Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Journal of Health Studies, Vol. 1, No.

2, September 2017: 197-212

TAFSIR AYAT AL-QUR’AN TEMA KEPERAWATAN,


KEBIDANAN DAN FAKTA ILMIAHNYA
Iwan Setiawan
Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Email: kangmas_iwanss@yahoo.co.id

Abstract: The Qur'an is the source of all sources in understanding


this life. In the world of health was discussed in the Qur'an, began
about the sperm to the moment people become senile. Of course
we as Muslims need to understand and study it with the latest
scientific findings. So we are more mantab over Islam that became
our religion. This research includes research of Library Research
by taking reference books that fit with the theme discussed. In this
study will be collected verses Al-Qur'an theme of nursing and
midwifery following interpretation of these verses and scientific
facts. Conclusion: The Qur'an is the ocean of knowledge. So
studying the Koran and being associated with themes in Nursing
and Midwifery is a necessity.

Keywords: verses of al-quran, nursing and obstetrics,


interpretation of health verses, scientific facts

Abstract: The Qur'an is the source of all sources in understanding


this life. In the world of health was discussed in the Qur'an, began
about the sperm to the moment people become senile. Of course
we as Muslims need to understand and study it with the latest
scientific findings. So we are more mantab over Islam that became
our religion. This research includes research of Library Research
by taking reference books that fit with the theme discussed. In this
study will be collected verses Al-Qur'an theme of nursing and
midwifery following interpretation of these verses and scientific
facts. Conclusion: The Qur'an is the ocean of knowledge. So
studying the Koran and being associated with themes in Nursing
and Midwifery is a necessity.

Keywords: verses of al-quran, nursing and obstetrics,


interpretation of health verses, scientific facts

Iwan Setiawan, Tafsir Ayat Al-Qur’an Tema Keperawatan….197


Journal of Health Studies, Vol. 1, No. 2, September 2017: 197-212

PENDAHULUAN karena bersumber dari wahyu ilahi dan


Mukjizat Nabi Muhammad SAW juga sumber ilmiah. Banyak referensi
salah satunya adalah Al-Qur’an, sebuah berkaitan dengan tema Islam dan
maha karya yang berisi beragam Ilmu kesehatan yang dapat menjadi sumber
dalam kehidupan. Banyak dari Al- dalam mempelajarinya. Yang minim
Quran yang berisi Ilmu Pengetahuan adalah buku yang khusus menghimpun
dan berangsur-angsur mulai terungkap Ayat Al-Quran dan Tafsirnya khusus
oleh penelitian ilmiah. Nilai-nilai dan berkaitan dengan tema kesehatan.
kemukjizatan Al-Qur’an ini sering Setelah membaca tafsirnya juga perlu
dipahami oleh para cerdik cendekia dipaparkan fakta ilmiah atas tafsir yang
daripada orang biasa (Kementrian dibaca.
Agama RI, Penciptaan Manusia, 2012) Universitas Aisyiyah Yogykarta
sehingga perlu disampaikan bukti-bukti khususnya Fakultas Ilmu Kesehatan
ilmiah kemujizatan Al-Quran ini perlu mengembangan Ilmu
kepada masyarakat luas. Keperawatan dan Kebidanan Islam
Sehingga diperlukan kajian-kajian sehingga dalam pembelajarannya akan
yang mengungkapkan segi menjelaskan temuan-temuan Ilmiah
kemukjizatan Al-Qur’an. Salah satu dalan dunia kesehatan yang tidak
yang populer adalah dengan bertentangan dengan Al-Qur’an.
menafsirkan Al-Qur’an dengan Sehingga Mata Kuliah di Universitas
penemuan-penemuan Ilmiah mutakhir. Aisyiyah Yogyakarta memiliki daya
Dikalangan Ahli Tafsir sering kekuatan dan inspirasi dari Al-Quran
menyebut dengan nama Tafsir Ilmi, yang merupakan salah satu sumber
atau penafsiran atas ayat Al-Quran paling otentik dalam Islam.
dengan Ilmu Pengetahuan yang telah
ada. Untuk itulah Tafsir Ilmi bisa METODE PENELITIAN
menjadi salah satu cara dalam Secara etimologi tafsir bisa
memahami ayat-ayat Al-Qur’an berarti Penjelasan, Pengungkapan, dan
berkaitan dengan tema Ilmu Menjabarkan kata yang samar. Adapun
Keperawatan dan Kebidanan. secara terminologi tafsir adalah
Salah satu kendala dalam penjelasan terhadap Kalamullah atau
mengaitkan/integrasi tema kesehatan menjelaskan lafadz-lafadz al-Qur’an
dengan Al-Quran ataupun Hadits dan pemahamannya. Ilmu tafsir
adalah minimnya referensi atau buku merupakan ilmu yang paling mulia dan
yang khusus menghimpun Ayat-Ayat paling tinggi kedudukannya, karena
Al-Quran tema kesehatan beserta pembahasannya berkaitan dengan
tafsirnya. Tentu akan membantu bila Kalamullah yang merupakan petunjuk
kita mencari ayat-ayat Al-Quran tema dan pembeda dari yang haq dan bathil.
kesehatan disertai dengan tafsirnya. Ilmu tafsir telah dikenal sejak zaman
Tentu tafsirnya berasal dari Rasulullah dan berkembang hingga di
Mufassir/Ulama Tafsir yang sudah zaman modern sekarang ini.
diakui keilmuannya. Jadi, Secara umum Ilmu tafsir
Dosen dan mahasiswa yang adalah ilmu yang bekerja untuk
mempelajari ilmu kesehatan yang mengetahui arti dan maksud dari ayat-
didasari dengan ayat Al-Quran tentu ayat al Qur’an. Pada waktu Nabi
akan memiliki dasar yang kokoh, Muhammad masih hidup, beliau sendiri

Iwan Setiawan, Tafsir Ayat Al-Qur’an Tema Keperawatan….198


Journal of Health Studies, Vol. 1, No. 2, September 2017: 197-212

yang menjelaskan apa maksud dari ayat dijadikan objek penafsiran bercorak
Al Qur’an, maka hadis Nabi disebut ‘ilmi ini adalah ayat-ayat yang
sebagai penjelasan dari al Qur’an. mengandung nilai-nilai ilmiah dan
Setelah Nabi wafat, para sahabat kauniyah (kealamaan). (Syihab,
berusaha menerangkan maksud al Quraish, Kaidah Tafsir: Syarat
Qur’an bersumber dari pemahaman Ketentuan dan Aturan yang Patut Anda
mereka terhadap keterangan nabi dan ketahui dalam Memahami Ayat-Ayat
dari suasana kebatinan saat itu. Pada Al-Quran, 2012)
masa dimana generasi sahabat sudah Tafsir ‘ilmi di bangun
tidak ada yang hidup, maka berdasarkan asumsi bahwa al-Qur’an
pemahaman al Qur’an dilakukan oleh mengandung berbagai macam ilmu,
para ulama, dengan interpretasi. Ketika baik yang sudah di temukan maupun
itulah tafsir tersusun sebagai ilmu. yang belum di temukan. Tafsir corak ini
Dalam penelitian ini penulis berangkat dari paradigma bahwa al-
menggunakan Tafsir ilmi, pengertian Qur’an disamping tidak bertentangan
Tafsir ‘ilmi adalah menafsirkan ayat- dengan akal sehat dan ilmu
ayat al-Qur’an berdasarkan pendekatan pengetahuan, al-Qur’an tidak hanya
ilmiah atau menggali kandungan al- memuat ilmu-ilmu agama atau segala
Qur’an berdasarkan teori-teori ilmu yang terkait dengan ibadah ritual, tetapi
pengetahuan. Ayat-ayat al-Qur’an yang juga memuat ilmu-ilmu duniawi,
di tafsirkan dalam corak tafsir ini termasuk hal-hal mengenai teori-teori
adalah ayat-ayat kauniyah (kealaman). ilmu pengetahuan.
Tafsir ‘ilmi atau scientific exegies dalah
corak penafsiran al-Qur’an yang Tafsir Ilmi dan Fakta Ilmiah bidang
menggunakan penedekatan teori-teori Ilmu Keperawatan tentang Lanjut
ilmiah untuk menjelaskan ayat-ayat al- Usia
Qur’an. Di maksudkan untuk menggali Dalam dunia kedokteran hal-hal
teori-teori ilmiah dan pemikiran yang berkaitan dengan fase lanjut usia
filosofis dari ayat-ayat al-Qur’an juga dikenal dengan istilah geriatri dan
di maksudkan untuk justifikasi dan gerontologi. Menurut UU
mengkompromikan teori-teori ilmu Kesejahteraan Lanjut Usia (UU No
pengetahuan dengan al-Qur’an serta 13/1998) pasal 1 ayat 1: Kesejahteraan
bertujuan untuk mendeduksikan teori- adalah suatu tata kehidupan dan
teori ilmu pengetahuan dari ayat-ayat penghidupan sosial baik material
al-Qur’an itu sendiri. maupun spiritual yang diliputi oleh rasa
Menurut Yusuf al-Qardhawi tafsir keselamatan, kesusilaan, dan
bi al-‘ilmi adalah penafsiran yang ketenteraman lahir batin yang
menggunakan perangkat ilmu-ilmu memungkinkan bagi setiap warga
kontemporer, realita-realita dan negara untuk mengadakan pemenuhan
teorinya untuk menjelaskan sasaran dari kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial
makna al-Quran. Berdasarkan beberapa yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga,
definisi di atas dapat kita pahami bahwa serta masyarakat dengan menjunjung
tafsir ‘ilmi adalah penafsiran al-Quran tinggi hak dan kewajiban asasi manusia
dengan pendekatan ilmu pengetahuan. sesuai dengan Pancasila.
Dari definisi ini kita juga mengetahui Pada ayat 2 disebutkan, lanjut
bahwa ayat-ayat al-Quran yang usia adalah seseorang yang telah

Iwan Setiawan, Tafsir Ayat Al-Qur’an Tema Keperawatan….199


Journal of Health Studies, Vol. 1, No. 2, September 2017: 197-212

mencapai usia 60 (enam puluh) tahun dibiarkan hidup) supaya kamu sampai
ke atas. Mereka dibagi ke dalam dua kepada masa (dewasa), kemudian
kategori, yaitu lanjut usia potensial (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai
(ayat 3) dan lanjut usia tidak potensial tua, di antara kamu ada yang
(ayat 4). Lanjut usia potensial adalah diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat
lanjut usia yang masih mampu demikian) supaya kamu sampai kepada
melakukan pekerjaan dan kegiatan yang ajal yang ditentukan dan supaya kamu
dapat menghasilkan barang dan jasa. memahami(nya). (QS. Gafir/40: 67)
Sedangkan lanjut usia tidak potensial Dalam perjalanan hidup manusia
adalah lanjut usia yang tidak berdaya sejak masa konsepsi, lahir, tumbuh, dan
mencari nafkah sehingga hidupnya berkembang hingga masa usia lanjut –
tergantung pada bantuan orang lain. jika tidak diwafatkan sebelum masa itu
Bagi lanjut usia tidak potensial – mengikuti pola-pola fase
(ayat 7) pemerintah dan masyarakat pertumbuhan dan perkembangan
mengupayakan perlindungan sosial dengan karakteristik masing-masing.
sebagai kemudahan pelayanan agar Sejak masa baligh (dewasa) tingkat
lansia dapat mewujudkan dan kekuatan organ-organ tubuh secara
menikmati taraf hidup yang wajar. keseluruhan mencapai puncaknya
Selanjutnya pada ayat 9 disebutkan kemudian setelah melewati paruh baya
bahwa pemeliharaan taraf kesejahteraan (middle age) masa keperkasaan itu
sosial adalah upaya perlindungan dan secara berangsur-angsur menurun.
pelayanan yang bersifat terus menerus Bersamaan dengan penurunan itu pula
agar lanjut usia dapat mewujudkan dan banyak masalah yang mungkin timbul
menikmati taraf hidup yang wajar. dalam kehidupan usia lanjut dan mudah
Fase usia lanjut dalam dikenali.
perkembangan manusia adalah fase Keinginan untuk tetap berprestasi
penurunan dari puncak keperkasaan di masa tua adalah harapan setiap insan,
manusia. Dari bayi berkembang menuju baik individu itu sendiri maupun
puncak kedewasaan dengan kekuatan keluarga dan kerabatnya. Namun
fisik yang prima, lalu menurun sebagai demikian, tidak setiap harapan dapat
kakek/nenek (usia lanjut). Hal ini dapat diwujudkan dengan mulus. Harapan
dipahami dari perjalanan hidup manusia yang demikian pernah dikemukakan
sebagaimana digambarkan dalam surat oleh seorang Gerontolog dari Amerika
Gafir/40: 67 berikut: yang menyatakan, “Not only add years
‫اب ث ُ َّم ِمن‬ ٖ ‫ُه َو ٱلَّذِي َخ َل َق ُكم ِمن ت ُ َر‬ to life, but also life to years” yakni,

‫نُّ ۡطفَ ٖة ث ُ َّم ِم ۡن َعلَقَ ٖة ث ُ َّم يُ ۡخ ِر ُج ُك ۡم ِط ۡف اٗل‬


jangan hanya menambah tahun pada
kehidupan, tetapi juga menambah
‫وخ ۚا‬
‫شيُ ا‬ ُ ْ‫شدَّ ُك ۡم ث ُ َّم ِلت َ ُكونُوا‬ُ َ ‫ث ُ َّم ِلت َ ۡبلُغُ ٓواْ أ‬ kehidupan pada tahun-tahun itu.
ْ‫َو ِمن ُكم َّمن يُت َ َوفَّ ٰى ِمن قَ ۡب ُۖ ُل َو ِلت َ ۡبلُغُ ٓوا‬
Dengan berkurangnya malnutrisi
dan penyakit infeksi karena
٧٦ َ‫س امى َولَ َعلَّ ُك ۡم ت َعۡ ِقلُون‬ َ ‫أ َ َج اٗل ُّم‬ peningkatan sosio-ekonomi sehingga
standar hidup menjadi lebih baik, serta
Dialah yang menciptakan kamu dari
dengan adanya kemajuan ilmu dan
tanah kemudian dari setetes mani,
teknologi, termasuk teknologi
sesudah itu dari segumpal darah,
kedokteran, maka umur harapan hidup
kemudian dilahirkannya kamu sebagai
manusia menjadi lebih panjang dan
seorang anak, kemudian (kamu

Iwan Setiawan, Tafsir Ayat Al-Qur’an Tema Keperawatan….200


Journal of Health Studies, Vol. 1, No. 2, September 2017: 197-212

umur rata-rata penduduk menjadi lebih merujuk kepada Siti Sarah, istri Nabi
tua. Tetapi, menambah panjang umur Ibrahim (Hud/11: 72), istri Nabi Luth
tanpa peningkatan kualitas hidup (asy-Syu’ara/26: 171 dan as-Safat/37:
tentunya tidak cukup, karena hanya 135), dan merujuk kepada istri Nabi
akan menambah panjang penderitaan Ibrahim yang sudah tua dan mandul
bagi individu tersebut maupun keluarga (az-Zariyat/51: 29).
dan masyarakat, baik ditinjau dari segi Sementara itu, ungkapan arzal al-
budaya, sosial, maupun ekonomi. Nabi ‘umur (atau tala al-‘umur) digunakan
Muhammad Shallallahu ‘alaihi dalam al-Quran surat an-Nahl/16: 70
wasallam bersabda: (usia yang tua renta) dan al-Hajj/22: 5
ُُ‫سنَ َع َمله‬ َ
ُ ‫( َخي ُْر ُك ْم َم ْن طا َل‬usia yang sangat tua/pikun), serta surat
ُ ‫ع ْم ُرهُ َو َح‬
44 (usia yang panjang
‫ع َملُه ُ (رواه‬َ ‫سا َء‬
َ ‫ع ْم ُرهُ َو‬ َ ‫ َوش َُّر ُك ْم َم ْن‬al-Anbiya’/21:
ُ ‫طا َل‬ sebagai nikmat di dunia) dan al-
)‫ البخري‬Qasas/28: 45 (umur panjang).
Sebaik-baik kamu adalah orang yang
panjang umurnya dan baik amal
perbuatannya, dan seburuk-buruk kamu ‫ت‬ ِ َ‫م َو َكان‬ٞ َ‫غ ٰل‬ ُ ‫ب أَنَّ ٰى َي ُك‬
ُ ‫ون ِلي‬ ِ ‫قَا َل َر‬
buruk amal perbuatannya. (HR. ‫عاقِ ارا َوقَ ۡد بَلَغتُ ِمنَ ٱل ِكبَ ِر‬
adalah yang panjang umurnya dan ۡ ۡ َ ‫ٱمۡ َرأَتِي‬
Bukhari) ٨ ‫ِعتِ ايا‬
Dalam al-Quran istilah yang Zakaria berkata: "Ya Tuhanku,
digunakan berkaitan dengan fase lanjut bagaimana akan ada anak bagiku,
usia bagi manusia adalah: al-kibar, asy- padahal isteriku adalah seorang yang
syuyukh (asy-syaikh), al-‘ajuz, talal mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya
arzal al-‘umur. Al-kibar berasal dari sudah mencapai umur yang sangat tua"
‘kabira, yakbaru, kibar, dan makbir’ (QS. Maryam/19: 8)
bermakna telah tua umurnya (ta’ana di
as-sinn), digunakan untuk manusia dan Tafsir al-Misbah menjelaskan
hewan melata (dawabb). Kata al-kibar bahwa tentang kalimat yang dipakai
dijumpai dalam surat al-Baqarah/2: Nabi Zakaria ketika menyampaikan isi
266, Ali Imran/3: 40, Ibrahim/14: 39, hatinya, “usia lanjut telah mencapaiku,
al-Hijr/15: 54, al-Isra/17: 23, dan istriku pun seorang perempuan
Maryam/19: 8. Sedangkan kata asy- mandul.” Beliau menuding dirinya
syaikh menurut al-Qamus al-Muhit terlebih dahulu sebagai penyebab tak
diartikan sebagai orang yang telah memperoleh anak, baru kemudian
nyata tuanya, yaitu dari usia 50 tahun menunjuk istrinya. Selain itu tentang
sampai dengan 80 tahun atau sampai usia lanjut, Nabi Zakaria dengan tepat
akhir hayatnya. Jamaknya adalah menggambarkan kedatanagan usia tua,
syuyukh, syiyukh, asyyakh, syiyakhah, yaitu usia yang menemui atau
syikhah, syikhan, masyakhah, mencapainya, karena tak seorang pun
masyyukha, dan masyayikh. (HAMKA, ingin menemui ketuaan, tetapi tidak
Tafsir Al Azhar,2004) seorang juga dapat mengelak dari
Adapun kata al-‘ajuz bermakna ketuaan.
perempuan yang usianya telah lanjut Selanjutnya ayat berikut ini
(al-mar’ah al-kabirah), tetapi tidak menjelaskan bahwa pengulangan
lazim digunakan kata al-‘ajuzah kalimat yang disebut Nabi Zakaria
(dengan ta’ marbutah). Kata ini

Iwan Setiawan, Tafsir Ayat Al-Qur’an Tema Keperawatan….201


Journal of Health Studies, Vol. 1, No. 2, September 2017: 197-212

bukanlah berarti keraguan atas kabar sempurna kebutuhan yang menjadi


gembira tersebut (akan dikaruniai tanggungannya. Karena tidak seorang
anak), melainkan sebagai bentuk pun yang dapat memenuhi kebutuhan
keheranan dan kegembiraan, sama seorang perempuan lahir dan batin yang
halnya dengan kita selalu ingin dapat mengantarnya menjadi ibu
mendengar berulang-ulang kalimat kecuali suami, maka suami dinamai
yang menggembirakan. Beliau ingin ba’l. Ucapan Sarah tersebut
segera janji Allah Subnahu wata’ala menunjukkan betapa beliau sangat
dapat terlaksana dalam kenyataan yang menghormati suaminya dan
dihadapi (yaitu istrinya yang mandul menampakkannya di hadapan para
dan dirinya yang tua), agar hatinya tamunya. Saat itu Nabi Ibrahim
menjadi tenang. Kata ‘itiyya dari ‘ata- diperkirakan berusia 120 tahun,
ya’tu yakni mencapai puncak, sementara sarah 99 tahun. Tentang usia
maksudnya usia lanjut. Saat itu Nabi persih para tokoh dalam al-Quran
Zakaria diperkirakan berusia 120 tahun tersebut, tak ada kesepakatan mufassir,
dan istrinya 98 tahun. Al-Alusi juga hanya berdasarkan kebiasaan (al-‘urf
menyebut angka yang sama tentang al-‘adah).
usia mereka, sementara al-Baidawi ‫َب‬َ ‫ۡٱل َحمۡ دُ ِللَّ ِه ٱلَّذِي َوه‬
‫ِلي َعلَى ۡٱل ِكبَ ِر إِ ۡس ٰ َم ِعي َل‬
menyebut usia Nabi Zakaria 99 tahun
dan istrinya 98 tahun. (Hasan A, Tafsir
Al Furqan, 1984)
Ayat yang berkenaan dengan
‫َر ِبي‬ ‫ِإ َّن‬ َ‫َو ِإ ۡس ٰ َح ۚق‬
Nabi Ibrahim dan istrinya yang telah ٩٣ ‫س ِمي ُع ٱلدُّ َعا ٓ ِء‬ َ َ‫ل‬
mencapai usia lanjut dapat dilihat Segala puji bagi Allah yang telah
dalam al-Quran, antara lain surat menganugerahkan kepadaku di hari
Hud/11: 72 : tua(ku) Ismail dan Ishaq.
ٞ ‫قَالَ ۡت ٰيَ َو ۡيلَت َ ٰ ٓى َءأ َ ِلد ُ َوأَن َ۠ا َع ُج‬
‫وز َو ٰ َهذَا‬ Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar
Maha Mendengar (memperkenankan)
‫يب‬ٞ ‫َبعۡ ِلي ش َۡي ًخ ُۖا إِ َّن ٰ َهذَا لَش َۡي ٌء َع ِج‬ doa. (QS. Ibrahim/14: 39)
٦٧ ‫ت ٱمۡ َرأَت ُ ۥهُ ِفي‬ ِ َ‫فَأ َ ۡقبَل‬
Isterinya berkata:
mengherankan, apakah aku akan
"Sungguh ‫ص َّك ۡت َو ۡج َه َها‬
َ َ‫ص َّر ٖة ف‬
َ
melahirkan anak padahal aku adalah ‫يم‬ٞ ‫وز َع ِق‬ ٌ ‫َوقَالَ ۡت َع ُج‬
seorang perempuan tua, dan ini
suamikupun dalam keadaan yang sudah
٧٣
Kemudian isterinya datang memekik
tua pula?. Sesungguhnya ini benar-
lalu menepuk mukanya sendiri seraya
benar suatu yang sangat aneh". (QS.
berkata: "(Aku adalah) seorang
Hud/11: 72)
perempuan tua yang mandul". (QS.
adz-Dzariyat/51: 29)
Ayat di atas dan kedua ayat
berikut ini bercerita tentang Sarah, istri
Beberapa masalah yang timbul
Nabi Ibrahim yang saat itu sudah tua,
bagi manusia lanjut usia berikut ini
mendengar berita bahwa beliau akan
tidak berdiri sendiri tetapi saling
mendapat putera, yaitu Ishaq. Kata ba’li
berhubungan bahkan dalam banyak hal
berarti suamiku terambil dari kata ba’l
saling memengaruhi.
yaitu seseorang yang menangani secara

Iwan Setiawan, Tafsir Ayat Al-Qur’an Tema Keperawatan….202


Journal of Health Studies, Vol. 1, No. 2, September 2017: 197-212

Masalah Fisik Quraish Shihab menjelaskan


Tak dapat diingkari bahwa bahwa Allah Subnahu wata’ala
proses penuaan membawa konsekuensi menciptakan manusia dari keadaan
pada penurunan fungsi-fungsu fisik. lemah, yakni setetes sperma yang
Berbagai organ tubuh mengalami bertemu dengan indung telur, lalu tahap
degeneratif, kulit mulai keriput, gigi demi tahap meningkat kepada tahap
mulai tanggal satu persatu, berbagai bayi, kanak-kanak dan remaja,
alat indera sudah mulai tak berfungsi memiliki kekuatan sehingga menjadi
baik, dan munkgin berbagai penyakit dewasa dan sempurna umur, masa ini
khas mulai muncul. Pada fase ini berlangsung cukup lama, kemudian
manusia kembali ke posisi lemah setelah melewati usia kematangan dan
sebagaimana ketika periode awal menyandang kekuatan, lalu menderita
kehidupannya. Sejak manusia lahir kelemahan kembali dengan hilangnya
hingga hari tuanya ada tiga fase utama sejumlah potensi. Inilah tahapan hidup
dalam perkembangan hidup mereka manusia secara umum, apapun yang
yang membentuk kurva normal, fase dialami manusia menurut kadar
bayi, dewasa, dan usia lanjut. Masa kekuatan dan kelemahan masing-
bayi adalah masa lemah, masa dewasa masing, semua akan kembali kepada
adalah masa perkasa, dan masa tua Allah Subnahu wata’ala.
kembali pada masa lemah. Istilah yang Setelah puncak kedewasaan yang
digunakan al-Quran untuk menunjuk mempresentasikan kekuatan fisik, akal,
pada kondisi kembali ke titik lemah dan kejiwaan berlalu, maka muncul
seperti di awal kehidupan adalah fase lain ketika manusia kembali sangat
yuraddu (“...yuraddu ila arzalil lemah akibat dari usia lanjut (pikun)
‘umur...”) terdapat dalam surat an- sehingga dalam banyak hal mirip apa
Nahl/16: 70 dan al-Hajj/22: 5. Lebih yang terjadi pada masa bayi. Kerusakan
jelas lagi apa yang diungkapkan oleh yang terjadi pada sel-sel tubuh akibat
al-Quran surat Rum/30: 54 tentang tiga proses penuaan secara biologis
fase; lemah, kuat, dan kembali lemah menyebabkan fungsi organ-organ tubuh
lagi (seperti kurva normal) sebagai menurun dan lemah. Tanda-tanda
berikut: perubahan yang terjadi secara fisik pada
‫ف ث ُ َّم‬
ٖ ۡ‫ضع‬ َ ‫۞ٱللَّهُ ٱلَّذِي َخلَقَ ُكم ِمن‬ usia lanjut sangat mudah dikenali,
mulai dari perubahan tampilan fisik
‫ف قُ َّو اة ث ُ َّم َج َع َل‬ ٖ ۡ‫ضع‬ َ ‫َج َع َل ِم ۢن بَعۡ ِد‬ seperti rambut beruban, keriput di kulit,
ۚ
‫ضعۡ افا َوش َۡي َب اة َي ۡخلُ ُق َما‬ َ ‫ِم ۢن َبعۡ ِد قُ َّو ٖة‬ gaya bicara, perilaku khas dalam

ُ ‫شا ٓ ۚ ُء َو ُه َو ۡٱل َع ِلي ُم ۡٱلقَد‬


mengindra, sampai pada aktivitas atau
٤٥ ‫ِير‬ َ ‫َي‬ gerakan dan kecepatan (speed) dalam
Allah, Dialah yang menciptakan kamu memberi respon terhadap suatu hal.
dari keadaan lemah, kemudian Dia Mobilitas menjadi sangat lamban dan
menjadikan (kamu) sesudah keadaan banyak pekerjaan yang tak lagi mampu
lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia dilakukan. (Shihab,Quraish, Al-Quran
menjadikan (kamu) sesudah kuat itu dan Maknanya,2013)
lemah (kembali) dan beruban. Dia Masalah lain yang juga muncul
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya berkaitan dengan faktor fisiologis
dan Dialah Yang Maha Mengetahui adalah kenyataan menurunnya fungsi-
lagi Maha Kuasa (Q.S Ruum 30:54) fungsi seksual. Pada wanita, alat

Iwan Setiawan, Tafsir Ayat Al-Qur’an Tema Keperawatan….203


Journal of Health Studies, Vol. 1, No. 2, September 2017: 197-212

reproduksinya tidak lagi berfungsi obat dan alkohol, penyakit stroke


dengan baik yang ditandai oleh (syaraf), serta gangguan jiwa terutama
terhentinya haid (menopause), bahkan depresi dan kecemasan. Juga terdapat
libidonya pun semakin menurun sejalan potensi mengidap osteomalasia,
dengan pertambahan usia yang semakin dementia, penyakit alzheimer, katarak,
renta sehingga keinginan untuk kawin dan otosklerosis. Beberapa penyakit
juga pupus. Al-Quran mengindikasikan yang frekuensinya lebih tinggi dari usia
hal ini dalam surat an-Nur/24: 60 muda antara lain osteoartritis, artritis
reumatoid, penyakit keganasan,
‫سا ٓ ِء ٰٱلَّتِي ََل‬ َ ِ‫َو ۡٱلقَ ٰ َو ِعدُ ِمنَ ٱلن‬ penyakit parkinson, dan gangguan
pembuluh darah otak (cerebro-vascular
‫س َعلَ ۡي ِه َّن ُجنَا ٌح‬ َ ‫احا فَلَ ۡي‬ ‫َي ۡر ُجونَ نِ َك ا‬ disease/CVD). Beberapa penyakit lain
‫ت‬ ِ ۢ ‫ضعۡ نَ ِث َيا َب ُه َّن غ َۡي َر ُمت َ َب ِر ٰ َج‬ َ ‫أَن َي‬ yang menimbulkan masalah pada

ُ‫ر لَّ ُه َّۗ َّن َوٱللَّه‬ٞ ‫ِب ِزين ٖ َُۖة َوأَن يَ ۡست َعۡ ِف ۡفنَ خ َۡي‬
kelompok usia lanjut misalnya diabetes
militus, hipertensi, penyakit infeksi,
٧٦ ‫يم‬ٞ ‫س ِمي ٌع َع ِل‬ َ bronkopneumonia,
obstruksi menahun,
penyakit paru
tuberkolosis,
Dan perempuan-perempuan tua yang
fraktur, dan lain-lain.
telah terhenti (dari haid dan
Pikun
mengandung) yang tiada ingin kawin
Masalah psikologis yang
(lagi), tiadalah atas mereka dosa
muncul pada usia lanjut dapat
menanggalkan pakaian mereka dengan
diakibatkan dua hal. Pertama, masalah
tidak (bermaksud) menampakkan
internal akibat penurunan berbagai
perhiasan, dan berlaku sopan adalah
fungsi fisik karena proses penuaan dan
lebih baik bagi mereka. Dan Allah
kerentanan terhadap penyakit
Maha Mendengar lagi Maha Bijaksana
degeneratif. Hal ini sejatinya sesuatu
(Q.S An-Nuur 24:60)
yang tidak diharapkan terjadi tetapi
Kondisi-kondisi seperti disebut-
kenyataannya tak dapat ditolak
kan di atas oleh para lansia yang
sehingga menimbulkan konflik batin.
menyadari dan menerima kodrat
Dan kedua, masalah eksternal dari
(sunnatullah) boleh jadi tidak menjadi
lingkungan, baik lingkungan sosial di
masalah besar yang sangat mengganggu
sekitar mereka berada maupun
bagi kelangsungan dan kualitas
lingkungan alam atau instrumental yang
hidupnya. Akan tetapi sebaliknya yang
tak sesuai atau tak bersahabat dengan
terjadi, sulit menerima kenyataan, maka
kondisi pada usia lanjut. Persoalan-
boleh jadi memunculkan berbagai
persoalan psikologis ini sejatinya
persoalan baru menyangkut kejiwaan,
sangat berkaitan dengan kepribadian.
kesehatan fisik, hubungan
Ada lansia (manula) yang mudah
interpersonal, dan akselerasi pada
menyesuaikan dirinya dengan berbagai
kepikunan.
perubahan yang terjadi, dan ada pula
Masalah penyakit pada manusia
yang memerlukan waktu cukup lama,
lanjut usia, selain karena proses
atau bahkan tidak bisa sama sekali.
fisiologis yang menuju ke arah
Masalah psikologis yang
degeneratif, juga banyak ditemukan
bersifat internal dan paling spesifik
antara lain infeksi, jantung, dan
adalah menurunnya kemampuan
pembuluh darah, penyakit metabolik
memori (daya ingat). Banyak informasi
(osteoporosis) kurang gizi, penggunaan

Iwan Setiawan, Tafsir Ayat Al-Qur’an Tema Keperawatan….204


Journal of Health Studies, Vol. 1, No. 2, September 2017: 197-212

yang pernah disimpan (encoding) di pernah diketahuinya, lalu sesudah itu


dalam gudang memori tidak lagi dapat dia pun akan mati.
diingat kembali dengan baik, kecuali َ‫كنتُم في ر ۡيب من‬
ِ ٖ َ ِ ۡ ُ ‫اس ِإن‬ ُ َّ‫ٰ ٓيَأَيُّ َها ٱلن‬
ٖ ‫ث فَإِنَّا َخلَ ۡق ٰنَ ُكم ِمن ت ُ َر‬ ِ ۡ‫ۡٱلبَع‬
peristiwa-peristiwa yang amat sangat
berkesan atau traumatik. Al-Quran ‫اب ث ُ َّم ِمن‬
dengan sangat cermat mengidentifikasi ‫ضغَة‬
kaitan antara usia lanjut dengan
ٖ ۡ ‫نُّ ۡطفَ ٖة ث ُ َّم ِم ۡن َعلَقَ ٖة ث ُ َّم ِمن ُّم‬
masalah daya ingat ini dalam dua ayat, ‫ر‬ ُّ ‫ُّمخَلَّقَ ٖة َوغ َۡي ِر ُمخَلَّقَ ٖة ِلنُ َب ِينَ لَ ُك ۡۚم َونُ ِق‬
masing-masing surat an-Nahl/16: 70 ‫ى أَجل‬
ٖ َ ٓ ٰ َ‫شا ٓ ُء إِل‬
َ ‫ن‬
َ ‫ا‬ ‫م‬
َ ‫ام‬
ِ ‫ح‬
َ ‫ر‬ ۡ َ ‫فِي ۡٱۡل‬
dan al-Hajj/22: 5 berikut ini:
QS. an-Nahl/16: 70 ْ‫س امى ث ُ َّم نُ ۡخ ِر ُج ُك ۡم ِط ۡف اٗل ث ُ َّم ِلت َ ۡبلُغُ ٓوا‬ َ ‫ُّم‬
‫َوٱللَّهُ َخلَ َق ُك ۡم ث ُ َّم يَت َ َوفَّ ٰى ُك ۡۚم َو ِمن ُكم َّمن‬ ‫شدَّ ُك ُۡۖم َو ِمن ُكم َّمن يُت َ َوفَّ ٰى َو ِمن ُكم َّمن‬ ُ َ‫أ‬
‫يُ َردُّ ِإلَ ٰ ٓى أ َ ۡرذَ ِل ۡٱلعُ ُم ِر ِل َك ۡي ََل يَعۡ لَ َم‬ ‫يُ َردُّ ِإلَ ٰ ٓى أ َ ۡرذَ ِل ۡٱلعُ ُم ِر ِل َك ۡي َٗل يَعۡ لَ َم ِم ۢن‬
٦٦ ‫ِير‬ ٞ ‫يم قَد‬ٞ ‫َبعۡ دَ ِع ۡل ٖم ش َۡي ۚا ِإ َّن ٱللَّهَ َع ِل‬ ِ ‫َبعۡ ِد ِع ۡل ٖم ش َۡي ۚا َوت َ َرٱ ۡٱۡل َ ۡر َ ه‬
‫َامدَ اة‬
Allah menciptakan kamu, kemudian ۡ ‫فَإِذَآ أَنزَ ۡلنَا َعلَ ۡي َها ۡٱل َما ٓ َء‬
‫ٱهت َ َّز ۡت‬
mewafatkan kamu; dan di antara kamu
َ
ada yang dikembalikan kepada umur ٤ ‫يج‬ ٖ ‫َو َربَ ۡت َوأ ۢنبَت َ ۡت ِمن ُك ِل زَ ۡو ۢجِ بَ ِه‬
yang paling lemah (pikun), supaya dia Hai manusia, jika kamu dalam
tidak mengetahui lagi sesuatupun yang keraguan tentang kebangkitan (dari
pernah diketahuinya. Sesungguhnya kubur), maka (ketahuilah)
Allah Maha Mengetahui lagi Maha sesungguhnya Kami telah menjadikan
Kuasa (Q.S An-Nahl 16:70) kamu dari tanah, kemudian dari setetes
mani, kemudian dari segumpal darah,
Ayat ini menceritakan bahwa kemudian dari segumpal daging yang
manusia diciptakan sendiri oleh Allah sempurna kejadiannya dan yang tidak
Subnahu wata’ala dari tiada, kemudian sempurna, agar Kami jelaskan kepada
melalui pertemuan sperma dan ovum kamu dan Kami tetapkan dalam rahim,
manusia lahir dan berpotensi tumbuh apa yang Kami kehendaki sampai
berkembang kemudian mematikan waktu yang sudah ditentukan, kemudian
manusia dengan bermacam-macam cara Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
dan dalam bilangan usia yang berbeda- kemudian (dengan berangsur-angsur)
beda. Ada yang dimatikan saat kanak- kamu sampailah kepada kedewasaan,
kanak, remaja, dewasa, dan dalam dan di antara kamu ada yang
keadaan tua; atau ada yang diberi diwafatkan dan (adapula) di antara
kekuatan lahir dan batin sehingga kamu yang dipanjangkan umurnya
terpelihara jasmani dan akalnya, dan sampai pikun, supaya dia tidak
ada pula yang dikembalikan oleh Allah mengetahui lagi sesuatupun yang
Subnahu wata’ala dengan sangat dahulunya telah diketahuinya. Dan
mudah kepada umur yang paling lemah, kamu lihat bumi ini kering, kemudian
yakni secara berangsur-angsur kembali apabila telah Kami turunkan air di
seperti bayi tak berdaya fisik dan psikis, atasnya, hiduplah bumi itu dan
karena otot dan urat nadinya suburlah dan menumbuhkan berbagai
mengendor dan daya kerja sel-selnya macam tumbuh-tumbuhan yang indah
menurun hingga akhirnya dia pikun (Q.S Al Hajj 22:5)
tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang

Iwan Setiawan, Tafsir Ayat Al-Qur’an Tema Keperawatan….205


Journal of Health Studies, Vol. 1, No. 2, September 2017: 197-212

Ayat ini menjelaskan tentang finansial dan moral keagamaan


fase-fase pertumbuhan dan cenderung membiarkan keluarganya
perkembangan manusia, mulai prenatal yang berusia lanjut tidak terurus,
hingga lanjut usia. Dalam hal menimbulkan persoalan baru di jalanan
kemampuan menghafal atau mengingat yang mengganggu ketertiban
pada manusia berkembang pesat sejak masyarakat secara umum. Atau masalah
usia kanak-kanak sampai puncaknya usia lanjut yang tidak dipahami oleh
sekitar usia tigapuluhan. Setelah itu, keluarga – yang dalam beberapa ayat
turun secara perlahan sampai setelah al-Quran disebutkan akan kembali ke
usia mencapai paruh baya kondisi lemah – seperti perilaku anak
penurunannya semakin nyata. Semakin kecil karena kerentaan dan kepikunan,
bertambah usia setelah semakin menyebabkan anggota keluarga bosan
menurun pula daya ingat sampai suatu memberikan pelayanan dan perawatan
masa yang dikenal luas sebagai pikun sesuai kebutuhan para lansia. Kondisi
dan mungkin tak ingat lagi banyak hal seperti ini dapat menghilangkan
yang pernah dialami dalam kehidupan keintiman atau hubungan kasih sayang
masa lalu. Mustafa Fahmi menjelaskan antar anggota keluarga secara timbal
tentang kemampuan mengingat pada balik.
manusia terkait dengan usia kronologis Kemudian yang menyangkut
sebagai berikut: masalah ekonomi, penerimaan atau
Masalah Sosial dan Ekonomi pendapatan pada usia lanjut tidak
Faktor fisiologis dan psikologis seperti pada masa produktif, sehingga
dapat berpengaruh pada perilaku sosial masalah ekonomi merupakan salah satu
orang-orang berusia lajut. Sebaliknya, masalah yang perlu dipahami.
perilaku sosial masyarakat, terutama
orang-orang di sekeliling lansia, dapat Tafsir Ilmi dan Fakta Ilmiah Bidang
memperburuk kondisi fisik dan psikis Ilmu Kebidanan tentang Melahirkan
mereka. Perasaan tak berharga di usia Persalinan adalah proses
senja, apalagi jika diperburuk oleh pergerakan keluarnya janin, plasenta,
berbagai penyakit fisik, dapat dan membran dari dalam rahim melalui
mempengaruhi sikap dan perilaku jalan lahir. Proses ini berawal
sosial misalnya dengan menutup diri daripembekuan dan dilatasi serviks
(detachment, withdrawal) dari akibat kontraksi uterus dengan
pergaulan sosial, bahkan mungkin frekuensi,durasi, dan kekuatan yang
antisosial. Di sisi lain ada pula sebagian teratur ( Rohani, 2011)
orang berusia lanjut yang bersikap Dalam dunia medis, proses
agresif, over atraktif dan selalu ingin persalinan dikenal dua istilah, yaitu
menguasai semua orang menyebabkan partus normal/partus biasa dan partus
masyarakat menghindar untuk abnormal. Partus normal yaitu bayi
berinteraksi dengannya yang kemudian lahir melalui vagina dengan letak
diartikan sebagai penolakan dalam belakang kepala/ubun-ubun kecil, tanpa
pergaulan. Hal ini boleh jadi memakai alat/pertolongan istimewa,
berlangsung terus seperti lingkaran serta tidak melukai ibu maupun bayi
yang tak jelas ujung pangkalnya. (kecuali episiotomi), berlangsung
Persoalan lain adalah adanya dalam waktu kurang dari 24 jam.
masyarakat yang karena keterbatasan Sementara partus abnormal adalah bayi

Iwan Setiawan, Tafsir Ayat Al-Qur’an Tema Keperawatan….206


Journal of Health Studies, Vol. 1, No. 2, September 2017: 197-212

lahir melalui vagina dengan bantuan Apapun bentuk penafsiran ulama


tindakan atau alat seperti tentang ayat ini, semuanya tetap bisa
versi/ekstraksi, cunam, vakum, dipertemukan. Artinya, meskipun
dekapitasi, embriotomi dan sebagainya, manusia yang membantu melahirkan,
atau lahir per abdominam dengan sectio tetap saja peran Allah subhanahu
cesarea. wata’ala lebih besar. sebab, siapa yang
Yang jelas proses persalinan membalik posisi sang bayi yang
merupakan sebuah proses alamiah yang awalnya kaki di bawah dan kepala di
luar biasa, sekaligus menunjukkan ke- atas, tetapi di bulan-bulan akhir
Mahabesaran Allah subhanahu menjelang kelahiran posisinya bisa
wata’ala. Memang di sana ada dokter berbalik, kalau bukan Allah subhanahu
atau bidan, tetapi mereka hanyalah wata’ala. Dia-lah yang memberi ilham
membantu proses kelahiran agar kepada sang bayi agar bisa keluar
berjalan dengan lancar, dan bukan yang dengan mudah.
mengeluarkan bayi tersebut dari rahim. Maka rasa sakit akan melahirkan anak
Sebagaimana dalam firman-Nya: memaksa ia (bersandar) pada pangkal
‫ون‬ِ ‫ط‬ ُ ُ‫َوٱللَّهُ أ َ ۡخ َر َج ُكم ِم ۢن ب‬ pohon kurma, Dia berkata: "Aduhai,

‫أ ُ َّم ٰ َه ِت ُك ۡم ََل ت َعۡ لَ ُمونَ ش َۡيا َو َج َع َل‬


Alangkah baiknya aku mati sebelum ini,
dan aku menjadi barang yang tidak
َ ‫ص َر َو ۡٱۡل َ ۡفدَة‬
َ ٰ ‫سمۡ َع َو ۡٱۡل َ ۡب‬
َّ ‫لَ ُك ُم ٱل‬ berarti, lagi dilupakan". Maka Jibril
menyerunya dari tempat yang rendah:
٦٨ َ‫لَعَلَّ ُك ۡم ت َ ۡش ُك ُرون‬ "Janganlah kamu bersedih hati,
Dan Allah mengeluarkan kamu dari Sesungguhnya Tuhanmu telah
perut ibumu dalam keadaan tidak menjadikan anak sungai di bawahmu.
mengetahui sesuatupun, dan Dia dan goyanglah pangkal pohon kurma
memberi kamu pendengaran, itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan
penglihatan dan hati, agar kamu menggugurkan buah kurma yang masak
bersyukur. (QS. an-Nahl/16: 78) kepadamu, Maka makan, minum dan
bersenang hatilah kamu. jika kamu
Begitu juga pada proses kelahiran, melihat seorang manusia, Maka
Allah subhanahu wata’ala yang Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah
memberikan kemudahan jalan lahir bernazar berpuasa untuk Tuhan yang
seorang jabang bayi, sebagaimana Maha pemurah, Maka aku tidak akan
dalam firman-Nya: berbicara dengan seorang manusiapun
٧٦ ُ‫س َر ۥه‬ َّ ‫ث ُ َّم ٱل‬
َّ َ‫س ِبي َل ي‬ pada hari ini".(Q.S Maryam 23-26)
Dalam Tafsir Departemen Agama
Kemudian Dia memudahkan jalannya.
dijelaskan, ketika Maryam merasa sakit
(QS. ‘Abasa/80: 20)
karena akan melahirkan anaknya, maka
beliau terpaksa bersandar pada pangkal
Mayoritas ulama memahami kata
pohon kurma untuk memudahkan
sabil di sini adalah jalan lahir. Ada
kelahiran, dan dengan penuh kesedihan
banyak riwayat tentang hal ini. Menurut
beliau berkata; “Aduhai alangkah
Ibn ‘Abbas dan al-Suddi, yang
baiknya aku mati sebelum ini, dan aku
dimaksud adalah “Allah subhanahu
menjadi barang yang tidak berarti lagi
wata’ala memudahkan keluarnya bayi
dilupakan.” Beliau mengharapkan
dari perut ibunya.” Menurut Abi Soleh,
seandainya beliau ini mati saja sebelum
yang dimaksud adalah “jalan rahim.”

Iwan Setiawan, Tafsir Ayat Al-Qur’an Tema Keperawatan….207


Journal of Health Studies, Vol. 1, No. 2, September 2017: 197-212

ini karena merasa beratnya penderitaan bapakmu, hanya kepada-Kulah


akibat melahirkan seorang anak tanpa kembalimu. (Q.S Luqman 31:14)
seorang ayah yang berakibat timbulnya [1180] Maksudnya: Selambat-lambat
tuduhan dan cemoohan dari kaumnya waktu menyapih ialah setelah anak
yang tidak mengetahui kejadian yang berumur dua tahun.
sebenarnya, atau beliau mengharapkan Dalam ayat ini disebutkan
menjadi sesuatu ebnda yang tidak sebab-sebab anak diperintahkan berbuat
berarti dalam pandangan manusia lagi baik kepada ibu, yaitu karena ibu
dilupakan. mengandung seorang anak sampai ia
Menurut Ahmad Musthafa al- dilahirkan, selama masa mengandung
Maraghi, rasa nyeri menjelang itu ibu menahan dengan sabar
melahirkan telah memaksa Maryam penderitaan yang cukup berat, mulai
untuk bersandar dan bergantung kepada pada bulan-bulan pertama, kemudian
batang pohon kurma, agar dapat kandungan itu semakin lama semakin
melahirkan dengan mudah. Dia berat, dan ibu semakin lemah, sampai ia
berangan-angan, sekiranya saja dia mati melahirkan. Kemudian baru pulih
sebelum waktu ini, waktu dia kekuatannya setelah habis masa
menghadapi peristiwa besar itu, karena nifasnya.
malu dan takut mendapat cemoohan Menurut Ibnu Katsir, Allah
dari orang banyak; atau sekiranya dia memerintahkan kepada hamba-Nya
menjadi sesuatu yang tidak berarti dan agar berbakti dan bertobat kepada
tidak dihiraukan oleh seorang pun. kedua ibu bapaknya, karena ibunya
Menurut Ibnu Katsir, tatkala telah mengandungnya dalam keadaan
Maryam merasa bahwa kaumnya dan lemah ditambah kelemahan si janin,
orang-orang sekelilingnya mencurigai kemudian setelah lahir memeliharanya
kesuciannya dan desas-desus mengenai dnegan menyusuinya selama dua tahun,
dirinya makin santer dan meluas maka hendaklah egkau bersyukur
dibicarakan orang , pergilah ia kepada Allah dan bersyukur kepada
menyembunyikan diri dan tidak keluar kedua orang tuamu. (Katsir, Ibnu.
dari tempatnya melainkan tatkala ia Tafsir Ibnu Katsir, 2014)
terpaksa oleh rasa sakit akan dan Allah mengeluarkan kamu dari
melahirkan anak, ia melarikan diri dan perut ibumu dalam Keadaan tidak
bersandar pada pangkal pohon kurma mengetahui sesuatupun, dan Dia
seraya berkata kepada dirinya sendiri, memberi kamu pendengaran,
“Aduhai alangkah baiknya sekiranya penglihatan dan hati, agar kamu
aku mati sebelum ini dan menjadi bersyukur. (Q.S An Nahl 16: 78)
barang yang tidak berarti dan Menurut Tafsir Departemen
terlupakan.” Agama dalam ayat ini Allah
Dan Kami perintahkan kepada manusia menjelaskan kegaiban dan keajaiban
(berbuat baik) kepada dua orang ibu- yang amat dekat pada manusia.
bapanya; ibunya telah mengandungnya Manusia mengetahui fase-fase
dalam Keadaan lemah yang pertumbuhan janin, tetapi mereka tidak
bertambah- tambah, dan menyapihnya mengetahui bagaimana jalannya proses
dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah perkembangan janin yang terjadi dalam
kepadaku dan kepada dua orang ibu rahim itu sehingga mencapai
kesempurnaan. Yakni sejak dari dua sel

Iwan Setiawan, Tafsir Ayat Al-Qur’an Tema Keperawatan….208


Journal of Health Studies, Vol. 1, No. 2, September 2017: 197-212

organism (sel hidup) yang lebur sebagian lain, dan menjadikan perkara-
menjadi manusia baru yang membawa perkara yang kalian butuhkan di dalam
sifat-sifat kedua orang tuanya dan hidup ini, sehingga kalian dapat
leluhurnya. Dalam proses kejadian ini mengetahui jalan lalu kalian
terdapat rahasia hidup tersembunyi. menempuhnya untuk berusaha mencari
Sesudah mencapai rezki dan barang-barnag agar kalian
kesempurnaan, Allah mengeluarkan dapat memilih yang baik dan
manusia dari raim ibu, pada waktu itu meninggalkan yang buruk. (Maraghi
dia tidak mengetahui apa-apa. Tetapi SA, Tarjamah Tafsir Al Maraghi, 1987)
sewaktu masih dalam rahim, Allah Maka Kami beri Dia khabar gembira
menganugerahkan kesediaan-kesediaan dengan seorang anak yang Amat
(bakat) dan kemampuan pada diri sabar[1283]. (Q.S Shoffat 37:101)
manusia, seperti bakat berfikir, [1283] Yang dimaksud ialah Nabi
berbahagia, mengindera, dan lain Ismail a.s.
sebagainya.setelah manusia itu lahir Menurut Ahmad Musthafa al-
dengan hidayah Allah segala bakat- Maraghi, maka Allah memberi kabar
bakat itu berkembang. Akalnya dapat gembira kepada Ibrahim dengan bakal
memikirkan tentang kebaikan, lahirnya seorang anak laki-laki yang
kejahatan, kebenaran, dan kesalahan, ketika mencapai dewasa, dia akan
hak dan batil. Dan dengan bakat menjadi anak yang sangat sabar.
pendengaran dan penglihatan yang Menurut Ibnu Katsir, Allah
telah berkembang manusia dapat memperkenankan doa Nabi Ibrahim
mengenali dunia sekitarnya dan dan memberi kabar gembira kepadanya
mempertahankan hidupnya serta bahwa ia akan memperoleh seorang
mengadakan hubungan sesama putra yang shaleh, sabar, berbakti dan
manusia. bijaksana, ayitu Ismail.
Menurut Ahmad Musthafa al- Setelah 9 bulan atau sekitar 38
Maraghi, Allah menjadikan kalian minggu telah berlalu, tibalah waktunya
mengetahui apa yang kalian tidak bagi janin untuk keluar dan mengakhiri
ketahui, setelah Allah mengeluarkan fase-fase perkembangannya di dalam
kalian dari dalam perut ibu. Kemudian rahim.
memberi kalian akal yang dengan itu ‫اس ِإن ُكنت ُ ۡم ِفي‬ ُ َّ‫ٰ ٓيَأَيُّ َها ٱلن‬
‫ث فَإِنَّا َخلَ ۡق ٰنَ ُكم‬ ِ ۡ‫ب ِمنَ ۡٱلبَع‬
kalian dapat memahami dan
membedakan antara yang baik dan ٖ ‫َر ۡي‬
buruk, antara petunjuk dan kesesatan,
dan antara yang salah dengan benar.
‫اب ث ُ َّم ِمن نُّ ۡطفَ ٖة ث ُ َّم‬ ٖ ‫ِمن ت ُ َر‬
Menjadikan pendengaran bagi kalian ‫ضغ َٖة‬ ۡ ‫ِم ۡن َعلَقَ ٖة ث ُ َّم ِمن ُّم‬
yang dengan itu kalian dapat
mendengar suara, sehingga sebagian
َ‫ُّمخَلَّقَ ٖة َوغ َۡي ِر ُمخَلَّقَ ٖة ِلنُبَ ِين‬
kalian dapat memahami dari sebagian ‫لَ ُك ۡۚم َونُ ِق ُّر فِي ۡٱۡل َ ۡر َح ِام َما‬
yang lain apa yang saling kalian
perbincangkan. Menjadikan
‫س امى ث ُ َّم‬ َ ‫شا ٓ ُء ِإلَ ٰ ٓى أ َ َج ٖل ُّم‬
َ َ‫ن‬
penglihatan, yang dengan itu kalian ْ‫نُ ۡخ ِر ُج ُك ۡم ِط ۡف اٗل ث ُ َّم ِلت َ ۡبلُغُ ٓوا‬
dapat melihat orang, sehingga kalian ‫شدَّ ُك ُۡۖم َو ِمن ُكم َّمن يُت َ َوفَّ ٰى‬ ُ َ‫أ‬
dapat saling mengenal dan
membedakan antara sebagian dengan ‫َو ِمن ُكم َّمن يُ َردُّ ِإلَ ٰ ٓى أ َ ۡرذَ ِل‬

Iwan Setiawan, Tafsir Ayat Al-Qur’an Tema Keperawatan….209


Journal of Health Studies, Vol. 1, No. 2, September 2017: 197-212

‫ۡٱلعُ ُم ِر ِل َك ۡي َٗل يَعۡ لَ َم ِم ۢن بَعۡ ِد‬ (rahim). sampai waktu yang ditentukan.

َ ‫ِع ۡل ٖم ش َۡي ۚا َوت َ َرٱ ۡٱۡل َ ۡر‬


lalu Kami tentukan (bentuknya), maka
Kami-lah sebaik-baik yang
‫َامدَ اة فَإِذَآ أَنزَ ۡلنَا َعلَ ۡي َها‬ ِ ‫ه‬ menentukan. (al-Mursalat/77: 20-23)
ۡ ‫ۡٱل َما ٓ َء‬
Secara global, proses persalinan terjadi
‫ٱهت َ َّز ۡت َو َر َب ۡت َوأ َ ۢن َبت َ ۡت‬ melalui empat fase:

ٖ ‫ِمن ُك ِل زَ ۡو ۢجِ بَ ِه‬


٤ ‫يج‬ Fase pelumuran saluran
persalinan dengan bahan pelicin dan
Hai manusia, jika kamu dalam
terjadinya kontraksi otot rahim. Fase ini
keraguan tentang kebangkitan (dari
berlangsung antara 7-12 jam. Produksi
kubur), maka (ketahuilah)
pelicin dan kontraksi otot terjadi
sesungguhnya Kami telah menjadikan
sebagai akibat dari hal-hal yang bersifat
kamu dari tanah, kemudian dari setetes
mekanik maupun aktivitas hormonal.
mani, kemudian dari segumpal darah,
Beberapa hormon dilekuarkan untuk
kemudian dari segumpal daging yang
membantu proses persalinan, antara lain
sempurna kejadiannya dan yang tidak
prostaglandin, corticotropin, releasing
sempurna, agar Kami jelaskan kepada
hormone, adreno cortico tropin,
kamu dan Kami tetapkan dalam rahim,
corticol, oxytocin, dan estrogin.
apa yang Kami kehendaki sampai
Fase keluarnya janin. Fase ini
waktu yang sudah ditentukan, kemudian
memakan waktu antara 30-59 menit,
Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
setelah bahan pelicinnya cukup.
kemudian (dengan berangsur-angsur)
Dengan kontraksi rahim yang simultan
kamu sampailah kepada kedewasaan,
ditambah dengan licinnya saluran
dan di antara kamu ada yang
persalinan, keluarlah bagian kepala
diwafatkan dan (adapula) di antara
sang bayi terlebih dahulu. Adalah
kamu yang dipanjangkan umurnya
menakjubkan bagaimana kepala bayi
sampai pikun, supaya dia tidak
yang umumnya berukuran tiga kali
mengetahui lagi sesuatupun yang
diameter vagina dapat keluar dengan
dahulunya telah diketahuinya. Dan
selamat. Allah berfirman: “Dari setetes
kamu lihat bumi ini kering, kemudian
mani, Dia menciptakan lalu
apabila telah Kami turunkan air di
menentukannya. Kemudian jalannya
atasnya, hiduplah bumi itu dan
Dia mudahkan.” (‘Abasa/80: 19-20).
suburlah dan menumbuhkan berbagai
Fase keluarnya plasenta dan
macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
gumpalan darah setelah bayi keluar
(al-Hajj/22: 5)
dengan sempurna. Fase ini berlangsung
Adalah sepenuhnya hak Allah untuk
kurang lebih 15 menit. Fase kontraksi
menentukan kapan seorang janin harus
rahim. Fase ini umumnya terjadi secara
lahir. Allah berfirman.
simultan hingga 2 jam. Proses ini
ٖ ‫أَلَ ۡم ن َۡخلُق ُّكم ِمن َّما ٓ ٖء َّم ِه‬
‫ين‬ diperlukan untuk mencegah pendarahan
ٍ ‫ فَ َج َع ۡل ٰنَهُ ِفي قَ َر ٖار َّم ِك‬٧٦
‫ين‬ pascapersalinan.
Al-Quran memberikan beberapa
٧٧ ‫وم‬ ٖ ُ‫ إِلَ ٰى قَدَ ٖر َّمعۡ ل‬٧٢ tuntunan yang perlu diperhatikan setiap
٧٩ َ‫فَقَدَ ۡرنَا فَنِعۡ َم ۡٱل ٰقَد ُِرون‬ orang pada masa pra-melahirkan. Salah
satunya ditujukan kepada Maryam
Bukankah Kami menciptakan kamu
ketika hendak melahirkan Isa ‘alaihis
dari air yang hina. kemudian Kami
salam. Dalam petunjuknya itu, Allah
letakkan dia dalam tempat yang kokoh

Iwan Setiawan, Tafsir Ayat Al-Qur’an Tema Keperawatan….210


Journal of Health Studies, Vol. 1, No. 2, September 2017: 197-212

memerintahkan Maryam untuk membantu memperlancar proses


mengkonsumsi kurma. Allah berfirman. kelahiran.70% bagian buah kurma
‫ ۞فَ َح َملَ ۡتهُ فَٱنتَبَذَ ۡت ِبِۦه َم َك اانا‬adalah glukosa, suatu unsur yang sangat
mudah dicerna dan diserap tubuh.
‫فَأ َ َجا ٓ َءهَا‬ ٧٧ ‫ص ايا‬ ِ َ‫ ق‬Dengan demikian, buah kurma sangat
‫ ۡٱل َمخَا ُ ِإلَ ٰى ِج ۡذعِ ٱلنَّ ۡخلَ ِة‬membantu dalam menyediakan energi
bagi wanita hamil ketika dan
‫ت قَ ۡب َل ٰ َهذَا‬ ُّ ‫ قَالَ ۡت ٰ َيلَ ۡيت َ ِني ِم‬pascapersalinan.
٧٩ ‫ َو ُكنتُ ن َۡسيا ا َّمنس اِيا‬utamanya Buah kurma kaya mineral,
magnesium yang diperlukan
‫ فَنَادَ ٰى َها ِمن ت َ ۡحتِ َها ٓ أ َ ََّل ت َ ۡحزَ نِي‬pada fisiologi sel, kalium yang
‫س ِر ايا‬ َ ‫ قَ ۡد َج َع َل َرب ُِّك ت َ ۡحت َ ِك‬diperlukan otot, dan besi yang berguna

‫ع‬ ۡ ‫ي ِإلَ ۡي ِك ِب ِج‬


‫ذ‬ ‫ز‬
ٓ ِ َ ُ
‫ه‬ ‫و‬ ٧٥
untuk mencegah gejala kurang darah
ِ atau anemia. Buah kurma mengandung
‫طبا ا‬َ ‫س ِق ۡط َعلَ ۡي ِك ُر‬ َ ٰ ُ ‫ ٱلنَّ ۡخلَ ِة ت‬unsur yang membantu menyiapkan otot
rahim untuk berkontraksi saat
٧٤ ‫ َج ِن ايا‬persalinan. Unsur ini mirip dengan
Maka Maryam mengandungnya, hormon oxytocin yang dikeluarkan oleh
lalu ia menyisihkan diri dengan kelenjar pituary.
kandungannya itu ke tempat yang Beberapa saat pasca-persalinan,
jauh. Maka rasa sakit akan tepatnya ketika ari-ari bayi dipotong,
melahirkan anak memaksa ia bayi akan memulai babak baru dalam
(bersandar) pada pangkal pohon hidupnya. Ketergantungannya terhadap
kurma, dia berkata: "Aduhai, pasokan nutrisi secara langsung dari ibu
alangkah baiknya aku mati segera digantikan oleh cara lain. Cara
sebelum ini, dan aku menjadi baru ini melibatkan keaktifan bayi
barang yang tidak berarti, lagi untuk memperoleh kebutuhannya, baik
dilupakan". Maka Jibril dalam bentuk makanan maupun
menyerunya dari tempat yang perhatian orang tua; suatu pendekatan
rendah: "Janganlah kamu yang sama sekali berbeda.
bersedih hati, sesungguhnya
Tuhanmu telah menjadikan anak SIMPULAN DAN SARAN
sungai di bawahmu. Dan Simpulan
goyanglah pangkal pohon kurma Berdasarkan hasil penelitian
itu ke arahmu, niscaya pohon itu dapat disimpulkan bahwa Ayat-Ayat
akan menggugurkan buah kurma Al-Quran banyak mengandung
yang masak kepadamu. keilmuan yang berkaitan dengan tema
(Maryam/19: 22-25) kesehatan. Selain itu,Ayat-Ayat Al-
Perintah makan kurma menjelang Quran dapat memberi inspirasi di dalam
masa persalinan bukannya tanpa alasan. mempelajari berkaitan dengan dunia
Penelitian membuktikan bahwa kesehatan.
mengkonsumsi kurma sangat Saran
membantu memperlancar proses Perlu dilakukan penelitian lebih
persalinan. Dari penelitian itu lanjut terkait dengan Ayat-ayat Al-
ditemukan bahwa:Buah kurma Quran tema kesehatan dengan
mengandung banyak serat yang menggabungkan metode penafsiran Al-

Iwan Setiawan, Tafsir Ayat Al-Qur’an Tema Keperawatan….211


Journal of Health Studies, Vol. 1, No. 2, September 2017: 197-212

Quran dengan penemuan-penemuan


ilmiah mutakhir berkaitan dengan tema-
tema kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA
Baker, A dan Zubair A.C. 1990.
Metode Penelitian Filsafat.
Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Hadi S. 1995. Metodologi Research,
Yogyakarta : ANDI Offset.
HAMKA. 2004. Tafsir Al Azhar,
Jakarta : Pustaka Panjimas.
Hasan A. 1983. Tafsir Al Furqan,
Jakarta: Pustaka Panjimas.
Katsir, Ibnu. 2014. Tafsir Ibnu Katsri,
Jakarta: Pustaka Imam Syafii.
Kementrian Agama RI. 2012. Tafsir
Ilmi:Penciptaan Manusia Dalam
Perspektif Al-Qur’an dan Sains,
Jakarta:Kementrian Agama RI.
__________________. 2012. Tafsir Al-
Qur’an Tematik:Kesehatan
Dalam Perspektif Al-Qur’an,
Jakarta : Kementrian Agama RI.
__________________. 2012. Tafsir Al-
Qur’an Tematik : Kedudukan
dan Peran Perempuan. Jakarta:
Kementrian Agama RI.
Maraghi SA. 1987. Terjamah Tafsir Al
Maraghi. Bandung : Rosda.
Shihab,Q. 2013. Al-Quran dan
Maknanya. Jakarta:Lentera Hati.
________. 2006. Tafsir Al Mibah.
Jakarta : Lentera Hati.
________. 2013. Kaidah Tafsir: Syarat
Ketentuan dan Aturan yang
Patut Anda ketahui dalam
Memahami Ayat-Ayat Al-Quran.
Jakarta : Lentera Hati.

Iwan Setiawan, Tafsir Ayat Al-Qur’an Tema Keperawatan….212

You might also like