Professional Documents
Culture Documents
Neuronal Signaling: July 2015
Neuronal Signaling: July 2015
net/publication/309021057
NEURONAL SIGNALING
CITATION READS
1 1,469
1 author:
Shahdevi Nandar
Brawijaya University
39 PUBLICATIONS 15 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Shahdevi Nandar on 14 September 2017.
SINYAL NEURON
NEURONAL SIGNALING
ABSTRAK
Proses intrasel di neuron dimulai saat sinyal kimia ekstrasel seperti neurotransmiter, melekat di reseptor
yang spesifik yang kemudian akan mengaktifkan kaskade reaksi intrasel termasuk disini adalah protein
GTP, second messenger, protein kinase, kanal ion dan protein efektor lainnya yang akan merubah sesaat
keadaan fisiologi dari sel target. Sinyal intrasel ini juga akan merubah dalam jangka panjang dengan
mengganggu transkripsi gen sehingga akan merubah komposisi protein sel target. Banyak komponen
terlibat pada sinyal intrasel ini yang akan mengontrol neuron, sehingga diperlukan koordinasi sinyal
elektrik dan kimiawi di dalam sistem saraf. Juga dibahas disini mengenai berbagai hantaran sinyal di
neuron, termasuk jalur sinyal, tipe reseptor, protein G dan target molekularnya, second messenger, target
second messenger, NGF/TrkA, long-term depression (LTD), dan fosforilasi tirosin hidrosilase.
Kata kunci : sinyal neuron, kalsium, long-term depression.
ABSTRACT
Intracellular processes in neurons begins when the extracellular chemical signals such as
neurotransmitters, attached at specific receptors which then activates a cascade of intracellular reactions
included herein are proteins GTP, second messengers, protein kinases, ion channels, and other effector
proteins that will change the instantaneous state of the physiology of the cell the target. The intracellular
signal will also change the long-term performance by interfering with the transcription of genes that will
change the protein composition of the target cell. Many components are involved in intracellular signal
that will control the neurons, so that the necessary coordination of electrical and chemical signals in the
nervous system. Also discussed here regarding the conducting various signals in neurons, including
signaling pathways, type receptors, G proteins and molecular targets, second messengers, the target of
second messengers, NGF/TrkA, long-term depression (LTD), and tyrosine phosphorylation hidrosilase.
Keywords: neuronal signaling, calcium, long-term depression.
Korespondensi: shahdevinandar@yahoo.com
85
86 | Sinyal Neuron
bagaimana mekanisme kerja dari neuron di dalam mempengaruhi komposisi protein dari sel target.
sirkuit saraf.4 Sejumlah besar komponen yang terlibat pada jalur
sinyal intraselular menyebabkan kontrol temporal
Sinyal elektrik dan kimia akan diterima dan
dan spatial pada fungsi neuron secara individual,
diteruskan oleh neuron ke sel yang lain. Di dalam
dengan demikian memberikan koordinasi aktivitas
neuron itu sendiri juga terjadi interaksi antara
elektrik dan kimiawi pada neuron yang terlibat
sinyal dan reseptor, reseptor bisa berada di
dalam sistem dan sirkuit neural.5
permukaan, di sitoplasma atau di nukleus. Proses
intrasel di neuron dimulai saat sinyal kimia Komunikasi kimia mengkoordinasi kerja dari sel
ekstrasel, seperti neurotransmitter, melekat di neuron dan glia pada proses fisiologis yang
reseptor yang spesifik yang kemudian akan bervariasi, dari diferensiasi daya ingat sampai
mengaktifkan kaskade reaksi intrasel termasuk pembelajaran. Sinyal molekular memediasi dan
disini adalah protein GTP, second messenger, mengatur semua fungsi otak. Untuk melakukan
protein kinase, kanal ion dan protein efektor komunikasi, beberapa jalur sinyal kimia yang
lainnya yang akan merubah sesaat keadaan bermacam-macam dan kompleks terlibat. Sinyal
fisiologi dari sel target. Sinyal intrasel ini juga akan kimia tidak terbatas pada sinap saja seperti terlihat
merubah dalm jangka panjang dengan pada gambar 1. Karakteristik lainnya dari
mengganggu transkripsi gen sehingga akan komunikasi kimia meliputi sinyal parakrin, yang
merubah komposisi protein sel target. Banyak berperan lebih luas daripada transmisi sinaptik dan
komponen terlibat pada sinyal intrasel ini yang melibatkan sekresi dari sinyal kimia menjadi
akan mengontrol neuron, sehingga diperlukan sebuah kelompok di dekat sel target, dan sinyal
koordinasi sinyal elektrik dan kimiawi di dalam endokrin, yang dimaksudkan untuk sekresi hormon
sistem saraf.5 ke aliran darah dimana hal ini dapat memberikan
efek ke seluruh tubuh.5
Sinyal dari satu sel neuron ke sel yang lain
ditransfer melalui zona khusus kontak antara Sinyal kimia dari berbagai macam membutuhkan
neuron yang dikenal sebagai sinap. Mekanisme tiga komponen yaitu sinyal molekular yang
komunikasi neuron dengan satu sama lain disebut menyampaikan informasi dari satu sel ke sel
transmisi sinap. Neurotransmisi kimiawi adalah lainnya; molekul reseptor yang mentransduksikan
mekanisme paling umum dalam komunikasi antar informasi yang diperlukan dengan sinyal; dan
neuron. Hal ini melibatkan pelepasan zat-zat kimia sebuah molekul target yang memediasi respon
(neutransmiter) dari terminal presnaptik yang selular (gambar 1). Bagian dari proses ini yang
kemudian mengeksitasi atau menghambat neuron terjadi pada sel target ini disebut sebagai tranduksi
sinyal intraselular. Contoh untuk transduksi dalam
Sinyal Molekular Antar Neuron konteks komunikasi intraselular adalah kejadian
Mekanisme sinyal elektrikal dan kimia sekuensial yang dipicu oleh transmisi sinaps
menyebabkan satu sel neuron mampu menerima kimiawi yaitu neurotransmiter yang berperan
dan meneruskan informasi ke sel lainnya. sebagai sinyal, reseptor neurotransmiter berperan
Mekanisme ini berfokus pada sinyal di dalam sebagai reseptor tranduksi, dan molekul target
neuron dan sel lainnya, yang distimulasi oleh adalah kanal ion yang diubah untuk menghasilkan
interaksi sinyal kimia dengan reseptornya. Proses respon elektrikal dari sel post-sinap. Pada banyak
intraselular dimulai ketika sinyal kimia intraselular, kasus, transmisi sinaptik mengaktivasi jalur
seperti neurotransmiter, hormon, dan faktor intraselular tambahan yang memiliki berbagai
tropik, berikatan dengan reseptor spesifk baik macam konsekuensi fungsional. Sebagai contoh,
pada permukaan ataupun di dalam sitoplasma ikatan dari neurotransmiter norepinefrin terhadap
atau nukleus dari sel target. Ikatan ini reseptornya mengaktivasi protein binding GTP,
mengaktivasi reseptor dan menstimulasi kaskade yang menghasilkan second messenger diantara
reaksi intraselular yang melibatkan protein target post-sinaptik, mengaktivasi kaskade
binding-GTP, molekul ‘second messenger’, protein enzimatik, dan akhirnya mengubah sifat kimiawi
kinase, kanal ion dan banyak protein efektor dari berbagai macam molekul target di antara sel
lainnya yang memodulasi perubahan temporer yang terkena.
dari kondisi fisiologis sel target. Jalur transduksi Keuntungan umum dari sinyal kimia baik pada
sinyal intraselular yang sama ini dapat juga intraselular maupun ekstraselular adalah
menyebabkan perubahan jangka lama dengan amplifikasi sinyal. Amplifikasi terjadi oleh karena
mengubah gen transkripsi. Sehingga
MNJ , Vol.01, No.02, Juli 2015
Sinyal Neuron | 87
reaksi sinyal tersebut dapat menghasilkan produk protein target (gambar 2). Amplifikasi serupa
molekular dengan jumlah yang lebih besar terjadi pada semua jalur transduksi sinyal. Karena
dibandingkan dengan sejumlah molekul yang proses transduksi seringkali dimediasi oleh
menginisiasi reaksi. Pada kasus sinyal norepinefrin beberapa reaksi enzimatik, masing-masing beserta
contohnya, molekul norepinefrin tunggal berikatan faktor amplifikasinya sendiri, sejumlah kecil
dengan reseptornya dapat menghasilkan ribuan molekul terutama dapat mengaktivasi sejumlah
molekul second messenger (seperti siklik AMP), besar molekul target.7
menyebabkan aktivasi puluhan ribu molekul dari
Gambar 1. Mekanisme sinyal kimiawi. (A) Bentuk-bentuk komunikasi kimia meliputi transmisi sinaptik, sinyal
parakrin, dan sinyal endokrin. (B) Komponen penting dari sinyal kimia adalah: sel-sel yang menginisiasi proses
dengan melepaskan molekul sinyal; reseptor spesifik pada sel target; molekul target second messenger; dan respon
.5
selular selanjutnya
Beberapa interaksi molekular memberikan metabolisme otot dan kondisi emosional. Untuk
informasi yang diteruskan dengan cepat, mengkode informasi yang sangat bermacam-
sementara lainnya lebih lambat dan bertahan macam, konsentrasi dari molekul sinyal yang
dalam waktu lama. Contohnya, kaskade sinyal relevan harus dikontrol dengan baik. Di sisi lain,
terkait dengan transmisi sinaptik pada konsentrasi setiap molekul dalam kaskade sinyal
neuromuscular junction membuat seseorang harus dikembalikan kepada nilai subtreshold
memberikan respon yang cepat dalam kondisi sebelum datangnya stimulus lainnya. Di samping
tertentu, seperti ketika dilempar bola, ketika itu, menjaga jalur sinyal intermediat tetap aktif
respon yang lebih lambat memicu hormon medula penting untuk respon selanjutnya. Beberapa level
adrenal (epinefrin dan norepinefrin) disekresikan dari interaksi molekuler akan memfasilitasi kapan
selama kejadian tersebut dan menghasilkan efek terjadinya suatu respon.7
yang lebih lambat (dan bertahan lebih lama) pada
Gambar 3. Tiga kelas dari molekul sinyal. (A) Molekul cell-impermeant, seperti neurotransmiter, tidak dapat
melewati membran plasma dari sel target dan harus berikatan dengan bagian ekstraselular dari protein reseptor
transmembran. (B) Molekul cell-permeant mampu melewati membran plasma dan berikatan dengan reseptor pada
sitoplasma atau inti dari sel target. (C) Molekul cell-associated dipresentasikan pada permukaan ekstraselular dari
membran plasma. Sinyal ini mengaktivasi reseptor hanya pada sel target jika molekul ini berada dekat dengan sel
5
sinyal.
Kelompok ketiga dari molekul sinyal kimia, molekul seperti integrin dan neural cell adhesion molecules
sinyal cell-associated, disusun pada permukaan (NCAMs) yang mempengaruhi pertumbuhan
ekstraselular dari membran plasma.Sebagai aksonal. Molekul sinyal yang berikatan dengan
hasilnya, molekul-molekul ini bekerja hanya pada membran lebih sulit untuk dipelajari, akan tetapi
sel-sel lainnya yang kontak secara fisik dengan sel penting dalam perkembangan neuronal dan
yang membawa sinyal. Contohnya meliputi protein keadaan lainnya dimana kontak fisik antarsel
Gambar 4. Kategori reseptor selular. Molekul sinyal membran-impermeant dapat berikatan terhadap dan
mengaktivasi baik channel-linked receptor (A), enzyme-linked receptor (B), atau G-protein-coupled receptor
5
(C).Molekul sinyal membran-permeant mengaktivasi reseptor intraselular (D).
adalah sebuah molekul yang membantu Sinyal dengan protein G heterotrimerik maupun
meregulasi diferensiasi dan proliferasi sel dengan monomerik akan diakhiri dengan hidrolisis GTP
menghantarkan sinyal dari reseptor kinaseke menjadi GDP. Kecepatan hidrolisis GTP merupakan
nukleus; bentuk viral dari ras adalah bersifat bagian penting dari protein G, kecepatan ini dapat
defektif, yang terhitung sesuai kemampuan virus diregulasi oleh protein lainnya, dikenal sebagai
untuk menyebabkan proliferasi sel yang tidak GTPase-activating proteins (GAPs).Dengan
terkontrol dan menyebabkan tumor. Kemudian, mengganti GTP dengan GDP, GAPs mengembalikan
sejumlah besar dari GTPase kecil dapat protein G menjadi bentuk inaktif. GAPs pertama
diidentifikasi dan dipilah menjadi lima subfamili kali dikenali sebagai regulator dari protein G kecil,
yang berbeda dengan fungsi-fungsi yang berbeda. akan tetapi baru-baru ini protein serupa telah
Untuk singkatnya, beberapa terlibat dalam vesicle ditemukan untuk meregulasi subunit α dari protein
trafficking dalam terminal presinaptik atau dimana G heterotrimerik. Oleh karena itu, fungsi protein G
pun di dalam neuron, sementara yang lainnya monomerik dan trimerik sebagai penghitung
memainkan peranan sentral pada trafficking molekular yang aktif pada kondisi berikatan
protein dan RNA di dalam maupun luar nukleus. 5,8 dengan GTP, dan menjadi inaktif ketika telah
terhidolisis dari GTP menjadi GDP (gambar 5).
Gambar 5. Tipe-tipe protein GTP-binding. (A) Protein heterotrimerik G yang terdiri dari tiga subunit yang berbeda
(α, β, dan γ). Aktivasi reseptor menyebabkan ikatan dari protein G dan subunit α untuk mengubah GDP menjadi
GDP, menyebabkan disosiasi subunit α dan βγ.Aksi biologis dari protein G diakhiri oleh hidrolisis GTP, yang
dipercepat dengan protein GTPase-activating (GAP). (B) Protein monomerik G menggunakan mekanisme yang
serupa untuk menghantarkan sinyal dari reseptor permukaan sel yang teraktivasi ke target intraselular. Ikatan GTP
menstimulasi aksi biologis dari protein G ini, dan aktivitasnya diakhiri dengan hidrolisis GTP, yang juga diregulasi oleh
5
protein GAP.
Protein G yang teraktivasi mengubah fungsi dari Protein G dapat juga secara langsung berikatan
efektor-efektor di bawahnya. Sebagian besar dengan dan mengaktivasi kanal ion. Sebagai
efektor ini adalah enzim-enzim yang menghasilkan contohnya, beberapa neuron, seperti sel otot
second messenger intraselular. Enzim efektor jantung, memiliki G-protein-coupled receptor yang
meliputi adenilsiklase, guanilsiklasi, fosfolipase C, mengikat asetilkolin. Karena reseptor-reseptor ini
dan lain-lainnya (gambar 6). Second messenger juga diaktivasi oleh muskarinik agonis, maka
yang dihasilkan oleh enzim ini memicu kaskade molekul tersebut juga disebut sebagai reseptor
sinyal biokimia kompleks. Oleh karena setiap muskarinik. Aktivasi dari reseptor muskarinik dapat
kaskade ini diaktivasi oleh subunit protein G membuka gerbang K+, dengan demikian akan
spesifik, jalur tersebut diaktivasi oleh reseptor menghambat aksi aksi potensial neuron atau
khusus yang ditentukan dengan identifikasi spesifik memperlambat kontraksi sel-sel otot. respon
dari subunit protein G yang terkait dengannya.9 inhibisi ini terjadi sebagai hasil dari ikatan protein
Gambar 6. Jalur efektor terkait dengan G-protein-coupled receptor. Pada ketiga contoh yang ditunjukkan berikut
ini, ikatan neurotransmiter terhadap reseptor tersebut menyebabkan aktivasi dari protein G dan keterlibatan jalur
5
second messenger berikutnya. Gs, Gq, dan Gi termasuk dalam tiga tipe yang berbeda dari protein G heterotrimerik.
5
Tabel 1. Second messenger di neuron
Second
Sumber Target intraseluler Mekanisme pengeluaran
messenger
Membran plasma: penukar
Membran plasma: katub gerbang 2+
2+ Kalmodulin, protein kinase, Na+/ Ca
voltage Ca , bermacam-macam 2+
2+ protein fosfatase, katup ion, Pompa Ca
Ca katup gerbang ligand
sinaptotagmin, protein Retik endoplasma: pompa
Retikulum endoplasma: reseptor 2+ 2+
pengikat Ca yang lain Ca
IP3, reseptor rianodin
Mitokondria
Protein kinase, katup gerbang
Cyclic AMP Adenil siklase yang ber-ATP cAMP fosfodiesterase
siklik nukleotida
Protein kinase G, katup
Siklik GMP Guanil siklase yang ber-GTP cGMP fosfodiesterase
gerbang siklik nukloetida
Reseptor IP3 di retikulum
IP3 Fosfolipase C ber-PIP2 Fosfatase
endoplasma
Diasil
Fosfolipase C ber-PIP2 Protein kinase C Bermacam-macam enzim
gliserol
Gambar 8. Sinyal di sinap serat paralel di serebelum. Gambar 9. Regulasi tirosin hidrosilase oleh protein
Glutamat dilepaskan oleh serat paralel akan fosforilasi. Enzim ini mengatur sintesis neurotransmiter
mengaktifkan baik reseptor tipe AMPA dan katekolamin di stimulasi oleh berbagai sinyal
metabotropik. Akhirnya memproduksi IP3 dan DAG 5
2+
intraselular.
didalam sel Purkinje. Berbarengan dengan naiknya Ca
akibat aktifitas climbing fiber synapses, IP3 KESIMPULAN
2+
menyebabkan Ca dilepaskan dari retikulum
2+
endoplasma, Ca dan DAG mengaktifkan PKC. Proses intrasel di neuron dimulai saat sinyal kimia
Keduanya akan mengubah reseptor AMPA untuk ekstrasel, seperti neurotransmitter, melekat di
5
memproduksi LTD. reseptor yang spesifik yang kemudian akan
mengaktifkan kaskade reaksi intrasel termasuk
Fosforilasi Tirosin Hidrosilase disini adalah protein GTP, second messenger,
Tirosin hidrosilase mengatur sintesis protein kinase, kanal ion dan protein efektor
neurotransmiter katekolamin : dopamin, lainnya yang akan merubah sesaat keadaan
norepinefrin, dan epinefrin. Sejumlah sinyal, fisiologi dari sel target. Sinyal intrasel ini juga akan
termasuk aktifitas listrik, transmitter neuron lain, merubah dalm jangka panjang dengan
dan NGF, meningkatkan laju sintesis katekolamin mengganggu transkripsi gen sehingga akan
dengan meningkatkan aktifitas katalitik tirosin merubah komposisi protein sel target. Banyak
hydrolas. Peningkatan yang cepat dari aktifitas komponen terlibat pada sinyal intrasel ini yang
tirosine hidrosilase karena fosforilasi enzim akan mengontrol neuron, sehingga diperlukan
ini.Tirosin hidrosilase adalah substrat untuk koordinasi sinyal elektrik dan kimiawi di dalam
beberapa protein kinase, termasuk PKA, CaMKII, sistem saraf.
MAP kinase, dan PKC. Fosforilasi menyebabkan Telah dibahas disini mengenai berbagai hantaran
perubahan konformasi yang akan meningkatkan sinyal di neuron, termasuk jalur sinyal, tipe
aktifitas katalitik tirosin hidrosilase. Stimuli yang reseptor, protein G dan target molekularnya,
meningkatkan cAMP, Ca2+, atau DAG semuanya second messenger, target second messenger,
bisa meningkatkan aktifitas tirosin hidrosilase dan NGF/TrkA, long-term depression (LTD), dan
dengan demikian meningkatkan laju biosintesis fosforilasi tirosin hidrosilase.
katekolamin. Regulasi ini dengan beberapa
sinyalyang berbeda bisa mengontrol aktifitas