Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

48 Gea. Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 17, Nomor 1, April 2017.

PENERAPAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT


BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI
SMA PGII 2 BANDUNG
Muhammad Nazmi
Program Studi Magister Pendidikan Geografi, Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia
nazmy_jr@yahoo.co.id

ABSTRACT
Various challenges in teaching geography in improving the quality of learning to do, which is one
attempt to see the learning styles of learners are using the media into the learning activities. Media
that can be used include: media animation. Media animations with the excess that is in addition to
ease in understanding the material that is difficult to understand, it can also increase the motivation
and interests of learners. Application of the animation medium in a study aimed to increase the
interest of learners in class XI SMA PGII-2 Bandung. The research method uses classroom action
research design John Elliot that there are three acts in its cycle. The technique of collecting data
through observation and test sheets. The results showed an increase in aspect and action. Aspects of
the first actions interests of learners ie 48.38% increase in the second act of reaching an average of
80.31%. Then in the third act to increase reach an average of 92.53%. This happens because the
application of animation media is much more effective in attracting the attention and concentration
of students in learning. If the interests of learners high and very enthusiastic in learning it would be
easy to understand learning, learning outcomes will be better, and learning objectives can be achieved
in accordance with the desired.

Keywords: Animated Media, Interest in Learning

ABSTRAK
Selain memudahkan dalam memahami materi yang sulit dipahami, media animasi juga
dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik. Penerapan media animasi
dalam penelitian yang dilakukan bertujuan dalam meningkatkan minat belajar peserta
didik kelas XI SMA PGII-2 Bandung. Metode penelitian menggunakan desain penelitian
tindakan kelas dengan tiga tindakan dalam siklusnya. Teknik pengumpulan data melalui
lembar observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan di aspek dan
tindakan. Aspek pada tindakan pertama minat belajar peserta didik yaitu 48,38%
mengalami peningkatan pada tindakan kedua mencapai rata-rata 80,31%. Kemudian pada
tindakan ketiga mengalami peningkatan mencapai rata-rata 92,53%. Hal tersebut terjadi
karena penerapan media animasi jauh lebih efektif dalam menarik perhatian dan
konsentrasi peserta didik dalam pembelajaran. Apabila minat belajar peserta didik tinggi
dan sangat antusias dalam pembelajaran maka pembelajaran pun akan mudah dimengerti,
hasil belajar akan menjadi lebih baik, dan tujuan pembelajaran pun dapat tercapai sesuai
dengan yang diinginkan.

Kata kunci: Media Animasi, Minat Belajar

PENDAHULUAN potensi dasar atau kecenderungan potensi


Setiap peserta didik mempunyai anak. Sangat penting bagi guru
gaya belajar. Gaya belajar merupakan memperhatikan beberapa gaya belajar
Muhammad Nazmi. Penerapan Media Animasi untuk Meningkatkan Minat Belajar… 49

yang berbeda-beda ketika akan hlm.28). Untuk memenuhi fungsi


merancang pembelajaran, baik itu motivasi, media pembelajaran dapat
strategi, metode, media pembelajaran dan direalisasikan dengan teknik drama atau
aktivitas-aktivitas yang melibatkan hiburan. Sedangkan untuk tujuan
peserta didik. Gaya belajar secara umum informasi, media pembelajaran dapat
dibagi menjadi visual, auditorial, dan digunakan dalam rangka penyajian
kinestetik. Perbedaan gaya belajar dapat informasi di hadapan sekelompok siswa.
menunjukkan cara terbaik bagi peserta Isi dan bentuk penyajian bersifat sangat
didik untuk menyerap informasi lebih umum, berfungsi sebagai pengantar,
cepat. Sebagai seorang guru bisa ringkasan laporan, atau pengetahuan latar
memahami bagaimana gaya belajar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk
peserta didik, mungkin akan lebih mudah hiburan, drama, atau teknik motivasi.
dalam menentukan strategi dalam proses Melihat dari fungsi utama media
pembelajaran dan bisa memberikan hasil pembelajaran, salah satunya yaitu
yang maksimal (Deporter dan Hernacki, memotivasi atau meningkatkan minat
2005, hlm.112). belajar peserta didik. Untuk
Salah satu upaya yang dapat meningkatkan minat belajar peserta didik
dilakukan untuk meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran di kelas, guru
pembelajaran, dengan melihat gaya dapat memanfaatkan media dalam
belajar peserta didik tersebut yakni pembelajaran. Media yang dapat
menggunakan media ke dalam kegiatan digunakan diantaranya yaitu media
pembelajaran. Berkenaan dengan media animasi. Media animasi merupakan
pembelajaran terdapat beberapa manfaat serangkaian gambar gerak cepat yang
media pembelajaran diantaranya: terus menerus memiliki hubungan satu
pengajaran akan lebih menarik perhatian dengan yang lainnya, yang awalnya dari
siswa sehingga dapat menumbuhkan potongan gambar yang digerakkan
minat belajar, bahan pengajaran akan sehingga terlihat hidup (Adinda dan
lebih jelas maknanya sehingga dapat Adjie, 2011, hlm.6). Media animasi yang
dipahami lebih oleh siswa, metode dirangkai dari potongan gambar yang
mengajar akan lebih bervariasi, siswa terlihat hidup ini, jika dipakai dalam
lebih banyak melakukan kegiatan belajar, pembelajaran selain dapat memudahkan
sebab tidak hanya mendengar uraian guru dalam penyampaian materi di kelas
guru, tetapi juga aktivitas lain seperti dan juga dapat meningkatkan minat atau
mengamati, melakukan, dan lain menarik perhatian peserta didik lebih
sebagainya (Sudjana, 2005, hlm.2). karena sifatnya yang unik dan menarik.
Beberapa manfaat media Selain itu, penerapan media animasi
pembelajaran tersebut akan berjalan dalam pembelajaran mendapat hubungan
dengan baik, jika fungsi utama dalam dan pengaruh yang mendalam kepada
penggunaan media pembelajaran peserta didik baik dalam hal perhatian,
dilakukan dengan baik pula. Terdapat ketertarikan, motivasi, dan lain
tiga fungsi utama media pembelajaran sebagainya (Anwar, 2013; Dalifa, 2014;
apabila media itu digunakan untuk Riyana, 2015; Sutisna, 2016). Kemudian
perorangan, kelompok, atau kelompok dengan minat belajar yang tinggi dapat
yang besar jumlahnya, yaitu dalam hal mengakibatkan hasil belajar yang baik,
memotivasi minat atau tindakan, yakni dengan adanya dorongan motivasi
menyajikan informasi, dan memberi dalam diri peserta didik sendiri
instruksi (Kemp dan Dayton, 1985, (Nurhasanah, 2016).
50 Gea. Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 17, Nomor 1, April 2017.
Media animasi yang menarik peserta didik menyukai dan tidak ada
tentunya tidak asal menarik saja, akan keterpaksaan dalam dirinya untuk
tetapi berhubung media animasi mengikuti pembelajaran. Kedua adalah
merupakan salah satu media ketertarikan, daya gerak yang mendorong
pembelajaran berbasis audiovisual yang untuk cenderung merasa tertarik pada
dapat menambah kemampuan dalam orang, benda, dan lain sebagianya. Ketiga
mengingat pesan lebih. Yakni dalam yakni perhatian peserta didik, konsentrasi
penelitian Sovocom Company dari atau aktivitas jiwa terhadap pengamatan
Amerika menjelaskan hubungan antara dan pengertian, dalam arti kata peserta
jenis media dan daya ingat manusia didik yang memiliki minat pada objek
dengan daya ingat media audio 10 %, tertentu, dengan sendirinya akan
Visual 40 % dan audiovisual 50%. Jenis memperhatikan objek tersebut. Kemudian
media dengan kemampuan otak dalam yang keempat adalah keterlibatan siswa,
mengingat pesan misalnya tingkat ketertarikan peserta didik akan suatu
kemampuan penyimpanan pesan objek yang mengakibatkan orang tersebut
berdasarkan media audio < 3 hari adalah senang dan tertarik untuk melakukan atau
70% setelah >3 hari menjadi 10%, media mengerjakan pada pembelajaran (Safari,
visual < 3 hari adalah 72% setelah >3 hari 2003).
menjadi 20%, media audiovisual <3 hari Berdasarkan observasi lapangan
85% setelah >3 hari menjadi 65% (Warsita, dalam pembelajaran geografi di kelas XI
2008, hlm.125). IPS-1 SMA PGII 2 Bandung, dengan
Media animasi dengan proses pembelajaran ditunjang dengan
kebermanfaatanya dalam meningkatkan fasilitas yang baik, yaitu terdapatnya
minat belajar peserta didik dalam proyektor sehingga dengan
penelitian ini yakni minat disini adalah menggunakan media pembelajaran yang
suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan efektif dan inovatif, salah satunya dengan
pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada media animasi dapat diterapkan. Hanya
yang menyuruh (Slameto, 2010, hlm. 180). saja dalam penerapannya perlu kreativitas
Terdapatnya minat yang tinggi atau kuat dalam membuat pemodelan dan materi
dapat memungkinkan seseorang yang ingin disampaikan dalam
terdorong lebih dalam melakukan pembelajaran, sehingga media dapat lebih
aktivitasnya. Misalnya, kalau dikaitkan menarik dan mudah dipahami peserta
dengan pembelajaran geografi di kelas, didik. Selain melihat fasilitas kemudian
peserta didik akan lebih mudah juga dalam proses pembelajaran yang
memahami materi, mengingat, dan dilakukan, terdapat permasalahan dalam
mengaplikasikannya. Untuk menganalisis kurangnya minat belajar peserta didik.
minat belajar dapat digunakan beberapa Minat belajar peserta didik yang masih
indikator minat minat dapat rendah setelah melakukan observasi
diekspresikan anak didik melalui: dengan melihat data awal berdasarkan
pernyataan lebih menyukai sesuatu indikator minat belajar peserta didik
daripada yang lainnya, partisipasi aktif yaitu: pada aspek perhatian, perasaan
dalam suatu kegiatan, memberikan senang, ketertarikan, dan keterlibatan
perhatian yang lebih besar terhadap masih di bawah rata-rata dan tergolong
sesuatu yang diminatinya tanpa sangat rendah. Beberapa hal yang
menghiraukan yang lain (Djamarah, 2002, menunjukkan kurangnya minat belajar
hlm. 132). Selain itu, terdapat empat diantaranya yaitu: disamping materi yang
diantaranya sebagai berikut: pertama disampaikan monoton yang
yaitu perasaan senang, dimana seorang penyampaiannya hanya satu arah,
Muhammad Nazmi. Penerapan Media Animasi untuk Meningkatkan Minat Belajar… 51

kemudian ditunjang dengan kurang menerapkan tindakan-tindakan dalam


partisipasi dari peserta didik, peserta setiap siklusnya.
didik terlihat pasif, kurang antusias,
materi yang sulit dipahami, selanjutnya METODE PENELITIAN
banyak dari peserta didik yang Metode yang digunakan pada
melakukan aktivitas lain selain aktivitas penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
pembelajaran seperti mengobrol dan Kelas (PTK) atau Classroom Action
menggunakan alat komunikasi, dan lain Research. Penelitian tindakan kelas adalah
sebagainya. kajian tentang situasi sosial dengan
Terdapatnya minat belajar peserta maksud untuk meningkatkan kualitas
didik yang rendah dengan melihat tindakan melalui proses diagnosis,
permasalahan di atas, peneliti ingin perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,
melakukan penelitian terhadap dan mempelajari pengaruh yang
peningkatan minat belajar peserta didik ditimbulkan (Elliot dalam Wina, 2011,
dengan menggunakan media animasi. hlm. 25). Penelitian kelas ditujukan untuk
Penelitian ini, menggunakan media video melakukan perubahan-perubahan pada
animasi dalam meningkatkan minat semua diri pesertanya dan perubahan
belajar peserta didik di SMAN PGII 2 situasi tempat penelitian dilakukan guna
Bandung, penelitian yang dilakukan mencapai perbaikan praktik secara
dengan menggunakan metode Penelitian inkremental dan berkelanjutan (Suwarsih,
Tindakan Kelas atau PTK, dengan 2009, hlm. 11).

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian


52 Gea. Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 17, Nomor 1, April 2017.

Penelitian ini menggunakan model Perhatian pada tindakan pertama masih


PTK Jhon Elliot, dimana terdapat tergolong rendah yaitu dengan rata-rata
tindakan dalam siklusnya. Penelitian 60,8%, dilihat dari poin satu sampai poin
dilaksanakan di SMA PGII 2 Bandung kelima masih banyak kekurangan baik
berlokasi di Jalan Pahlawan No. 17 dari faktor peserta keberlangsungan
Bandung yakni pada semester ganjil pembelajaran di kelas. Kemudian pada
tahun pelajaran 2015/2016. Subjek tindakan kedua mengalami peningkatan
penelitian ini di tujukan kepada peserta dengan rata-rata 79%, terjadi peningkatan
didik kelas XI IPS-1, dimana kelas ini setelah dilakukan refleksi dan evaluasi
merupakan salah satu kelas program IPS dari tindakan pertama. Sedangkan pada
di SMA XI PGII 2 Bandung. Peserta didik tindakan ketiga aspek perhatian
kelas XI berjumlah 26 orang, yang terdidri mengalami peningkatan mencapai rata-
dari 10 peserta didik laki-laki dan 16 rata 94,4%, setelah melihat kekurangan
peserta didik perempuan. Terdapat pada tindakan pertama dan kedua,
beberapa instrument yang digunakan kemudian dilakukan refleksi dan evaluasi
diantaranya lembar observasi dan tes. maka terjadi peningkatan dari tindakan
Untuk instrumen lembar observasi ada satu sampai tindakan ketiga yang dapat
dua instrument yakni lembar observasi dilihat pada gambar 2.
guru yang berisi tentang keberlangsungan Indikator minat belajar yang
pembelajaran di kelas dan instrument kedua, yaitu pada aspek ketertarikan.
peserta didik yang berisi tentang aspek- Aspek ketertarikan mencakup empat poin
aspek minat belajar, meliputi aspek yang sudah dikembangkan dari indikator,
perhatian, ketertarikan, perasaan senang, diantaranya: konsentrasi, mencatat hal
dan keterlibatan. penting, menjawab pertanyaan guru, dan
memberi tanggapan. Aspek ketertarikan
pada tindakan pertama sampai dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
tindakan ketiga mengalami peningkatan.
Pembelajaran geografi yang
Ketertarikan pada tindakan pertama
dilakukan dengan menggunakan media
masih tergolong rendah yaitu dengan
animasi dalam meningkatkan minat
rata-rata 22,5%, dilihat dari poin satu
belajar peserta didik, berdasarkan
sampai poin keempat terdapat
indikator minat belajar yaitu pada aspek
kekurangan yang paling menonjol yakni
perhatian, ketertarikan, perasaan senang,
pada poin menjawab pertanyaan yang
dan keterlibatan peserta didik dalam
diajukan guru dan memberi tanggapan,
pembelajaran di kelas. Berikut hasil dan
terlihat peserta didik masih ragu dan
pembahasan pada penelitian yang sudah
belum percaya diri dalam menjawab
dilaksanakan.
tanggapan pertanyaan. Kemudian pada
Indikator minat belajar yang
tindakan kedua mengalami peningkatan
pertama, yaitu pada aspek perhatian.
dengan rata-rata 69,75%. Sedangkan pada
Aspek perhatian mencakup lima poin
tindakan ketiga aspek ketertarikan
yang sudah dikembangkan dari indikator,
mengalami peningkatan mencapai rata-
diantaranya: memperhatikan
rata 86,25%, setelah melihat kekurangan
pembelajaran, berbicara dengan teman,
pada tindakan pertama dan kedua,
melakukan aktivitas lainnya, tertidur, dan
kemudian dilakukan refleksi dan evaluasi
menggunakan alat komunikasi pada saat
maka terjadi peningkatan dari tindakan
pembelajaran. Aspek perhatian pada
satu sampai tindakan ketiga yang dapat
tindakan pertama sampai dengan
dilihat pada gambar 3.
tindakan ketiga mengalami peningkatan.
Muhammad Nazmi. Penerapan Media Animasi untuk Meningkatkan Minat Belajar… 53

Peningkatan Perhatian Peserta Didik

100%
80%
60%
Tindakan 3
40%
Tindakan 2
20%
Tindakan 1
0%
Point 1 Point 2 Point 3 Point 4 Point 5
Tindakan 1 62% 40% 44% 60% 98%
Tindakan 2 75% 56% 82% 82% 100%
Tindakan 3 92% 84% 96% 100% 100%

Tindakan 1 Tindakan 2 Tindakan 3

Gambar 2. Aspek Perhatian Tiap Tindakan

Peningkatan Perasaan Senang Peserta Didik

100%
80%
Tindakan 3
60%
40% Tindakan 2
20% Tindakan 1
0%
Point 1 Point 2 Point 3 Point 4
Tindakan 1 70% 26% 4% 60%
Tindakan 2 82% 70% 58% 100%
Tindakan 3 96% 82% 80% 100%

Tindakan 1 Tindakan 2 Tindakan 3

Gambar 3. Aspek Ketertarikan Tiap Tindakan

Indikator minat belajar yang masih tergolong rendah yaitu dengan


ketiga, yaitu pada aspek perasaan senang. rata-rata 40%, dilihat dari poin satu
Aspek perasaan senang mencakup empat sampai poin keempat terdapat
poin yang sudah dikembangkan dari kekurangan yang paling menonjol yakni
indikator, diantaranya: semangat pada poin bertanya dan membuat catatan
mengikuti pembelajaran, membuat pribadi, terlihat peserta didik masih ragu,
catatan, bertanya, dan mengerjakan tugas dan masih bingung dengan materi. Pada
dengan senang. Aspek perasaan senang tindakan kedua mengalami peningkatan
pada tindakan pertama sampai dengan (77,5%). Pada tindakan ketiga aspek
tindakan ketiga mengalami peningkatan. perasaan senang mengalami peningkatan
Perasaan Senang pada tindakan pertama (89,5%) dapat dilihat pada gambar 4.
54 Gea. Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 17, Nomor 1, April 2017.

Peningkatan Ketertarikan Peserta Didik

100%
80%
Tindakan 3
60%
40% Tindakan 2
20% Tindakan 1
0%
Point 1 Point 2 Point 3 Point 4
Tindakan 1 50% 24% 10% 6%
Tindakan 2 88% 82% 75% 34%
Tindakan 3 98% 88% 94% 65%

Tindakan 1 Tindakan 2 Tindakan 3

Gambar 4. Aspek Perasaan Senang Tiap Tindakan

Indikator minat belajar yang poin keempat terdapat kekurangan yang


keempat, yaitu pada keterlibatan. Aspek paling menonjol yakni pada poin diskusi
keterlibatan mencakup empat poin yang dan presentasi, terdapat kurangnya
sudah dikembangkan dari indikator, antusias dari peserta didik. Kemudian
diantaranya: ikut serta, berperan aktif, pada tindakan kedua mengalami
diskusi, dan presentasi kelompok. Aspek peningkatan dengan rata-rata 95%.
keterlibatan pada tindakan pertama Sedangkan pada tindakan ketiga aspek
sampai dengan tindakan ketiga keterlibatan mengalami peningkatan
mengalami peningkatan. Keterlibatan mencapai rata-rata 100% dapat dilihat
pada tindakan pertama yaitu dengan rata- pada gambar 5.
rata 70,5%, dilihat dari poin satu sampai

Peningkatan Keterlibatan Peserta Didik

100%
80%
Tindakan 1
60%
Tindakan 3 Tindakan 2
40%
Tindakan 2 Tindakan 3
20%
Tindakan 1
0%
Point 1 Point 2 Point 3 Point 4
Tindakan 1 100% 56% 72% 44%
Tindakan 2 100% 88% 100% 100%
Tindakan 3 100% 100% 100% 100%

Gambar 5. Aspek Keterlibatan Tiap Tindakan


Muhammad Nazmi. Penerapan Media Animasi untuk Meningkatkan Minat Belajar… 55

Setelah melihat peningkatan peningkatan menjadi 80,31%, dan


ketercapaian pada setiap aspek dan kemudian pada tindakan ketiga mencapai
tindakan minat belajar peserta didik, 92,53%. Terjadinya peningkatan setiap
kemudian terdapat gabungan tindakan setelah dilakukannya refleksi
keseluruhan aspek minat belajar yang dan evaluasi dalam pembelajaran baik
meliputi aspek perhatian, ketertarikan, kepada peserta didik dan proses pada
perasaan senang, dan keterlibatan. pembelajaran berlangsung. Peningkatan
Terdapat peningkatan dari tindakan keseluruhan minat belajar dapat dilihat
pertama yaitu dengan rata-rata 48,38%, pada gambar 6.
pada tindakan kedua mengalami

Minat Belajar Peserta Didik

100%
80% Tindakan 1
Tindakan 3
60% Tindakan 2
40% Tindakan 2
Tindakan 3
20%
Tindakan 1
0%
Persentase
Tindakan 1 48%
Tindakan 2 80%
Tindakan 3 92%

Gambar 6. Minat belajar peserta didik.

SIMPULAN 80,31%. Kemudian pada tindakan ketiga


Berdasarkan hasil penelitian mengalami peningkatan mencapai rata-
tindakan kelas yang telah dilaksanakan rata 92,53%. Hal tersebut terjadi karena
dengan menerapkan media animasi untuk penerapan media animasi jauh lebih
meningkatkan minat belajar peserta didik efektif dalam menarik perhatian dan
dengan indikator yang meliputi aspek konsentrasi peserta didik dalam
perhatian, keterlibatan, perasaan senang, pembelajaran. Selain itu juga kelebihan
dan keterlibatan dapat ditarik simpulan media animasi juga dapat memudahkan
bahwa penerapan media animasi dalam materi yang sulit dipahami menjadi
pembelajaran geografi dapat mudah dipahami peserta didik. Apabila
meningkatkan minat belajar peserta didik. minat belajar peserta didik tinggi dan
Hal tersebut dapat dilihat pada aspek sangat antusias dalam pembelajaran maka
perhatian, ketertarikan, perasaan senang, pembelajaran pun akan mudah
dan keterlibatan peserta didik yang terus dimengerti, hasil belajar akan menjadi
meningkat dalam setiap tindakannya. lebih baik, dan tujuan pembelajaran pun
Terbukti dari aspek pada tindakan dapat tercapai sesuai dengan yang
pertama minat belajar peserta didik yaitu diinginkan.
48,38% mengalami peningkatan pada
tindakan kedua mencapai rata-rata
56 Gea. Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 17, Nomor 1, April 2017.
REKOMENDASI
Berdasarkan kesimpulan yang Deporter, Bobbi dan Hernacki. (2005).
telah dipaparkan sebelumnya maka Quantum Learning. Kaifa: Bandung
penulis mencoba menberikan beberapa
hal sebagai bahan rekomendasi dalam Djamarah, SB. (2002). Strategi Belajar
kegiatan belajar dengan menerapkan Mengajar. Rineka Cipta: Jakarta.
media animasi telah dilaksanakan yaitu,
sebagai berikut: penerapan media animasi Kemp, J.E. dan Dayton, D.K. (1985).
dapat digunakan sebagai suatu alternatif Planning and Producing Instructional
untuk meningkatkan minat belajar peserta Media. Cambridge: Harper and
didik sehingga kegiatan pembelajaran Row Publishers, New York.
lebih menyenangkan dan sekaligus
memudahkan guru dalam Nurhasanah, Siti dan Sobandi. (2016).
menyampaikan materi, kemudian Minat Belajar Sebagai Determinan
pelaksanaan dengan penerapan media Hasil belajar. JPMANPER Journal.
animasi dibutuhkan manajemen waktu Vol. 1. No. 1. Hlm. 135-142.
yang baik dalam setiap tahapannya, Tersedia di:
sehingga waktu yang tersedia cukup http://ejournal.upi.edu/index.ph
untuk melaksanakan setiap langkah- p/jpmanper/article/view/3264/2
langkah pada pelaksanaannya. 338

Riyana, Cepi. (2015). The Development of


DAFTAR PUSTAKA
Three Dimensional Animation Film
Adinda dan Adjie.(2001). Film Animasi 2D
for Character Education Media in
Berbasis 3D Menggunakan Teknik
Elementary Scholl. Edutech Journal.
Cell Shading Berjudul The Postman
Vol. 14. No.2. Tersedia di
Story. STIKOM: Surabaya.
http://ejournal.upi.edu/index.ph
p/edutech/article/view/1379
Anwar, dkk. (2013). Penerapan
Pembelajaran Konseptual Interaktif
Safari. (2003). Indikator Minat Belajar.
dengan Menggunakan Media Animasi
Tersediadi:http://pedoman-
Untuk Meningkatkan Penguasaan
Konsep IPBA dan Mengetahui Profil skripsi.blogspot.com/2011/07/ind
Aktivitas Siswa SMP. WAPFI ikator-minat-belajar.html. diakses
Journal. Vol. 1. No. 1. Hlm. 37-47. pada 5 Januari 2016.
Tersedia di:
http://ejournal.upi.edu/index.ph Sanjaya, wina. (2011). Penelitian Tindakan
p/WapFi/article/view/4892/pdf kelas. Prenada Media: Jakarta

Dalifa dan Aneng. (2014). Penerapan Model Slameto.(2010). Belajar dan faktor-faktor
Quantum Teaching Menggunakan yang mempengaruhinya. PT. Rineka
Moving Cartoon Animation Media of Cipta: Jakarta
Exact Education Untuk Meningkatkan
Kualitas Proses, Hasil Belajar dan Sudjana, N dan Rivai A. (2005). Media
Karakter Siswa (Pembelajaran IPA Pengajaran. Sinar Baru Algesindo:
Materi “Air dan Alam Sekitar” Kelas Bandung.
VB SDN 1 RSBI Kota Bengkulu).
Jurnal Ilmiah PGSD, Vol. 7 (13). Sutisna, Nia. (2016). Perbandingan
Hlm. 167-175. Menggunakan Media Kartu Gambar
dan Animasi dalam meningkatkan
Muhammad Nazmi. Penerapan Media Animasi untuk Meningkatkan Minat Belajar… 57

Pengetahuan metamorphosis Hewan


Pada Anak Tunarungu. Edutech
Journal. Vol. 15. No.1. Tersedia di:
http://ejournal.upi.edu/index.ph
p/edutech/article/view/2226/154
0

Suwarsih, Madya. (2009). Teori dan Praktik


Penelitian Tindakan. Alfabeta:
Bandung.

Warsita, Bambang. (2008). Teknologi


Pembelajaran, Landasan dan
Aplikasinya. Rineka Cipta: Jakarta.

You might also like