Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Facilitated Tucking Dan Musik Terhadap Respon Nyeri Bayi Prematur Ketika Pengambilan Darah Zubaidah, Elsa Naviati
Pengaruh Facilitated Tucking Dan Musik Terhadap Respon Nyeri Bayi Prematur Ketika Pengambilan Darah Zubaidah, Elsa Naviati
Pengaruh Facilitated Tucking Dan Musik Terhadap Respon Nyeri Bayi Prematur Ketika Pengambilan Darah Zubaidah, Elsa Naviati
2, Juli 2015
ABSTRACT
An uncontrolled pain management will impacts on the growth and the development of the
premature infants in the future. One of the non-pharmacological safe pain management
interventions for the premature infants are facilitated tucking and music therapy. This study
wast to identify the effect of the combination of facilitated tucking and music in reducing pain
responses and duration of crying in the premature infants who undergo blood sampling. A
quasi-experimental research with post-test control group design was selected. Testing
hypothesis used independent t-test.The samples were 60 hospitlaized premature infants
undergoing blood sampling. The intervention group received facilitated tucking and music
therapy during blood sampling. Measuring pain used the Premature Infant Pain Profile
(PIPP) and scaled the duration of crying in seconds. Results showed average of the infants’
pain score was 7.03 in the treatment group and was 12.4 in the control group. The average
duration of crying of the infants in the intervention group was 68.5 seconds and in the control
group was 105 seconds. T-test showed a significant difference of pain scores p 0.000 (α =
0.05) and duration of crying p 0.009 (α = 0.05) between the intervention and the control
group. In conclusion, facilitated tucking and music reduced the pain response and duration
of crying of premature infants undergoing blood sampling.
Keywords: facilitated tucking, music, pain, premature infants.
ABSTRAK
Manajemen nyeri yang tidak terkontrol pada bayi akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan selanjutnya. Salah satu tindakan manajemen nyeri non-farmakologi yang
aman bagi bayi prematur adalah facilitated tucking dan pemberian musik. Penelitian ini untuk
mengidentifikasi pengaruh kombinasi fasilitated tucking dan musik dalam mengurangi
respon nyeri dan durasi menangis bayi prematur saat pengambilan darah. Rancangan kuasi
eksperimen dengan pos-ttest control group design dipilih. Sampel penelitian ini adalah 60
bayi prematur yang dirawat di rumah sakit dan dilakukan pengambilan darah. Uji hipotesis
menggunakan independent t-test. Kelompok intervensi diberikan facilitated tucking dan
musik ketika pengambilan darah. Pengukuran nyeri menggunakan Premature Infant Pain
Profile (PIPP) dan durasi menangis diukur dalam detik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rata-rata skor nyeri bayi adalah 7,03 pada kelompok intervensi dan 12,4 pada kelompok
kontrol. Rata-rata durasi menangis bayi pada kelompok intervensi adalah 68,5 detik dan
kelompok kontrol adalah 105 detik. Uji t menunjukkan perbedaan yang bermakna skor nyeri
p 0,000 (α=0,05) dan durasi menangis 0,009 (α=0,05) bayi premature antara kelompok
intervensi dan kelompok kontrol. DIsimpulkan bahwa facilitated tucking dan musik telah
mengurangi respon nyeri dan durasi tangisan bayi prematur ketika pengambilan darah.
Kata Kunci: bayi prematur, facilitated tucking, musik, nyeri.
94
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.2, Juli 2015
95
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.2, Juli 2015
pengkajian dan dapat dilakukan tanpa memiliki perbedaan yang bermakna dan
instruksi dari dokter. manfaat penting bagi bayi yang dirawat di
NICU.
Beberapa intervensi non-
farmakologi di ruang perawatan bayi Berdasarkan penjelasan diatas
intensif seperti terapi sentuh atau pijat, menunjukkan pentingnya manajemen
perawatan metode kanguru, pemberian nyeri pada bayi prematur. Hal tersebut
sukrose, terapi musik, non-nutritive sesuai dengan salah satu prinsip dalam
sucking dan facilitated tucking telah keperawatan anak yaitu prinsip
menunjukkan manfaat positif dalam atraumatic care. Atraumatic care adalah
mengurangi stres dan nyeri pada bayi. penyediaan asuhan terapeutik dalam
Facilitated tucking merupakan tindakan lingkungan melalui penggunaan
memfasilitasi posisi fleksi miring ke salah intervensi yang menghilangkan atau
satu sisi dimana salah satu tangan memperkecil distres psikologis dan
melakukan fiksasi dengan lembut daerah fisiologis yang diderita oleh anak-anak
kepala dan tangan bayi, dan tangan dan keluarga dalam sistem pelayanan
lainnya memfiksasi daerah kaki dan kesehatan (Hockenberry & Wilson, 2009).
bokong bayi (Liaw et al., 2011). Penelitian Facilitated tucking dan musik merupakan
yang dilakukan oleh Axelin, Salantera, tindakan yang sesuai dengan prinsip
dan Lohtenon (2006) tentang facilitated atraumatic care.
tucking oleh orang tua, menunjukkan Tujuan penelitian ini adalah
bahwa facilitated tucking merupakan mengetahui pengaruh facilitated tucking
metode yang efektif dan aman dalam dan musik dalam mengurangi respon
mengurangi nyeri pada bayi prematur nyeri dan durasi menangis bayi prematur
yang dilakukan tindakan penghisapan yang dilakukan pengambilan darah.
lendir.
METODE PENELITIAN
Tindakan lain yang diyakini dapat
mengurangi nyeri dan stres pada bayi Rancangan penelitian yang
adalah terapi musik. Terapi musik diyakini digunakan dalam penelitian ini adalah
memiliki beberapa manfaat diantaranya quasi eksperimen dengan posttest control
adalah menurunkan lama waktu rawat, group design, dimana pengukuran
menstabilkan saturasi oksigen, dilakukan segera setelah tindakan
meningkatkan toleransi terhadap penusukan saat pengambilan darah.
stimulasi, mengurangi perilaku stress, Kelompok intervensi mendapatkan
meningkatkan hubungan orang tua dan perlakukan berupa facilitated tucking dan
bayi dan meningkatkan interaksi orang diperdengarkan musik saat dilakukan
tua dan anak (Gooding, 2010). pengambilan darah. Facilitated tucking
Mendengarkan musik memiliki efek adalah tindakan memfasilitasi posisi fleksi
terapeutik seperti membantu pasien untuk miring ke salah satu sisi dimana salah
rileks, meningkatkan sedasi, dan satu tangan perawat melakukan fiksasi
mengurangi kecemasan serta nyeri dengan lembut daerah kepala dan tangan
(Stouffer, Shirk, & Polomano, 2007). Pada bayi, dan tangan lainnya memfiksasi
penelitian meta-analisis yang dilakukan daerah kaki dan bokong bayi. Adapun
oleh standley (2002) tentang efektifitas musik adalah memperdengarkan alunan
terapi musik pada bayi prematur di NICU musik klasik 2 menit sebelum tindakan
menunjukkan bahwa terapi musik pengambilan darah hingga selesai. Musik
96
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.2, Juli 2015
klasik yang diperdengarkan adalah musik tidak stabil. Teknik pengambilan sampel
dari Mozart dengan volume 55 desibel pada penelitian ini adalah consecutive
karena pertimbangan kebisingan. sampling. Jumlah sampel pada penelitian
Kemudian respon nyeri diukur dengan ini 60 bayi prematur yang terbagi dalam
menggunakan Premature Infant Pain dua kelompok yaitu 30 bayi untuk
Profile (PIPP). PIPP terdiri dari 7 kategori, kelompok intervensi dan 30 bayi untuk
yaitu usia gestasi, eye squeeze, status kelompok kontrol. Teknik anailsa data
perilaku, kerutan nasolabial, denyut pada penelitian ini menggunakan
jantung, saturasi oksigen, dan penonjolan komputer dengan uji statistik independent
alis. Masing-masing kategori diberi skor t-test.
antara 0-3. Total skor berkisar antara 0 Penelitian ini telah mendapatkan
hingga 21, dimana 0 adalah tidak nyeri persetujuan untuk dilaksanakan dari
dan 21 adalah nyeri berat. Kategori usia Komisi Etik Penelitian Kesehatan (KEPK)
gestasi pada saat observasi diberikan Fakultas Kedokteran Universitas
skor nyeri lebih tinggi pada usia gestasi Diponegoro dan RSUP dr. Kariadi
yang lebih rendah. Bayi yang tidur 15 Semarang.
menit sebelum prosedur menerima
tambahan poin untuk respon perilaku HASIL
terhadap nyeri. Karakteristik Responden pada penelitian
Hasil pengukuran respon nyeri ini terdiri dari usia gestasi, berat badan,
dibandingkan dengan kelompok kontrol usia bayi, dan jenis kelamin bayi. Rata-
yang diberikan tindakan standar yang rata usia gestasi pada kelompok
dalam hal ini bayi tidak dilakukan intervensi adalah 32,7 minggu dengan
facilitated tucking saat pengambilan standar deviasi 2,41 dengan rentang 28
darah. Selain itu juga dilakukan sampai 36 minggu. Berdasarkan indikator
pengukuran durasi menangis bayi pada instrumen penelitian yaitu menggunakan
kelompok intervensi dibandingkan PIPP, menunjukkan bahwa bayi dengan
dengan kelompok kontrol. Durasi usia gestasi 32-32 minggu memiliki
menangis dihitung dengan menggunakan frekuensi tertinggi yaitu 56,5% pada
stopwatch dalam detik. Penelitian ini kelompok intervensi. Kelompok kontrol
dilakukan di Ruang Perinatologi dua juga memiliki frekuensi tertinggi pada bayi
rumah sakit di Kota Semarang. Populasi dengan usia gestasi 32-35 yaitu 63,3%.
dalam penelitian ini adalah seluruh Adapun rata-rata usia gestasi kelompok
neonatus prematur yang mendapat kontrol adalah 33,53 minggu dengan
tindakan pengambilan darah yang standar deviasi 2,06 dan rentang usia
dirawat di ruang Perinatologi dengan antara 29 sampai 36 minggu.
kriteria inklusi sebagai berikut: Bayi Rata-rata berat badan bayi pada
prematur dengan usia gestasi 25-36 kelompok intervensi adalah 1652 gram
minggu, dilakukan pengambilan darah dengan standar deviasi 325 dan rentang
pada pembuluh darah vena perifer, tidak antara 1040 gram sampai 2400 gram.
memiliki kelainan kongenital, lama rawat Adapun rata-rata berat badan kelompok
minimal 2 hari, dan Berat badan 1000- kontrol adalah 1823,7 gram dengan
2500 gram. Sedangkan kriteria eksklusi standar deviasi 351,1 gram dengan
pada penelitian ini adalah: bayi yang stndar deviasi 351,1 dan rentang antara
mendapatkan obat analgesik atau sedasi 1200 sampai 2400 gram. Rata-rata berat
dan bayi dengan kondisi hemodinamik
97
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.2, Juli 2015
badan pada kelompok kontrol lebih tinggi terbuka, dan ada pergerakan wajah
daripada kelompok intervensi. Akan tetapi sebesar 43,3%, sedangkan pada
keduanya berada pada rentang berat kelompok kontrol status perilaku yang
badan kurang dari 2500 gram sesuai ditunjukkan bayi paling banyak adalah
dengan kriteria inklusi yang telah aktif/tidur, mata tertutup, dan ada
ditetapkan. Berat badan kurang dari 2500 pergerakan wajah. Kedua hal tersebut
merupakan berat badan yang terpaut 1 poin untuk masing-masing
dikategorikan berat lahir rendah kriteria.
(UNICEF, 2004). Banyak faktor yang Indikator nyeri berdasarkan
dapat menyebabkan bayi berat lahir perubahan denyut jantung pada masing-
rendah yang salah satunya adalah masing kelompok sedikit berbeda dimana
prematuritas. peningkatan denyut jantung pada
Jenis kelamin bayi pada kelompok intervensi lebih banyak antara
kelompok intervensi berjumlah 20 bayi rentang 15-24 kali/menit yaitu 36,7%,
laki-laki dan 10 bayi perempuan. sedangkan pada kelompok kontrol lebih
Sedangkan jenis kalamin bayi pada banyak peningkatan denyut jantung
kelompok kontrol adalah 16 orang bayi antara 5-14 kali yaitu 50%. Pada
berjenis kelamin laki-laki dan 14 bayi penelitian ini bayi yang mengalami
berjenis kelamin perempuan. Pada kedua peningkatan denyut nadi lebih tinggi pada
kelompok baik intervensi maupun kontrol kelompok intervensi. Adapun perubahan
memiliki jenis kelamin bayi dengan saturasi oksigen pada kelompok
perbandingan lebih banyak bayi laki-laki intervensi terbanyak menurun pada
dibandingkan bayi prempuan rentang 0-24% sedangkan pada
kelompok kontrol terbanyak menurun
Rata-rata usia bayi yang terlibat
7,5% atau lebih. Penurunan saturasi
dalam penelitian ini adalah 8,8 hari pada
oksigen lebih tinggi pada kelompok
kelompok intervensi dengan standar
kontrol daripada pada kelompok
deviasi 6,7 dan rentang 4 sampai dengan
intervensi.
35 hari. Sedangkan usia bayi pada
kelompok kontrol adalah 5,83 hari dengan Kelompok intervensi dominan
standar deviasi 4,2 dan rentang antara 2 mengalami tonjolan alis sedang (40%).
sampai dengan 24 hari. Usia bayi yang Kelompok kontrol paling banyak
dihitung dalam hari rata-rata lebih tinggi mengalami penonjolan alis maksimal
pada kelompok intervensi daripada yaitu 46,7%. Kerutan mata paling banyak
kelompok kontrol. Namun pada kedua pada kelompok intervensi adalah sedang
kelompok memiliki rentang yang cukup (36,7%), sedangkan pada kelompok
jauh baik pada kelompok intervensi dan kontrol maksimal (46,7). Kelompok
kelompok kontrol. intervensi paling banyak bayi tidak ada
lipatan bibir (86,7%), sedangkan pada
Indikator nyeri berdasarkan usia
kelompok kontrol adalah maksimal (40%).
gestasi pada kelompok kontrol tertinggi
berada pada rentang 32-35 minggu yaitu Rata-rata durasi menangis pada
56,6% begitu juga pada kelompok kontrol kelompok intervensi adalah 68,5 detik
yaitu 63, 3%. Indikator nyeri berdasarkan dengan standar deviasi 58,9 dan rentang
status perilaku sebelum dilakukan antara 0 sampai dengan 180 detik.
penusukan pada kelompok intervensi
paling banyak adalah aktif/bangun, mata
98
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.2, Juli 2015
99
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.2, Juli 2015
100
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.2, Juli 2015
101
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.2, Juli 2015
Nelson (2009) juga menyebutkan bahwa skor nyeri yang lebih rendah
tidak benar bila persepsi nyeri pada anak dibandingkan dengan kelompok kontrol.
rendah karena adanya imaturitas. Ada perbedaan yang bermakna durasi
Transmisi nosiseptik dan subsansi menangis bayi pada bayi prematur yang
modulator nyeri telah berfungsi sempurna dilakukan tindakan facilitated tucking dan
pada janin sehingga persepsi nyeri bayi musik saat dilakukan tindakan
sudah sempurna. pengambilan darah dibandingkan dengan
kelompok kontrol dimana kelompok
Bayi menangis dikarenakan
intervensi memiliki rata-rata durasi
sesuatu yang dirasa tidak nyaman terjadi,
menangis yang lebih pendek
salah satunya adalah nyeri. Berdasarkan
dibandingkan dengan kelompok kontrol.
hasil uji statistik pada penelitian ini
Ada pengaruh tindakan facilitated tucking
menunjukkan bahwa variabel
dan musik terhadap respon nyeri dan
konfounding juga tidak ada hubungannya
durasi menangis bayi prematur yang
dengan durasi menangis bayi karena
dilakukan pengambilan darah. Tidak ada
semua variabel yaitu usia gestasi, berat
hubungan variabel confounding terhadap
badan, usia bayi, dan jenis kelamin jika
respon nyeri dan durasi tangisan bayi
dihubungkan dengan durasi menangis
pada penelitian ini.
bayi menunjukkan hasil p value > 0,05.
Oleh karena itu variabel konfounding tidak Saran dalam penelitian ini adalah
berhubungan dengan durasi menangis hendaknya perawat dapat menerapkan
bayi. facilitated tucking dan musik sebagai
salah satu intervensi dalam mengurangi
Keterbatasan dalam penelitian ini
nyeri pada bayi prematur. Sedangkan
adalah tidak dapat mengidentifikasi mana
penelitian lebih lanjut dapat dilakukan
tindakan yang berpengaruh atau lebih
dengan topik yang sama facilitated
berpengaruh antara facilitated tucking
tucking dalam mengurangi stress dan
atau musik karena penelitian ini dilakukan
mempertahankan status hemodinamik
pada dua kelompok penelitian yaitu
bayi prematur dengan metode yang lebih
kelompok intervensi yang dilakukan
baik, serta jumlah sampel yang lebih
tindakan facilitated tucking dan musik dan
besar.
kelompok kontrol yang tidak dilakukan
tindakan facilitated tucking dan musik. KEPUSTAKAAN
Tidak ada kelompok pembanding yang Alipour, Z., Eskandari, N., Tehran, H. A.,
menilai tindakan faciliteted tucking saja Hossini, S. K. E., & Sangi, S. (2013).
atau musik saja melainkan hanya Effects of music on physiological and
kombinasi keduanya. behavioral responses of premature
KESIMPULAN infants: A randomized controlled trial.
Complementary Therapies in Clinical
Berdasarkan data hasil penelitian
Practice, 19, 128-132.
dan analisis statistik yang dilakukan dapat
Axelin, A., Salantera, S, & Lehtonen, L.
disimpulan bahwa ada perbedaan yang
(2006). Facilitated tucking by parents
bermakna respon nyeri bayi prematur
in pain management of preterm
yang dilakukan tindakan facilitated
infants: A randomized crossover trial.
tucking dan musik antara kelompok
Early Human Development, 82,
intervensi dan kelompok kontrol, dimana
241—247.
kelompok intervensi memiliki rata-rata
102
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.2, Juli 2015
103
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.2, Juli 2015
104