faktor psikologis, pola HASIL
hidup yang kurang tepat, A. Analisis Univariat
kebiasaan makan yang salah, Berdasarkan Tabel
stres dan faktor pemicu lain.6 1,menunjukkan bahwa sebagian
Penelitian ini dilakukan di besar (66,7%) responden
salah satu perusahaan swasta mengalami obesitas (IMT ≥ 27
yang bergerak di bidang kg/m2) dan berada pada umur 19-29
telekomunikasi. Karyawan, Tahun. Sebagian besar (64,7%)
menghabiskan waktu di kantor belum menikah dan memiliki
untuk membuat aplikasi sehingga penghasilan tinggi yaitu >8 Juta per
harus menyesuaikan dengan jam bulan.
kerja. Hal tersebut
mengakibatkan kurangnya waktu
untuk memperhatikan pola hidup
sehat dikarenakan waktu istirahat
yang kurang dan banyaknya
pekerjaan yang harus segera
diselesaikan.

194
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Tabel 1. Distribusi Frekuensi B. Analisis Bivariat


Subjek Penelitian Tabel 4. Hubungan Umur
Kategori f % Dengan Obesitas
Obesitas IMT
Obesitas 28 66,7 Umur Obesitas Normal Total
Normal 14 33,3 f % f % f %
Umur 19-29 tahun 22 68,8 10 31,2 32 100,0
19-29 Tahun 32 76,2 30-49 tahun 6 60,0 4 40,0 10 100,0
30-49 Tahun 10 23,8 Total 42 100,0
StatusPerkawinan p= 0,707
Sudah Menikah 15 35,7 Hasil uji statistik menggunakan
Belum Menikah 27 64,7
Chi Square didapatkan nilai p=0,707
Pendapatan
Tinggi 23 54,8 (P>0,05) menunjukkan tidak ada
Rendah 19 45,2 hubungan umur dengan obesitas
Total 42 100,0 sehingga dapat disimpulkan bahwa
Sedangkan angka kecukupan umur bukan merupakan faktor yang
gizi sebagai berikut: berhubungan dengan obesitas pada
karyawati di PT Telekomunikasi
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Jakarta Tahun 2017.
Kecukupan Gizi
Variabel Kategori f % Tabel 5. Hubungan pendapatan
Energi Tidak Normal 8 19,0 dengan obesitas
Normal 34 81,0 IMT
Protein Tidak Normal 11 26,2 Pendap Obesitas Normal Total
Normal 31 73,8 atan f % f % f %
Lemak Tidak Normal 11 26,2 Tinggi 19 79,2 5 20,8 24 100,0
Normal 31 73,8 Rendah 9 50,0 9 50,0 18 100,0
Karbohidrat Tidak Normal 6 14,3 Total 42 100,0
Normal 36 85,7 p= 0,09
Total 42 100,0 Hasil uji statistik menggunakan
Berdasarkan tabel 2, diketahui Chi Square didapatkan nilai p=0,09
bahwa kecukupan energi responden (P>0,05) menunjukkan tidak ada
normal (81,0%), kecukupan protein hubungan pendapatan dengan
responden normal (73,8%), obesitas sehingga dapat disimpulkan
kecukupan lemak responden normal bahwa pendapatan bukan
(73,8%) sedangkan kecukupan merupakan faktor yang berhubungan
karbohidrat responden normal dengan obesitas pada karyawati di
(85,7%). PT Telekomunikasi Tahun 2017.

Tabel 3Distribusi Frekuensi Tabel 6. Hubungan status


Aktivitas Fisik perkawinan dengan obesitas
Aktivitas Fisik f % IMT
Ringan 29 69,0 Status Obesitas Normal Total
Berat 13 31,0 Perkawinan f % f % f %
Faktor Keturunan f % Sudah 14 93,3 1 6,7 15 100,0
Ada 22 52,4 Belum 14 51,9 13 48,1 27 100,0
Tidak ada 20 47,6 Total 42 100,0
Tingkat stres f % p=0,00
Stres 17 40,5 Hasil uji statistik menggunakan
Tidak stress 25 59,5 Chi Square didapatkan nilai p=0,00
Total 42 100,0 (P<0,05) menunjukkan ada

195
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

hubungan yang bermakna antara Tabel 8. Hubungan Kecukupan


status perkawinan dengan obesitas gizi dengan obesitas
sehingga dapat disimpulkan bahwa IMT
status perkawinan merupakan faktor Variabel Obesitas Normal Total
yang berhubungan dengan obesitas f % f % f %
pada karyawati di PT Energi
Telekomunikasi Tahun 2017. Tidak Normal 7 87,5 1 12,5 8 100,0
Normal 21 61,8 13 38,2 34 100,0
p=0,23
Tabel 7. Hubungan aktivitas fisik
Protein
dengan obesitas Tidak Normal 6 54,5 5 45,4 11 100,0
IMT Normal 22 71,0 9 29,0 31 100,0
Aktivitas Obesitas Normal Total p=0,459
Fisik f % f % f % Lemak
Ringan 22 75,9 7 24,1 29 100,0 Tidak Normal 6 81,8 2 18,2 11 100,0
Berat 6 46,2 7 53,8 13 100,0 Normal 19 61,3 12 38,7 31 100,0
Total 42 100,0 p=0,283
p=0,08
Hasil uji statistik menggunakan Karbohidrat
Chi Square didapatkan nilai p=0,08 Tidak Normal 5 83,3 1 16,7 6 100,0
(P>0,05) menunjukkan tidak ada Normal 23 63,9 13 36,1 36 100,0
hubungan aktivitas fisik dengan p=0,645
kejadian obesitas sehingga dapat
disimpulkan bahwa aktivitas fisik Tabel 9. Hubungan keturunan
bukan merupakan faktor yang dengan obesitas
berhubungan dengan obesitas pada IMT
Keturunan Obesitas Normal Total
karyawati di PT Telekomunikasi
f % f % f %
Jakarta tahun 2017.
Ada 19 86,4 3 13,6 22 100,0
Hasil uji statistik menggunakan Tidak 9 45,0 11 55,0 20 100,0
Chi Square didapatkan nilai p=0,23; Total 42 100,0
p=0,459; p=0,283; p=0,645 p=0,00
(p>0,05) menunjukkan tidak ada Hasil uji statistik menggunakan
hubungan kecukupan gizi dengan Chi Square didapatkan nilai p=0,00
obesitas sehingga dapat (P<0,05) menunjukkan ada
disimpulkan bahwa kecukupan hubungan keturunan dengan
energi bukan merupakan faktor kejadian obesitas sehingga dapat
yang berhubungan dengan obesitas disimpulkan bahwa keturunan
pada karyawati di PT merupakan faktor yang berhubungan
Telekomunikasi Jakarta tahun dengan obesitas pada karyawati di
2017. PT Telekomunikasi Jakarta tahun
2017.

Tabel 10. Hubungan Tingkat Stres


dengan obesitas
IMT
Tingkat Obesitas Normal Total
stres f % f % f %
Stres 11 64,7 6 35,3 17 100,0
Tidak 7 68,0 8 32,0 25 100,0
Total 42 100,0
p=1,00

196
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Hasil uji statistik menggunakan Bila salah satu orang tua


Chi Square didapatkan nilai p=1,00 mengalami obesitas maka kira-
(P>0,05) menunjukkan tidak ada kira 40-50% anaknya akan
hubungan tingkat stres dengan menderita obesitas sedangkan
kejadian obesitas sehingga dapat apabila kedua orang tua
disimpulkan bahwa tingkat stres mengalami obesitas maka 80%
bukan merupakan faktor yang anak-anakakan menderita
10
berhubungan dengan obesitas pada obsitas. Kelebihan berat
karyawati di PT Telekomunikasi badan pada orang tua memiliki
Jakarta tahun 2017. hubungan positif dengan
kelebihan berat badan pada
PEMBAHASAN anak. 11
A. Faktor- faktor yang
Berhubungan dengan Kejadian B. Faktor- faktor yang Tidak
Obesitas Berhubungan dengan Kejadian
1. Status Perkwinan Obesitas
Hasil penelitian ini, 1. Umur
sejalan dengan penelitian Penelitian ini sejalan
Noviandi (2016) yang dikutip dengan penelitian Satrio (2012)
dari jurnal BKKBN yang yang menyatakan bahwa tidak
menyatakan bahwa wanita usia ada hubungan umur dengan
reproduksi yang berstatus obesitas pada PNS
sudah menikah ternyata Kementerian Koperasi dan
banyak yang mengalami Usaha Kecil Menengah dengan
kegemukan sebanyak nilai p=1,000.12Namun,
23,52%.7 penelitian berbeda dengan
Perempuan yang sudah penelitian Noviandi (2016)
menikah cenderung kurang yang menyatakan bahwa ada
peduli jika bertambah berat hubungan antara umur dengan
badan atau menjadi gemuk. obesitas dengan persentase
Berbeda halnya ketika obesitas tertinggi terdapat
sebelum menikah, perempuan pada kelompok umur 46-49
menjaga berat badannya agar tahun yaitu sebesar 27,02%.7
lebih mudah mendapatkan Obesitas sangat
pasangan. Selain itu, berkaitan dengan usia karena
peningkatan berat badan pada semakin usia bertambah
saat hamil meningkatkan maka metabolisme yang
cadangan lemak. Semakin terjadi didalam tubuh
banyak cadangan lemak maka mengalami penurunan lalu
semakin lama penurunan akan terjadi perubahan secara
berat badan terjadi. 8 biologis.13Ketika semakin tua
2. Keturunan dan kurang aktif
Hasil penelitian ini bergerak,massa otot tubuh
sesuai dengan penelitian Aji cenderung menurun yang
(2014) yang menyatakan menyebabkanperlambatan
bahwa ada hubungan antara tingkat pembakaran kalori,
faktor keturunan dengan sehinggatubuh semakin sulit
obesitas pada karyawati membakar kalori yang
Setda Kabupaten Wonosobo.9 masuk.Semakin lama, terjadi
penumpukan energi didalam

197
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

tubuhyang berdampak pada (2010) yang menyatakan


obesitas.14 bahwa ada hubungan antara
2. Pendapatan tingkat asupan energi dan
Penelitian ini, Sejalan obesitas.18
dengan hasil penelitian Berdasarkan hasil recall
Meiriyani (2013) yang 24 jam didapatkan asupan
menyatakan bahwa tidak ada energi responden sebagian
hubungan antara pendapatan besar berasal dari
dengan obesitas.13 Namun, karbohidrat dan lemak.
berbeda dengan penelitian Ketidakseimbangan antara
Nadia (2016) bahwa asupan dan keluaran energi
pendapatan memiliki mengakibatkan
hubungan yang bermakna pertambahan berat badan.19
dengan obesitas (p=0,029).15 b. Protein
Adapun hal-hal yang Hasil penelitian ini
menyebabkan pendapatan sejalan dengan penelitia Aji
berdampak pada obesitas (2014) yang menyatakan
yaitu wilayah tempat domisili bahwa tidak ada hubungan
responden. Pendapatan di antara kecukupan protein
perkotaan menyebabkan dengan obesitas (p=0,147)
adanya perubahan pola pada karyawan wanita
makan dan pola aktivitas yang Sekretariat Daerah
mendukung terjadinya Wonosobo.9
peningkatan jumlah penderita Namun, penelitian ini
obesitas.16 Subjek yang berbeda dengan penelitian
tinggal di perkotaan berisiko yang dilakukan oleh Rizkha
1.358 kali lebih besar (2014) yang menyatakan
mengalami kegemukan. bahwa ada hubungan antara
Lingkungan perkotaan seperti asupan energi dengan
akses pangan dan sarana obesitas (p=0,001)20.
transportasi diduga Berdasarkan hasil recall 24
mendukung gaya hidup yang jam didapatkan asupan
mengarah pada kegemukan protein responden sebagian
seperti mudahnya akses besar berasal dari protein
pangan siap saji dan sarana hewani yaitu daging ayam,
transportasi yang dapat telur, ikan sedangkan untuk
mengurangi tingkat aktivitas protein nabati yaitu tahu dan
fisik.5 tempe hamper semua
3. Kecukupan Gizi responden mengkonsumsi
a. Energi setiap hari.
Hasil penelitian ini, c. Lemak
sejalan dengan penelitian Penelitian ini sejalan
Angela (2016) yang dengan penelitian pramono
menyatakan bahwa tidak (2015) yang menyatakan
ada hubungan antara bahwa tidak ada hubungan
asupan energi dengan antara kecukupa lemak
obesitas dengan obesitas
(p=0,716).17Namun, (p=0,606).21
Penelitian ini berbeda Namun, penelitian ini
dengan penelitian Ririn berbeda dengan hasil

198
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

penelitian Angela (2016) hubungan antara aktivitas fisik


yang menyetakan bahwa dengan obesitas (p=0,640).12
ada hubungan antara Penelitian ini berbeda
kecukupan lemak dengan dengan penelitian Aji (2014)
obesitas.17 yang menyatakan bahwa ada
Berdasarkan hasil recall hubungan antara aktivitas fisik
24 jam didapatkan asupan dengan kejadian obesitas
lemak responden sebagian p=0,00, selain itu penelitian
besar berasal dari Tulus (2012) juga menyatakan
gorengan, fast food (pizza, bahwa ada hubungan antara
burger), nasi padang dan aktivitas fisik dan obesitas.9
lain-lain. Kebiasaan 5. Stres
mengkonsumsi gorengan Hasil penelitian
dan santan dalam menunjukkan terdapat
pengolahan sumber protein kecenderungan bahwa
hewani menyebabkan obesitas lebih banyak terjadi
asupan lemak meningkat.9 pada karyawan yang tidak
d. Karbohidrat mengalami stress 65,4%.
Penelitian ini sejalan Penelitian ini, sejalan
dengan penelitian Pramono dengan penelitian di Jakarta
(2015) yang menyatakan dimana sampel yang
bahwa tidak ada hubungan terganggu emosional
antara kecukupan cenderung tidak gemuk
karbohidrat dengan dibandingkan sampel yang
obesitas.21Namun, mental emosionalnya sehat.
penelitian ini berbeda Namun, berbeda dengan
dengan penelitian Angela penelitian Besaral (2013)
(2016) menyatakan bahwa menyatakan bahwa risiko
ada hubungan antara tingkat stress pada kelompok yang
kecukupan karbohidrat obesitas lebih tinggi (82%)
dengan obesitas.17 dibandingkan dengan yang
4. Aktivitas Fisik tidak obesitas (75%) dimana
Hasil penelitian kelompok obesitas memiliki
menunjukkan terdapat risiko hamper dua kali lebih
kecenderungan bahwa besar untuk mengalami stres
obesitas lebih banyak terjadi dibandingkan yang tidak
pada karyawan dengan obesitas.22
aktivitas rendah sebesar
75,9%. Penelitian ini sejalan KESIMPULAN
dengan penelitian Ekulend 1. Sebagian besar (66,7%)
(2005) yang menyatakan karyawati mengalami obesitas
bahwa tidak ada hubungan yaitu 28 orang (66,7%).
antara aktivitas fisik dan 2. Sebagian besar karyawati
obesitas. Tidak hanya itu, berada pada umur 19-29
penelitian Satrio (2012) pada tahun dengan jumlah 32 orang
PNS Kementrian Koperasi dan (76,2%).
Usaha Kecil Menengah juga 3. Sebagian besar karyawati
menyatakan hal yang sama belum menikah dengan
bahwa tidak terdapat jumlah 27 orang (64,7%).

199
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

4. Sebagian besar karyawati karyawati di PT


memiliki pendapatan tinggi (≥ Telekomunikasi Jakarta
8 juta) per bulan dengan Tahun 2017.
jumlah 23 orang (54,8%). 13. Kejadian obesitas tidak
5. Sebagian besar karyawati berhubungan dengan aktivitas
memiliki kecukupan energi fisik pada karyawati di PT
berada pada kategori normal Telekomunikasi Jakarta
dengan jumlah 34 orang Tahun 2017.
(81%), kecukupan protein 14. Kejadian obesitas
karyawati berada pada berhubungan dengan faktor
kategori normal dengan keturunan pada karyawati di
jumlah 31 orang (73,8%), PT Telekomunikasi Tahun
kecukupan lemak karyawati 2017.
terbanyak berada pada 15. Kejadian obesitas Tidak
kategori normal dengan berhubungan dengan tingkat
jumlah 31 orang (66,7%) dan stres dengan pada karyawati
kecukupan karbohidrat di PT Telekomunikasi Jakarta
karyawati terbanyak pada Tahun 2017
kategori normal dengan
jumlah 36 orang (85,7%). DAFTAR PUSTAKA
6. Sebagian besar karyawati 1. Almatsier S. Penentuan Status
memiliki aktivitas fisik ringan Gizi. In: Jakarta: PT Gramdedia
(<600 menit/minggu) dengan Pustaka Utama; 2001.
jumlah 29 orang (69,0%). 2. WHO. Obesity and Overweight.
7. Sebagian besar karyawati Glob Strateg Diet, Phys Act
memiliki keturunan obesitas Heal. 2003:1-2.
dengan jumlah 22 orang doi:10.1080/108107309032796
(52,5%). 94.
8. Sebagian besar karyawati 3. Sugianti E. Obesitas Sentral.
tidak mengalami stres dengan http://repository.ipb.ac.id.
jumlah 25 orang (40,5%). Published 2009. Accessed
9. Kejadian obesitas tidak February 28, 2017.
berhubungan dengan umur 4. Badan Penelitian dan
pada karyawati di PT Pengembangan Kesehatan.
Telekomunikasi Jakarta tahun Riset Kesehatan Dasar 2013.
2017. Jakarta: Departemen
10. Kejadian obesitas Kesehatan Republik
berhubungan dengan status IndonesiaRI; 2013.
perkawinan dengan pada 5. Diana R, Yuliana I, Yasmin G,
karyawati di PT Hardinsyah. Faktor Risiko
Telekomunikasi Jakarta Kegemukan Pada Wanita
Tahun 2017. Dewasa Indonesia. J Gizi dan
11. Kejadian obesitas tidak Pangan. 2013;8(1):1-8.
berhubungan dengan http://jesl.journal.ipb.ac.id/index.
pendapatan pada karyawati di php/jgizipangan/article/viewFile/
PT Telekomunikasi Jakarta 7226/5647.
Tahun 2017. 6. Ana Medawati, Hanan Hadi
12. Kejadian obesitas tidak IDPP. Hubungan antara Asupan
berhubungan dengan Emergi, Asupan Lemak dan
kecukupan gizi dengan pada Obesitas pada Remaja SLTP di

200
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 3, Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Kota Yogyakarta dan di Antara Status Sosial Ekonomi


Kabupaten Bantul. J Gizi Klin Terhadap Obesitas Sentral
Indones. 2005. Pada Orang Dewasa Sehat Di
7. Heri L, Cicih MIS. INFO Desa Kepuharjo, Kecamatan
Demografis. 2016. Cangkringan, Yogyakarta. 2016.
8. Badalà F, Nouri-mahdavi K, 16. Nuri Rahmawati. Aktivitas fisik,
Raoof DA. NIH Public Access. konsumsi makanan cepat saji
Computer (Long Beach Calif). serta keterpaparan media serta
2008;144(5):724-732. faktor lain yang berhubungan
doi:10.1038/jid.2014.371. dengan kejadian obeistas.
9. Salim N. Faktor-Faktor Yang 2009.
Berhubungan Dengan Kejadian 17. Angela Priskalina Fridawati.
Obesitas Pada Karyawati Hubungan Antara Asupan
Sekretariat Daerah Kabupaten Energi, Karbohidrat, Protein dan
Wonosobo. 2014:1-30. Lemak Terhadap Obesitas
10. Misnadiarly. OBESITAS Sentral Pada Orang Dewasa di
Sebagai Faktor Risiko Desa Kepuharjo, Kecamatan
Beberapa Penyakit. Jakarta: Cangkringan, Yogyakarta. 2016.
Pustaka Obor Populer; 2007. 18. Ririn K. Hubungan Tingkat
11. Obesitas GP, Hubungannya Asupan energi, protein,
DAN, Henuhili V. Gen-gen Karbohidrat dan serat dengan
penyebab obesitas dan status obesitas pada siswa SD.
hubungannya dengan perilaku 2010.
makan. 2010:170-173. 19. Arisman. Gizi Dalam Daur
12. BANTARPRACI S. Hubungan Kehidupan. Jakarta: Buku
Karakteristik Individu, Aktivitas Kedokteran EGC; 2004.
Fisik, Asupan Zat Gizi Makro 20. Aflah RR. Hubungan Pola
(Asupan Energi, Protein, Makan Dengan Kejadian
Lemak, Dan Karbohidrat) Obesitas Pada Remaja Di Sma
Dengan Obesitas Di Katolik Cendrawasih. 2014:1-7.
Kementerian Koperasi Dan 21. Sasmito PD. Hubungan Asupan
Usaha Kecil Menengah Tahun Zat Gizi Makro ( Karbohidrat ,
2012. 2012;0:19-29. Protein , Lemak ) Dengan
13. Novitasary MD, Mayulu N, Kejadian Obesitas Pada
Kawengian SE. Hubungan Remaja Umur 13- 15 Tahun Di
antara Aktivitas Fisik dengan Propinsi Dki Jakarta ( Analisis
Obesitas pada Wanita Usia Data Sekunder Riskesdas 2010
Subur Peserta Jamkesmas di ). Nutr Diaita. 2013;7, Nomor
Puskesmas Wawonasa 1(April 2015):16-23.
Kecamatan Singklil Manado. e- 22. Widiantini W, Biostatistik D,
Biomedik (eBM). Kesehatan F, et al. Determinan
2013;1(2):1040-1046. Stres pada Pegawai
http://ejournal.unsrat.ac.id/index Kementerian Kesehatan
.php/ebiomedik/article/view/325 Indonesia Determinants of
5/2799. Stress among Civil Servants at
14. Widiantini, W. ZT. Aktifitas Fisik, Health Ministry of Indonesia.
Stres, Dan Obesitas Pada 2013.
Pegawai Negeri Sipil. J Kesehat
Masy Nas. 2014;8(7):329-336.
15. Nadya P, Djala V. Hubungan

201

You might also like