Professional Documents
Culture Documents
Ketidakteraturan Sirkulasi Lalu Lintas Di Kawasan Pasar Baru Jakarta
Ketidakteraturan Sirkulasi Lalu Lintas Di Kawasan Pasar Baru Jakarta
Abstract:
Traffic circulation is an important element in the functionality of an area. The maximum condition is
characterized by the smooth transfer of humans and vehicles that are clear and do not harm each other.
In the case of an irregular traffic circulation condition, in the Pasar Baru area, Jakarta is located in the
Pasar Baru Street. Pasar Baru is one of the oldest market in Jakarta. This area has been in the period
since the Dutch East Indies until today. Over time, the area has undergone the development of building
facades, access to circulation, and perpetrators of activities. The writing was done focusing on the traffic
circulation in the region. In observing activity Kuliah Lapangan 2019, there is a problem that is quite
urgent in the form of poor traffic circulation. This situation is seen from the absence of clarity of space
for people passing by on foot, motorised vehicles, and parking. Seeing the problem, the title is withdrawn
“Ketidakteraturan Sirkulasi Lalu Lintas Di Kawasan Pasar Baru Jakarta.” Observation is done as a
form of criticism of the current situation, so it is hoped that the right solution can be found to create the
area's functionality later in the day.
In writing used methods of observation and literacy qualitative descriptive types to strengthen the
problems. Analysis of the problems with the study of the library is done as a reference to find solutions
to the problems that occur. Based on the results of the analysis concluded that there is a irregularity in
the traffic circulation on the new market road that endangers pedestrians as well as motorists. So that
the solution in the form of regulation, addition of elements, and the arrangement of car parking locations,
vehicle zones, Pedestrians and kiosks could maximize circulation traffic in Pasar Baru Street, Jakarta.
Abstrak:
Sirkulasi lalu lintas merupakan elemen penting dalam kemaksimalan fungsi suatu kawasan. Keadaan
yang maksimal ditandai dengan adanya kelancaran perpindahan manusia maupun kendaraan yang jelas
dan tidak saling membahayakan. Dalam kasus yang terjadi, kondisi sirkulasi lalu lintas yang tidak teratur,
terjadi di Kawasan Pasar Baru, Jakarta yang berlokasi di Jalan Pasar baru. Pasar Baru merupakan salah
satu pasar tertua di Jakarta. Kawasan ini telah beroprasi sejak jaman Hindia Belanda sampai saat ini.
Seiring berjalannya waktu, kawasan ini telah mengalami perkembangan baik dari fasad bangunan, akses
sirkulasi, dan pelaku kegiatannya. Penulisan dilakukan dengan fokus pembahasan sirkulasi lalu lintas di
kawasan tersebut. Dalam observasi kegiatan Kuliah Lapangan 2019 didapatkan permasalahan yang
cukup mendesak berupa kurang maksimalnya pola sirkulasi lalu lintas. Keadaan ini terlihat dari tidak
adanya kejelasan ruang untuk orang berlalu lalang dengan berjalan kaki, menggunakan kendaraan
bermotor serta parkir kendaraan. Melihat permasalahan yang terjadi, maka ditarik judul
“Ketidakteraturan Sirkulasi Lalu Lintas Di Kawasan Pasar Baru Jakarta.” Observasi dilakukan sebagai
bentuk kritik terhadap keadaan yang terjadi saat ini, sehingga diharapkan dapat ditemukan solusi yang
tepat untuk menciptakan kemaksimalan fungsi kawasan tersebut dikemudian hari.
1
Dalam penulisan digunakan metode observasi dan literasi jenis deskriptif kualitatif untuk memperkuat
permasalahan. Analisis antara permasalahan dengan studi pustaka dilakukan selanjutnya sebagai acuan
untuk menemukan solusi atas permasalahan yang terjadi. Berdasarkan hasil analisis diperoleh
kesimpulan bahwa terjadi ketidakteraturan sirkulasi lalu lintas di Jalan Pasar Baru yang membahayakan
pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor. Sehingga solusi berupa regulasi, penambahan
elemen, serta penataan lokasi parkir kendaraan, zona kendaraan ,pedestrian, dan kios dirasa dapat
memaksimalkan Jalan Pasar Baru, Jakarta.
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kawasan yang baik terlihat dari berjalannya fungsi kawasan secara maksimal. Hal tersebut dapat
dicapai dengan kelancaran pola sirkulasi lalu lintas pada suatu kawasan. Menurut Shirvani (1985:26),
pola sirkulasi lalu lintas merupakan struktur yang menjadi pengarah dan pengatur pola aktivitas dalam
suatu kawasan. Tujuan dengan adanya pola sirkulasi lalu lintas, diharapkan dapat memudahkan
perpindahan dari satu tempat ke tempat lain secara aman dan nyaman. Keamanan dan kenyamanan
sirkulasi dapat terjadi ketika terjadi pemisahan zona antara pejalan kaki,pengguna kendaraan, dan
parkir.
Kondisi sebaliknya terjadi di kawasan perbelanjaan Pasar Baru Jakarta. Terlihat ketidakteraturan
sirkulasi lalu lintas dikarenakan tidak adanya pemisahan yang jelas pada zona sirkulasi. Terlihat
aktivitas antara pejalan kaki dan pengendara motor pada tempat yang sama sehingga keduanya saling
membahayakan. Terlihat pula kendaraan memarkirkan kendaraannya di bahu jalan sehingga
menghalangi jalur bergerakan pejalan kaki. Sebagai bentuk keresahan dan kritik dari keadaan yang
terjadi maka diangkatlah judul penulisan “Ketidakteraturan Sirkulasi Lalu Lintas Di Kawasan Pasar
Baru Jakarta” sebagai isu yang cukup penting untuk diperhatikan.
Tempat parkir yang telah disediakan sebenarnya sudah cukup untuk menampung kendaraan di Kawasan
Pasar Baru. Pada realitanya terjadi permasalahan dengan adanya Parkir liar di sepanjang Jalan Pasar
Baru sehingga menyebabkan ketidakteraturan sirkulasi lalulintas di wilayah tersebut. Ditambah kondisi
yang cukup kacau di persimpangan jalan Pasar Baru dengan Jalan Kelinci Raya dan Pintu Air.
Rumusan Masalah
Melihat kondisi yang terdat di lokasi objek penelitian, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan
antara lain,
1. Terjadinya permasalahan sirkulasi lalu lintas di Jalan Pasar Baru yang perlu diberikan solusi
dalam ranah perancangan untuk menciptakan kemaksimalan fungsi kawasan.
2. Pemaksimalkan fungsi gedung parkir yang telah disediakan pihak pengelola.
Penulisan dilakukan sebagai bentuk keresahan atau kritikan terhadap fenomena yang terjadi di Kawasan
Pasar Baru. Fenomena ini dirasa merupakan isu permasalahan yang cukup urgen untuk dibahas.
Sehingga penulis berharap dengan adanya penulisan ini dapat memberikan masukan kepada pihak
terkait untuk melakukan pengelolaan kawasan sehingga fungsi kawasan lebih maksimal dikemudian
3
hari. Penulisan juga ditujukan untuk menciptakan keberhasilannya fungsi gedung parkir yang telah di
sediakan pihak pengelola.
Lokasi
Kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat dipilih sebagai objek penulisan karya ilmiah. Berfokus pada Koridor
Jalan Pasar Baru dengan batasan fisik:
Sisi Utara : Jalan Saman Hudi
Sisi Selatan : Gapura Pasar Baru
Sisi Timur : Jalan kelinci Raya
Sisi Barat : Jalan Pintu Air
Gambar 2. Objek penulisan Jalan Pasar Baru, Jakarta
Pusat
Sumber : https://www.google.com/maps diakses
pada 11 Juni 2019
METODE
Data yang digunakan berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil
observasi kegiatan Kuliah Lapangan 2019. Data yang digunakan berupa data kualitatif hasil wawancara
maupun pengamatan langsung di lapangan, serta dokumentasi pribadi yang telah dikumpulkan oleh
penulis. Selanjutnya, data sekunder digunakan untuk melengkapi dan memperkuat penulisan,
digunakan data sekunder yang didapatkan dari jurnal, literatur maupun tulisa-tulisan valid yang
bersumber dari internet. Data sekunder juga memuat standar-standar dan dasar-dasar yang mencadi
acuan dalam penulisan yang dimuat dalam tinjauan pustaka.
Setelah data didapatkan dilakukan pembahasan dan analis dengan menggunakan metode observasi serta
literasi jenis deskriptif kualitatif. Data-data yang bersifat permasalahan dilakukan pembahasan secara
lebih mendalam. Dilakukan pula studi literasi untuk mendapatkan dasar-dasar pemikiran yang berkaitan
tentang perancangan sirkulasi kawasan sebagai acuan dalam menemukan solusi permasalahan.
Selanjutnya, permasalahan yang telah ditemukan dikomparasi dengan dasar perancangan untuk
menemukan kesimpulan.
TINJAUAN PUSTAKA
4
Dalam mencapai kemaksimalan kawasan, sirkulasi lalu lintas perlu di memperhatikan beberapa aspek
seperti pola sirkulasi, aspek lalu lintas, struktur jalan, perlengkapan jalan, dan zona parkir.
Sirkulasi
Merupakan elemen mendasar sebuah kawasan. Berdasarkan Shirvani (1985:26) sirkulasi didefinisikan
sebagai sarana pergerakan yang digunakan para pelaku aktivitas di suatu kawasan untuk memenuhi
fungsi kawasan dan kebutuhannya. Adanya pola sirkulasi tidak terlepas dari kondisi tata bangunan pada
kawasan dan kondisi pelaku aktivitasnya. Oleh sebab itu, diperlukan adanya sistem pengaturan sehingga
sirkulasi pada suatu kawasan dapat berjalan dengan optimal. Sirkulasi yang optimal dapat mengarahkan
dan mengatur pola kegiatan pelaku. Dalam pelaksanaanya, terdapat beberapa aspek utama yang perlu
dipenuhi:
a. Prasarana sirkulasi/ jalan harus dapat memberikan
kesan ruang yang aman dan nyaman.
b. Jalan harus mampu membimbing perpindahan
pelaku kegiatan secara informatif mencapai titik
tertentu (tidak membingungkan)
c. Zona publik maupun privat perlu dihubungkan
dengan prasarana sirkulasi.
Sirkulasi dapat tercapai dengan beberapa pola seperti
linear, radial, spiral, network, dan campuran.
Lalu Lintas
Peraturan tentang Lalu lintas telah diatur di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009. Menurut
peraturan perundang- undangan, lalu lintas merupakan gerak kendaraan dan orang pada ruang lalu lintas
jalan yang ditunjang dengan beberapa sarana pendukung. Dengan adanya lalu lintas, diharapkan dapat
menciptakan keadaan kondusif berupa pergerakan yang aman, lancar, nyaman dan efisien. Keadan
kondusif dapat terlaksana melalui manajamen/ rekayasa lalu lintas. Untuk memaksimalkan sistem lalu
lintas, perlu ditunjang dengan adanya kebijakan atau regulasi yang tegas berupa peraturan perundang-
undangan maupun pemerintah terkait. Dalam menentukan manajemen lalu lintas perlu memperhatikan
beberapa aspek:
a. Arah lalu lintas untuk mengatur efisiensi mobilitas.
b. Kecepatan lalu lintas dapat dilihat dari fungsi/jenis pelaku suatu kawasan. Perlambatan
kecepatan dapat dilakukan ketika kondisi kawasan dengan terdapat pejalan kaki yang
mengakses. Beberapa cara dapat dilakukan seperti pemberian polisi tidur, pemberian
rambu-rambu, maupun pita kejut.
c. Jenis pelaku maupun kendaraan yang melintasi
Struktur Jalan
Struktur jalan/bagian-bagian jalan merupakan kelengkapan prasarana sirkulasi yang terdiri dari:
Badan Jalan yang berfungsi sebagai ruang sirkulasi kendaraan.
Bahu Jalan sebagai ruang transisi/ pemisah antara badan jalan dan sirkulasi pejalan kaki serta
dapat diisi dengan elemen perlengkapan jalan seperti utilitas dan tanaman.
Trotoar/Pedestrian sebagi ruang sirkulasi pejalan kaki.
Drainase sebagai tempat jalannya air sehingga tidak menyebabkan genangan pada badan jalan
dan jalur pedestrian.
5
Gambar 4. Struktur jalan
Sumber : http://bbpjn6.net diakses pada 12 Juni 2019
Perlengkapan Jalan
Merupakan elemen pendukung untuk memaksimalkan terlaksananya fungsi suatu prasarana sirkulasi.
Perlengkapan jalan lebih memuat elemen-elemen utilitas sehingga tercapai ruang sirkulasi yang aman,
nyaman, dan mudah dalam melakukan mobilitas seperti:
Penerangan jalan
Rambu lalu lintas
Bangku-bangku
Tanaman
Papan Reklame
Zona Parkir
Keberadaan zona/ruang parkir digunakan untuk mendukung kelancaran sistem sirkulasi suatu kawasan.
Menurut ( Shirvani, 1981 ) terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan,antara lain :
Keberadaan bagian/struktur jalan tidak mengganggu kegiatan dari