Professional Documents
Culture Documents
Identifying Corporate Culture, Management Skill, & Management Style
Identifying Corporate Culture, Management Skill, & Management Style
iman.bayu.adji@gmail.com 1
FACILITATOR
IMAN N. BAJUASIJADJI., MM., CBSCP., CPHR., CPLP., CG.
iman.bayu.adji@gmail.com 2
OBJECTIVES :
Globalization & Business Challenges
Core Competence & Intangible Assets
Corporate Culture & Organization Sustainable
Identifying Values & Behavior through Organizational Culture (using OCAI)
Values, Behavior & Management Skill
Aligning Management Skill & Dominant Culture
Identifying Management Skill (using MSAI)
Differences between Style & Behavior
Management Style
Identifying Management Style (using MSDT)
iman.bayu.adji@gmail.com 3
Peter Drucker*
iman.bayu.adji@gmail.com 4
BUSINESS ENVIRONMENT
GLOBALIZATION :
1. 1st Generation
2. 2nd Generation
3. 3rd Generation
iman.bayu.adji@gmail.com 5
1st Generation
iman.bayu.adji@gmail.com 6
2nd Generation
iman.bayu.adji@gmail.com 7
3rd Generation
iman.bayu.adji@gmail.com 8
Tujuan Utama Bisnis :
• Sustained Profitability
• Above-normal financial returns
iman.bayu.adji@gmail.com 10
Keunggulan Bersaing :
iman.bayu.adji@gmail.com 11
SUSTAINABLE COMPETITIVE ADVANTAGE
iman.bayu.adji@gmail.com 12
INTAGIBLE ASSETS
iman.bayu.adji@gmail.com 13
BEBERAPA INTAGIBLE ASSETS :
• Reputation
• Brand Equity
• Patent, Copy Right
• Distibution Channels
• Superior Employee
• Superior Corporate Culture
iman.bayu.adji@gmail.com 14
Five Forces Analysis
iman.bayu.adji@gmail.com 15
Lima Kondisi
iman.bayu.adji@gmail.com 16
Lima Kondisi
iman.bayu.adji@gmail.com 17
Lima Kondisi
iman.bayu.adji@gmail.com 18
Lima Kondisi
iman.bayu.adji@gmail.com 19
SIX Conditions
iman.bayu.adji@gmail.com 20
Diskusikan…
•Airlines,
•Retailing,
•Food distribution,
•Consumer Electronic sales, and
•Publishing
21
iman.bayu.adji@gmail.com
Perusahaan-2 yang mencetak keungtungan terbesar di
Amerika :
22
iman.bayu.adji@gmail.com
Perusahaan-Perusahaan Tersukses :
iman.bayu.adji@gmail.com 23
Pada hakekatnya, setiap perusahaan yang
memimpin, apakah perusahaannya besar atau kecil
sekalipun, mereka telah mengembangkan suatu
budaya yang khas yang dapat di identifikasi
dengan sangat jelas oleh karyawan-karyawan
mereka *
24
iman.bayu.adji@gmail.com
BSC ARCHITECTURE
MISSION
VALUE
VISION
STRATEGY
iman.bayu.adji@gmail.com 25
FAKTA-FAKTA DALAM BISNIS
iman.bayu.adji@gmail.com 26
USAHA UNTUK BANGKIT
iman.bayu.adji@gmail.com 27
USAHA UNTUK BANGKIT
iman.bayu.adji@gmail.com 28
Mengapa GAGAL ?
iman.bayu.adji@gmail.com 29
PENYEBAB :
iman.bayu.adji@gmail.com 30
DAMPAK BUDAYA
iman.bayu.adji@gmail.com 31
Apa itu BUDAYA:
32 iman.bayu.adji@gmail.com
What is Culture:
33 iman.bayu.adji@gmail.com
Culture/budaya sebagai sebuah konsep adalah
abstrak tetapi dalam bentuk behavioral/perilaku dan
sikap adalah sangat konkret
Schein, 2004
iman.bayu.adji@gmail.com 34
CERMINAN BUDAYA :
iman.bayu.adji@gmail.com 35
KARAKTERISTIK CULTURE
4.
1.
Patterning
Structural
or
Stability
Integration
3. Breadth 2. Depth
iman.bayu.adji@gmail.com 36
Structural • Culture implies some level of structural
stability in the group
Stability • Culture is hard to change
iman.bayu.adji@gmail.com 37
• once it has developed, it covers
Breadth all of a group’s functioning.
iman.bayu.adji@gmail.com 38
iman.bayu.adji@gmail.com 39
Tanpa Perubahan Culture, hanya tersisa sedikit
harapan dalam usaha meningkatkan kinerja
perusahaan
iman.bayu.adji@gmail.com 40
Menentukan CARA
Mengubah Culture menggunakan
OCAI
iman.bayu.adji@gmail.com 41
What is OCAI:
• Organizational Culture Assessment Instrument
• Dikembangkan oleh Professors Cameron & Quinn
• Berdasar pada framework Competing Values/Nilai2 yang Unggul
• Telah melalui berbagai penelitian dan tervalidasi
• Telah digunakan lebih dari 10,000 organization diseluruh dunia
42 iman.bayu.adji@gmail.com
4 Culture Types
43 iman.bayu.adji@gmail.com
• The Clan • The
Culture Adhocracy
Culture
A very friendly place
to work where A dynamic,
people share a lot of entrepreneurial,
themselves. It is and creative place
like an extended to work
family.
A results -
A very formalized oriented
and structured organization. The
place to work. major concern is
Procedures getting the job
govern what done. People are
people do. competitive and
goaloriented.
• The • The
Hierarchy Market
Culture Culture
iman.bayu.adji@gmail.com 44
Clan Culture
45 iman.bayu.adji@gmail.com
Adhocracy Culture
• External focus & flexibility
• Dynamic, entrepreneurial, creative
• Leader type: innovator, entrepreneur
46 iman.bayu.adji@gmail.com
Market Culture
47 iman.bayu.adji@gmail.com
Hierarchy Culture
48 iman.bayu.adji@gmail.com
Mengapa OCAI
49 iman.bayu.adji@gmail.com
6 dimension kunci dari culture :
1. Dominant characteristics
2. Organizational leadership
3. Management of employees
4. Organization glue
5. Strategic emphases
6. Criteria of success
50 iman.bayu.adji@gmail.com
Tahapan dalam mendiagnosa
Corporate Culture
51 iman.bayu.adji@gmail.com
Mulai Profiling dengan
menggunakan OCAI
52 iman.bayu.adji@gmail.com
MSAI
(Management Skill Asessment Instrument)
iman.bayu.adji@gmail.com 53
MSAI
iman.bayu.adji@gmail.com 54
MSAI
iman.bayu.adji@gmail.com 55
CULTURE & MANAGEMENT SKILL
iman.bayu.adji@gmail.com 56
MANAGEMENT SKILL
iman.bayu.adji@gmail.com 60
Adhocracy Skills
iman.bayu.adji@gmail.com 61
Market Skills
iman.bayu.adji@gmail.com 62
Hierarchy Skills
iman.bayu.adji@gmail.com 63
MSAI
iman.bayu.adji@gmail.com 64
iman.bayu.adji@gmail.com 65
iman.bayu.adji@gmail.com 66
iman.bayu.adji@gmail.com 67
Mulai Profiling dengan
menggunakan M S A I
68 iman.bayu.adji@gmail.com
MSDT
(Management Style Diagnostic Test)
iman.bayu.adji@gmail.com 69
Management Style Diagnostic Test (MSDT)
MSDT adalah tes untuk mengukur Gaya Management
iman.bayu.adji@gmail.com 70
Dari 3 pola tersebut dikembangkan menjadi 8 Gaya Kepemimpinan :
1. Deserter (D)
2. Autoctrat (A)
3. Compromiser (C)
4. Missionary (M)
5. Benecolent Autocrat (BA)
6. Developer (D)
7. Executive (E)
iman.bayu.adji@gmail.com 71
72
iman.bayu.adji@gmail.com
iman.bayu.adji@gmail.com 73
iman.bayu.adji@gmail.com 74
DESERTER
Pendekatan gaya manajemen tipe ini adalah suka mengabaikan masalah, cuci
tangan, tidak mau bertanggung jawab (laisser-faire). Tipe gaya ini mengabaikan
berbagai keterlibatan atau intervensi yang dapat menjadikan situasi dianggap sulit
atau rumit. Sikapnya selalu mencoba netral terhadap apa yang terjadi di
keseharian, mencari jalan untuk menghindar dari aturan yang dianggap
menyulitkan.
Polanya adalah mencoba tetap menyelaraskan antara atasan dan bawahan,
menghindari perubahan perencanaan.
Pola yang tampak secara manajerial adalah defensif, misalkan ada kebijakan yang
menyulitkan bawahan maka ia mengatakan saya hanya menjalankan perintah,
kebijakan dari atasan.
Bukan berarti pola seperti ini buruk, deserter hanya berupaya menjaga keadaan
status-quo dan menghindari perubahan drastis atau “guncangan dalam
manajemen”.
iman.bayu.adji@gmail.com 75
AUTOCRAT
Gaya seperti ini lebih perhatian hanya pada produktivitas dan hasil.
Skor tinggi dianggap sebagai manajer yang formal, memberikan tugas ke
bawahan berdasarkan instruksi dan mengawasi secara ketat proses yang terjadi.
Kesalahan tidak bisa ditolerir, penyimpangan harus dihindari… yang penting
jangan sampai salah dalam mengerjakan sesuatu.
Kebijakan adalah urusan atasan sementara bawahan cukup melaksanakan apa
yang harus dikerjakan tanpa ada alasan karena dianggap tidak perlu dan
membuang waktu. Gaya ini meminimalisir komunikasi, membatasi terhadap apa
yang perlu saja. Bawahan akan menganggap dingin atasan dengan gaya ini,
terutama bagi mereka yang membutuhkan lebih dari sekadar tugas yang harus
dikerjakan seperti dorongan akan pengakuan atau dukungan. Model pendekatan
pengendalian dan pengarahan dianggap kurang efektif, karena kaku, keras kepala
sehingga bawahan akan merasa tertekan.
iman.bayu.adji@gmail.com 76
COMPROMISER
iman.bayu.adji@gmail.com 77
MISSIONARY
Pendekatan gaya manajemen seperti ini adalah menggunakan unsur afektif
yang sangat kental.
Missionary berupaya mendorong situasi positif dalam manajemen dengan
memberikan kandungan sensitivitas, kepedulian dan hal-hal yang mungkin
dianggap penting untuk meningkatkan kinerja melalui sentuhan
emosi/perasaan.
Model manajerial seperti ini berupaya menjaga orang lain termasuk bawahan
pada situasi bahagia dalam situasi apapun.
Perilaku mendorong atau mengajak menunjukkan bagian penting dari gaya
yang ditunjukkan.
Mengapa dikatakan kurang efektif gaya manajemen seperti ini adalah karena
kurang ketersediaanya peluang konflik, berupaya tetap halus dalam bertindak
dan kesulitan untuk menolak atau berkata tidak, padahal banyak pekerjaan
perlu ketegasan dalam manajemen.
iman.bayu.adji@gmail.com 78
Bureucratic
Pendekatan gaya manajemen ini adalah prosedural,
berdasarkan aturan atau tata pelaksanaan, menerima dengan
tulus hirarki kewenangan dan menggunakan komunikasi sangat
formal dalam bersikap.
Skor yang tinggi berarti sistematik.
Fungsi dan peran birokrat akan sangat optimal pada situasi
yang terstruktur dengan pola prosedur yang jelas meskipun
dapat saja prosedur yang ada sebenarnya rumit, namun birokrat
akan tetap tenang menghadapi sistem yang ada. Birokrat
berpegang pada sistem, gaya manajemen seperti ini tampak
seperti otokrat, kaku dan dapat membosankan bagi orang-orang
yang fleksibel
iman.bayu.adji@gmail.com 79
BENEVOLENT AUTOCRATIC
Gaya ini dianggap efektif karena memberikan unsur komunikatif dalam
melakukan gaya otokratik.
Gaya ini masih mengandalkan instruksi dan intervensi.
Skor tinggi dapat dilihat sebagai guru dalam memberi tugas, dimaana dapat
memberikan instruksi dengan tidak mengesampingkan komunikasi kepada
bawahan secara lebih fleksibel.
Pola yang dilakukan memberikan kesediaan untuk bertanya, membantu
apabila ada hal yang dianggap salah atau menyimpang. Pola keseharian
terstruktur dalam menentukan target kerja, produktivitas dan memberi
perintah, tidak ragu memberikan hukuman namun bertindak adil dalam
menyikapinya.
Gaya ini dapat bekerjasama dengan baik namun menghindari hubungan
keterdekatan antar personal
iman.bayu.adji@gmail.com 80
DEVELOPER
Gaya manajemen developer adalah sisi efektif dari gaya missionary.
Tujuan dari gaya seperti ini adalah untuk bertindak secara profesional
tanpa mengesampingkan aspek emosi.
Bawahan diberikan kesempatan untuk memberikan ide, pandangan
atau peran lebih dari kebijakan yang ada untuk mengembangkan
potensi. Kontribusi diberikan dan perhatian untuk pengembangan pun
diperhatikan. Skor tinggi memiliki keyakinan optimis tentang individu
untuk bekerja dan menghasilkan.
Sifat pendekatan berupa kolegial, bawahan sebagai partner bukan
hanya sebagai “pembantu” dalam mengerjakan sesuatu.
Gaya seperti ini senang untuk berbagi pengetahuan dan keahlian dan
potensi bawahan dapat dioptimalkan
iman.bayu.adji@gmail.com 81
EXECUTIVE
Gaya ini dianggap efektif karena dapat mengelola dengan baik antara tugas
dan hubungan.
Model ini adalah sisi efektif dari gaya kompromis.
Pola yang dilakukan dapat mengintegrasikan antara tugas dan hubungan
dengan baik, mengelola dan memanfaatkan kedua aspek dengan sinergi
yang optimal. Pendekatan ini dapat dikatakan sebagai pendekatan
konsultatif, interaktif dan pemecah masalah.
Pendekatan ini memanfaatkan eksplorasi terhadap berbagai sumber daya,
keragaman informasi dan dapat memanfaatkan isu negatif menjadi
dorongan untuk hasil yang lebih optimal.
Gaya ini melibatkan tim dalam perencanaan dan mengambil kesimpulan.
Komunikasi dilakukan terhadap bawahan untuk meningkatkan kualitas
informasi yang dapat menjadikan keputusan lebih baik. Manajer dengan
gaya seperti ini dapat dianggap sebagai motivator karena terbuka dengan
berbagai hal baik yang mendukung atau menentang untuk mendapakan
komitmen bersama
iman.bayu.adji@gmail.com 82
iman.bayu.adji@gmail.com 83
PETUNJUK & INSTRUKSI TES
• Ada 64 pernyataan
• Waktu yang dibutuhkan 30 menit
• Tugas : memilih salah satu pernyataan (“A” atau “B”) yang diangap paling
sesuai dengan diri anda
• “Dari dua pernyataan yang diberikan, tentukan pernyataan mana yang
paling menggambarkan apa yang biasanya anda lakukan dalam pekerjaan
anda sehari-hari. Mungkin ada penyataan yang membingungkan diri anda,
misanya kedua-duanya sama-sama menggambarkan diri anda, maka anda
harus tetap menentukan pilihan “A” atau “B” yang dianggap lebih sesuai,
atau sebaliknya jika keduanya sama-sama tidak menggambarkan diri anda,
maka anda juga harus tetap memilih mana (“A” atau “B”) yang masih lebih
sesuai.
iman.bayu.adji@gmail.com 84
SKORING
• Jumlahkan huruf “A” dari setiap lajur horizontal kedalam kolom yang bertuliskan
A
• Jumlahkan huruf “B” dari setiap lajur vertikal kedalam kolom yang bertuliskan B
• Jumlahkan angka dalam kolom A, B dan koreksi. Tulis jumlah angka terebut ke
dalam kolom Jumlah
• Pindahkan angka dalam kolom jumlah kedalam kolom A-H yang ditulis di kiri
bawah.
• Isilah kotak-kotak dibawah tulisan TO, RO, E dan O dengan angka dalam kolom
A-H disebelah kiri.
• Tuliskan jumlah dari kolom TO, RO, E dan O didalam empat kotak yang terletak
paling bawah.
iman.bayu.adji@gmail.com 85
• Konversikan angka-angka tersebut berdasarkan tabel
iman.bayu.adji@gmail.com 86
B A A B A B A B
B A A B B B B B
A B A B A B A B
A B B B A B B B
A B A B B B A A
A B B A B B A B
B A A A A B A B
A A A A A A A A
A 4 2 4 2 4 3 5 8
B 3 4 2 5 3 7 2 6
KOREKSI 1 2 1 0 3 -1 0 -4
JUMLAH 8 8 7 7 10 9 7 10
87
iman.bayu.adji@gmail.com TO RO E O
JUMLAH 8 8 7 7 10 9 7 10
Ds -8- A
Mi -8- B
Au -7- C
Co -7- D
Bu -10- E
Dv -9- F
Ba -7- G
E -10- H
iman.bayu.adji@gmail.com 88
TO RO E O
Ds -8- A 8
Mi -8- B 8
Au -7- C 7
Co -7- D 7 7
Bu -10- E 10
Dv -9- F 9 9
Ba -7- G 7 7
E -10- H 10 10 10
31 34 36 8
89
iman.bayu.adji@gmail.com 0,6 2,4 3,6 0
Hasil konversi tabel diperoleh :
• To = 0,6
• Ro = 2,4
• E = 3,6
• O =0
iman.bayu.adji@gmail.com 90
To = 0,6 Ro = 2,4 diatas Ro = 3,6 diatas
dibawah 2 KESIMPULAN
2 2
91
iman.bayu.adji@gmail.com
TERIMA KASIH
iman.bayu.adji@gmail.com 92