Professional Documents
Culture Documents
Psikiatri
Psikiatri
HOME
Depresan (penenang) Stimulan (perangsang) Halusinogen
→ → (halusinasi, eforia) →
• narcotic analgesic • kokain, • Psikotropika jenis
(opium, kodein, • psikotropika jenis amfetamin (ekstasi),
heroin atau putaw, amfetamin (ekstacy) LSD, jamur tlethong.
morfin, pethidine, dan
methadone, • metamfetamin
burprenorphine), (shabu-shabu).
• Cannabis/ganja
(dosis rendah),
• alkohol,
• psikotropika seperti
BK, rohypnol,
JENIS NAPZA BERDASARKAN EFEK YANG mogadon, diazepam,
DITIMBULKAN valium mandrax
(MX), xanax, clozaril,
dll.
HOME
Substance
Intoxication
Abuse
Dependance
• Withdrawal
• Tolerance
HOME
The Development Of Reversible Substance-specific Syndrome Due To Recent Ingestion
Of (Or Exposure To ) A Substance
• Different substances may produce similar or identical syndromes
HOME
Stimulant Abuse
Intoxications Withdrawal
Stimulants (amphetamine, • History of recent use of • Cessation of (or reduction in)
metamphetamine, cocaine) amphetamine, prolonged amphetamine type,
metamphetamine, or other cocaine, or other stimulant use
stimulants) • Dysphoric mood, insomnia or
• Maladaptive behavioral or hypersomnia, that cause
psychological change : clinically significant distress on
euphoria, interpersonal impairment in social,
sensitivity (anxiety, tension, or occupational, or other
anger) that developed during, or importance areas of functioning
shortly after, use of • Parasymphathetic
amphetamine or other stimulant symptoms: bradycardia,
agents. lowered blood pressure,
• Symphatethic symptoms : psychomotor retardation,
tachycardia, elevated blood pupillary constriction.
pressure, psychomotor agitation,
high metabolism rate, pupillary
Depressants Abuse
Intoxications Withdrawal
Other depressants (sedative, • History of recent use of • Cessation of (or reduction in)
hypnotic, alcohol, or anxiolytic) depressants prolonged depressants use.
• Maladaptive behavioral or • Symphatethic symptoms :
psychological changes (e.g., tachycardia, elevated blood
inappropriate sexual or aggressive pressure, psychomotor agitation,
behavior) sweating.
• Parasymphathetic symptoms: (+) hand tremor, insomnia, anxiety
bradycardia, lowered blood
pressure, psychomotor retardation.
(+) incoordination, unsteady gait,
slurred speech
Opioid (+) pupillary constriction (+) pupillary dilation
Cannabis (+) conjunctival injection, increase (+) nervousness, decreased
appetite, dry mouth appetite, insomnia
Mood Disorder in Alcoholic
About 30 to 40 percent of persons with an alcohol-related disorder
meet the diagnostic criteria for major depressive disorder sometime
during their lifetimes.
Depression is more common in women than in men with these
disorders.
HOME
HOME
SUBSTANCE TREATMENT
Opiates (heroin, morphine, INTOXICATION :NALOXONE 0.4 to 0.8 mg is given intravenously every three to five
etc.) minutes to a maximum dosage of 10 mg
WITHDRAWAL : METHADONE, If the dosage of the abused drug is known, 1 mg of
methadone can substitute for 2 to 4 mg of street heroin, 4 mg of morphine or 20 mg of
meperidine (Demerol), if the level of abuse is not known, methadone is prescribed in a
dosage of 10 to 15 mg per day taken orally
Stimulant drugs (amphetamine, WITHDRAWAL : BROMOCRIPTINE (Parlodel), a dopamine receptor agonist, initial
metamphetamine, cocaine) dosage of 0.625 to 2.5 mg taken orally three times daily. then reduced by 0.625 mg per
day over a period of three to 10 days. DIAZEPAM OR PROPOFOL can also be used.
HOME
GMO adalah gangguan mental yang
berkaitan dengan kondisi
medik/penyakit
Manifestasi
• Disorientasi
• Kesulitan pekerjaan sehari-hari
• Tidak mampu membuat keputusan
• Kesulitan berbahasa
• Kehilangan motivasi dan inisiatif
• Gangguan pengendalian emosi
• Daya nilai sosial terganggu
• Tidak terdapat gangguan kesadaran
HOME
Tipe Demensia
Demensia Alzheimer (Temporoparietal) :
Demensia Vaskular :
HOME
Suatu sindrom yang ditandai dengan gangguan kesadaran dan kognisi yang
terjadi secara akut dan berfluktuasi
Manifestasi
• Gangguan kesadaran dan perhatian : kesadaran berkabut-koma, 3P (pemusatan,
pertahankan, pengalihan) terganggu
• Gangguan kognitif secara umum : distorsi persepsi (ilusi, halusinasi (visual)), disorientasi,
hendaya daya ingat segera dan pendek
• Gangguan psikomotor : hipo/hiperaktivitas
• Gangguan siklus tidur-bangun : insomnia, gejala memburuk di malam hari
• Gangguan emosional : depresi, anxietas/takut, mudah marah, apatis, kehilangan akal
HOME
Tatalaksana Delirium
• Cari penyebab kondisi dan tatalaksana sesuai etiologi
• Beberapa kondisi penyebab delirium dan tatalaksananya Terapi untuk gejala psikotik pada delirium
• Antipsikotik: Haloperidol (drug of choice),
risperidone
• Benzodiazepin: Digunakan bersamaan dengan
antipsikotik, tidak digunakan sebagai monoterapi
GANGGUAN PSIKOTIK
HOME
Skizofrenia
Harus ada sedikitnya satu gejala yang jelas :
Skizofrenia katatonik →
• Memiliki gejala khas katatonik, negativisme, fleksibilitas cerea, rigiditas, mutism
Skizofrenia hebefrenik →
• Disorganisasi, perilaku tak bertanggung jawab, afek dangkal disertai cekikikan atau menyeringai (grimace), serta
unngkapan yang diulang-ulang
• Onset usia muda (15-25 tahun)
Skizofrenia tak terinci →
• Memenuhi kriteria skizofrenia namun tidak memenuhi kriteria ketiga tipe skizofrenia di atas
Skizofenia residual →
• gejala negatif setelah 1 tahun menderita skizofrenia, dimana intensitas gejala nyata waham dan halusinasi telah sangat
berkurang
Skizofrenia simpleks →
• gejala negatif seperti pada residual namun tidak didahului diagnosis skizofrenia sebelumnya (tanpa riwayat waham
dan halusinasi yang jelas)
HOME
Skizofrenia katatonik
HOME
Skizofrenia katatonik
• Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran
klinis
Tanda/Gejala Definisi
Stupor Amat berkurangnya dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan dalam
gerakan serta aktivitas spontan atau mutisme (tidak mau berbicara)
Gaduh gelisah Tampak jelas aktivitas motorik yang tak bertujuan, yang tidak dipengaruhi
oleh stimuli eksternal
Posturing Menampilkan dan mempertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak wajar
atau aneh
Negativisme Tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau
upaya untuk menggerakan ke arah yang berlawanan
Rigiditas Mempertahankan posisi tubuh yang kaku untuk melawan upaya
menggerakan dirinya
Fleksibilitas cerea/waxy Mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat
flexibility/catalepsy dibentuk dari luar
Command automatism Kepatuhan secara otomatis terhadap perintah
Psikotik Akut
Diagnosis Karakteristik
Psikotik Akut Lir Onset < 2 minggu, terdapat gejala skizofrenia untuk sebagian besar
Skizofrenia waktu, tidak memenuhi kriteria psikosis polimorfik akut.
Polimorfik 1) Onset < 2 minggu,
2) ada beberapa jenis halusinasi/waham yang jenis & intensitasnya
DURASI
Psikotik Akut
Tanpa Gejala berubah-ubah,
Skizofrenia 3) terdapat keadaan emosional yang beragam, GEJALA
<2
4) walau gejala beragam tapi tidak satupun dari gejala itu konsisten
memenuhi kriteria skizofrenia/manik/depresi
Polimorfik Onset < 2 minggu, ada beberapa jenis halusinasi/waham yang jenis & minggu
Psikotik Akut intensitasnya berubah-ubah, memenuhi poin 1-3 psikotik polimorfik akut
Dengan Gejala disertai gejala yang memenuhi skizofrenia. Jika lebih dari 1 bulan maka
diagnosis menjadi skizofrenia
Skizofrenia
Psikotik Akut Onset < 2 minggu dengan gejala waham maupun halusinasi, tapi tidak
Lainnya Dengan memenuhi kriteria skizofrenia maupun psikotik polimorfik akut. Bila
Predominan waham menetap > 3 bulan diagnosis menjadi Gangguan Waham Menetap
(F22)
Waham
HOME
Lainnya
Diagnosis Karakteristik
Gangguan waham Waham yang menonjol, sistematik, khas pribadi, menetap dalam waktu >
menetap 3 bulan. Tidak ada halusinasi
Gangguan waham 2 atau lebih orang mempunyai system waham yang sama, memiliki
terinduksi hubungan dekat, 1 orang menginduksi yang lainnya.
HOME
Klasifikasi
Skizoafektif 1. Gangguan Skizoafektif Tipe Manik
a. Afek harus meningkat secara menonjol atau ada
peningkatan afek yang tak begitu menonjol
dikombinasi dengan iritabilitas atau kegelisahan
PPDGJ III yang memuncak.
1. Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala- b. Dalam episode yang sama harus jelas ada
gejala definitif adanya skizofrenia dan gangguan afektif sama- sedikitnya satu atau lebih baik lagi dua, gejala
sama menonjol pada saat yang bersamaan, atau dalam beberapa skizofrenia yang khas
hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit 2. Gangguan Skizoafektif Tipe Depresif
yang sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini, episode a. Afek depresif harus menonjol, disertai oleh
penyakit tidak memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun sedikitnya dua gejala khas, baik depresif maupun
episode manik atau depresif. kelainan perilaku terkait seperti tercantum dalam
2. Tidak dapat digunakan untuk pasien uraian untuk episode depresif
yang menampilkan gejala skizofrenia b. Dalam episode yang sama, sedikitnya harus jelas
dan gangguan afektif tetapi dalam ada satu, dan sebaiknya ada dua gejala khas
episode penyakit yang berbeda. skizofrenia (sebagaimana ditetapkan dalam
3. Bila seorang pasien skizofrenik pedoman diagnosis skizofrenia.
menunjukkan gejala depresif setelah 3. Gangguan skizoafektif tipe campuran (F25.2)
mengalami suatu episode psikotik, Gangguan dengan gejala-gejala skizofrenia berada
diberi kode diagnosis F20.4 (depresi secara bersama-sama dengan gejala-gejala afektif
pasca-skizofrenia). bipolar campuran (F31.6)
1. Periode yang berkelanjutan dimana terjadi episode
mood mayor (depresi mayor atau manik) yang terjadi
DSM V bersama-sama dengan Kriteria A dari Skizofrenia.
Episode mood dan fase aktif gejala skizofrenia yang terjadi
secara bersamaan dan didahului atau diikuti oleh setidaknya 2
minggu gejala delusi dan halusinasi tanpa gejala mood yang
menonjol.
Catatan: episode depresi mayor harus mencakup Kriteria
A1: keadaan emosi yang tertekan.
A. 1. Depressed mood most of the day, almost every day,
indicated by your own subjective report or by the report of
others. This mood might be characterized by sadness,
emptiness, or hopelessness
2. Delusi atau halusinasi selama 2 minggu atau lebih saat
tidak terjadi episode mood mayor (depresi atau
manik) selama sepanjang masa durasi dari keadaan
sakit.
3. Gejala yang dijumpai pada kriteria selama episode
mood mayor secara dominan muncul selama total
durasi dari bagian aktif dan residual dari keadaan sakit.
4. Gangguan bukan merupakan efek dari penggunaan zat
(misalnya penyalahgunaan obat-obatan, pengobatan)
atau kondisi medis lainnya.
Terapi
• Sindrom Psikosis terjadi
ANTIPSIKOTIK: berkaitan dengan aktivitas
neurotransmitter Dopamine
HIPOTESIS yang meningkat.
(Hiperaktivitas sistem
1st gen: dopaminergik sentral)
klorpromazin,
haloperidol,
trifluoperazine • Anti-psikosis Tipikal
MEKANISME • Dopamine D2 receptor antagonists:
efektif untuk gejala POSITIF.
2nd gen: KERJA • Anti-psikosis Atipikal
klozapin, OBAT ANTI- • Dopamine D2 receptor antagonists
risperidone, dan Serotonin dopamine
olanzapine PSIKOSIS antagonists: efektif juga untuk gejala
NEGATIF.
HOME
Haloperidol Forms and Usage For Psychotic Patients
Peroral IM Decanoate (Depot) IM Lactate (HCl) IV (Off-Label)
• Maintenance use • Given to patients with bad • Prompt-acting • May be needed for ICU
• Moderate disease, 0.5-2 compliance • 2-5 mg q4-8hr PRN; may delirium; use only
mg q8-12hr initially • Initial: IM dose 10-20 require q1hr in acute haloperidol lactate for IV
• Severe disease, 3-5 mg q8- times daily PO dose agitation; not to exceed 20 administration; do not use
12hr initially; not to administered monthly; not mg/day haloperidol decanoate
exceed 30 mg/day to exceed 100 mg; if • 2-10 mg initially,
conversion requires initial depending on degree of
dose >100 mg, administer agitation; if response
in 2 injections (eg, 100 mg inadequate, may repeat
initially, then remainder in bolus q15-30min,
3-7 days) sequentially doubling
• Maintenance: Monthly initial bolus dose; when
dose 10-15 times daily PO calm achieved, administer
dose 25% of last bolus dose
q6hr; taper dose after
patient is controlled
• Monitor ECG and QT
interval (QT prolongation
may occur with cumulative
doses ≥35 mg; torsades de
pointes reported with
single doses ≥20 mg)
HOME
HOME
Efek Samping
Penggunaan Chlorpromazine injeksi (IM) : sering menimbulkan Hipotensi
Ortostatik pada waktu perubahan posisi tubuh (efek alfa adrenergic blockade).
• Tindakan mengatasinya dengan injeksi Noradrenaline (Norepinephrine) sebagai “alpha adrenergic
stimulator”.
• Hipotensi ortostatik seringkali dapat dicegah dengan tidak langsung bangun setelah mendapat
suntikan dan dibiarkan tiduran selama sekitar 5 – 10 menit.
• Bila dibutuhkan dapat diberikan Norepinephrine bitartrate (LEVOPHED Abbot atau RAIVAS – Dexa
Medica atau Vascon- Fahrenheit) Ampul 4 mg/4 cc dalam infus 1000 ml dextrose 5% dengan
kecepatan infus 2-3 cc/menit.
HOME
Jenis EPS Definitions Treatment
Akathisia A syndrome characterized by unpleasant sensations Lower the dose of antipsychotic drug(s)
of inner restlessness that manifests itself with an given, add beta blocker (propanolol 2-
inability to sit still or remain motionless. Anxiety. 3x10-20 mg)
Dystonia It is an involuntary muscle contractions of the Diazepam or diphenhydramine injection
head, neck, trunk, and extremities. The neck and
head muscles are the most commonly affected
areas.
Tardive It is characterized by rapid, repetitive, involuntary Stop, change, or lower the dose of
Dyskinesia movements of the tongue, lip, face, trunk, antipsychotic medication.
respiratory muscles, and extremities. It manifests
as protruding or rolling tongue, lip smacking, Recent medication (2017) approved by
grimacing, kissing motions, stereotypic movements FDA: valbenazine
of limbs, and jerk or twisting trunk.
Pseudoparki It is a neuroleptic induced parkinsonism which Trihexyphenidyl 2-4 x 2 mg
nsonism manifests as slow pill rolling finger tremors,
masklike face expression, rigidity, bradykinesia,
and impaired gait. Mentally, the patient can display
bradyphrenia, or a slow ability to think through
familiar situations.
Dystonia and tardive dyskinesia
HOME
Neuroleptic Malignant Syndrome
Neuroleptic Malignant Syndrome
• Merupakan komplikasi jarang yang berakibat fatal akibat penggunaan obat obatan neuroleptik
Cardinal features
• Ada berbagai macam kriteria diagnostik tapi ada 4 manifestasi utama dari NMS, dan kunci diagnosis gejala terjadi setelah
paparan obat neuroleptik
• Gejala motorik (rigiditas)
• Perubahan status mental
• Hyperthermia
• Instabilitas otonom
Etiology
• Semua obat obatan antipsikotik dapat menyebabkan NMS, namun paling sering adalah haloperidol dan chlorpromazine
Therapy
• Terapi utama dari NMS adalah hentikan semua obat antipsikotik dan suportif.
• Tujuan utama terapi mengendalikan rigiditas dan hipertermia serta mencegah komplikasi (distres nafas dan gagal ginjal)
• Obat yang dapat digunakan adalah golongan dopamine agonist (bromocriptine,levodopa,carbidopa)
• Direkomendasikan monitoring dan manajemen di ICU
GANGGUAN AFEKTIF
HOME
MANIA
HOME
Sindrom Mania
Dalam jangka waktu paling sedikit satu minggu hampir setiap hari terdapat keadaan afek (mood, suasana
perasaan) yang meningkat, ekspresif atau iritabel.
• Peningkatan aktivitas (ditempat kerja, dalam hubungan sosial atau seksual), atau ketidak-tenangan fisik.
• Lebih banyak berbicara dari lazimnya atau adanya dorongan untuk berbicara terus menerus.
• Lompat gagasan (flight of ideas) atau penghayalan subjektif bahwa pikirannya sedang berlomba.
• Rasa harga diri yang melambung (grandiositas, yang dapat bertaraf sampai waham/delusi)
• Berkurangnya kebutuhan tidur
• Mudah teralih perhatian, yaitu perhatiannya terlalu cepat tertarik kepada stimulus luar yang penting atau yang tak berarti
• Keterlibatan berlebih dalam aktivitas-aktivitas yang mengandung kemungkinan risiko tinggi dengan akibat yang merugikan
apabila tidak diperhitungkan secara bijaksana, misalnya belanja berlebihan, tingkah laku seksual secara terbuka, penanaman
modal secara bodoh, mengemudi kendaraan (mengebut) secara tidak bertanggung jawab dan tanpa perhitungan.
HOME
Terapi Mania
Drugs Classes
• Lithium
• Anticolvulsant
• Antipsychotic
Acute Mania
• Lithium + Antipsychotic
• Valproat + Antipsychotic
Long term Treatment
• Drug of choice : Lithium
DEPRESSION
HOME
Depresi
Gejala Lainnya:
1. Konsentrasi menurun,
2. Harga diri & kepercayaan diri DURASI
berkurang,
Gejala Utama:
3. Rasa bersalah & tidak berguna GEJALA
1. Afek depresif,
2. Hilang minat &
yang tidak beralasan, >2
minggu
4. Merasa masa depan suram &
kegembiraan, pesimistis,
3. Mudah lelah & 5. Gagasan atau perbuatan
menurunnya membahayakan diri atau bunuh
aktivitas. diri,
6. Tidur terganggu,
7. Perubahan nafsu makan (naik atau
turun).
HOME
Episode Depresif Ringan:
• 3 gejala utama + 4 gejala lain > 2 minggu. Jika gejala amat berat & awitannya cepat, diagnosis
boleh ditegakkan meski kurang dari 2 minggu.
• episode depresif berat + waham, halusinasi, atau stupor depresif (waham biasanya melibatkan
ide tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang mengancam, dan pasien merasa bertanggung
jawab atas hal itu. Halusinasi auditorik atau olfaktorik biasanya berupa suara yang menghina atau
menuduh atau bau kotoran atau daging membusuk. Retardasi psikomotor yang berat dapat
menuju pada stupor )
HOME
Hipotesis
• Sindrom depresi disebabkan oleh defisiensi relatif salah satu atau
beberapa “aminergic neurotransmitter” (noradrenaline,
serotonin, dopamine) pada celah sinaps neuron di SSP (khususnya
pada sistem limbik) sehingga aktivitas serotonin menurun.
Mekanisme Kerja Obat Anti-
depresi Adalah :
• Menghambat “re-uptake aminergic neurotransmitter”
• Menghambat penghancuran oleh enzim “Monoamine Oxidase”
• Sehingga terjadi peningkatan jumlah “aminergic
neurotransmitter” pada celah sinaps neuron tersebut yang dapat
meningkatkan aktivitas reseptor serotonin.
HOME
Step 1
Step 2
Step 3
Golongan Tetrasiklik (Maprotiline, dll), Golongan “Atypical” (Trazodone, dll), Golongan MAOI
Reversible (Moclobemide)
HOME
OBAT ANTI-DEPRESSAN
HOME
HOME
HOME
Bipolar HOME
Bipolar I Disorder
• defined by manic or mixed episodes that last at least seven days, or by manic
symptoms that are so severe that the person needs immediate hospital care. Usually,
depressive episodes occur as well, typically lasting at least 2 weeks.
Bipolar II Disorder
• diagnosed when symptoms of the illness exist but do not meet diagnostic criteria for
either bipolar I or II. However, the symptoms are clearly out of the person's normal
range of behavior.
• a mild form of bipolar disorder. People with cyclothymia have episodes of hypomania
as well as mild depression for at least 2 years. However, the symptoms do not meet
the diagnostic requirements for any other type of bipolar disorder.
HOME
Dysthimia
HOME
GANGGUAN NEUROTIK
HOME
Gangguan Anxietas
Fobik
HOME
Gangguan Anxietas Fobik
• Dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang jelas (dari luar
individu itu sendiri), yang sebenarnya pada saat kejadian tidak
membahayakan.
• Kondisi lain yang berasal dari individu itu sendiri, seperti takut akan
adanya penyakit (nosofobia), dan takut perubahan bentuk badan
(dismorfofobia) dimasukkan dalam klasifikasi gangguan hipokondrik
HOME
AGORAFOBIA FOBIA SOSIAL FOBIA KHAS
• Kecemasan timbul ketika berada • Rasa takut yang berlebihan akan • Rasa takut yang kuat dan
di tempat atau situasi di mana dipermalukan atau melakukan persisten terhadap suatu objek
meyelamatkan diri sulit hal yang memalukan pada atau situasi, antara lain: hewan,
dilakukan (atau memalukan) berbagai situasi sosial, seperti bencana, ketinggian, penyakit,
atau tidak tersedia pertolongan bicara di depan umum, berkemih
pada saat terjadi serangan panik. di toilet umum, atau makan di cedera, dan kematian.
• Situasi tersebut mencakup berada tempat umum. • Acrophobia fear of heights
di luar rumah seorang diri, di • Ailurophobia fear of cats
keramaian, atau bepergian • Hydrophobia fear of water
dengan bus, kereta, atau mobil.
• Claustrophobia fear of closed
spaces
• Cynophobia fear of dogs
• Mysophobia fear of dirt and
germs
• Pyrophobia fear of fire
• Xenophobia fear of strangers
HOME
Treatment Options for Specific Phobias
Cognitive Behavior Therapy
Insight-oriented Psychotherapy
Hypnosis
Family Therapy
Exposure Therapy
Pharmacotherapy
HOME
Psychotherapy
Cognitive Behavior Therapy → CBT is based on the idea that
how we think (cognition), how we feel (emotion) and how
we act (behavior) all interact together. CBT aims to help
people become aware of when they make negative
interpretations, and of behavioral patterns which reinforce the
distorted thinking. Cognitive therapy helps people to develop
alternative ways of thinking and behaving which aims to reduce
their psychological distress.
Insight Oriented Psychotherapy →Insight-oriented psychotherapy
is a form of treatment that helps people through understanding
and expressing feelings, motivations, beliefs, fears and desires. It
is a patient centered therapy that lies on conversation between
patient and therapist.
Exposure Therapy → It involves the exposure of the patient to the
feared object or context without any danger, in order to overcome
their anxiety
Family therapy → It is a type of psychological counseling
(psychotherapy) that helps family members improve
communication and resolve conflicts. HOME
Treatment Options for Specific Phobias
Pharmacotherapy
HOME
PANIC DISORDER
HOME
Butir-butir Diagnostik Sindrom Panik
Selama paling sedikit satu bulan, mengalami beberapa kali serangan anxietas berat
yang memiliki ciri-ciri berikut :
• Serangan anxietas terjadi pada keadaan-keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya
• Serangan anxietas tersebut tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga
sebelumnya (unpredictable situations);
• Terdapat keadaan yang relatif bebas dari gejala-gejala anxietas pada periode di antara serangan-
serangan panik (meskipun demikian, umumnya dapat terjadi juga komplikasi “anxietas antisipatorik”,
yaitu anxietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang menghawatirkan akan terjadi).
HOME
MEKANISME KERJA
HIPOTESIS OBAT
MENGHAMBAT “REUPTAKE
SEROTONIN” PADA CELAH
SINAPTIK ANTAR NEURON
Sindrom panik berkaitan
dengan hipersensitivitas
dari “serotogenic receptors” TERJADI PENURUNAN
di SSP SENSITIVITAS RESEPTOR
(DOWN REGULATION).
PENURUNAN HIPERSENSITIVITAS
MELALUI DUA FASE TERSEBUT
PENURUNAN SENSITIVITAS
DISEBUT JUGA “EFEK BIFASIK”. RESEPTOR: PENURUNAN
SERANGAN PANIK (ADRENERGIC
OVERACTIVITY) DAN JUGA
MENGURANGI GEJALA DEPRESI HOME
Tatalaksana Panik
Panic Attack Terapi maintenance
• Reassurance & explanation
• Jika diperlukan berikan
benzodiazepin oral
• Pada beberapa pasien yang
impulsif dapat diberikan
pengobatan intravena (ex:
lorazepam 0,5mg IV q20 menit)
GENERAL ANXIETY
DISORDER
HOME
Gangguan Cemas Menyeluruh
• Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang
berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa
bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi
tertentu saja (sifatnya “free floating” atau mengambang)
• Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut
• Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa di ujung tanduk, sulit konsentrasi,
dsb.)
• Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai), dan
• Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar-
debar, sesak napas, serta keluhan somatic berulang yang menonjol)
HOME
HOME
Obsessive Compulsive
Disorder HOME
Butir-butir Diagnostik OCD
Selama paling sedikit 2 minggu dan hampir setiap hari mengalami gejala-gejala
obsesif kompulsif yang memiliki ciri-ciri berikut :
• Diketahui/disadari sebagai, pikiran, bayangan atau impuls dari diri individu sendiri
• Pikiran, bayangan, atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak
menyenangkan (ego-distonik)
• Melaksanakan tindakan sesuai dengan pikiran, bayangan atau impuls tersebut di atas bukan
merupakan hal yang memberi kepuasan atau kesenangan (sekedar perasaan lega dari
ketegangan atau anxietas)
• Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang masih tidak berhasil dilawan/ dielakkan,
meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan/dielakkan oleh penderita
HOME
HOME
GANGGUAN PSIKIATRI SETELAH
PERISTIWA TRAUMATIK
trauma 2 minggu 2 bulan 6 bulan
I bulan
Berkabung
Gangguan depresi
Gangguan anxietas
GSPT/PTSD
Ggn psikotik, skizofrenia, gangguan bipolar
Gangguan penyesuaian
Eksaserbasi gangguan mental sebelumnya
HOME
Gangguan Stres Akut
Gejala Campuran Yang Berubah-ubah:
HOME
Durasi gejala dialami > 1
bulan
1. Re-experiencing
(mengalami kembali)
2.Avoidance
(menghindar)
3.Hyperarousal
(kesiagaan berlebihan)
HOME
Gangguan Penyesuaian
• Gangguan penyesuaian (adjustment disorder) merupakan
suatu reaksi maladaptif terhadap suatu stresor yang
dikenali dan berkembang beberapa bulan sejak
munculnya stresor, yang ditandai dengan adanya hendaya
fungsi atau tanda-tanda distres emosional yang lebih dari
biasa (Nevid, dkk, 2005).
• Gangguan penyesuaian dicetuskan oleh satu atau lebih
stresor. Beratnya stresor tidak selalu meramalkan
keparahan gangguan. Stresor pada masalah penyesuaian
atau keadaan stres ini dapat bersumber pada frustasi,
tekanan, konflik, atau krisis (Maramis, 2005).
HOME
Gangguan Penyesuaian
Pedoman Diagnostik
• Diagnosis tergantung pada evaluasi terhadap hubungan antara:
• bentuk, isi, dan beratnya gejala.
• riwayat sebelumnya dan corak kepribadian.
• kejadian, situasi yang stressful atau krisis kehidupan.
• Adanya faktor ketiga diatas (3) harus jelas dan bukti yang kuat bahwa gengguan
tersebut tidak akan terjadi seandainya tidak mengalami hal tersebut.
• Menifestasi dari gangguan bervariasi, dan mencakup afek depresi, anxietas,
campuran axietas-depresi, gangguan tingkah laku , disertai adanya disabilitas
dalam kegiatan rutin sehari-hari. Tidak ada satupun dari gejala tersebut yang
spesifik untuk mendukung diagnosis
• Onset biasanya terjadi dalam 1 bulan setelah terjadinya kejadian yang
“stressful” dan gejala-gejala biasanya tidak bertahan melebihi 6 bulan. Kecuali
dalam hal reaksi depresif berkepanjangan (F43.21) HOME
Penatalaksanaan Gangguan
Psikiatri Setelah Peristiwa
Traumatik:
HOME
Gangguan somatoform
- Keluhan gejala-gejala fisik yang
berulang-ulang, disertai dengan
permintaan pemeriksaan medik →
tidak ditemukan kelainan
- Menyangkal adanya konflik
- Tidak mau mendengarkan penjelasan
dokter
Tipe:
• F45.0. Gg Somatisasi : banyak keluhan fisik → 2 tahun
• F45.1. Gg somatoform tak terinci : keluhan> tapi tidak
penuhi somatisasi
• F45.2. Gg hipokondrik : keyakinan menetap adanya
penyakit fisik yang serius
• F45.3. Disfungsi otonomik : keluhan otonomik berulang
• F45.4. Nyeri somatoform menetap : gejala nyeri
dominan dan menetap
HOME
F45.0 Gangguan Somatisasi
Pedoman Diagnostik
• Diagnosis pasti memerlukan semua hal berikut :
a. Adanya banyak keluhan-keluhan fisik yang bermacam-
macam yang tidak dapat dijelaskan atas dasar adanya
kelainan fisik, yang sudah berlangsung sedikitnya 2
tahun
b. Tidak mau menerima nasehat atau penjelasan dari
beberapa dokter bahwa tidak ada kelainan fisik yang
dapat menjelaskan keluhan-keluhannya
c. Terdapat disabilitas dalam fungsinya di masyarakat dan
keluarga, yang berkaitan dengan sifat keluhan-
keluhannya dan dampak dari perilakunya
HOME
Preoccupation with the
fear of developing a serious
disease or the belief that one
has a serious disease.
HOME
Preoccupation with an
imagined defect in appearance.
If a slight physical anomaly is
present, the person's concern is
markedly excessive.
HOME
Terapi Somatoform Disorder
Kasus Somatoform Disorder jarang berdiri sendiri sehingga perlu dicari komorbid
psikiatri yang lain.
Komorbid yang sering menyertai adalah gangguan depresi, cemas dan gangguan
kepribadian, sehingga modalitas terapi disesuaikan dengan komorbidnya
HOME
F44. Gangguan disosiatif
(konversi)
Gejala utama adalah kehilangan sebagian atau seluruh integrasi
normal antara ingatan masa lalu, identitas, kontrol terhadap gerakan
tubuh
Tipe :
HOME
Kepribadian Ciri
HOME
Defense Mechanism
HOME
Defense Mechanism
Matur
Immature Neurotik - Altruisme →
- Acting out → melampiaskan emosi tanpa - Controlling → mengutamakan kepentingan
kendali, tanpa memikirkan akibatnya mengawasi orang lain orang lain
Narsisitik
- Blocking → berdiam diri /mematung untuk kepentingan diri - Antisipasi → membuat
- Denial → menolak atau sendiri rencana yang positif untuk
tidak mau menerima - Hipokondriasis → mengalihkan pada
- Isolasi → masa depan
realita keluhan fisik (somatic)
mengasingkan diri bila - Asteitisme → tidak terlalu
- Proyeksi → proyeksi - Introyeksi → menirukan atau stress kecewa bila mendapat
emosi tingkah laku/ memasukan perilaku, ide, ataupun objek
- Displacement → musibah, dan tidak gembira
kekurangannya pada objek dari luar ke dalam dirinya .Contoh :
memindahkan objek berlebihan bila mendapat
lain seorang anak menirukan perilaku dan
emosi/kemarahan pada kesenangan
- Distorsi → sikap/pikiran ideologi dari ayahnya
orang lain - Humor → membuat humor
aneh-aneh yang tidak - Pasif-agresif → permusuhan dengan cara
- Intelektualisasi → tanpa menyinggung dan
sesuai logika→ bisa diam-diam atau secara pasif menyerang
banyak bicara untuk menyakiti orang lain
berkembang jadi halusinasi orang lain
/ilusi memperlihatkan - Sublimasi → mengganti
- Regresi → bersikap kembali seperti anak- intelektualitasnya
dengan kegiatan yang
anak
- Represi → menghindari bermanfaat (positif)
- Fantasi schizoid → melamun konflik yang dihadapi - Supresi → ikhlas,
- Somatisasi → Keluhan fisik seluruh tubuh tanpa disadari melupakan kekecewaan
dengan penuh kesadaran
HOME
HOME
SEKSUAL DISORDER
HOME
Orgasmic disorders
Sexual Dysfunction • Female Orgasmic Disorder (Inhibited Female Orgasm)
• Male Orgasmic Disorder (Inhibited Male Orgasm):
sometimes called inhibited orgasm or retarded ejaculation,
a man achieves ejaculation during coitus with great
Sexual desire disorders difficulty
• Hypoactive Sexual Desire Disorder (HSDD); • Premature Ejaculation
• Persistently or recurrently deficient (or absent) sexual
fantasies and desire for sexual activity
Genito-pelvic pain / penetration disorder
• Sexual Aversion Disorder (SAD)
• Persistent or recurrent extreme aversion to, and • Dyspareunia: recurrent or persistent genital pain associated
avoidance of, all (or almost all) genital sexual contact with with sexual intercourse.
a sexual partner or by masturbation. • Vaginismus: involuntary muscle constriction of the outer
third of the vagina that interferes with penile insertion and
intercourse.
Sexual arousal disorders
Sexual dysfunction due to general medical condition
• Female Sexual Arousal Disorder (FSAD)
• Persistent or recurrent inability to attain, or to maintain
Substance-Induced Sexual Dysfunction
until completion of the sexual activity, an adequate
lubrication-swelling response of sexual excitement. • With impaired desire/With impaired arousal/With impaired
• Male Erectile Disorder orgasm/With sexual pain/With onset during intoxication
• Persistent or recurrent inability to attain, or to maintain
until completion of the sexual activity, an adequate
erection.
HOME
Diagnosis Karakteristik
Fetishisme Fantasi, nafsu, atau kepuasan seksual yang didapatkan dengan
melibatkan benda-benda tak hidup (misal: celana dalam wanita)
Frotteurisme Fantasi, nafsu, atau kepuasan seksual yang didapatkan apabila
bersentuhan atau bergesekan terhadap orang yang sedang dalam
kondisi tidak sadar
Masokisme Fantasi, nafsu, atau kepuasan seksual yang didapatkan apabila dirinya
(secara nyata, bukan pura-pura) dilecehkan, dipukuli, diikat, atau
mendapat tindakan lain yang menyakiti atau mempermalukan dirinya
Sadisme Fantasi, nafsu, atau kepuasan seksual yang didapatkan apabila dirinya
(secara nyata, bukan pura-pura) melecehkan, memukuli, mengikat,
atau melakukan tindakan lain yang menyakiti atau mempermalukan
pasangan seksualnya
Voyeourisme Fantasi, nafsu, atau kepuasan seksual yang didapatkan dengan
mengamati/ mengintip secara diam-diam orang lain yang sedang
telanjang atau melakukan aktivitas seksual
HOME
Diagnosis Karakteristik
Troilisme Fantasi, nafsu, atau kepuasan seksual yang didapatkan apabila
(=triolisme/ melihat pasangan seksualnya beraktivitas seksual dengan orang
threesome) lain
Necrofilia Obsesi untuk melakukan aktivitas/ hubungan seksual dengan
jenazah
Transvestisme Kenikmatan seksual yang berasal dari berdandan atau menyamar
dalam pakaian lawan jenis, dengan keinginan kuat untuk tampil
sebagai anggota lawan jenis.
Pedofilia Preferensi seksual terhadap anak-anak, biasanya pra pubertas atau
awal masa pubertas baik laki-laki maupun perempuan.
Erotomania suatu delusi dimana penderita percaya bahwa orang lain (seringkali
yang status sosialnya lebih tinggi) jatuh cinta pada penderita
Nymphomania dorongan untuk selalu mendapatkan kepuasan seksual (wanita)
HOME
Diagnosis Karakteristik
Judi Patologis Berjudi secara berulang yang menetap, seringkali meningkat meskipun ada konsekuensi social
yang merugikan seperti menjadi miskin. Harus dibedakan dengan judi untuk kesenangan, atau pada
gangguan manik.
Kleptomania Keinginan untuk selalu mengambil/mencuri benda-benda yang umumnya tidak berharga, dan
penderita merasakan kelegaan/kenikmatan setelah melakukan tindakan mencuri tersebut
Trikotilomania Keinginan untuk selalu mencabut rambut diri sendiri di mana tindakan tersebut menimbulkan
kelegaan. Paling sering mencabut rambut di bagian kepala, namun dapat juga di tempat lain seperti
alis, bulu mata, dll.
Piromania Keinginan untuk selalu menyalakan api tanpa motif yang jelas (tidak memberikan keuntungan), di
mana tindakan tersebut menimbulkan kelegaan pada diri penderita.
HOME
SLEEP DISORDER
HOME
DSM-IV-TR divides primary sleep disorders into:
Dyssomnias: disorders of quantity or timing of sleep
• Insomnia
• Hypersomnia
Parasomnias: abnormal behaviors during sleep or the transition between sleep and wakefulness.
• Sleep walking , night terror, nightmare
Klasifikasi insomnia
HOME
Kaplan & Sadock synopsis of psychiatry
HOME
Insomnia
According to severity:
Mild: almost every night, minimum According to form of presentation:
impairment of quality of life (QoL) Sleep onset/early insomnia (difficulty
Moderate: every night, moderate falling asleep)
impairment QoL with symptoms Sleep maintenance/middle insomnia
(irritability, anxiety, fatigue) (waking frequently)
Severe: every night, moderate End of sleep/late insomnia (waking too
impairment QoL with more severe early)
symptoms of irritability, anxiety, fatigue
HOME
HOME
Terapi farmakologis Insomnia
Sleep onset/early insomnia
• Benzodiazepine short acting (e.g: triazolam,
lorazepam, alprazolam, diazepam)
Sleep maintenance/middle insomnia
• Benzodiazepine long acting (e.g : flunazepam,
clonazepam, quazepam, estazolam)
End of sleep/late insomnia
• Trisiklik antidepresan
Narcolepsy
Etiology
• Narcolepsy is thought to result from genetic predisposition, abnormal
neurotransmitter functioning (hypocretin/orexin) and sensitivity, and
abnormal immune modulation
Clinical Manifestation
• Narcolepsy is characterized by the classic tetrad of excessive daytime
sleepiness (EDS), cataplexy, hypnagogic hallucinations, and sleep paralysis
Treatment
• The main focus of pharmacologic therapy for narcolepsy is symptomatic
treatment of excessive somnolence and cataplexy with central nervous system
(CNS) stimulants and antidepressants. Stimulants (eg, Methylphenidate,
Modafinil, Armodafinil) improve wakefulness, and antidepressants (eg,
clomipramine, fluoxetine, duloxetine, and venlafaxine) reduce cataplectic
attacks.
Hypersomnolence VS Narcolepsy
• Hypersomnolence and narcolepsy are similar with respect to the degree
of daytime sleepiness, age at onset, and stable course over time but can
be distinguished based on distinctive clinical and laboratory features.
Individuals with hypersomnolence typically have longer and less
disrupted nocturnal sleep, greater difficulty awakening, more persistent
daytime sleepiness (as opposed to more discrete "sleep attacks” in
narcolepsy), longer and less refreshing daytime sleep episodes, and little
or no dreaming during daytime naps.
• By contrast, individuals with narcolepsy have cataplexy and recurrent
intrusions of elements of REM sleep into the transition between sleep
and wakefulness (e.g., sleep-related hallucinations and sleep paralysis).
PSYCHOMOTOR DISORDER
HOME
HOME
Tic Disorder
• Merupakan gerakan motorik atau vokalisasi involunter, tiba-tiba, rekuren, tidak
berirama dan stereotipik (Kaplan)
• Tic disorder biasanya dialami sebagai suatu gerakan yang tidak dapat dilawan, akan
tetapi dalam waktu tertentu dapat ditekan
Klasifikasi Diagnosis Tic Disorder
• Provisional (Transient) Tic Disorder : Multiple motor dan/atau phonic tic dengan
durasi minimal 4 minggu, tetapi kurang dari 1 tahun
• Chronic Tic Disorder : Satu atau lebih motor atau phonic tic, tetapi tidak keduanya,
durasi lebih dari 1 tahun
• Tourette Disorder : Terdapat baik motor dan phonic tic selama lebih dari 1 tahun
GANGGUAN MAKAN
HOME
Diagnosis Karakteristik
HOME
GANGGUAN PSIKIATRI MASA
KANAK-KANAK
HOME
HOME
Gangguan perkembangan pervasif sebelum uisa 3 tahun
• Biasanya tidak jelas ada perkembangan normal sbelumnya, tetapi bila ada, kelainan perkembangan sudah A
menjadi jelas sebelum usia 3 tahun
Hendaya kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik (reciprocal social interaction)
U
• Kurang respon terhadap emosi orang lain T
• Kurang modulasi terhadap perilaku dalam konteks sosial
• Buruk dalam isyarat sosial I
• Kurang respon timbal balik sosio-emosional
Pola perilaku, minat, dan kegiatan yang terbatas, berulang, dan stereotipik
• Bersikap kaku dan rutin dalam kehidupan sehari-hari
• Kelekatan terhadap benda yang aneh khususnya benda yang tidak lunak
• Stereotipik terhadap minat maupun motoric
• Penolakan terhadap perubahan dari rutinitas atau detil lingkungan hidup pribadi
Semua tingkatan IQ dapat ditemukan, namun ¾ kasus terdapat retardasi mental HOME
AUTISME TAK KHAS
Kehilangan kemampuan yang sudah didapat (sebelum usia 10 tahun) minimal 2 dari kriteria di bawah ini
• Hendaya kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik (reciprocal social interaction)
• Pola perilaku, minat, dan kegiatan yang terbatas, berulang, dan stereotipik
• Hendaya kualitatif dalam komunikasi
Gangguan tidak disebabkan oleh gangguan spesifik kelainan perkembangan pervasif lainnya atau schizophrenia
Retardasi Mental
Ringan Sedang Berat Sangat Berat
Management
• FDA has approved two types of medications—stimulants and non-stimulants—to help reduce the symptoms of ADHD and improve
functioning in children as young as age 6.
• It may seem counterintuitive, but despite their name, stimulants, which contain various forms of methylphenidate and amphetamine,
actually have a calming effect on hyperactive children with ADHD. They are believed to increase brain levels of dopamine—a
neurotransmitter associated with motivation, attention, and movement.
• FDA has also approved three non-stimulants to treat the symptoms of ADHD: Strattera (atomoxetine), Intuniv (guanfacine), and Kapvay
(clonidine). These provide a useful alternative for children who do not tolerate stimulants well. Talk with your health care professional about
what medications may be best for your child.
• In addition to medication, some children with ADHD receive behavioral therapy to help manage symptoms and provide added coping skills
HOME
GANGGUAN PSIKIATRI POST
PARTUM
HOME
Post Partum Blues
Postpartum Psychosis
• Ibu menganggap bayinya tidak sempurna/cacat, kutukan, anak setan, dan sebagai
penolakan yang keras dari ibu terhadap bayinya
• Halusinasi atau delusi (+)
• Gejala dapat dimulai 2-3 hari pertama atau bahkan setelah 2 minggu
• Bisa terdapat usaha menyingkirkan/membunuh bayi
HOME